Sinopsis My Mr. Mermaid Episode 1
Sumber Gambar: Hunan TV
Sumber Gambar: Hunan TV
"Para penonton, selamat datang di Kejuaraan Renang Nasional SMA. Saat ini, kami membawakan pertandingan terakhir dari kompetisi ini. Final Gaya Bebas 100 Meter Putra. Peserta yang menerima sorakan paling keras hari ini adalah yang berdiri di jalur empat. Berusia 18 tahun ban baru saja memecahkan rekor tercepat di sesi 100 meter gaya bebas. Peserta ini adalah Tang Yibai!"
Para penontor bergemuruh sesaat setelah nama Tang Yi Bai disebut dan para Reporter berebut untuk mengambil gambarnya.
Yi Bai tidak sendiri, ia bersama Pelatihnya dan seorang temannya. Pelatih Wu dan Qi Rui Feng. Wasit meniupkan peluit tanda pertandingan dimulai. Semua peserta meloncat ke air, berenang secepat yang mereka bisa dan Yi Bai keluar sebagai juara pertama.
Usai kompetisi, Yi Bai bersuka cita bersama para Reporter yang mengerumuninya. Namun tiba-tiba ada beberapa orang yang memaki setelan jas mendekati mereka.
Orang itu menunjukkan sesuatu pada Yi Bai yang sontak membuat senyum Yi Bai sirna.
Huft! itu cuma mimpi. Yi Bai terbangun dengan keringat bercucuran. Tapi mimpinya tidak sampai disitu. Yi Bai ingat, ia dibawa paksa oleh orang-orang itu tapi tidak ada yang membantunya. Pelatih Wu yang ia panggil-panggil hanya diam saja.
Yi Bai mengambil jam di mejanya dan ia terenyum. Sudah jam 5:01 pagi. Yi Bai langsung keluar kamar.
Seorang gadis berjalan sambil menenteng telur rebus. Wanita tu tidak sabar, ia pun berlari kecil dan akhirnya ia sampai di Stadion renang. Ia yakin tidak terlambat dan benar saja, disana masih sepi.
Gadis tadi dengan ceria membaca kartu pengenal yang ia gantung dilehernya.
"Reporter magang QKVideo, Yun Duo. Ini wawancara pertama dalam hidupmu. Kau harus berhasil!"
Sementara itu di dalam, Yi Bai sedang nge-gym.
Yun Duo menandai catatannya, "1500 meter gaya bebas. Si Gila Selatan."
Lalu ia berlatih mewawancarai, "Qi Rui Feng, usia 22 tahun. Ketua tim renang Universitas Olahraga Nanyang. Julukannya adalah "Si Gila Selatan", Qi Rui Feng. Spesialisasinya adalah 1500 meter gaya bebas. Dia peringkat pertama di kompetisi Dream Cup."
Yi Bai keras banget latihannya, sampai ia terkapar tidak bertenaga.
Yun Duo kembali berlatih, kali ini untuk tampil di TV, "Halo penonton. Saya reporter dari QK Video. Nama saya Yun Duo. Saya sangat senang dapat mewawancarai peserta Qi Rui Feng hari ini."
Yi Bai melanjutkan sesi latihannya pagi ini dengan jogging dan ia melewati Yun Duo tapi Yun Duo tidak sadar.
Lucu melihat Yun Duo latihan, Yi Bai berhenti sebentar dibelakang Yun Duo.
"Halo, Qi Rui Feng. Di Kompetisi uji coba tim renang Universitas Olahraga Nanyang ini, Apakah ada bintang masa depan yang membuatmu cemas?"
Tapi Yi Bai tidak berlama-lama, ia lanjut jogging lagi.
Yi Bai mengakhiri sesi latihan paginya, ia di ruang ganti, sedang mengompres lututnya dengan es batu. Ia tampak kesakitan.
