Sumber Gambar dan Konten dari Sohu TV
Sinopsis Pounding Spike 2 Episode 1
-= Episode 1 - The Beginning =-
Ah Reum mendandani adiknya yang akan berangkat kuliah di hari pertamanya. Tangan Do Woon pelan-pelan ingin mengambil kaca matanya.
Ah Reum
tiba-tiba memukul tangannya, TIDAK! Do Woon memohon agar dibiarkan menggunakan
kaca matanya.
Ah Reum
menasehati, Do Woon sekarang bukan anak SMA lagi dan jika pergi ke kampus di
hari pertama dengan tampang lemah/lembek, maka kesan itu akan menempel sampai
lulus. Pokoknya kesan pertama itu akan mempengaruhi kehidupan Do Woon selama
menjalani kuliah.
"Unnie.."
"Dongsaeng
(adik) yang selalu mengandalkan buku untuk belajar mengenai pria selama 6 tahun
ini dengarkan baik-baik!"
Do Woon
mengangguk siap.
"hanya
karena seorang pria tersenyum padamu, itu hanya jebakan, kau tidak boleh sampai
masuk ke dalamnya. Terutama, kau tidak boleh JATUH CINTA PADA PANDANGAN
PERTAMA."
Do Woon
mengangguk menurut. Ah Reum menjelaskan, jika si mahasiswa lemah terlibat rumor
percintaan maka habislah masa-masa kuliahnya.
Do Woon
heran, bagaimana kakaknya bisa tahu hal itu, kan kakaknya tidak pernah kuliah?
"YAAA!!"
Ibu mereka
menyerbu masuk saat mendengar Ah Reum meneriaki Da Woon. Ibu menegurnya yang
tidak kunjung belajar seperti perintahnya.
Tapi ibu
langsung berubah manisa saat bicara dengan Da Woon. Ibu mengingatkan Da Woon
untuk bergegas ke kampus untuk mendaftar kelas.
Do Woon
berjalan menuju gedung pendaftaran dengan riang, ia menikmati suasana kampus
barunya dengan segelas kopi. Ia juga menjaga cara jalannya, pokoknya ia
mempraktekkan apa pesan kakaknya pagi ini kalau kesan pertama adalah yang
paling utama.Sementara itu, Dong Hae Sung juga datang ke kampus tapi ia menggunakan mobil sport.
Da Woon menyebrang dan ada sebuah mobil yang menuju arahnya, ia kaget, untunglah ada pahlawan yang menyelamatkannya sehingga ia tak ditabrak mobil itu (mobil yang dikendarai Hae Sung).
Mobil itu
berhenti tepat di depan mereka tapi langsung kabur kemudian. Si pangeran (Go I
Ra) menyumpahi si pengemudi mobil dan ia menghafakan plat nomor mobil itu
"6978".
Da Woon tak
enak karena ia jadi mengotori baju I Ra dengan kopinya. I Ra tak ambil pusing,
toh itu bukan maslah besar.
"Tapi...
Kau tak apa?"
Da Woon
mengangguk. Lalu I Ra mengambil tasnya dan berjalan pergi.
Da Woon
menatap punggung I Ra, disana tertulis "Universitas Korea, Jurusan
Olahraga". Da Woon terpukau hingga ia lupa menanyakan nama I Ra.
I Ra adalah
kapten tim voli. Ia mengumpulkan semua anggotanya dan meminta dua anak baru
untuk maju ke depan. I Ra memperkenalkan namanya,
"Namaku
adalah Go - I Ra, I berarti harmoni dan Ra berarti banyak. Kesimpulannya dengan
semangat menolong sesama dan suka bekerja sama."
I Ra tidak
peduli semua mau memanggilnya apa, seperti Kapten, Senbae-nim, Sunbae,
Hyeong-nim, Hyeong. Pokonya apapun itu kecuali... jika ada yang berani
memanggilnya gorilla (pengucapannya mirip dengan Go I Ra).
Belum sempat
I Ra menjelaskan tiba-tiba pelatih Son Byung Joo datang dengan memanggilnya
Gorilla sambil berjalan seperti Gorilla.
I Ra murka
dan langsung menendang bola voli ke arah Pelatih Son tepat mengenai tengah
jidat pelatih Son hingga pelatih Son jatuh pingsan.
I Ra
menlanjutkan penjelasannya, tidak peduli siapun mereka pasti habis ditangannya.Para anggota senior mengerubuni Pelatih khawatir. Lee Han Sol protes, jika I Ra mau terus begitu, pergi saja cari anggota baru.
"Tahun
lalu coach dan sekarang giliran kepala pelatih kita?"
"Menurutnya,
dia sudah gila." Imbuh Park Hyun Sung.
Lalu mereka
bareng-bareng membopong pelatih Son untuk mendapatkan pertolongan.
Hae Sung
sudah sampai, sebelum ia turun dari mobil ia memakai masker dan topi, kelas
saja semua orang memandangnya aneh.Da Woon mendaftar kelas secara online di komputer jurusan dan Hae Sung ada di kursi tunggu para antrian.
