-->

Sinopsis 100 Days My Prince Episode 1 Part 2

- September 12, 2018
>
Sumber : tvN

-=16 tahun kemudian=-


Yul tumbuh sebagai seorang putra mahkita yang gagah. Hari ia ia berjalan dengan tim dayangnya, namun ada satu dayang dibarisan kanan terakhir membuatnnya kesal karena terus tertinggal barisan. Yul pun mendekat.


"Kau menggangguku. Apa sulit untuk menyesuaikan langkahmu?"

"Mohon maaf Yang Mulia."

"Kau tersenyum?"

"Saya taralihkan burung-burung yang indah itu."

"Sejak aku menjadi Putra Mahkota, 69.329 jam telah berlalu, tapi aku belum pernah tersenyum. Namun, kau begitu pada hari pertamamu sebagai pelayan istana. Burung-burung itu membuatmu tersenyum? Enyahkan semua burung di dalam istana hari ini sampai tidak ada yang bisa terlihat."

"Yang Mulia, burung-burung bisa terbang di atas tembok dan masuk keluar kedalam istana. Bagaimana saya bisa mengusir semuanya? Bahkan jika saya melakukannya, mereka akan terbang lagi."

"Kau memilih burung-burung itu mati.. atau dirimu yang mati?"


Yul sedang berdiskusi dengan para pelajar, namun ada satu pelajar yang terus-terusan tersenyum dan itu membuatnya kesal. Pelajar itu meminta maaf, ia mengatakan alasannya tersenyum adalah karena ia punya janji dengan teman istimewa, jadi pikirannya melayang.

"Itu alasan senyummu?"

"Ya, Yang Mulia. Sudah lama sejak kami bertemu."

"Maka anggaplah pertanyaanku sebagai hadiah."


Yul menuliskan pertanyaan, ia menyuruh pelajar itu mengirimkan jawaban yang benar dan ia akan menaikkan jabatan orang itu terlepas dari statusnya saat ini. Tapi sampai dia bisa memberikan jawaban, tidak satupun dari mereka bisa meninggalkan istana.

Yul pun meninggalkan mereka. Ia mengatakan pada pelajar tadi untuk menemukan jawabannya agar bisa bertemu teman istimewa itu.


Di jalan, kasim meningatkan Yul kalau tidak akan ada yang berada dipihak Yul, jika Yul terus bersikap seperti ini dan Yul akan terus merasa tidak nyaman.

"Yah, aku benar-benar kesal sekarang, dan itu karena ulahmu. Jadwalku berikutnya adalah kantor seni yang seperti itu."

"Yah... Hari ini, kau harus tidur dengan putri mahkota."

"Tidur?"

"Menteri cemas... karena musim kemarau yang panjang tahun ini. Saya yakin mereka akan mengajukan permintaan resmi."


Yul harus melakukan mandi kembang dengan akar gingseng juga. Yul jijik dengan alasan kenapa mereka harus tidur bersama, karena ada kekeringan?

Kasim: Mungkin tidak, Yang Mulia. Anda seorang pria muda yang bersemangat.. yang membaca sepanjang malam. Energi di dalam diri Anda berjalan ke dada Anda dan itu membuat Anda nyeri dada...

Yul menatap tajam pada kasim. Kasim pun berhenti sebelum ia lebih mengganggu Yul.


Yul menggunakan alasan kelopak bunga mawarnya kurang banyak untuk kabur. Saat Kasim kembali masuk sambil membawakan kelopak bunga mawar, Yul sudah tidak ada di kamar mandi.


Putri Mahkota menggunakan tusuk rambut terbaiknya saat dayangnya masuk. Putri Mahkota tahu kalau Yul menghilang lagi seperti biasanya. Ia bertekad untuk mencarinya sendiri karena tahu betul Yul tidak akan datang tidak peduli berapa lama ia menunggu kasim mencarinya.

"Pria mengambil 2 langkah mundur jika wanita itu maju 1 langkah. Yang Mulia, saya mohon." Bujuk dayang.


Yul ternyata ada di perpustakaan. Raja masuk ke dalam. Yul beralasan ingin membaca cerita tentang goblin yang ia dengar sangat populer.

Raja mengambil buku yang Yul baca, "Kau membuat malu keluarga kerajaan kau hanya bisa membaca omong kosong ini?" Raja membuang buku itu.

