-->

Sinopsis Where The Lost Ones Go Episode 2 Part 2

- Januari 17, 2018
>
Ditulis oleh: Diana Recap
Support Admin dengan membaca sinopsis hanya di "www.diana-recap.com"

Sinopsis Where The Lost Ones Go Episode 2 Part 2

Sumber Gambar: Mango TV


Ye Zi kemudian ke Fakultas Lin Sen dan menunjukkan surat cinta Zhu Xuan itu, tapi ia nggak bilang apa-apa. Lin Sen menduga kalau surat cinta itu untuknya, tapi tidak mungkin.

Lin Sen: Cowok mengirimimu surat cinta hanya dalam beberapa hari masuk kuliah? Bisakah mereka fokus pada pelajaran? Apa dia Xiang Zeyi?

Ye Zi: Apa yang kamu bicarakan! Aku tidak mengenalnya dengan baik

Lin Sen: Lalu siapa? Cowok di Art College hanya tahu bagaimana cara mengirim surat cinta!


Ye Zi menghentikan Lin Sen yang akan mengumumkan pada semua orang itu, ia menjelaskan kalau surat itu dari Zhu Xuan. Lin Sen masih mengira kalau surat cinta itu ditujukan untuknya, jadi ia bicara soal hak mencintai dan mengejar cinta mereka.

"Tapi aku merasa tidak enak hati. Aku ingin menolak. Tapi aku tidak bisa membiarkan dia menderita setelah kita berteman baik selama bertahun-tahun."

"Apa yang Kau maksud dengan "Kau ingin menolak". Kalian berdua adalah teman baik."

"Hanya teman baik."

"Benar. Itu benar sekali. Tapi apa adil bagi Zhu Xuan dan Yuan Lang? Seperti yang Kau katakan, setiap orang memiliki hak untuk mencintai. Kita tidak bisa menghentikannya saat hal itu baru dimulai."

"Apa yang Kau katakan? Apa hubungannya dengan seniorku?"

"Tentu saja! Haruskah aku memberikannya pada Yuan Lang?


Lin Seng langsung merebut surat itu, ia lega karena surat itu tidak ditujukan padanya. Ye Zi bertanya, bagaimana ini kelanjutannya.

"Zhu Xuan menulisnya?" Tanya Lin Sen.

"Ya."

"Berikan padanya atau akan terlambat."

"Kemohon."

"Kenapa?"

"Kalian berdua sangat akrab. Tentu kau bisa melakukan ini."

"Kau memintaku untuk jadi tukang suratmu?"

"Bukan begitu. Anggap ini untuk membantu kita berdua. Tolong ya.. Tolong ya.."

Lin Sen menyerah, ia memang tidak bisa bilang tidak pada Ye Zi.


Lin Sen langsung menemui Yuan Lang di kelas dan memberikan surat itu. Lin Sen langsung menyuruhnya membukanya saat itu juga. Yuan Lang ragu, itu jebakan ya?

"Buka saja!"

"Tidak! Aku tidak bisa menerimanya."

"Kau tidak mau mengambilnya? Maka aku akan mengembalikannya ke Zhu Xuan."

"Apa? Dari Zhu Xuan?"

"Ya."

"Kau membuatku takut." Jawab Yuan Lang dan langsung menerima surat itu.

"Kau pikir siapa? Aku kira kau tidak menginginkannya?"

Jadi Yuan Lang mengira Lin Sen lah yang menulis surat itu untuknya, makanya ia takut.


Yuan Lang membuka surat Zhu Xuan sambil senyum-senyum. Lin Sen penasaran isinya dan mengintip, tapi Yuan Lang tidak mengijinkannya.

Isi surat Zhu Xuan: Kakak yang terhormat. Halo~ Ini Zhu Xuan. Apa yang sedang kamu lakukan? Gadis yang menceritakan lelucon garing. Tapi jika memungkinkan, bisakah kau melupakan lelucon itu. Lupakan! Sebenarnya, Aku bisa menceritakan lelucon yang lebih lucu.

Lin Sen bisa melihat kalau Yuan Lang kelihatan sedang jatuh cinta, tapi Yuan Lang mengelaknya.


Yuan Lang membuka surat Zhu Xuan sambil senyum-senyum. Lin Sen penasaran isinya dan mengintip, tapi Yuan Lang tidak mengijinkannya.

