-->

Sinopsis Switch: Change The World Episode 5 Part 1

- April 06, 2018
>
Sinopsis Switch: Change The World Episode 5 Part 1

Sumber: MBC


Jadi kemarin aku salah, ternyata yang nolongin Do Chan itu tangannya palsu, yang lepas itu tangan palsunya bukan sarung tangannya.


Setelah melihat tangan lepas itu, Sekretaris Kim pergi meninggalkan lokasi. Do Chan lama-lama pingsan.


Tae Woong sedang mengelem lukisan dengan alasnya, saat itu Sekretaris Kim membawa pria botak. Pria botak meminta uang untuk menghilang.

"Dia sudah bekerja keras, beri dia uang." Jawab Tae Eoong.

Lalu Tae Woong melirik Sekretaris Kim. Sekretaris Kim langsung menyabet leher pria botak itu dan darah muncrat ke lukisan Tae Woong bersamaan dengan tewasnya si pria botak.


Ha Ra berlari ke rumah sakit, ia panik.


Sementara itu, Do Chan sudah siuman dan tiga temannya menungguinya. Do Chan melihat wajah cemas mereka bertiga, ia pun memastikan kalau ia baik-baik saja.

Eun Ji: Oppa! Cepat hentikan! Kau tidak tahu betapa takutnya aku!?

In Tae: Kau tidak pernah diculik selama menjadi penipu. Kurasa, menjadi Jaksa lebih tidak aman.

Eun Ji: Ini semua gara-gara Jaksa Oh, wanita itu.


Ha Ra masuk dan langsung membentak Do Chan karena bertindak tanpa memberitahunya.

Do Chan: Kau bilang akan makan waktu lama mencapai akarnya. Metodeku lebih cepat. Bagaimanapun kau juga tidak akan menyetujuinya.

Ha Ra: Kau pikir aku akan berterima kasih jika kau menangkapnya dengan caramu?!

Do Chan terdiam.


Tae Woong menegur Sekretaris Kim karena sudah  gagal dua kali, tidak seperti biasanya. Sekretaris Kim minta maaf, mereka tidak memprediksi adanya gas dan Jaksa Baek tampaknya dilindungi seseorang.

"Bukan dari Kepolisian maupun Kejaksaan?" Tanya Tae Woong.

"Saya rasa bukan. Dia memiliki tangan palsu."

"Tangan palsu?"

Tae Woong tampak berpikir.


Do Chan bicara berdua dengan Ha Ra, ia mengira kalau semua ini jebakan, sejak awal mereka tahu ia Baek Joon Soo. Mereka menggunakan wanita hamil itu sebagai umpan untuk menggiringnya ke sana.

"Kecelakaan mobil Jaksa Baek bukan kecelakaan, 'kan?" Tebak Do Chan. Ha Ra terdiam, Do Chan melanjutkan, "Jaksa Baek dan aku sama-sama terluka saat hendak menemui Nam Seung Tae. Lindungi Nam Seung Tae. Dia juga dalam bahaya.

"Dia sudah mati. Di Gunung Bukhan."

"Kau menyeretku masuk.. dalam kasus berbahaya ini?"

"Sebab itu kusuruh kau diam saja! Kenapa kau membuat masalah dan melibatkan diri dalam bahaya?!"

"Bahaya? Kau yang telah melibatkanku dalam bahaya terbesar! Aku hampir mati tanpa tahu apa-apa!! Apa sebenarnya yang sedang kalian selidiki? Apa sebenarnya yang semestinya kalian terima?"

"Lebih baik kau tidak mengetahuinya."

"Kau memanfaatkan aku sesukamu, tapi tidak mau memberi tahu apa yang kau selidiki."

"Dari pada mati sebagai Anjing Baek Joon Soo, lebih baik dipenjara sebagai penipu. Aku akan bicara kepada para reporter. Datanglah ke sana kalau kau berubah pikiran."

Dan Do Chan meninggalkan Ha Ra.


Ha Ra memanggilnya dan menghentikannya, Do Chan sudah gila ya? Do Chan tidak bisa terang-terangan soal itu! Mereka semua bisa digantung.

Do Chan: Makanya, beri tahu aku! Aku harus tahu siapa yang mencoba membunuhku! Dengan begitu, aku dapat lari atau membalasnya. Aku harus mempersiapkan diriku. Jaksa Baek... sebenarnya menyelidiki apa?

Ha Ra: Narkoba.

Do Chan: Narkoba? Lingkaran narkoba kecil punya nyali menyerang seorang Jaksa? Dua kali pula.


Ha Ra: Bukan sekedar lingkaran kecil. Mereka cukup kuat untuk mengontrol Kejaksaan dan para diplomat. Mereka memiliki para diplomat untuk perputaran narkoba selama bertahun-tahun. Mereka menggunakan tas diplomat.

Do Chan: Tas diplomat?