"Anda selalu ingin aku membaca." Jawab Yul.



Raja menekan nada bicaranya, "Yul, belum turun hujan dalam beberapa bulan. Aku yakin kau menyadari penderitaan rakyat karena mereka harus bertani. Tapi, kau tetap menolak tidur dengan putri mahkota, mengganggu keseimbangan yin dan yang. Jadi bagaimana mungkin hujan?"

"Maksud Anda, aku penyebab kekeringan?"

"Tentu saja tidak. Raja yang bodohlah yang harus disalahkan."

"Ayah."

"Kau juga ingin bilang bahwa aku aib juga. Kau ingin berbicara buruk tentangku sama seperti orang lain."

"Aku tidak pernah menginginkanmu menjadi raja. Aku tidak pernah ingin menjadi putra mahkota juga. Jadi jangan pernah memaksaku melakukan tugasku."

"Yul, kau.."

"Siapa orang yang benar-benar mengganggumu? Ataukah Wakil Perdana Menteri?"

"Kau sangat membencinya?"

"Bukan hanya dia... yang aku benci."

Yul pun pergi meninggalkan ayahnya. Artinya Yul juga benci ayahnya.


Yul kembali ke kamarnya disambut para kasim dan tiba-tiba nyeri dadanya datang lagi. Kasim Yang kelihatan khawatir.

"Yang Mulia, sakitnya kambuh lagi?"

"Kirim pesan ke semua pejabat."

"Ya."


Yul mengundang semua pejabat makan bersama. Yul menanam mawar itu sendiri di rumah kaca sendiri. Itu adalah tanda terima kasihnya atas kerja kerasma para pejabat.

Salah seorang bertanya kenapa Yul tidak makan?


"Aku punya banyak ketidaknyamanan. Karena penampilan tampan dan kulitku yang cerah, itu tidak terlihat bahkan jika aku sakit. Rasa sakit di dadaku memburuk sejak 15 hari yang lalu, jadi Tabib Kerajaan melarangku memakan makanan tertentu."

Kasim Yang memberikan obat pada Yul. Yul melanjutkan, "Dan mereka ingin aku minum... jamu yang pahit ini."

Yul meminum obatnya. Otomatis semuanya tidak makan untuk menghormati Yul.


Yul: Aku terlihat tidak sehat, aku ingin tahu apa kalian memaksaku untuk menghabiskan malam bersama istriku.

semua: Saya mohon maaf, Yang Mulia.

Tapi masih ada yang membantah, jika Yulterus mengganggu keseimbangan yin dan yang,tidak peduli berapa banyak ritual yang mereka lakukan, tidak akan ada hujan.

Yul: Keseimbangan yin dan yang? Apa semuanya akan diselesaikan hanya karena aku menyeimbangkan milikku? Ada begitu banyak wanita dan pria yang belum menikah di usia 20-an di negara ini. Jika kita menikahi mereka, itu akan meningkatkan kemungkinan hujan. Bukankah begitu?

"Tapi..."

"Bahkan raja-raja hebat.. menikahi orang yang belum menikah di negara pada saat kekeringan. Aku pun sama. Menikahlah semua yang belum menikah di negara ini pada akhir bulan depan. Kalian tidak boleh meninggalkan satu pun dari mereka."

Yul bangkit, tapi ia teringat sesuatu, "Ah.. Kalian tampaknya sangat khawatir tentang kekeringan, adi aku akan menghemat air juga. Mawar itu dibuat dengan air yang digunakan untuk mandiku kemarin. Dicampur ginseng, akar angelica, dan termasuk mawar. Kulitku terasa lebih lembut."

Otomatis semua orang menjauhkan minuman itu dari mereka.


Yul pingsan saat menuruni tangga. Semuanya panik.


Sementara itu di hutan ada dua orang wanita yang sedang mencari sayuran untuk dimasak.

Hong Shim:  Kita akan mati jika begini. Bagaimana kita bisa hidup hanya makan sayuran?

Wanita 2: Suami kita setidaknya akan memberi makan jika menikah.

Hong Shim: Ada banyak orang yang tidak bisa menghasilkan cukup uang. Jika kau menikahi suami seperti itu, kau akan berada dalam masalah yang lebih buruk.