Kim Mi Jin datang menyapa para mahasiswa baru, ia mengingatkan mereka untuk mengambil kelas dengan tepat karena tidak bisa diganti setelahnya. Lalu ia melihat Da Woon, ia heboh saking senangnya melihat Da Woon.
"Hallo...
Tapi Anda siapa?" Tanya Da Woon.
Mi Jin
mengenalkan dirinya, ia adalah asisten dosen jurusan bisnis. Da Woon lalu
mengulangi salamnya dengan lebih hormat.
"Sejak
beberapa tahun, bisnis selalu menjadi jurusan utama bagi siswa terbaik. Aku
tidak percaya akhirnya tahun ini jurusan bisnis mendapat kesempatan emas itu,
profesor kami saaaangat senang."
Sontak seluh
mahasiswa menatap Da Woon membuatnya tak enak. Da Woon lalu berterimakasih pada
Mi Jin.
"Tidak,
tidak, aku yang harusnya berterimakasih padamu."
Mi Jin lalu
menyuruh Da Woon untuk melanjutkan. Setelah Mi Jin pergi, Hae Sung melirik Da
Woon.Da Woon selesai mendaftar ke kelas yang diprogramnya, tepat saat itu ibunya menelfon. Da Woon menjelaskan semuanya sambil beberes untuk keluar dari sana dan itu membuatnya menjatuhkan catatannya.
Dan
catatannya itu jatuh di depan Hae Sung. Hae Sung tersenyum membacanya karena
itu adalah catatan semua kelas yang diambil dan tidak diambil oleh Da Woon.
Da Woon
mengikuti mahasiswa yang memakai jaket jurusan olahraga dan ia masuk ke ruang
latihan voli.
Disana Da
Woon menyapa mahasiswa baru (Pyo Jin Ha) yang dianggapnya guru. Mahasiswa itu
kesal karena ia juga sudah capek memunguti bola dengan rekannya (Jo Won Ryong).
Won Ryong
memegang lengan Jin Ha untuk membuatnya tenang, ia menjelaskan pada Da Woon
kalau Jin Ha bukan guru. Da Woon mengartikan kalau Jin Ha professor, lalu ia
membungkuk lebih hormat.
Jin Ha
kesal, "Aku juga bukan professor. Aku Mahasiswa BA-Ru".
"Oh..
mahasiswa pengulang?"
"Aku
juga bukan pengulang. Aku baru lulus SMA tahun ini!"
Maklum,
wajahnya tua.. hihihi
I Ra menegur
dua anak baru itu yang bukannya memunguti bola malah enak-enakan ngobrol.
Da Woon
akhirnya melihat I Ra, ia lalu bertanya pada dua mahasiswa baru itu, siapa nama
I Ra?
"Kapten?
Go I Ra."
"Apa?
Gorilla?" Ulang Da Woon.
Dan kata
"Gorilla" yang diucapkan Da Woon sampai ke telinga I Ra. Ia langsung
melirik tajam ke arah asal suara itu.
Kedua
mahasiswa baru kaget, merela langsung menyembunyikan Da Woon dibalik punggung
mereka. Mereka memastikan bukan kok. Sementara Da Woon bingung kenapa ia
ditutupi begitu.
Setelah
mendaftar kelas, Hae Sung kembali ke mobil dan ia melepas topi dan maskernya.
Belum sempat ia naik ke dalam mobil, dua orang fans mendekati, Oppa!!!
Hae Sung
adalah atlet voli papan atas idola para remaja wanita. Si gendut, memeluk Hae
Sung dan si kurus cepat-cepat menjauhkansi gendut dari Hae Sung, ia lalu
meminta tanda tangan Hae Sung.
"Kita sama-sama
mahasiswa jadi kurasa itu tidak perlu."
Si kurus
minta cium aja kalu begitu. Giliran si gendut yang menyingkirkan si kurus dari
Hae Sung, ia bilang kalau si kurus tidak menggosok giginya dan ia memonyongkan
bibirnya minta dicium.
Kemudian
fans yang lain datang menyerbu. Si gendut dan si kurus bertindak sebagai
bodyguard Hae Sung, mereka melindungi Hae Sung dari serbuan para fans.Pelatih Hae Sung tidak habis pikir, kenapa Hae Sung tidak mau main voli lagi.
"Lalu
bagaimana denganayahmu? Apa beliau bilang? Apa beliau mengijinkanmu mengambil
keputusan ini?"
Hae Sung
menunjukkan senyum manisnya, ini adalah pilihannya dan keputusannya. Ia
berterimakasih pada pelatih untuk semuanya lalu ia membereskan barang-barangnya
dari loker miliknya.
Pelatih benar-benar
tidak bisa percaya dengan keputusan mendadak Hae Sung ini.
Kaknya
menghampirinya saat ia sedang beberes, kakanya bertanya, apa Hae Sung
benar-benar bisa belajar, kan ia sudah berhenti lama.
Hae Sung
semangat karena ia akan duduk di samping siswa lulusan nomor satu Korea.
Pokonya ia sudah mempunyai rencana jadi kakanya tak perlu khawatir.