Isi surat Zhu Xuan: Kakak yang terhormat. Halo~ Ini Zhu Xuan. Apa yang sedang kamu lakukan? Gadis yang menceritakan lelucon garing. Tapi jika memungkinkan, bisakah kau melupakan lelucon itu. Lupakan! Sebenarnya, Aku bisa menceritakan lelucon yang lebih lucu.

Lin Sen bisa melihat kalau Yuan Lang kelihatan sedang jatuh cinta, tapi Yuan Lang mengelaknya.


Kemudian Ye Zi menangih janji ZHu Xuan yang akan memberinya poster itu. Zhu Xuan pura-pura lupa, tapi saat Ye Zi memergokinya, ia mengelaknya.

"Aku Zhu Xuan! Aku akan memenuhi janjiku dan mengajakmu mencari poster itu malam ini."

"Janji?"

"Iya."

Tapi kelihatan banget Zhu Xuan sedang memikirkan cara untuk mendapatkan poster itu.


Malamnya, Zhu Xuan mengajak Ye Zi menendap-endap ke toko itu. Ye Zi nggak ngerti, ngapain mereka seperti itu. Zhu uan menjawab kalau mereka sedang mengobservasi.

"Kenapa kau bertingkah seperti pencuri? Apa yang sedang kau lakukan?"

"Diam dan ambil saja posternya!"

"Ini namanya mencuri!"

"Diam! AYO!"


Zhu Xuan menarik Ye Zi menuju toko itu karena ia sudah yakin tidak ada siapapun disana. Ia jamin tidak ada yang akan mengetahuinya.

Ye Zi takut, ia akan pergi tapi Zhu Xuan menahannya. Ye Zi menjelaksn seorang yang gentle tidak mencuri. Zhu Xuan menjawab, mereka ini cewek jadi tidak perlu gentle.

Ye Zi terus memaksa Zhu Xuan untuk menghentikan rencananya ini, mereka bisa mendapatkan poster itu dengan cara yang legal. Tapi Zhu Xuan sudah nekat, jadi mau dipaksa seperti apapun ia tetap akan mengambil poster itu.


Tiba-tiba Zhang Zeyi datang, ia bertanya, sedang apa mereka berdua?

"Kita sedang berolahraga karena makan terlalu banyak." Jawab Zhu Xuan mencari alasan sambil melakukan gerakan peregangan. Ye Zi sih ngikut aja.


ZHu XUan lalu pergi dan Ye Zi juga akan ikut, tapi Zhang Zeyi menarik tangan Ye Zi. Zhang Zeyi bertanya, kenapa Ye Zi tidak menemuinya hari ini?

Zhu Xuan senyum-senyum aja melihat mereka berdua dan melanjutkan jalannya.


Ye Zi bingung mau menjawab apaan. Zhang Zeyi bertanya lagi, apa Ye Zi menyukai poster itu? Little Tiger atau SHE?

"Itu bukan urusanmu. Aku akan kembali ke asrama."


Tapi Zhang Zeyi lagi-lagi menahan tangannya. Zhang Zeyi mengatakan kalau seorang mahasiswi sedang mencoba mencuri poster. Ia akan memasukkannya ke buletin kampus. Ia yakin anak-anak pasti ingin tahu siapa mahasiswi itu.

"Apa yang kau inginkan?" Tanya Ye ZI terpojok.

"Tidak ada! Hanya mengetahui salah satu rahasiamu dan aku ingin timbal baliknya. Kau belum mengembalikan iPodku."

"Aku akan mengembalikannya padamu. Tapi aku tidak membawanya."

"Kau memang tidak pernah membawanya. Lupakan! Selama kau menjanjikan satu hal padaku. Aku tidak akan mengungkapkan rahasiamu dan Kau tidak perlu mengembalikan iPod itu."

Ye Zi bertanya apa itu, tapi Zhang Zeyi menjawab Ye Zi akan tahu besok dan Zhang Zeyi menjalankan sepedanya. Kali ini giliran Ye Zi yang menghantikan Zhang Zeyi. Ye Zi masih khawatir Zhang Zeyi akan mengungkapkan rahasianya.

"Jangan khawatir Aku tidak akan membiarkan orang lain tahu bahwa kau mencoba mencuri poster." Zhang Zeyi sengaja mengeraskan suaranya dan Ye Zi refleks membungkam mulut Zhang Zeyi dengan tangannya.

Zhang Zeyi meyakinkan Ye Zi kalau ia akan tutup mulut sebelum benar-benar meninggalkan Ye Zi.