Wanita 2: Kau terlalu negatif dalam setiap keadaan.

Hong Shim: Aku hanya berbicara kenyataannya.

Waniita 1 menemukan sayuran langka (harganya mahal), ia memanggil wanita 2 (Kkeut Nyeo), mengajak untuk makan gukbab setelah menjual sayuran itu setelah mengeringkannya.


Tapi ada dua orang yang menghalangi mereka. "Bukan main. Berani-beraninya perempuan yang belum menikah berkeliaran di hutan? Kalian pembawa sial, jadi kita tidak dapat menemukan satu jejak pun dari ginseng."

"Enyahlah saat kita bersikap baik. Jangan datang ke sini lagi."

Hong Shim: Kami akan turun setelah kami selesai ini.

Tapi dua orang pria itu tidak sabar, bahkan sampai menendang keranjang sayur Hong Shim sampai berantakan.

Hong Shim menakuti kedua pria tadi karena tidak mau memasukkan sayuran kembali ke keranjagnya.

"Mereka bilang seorang wanita dengan dendam dapat menurunkan salju di musim panas. Menurutmu apa yang akan terjadi jika wanita yang tidak menikah menyimpan dendam? Haruskah aku bertegad menyimpan dendam? Kau bisa jatuh dari tebing dan mematahkan kakimu. Atau kau bisa digigit ular dan kakimu lumpuh."

Pria itu akan memukul Hong Shim, tapi Hong Shim berhasil menahannya, "Saat tanganmu menyentuh wajahku, Kau akan mampus."


Saat kembali ke desa, Hong Shim dang Kket Nyeo membahas kejadian tadi. Kkot Nyeo kesal karena mereka menyalahkan wanita lajang atas semuanya.

Hong Shim: Bukannya aku tidak bisa menikah. Aku memilih untuk tidak melakukannya.

Kkeot Nyeo: Bagaimana jika pria tampan seperti Tuan Park  melamarmu? Kau melihat wajah tampannya juga, kan?

Seseorang berlari menghampiri merek berdua, menyuruh mereka untuk segera ke kantor pemerintahan.


Disana semua pria dan wanita lajang diusia 20-an dikumpulkan. Ada Seo Gu Dol (26 th).

Mereka diabsen dan harus menyebutkan usia masing-masing. Kkeot Nyeo usinya 23 tahun dan Yeon Hong Shim 28 tahun, dia yang tertua.


Petugas heran melihat Hong SHim masih melajang karena yang lain menikah saat mereka berusia 16 tahun.

"Menikah? Yang benar saja? Aku sering kelaparan setengah mati. Atap rumahku hampir rusak karena gempa. Aku tidak bisa menyekolahkan anakku bahkan jika aku memilikinya."

"Kenapa kau mengoceh padaku? Lupakan. Temukan pasanganmu dan menikahlah."

"Apa? Ini konyol. Omong kosong apa yang kau bicarakan?"

"Putra Mahkota memberi kita perintah. Jadi, orang muda yang belum menikah, berusia 20-an harus menikah sebelum akhir bulan depan."

"Dia pasti gila. Ini konyol."

"Apa? Kau ingin mulutmu dicabik-cabik? Cukup."

"Maksudku, tidak masuk akal. Kenapa dia tiba-tiba mengeluarkan perintah seperti itu?"

"Apa aku yang memberi perintah itu? Apa itu?"


Dan saat perdebatan semakin memanas seseorang keluar, namanya Park SUn Do, ia terganggu dengan kecerewetan Hong Shim.


Dia tidak sendiri, dia bersama petugas polisi bernama Jo Boo Young yang mengeluhkan hampir tidak mengurus kerusakan yang disebabkan gempa, malah harus bertanggung jawab atas pernikahan para petani.

Park Sun Do: Orang-orang tampaknya berteriak kepada Raja karena kekeringan, jadi pemerintah berusaha menenangkan mereka. Kau sebaiknya melakukan yang terbaik. Kau akan ditegur dengan pasti jika tidak ada yang menikah.

Jo Boo Young: Aku harus bagaimana? Yang kuperhatikan, ini belum apa-apanya.

Park Sun Do: Astaga, itu buruk.