I Ra
menunggu di luar rumah Pelatih Son tapi yang muncul duluan malah putrinya Son
Soo Bin. Soo Bin menghajarnya habis-habisan karena berani datang ke rumahnya.
"Makanya
aku datang karena ingin minta maaf. Yaa! Jika mahasiswa baru tidak ditunjukkan
atmosfer ketegasan dan adanya hirarki maka mereka akan bersikap kurang ajar
padamu."
"Ah..
begitu ya?"
"IYA."
"Lalu
dimana tempat ayahku dalam hirarki itu?"
I Ra tidak
bisa menjawabnya. Ia mohon maaf pada Soo Bin. Soo Bin kembali memukuli I Ra
tanpa ampun.
Kemudian
Pelatih Son muncul,
"Yaa!
Soo Bin ~ aa bagaimana bisa kau memukuli Oppa-mu seperti itu?"
Soo Bin
protes, bagaimana bisa I Ra menjadi Oppa-nya, kan di daftar nama keluargamereka
tidak tertera nama I Ra.
I Ra lalu
bersikap cool. Meskipun ia bukan Oppa Soo Bin tapi ia selalu memperlakukan Soo
Bin dengan baik bahkan lebih baik daripada adik kandungnya sendiri.
"Aku
selalu percaya dan bersandar pada pelatih melebihi pada ayah kandungku
sendiri." Lanjut I Ra makin lebay.
Pelatih Son
mengerti dan mengijinkan I Ra masuk ke dalam. I Ra berterimakasih sampai akan
menangis.
Tapi itu
ternyata cuma akting, setelah pelatih Son masuk, ia menjulurkan lidahnya pada
Soo Bin, megejek.I Ra sengaja duduk dengan tumpuan lututnya. Pelatih SOn menjelaskan kalau ia sebenarnya adalah pelatih tim bola voli SMA. Menjadi pelatih bola voli untuk universitas adalah merupakan kebanggaan tersendiri bagi keluarganya
"tapi...
aku tidak pernah berpikir akan menjadi begini, tidak dihormati."
Barulah
Pelatih Son melihat I Ra lalu ia menyuruh I Ra untuk duduk dengan nyaman.
"Ah..
terimakasih."
Pelatih lalu
meminta I Ra untuk menjelaskan pengamatannya terhadap tim bola voli, apa
kira-kira masalah terbesarnya.
I Ra
menjelaskan kalau mereka tidak memiliki setter karena siswa yang
digadang-gadang malah memilih universitas lain dan setter senior sudah pada
lulus semua. Dan mahasiswa baru yang bergabung ahli dalam hitter dan libero.
"Ada
setternya." Ujar Soo Bin setelah melihat ponselnya dari tadi.
Soo Bin
melanjutkan, setter yang paling hebat malah. lalu ia menunjukkan berita yang
sedari tadi dilihatnya pada ayahnya dan I Ra.
Berita
mengenai Dong Hae Sung yang mendaftar ke universitas mereka. Yey!! Mereka
berdua berteriak gembira.
Soo Bin
heran, untuk apa coba seorang atlet profesional kuliah segala. I Ra menjelaskan
kalau itu adalah keuntungan mereka.
Ia Ra
berjanji pada pelatih Son kalau ia akan memasukkan Hae Sung dalam tim voli
mereka.Hae Sung keluar dari gedung agensinya. Ia melihat catatan Da Woon dan ternyata ia mengambil semua kelas yang diambil Da Wonn.
"Aku
mengandalkanmu, Han Da Woon."
Da Woon
mengaku pada Ah Reum kalau ia menyukai pria yang baru dilihatnya tadi pagi.
Ah Reum
berdecak, dengan siapa ya ia bicara? Tidakkah struktur otaknya sama? Apakah
otak untuk belajar dan mencinta itu terpisah?
"Apa
kau bahkan tahu nama pria yang kau sukai itu?"
Da Woon
mengguk pasti, kapten tim voli, Go I Ra Sunbae-nim.
"Gorilla?
Ah.. benar-benar!"
Da Woon
bernarasi,
"Han Da Woon, 20 tahun. Selama 2o tahun
selalu menjalani cinta sepihak. Mulai saat ini, akan menjalani tantangan untuk
mencintai dan dicintai balik".
>
9 komentar
eonni di tunggu selanjutnya . meskipun aku sudah nonton tapi aku akan tetap baca sinopsis eonni karena ada lee won geun oppa 😍😁
terimakasih
Dilanjutkan ya kak, secepatnya. Hhee
Ass, siang, klo mau dowld dan sub indo drama ini dimana mbak?, sblmnya trims infonya.
Ass, siang, klo mau dowld dan sub indo drama ini dimana mbak?, sblmnya trims infonya.
Ass, siang, klo mau dwnld drama ini dg subtitel indo dimana mbak? Trims infonya mbak.
Ass, siang, klo mau dowld dan sub indo drama ini dimana mbak?, sblmnya trims infonya.
Kalo aku downloadnya di Youtube tapi pake engsub. Kalo indosubnya kurang tahu ada dimana..
Bagus
Bagus
EmoticonEmoticon