-->

Sinopsis Attention, Love! Episode 3 Part 1

- Agustus 26, 2017
>


Sumber Gambar: CTV


Shao Xi teringat saat ada Junior cewek yang mengaku suka padanya. Shao Xi menjelaskan, ia menjelaskan kalau ia ini menyukai cowok.

"Aku tahu, dari pertama melihat pandanganmu, aku tahu."

"Maka, kau tahu bahwa kau pasti akan ditolak, tapi kenapa kau harus--"

"Karena aku tidak ingin menyesalinya. Ada jawaban yang akan kakak tahu setelah menanyakannya."


Shao Xi jadi kepikiran, kenapa ia tidak punya nyali untuk mengakui perasaannya. Ia tidak ingin menduga-duga apa Li Zheng menyukainya atau tidak, ia akan menanyakannya langsung.


Shao Xi langsung berlari ke kelas Li Zheng tapi ia melihat Li Zheng berjalan keluar kelas, Shao Xi pun mengejarnya.

Tapi Shao Xi tidak mendekat karena Li Zheng diajak teman-temannya. Si teman bertanya soal Li Zheng yang sepertinya dekat dengan Shao Xi. Si teman menebak pasti Li Zheng tidak menyukai Shao Xi, tapi Li Zheng hanya diam saja.

"Jadi.. kau menyukainya?" tanya si teman.

"yah, jangan bilang kau hanya menganggapnya adik perempuanmu. Tidak mungkin ada yang menganggap Brader Zhong saudara perempuan, secara dia itu Brader Zhong." Sahut teman satunya.


Li Zheng menjawab, "Aku tidak pernah menanggap Zhang Shao Xi sebagai adik perempuanku." Shao Xi yang mendengarnya sudah berharap banyak, tapi Li Zheng menlajutkan, "Menurutku, dia lebih seperti adik laki-laki."

Shao Xi kecewa dan langsung pergi.

Tapi Li Zheng ternyata belum selesai, "Itulah kenapa aku tidak akan membiarkan seseorang membully-nya di depanku, termasuk.. menertawakannya."

Dua teman Li Zheng takut dengan jawaban Li Zheng itu.


Shao Xi kembali ke kelas setelah berganti seragam dan di kelasnya ada ribut-ribut. Rui Ping sedang kesusahan merebut sesuatu dari teman laki-laki sekelas. Rui Ping lalu berlari ke arah Shao Xi saat Shao Xi masuk.

"Ada apa? Apa Dao Mao membully-mu lagi?"


Shao Xi akan maju untuk memberi palajaran pada Dao Mao tapi terhenti saat Dao Mao kembali membaca.

Itu adalah buku diary-nya. Dao Mao membacanya dengan keras dan didengarkan seluruh teman sekelas. Rui Ping kembali maju untuk meminta diary itu tapi ia dihalangi teman-teman Dao Mao.


Shao Xi menangis. Rui Ping terus berusaha tapi ia malah di dorong. Xio Yu membantunya berdiri. Tapi Rui Ping menolak dibantu, tidak usah mengkhawatirkan dirinya, ambil saja buku diary Shao Xi dari Dao Mao.


Dao Mao makin menjadi-jadi. "Zhong Shao Xi, kau yakin kau adalah gadis remaja? kenapa kau tidak mengatakannya pada kami siapa dia? Kami akan membentumu mengaku padanya."

Teman-teman kompak bertanya siapa dia, tapi Shao Xi masih diam di tempatnya, menangis.


Dan begitu Shao Xi membuka matanya, ia langsung maju menuju Dao Mao, ia mengangkat Dao Mao. Semua temannya diam.


Sementara itu, Li Zheng buru-buru berlari ke kalas Shao Xi setelah mendapat kabar. Ia mendekati Shao Xi, memintanya untuk menatap matanya. Saho Xi pun akhirnya melepaskan Dao Mao.

"tidak apa-apa." Kata Li Zheng lalu memeluk Shao Xi.


Li Zheng menatap marah Dao Mao yang terduduk di bawah.


Shao Xi segera sadar apa yang dilakukannya, ia langsung berlari keluar membawa diary-nya. Li Zheng mengikutinya tapi kehilangan arah.


Shao Xi akan membuang diary-nya ke kolam tapi ia tidak mampu. Ia duduk lalu membuka diary-nya, sambil terus menangis ia merobek semua tulisannya dan membuangnya ke dalam kolam.


Tiba-tiba hujan turun, tangis Shao Xi semakin kencang tapi tenggelam oleh suara hujan.


