Sumber Gambar: CTV
Li Zheng menyalakan kembang apinya untuk Shao Xi. Shao Xi sangat senang melihatnya.
"SELAMAT TAHUN BARu!" Teriaknya. Li Zheng mengulangi setelah Shao Xi.
"Yan Li Zheng!"
"Apa?"
"Jika suatu hari, kau menemukan seseorang yang membuatmu menyukainya, kau harus memberitahuku dulu."
"Kenapa kamu tiba-tiba mengatakan ini?"
"Tak ada alasan. aku hanya ingin kamu tahu, aku juga sepertimu, Tidak peduli siapa yang kau suka di masa depan, atau siapa yang kau inginkan bersama, kau akan selalu menjadi Sahabat Terbaikku.. tidak akan pernah berubah."
"Baiklah, aku berjanji."
Sementara itu, Jin Li melewati tahun baru diatas motornya. Ia bergumam, "Selamat Tahun Baru." Tapi wajahnya sama sekali tidak menunjukkan kegembiraan.
Di rumah, Shao Xi makan ayam minyak wijen yang ditinggalkan Ibu untuk mereka. Tapi Li Zheng tidak mau karena bau alkoholnya sangat menyengat.
Shao Xi mengetuk kamar Li Zheng. Li Zheng membuka pintu kamarnya dan Shao Xi malah jatuh di atasnya.
Shao Xi membuka matanya sedikit, ia memandang sekitar, ia sadar ia ada di kamar Li Zhneg bukan di kamar mandi.
"Zhong Shao Xi, apa kau mabuk?"
"Tidak lah!
Yang aku makan hanyalah ayam minyak wijen. Bagaimana aku bisa mabuk?"
"Oke oke, kamu tidak mabuk. Bagaimana kalau kau bangun dulu dan aku akan membantumu kembali ke kamarmu untuk beristirahat."
"aku tidak mau!"
Shao Xi semakin mendekatkan wajahnya pada wajah Li Zheng dan memperhatikannya lekat-lekat.
"Yan Li Zheng, kau sangat tampan.kuharap kaukurang tampan, maka aku tidak akan.."
"Tidak apa?"
"Maka aku tidak akan.. tetap seperti ini, dengan bodohnya menyukaimu. Aku minta maaf, aku berjanji padamu kalau aku akan memperlakukanmu seperti teman, seperti keluarga, tapi aku masih diam-diam menyukaimu. Kau pasti berpikir aku sangat menjengkelkan dan menjijikkan. Aku takut kau akan mencari tahu dan kemudian kau akan menghindariku, jadi aku tidak bisa memberitahumu. Hsstt!! ini adalah rahasia terbesarku, kau benar-benar tidak bisa memberitahu orang lain. ya?
Li Zheng akan mencium Shao Xi, tapi tiba-tiba Shao Xi memukul pipinya.
"kau... kau mencoba menciumku diam-diam, bukan? Kau ingin mati?"
Sontak, Li Zheng langsung bangun. Tapi Shao Xi mengatakannya dengan mata tertutup dan terus berlajut, "kau pikir kau siapa? kau pikir kau itu Yan Li Zheng? kau berani diam-diam menciumku!"
"Aku minta maaf." Kata Li Zheng lalu berdiri.
Tapi Shao Xi malah naik ke punggungnya, "Jangan berpikir untuk lari! kau berani mencuri ciuman dariku! Matilah kau!"
Shao Xi langsung menggigit telinga Li Zheng.
Setelah Shao Xi tenang, Li Zheng membawanya ke kamarnya dan mengelus rambutnya.
"kau terlihat lebih menggemaskan saat kau sedang tidur. Kau tidak boleh minum alkohol di masa depan. Selamat Tahun Baru."
Li Zheng akan pergi tapi Shao Xi menarik bajunya. Shao Xi bergumam, Li Zheng belum mendengar harapan tahun barunya kan?
Li Zheng pun kembali mendekat, bertanya apa harapan Shao Xi itu? Shao Xi lalu membisikkan sesuatu pada Li Zheng, tapi kita tidak diperdengarkan apa itu.
Li Zheng tersenyum, oke, ia berjanji.
Hari ini Shao Xi akan melakukan kompetisi berat, Ayah sangat khawatrir karena kondisi kaki Shao Xi masih lemah, ini terlalu bahaya, Ayah mengajak Shao Xi pulang saja. Ibu setuju dengan Ayah.
"Ayah, jangan khawatir aku sudah melakukan terapi fisik. Aku bisa melakukan ini." Kata Shao Xi.
Shao Xi siap berlari dan semua orang mendukungnya dengan was-was.
"Zhong Shao Xi, Semangat!"
