Sumber : tvN
Rapat kerajaan kali ini membahas Yul yang sakit-sakitan, terlebih belum memiliki seorang putra, mereka khawatir. Wakil Perdana Menteri mendominasi rapat, mengatakan kalau Putra Mahkota masih muda jadi pasti akan sembuh, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Raja setuju.
"Wakil Perdana Menteri benar. Kalian tidak boleh mengeluhkan kesehatan Putra Mahkota." Kata Raja.
Pejabat yang kontra dengan Wakil Perdana Menteri, Jung Sa Yeob, menemui Ratu, mengatakan tidak mudah untuk menyingkirkan Wakil Perdana Menteri.
"Kita harus mendayung ketika air pasang sedang tinggi. Dorong lebih kuat saat kita punya kesempatan." Jawab Ratu.
"Byunggang jeuk bulseong, mokgang jeuk gong. Pasukan yang hanya kuat tidak bisa menang..."
"Jangan mencoba mengajariku. Aku seorang ratu. Putraku adalah pewaris sah Raja. Menurutmu... Masuk akal jika anak perempuan yang sudah mati.. menjadi Putra Mahkota?"
"Waktu yang akan menjawabnya. Putra Mahkota melemah setiap hari. Mungkin semuanya berjalan sesuai keinginan Anda?"
"Aku menentukan nasibku sendiri."
"Yang mulia. Apa Anda berpikir.."
"Ya. Aku mengambil tindakan. Upayaku akhirnya menunjukkan hasil."
Yul terbangun dan ia tampak sehat-sehat saja, ia mengeluhkan pegal. Lalu pengawal pribadinya mendekat, menjawab tentu saja karena Yul sudah berbaring di posisi itu selama berhari-hari.
"Beberapa orang harus bersukacita." Ucap Yul sambil melirik obatnya.
Kilas Balik..
Yul dan Pengawal pribadinya Dong Joo mendatangi tabib secara rahasia karena curiga dengan obatnya.
"Aku terlalu mual untuk meminumnya. Aku menyadari nyeri dadaku berkurang. Karena penasaran, aku membuang obatnya secara rahasia. Sekarang aku cukup sehat untuk pergi secara rahasia."
"Tak ada yang salah dengan obatnya."
"Apa aku salah mencurigai itu?"
"Namun, jelas ada upaya untuk meracuni Anda. Tidak ada masalah dengan obat itu sendiri, tapi saat diminum dengan camilan tertentu, itu bisa bekerja sebagai racun. Saya mengirim catatan daftar makanan dan bahan-bahan yang seharusnya tidak Anda makan, tapi tampaknya seseorang salah meletakkannya dengan sengaja. Saya tidak dapat mengetahui siapa.. Seorang pelayan dapur, Seseorang di staf medis, atau orang lain."
Dong Joo menanyakan perintah selanjutnya. Yul belum menjawabnya, ia bertanya pada tabib siapa yang tabib temui hari ini. Tabib menjawab ia belum bertemu siapapun hari ini. Yul pun akan pergi tapi tabib memanggilnya.
"Yang mulia. Saya tidak yakin apa ini ada hubungannya, Tapi beberapa saat yang lalu, seorang pembantu tabib menghilang."
Kilas Balik Selesai..
Yul mengajak Dong Joo untuk main "Detektif" sekali lagi. Dong Joo agak tidak setuju soal Yul yang akan menyelidiki secara langsung, masalahnya ini orang mau meracuni seorang putra Mahkota, ia menyarakankan untuk mengadukannya pada Raja sehingga bisa diadili langsung.
"Menurutmu siapa di balik ini?" Tanya Yul.
"Jika aku menduga-duga, itu pasti Ratu."
"Kita tidak bisa melakukan apa pun hanya berdasarkan keyakinan. Di dalam istana ini, aku tidak bisa mempercayai siapa pun. Bahkan.. ayahku sendiri. Bahkan jika Pangeran Seowon menggantikanku, apa yang akan berubah? Itulah mengapa.. aku butuh bukti."
