-->

Sinopsis Where The Lost Ones Go Episode 4 Part 1

- Februari 03, 2018
>
Ditulis oleh: Diana Recap
Support Admin dengan membaca sinopsis hanya di "www.diana-recap.com"

Sinopsis Where The Lost Ones Go Episode 4 Part 1

Sumber Gambar: Mango TV



..Tahun 2017..

Liu Xinran dan Zhu Xuan sedang menceramahi Lin Sen untuk segera menembak Ye Zi saat ini karena wanita paling mudah disentuh dan diambil hatinya saat mereka rentan

Zhu Xuan: Ambil kesempatan ini.

Lin Sen: Kalian perlu membantuku

--ooo--

Episode 04
Pernakah Kalian Taruhan saat Kalian muda?



..Masa Kuliah..

Zhu Xuan mengajak Liu Xinran dan Xixi taruhan soal Ye Zi dan Zhang Zeyi. Sejauh yang ia lihat, Ye Zi dan Zhang Zeyi hanya membutuhkan waktu untuk mengungkapkan perasaan mereka. Ini adalah waktu untuk membantu.

Xixi: Apa rencanamu?

Liu: Festival Budaya

Zhu Xuan: Siapa yang tahu kita bisa berpikir bersama saat ini?

Liu: apa yang ada dalam pikiranmu?

Zhu Xuan ketawa.


Berikutnya mereka kompakan menyebarkan brosur, mereka mengajak teman-teman untuk datang ke acara mereka, GRATISSS!!


Bahkan Zhu Xuan dan Liu menerobos ke Asrama Putra, merea menerobos masuk kamar Zhang Zeyi tapi orangnya tidak ada disana.


Liu memberikan brosur pada teman Zhang Zeyi, "Katakan padanya bahwa Ye Zi akan datang, jadi pastikan dia datang juga."

"Pesta Cosplay. Seperti sebuah festival? Aku bisa datang?"

"Terserah."


Sebelum mereka pergi, teman Zhang Zeyi memberkenalkan diri, namanya Zhang Daniao. Ia bertanya siapa nama Liu. Liu hanya menatap Zhu Xuan tak percaya.

Lalu Zhu Xuan mengenalkan namanya, "Aku adalah kombinasi antara keadilan dan kejahatan, keindahan dan kebijaksanaan--"

Sayangnya Daniao tidak tertarikdengan Zhu Xuan, ia hanya ingin tahu nama Liu.

"Aku hanya mengatakannya sekali. Namaku Liu Xinran. Mengerti?"

"ngerti.. ngerti.."

Lalu Liu dan Zhu Xuan pergi. Daniao sebenarnya ingin Liu tinggal lebih lama, bahkan ia akan membersihkan kamarnya agar Liu betah disana. Sayangnya Liu tetap tidak mau.

Daniao: Sampai jumpa di pertemuan, selamat tinggal.


Sementara itu, Zhang Zeyi sedang ada di ruang lukisnya, disana ia sibuk mengatur sesuatu, ia mendekatkan kursi ke meja. Lalu berlatih untuk menyambut seseorang.


Tak lama kemudian Ye Zi datang membuat Zhang Zeyi gugup. Untuk mengatasinya, Zhang Zeyi mengatakan kalau Ye Zi telat 5 menit. Ye Zi beralasan ada perlu sesuatu.

"Ayo cepat. Perlombaannya minggu depan. Duduk!" Kata Zhang Zeyi memberi perintah.


Ye Zi duduk seperti yang diperintahkan dan Zhang Zeyi melakukan persis seperti tadi ia latihan.

"Hari ini mari kita garis bawahi lirikmu."


Lalu Zhang Zeyi mengeluarkan bolpoin dan mulai menggaris bawahi. Ye Hi kelihatan banget tidak nyaman dengan posisi mereka seperti itu, ia gak tahu harus ngapain.

Sampai akhirnya ia bergeser menjauh. Zhang Zeyi bertanya, ada apa?

"Terakhir kali.." Kata Ye Zi ragu-ragu.


Zhang Zeyi berhenti menggaris bawahi, ia maju untuk menatap Ye Zi, ada apa dengan terakhir kali? Ye Zi tak percaya mendengarnya, ia agak kesal.

"Benar. Tidak ada yang terjadi terakhir kali. Kau adalah Bintang kampus bukan?" Kata Ye Zi.


Zhang Zeyi mendekatkan wajahnya pada Ye Zi, ia tersenyum, lalu mengacak-acak rambut Ye Zi, "Apa kau kesal?"