Li Zheng memberikan senyum terbaiknya untuk Shao Xi.
Tapi di tengah pertandingan, Shao Xi tertatih, kakinya tidak bisa diajak kompromi, semua orang khawatir.
Ternyata Jin Li juga datang tapi tidak bergabung dengan yang lain. Jin Li akan mendekati Shao Xi, tapi tentu saja dilarang panitia.
"Zhong Shao Xi, jangan lari lagi!" Gumam Jin Li.
Li Zheng tidak bisa tinggal diam melihat Shao Xi seperti itu, terlebih Shao Xi berhenti dan memutusak melanjutkan dengan hanya satu kaki. Li Zheng masuk ke arena dan membantu SHao Xi.
"Aku akan bersamamu, Kita akan mencapai garis finish bersama."
Lalu Li Zheng menuntun Shoa Xi dan semuanya juga ikut berjalan dikursi penonton,menjajari langkah Shao Xi dan Li Zheng.
Akhirnya Shao Xi sampai di garis finis juga dan ia langsung memeluk Li ZHeng. Jin Li tidak sanggup melihatnya, ia menjauh. Semantara yang lain haru melihatnya.
Shao Xi menangis, ia sangat malu karena tidak bisa mencapai garis finis sendiri, ia bahkan tidak bisa mengangkat wajahnya. Li Zheng mengusap airmata Shao Xi.
"Kau hebat! Ini adalah lari terbaikmu yang pernah kulihat. Kau sudah bekerja keras."
Jin Li menunggu saat Shao Xi sendirian, ia lalu menghampiri Shao Xi dan memberinya air minum. Shao Xi terkejut, kenapa Jin Li ada disana? Jin Li melirik air yang ia bawa. Shao Xi paham dan mengambilnya lalu mengucapkan terimakasih.
"Zhong Shao Xi, aku menyesalinya. Aku melihatmu berlari dengan sangat kesakitan. Aku menyesal karena tidak bertanggung jawab telah menyuruhmu untuk ikut ujian ini. Aku minta maaf, Zhong Shao Xi."
Shao Xi diam sebentar dan tiba-tiba ia mencipratkar air itu pada Jin Li. Jin Li jelas tidak paham apa maksud Shao Xi itu. Shao Xi menjawab, ia hanya merasa Jin Li kepanasan.
Dengan begitu, suasana yang tadinya sedih jadi ceria. Shao Xi tersenyum dan Jin Li juga.
Shao Xi tetap bersyukur karena Jin Li menyuruhnya ikut ujian, jadia ia tidak akan terus bertanya-tanya "Bagaimana jadinya jika aku ikut?" dan kemudian menyesalinya pada akhirnya.
"Terima kasih telah datang untuk mendukungku! Meskipun aku kalah hari ini, tapi mengingat keadaanku, ini sudah menjadi hasil terbaik yang bisa ku dapatkan. Jadi aku tidak menyesalinya sedikit pun! Terima kasih!"
Li Zheng datang dan Shao Xi melihatnya. Shao Xi berterimakasih sekali lagi pada Jin Li dan menghampiri Li Zheng. Jin Li hanya bisa memandang Shao Xi yang pergi bersama Li Zheng.
Saat berangkat sekolah, Shao Xi bertanya, apa Li Zheng sudah tahu mau masuk Univ mana? Shao Xi merasa tidak adil karena Li Zheng merahasiakan itu darinya.
"Aku tahu, idak perlu bertanya karena dengan nilai bagusmu, kau bisa masuk ke universitas manapun."
Li Zheng balik membahas tentang Shao Xi, apa ShaoXi yakin akan mengulang? Shao Xi menegaskan, ia tidak mau menggunakan hasil kompetisi sebelum-sebelumnya, itu adalah prinsipnya, jadi sebaiknya Li Zheng berhenti membujuknya.
Li Zheng juga membuat keputusan kalau gitu, ia tidak mau masuk Univ dengan nilai-nilainya, ia mau belajar untuk tes tulis bersama Shao Xi.
Shao Xi terkejut mendengarnya karena Li Zheng membuang kesempatan bagus. Dan jika ia tidak lulus nanti--
"Jangan khawatir, aku tidak akan membiarkan hal seperti itu terjadi." Kata Li zheng.
Li Zheng mulai mendisiplinkan Shao Xi, SHao Xi harus bangun jam 6 tepat, bahkan mendekatkan alaram ke telinga Shao Xi.
Shao Xi mau tak mau pun terbangun. Li Zheng menegaskan, tidak boleh tidur lagi!
Makanan Shao Xi pun dijaga oleh Li Zheng, tidak boleh kebanyakan makan daging babi dan daging sapi, sebaliknya [erbanyak makan ikan segar, terutama ikan yang tinggi asam lemak tak jenuh ganda, seperti salmon atau mackerel.