Stadion Renang sudah mulai rame karena Kompetisi sebentar lagi dimulai, tapi Guru Sun (orang yang ditunggu Yun Duo) tidak kunjung kelihatan.
Guru Sun baru tiba dan ia buru-buru masuk, ia meneriakkan nama Yun Duo berkali-kali tapi tidak ada sahutan.
Guru Sun akhirnya menghubungi Yun Duo. Pertama, Guru Sun memperingatkan Yun Duo agar tidak bohong dan bilang dalam perjalanan karena ia sangat jeli dan pintar. Kedua, ia tebak Yun Duo masih di tempat tidur. Benar kan?
"Guru Sun, Aku sudah sampai. Aku sudah di stadion sejak jam 5 pagi."
"Bohong! Kita sepakat untuk bertemu di pintu samping. Aku sekarang ada di pintu samping, kenapa aku tidak melihatmu?"
Yun Duo mengatakan ia ada di pintu depan, karena mereka sepakat bertemu disana. Yun Duo menyuruh Guru Sun memeriksa riwayat pesan WeChat-mereka kalau tidak percaya.
Guru Sun lekas melakukannya dan memang benar kalau mereka janjian di pintu depan. Sementara itu, Yun Duo berlari ke pintu samping untuk menemui Guru Sun.
Guru Sun tidak mau salah, ia pura-pura sedang menguji Yun Duo, ia sengaja membingungkan Yun Duo. lalu Guru SUn bertanya, kenapa Yun Duo berangkat jam 5 padahal mereka janjian jam 8.
"Hari ini pertama kalinya anda membawaku keluar untuk wawancara. Tentu saja, aku harus datang lebih awal bersiap-siap untuk bekerja."
"Benar! Yun Duo, kau tidak malas seperti anak muda modern. Ingat ya, sebagai reporter profesional, kau harus datang sebelum waktu yang ditetapkan! Gunakan waktu itu untuk menyesuaikan sikap kerjamu, dan mempersiapkan pertanyaan yang akan kau tanyakan nanti. Mengerti? Ini profesionalisme!"
"Aku mengerti."
"Kuberitahu kau ya, dari semua anak muda di perusahaan kita, Aku punya harapan yang tinggi padamu! Semangat ya!"
"Ya! Terima kasih, Guru Sun. Aku akan berusaha keras."
"Sudah, ayo kita masuk."
Pelatih Wu masuk ke ruang ganti menemui Yi Bai, satu-satunya yang ada disana. Pelatih Wu sangat gugup, ia memeriksa apa yang harus Yi Bai siapakan sebelum pertandingan. Yi Bai sih santai dan ia juga sudah menyiapkan semuanya.
"Jangan gugup, Yibai. Ini hanya kompetisi percobaan kecil. Kau bisa berenang dengan bebas! Tidak, tidak. Kau tak boleh berenang terlalu bebas. Singkatnya--"
"Pelatih Wu! Anda yang gugup atau aku?"
"Jujur saja, aku sangat gugup. Kau belum bertanding selama empat tahun. Apa kau yakin siap? Ada banyak sekali orang."
Yi Bai menunjukkan jempolnya, ia sangat siap.
Yun Duo dan Guru Sun masuk ke dalam dn didalam banyak sekali orang yang menonton juga banyak reporter. Ia heran, bukankah ini cuma pertandingan percobaan? Apakah percobaan Fisik Selatan sungguh sehebat itu?
"Siapa yang datang ke sini untuk menonton kompetisi? Mereka datang ke sini untuk alasan sama seperti kita, untuk melihat Qi Rui Feng."
"Semua orang ini datang untuk mewawancarai Qi Rui Feng?"
Guru Sun lalu memanggil Xiao Zhang, rekan satu perusahaan mereka yang sudah lebih dulu datang dan mengantri.
Guru Sun lalu menguju Yun Duo, siapa Qi Rui Feng? Yun Duo refleks menjawab, "Di Dream Cup terakhir, dengan hasil pemecahan rekor, dia menang medali emas dalam lomba 1500m gaya bebas. Lomba itu membuatnya terkenal."
