Sinopsis The Secret Life Of My Secretary Episode 11 Part 2
Sumber: SBS
Gal Hee kebangun dari tidur nyenyaknya karena panggilan Min Ik.
"Halo?" jawab Gal Hee.
"Kamu sedang tidur?"
"Ya. Saya mengantuk."
"Kamu pasti menganggapku sebagai temanmu setelah bersamaku selama dua pekan. Bukankah aku menyuruhmu meneleponku setibanya di rumah?"
"Maafkan saya. Saya pulang dengan selamat."
Gal Hee menguap dan mau mengakhiri telepon, tapi Min Ik gak mengijinkannya.
"Aku tidak bisa tidur saat ini gara-gara rapat pemegang saham. Tapi sepertinya sekretarisku tidur dengan sangat nyenyak. Kamu berjanji akan membantuku menjadi presdir, tapi sikapmu seperti itu. Kamu tidak menghormati bosmu. Dan kamu melupakan kewajibanmu sebagai sekretarisku. Ini semacam pemberontakan atau bagaimana?"
Gal Hee langsung emosi, matanya terbuka lebar dan ia bangun, ""Pemberontakan"? Anda yang menyuruh saya pulang. Dan kini saya bersalah karena Anda tidak bisa tidur? Kenapa tidak sekalian saja Anda menyalahkanku setelah mengalami sembelit?"
Min Ik sih seneng bisa menyulut emosi Gal Hee, ia senyum-senyum.
"Aku tidak mengalami sembelit. Kamu menjijikkan."
"Saya bisa menebak setelah bersamamu selama beberapa hari. Anda selalu menyiram jamban tiga kali. Dan jika membawa ponsel, anda akan berada di toilet selama 30 menit. Wajahku begitu kumal bukan karena kelelahan bekerja, tapi karena bau busuk itu."
Giliran Gal Hee yang menyulut emosi Min Ik.
Min Ik membela diri, "Bukan aku yang meninggalkan bau busuk itu. Bau itu berasal dari pipa hotel."
"Begini, saya sangat berutang budi pada Anda, jadi, saya diam saja. Tapi teganya Anda menelepon selarut ini. Ini pelanggaran kontrak. Begitu rapat pemegang saham usai, saya akan mengambil cuti dan menonaktifkan ponsel saya! Dan saya akan ke tempat indah, lalu minum soju dan makan tiram bakar."
Tanpa terasa, Min Ik menutup mata mendengar omongan Gal Hee.
Batin Min Ik, "Tapi sekarang, rasanya aku akan kecewa jika dia diam saja dan tidak bisa mendengarnya lagi. Di mana pun dia berada, tempat yang dia singgahi pasti selalu surga."
"Hari H rapat pemegang saham TnT Mobile"
Baik Min Ik maupun Gal Hee sama-sama gugup sampai gak bicara apapun. Min Ik meminta Gal Hee mengatakan sesuatu.
"Anda sudah makan?"
"Sudah. Aku memakan masakanmu."
"Bagus. Astaga, Anda harus mengoleskan sesuatu pada wajah Anda."
Gal Hee mengeluarkan lotion, lalu menuangnya ke tangan. Ia akan mengoleskannya ke wajah Min Ik, tapi Min Ik menahan tangannya.
"Jangan gugup." Kata Min Ik. "Kamu tahu bosmu seperti apa. Jika tidak mengidap prosopagnosia, aku sempurna."
Gal Hee mengangguk.
"Jadi, kamu tidak perlu gugup."
Mereka kembali menatap ke luar jendela.
Dae Joo kaget mendengar Veronica, "Apa maksudmu?"
"Kamu sudah mendengarku. Surat kuasa ditarik."
"Ini bahkan belum 24 jam. Kenapa kamu berubah pikiran?"
"Pernahkah aku memberitahumu ini? Aku lebih ambisius daripada dugaanmu."
Veronica sampai di hotel dan ia langsung menemui Dae Joo. Tapi gak mau manggil dia, cume berdehem saja.
Setelah Dae Joo balik badan ia melambai. Dae Joo menyuruh staf yang tadi bicara dengannya untuk masuh terlebih dahulu.
"Aku tidak berharap akan bertemu denganmu di sini." Kata Dae Joo yang langsung dibungkam oleh Veronica dengan jarinya.
"Jangan mengucapkan hal yang manis semacam itu. Aku orang yang sangat positif, jadi, bagiku, sepertinya kamu ingin menemuiku di tempat lain."