"Selain itu, kalsium dapat membantu mengurangi stres dan tekanan yang dialami saat tes. Konsumsilah vitamin ini setelah makanan. B Kompleks akan meningkatkan metabolisme dan memperbaiki pertumbuhan sel. Kalsium dan zat besi sangat penting bagi anak perempuan."
Shao Xi mendengarkannya setengah hati dan mengajak Li Zheng langsung makan saja.
Tepat 30 menit setelah sarapan, Li Zhneg mengajak Shao Xi olahraga, jalan cepat selama 45 menit. Semua itu dapat memberi tambahan energi dan baik untuk terapi fisik.
Selanjutnya belajar dimulai pukul 8, belajar matematika karena otak masih fresh dipagi hari jadi mudah menyerap apapun, terlebih matematika adalah pelajaran yang paling susah.
Li Zheng bahkan tidak mengijinkan Shao Xi istirahat sedikitpun. kalu Shao Xi mengantuk, Li Zheng akan memukul kepalanya dengan pensil agar Shao Xi terbangun. Li Zheng juga melarang Shao Xi melihat ponsel.
Pokoknya hari itu tidak ada jadwal lain selain belajar. Saat malam, Li Zheng mendekati Shao Xi, memberikan jadwal yang sudah ia buat sampai tes akhir, ia hanya mengijinkan Shao Xi menjalani hiduonya seperti jadwal itu.
Shao Xi membelalakkan matanya, jadi mulai hari ini hidupnya akan mengerikan. Li Zeng menenangkan, ia akan bersama SHao Xi menjalani semua itu.
Setelah kelas usai, Xiao Yu mendekati Ru Ping, mengatakan bahwa Wei Zhi akan mengadakan pesta barbeque di hari sabtu, apa Ru Ping akan ikut? Ru Ping menjelaskan kalau mereka dipisahkan oleh garis bedasarkan kepintaran. Xiao Yu ada di surga dan ia di neraka, jadi jangan dekat-dekat.
Ru Ping minta persetujuan Shao Xi tapi Shao Xi malah ketiduran dengan aneh, Ru Ping jadi ketakutan. Shao XI bergumam ia akan segera mati. Jelas itu membuat Ru Ping dan Xiao Yu terkejut.
Shao Xi menjelaskan, Li Zheng menyiksanya sengan semua tutoringnya, pasti Li Zheng berharan ia mati segera,kalau gak Li Zheng gak akan menyusun jadwal semengerikan itu.
Shao Xi melanjutkan, saat ia bercermin pagi ini ia menemukan 3 helai uban di rambutnya. Shao XI bahkan meminta Ru Ping memeriksanya sekarang, Ru Ping menenankan, rambut Shao Xi masih oke kok.
Shao Xi tiba-tiba melihat Li Zheng, ia meminta Ru Ping dan Xiao Yu untuk menutupinya tai Li Zheng menemukannya dan menyeretnya keluar karena kelas sudah usai, Li Zheng akan kembali memberikan tutoring.
Shao Xi diam-diam akan pergi tapi Li Zheng mendadak masuk dari depan. Shao Xi pun terkejut dan kembali mundur.
"kau mau pergi kemana?"
"Di rumah sangat pengap. Jadi aku berpikir aku butuh perubahan lingkungan untuk belajar."
"Baik."
"Baik! Jadi aku akan--"
"Mari kita belajar di kafe. aku akan pergi bersamamu."
"kau sangat sibuk, tidak perlu!"
Tapi tentu saja Shao Xi tidak bisa membantah Li ZHeng.
Saat mereka keluar, ternyata ada Jin Li di luar dan baru turun dari motornya. Jin Li berkata kebetulan ia lewat jadi ia mampir. SHao Xi percaya saja biar Jin Li senang, lalu bertanya Jin Li mau apa?
"Kupikir kau pasti bosan belajar setiap hari. aku akan membawamu keluar untuk jalan-jalan."
Shao Xi berbunga-bunga dan akan langsung naik motornya Jin Li tapi Li Zheng menarik tasnya. Shao Xi cemberut, lalu menjelaskan pada Jin Li bahwa masih ada 52 hari sebelum ujian, jadi ia tidak boleh jalan-jalan, ia harus belajar.
Li Zheng menguunci pintu, lalu menarik Shao I ke kafe tapi Jin Li menahan Shao Xi. Jin Li mau ikut belajar karena ia juga akan ada midtest.