"Latar belakang penelitianmu telah cukup komplet." Puji Guru Sun.
Yun Duo bertanya, Qi Rui Feng kan sudah jadi kapten tim renang, dan dia bahkan tidak berlomba hari ini, kenapa semua orang harus datang hari ini?
"Kau tidak mengerti. Sejak dia meraih emas di Dream Cup terakhir, kehadiran di tempat publik telah menjadi urusan penting. Dibanding pertandingan percobaan ini, wawancara dengan Qi Rui Feng lebih berharga."
Tim Rui Feng akan memasuki arena pertandingan. Sari kiri ke kanan ada, Xiang Yang Yang, Qi Rui Feng, Kepala Pelatih Yuan dan Pelatih Wu. Mereka berhenti saat melihat banyaknya pendukung yang meneriakkan nama Qi Rui Feng.
Kepala Pelatih Yuan bertanya pada Yang Yang, kenapa banyak sekali yang datang? Bagaimana percobaannya bisa berjalan kalau begini?
"Itu karena seseorang yang suka pamer. Semalam dia memposting di Weibo bahwa dia akan menghadiri percobaan."
Kepala Pelatih Yuan menegur Rui Feng, pertandingan percobaan ini tidak ada kaitan apa-apa dengan Rui Feng.
"Bagaimana tidak berkaitan? Hari ini Tang Yi Bai kembali. Aku tak mungkin bisa absen. Terlebih lagi, ada lebih banyak orang itu bagus. Membuat suasana lebih meriah." Jawab Rui Feng.
"Meriah? Iya, benar! Dengar ya, jika kau membuat Yibai terkejut, aku akan buat perhitungan denganmu!" Ancam Pelatih Wu.
"Pelatih Wu, dia Tang Yi Bai. Dia tak mungkin pemalu seperti itu, kan?"
"Itu benar."
Lalu Kepala Pelatih Yuan mengajak semua masuk.
Guru Sun memiliki kejutan untuk Yun Duo, sebuah kamera, ia bahkan khusus meminta itu dari perusahaan untuk Yun Duo. Kamera adalah nyawa bagi kita para reporter.
"Jaga ini. Ke mana pun itu pergi, kau pergi."
"Ya. JIka ini mati, aku mati."
"Baiklah! Peralatannya siap. Kita menuju ke medan perang. Ayo pergi."
"Ayo pergi."
Rui Feng masuk kearena dan para reporter langsung mengerumuninya. Yun Duo kurang gesit dan berakhir dibarisan belakang, Guru Sun menegurnya untuk menyelinap ke depan. Yun Duo lalu menitipkan tasnya pada Guru Sun agar ia bisa menyelinap ke depan.
Reporter: Apa kau percaya diri bahwa kau akan mampu memecahkan rekormu pada Piala Mimpi tahun ini?
Kepala Pelatih: Para reporter, tempat ini memang tidak cocok untuk mewawancara. Aku akan mengatur ruangan terpisah bagi kalian untuk mewawancarai Qi Rui Feng, ya?
"Pelatih, apa aku tak bisa diwawancara setelah kompetisinya usai?" Bisik Qi Rui Feng
"Tidak."
Para atlit memasuki arena dan Yi Bai ada dibarisan mereka. Yi Bai dan Yun Duo sempat bertemu mata, tapi mereka buru-buru menatap ke arah lain.
Saat akan menuju ke ruang wawancara, tidak sengaja Yun Duo terdorong dan jatuh ke dalam kolam. Yi Bai melihatnya dan langsung meloncat ke dalam untuk menolong Yun Duo.
Dengan bantuan Yi Bai, Yun Dou selamat dari maut.
Yun Duo sekarang terbaring di ruang kesehatan, ia bernarasi.