Li Zheng menemukan Shao Xi, ia akan mendekati tapi keduluan oleh Rui Ping.

Rui Ping ikut menangis, melarang Shao Xi sedih, ia akan terus di sisi Shao Xi. Shao Xi lalu memeluk Rui Ping.


Li Zheng sembunyi dibalik tiang. Ia marah sekali melihat Shao Xi menangis begitu.


Shao Xi sudah berhenti menangis, sekarang ia bersama Rui Ping membersihkan diri di toilet. Shao Xi cerita semua soal Li Zheng yang tinggal di rumahnya dan merupakan tunangannya sejak kecil.

"Apa? Tunangan?"

Shao Xi langsung menutup mulut Rui Ping, takut ada yang dengar. Rui Ping minta maaf, ia berjanji tidak akan mengatakannya pada siapapun.


Rui Ping bertanya, apa Li Zheng tahu perasaan Shao Xi itu. Shao Xi kembali sedih, ia mengingat saat Li Zheng mengaku pada teman-temannya bahwa hanya menanganggap Shao Xi sebagai adik laiki-laki.

"Aku.. Aku tidak tahu." Jawab Shao Xi.


Waktu pulang sekolah, hujan masih turun. Rui Ping kebetulan membawa payung, ia akan mengantar Shao Xi tapi Shao Xi menolaknya, ia akan berlari pulang menembus hujan.


Saat melewati taman, Shao Xi melihat seseorang mendekatinya dari arah depan. Dia adalah Li Zheng yang membawa payung untuknya.


Shao Xi menghindar tapi Li Zheng menariknya ke dalam payung. Shao Xi menepis tangan Li Zheng, ia tetap berlari pulang meninggalkan Li Zheng.


Sampai di rumah, Shao Xi memutuskan untuk memutus gelang benag merahnya. Ia sudah mencoba semua jenis gunting yang ia miliki untuk memutusnya tapi semuanya tidak bisa. bahkan ia menggunakan tang tapi masih tidak bisa.


Saat ia berdiri, tiba-tiba Li Zheng sudah ada di depannya. Li Zheng bertanya, sedang apa Shao Xi, tapi Shao Xi malah membelakanginya.

"Aku tidak ingin gelang benang merah yang ada di tanganku. Aku ingin memotongnya tapi sama sekali tidak bisa."


Li Zheng pun mengambil tang yang dibuang Shao XI tadi dan menggunakannya untuk memotong gelang Shao Xi. Ajaibnya, Li Zheng berhasil dalam sekali coba.

Shao Xi kesal, "kau.. kau barusan memotongnya?"

"Katanya kau ingin memotongnya?"


Tapi Li Zheng merasa bersalah juga dan ia minta maaf. Shao Xi tetap kesal, kenapa Li Zheng malah minta maaf? ini kan bukan urusan Li Zheng?


Li Zheng maju beberapa langkah mendekati Shao Xi, "Orang yang kau suka itu.. aku, kan?"

"Kau ngarang ya? Siapa juga yang suka padamu! Kau lebih baik dengar, orang yang aku suka itu jelas bukan kau!"


Shao Xi langsung keluar dengan kesal. Di luar ternyata sudah berhenti hujan, Shao Xi marah-marah, kenapa hujannya berhenti sekarang?! Turun lagi!! Sekarang!!

Shao Xi kesal karenapermintaannya tidak terwujud, ia lalu menendang botol minuman yang ada di jalan. "Kenapa kau minta maaf padaku?!"


Li Zheng keluar, tapi Shao Xi menahannya untuk mendekat. "Sesaat setelah Li Zheng memotong benang itu, aku teringat ucapan Guru Yue'er"


"Jika kau memotong ini, semua nasib baikakan menjadi nasib buruk padamu."


Li Zheng akan mengucapkan sesuatu tapi Shao Xi segera menahannya, jangan bicara apapun karena ia sudah tahu apa yang akan Li Zheng katakan.


Shao Xi akan kabur lagi, tapi ia tak sengaja menginjak botol tadi dan membuarnya terpeleset hingga jatuh kebelakang. Li Zheng akan menolong, tapi Shao Xi segera bangun sendiri.


"Nasib buruk. nasib buruk." Gumam Shao Xi lalu berdiri dan kembali berlari menjauh.


Setelah hari itu, Shao Xi tidak pernah bicara dengan Li Zheng lagi. Meskipun mereka hidup satu apat, tapi ia selalu menghindari Li Zheng dan Li Zheng juga membalas menghindarinya.


Saat bertemu di sekolah pun mereka saling menghindar.