Empat sekawan selesai dari kelas yang sangat membosanan bagi Zhu Xuan. Mereka membicarakan soal Zhu Xuan yang tidur sepanjang kelas, mereka yakin Zhu Xuan bahkan sampai bermimpi.

"Jangan menertawakanku."


Kemudian mereka berhenti di depan mading dan membaca pengumuman kalau Fakultas mereka lagi-lagi diperingkat terakhir. Zhu Xuan kesal.

Liu Xinran: Tidak mengherankan! Itu karena kau ada di fakultas kita.

Hal itu menyulut emosi Zhu Xuan, jadi mereka adu mulut. Lalu Ye Zi dan Cheng Xi memisahkan mereka.


Kemudian mereka geser ke sebelah kanan dan ada pengumuman  Kompetisi Kartun Nasional dan di posisi pertama ada nama zhang Zeyi.

Zhu Xuan: Dia sangat menakjubkan. Dia bagus dalam lukisan cat minyak dan kartun?

Cheng Xi: Ini kompetisi yang ketat

Zhu Xuan: Tidak heran kita belum banyak bertemu dengannya.

Liu Xinran: Dia memusatkan perhatian pada hal ini. Ronde persiapan berakhir kemarin Tidak tahu kapan final.


Mendengar kata kemarin, Zhu Xuan hampir saja mengatakan apa yang akan dilakukannya bersama Ye Zi, untung saja Ye Zi refleks menutup mulutnya.


Lalu mereka geser lagi ke sebelah kanan, ada pengumuman kompetisi menyanyi dan pemenangnya mendapatkan iPod. Zhu Xuan girang bukan main, ia mengajak yang lain ikutan.


Tiba-tiba Zhang Zeyi ada di belakang mereka tapi mereka tidak ada yang sadar sampai Zhang Zeyi memanggil Ye Zi.

"Mulailah berlatih besok, akan kuberitahu kapan waktunya." lanjut Zhang Zeyi dan setelah mengatakannya ia pergi.


Ye Zi bingung, teman-temannya juga. Mereka semua tak menyangka Ye Zi akan mengikuti kompetisi itu bersama Zhu Xuan. Ye Zi gak tahu harus menjawab apa, ia lalu lari mengejar Zhang Zeyi. 


Ye Zi menarik tangan Zhang Zeyi untuk menghentikannya, ia belum setuju untuk berlatih bersama Zhang Zeyi. Zhang Zeyi tidak fokus pada kata-kata Ye Zi, melainkan pada tangan Ye Zi yang memegang tangannya. Ye Zi sadar itu jadi ia cepat-cepat melepaskan tangan Zhang Zeyi.

Zhang Zeyi mengingatkan kejadi kemarin malam, sudah lupa ya? Apa perlu ia ingatkan?

"Tidak ada hubungan antara keduanya." Jawab Ye Zi.

"Tentu ada hubungannya. Hadiahnya adalah iPod baru. Jika kita menang, Kau tidak perlu mengembalikannya padaku. Dan aku akan tetap tutup mulut, jadi kita impas. Benar kan?"

"Tapi--"

"Apa kau takut?"

"Aku tidak takut."

"Bagus, Jam 13:30 besok, sampai jumpa di Small Balcony."

"Jangan terlambat, 13:00."

Lalu Ye Zi pergi duluan.

..2017..


Zhang Zeyi membeli soda di mesin minuman, ia masih menggunakan baju yang sama yang ia gunakan di pameran lukisan Ye Zi.


Ia lalu pergi ke ruangan kampus yang ditempati oleh Pak Tua. Pak Tua awalnya tidak mengenali Zhang Zeyi sampai Zhang Zeyi memanggilnya.

"Lama tidak bertemu. Silahkan duduk." Kata Pak Tua.


Zhang Zeyi bertanya, apa Pak Tua belum lulus juga? Ngapain masih disana? Pak Tua mengatakan tidak memiliki tempat untuk pergi, lagipula pemilik rumah memberikan ruangan itu padanya.

"Sudah lama ya." Kata Zhang Zeyi.


Tapi Pak Tua terus saja menatap Zhang Zeyi. Zhang Zeyi heran, kenapa Pak Tua terus saja menatapnya?

"Kau telah banyak berubah."

"Benarkah?"

"Kau tidak bisa menipuku. Kau tidak bisa melupakannya.

"Bagi manusia.. selalu ada penyesalan”.

>


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search