Ha Ra: Tas yang dibawa diplomat. Isinya tidak diperiksa oleh imigrasi. Mereka bahkan melakukan penyelundupan ilegal melalui lengan atau mayat. Uang yang mereka dapatkan dari penjualan narkoba itu, mungkin menghasilkan kekuatan yang sangat besar, hingga Kejaksaan tidak ada artinya di mata mereka.


Do Chan: Lalu, Nam Seung Tae seharusnya menyerahkan apa?

Ha Ra: Video tuan dari narkoba itu, di sebuah USB.

Do Chan: Siapa tuan itu?

Ha Ra: Kami tidak tahu apa pun tentangnya. Video itu satu-satunya petunjuk kami, sebab itu kami berusaha keras mendapatkannya. Benar. Kami tahu satu hal. Julukannya. Buggeuggom (Beruang Grizzly).

Do Chan: Buggeuggom?


Sepertinya Do Chan tidak asing dengan istilah itu.

-ooo-

Switch: Change The World
EPISODE 3
Seseorang Yang Dapat Mengatakan Aku Adalah Aku

-ooo-


Do Chan berlari ke rumah, ia langsung menuju ruang kerjanya. Ia mencari catatan Jaka Baek dan menemukannya. Ada tulisan

(Buggeuggom... Tuan Narkoba, transaksi narkoba, diplomat)


Direktur Bong masuk, bertanya ada apa. Do Chan memberitahu kalau Jaksa Baek mencari Buggeuggom.

"Buggeuggom? Orang yang selama ini kau cari? Mungkinkah "Buggeuggom" yang sama?" Tanya Direktur Bong.

"Aku harus mencari tahu. Itu alasan aku harus terus menjadi Jaksa Baek."

Do Chan kembali ingat pembunuhan itu, orang yang dibunuh memanggil si pembunuh Buggeuggom. 


Do Chan menyendiri memikirkan Buggeuggom, ia sudah mencarinya selama 20 tahun.


Ha Ra memandang kursi Jaksa Baek yang kosong, ia teringat ekspresi Do Chan tadi saat ia menyebutkan Buggeuggom. Ia menduga Do Chan pasti mengetahui sesuatu.


Ha Ra memandang kursi Jaksa Baek yang kosong, ia teringat ekspresi Do Chan tadi saat ia menyebutkan Buggeuggom. Ia menduga Do Chan pasti mengetahui sesuatu.


Ha Ra melapor pada kepala Yang perihal DO Chan, karena Do Chan kelihatan tidak dewasa maka ia menyuruhnya berhenti, Do Chan bilang terlalu berbahaya juga untuknya melanjutkan.

"Baiklah, baiklah. Itu yang terbaik. Kita juga harus menghentikannya." Jawab Kepala Yang.

"Menghentikannya? Kita tidak bisa menghentikan penyelidikannya. Kita harus menggalinya sendiri."

"Aigoo... Nam Seung Tae sudah mati. Jaksa Baek pun koma. Bukti tidak ada. Apanya yang bisa digali? Kita tidak punya pilihan sekarang."


Ha Ra keluar dari ruangan Kepala Yang sambilmendesah, ia berguman, "Baek Sunbae pergi, Sa Do Chan juga pergi."

Tiba-tiba Do Chan menyahut, "Jadi? Siapa yang lebih kau rindukan?"


Ha Ra kaget melihat Do Chan ada di sana, sedang apa?"

Do Chan mengulangi pertanyaannya, "Siapa yang lebih kau rindukan? Aku atau Baek Joon Soo?"

"Yah, karena kau yang ada di sini, maka aku akan menjawab "kau"."

"Wah.. Seperti itukah artiku bagimu?"

"Aku mengira kau akan kabur dengan ekor mengibas di antara kakimu (*istilah untuk kabur ketakutan)."

"Kabur ke mana? Aku satu-satunya saksi."


Malamnya, Do Chan rapat dengan yang lain.

Do Chan: Di mana ada narkoba, ada uang. Benar? Coba pikirkan. Aku punya identitas Baek Joon Soo sekarang. Jika kita menggunakannya dan menguraikan semua ini, kita dapat mengendalikan mereka, lalu keluar.

Eun Ji: Aku tidak mau. Bagaimana kalau situasinya membahayakanmu lagi?

Do Chan: Kita kan tidak bisa hidup seperti ini terus. Biaya hidup sangatlah besar. Sempurna sekali untuk dana pensiun kita.


Kembali pada Ha Ra dan Do Chan. Ha ra bertanya, jadi Do Chan kembali untuk memberi pernyataan?

Do Chan: Bukan itu saja sebenarnya. Aku bukan Jaksa asli, jadi tidak bisa menginvestigasi kasusnya, tapi aku ingin membantumu.


Direktur Bong bertanya, apa Ha Ra akan mempercayai Do Chan?

Do Chan: Tentu saja tidak. Itu sebabnya aku harus meyakinkannya, dengan ketulusan.