"Aku punya rahasia kecil yang tak pernah kuberitahukan siapapun. Yaitu aku sering memiliki mimpi yang sama. Aku di dalam mimpiku selalu kembali ke musim panas ketika aku 18 tahun. Aku jatuh ke dalam air dan terus.. terus tenggelam ke bawah. Aku akan selalu ingat perasaan itu. Momen ketika aku berada di ambang kematian. Aku dikelilingi oleh ketenangan damai, sampai pangeran duyungku muncul."
Yun Duo membuka matanya dan yang pertama ia lihat adalah Yi Bai yang berdiri disamping jendela, sedang membaca buku.
Yi Bai baru sadar setelah Yun Duo berusaha duduk. Yun Duo bertanya apa yang terjadi padanya, Yi Bai lalu menjelaskan semuanya.
Yun Duo ketakutan setengah mati, ia takut sekali, ia tidak boleh mati karena belum membuat prestasi apapun pada pekerjaan barunya, dan ia belum memberitahu ibunya nomor sandi rekening banknya.
Yun Duo melihat bajunya sudah ganti. Yi Bai cepat-cepat menjelaskan, bukan ia yang menggangti baju Yun Duo tapi temannya Yang Yang, seorang perempuan. Ternyata Yi Bai juga sudah mengeringkan pakaian Yun Duo serta kameranya juga
"Terima kasih."
Yun Duo sadar, kameranya!! Ia memeriksanya dan kameranya tidak bisa menyala, mampuslah ia kena marah Guru Sun. Tapi ada yang lebih penting, Yi Bai adalah peserta dalam pertandingan, kan? Yi Bai membenarkan.
"Jika kau menyelamatkanku, bagaimana dengan pertandinganmu? Apa kau melewatkannya karena aku? Tidak, tidak. Aku perlu pergi denganmu dan menjelaskan ini pada pelatih. Minta mereka memberimu kesempatan lain. Kau menyelamatkanku. Mereka tak bisa mendiskualifikasimu."
"Kau tidak mencemaskan kameramu yang rusak. Malahan, kau mencemaskan aku?"
"Kamera rusakku adalah masalahku, tapi aku tak bisa membuatmu melewatkan--"
"Arena pertandingan terlalu kacau. Kau juga jatuh ke air. Karenanya, pelatih memutuskan membersihkannya dulu sebelum kami berlomba. Akan ditunda selama satu jam. Aku akan kembali nanti."
"Sungguh? Baguslah. Apa insiden ini mempengaruhi suasana hatimu?"
"Apa kau bertanya itu padaku dengan identitas seorang reporter?"
"Bagaimana kau tahu aku reporter?"
Yi Bai menunjukkan kartu reporter Yun Duo yang ada di meja, "Sulit untuk tidak tahu. Ambillah."
"Lalu, anggap saja aku reporter yang mewawancaraimu. Apa kau yakin bisa lolos percobaan? Aku tidak ingin kau melewatkan kesempatan ini karena aku."
"Jika kau cemas, datanglah menonton kompetisi nanti."
Yi Bai akan pergi tapi Yun Duo memanggilnya, Yun Duo perlu tahu nama orang yang sudah menyelamatkannya. Yi Bai pun memperkenalkan namanya.
"Terima kasih sudah menyelamatkanku, Tang Yibai."
"Itu sudah ditakdirkan. Reporter yang hebat, kau tidak punya pertanyaan lagi?"
"Ada! Aku punya banyak pertanyaan, tapi aku ingin mewawancaraimu secara formal setelah kau menjadi anggota resmi tim renang Fisik Selatan."
"Baiklah. Sampai ketemu lagi nanti setelah kompetisi."
"Oke. Aku akan menyemangatimu."
Yi Bai mengalungkan kacamatanya pada Yun Duo, "Ini bisa menjadi jimatmu, untuk melindungimu, agar kau tidak jatuh lagi ke kolam renang."