"Aku pikir.. dia pasti menganggap perasaanku adalah beban."


Xiao Yu dan Rui Ping melihat Li Zheng dan Shao Xi saling menghindar. Xiao Yu bicara, sesuatu tampaknya sangat rumit dan serius.

"Kau benar, jadi apa yang harus kita lakukan?" Balas Rui Ping.


Tiba-tiba rumor menyebar di sekolah bahwa cowok yang disukai Shao Xi itu adalah Li Zheng. Rumor menyebar dengan cepat melalui pesan di group. Semua siswa memandang Shao Xi aneh dan Shao Xi menyadarinya, ia lalu bertanya pada Rui Ping, kenapa mereka semua begitu padanya.

"Tidak heran, semua siswa dari kelas 1-3 tahu bahwa kau menyukai Li Zheng."

Shao Xi panik, bagaimana mereka bisa tahu?

Rui Ping menjelaskan, mereka semua tahu apa yang terjadi hari itu, saat Dao Mao membaca Diary Shao Xi. Sekarang semua orang bertaruh, akankah Shao Xi--


Rui Ping sadar sudah keceplosan dan ia pun berhenti. Shao Xi penasaran, ia menyuruh Rui Ping melanjutkan kata-katanya.

"Akankah kau.. memaksa Li Zheng untuk menjadi pacarmu."

Shao Xi tak percaya mendengarnya, buat apa ia memaksa Li Zheng untuk jadi pacarnya, toh orang yang ia suka bukan LiZheng. Ia suka.. Shao Xi tidak bisa melanjutkan kalimatnya, dan tiba-tiba ia masuk kelas.


Shao Xi memberi pengumuman untuk teman-temannya, cowok yang ia sukai itu bukan Yan Li Zheng, tapi salah satu cowok di kelas mereka. Dia adalah.. Jin Yu Bin!


Xiao Yu yang sedang menghapus papan tulis terkejut, APA?! Shao Xi lalu menyatakan perasaannya pada Xiao Yu. Shao Xi mengancam Xiao Yu agar mereima pernyataan cintanya.


Xiao Yu menatap Rui Ping dengan tatapan minta tolong, tapi Rui Ping malah berpura-pura seolah tidak melihatnya.

"Cepat bilang mau." Paksa Shao Xi.

Xiao Yu pun terpaksa bilang mau dan semua teman sekelas bersorak untuk mereka.


Berita Shao Xi jadian dengan Xiao Yu segera tersebar ke seluruh penjuru sekolah, termasuk ke kelas Li Zheng.


Saat pulang sekolah, Li Zheng menatap Shao Xi yang tenag berjalan dengan Xiao Yu sambil berangkulan.


Tapi sebetulnya Shao Xi yang memaksa untuk merangkul Xiao Yu agar anak-anak melihat.Xiao Yu mengingatkan, yang Shao Xi lakukan ini bertentangan dengan peraturan sekolah, kalau guru sampai tahu, habislah ia.

"Kau tenang saja, aku akan sangat hati-hati."


Shao Xi menjelaskan, ia sama sekali tidak menyukai Xiao Yu. Xiao Yu tak mengerti, kalau tidak suka kenapa memaksanya begini?

"Aku ingin kau bersikap seolah pacarku selama 1 minggu. Saat semua orang berhenti menggosipkan aku yang menyukai... Saat gosip tak berdasar bahwa aku menyukai Yan Li Zheng berhenti dibicarakan, kita akan putus."

"Tapi, aku sungguh tidak bisa melakukan ini."

"Berhenti bilang tapi! Saat kau diganggu anak geng kemarin, siapa yang membantumu? Jika aku tidak menyelamatkanmu, kau pasti sudah kehilangan kesucianmu. Aku hanya memberimu kesempatan untuk membalas budi."


Rui Ping melihat Li Zheng mengawasi Shao Xi dan Xiao Yu, ia menjelaskan semuanya. Shao Xi takut rumor itu akan mengganggu Li Zheng, jadi Shao Xi memaksa Xiao Yu untuk pura-pura menjadi pacarnya.

"Oh.. aku sahabat Shao Xi, Aku Rui Ping."

"Kenapa kau mencariku?"

"Sebenarnya tidak apa-apa. Aku hanya berharap kau tidak salahpaham pada Shao Xi seperti yang lain. Saat kau pertama pindah kemari, kau pasti mendengar rumor tentang Shao Xi, kan? Itu tidak benar. Saat Shao Xi pertama masuk ke mari, ia kalem-kalem saja, Semua berpikir Shao Xi cuma gadis biasa. Semua karenaku sehingga semua orang memanggilnya Brader Zhong."