"Jika kamu datang untuk menemuiku, kita bisa ke tempat lain."
"Aku datang untuk menemui istrimu, bukan kamu. Seperti yang kamu tahu, aku tidak senaif itu untuk beranjak dari rumah hanya karena jatuh cinta."
Veronica menjauhi Dae Joo dan saat itu Detektif memanggil Dae Joo. Veronica menatap kedua detektif itu dengan jijik, "euh.. Siapa para pria kumal ini?"
Dae Joo: Saya sudah melarang kalian datang ke kantor saya.
Detektif Park: Kami tidak mungkin datang tanpa alasan. Kami mengecek beberapa data dan berasumsi bahwa kamu akan kabur dari negara ini.
Veronica curiga, "Kamu meminjam uang dari lintah darat?"
Dae Joo meminta Veronica masuk duluan.
"Hubungi aku kapan saja jika kamu butuh bantuan. Pinjaman lunak untuk rakyat jelata. Veronica Loan."
Veronica meninggalkan Dae Joo.
Detektif Park memberi penawaran, "mau bicara di sini atau di kantor polisi?"
Tapi kemudian mereka mendengar pengumuman bahwa Rapat pemegang saham TnT Mobile akan segera dimulai.
Dae Joo: Saya akan ke kantor polisi seusai rapat. Apa pun yang terjadi, aku harus menyelesaikan ini.
Detektif Park: Kami akan menunggu di luar.
Selanjutnya seperti episode kemarin. Presdir Sim memimpin rapat.
"Dewan direksi meyakini bahwa melakukan penyerangan di area kerja adalah tindakan tidak bertanggung jawab yang memicu penyalahgunaan kekuasaan dan menurunkan moral pegawai."
Gal Hee gemetar di tempat duduknya, tapi ia berusaha menenangkan dirinya. "Jangan gugup, Gal Hee. Bungbujang-nim bilang dia akan baik-baik saja."
Lalu Gal Hee mengangkat tangan, "Saya ingin mendengar penjelasan Direktur Do mengenai masalah ini."
Disaat semuanya hanya diam, Veronica dengan lantang mengatakan kalau ia setuju, lalu berjalan mendekati Gal Hee.
Ny. Park bergumam, "Sedang apa dia di sini?"
Gal Hee heran, "Bagaimana Anda... Park Ok Soon..."
Gal Hee gak bisa lanjut bicara karena Veronica menutup mulutnya, "Hentikan. Beraninya kamu menyebut nama asliku."
Gal Hee takut seasananya menjadi runyam, "Tidak. Jika dia melihat Daepyonim..."
"Melihat siapa?" Tanya Veronica.
Gal Hee pun terpaksa meminta Veronica pergi, "Mungkin ini terdengar aneh, tapi jika Anda kemari hanya untuk bersenang-senang, bisa tolong pergi saja? Bagi Anda, ini mungkin hal yang seru untuk dilihat. Tapi hidup saya sedang di ujung tanduk."
"Itu terdengar sangat aneh dan aku tidak mau pergi. Entah berapa banyak saham yang kamu miliki, apakah kamu mau menolong bosmu atau menjatuhkan bosmu. Tapi apa pun itu, pikirmu kamu punya suara yang cukup untuk itu? Aku, di sisi lain, bisa memotong leher bosmu dan mengembalikannya lagi hanya dengan satu jari. Aku bisa memelintir dan meremas lehernya. Aku bisa melakukan apa pun. Bagaimana menurutmu? Kamu masih ingin aku pergi?"
Presdir Sim: Sesuai permintaan pemegang saham, kita akan mendengar penjelasan dari Direktur Do Min Ik.
Veronica udah mau berdiri, "Haruskah aku pergi?"
Gal Hee gak menjawabnya, ia menatap Min Ik yang mulai jalan ke mimbar. Lalu menatap Veronica lagi, ia menghela nafas.
Saat Min Ik sampai di mimbar, ia ingat permintaannya di depan rumah Min Ik 2 minggu lalu.
"Saya mohon jangan mundur, Bungbujang-nim. Teruslah berjuang sampai Anda bisa menjadi presdir. Saya akan membantu Anda."
Akhirnya ia menjawab Veronica, "Tidak. Tetaplah di sini. Saya mohon jangan pergi."
Veronica pun tersenyum dan kembali duduk nyaman, "Aku hampir melewatkan bagian serunya.