"Saya akan menyiapkan penyamaran Anda."
"Ya. Kita akan mencari tahu siapa yang memberiku obat yang berharga ini dan memberikan mereka hadiah."
Para pelajar/pejabat masih belum bisa menjawab pertanyaan Yul, jadi mereka masih terjebak di istana.
Jung Je Yoon (hijau) mendekati Kim Soo Ji yang terlihat paling galau. Pertanyaan Yul adalah "Untuk ada dan untuk keinginan".
Soo Ji: Aku bisa membuat kalimat jika aku mencoba.
Je Yoon: Yang Mulia tidak akan memberikan pertanyaan yang mudah.
Soo Ji: Benarkan? Jika kami mengirimkan jawaban yang salah, Dia mungkin kesal dan memecat kita. Itu sebabnya tidak ada yang bisa melangkah. Bagaimana jika aku mati di sini dan bergentayangan sebelum menikah?
Je Yoon: Kau sudah menikah, itu tidak berlaku. Jadi apa yang terjadi jika kau menjawabnya dengan benar?
Soo Ji: Dia akan mempromosikan kami.. terlepas dari status kami saat ini.
Je Yoon tersenyum penuh arti.
Hong Shim akan melakukan perjalanan jauh. Ia tidak gentar meski dilarang karena khawatir ada yang mengenali Hong SHim di Hanyang nanti.
"Sudah 10 tahun berlalu. Aku terlalu cantik untuk dikenali."
"Akan sia-sia juga. Tidak ada yang muncul dalam 10 tahun terakhir."
Namun Hong Shim tetap pergi, ia berpesan agar orang itu tidak lupa makan dan untuk mengabaikan Gu Dol, bahkan jika dia mengaku sakit karena Gu Dol itu selalu berbohong.
"Jika kau bertemu kakakmu, kau tidak akan kembali?" Tanya pria itu.
"Aku akan membawanya kembali bersama ayahku."
Yul dan Dong Joo memulai penyidikan mereka. Mereka memiliki orang di bagian penjaga, namanya Kwon Hyuk, dia membantu kelancaran penyusupan.
Mereka mendatangi sebuah rumah, tapi pemiliknya sudah pergi dengan tergesa-gesa. Dong Joo beertanya, haruskan ia mencari informasi dari para tetangga.
"Tidak, sepertinya kita sedang diikuti." Jawab Yul.
"Saya akan menarik perhatian mereka."
Jadi mereka berdua berpisah untuk menjebak siapa yang mengikuti mereka. Mereka menangkap orang itu akhirnya. dia adalah tabib wanita, Song Sun.
SOng Sun langsung bersujud pada Yul.
"Apa yang membuatmu bersembunyi?" Tanya Yul.
"Bukan itu masalahnya. Saya diculik bandit dan nyaris tidak berhasil melarikan diri. Saya seperti sudah mati, jadi saya tetap bersembunyi."
"Kau yang menukar daftar bahan-bahan yang seharusnya tidak aku ambil?"
"Yang Mulia, ampuni hamba!"
"Kau meminta pengampunan kepada orang yang ingin kau bunuh?"
"Saya tidak tahu apa-apa. yang sayalakukan hanyalah mengikuti perintah."
"Perintah siapa?"
"Anu..."
"Mendekatlah. Seseorang ingin membungkammu dan juga membunuhku. Siapa itu?"
"Itu.. Cukup kejam, itu..."
Tiba-tiba saja ada yang memanah tabib itu dan tepat mengenai lehernya. tabib itu roboh seketika.
Yul menangkap tubuh tabib itu, ia memerintahkan Dong Joo untuk mengejar mereka karena tahu target mereka bukan dirinya.
Dong Joo mengejar si pemanah, tapi si pemanah berhasil bersembunyi dan mengelabuhi Dong Joo.