Yi Bai benar-benar pergi sekarang. Yun Duo masih terkejut dengan hadiah itu, tapi tidak lama, ia lalu membawa semua barangnya dan menyusul Yi Bai.
"Tang Yibai! Kau sudah menyelamatkanku, jadi seharusnya aku yang memberikan hadiah untukmu, bukan kebalikannya. Dan juga, kau orang orang pertama yang aku wawancarai, maka aku harus memberikanmu sesuatu sebagai suvenir."
"Nona Reporter, apa yang akan kau berikan padaku?"
Yun Duo mencari-cari di dalam tas barang-barangnya (baju dan kamera), tapi ia ingat tas ranselnya ia titipkan pada Guru Sun.
Yun Duo hanya menmukan telur rebusnya di dalam tas yang sekarang, "Hari ini aku keluar dari rumah pagi-pagi sekali, jadi aku ingin memakan telur ini dalam perjalanan kesini. Ah bukan, itu bukan inti utamanya. Intinya adalah, Aku tidak mempunyai apapun denganku saat ini."
Yi Bai tersenyum, lalu ia menyahut telur itu, "Terima kasih."
Yun Duo garuk-garuk kepala (senang) sambil memagangi kartu reporternya. Yi Bai membaca kartu itu dan ia malanjutkan, "Yun Duo."
Yun Duo semakin terpesona pada Yi Bai.
"Hampir waktunya. Aku harus pergi sekarang." kata Yi Bai.
"Baiklah. Tang Yibai, semoga berhasil.
"Jangan khawatir. Aku pasti menang, dan menunggumu untuk mewawancaraiku."
"Kalau begitu, kau sudah berjanji."
Yi Bai kembali ke arena, dimana Rui Feng dan teman-teman sudah menunggunya. Rui Feng protes, ia mempertaruhkan nyawanya untuk melihat Yi Bai bertanding, tapi Yi Bai bahkan tidak bertanding dan kabur dengan seorang gadis kecil.
"Kita bicarakan itu nanti."
"Tang Yibai, tunggu dulu. Peraturan yang sama berlaku. Aku akan menunggumu di garis akhir. Jangan membuatku menunggu lama."
"Jangan khwatir. Aku membuatmu menunggu empat tahun. Aku tidak akan terlambat kali ini."
Di ruang wawancara, Rui Feng tidak ada. Kepala Pelatih Yuan bertanya pada Yang Yang, kemana Rui Feng. Yang Yang menjelaskan kalau Rui Feng pamit ke toilet tapi sudah 20 menit belum balik juga.
"Berandal itu.. Ia meninggalkanku disini dan kabur. Aku pasti akan menghukumnya." Geram Kepala Pelatih Yuan.
Yun Duo sudah bergangi pakaian dan ia dibarisan penonton untuk menonton pertandingan Yi Bai.
Pertandingan dimulai dan Yun Duo tidak mau kehilangan pandangannya pada Yi Bai, ia pun berlari sejajar dengan Yi Bai yang berenang, saat Yi Bai putar balik, Yun Duo juga mengikutinya.
Akhirnya Yi Bai memenangkan pertandingan, waktunya 53,52 detik. Yi Bai puas dan Yun Duo juga senang.
Yun Duo keluar arena pertandingan, ia melamun, mengingat bagaimana pangeran duyung menyelamatkannya dulu, saat ia tenggelam diusia 18 tahun.
"Ini jelas pertemuan pertama kita, namun mengapa ia terasa sangat familiar?"
Guru Sun membanggilnya, membuyarkan lamunannya. Yun Duo langsung meminta tasnya, ia minta maaf karena Guru Sun harus membawa tasnya lama.
"Tadi kau pergi kemana?" Tanya Guru Sun.
"Apakah kau berhasil mewawancarai Qi Rui Feng?"
"Jangan sebut itu. Ia sungguh sesuatu. Begitu banyak reporter menunggunya, tapi ia meninggalkan kita. Kemana kau pergi? Aku tidak bisa menemukanmu."