Hong Shim tak percaya disalahkan atas kekeringan yang terjadi. Petugas Park mengungkit hal yang lainnya juga disebabkan karena merekabelum menikah, seperti gempa bumi bulan lalu dan pohon zelkova yang disambar petir,

Hong Shim: Apa ini berarti semuanya akan terselesaikan jika kita menikah?

Patugas Park: Mungkin.

Hong Shim: Jadi aku adalah dewa. Seperti, goblin. Aku tidak tahu, memiliki kemampuan itu.

Petugas Park: Diam. Kau akan berada dalam masalah besar jika kau tidak mematuhi perintah kerajaan. Jadi cepat berpasangan.

Hong Ahim: Para atasan itu menyalahkan orang-orang setiap kali terjadi sesuatu. Sebagai Putra Mahkota, dia harus membantu kita mencari makan. Sebaliknya, dia menyalahkan orang lain. Itu tidak benar. Begitukan?

Tapi semuanya malah meninggalkan Hong Shim sendiri, tidak ada yang setuju dengan pendapat Hong Shim.


Seo Gu Dol memilih Kkot Nyeo sebagai istrinya, mereka akan menikah hari ini, tapi Kkeot Nyeo suka, tapi ia memilih menikah daripada harus dicambuk 100x.

Hong Shim akan melakukan protes, tapi Kkeot Nyeo menghentikannya, hidupnya sudah berakhir.

Hong Shim berjalan sambil menghela nafas, tiba-tiba Petugas Park menjajarinya sambil berkata kalau hidu Hong Shim ada disana (menunjuk matahari terbenam). Hong Shim sepertinya akan menjadi yang berikutnya, yang terakhir.

Hong Shim: Aku tidak ingin menikah. Kkeut Nyeo menikah, dan tidak turun hujan.



Petugas Park: Itu karena kau masih belum menikah! Ini kesempatan bagus. kau tidak akan lagi kesepian, dan mereka meminjamkan kostum juga.

Hong SHim: Jika itu bagus, nikahkan putrimu dulu. Dia berusia 15 tahun, dia sudah seharusnya menikah.

Petugas Park: Yang kumaksud... Putriku... Aku mengkhawatirkanmu. Jika kau dicambuk.  Apa yang bisa kau lakukan ketika Putra Mahkota Menyuruh semua orang menikah dengan hukuman? Tidak ada bujangan yang tersisa. Jika kau terus melawan, kau mungkin akan menjadi selir. Kau harus berpikir.


Hong Shim akhirnya jujur kalau ia berjanji untuk menikahi seseorang, Won Deuk dari desa di seberang sungai dan ke hulu. Ia bertemu dia melalui ayahku dulu dan berjanji untuk menikah dengannya.

Petugas Park: Bagus. Kau bisa menikah dengannya.

Hong Shim: Masalahnya adalah, dia prajurit. Apa lagi yang bisa aku lakukan ketika dia melayani negara kita?

Petugas Park:: Astaga, kau pembohong.

Hong Shim: Periksa sendiri.

Petugas Park: Kapan dia kembali?

Hong Shim: Aku tidak tahu. Dia pergi begitu lama karena dia harus melayani waktu tambahan untuk putra bangsawan juga. Katakan kepada Putra Mahkota itu untukku. Aku tidak ingin menikah bagaimanapun juga, bahkan Putra Mahkota pun tidak bisa menghukumku.

Petugas Park: Kau memilih seseorang sangat salah. Putra Mahkota jahat.. Sifatnya buruk.

Hong Shim: Putra Mahkota masa bodoh.



Yul masih belum sadarkan diri. Putri Mahkota mengunjunginya karena belum ada perubahan dalam beberapa hari. Putri Mahkota menyalahkan tabib.

Kasim Yang menjelaskan kalau Yul sering muntah dan pingsan belakangan, jadi tidak bisa meminum apapun (termasuk obat makanya tidak ada perubahan).

Putri Mahkota: Itu sebabnya dia tidak sembuh. Apa kau mengurusnya dengan baik?

Kasim Yang: Tentu.

Putri Mahkota: Dia harus minum obatnya. Dengan begitu dia akan menjadi lebih baik.

Kasim Yang: Ya, Yang Mulia.


Putri Mahkota berbisik pada Yul, "Hidupku ada di tanganmu. Jadi aku mohon."

>


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search