Tapi Yul berhasil menemukannya.
"Perintah siapa yang kau ikuti?"
Pemanah itu menghunus pedangnya. Yul melihat sekeliling dan ia menemukan batang pohon sebagai senjata.
Yul melawan pemanah berpedang itu sendiri. Pertarungannya sengit. Akhirnya Yul tersudut.
Pemanah itu siap mengayunkan pedangnya tapi DOng Joo segera datang, ia melemparkan pisau dan mengenai dada sebelah kanan pemanah itu sebelum sempat menebas Yul.
Pemanah itu langsung melarikan diri. Dong Joo mendekati Yul berkata kalau pemanah itu menuju pasar. Yul memerintahkan untuk tetap siaga.
Mereka mengejar pemanah itu di keramaian. Yul bersenggolan dengan seorang pria biasa, tapi tidak biasa. Kemungkinan besar itu si pemanah karena darah merembes dari dada kanannya.
Yul sepertinya curiga, tapi ia tidak mengejar. DOng Joo mendekat, hanya untuk minta maaf karena kehilangan pemanah itu.
Hong Joo mendatangi sebiah rumah kosong yang berantakan.
Ternyata Hong Joo adalah Yoon Yi Suh yang dulu kabur bersama kakaknya saat Tuan Yoon dieksekusi. Ia mengingat kenangannya di rumah itu.
Yi Suh ingat saat ia berlatih pedang bersama sang kakak. BTW, cara memegang pedang kakak Yi SUh ini sama dengan caranya sang pemanah tadi.
Yi Suh kalah dari kakaknya dan mendapat hadiah pukulan di kepala.
Tuan Yoon menegur sang kakak (Seok Ha) yang tidak seharusnya memukul Yi Suh, disaat ia belum belajar memegang pedang dengan benar.
Seok Ha: Aku akan bersikap lunak padanya, tapi bocah ini memberikan ikat rambutnya yang merupakan hadiahku untuk seorang anak laki-laki bernama..."
Yi Suh: Kakak..
Seok Ha: Apa? Kau malu? Kau ada rasa kepadanya?
Yi Suh: Kakak~
Dan Tuan Yoon hanya tersenyum.
Hong Shim berkaca-kaca mengingat kenangan itu.
Penjaga menegur Hong Shim saat sedang patroli dan itu cukup membuat Hong Shim terkejut, tapi ia segera menguasai diri, ia berkata kalau ia mendengar rumah itu mau dijual.
Petugas: Pengkhianat dulu tinggal di rumah ini. Semua anggota keluarga terbunuh. Itu kosong untuk waktu yang lama. Katanya semua jenis bandit berkumpul di sini pada malam hari, cepat keluar dari sini.
Hong Shim: Baik.
Hong Shimke pasar, ia menemui penjual buku dan sepertinya mereka kenal dekat. Penjual mengatakan ia sudah menyimpan "Pembelajaran Dasar" di dalam. Hong Shim berterimakasih dan segera masuk.
Hong Shim mengeluarkan isi dalam tasnya, ternyata sebuah gaun, ia kemudian memakainya, ia juga memakai pin rambut.
Yul dan Dong Joo lewat di depan penjual buku itu, ia berhenti. Saat itu ia melihat Hong Shim keluar dari dalam toko.
Hong Shim terus berjalan dengan penutup kepala tanpa menghiraukan Yul, namun ia berhenti di bawah pohon bunga sakura. Yul juga berhenti di bawah pohon sakura, ia teringat Yi Suh, teringat janjinya pada Yi Suh.
Hong Shim juga teringat hal yang sama, ia membuka penutup kepalanya. Yul langsung mengenali Hong Shim.
Hong Shim tersadarkalau Yul sedang melihatnya, ia langsung pergi dari sana. Yul berlari mengejar.
>
EmoticonEmoticon