Ye Zi gugup, ia memilih kabur dengan alasan ada yang harus ia kerjakan. Dan lagi-lagi Zhang Zeyi tidak bisa menahannya seperti waktu itu di pantai.


Pesta cosplay Zhu Xuan dkk dimulai. Zhu Xuan memandu Ye Zi untuk melihat-lihat, sekalian memamerkan hasil kerjanya bersama Xixi dan Liu.


Daniao beneran datang ke pesta itu dan Zhu Xuan mengenalkannya pada yang lain (Ye Zi, Xixi dan Komting, Zhou Zixiu).


Zhang Zeyi ada di ruangan pak tua, ia membaca brosur pesta cosplay yang ada disana, ia amat tertarik, tapi langsung biasa saja saat pak tua datang.


Pak Tua berkata kalau Zhang Zeyi tidak seharusnya ada disana hari ini.

"Memangnya dimana lagi aku harus berada? Aku tidak selalu menyukai semua kegiatan. Buang-buang Waktu saja."

"Tapi pikiran mu sama sekali tidak ada di sini."

"Pak Tua, sudah ku bilang. Aku tidak ingin kesana!"


Zhu Xuan membuat Ye Zi dan Daniao bermain game bersama dan mereka harus taruhan.

"Yang kalah harus mengatakan cinta pada orang pertama yang masuk." Sambung Zhu Xuan.

Ye Zi tampak tidak setuju tapi yang lain memaksanya.


Mereka kemudian berbagi tugas. Liu mengawasi Ye Zi dan Daniao, sementara yang lain naik untuk mengawasi pintu. Zhu Xuan akan mengirim pesan pada Zhang Zeyi dan memerintahkan yang lain menahan siapapun yang akan masuk keculai Zhang Zeyi.


Zhang Zeyi menerima pesan itu ( dan ia langsung melesat keluar. Sementara itu, Ye Zi dan Daniao bersemangar untuk bertanding.


Sayangnya Daniao berhasil mengalahkan Ye Zi. Ye Zi dengan gentle mengakui kekalahannya.


Zhang Zeyi datang ke tempat pesta. Ternyata Zhu Xuan berbohong bahwa Ye Zi sedang sakit parah, Zhu Zuan dan yang lain akting panik.


Zhang Zeyi buru-buru turun dan ternyata Ye Zi baik-baik saja. Ia paham sekarang kalau ia hanya dikerjai karena Daniao juga ada disana.


Ye Zi perlahan-lahan maju ke arah Zhang Zeyi dan membuat Zhang Zeyi bingung.

"Baik! Karena kalian semua sudah menunggu untuk melihat adegan ini, aku akan memberikan apa yang kalian inginkan."


Zhang Zeyi beneran gak ngerti arah pembicaraan Ye Zi. Ia menatap Daniao, berharap ada penjelasan tapi Daniao hanya mengangkat kedua pundaknya, tidak tahu.


Ye Zi menyebut nama Zhang Zeyi dan itu membuat Zhang Zeyi kembali menatap Ye Zi.

"Mengenalmu adalah bagian terburuk dalam hidupku. Di mataku, Kau hanya seorang idiot yang terus membual tentang betapa populernya kau dikalangan cewek. Aku terus mengatakan pada diri sendiri bahwa aku membencimu. Tapi setiap kali aku mulai bertanya pada diri sendiri, aku tidak tau alasan membencimu. Kenapa aku membencimu? Karena Kau selalu datang entah dari mana dan menghilang entah kemana. Karena Kau selalu mengacaukan hidupku dan aku tidak tahu harus berbuat apa. Aku membuat banyak alasan tapi tidak satupun dari mereka merupakan alasan sebenarnya mengapa aku membencimu."


Ye Zi berjalan semakin mendekat, "Mungkin.. aku membencimu Karena aku jatuh cinta padamu."

Zhang Zeyi tersenyum senang, yang lain juga. Zhang Zeyi mengeluarkan tangannya hendak menggenggam tangan Ye Zi tapi kemudian suara Daniao menghentikannya.


Daniao berkata kalau kata-kata Ye Zi sangat nyata untuk sebuah taruhan. Liu segera menyenggolnya. Tapi semuanya mulai berbisik bahwa semua ini hanya taruhan.


Zhang Zeyi merasa sudah tertipu, jadi ia melarikan diri. Ye Zi agak kecewa tapi ia berusaha tersenyum lebar karena bagaimanapun ini semua cuma taruhan.
>


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search