Ha Ra: Jangan bergurau. Aku tidak tahu apa rencanamu, tapi kalau kau berencana kabur setelah mengacaukan pekerjaan...

Do Chan: Itu saat aku tidak tahu apa-apa. Keadaan sudah berubah sekarang. Kita harus menangkap mereka yang coba membunuhku, dan membuatmu mempertaruhkan nyawamu. Yah, aku bisa melindungimu, kau tahu.

Ha Ra: Kau... aku? Fokuslah dulu melindungi dirimu sendiri. Bagaimanapun, mari lakukan.


Mereka saling berjabat tangan. Do Chan menegaskan dengan begitu posisi mereka sekarang setara.

Ha Ra: Aku tidak berpikiran begitu.

Do Chan: Jaksa dan penipu setara. Jaksa dan penipu akan bekerja sama saling membantu untuk kebaikan. Itu berarti sesuatu.


Orang yang kemarin tiba-tiba muncul lagi, "Pasangan dari serigala penyendiri dan si bodoh di Kejaksaan. Yaah, pasangan yang hebat. Kalian berdua cocok satu sama lain. Hei, Jaksa Baek. Kau dan aku alumnus kampus yang sama, tapi kau tidak pernah bergabung dengan asosiasi alumni. Oh, benar-benar. Kau lulus sebelum aku, tapi aku bergabung duluan di Kejaksaan. Kau tahu, 'kan? Aku lulus ujian penerimaan duluan. Aku sangat pintar. Bagaimanapun, meski tidak ingin, datanglah. Kau harus membangun koneksi kuat dengan para alumni. Begitulah cara berinvestasi untuk masa depan. Aku bahkan tidak tahu apakah semua itu sudah cukup untukmu. Aku taruhan kampusmu pasti tidak memiliki asosiasi alumni."

Orang itu lalu pergi.


Do Chan bertanya pada Ha Ra, orang itu Gil Dae Ro, 'kan?

"Kau harus berhati-hati dengannya baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional." Kata Ha Ra.

"Secara phrenologis, seseorang dengan wajah sepertinya selalu ahli memprovokasi orang lain."

"Melihatnya dari belakang saja aku tidak tahan."

"Selalu ada orang-orang yang akan kau benci tanpa alasan."

Ha Ra mengangguk setuju.

Do Chan berkomantar kalau mereka rukun sekali saat menjelek-jelekkan orang lain. Ha Ra kembali setuju dan mereka tos.

"Nice." Ucap Do Chan.


Sekretaris Kim dan Sung Doo sama-sama menghadap Tae Woong. Sung Doo sengaja mengejek Sekretaris Kim yang sudah dua kali melakukan kesalahan, sedangkan demi kebaikan organisasi mereka, mereka harus langsung membereskan masalah. Bukan begitu, Presdir?

Sekretaris Kim membela diri, ia memang tidak bisa membantah telah melakukan kesalahan, tapi mustahil pula untuknya memprediksi seseorang yang hendak muncul di gudang itu.

Sung Doo: Sekretaris Kim, bukan seperti itu cara mengurusnya. Orang yang paling menyedihkan di dunia adalah yang beralasan setelah membuat kekacauan.
Bukan begitu, Presdir?

Tae Woong: Hentikan. Kau juga tidak sempurna.


Sekretaris Kim memberitahu ada sesuatu yang tidak cocok. Pada hari kecelakaan terjadi di Sokcho, SunG Doo bilang bertemu dengan Baek Joon Soo di pulau terpencil. Sung Doo mengatakan dia melihat Jaksa Baek di pulau pukul 1 siang dan kecelakaan mobilnya pukul 3 sore.

"Dalam dua jam dia berpindah dari Sokcho ke Incheon?" Tanya Sekretaris Kim.


Sung Doo: Beberapa orang bisa datang dan pergi dalam waktu singkat, tahu. Pernah hanya butuh waktu satu jam untukku dari Seoul ke Mokpo. Kau pasti mendorong orang yang salah ke laut.

Sekretaris Kim: Selama di Sokcho, aku tidak mengalihkan pandanganku dari Baek Joon Soo. Aku tidak mungkin salah orang.

Sung Doo: Aku bahkan mengikutinya ke Kejaksaan dan memeriksanya sendiri.

Sekretaris Kim: Jika tidak, Cho Sajjangnim mungkin telah ditipu oleh penipu.

Tae Woong lalu menyuruh Sung Doo ke Sokcho. Jika Jaksa Baek berhasil keluar dari laut, dia mungkin di rawat di sebuah rumah sakit. Sung Doo mengerti dan tersenyum senang karena ia diberi tugas, tak lupa ia menyindir Sekretaris Kim.

Sung Doo: Kalau Sekretaris Kim mengerjakan tugas dengan benar, aku tidak akan perlu membereskan kekacauan ini. Saya akan menyisir area itu dengan teliti dan membawa pulang "ikan besar".

>


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search