Gal Hee kembali menatap ke depan, "Tidak apa-apa, Jung Gal Hee. Percayai dia dan fokuslah padanya. Meskipun mereka berjumpa, tidak ada yang akan terjadi. Lagi pula, dia tidak bisa melihat wajah."
Min Ik memandang para hadirin, gugupnya nambah. Lalu ia melihat memo dari Gal Hee, Semangat". Ada senyum titip did bibirnya.
Min Ik menatap hadirin lagi dan ajaibnya ia bisa melihat wajah mereka semua. Termasuk wajah ibunya dan Dae Joo, juga pamannya, Gal Hee dan orang disebelah Gal Hee yang ia gak tahu namanya.
"Siapa wanita itu?" Batin Min Ik.
Salah satu hadirin memprotes Min Ik yang hanya diam sedari tadi, kalau gak mau ngomong mending turun aja deh.
Min Ik menunduk minta maaf lalu memandang mereka lagi dan tiba-tiba ia gal bisa lihat semuanya, cuma bisa melihat Gal Hee kembali. Gal Hee memberinya semangat.
"Pertama-tama, saya meminta maaf telah membuat para pemegang saham cemas karena insiden nahas ini. Saya yakin saya pantas dikritik karena kurang bijaksana sebagai eksekutif perusahaan. Tapi ada satu hal yang bisa saya katakan tanpa rasa malu. Itu bukanlah penyerangan karena penyalahgunaan kekuasaan dan saya, Do Min Ik, tidak menjalani hukuman apa pun atas masalah ini."
Tiba-tiba Gal Hee gak satuju dengan Min Ik, "Omong kosong macam apa itu?" dan ia berdiri.
Para direktur heboh, bukannya Gal Hee itu sekretarisnya Min Ik? Kenapa malah menyerang bosnya?
Kilas Balik..
Gal Hee mengatakan rencananya pada Min Ik, ia akan menyerang Min Ik.
"Kamu sudah gila, ya? Kamu seharusnya melindungiku, bukan menyerangku. Untuk apa kamu menyerangku?"
"Saya harus menyerang Anda dahulu untuk melindungi Anda. Burung gagak mewarnai tubuh mereka menjadi putih dan mengatakan burung kuntul adalah burung gagak. Bagaimana cara Anda membalikkan situasi semacam itu?"
"Entahlah."
"Datangilah para gagak itu dan berpura-puralah menjadi gagak. Anda bisa menghapus cat putih mereka setelah itu. Kita akan melihat siapa gagak yang sesungguhnya."
Kilas Balik selesai...
Gal Hee memarankan perannya dengan sebaik mungkin.
"Kenapa Anda terus bicara soal hukuman? Haruskah Anda dijatuhi hukuman untuk merusak martabat perusahaan? Banyak sekali artikel yang membahas penyalahgunaan kekuasaan dewasa ini. Bukankah seharusnya itu juga dianggap merusak martabat?"
"Begitukah?"
Tiba-tiba Min Ik meminta pendapat Direktur Lee. Walaupun agak kaget, Direktur Lee tetap bicara.
"Tergantung bagaimana kita menafsirkannya, tapi belakangan ini, sering sekali terjadi insiden. Jadi, saya yakin hal yang dianggap merusak martabat harus ditafsirkan dalam arti yang lebih luas."
Gal Hee mengepalkan kedua tangannya puas.
Min Ik: Kalau begitu, saya akan menunjukkan video ini kepada kalian.
Min Ik menunjukkan SS pesan yang diunggah Sekretarisnya DIrektur Lee di media sosial. Direktur Lee kebakaran jenggot.
Min Ik: "Bukan ingin sombong, tapi aku bisa melakukan itu tanpa obat. Sekretaris Lee, kamu adalah penghibur pribadiku. Bisakah kamu datang ke hotelku sebentar?"
Video selanjutnya tentang Direktur Woo.
"Video ini tentang penyalahgunaan kekuasaan di area parkir. Orang itu melempar sampah ke petugas keamanan karena terlambat membuka gerbang. Mari kita zum. Ya ampun. Itu Direktur Woo."
Selanjutnya Min Ik menyerang Direktur Park dengan video mabuknya.
"Video ini sangat terkenal... Saya yakin kalian semua sudah menontonnya. Meskipun divisi humas menghabiskan lebih dari 10.000 dolar untuk menghapusnya, video ini masih beredar di internet. Video ini berjudul "video pria tua gila TnT Mobile"."