"Aku menyaksikan Kompetisi Uji Coba Universitas Olahraga Nanyang. Ini pertama kalinya aku melihat kompetisi renang secara langsung! Aku tidak pernah membayangkan bahwa kompetisi renang bisa begitu menggelisahkan dan menyenangkan. Hatiku bahkan masih berdebar sekarang."
"Cukup, cukup. Yun Duo, kita disini untuk mewawancarai Qi Rui Feng. Kau betul-betul menyaksikan kompetisi uji coba itu?"
"Pertandingan ini sangat menyenangkan, terutama kontestan bernama Tang Yibai."
"Tang YIbai? Siapa dia? Aku tidak pernah mendengarnya."
"Ia baru saja bergabung dengan tim renang Universitas Olahraga Nanyang sebagai peringkat pertama. Dan juga menurutku ia penuh ptensi. Guru Sun, apa tidak bisa kita mewawancarai dia?"
"Cukup, cukup. Ini hanya kompetisi uji coba tim renang minor universitas olahraga. Bukan kompetisi formal. Tidak ada yang perlu dilaporkan."
Guru Sun memberitahu, ia baru saja mendengar ada reporter lain yang jatuh ke kolam renang. Ia sudah di industri ini sekian lamanya, tapi ia tidak pernah melihat seseorang jatuh ke kolam renang. Ini sangat tidak masuk akal! Sungguh sangat bodoh. Ini ide bagus. Karena mereka tidak mendapatkan wawancara dengan Qi Ruifenf, mereka bisa melaporkan dan menyiarkan hal ini sebagai sampingan. Ini akan mengasyikkan.
"Apa kau disana? Apa kau merekam orang tersebut jatuh?"
"Guru Sun, biar aku beritahu kau yang sejujurnya. Aku adalah reporter yang jatuh ke air. Aku adalah si bodoh itu."
Guru Sun memeriksa kemera Yun Duo dan benar-benar tidak mau menyala. Yun Duo merasa tidak enak, ia janji, berapapun biayanya, aku akan mencari cara untuk membayarnya.
"Lupakanlah. Kau hanya reporter magang. Gajimu sangat kecil, kau tida mungkin bisa membayarnya."
"Aku akan membayarnya, apapun yang terjadi. Lagipula, akulah yang merusakannya. Semua ini salahku karena terlalu ceroboh."
"Cukup. Jangan khawatir. Pegang ini. Nanti, aku akan tanya seseorang untuk melihat seberapa banyak data yang bisa diselamatkan. Kalau tidak, aku akan memikirkan cara agar bisa memasukkan kerusakan ini sebagai kerusakan dalam penugasan."
"Guru Sun, anda sungguh orang yang hebat. Aku merusakkan begitu banyak barang, tapi anda tetap membantuku."
"Cukup, berhentilah menjilatku. Bekerjalah lebih keras. Kalau kau melewati penilaian ini dan menjadi reporter, itu akan menjadi cara terbaik untuk berterima kasih padaku. Baiklah, aku akan kembali sekarang untuk mengatur data-data. Tetaplah disini dan tunggu Qi Rui Feng. Ambil beberapa foto pribadinya, atau foto latihannya. Akan lebih baik kalau kau bisa mendapat wawancara ekslusih."
"Baik, Tuan! Guru Sun, sampai jumpa."
Yun Duo bertekad untuk mewawancarai Rui Feng, karena hanya itu cara terbaik untuk menebus kerusakan kamera.
Yun Duo berkeliling, tapi kampusnya sangat besar, ia tak tahu harus mewawancarai Qi Rui Feng kemana.
Yun Duo menunduk dan melihat kacamata pemberian Yi Bai, ia menatapnya, mengingat kembali bagaimana Yi Bai tadi memberikan itu.
"Tang Yi Bai? Dia tidak terlihat seperti mahasiswa baru. Kenapa dia berlomba di pertandingan percobaan?"