Jadilah mereka belajar bertiga, tapi Jin Li malah asyik memandangi wajah Shao Xi, bukannya bukunya. Shao Xi gak tahan lagi, ia pergi ke toilet sebentar
Saat hanya berdua, Li Zheng menyuruh Jin Li meninggalkan Shao Xi. Jin Li paham, sepertinya Li Zheng sekarang sangat terganggu dengan kehadirannya.
"Jika kau hanya berpikir untuk bermain-main, maka tolong jangan mendekatinya. Dia adalah gadis naif dan tidak tahu cara bermain cinta."
"Jadi apa kau mengatakan bahwa jika aku serius dengan Zhong Shao Xi, kau akan merestui kami berdua?"
"Tidak penting apa aku Restui atau tidak. Intinya, aku tidak akan membiarkan siapa pun yang mungkin menyakitinya untuk mendekatinya."
"Wow.. kau pasti memiliki muka yang sangat tebal untuk bisa mengatakannya. Apa kau benar-benar tidak tahu atau apa kau berpura-pura tidak tahu? Jika kita mengatakan siapa yang benar-benar bisa melukai Zhong Shao Xi, orang itu adalah kau. Mungkin kau pikir dirimu hebat, tapi tidak."
"benarkah?"
"Lalu jangan bertindak seperti kau akan mengusir semua pengagum Shao Xi. Karena kita bukan saingan cinta, ayo berteman! Aku dapat membuktikan padamu betapa seriusnya aku tentang Zhong Shao Xi."
Jin Li mengulurkan tangan tapi Li Zheng tidak menerimanya.
Shao XI akhirnya kembali dan beberapa saat kemudian, Jin Li tidak ada di kursinya. Shao Xi ketiduran, Li Zheng menyibak rambut Shao Xi yang jatuh ke wajah.
Kilas Balik..
Sebenarnya Li Zheng juga suka sama SHao Xi, ia diam-diam memperhatikan Shao Xi yang ketiduran di kelas.
Diam-diam melihat Shao Xi dari sepion mobil saat mereka pulang dan berangkat sekolah bersama.
Diam-diam melihat Shao Xi latihan dan saat Shao Xi menatapnya balik, jantungnya berdebar, Li Zheng sampai harus bersembunyi.
Kilas Balik Selesai..
Jin Li ternyata membeli minum dan saat ia kembali, ia melihat cara Li Zheng menatap Shao XI sangat berbeda, ia sadar Li Zheng memiliki perasaan pada Shao Xi.
Jin Li berdehem dan Li ZHneg sadar ia diawasi, lalu ia kembali sibuk dengan bukunya. Shao Xi juga terbangun, mengatakan kalau ia tidak tidur tadi, hanya menutup mata untuk beristirahat.
Jin Li memberikan minuman untuk SHao Xi dan minta maaf pada Li Zheng karen tangannya hanya dua, jika mau Li ZHneg bisa membeli sendiri.
Shao Xi malah memberikan punyanya untuk Li Zheng, ia tidak haus soalnya. Tapi itu membuat Jin Li kecewa, Shao Xi sadar jadi ia mengambil kembali minumannya.
Xiao Qiao menelfon Jin Li saat mereka akan keluar kafe. Xiao Qiao meminta Jin Li datang dan menemukannya. Xiao agak kecewa karena Jin Li slow respond, apa Jin Li sedang bersama seseorang?
"Shao Xi dan aku sedang di kafe membaca buku." Kata Jin Li.
Xiao Qiao cemberut dan mengarang cerita. Mantan pacarnya yang kemarin terus menanyakan soal Jin Li karena sudah memukulnya, tapi kalau Jin Li sibuk tak apa-apa, ia akan menyelesaikannya sendiri, ia baik-baik saja.
"Berikan alamatmu dan aku akan segera kesana." Kata Jin Li pada akhirnya karena tak tega.
Jin Li kemudian pamit pada Shao Xi karena Xiao Qiao sedang membutuhkan bantuan jadi ia harus kesana. Shao Xi tidak masalah, ia bisa pulang dengan Li Zheng.
Dalam perjalanan pulang, SHao Xi melihat orang-orang berlatih lari, ia seperti iri gitu.
Li Zheng menyadari itu, ia mendekati SHao Xi lalu menarik tangan Shao Xi, lebih tepatnya menggandeng sih. Shao Xi diam-diam tersenyum.
>
6 komentar
Sinopsis drama yg ini kok ga d lanjut kak?
Belum tahu.. tiba2 hilang mood untuk nulis kelanjutannya..
Yah😞 saya tunggu kelanjutannya ka, smangat nulis sinopsisnya kaka😊
bolak balik pengen liat kelanjutan sinopsis ny ,,,
Jangan lupa di lanjut ya kakak sinopsisnya...
Jin li <3
Dilanjut dong mba...please
Semanget yaaa
EmoticonEmoticon