Veronica ketawa ngakak sambil tepuk tangan setelah menyaksikan ketiga video itu.
Direktur Park emosi, ia memerintahkan untuk mematikan videonya. Tapi karena gak ada yang menurutinya, ia mencopot sendiri colokan proyektor.
Min Ik berbisik pada Presdir Sim, "Masih ada video dua direktur lagi."
Min Ik lalu beralih pada para hadirin, "Karena terjadi masalah pada daya listrik, saya rasa saya harus menyudahinya."
Veronica menyayangkannya karena lagi seru-serunya. Ny. Park memuji kehebatan Min Ik.
Min Ik menatap Direktur Lee yang cemberut, "Anda bilang hal yang dianggap merusak martabat harus ditafsirkan secara lebih luas dewasa ini."
Lalu menatap Gal Hee, "Untuk merespons opini Direktur Lee, saya ingin mengatakan, "Me too"."
Veronica menoleh pada Gal Hee, "Rapat pemegang saham seru sekali karena banyak dramanya. Siapa penulis skenarionya? Kamu?"
"Ssssttt! Masih ada satu lagi."
Min Ik: Meskipun telah melanggar hukum terkait martabat berulang kali, mereka belum meminta maaf kepada para pemegang saham. Mereka tetap bungkam. Hari ini, saya secara tulus meminta maaf kepada para hadirin atas nama semua direktur yang ada di sini.
Semua hadirin bisik-bisik, berbalik mendukung Min Ik kayaknya.
Gal Hee mulai berakting lagi, "Kita tidak mendengar permohonan maaf dari direktur lainnya?"
Semua hadirin kompak meminta mereka meminta maaf. Maka para direktur yang videonya ditampilkan bergantian maju dan membungkuk 90 derajat untuk minta maaf.
Presdir Sim mau mengakhiri rapat, tapi Veronica dan Gal Hee kompak mengajukan keberatan.
Min Ik bingung karena ada dua tangan yang diangkat. Nyonya Park melirik putrinya, mau apa lagi coba putrinya itu.
Gal Hee bicara pada Veronica, "Daepyonim, kalimat selanjutnya penting sekali. Saya harus mengatakannya agar Direktur Do meneruskan kalimatnya."
"Penulis tidak harus memegang kendali penuh atas skenario. Opini pemirsa juga harus dipertimbangkan."
"Astaga."
Nyonya Park berharap Veronica menurunkan saja tangannya.
Presdir Sim mempersilahkan veronica untuk bicara.
"Semua rapat pemegang saham kacau. Aku tahu mereka jauh lebih buruk daripada kamu. Tapi apa kesimpulan dari yang kamu sampaikan? Kamu ingin.. melibatkan mereka semua?"
"Saya berusaha.. menyelamatkan kita semua. Saya rasa saya pantas menerima hukuman.. karena telah menyulitkan perusahaan ini. Tapi alih-alih menyuruh saya mundur, bisakah kalian memberi saya hukuman yang lain? Karena kematian dadakan.. Pimpinan Do Wan Bae pada tahun 2016, harga saham TnT Mobile turun sebesar 21 persen. Tapi tahun lalu, proyek IPTV yang dipimpin oleh saya dan Gi Dae Joo Bungbujang-nim telah berhasil memikat anggota baru. Dan saham melewati garis 40.000. Kami.. melihat harapan."
Gal Hee berkaca-kaca mendengarnya.
Min Ik melanjutkan, "Jika kalian ingin menghukum saya, tolong beri saya hukuman kerja. Saya akan memperbaiki kesalahan ini dengan menaikkan harga saham. Dan membuat dompet kalian makin tebal. Saya yakin itu adalah hukuman yang pantas saya terima. Dan itu pun adalah kewajiban saya."
Semua pemegang saham puas dengan jawaban Min Ik itu. Gal Hee juga senyum akhirnya.
>
6 komentar
Jangan lama2 min buat ep 13 nya yaa..di tunggu...
Belum tayang kakak @joanita.. Jadwal tayangnya Senin-Selasa malem.. Sinopsis baru ditulis sehari setelah tayang, jadi harap kesabarannya..
Min kok ngga bisa di buka ya eps 12 nya
Coba dimuat ulang halamannya.. Soalnya aku buka baik-baik aja..
Yang lain gimana? Gak bisa dibuka juga?
Kak lanjut ep 13 semangat
Ep 13 cepett
EmoticonEmoticon