Yi Bai di ruang ganti, ia mengambil telur rebus di lokernya dan memandanginya, ia tersenyum.
Rui Feng masuk, mengejak, 100 meter dalam 52.52 detik, hahkan jika ia berenang mundur, aku pasti bisa mengalahkan Yi Bai. Dan Rui Feng menyahut telur yang dipegang Yi Bai.
Ming Tian (baju kuning) menyuruh Yi Bai cepat berkemasnya, Rui Feng akan mentraktir mereka makan. Yi Bai melarang Rui Feng makan telut itu padahal Rui Feng sudah mulai mengupasnya.
"Sungguh? Aku sudah mentraktirmu, tapi aku tidak boleh makan teh telurmu? Pelit sekali."
"Telur ini masuk ke kolam renang. Makan saja jika kau mau."
Rui Feng lalu melemparkan lagi telur itu pada Yi Bai, "Bukankah kau bilang telurnya jatuh ke dalam air? Kenapa kau menyimpannya."
"Ini dari seorang teman."
"Teman? Teman yang mana?"
"Kau tidak perlu tahu."
Yi Bai lalu keluar minggalkan Rui Feng yang sangat penasaran.
Yun Duo memakai kacamata Yi Bai untuk melihat sekitar, ia kagum, "Jadi begini para perenang melihat dunia ini."
Rui Feng dan yang lain menyusul Yi Bai, Rui Feng terus bertanya siapa yang memberi Yi Bai telur itu, perempuan atau laki-laki? Tapi melihat wajah Yi Bai, pasti perempuan. Siapa?
Ming Tian: Kak Feng, sekarang kau terdengar seperti ibunya Kak Yibai.
Rui Feng: Aku ini kapten tim kalian. Sekarang Yibai ada di bawah kendaliku. Apa kau puas?
Zang Ling Ye: Berhenti jadi gila.
Yun Duo memastikan tidak ada yang melihatnya, ia lalu berlagak seolah ia adalah atlet renang yang siap bertanding dan koementator menyambutnya.
"Belakangan ini, yang berada di garis ketiga adalah Yun Duo, kompetitor pertama dalam final Piala Impian. Kejutan macam apa yang akan diberikan oleh kompetitor ini? Tolong nantikan!"
"Belakangan ini, Komptetitor Yun Dua dengan ganas melampaui semua kompetitor! Sekarang dia berbalik! Kompetitor Yun Duo akan segera sampai ke garis akhir. Yun Duo di tempat pertama! Dia memenangkan medali emas! Menang!"
Yun Duo baru sadar kalau ada yang memperlihatkannya saat ia sudah selesai. Ia malu dan akan langsung kabur tapi Rui Feng memanggilnya.
"Tidak buruk. Penggemar muda, kau berhasil menarik perhatianku. Kau mau tanda tangan, kan? Ayolah."
Yun Duo menggeleng sambil menatap Yi Bai, tapi Rui Feng langsung mengambil kacamata di leher Yun Duo dan memandatanganinya.
Yun Duo kesal, "Apa yang kau lakukan? Kenapa kau menulis di benda orang lain? Ini hadiah."
"Kacamata renang ini terlihat tidak asing. Itu hadiah?"
"Iya."
"Jika seseorang memberimu kacamata renang, maka sebagai balasan apa yang kau berikan? Teh telur?"
"Bagaimana kau tahu aku yang memberi teh telur pada Tang Yibai?"
"Kau baru saja memberitahuku, Adik Telur Rebus."
"Adik Telur Rebus?"
"Tidak, itu terlalu panjang. Aku akan menyebutmu Adik Telur."
"Siapa yang kau sebut adik telur?"
"Kau, tentu saja."
Yi Bai menegur Ri Feng untuk diam. Yun Duo tetap kesal, ia langsung lari dari mereka dan Yi Bai mengejarnya.