Kilas Balik...



Waktu awal masuk Rui Ping adalah gadis cupu, ia tidak punya teman sama sekali sehingga ia menjadi target utama bully-an, selalu ada yang mengganggunya dan mengejeknya.


Suatu hari, Dao Mao merebut bukunya saat ia sedang sibuk menulis. Seperti Diary Shao Xi, Dao Mao membaca tulisan Rui Ping keras di dalam kelas. Rui Ping ini suka menulis cerita fiksi romantis dan Dao Mao mengejeknya, semua itu cuma sampah.


Awalnya, Xiao Yu akan melawan Dao Mao untuk Rui Ping tapi ia bukan lawab Dao Mao. Lalu Shao Xi datang mengatasi Dao Mao. Shao Xi memaksa Dao Mao untuk minta maaf pada Rui Ping karena sudah merobek semua tulisan Rui Ping dan membuangnya.

Dao Mao pun minta maaf. Shao Xi akhirnya melepaskan Dao Mao lalu mengambil buku Rui Ping dan mengembalikannya pada Rui Ping.


Setelah kejadian itu, Rui Ping mulai mendekati Shao Xi. Oh ya, Shao Xi mendapat peringatan dari guru akibat perkelahiannya dengan Dao Mao. Rui Ping merasa sangat bersalah waktu itu. Shao Xi menenangkan, tidak apa-apa kok.


Kebetulannya lagi, Shao Xi pembaca setia tulisan Rui Ping yang diunggah online. Mereka lalu membicarakan kelanjutan cerita itu dan begitulah mereka mulai berteman.


Kilas Balik Selesai..


Rui Ping menjelaskan, jika bukan karena telah menolongnya, Shao Xi tidak akan diganggu Dao Mao begitu dan diary-nya tidak mungkin dibaca Dao Mao.


"Tujuanku mengatakan semua ini adalah supaya kau tidak percaya semua rumor yang beredar itu. Shao Xi itu benar-benar gadis baik. Aku harap kau tidak menertawakan perasaannya."

Li Zheng mengangguk, tidak usah khawatir, ia tidak akan begitu. Rui Ping pun tersenyum senang.


Li Zheng kembali melihat bayangan dirinya waktu kecil. Itu adalah potret saat ia melihat teman-temannya mengerjainya.

Teman-temannya memasukkan tas Ming Juan ke loker bangkunya. Temannya menjebaknya karena ia tidak memiliki orang tua jadi guru tidak akan peduli dengannya.


Li Zheng: Di dunia ini, ada orang yang suka menyakiti orang lain. Maka mungkin ada juga orang yang membalas orang yang jahat itu, kan?


Shaao Xi melihat bayangan Li Zheng berjalan menuju kamar, Shao Xi langsung bersembunyi. Tapi Li Zheng tahu hal itu dan mendekati Shao Xi.

"Kau melewatkan tutoring senin ini, jadi kau harus melakukannya malam ini."


Li Zheng akan masuk kamarnya tapi Saho Xi memanggil. Shao Xi merasa Li Zheng sudah tidak perlu lagi mengajarinya, sekarang ia sudah berkencan dengan Xiao Yu jadi jika ada yang tidak ia bisa, akan ia tanyakan pada Xiao Yu saja.

"Kau sungguh menyukainya?"

"Tentu. Orang yang aku suka adalah dia."

"Aku mengerti. Kalau begitu, aku ijinkan dia untuk mengajarimu."

Shao Xi menangguk lalu masuk kamarnya.


Li Zheng juga masuk kamarnya dan ia membaca robekan diary Shao Xi.

"Senin, 18 November, aku peringkat 325 di ujian terakhir. Ini adalah peringkat terbaik sepanjang hidupku. Itu pasti karena dia mengajariku. Saat kami taruhan tadi malam, merupakan kali pertama aku terdorong untuk melakukan sesuatu. Aku tidak tahu kenapa aku berusaha sekeras itu, hanya untuk menonton film itu atau agar bisa menonton film itu bersamanya."


Bagaimana Li Zheng bisa mendapatkan kertas Diary itu? jawabannya adalah Li Zheng mengambil Kertas Diary yang Shao Xi buang di kolam.


Di kamarnya, Shao Xi mengenang bagaimana kebersamaannya bersama Li Zheng belakangan ini, mulai dari saat pertama Li Zheng datang ke rumahnya hingga saat ini.

Tanpa terasa Shao Xi menangis, tapi ia mengingatkan diri sendiri untuk tidak menangis.
>

1 komentar:


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search