Saat akhirnya Yi Bai berhasil menghentikan Yun Duo, Yun Duo bicara panjang,
"Kau anggap apa kebaikan orang lain? Aku memberimu teh telur karena kau menyelamatkanku dan memberiku kacamata renangmu. Kupikir aku harus memberimu sesuatu sebagai balasan, dan saat itu, aku hanya punya teh telur itu."
Tapi anak tiga tadi muncul. Rui Feng menjawab, "Jangan marah. Kurasa sebutan Adik Telur juga lucu. Kurasa itu menggemaskan."
Ming Tian: Jika kau tidak menyukainya, aku bisa menyebutmu Nona Telur Rebus. Bagaimana?
Yun Duo: Anak kecil, berapa usiamu? Siapa kau menyebutku Nona? Bicaralah padaku setelah kau dewasa.
Rui Feng: Jangan marah. Sebenarnya, Tang Yibai benar-benar tidka mengejekmu. Percaya padaku. Tang Yibai sangat pemalu dengan orang asing. Dia tidak pernah bicara dengan seorang gadis. Bukan hanya dia bersedia bicara denganmu, dia memberimu kacamata renangnya. Apa kau tahu apa artinya itu?
Yi Bai: Apa kau merasa sangat marah dan terdiskriminasi dengan sebutan yang diberikan Qi Rui Feng?
Yun Duo: Kau sudah tahu jawabannya. Jangan sebutkan itu lagi.
Yi Bai: Jika aku memberitahumu sebutan yang paling dibenci Qi Rui Feng, akan kau merasa lebih baik?
Rui Feng: Tang Yibai, jangan berani!
Yi Bai: Apa kau marah padaku, QQ (nyebutnya QyuQyu)?
Yun Duo ketawa, QQ? QQ itu Rui Feng? Ia tidak percaya! Laki-laki setinggi 180 cm memiliki julusan seperti anak kucing dan nakal. Kalau begitu, ia akan pulang ke rumah dan menjadikan "QQ" sebagai berita utama besok, dan memberitahu seluruh negara bahwa julukan atlet Qi Rui Feng adalah QQ.
"Jangan!"
"Kenapa tidak? Kurasa julukan itu sangat cocok denganmu. Itu sangat lucu. QQ!"
"Jika aku bilang tidak, maka tidak!"
"Baiklah. Jika kau tidak ingin aku memberitahu orang-orang julukanmu itu, kau harus berjanji padaku."
"Apa itu?"
"Bosku meminta agar aku melakukan wawancara eksklusif denganmu. Jika kau tidak mau membagi julukanmu yang lucu itu dengan publik, biarkan aku mewawancaraimu."
"Mudah sekali. Sepakat!"
"Sungguh? Kalau begitu itu janji. Ayo kita mulai."
Tapi Kepala Pelatih Yuan dan Yang Yang datang untuk memarahi Rui Feng. Rui Feng pun segera kabur diikuti Ming Tian dan Zheng Ling Ye.
"Kita bisa melakukan wawancaranya lain waktu. Aku harus pergi. Sampai jumpa!" kata Rui Feng.
Yi Bai berjanji, ia akan membuat Rui Feng mau diwawancarai Yun Duo lain waktu. Yun Duo mengangguk setuju.
"Baiklah, kalau begitu. Aku harus pergi sekarang. Sampai jumpa."
Yun Duo kembali mengangguk.
Tapi Yun Duo mengejar Yi Bai, ia perlu tahu kenapa Yi bai memberinya kacamata renangnya.
Yi Bai tersenyum lalu mendekati Yun Duo, "Jangan khawatir. Ini bukan karena aku jatuh cinta pada pandangan pertama denganmu."
"Apa kau bilang? "Cinta pada pandangan pertama" apa?"
"Jika kau sungguh ingin mengetahui alasannya, ada satu."
Yi Bai mendekatkan wajahnya pada Yun Duo hingga sangaaaat dekat.
>
EmoticonEmoticon