-->

Sinopsis Falsify Episode 1

- Juli 26, 2017
>
Sinopsis Falsify Episode 1

Sumber Gambar: SBS


Di sebuah gedung yang suram, seseorang berjalan ke dalam.

Di salam suatu ruangan ada orang yang duduk di kursi putar dan ia berputar-putar dengan kursinya itu. Di dinding ruangan ada sebuah tulisan yang diukir diatas kayu, "Mata dari Serigala Media akan menerangi dunia".

Orang yang berjalan kedalam tadi membawa amplop, ia masuk ke ruangan orang kedua. Namun disana sudah kosong, tidak ada siapapun. Di meja hanya ada telfon.

Orang itu menelfon dengan memencet satu tombol. Telfon itu masuk ke ponsel Orang kedua dan mengangkatnya. Orang pertama bertanya, apa benardengan Surat Kabar Aeguk? Apa kau Han Mu Young?

"Ya, benar." Jawab orang kedua, Han Mu Young (Nam Gong Min).

"Kalau kau seorang jurnalis, fokuslah saja menulis berita. Berhentilah mengancam (memeras) orang seperti ini." Kesal Orang kedua, Jeon Chan So (Jeong Man Sik).

"Aneh. Aku tidak pernah mengatakan padamu aku ini jurnalis. Kau tidak lihat plakat yang ada di dinding?"

Barulah Chan So melihat tulisan di dinding itu. Mu Young yakin Chan So sudah merencanakan semuanya dengan baik, ia mengingatkan, mereka tidak punya banyak waktu dan seorang detektif itu harusnya bergerak dengan cepat.

"Kenapa aku harus mengorbankan diri untukmu?"

"Sebaiknya kau membuat pilihan yang bijak. Kau sudah banyak sekali mendapat keuntungan dari narkoba sitaanmu (narkoba yang dia sita dijual kembali secara pribadi). Betapa kecewanya kau kalau harus kehilangan semua uang itu?"

"Ish.. Ingat baik-baik. Kau akan terjun sendiri dalam hal ini. Aku tidak ada hubungan apa-apa dengan ini."

"Sekarang, katakan padaku. Bagaimana rencanamu untuk pertunjukan ini?"

"Kau akan menjadi pemilik bar tiga generasi di Busan. Dan coba dapatkan orang-orang besar yang terlibat di dalamnya."

"Okay. Sekarang buka laci meja di hadapanmu."


Chan SO menemukan foto-foto di laci, ia memastikan, Mu Young sudah menghancurkan dokumen aslinya kan?

"Oh, akan kusimpan dengan aman selamanya." Jawab Mu Young.

"Augh, kau sungguh berengsek. Hei, pastikan kau bertemu denganku sebelum kau mati."

"Aku akan menantikannya. Aku menghormatimu, Letnan Jeon."


Chan So kesal, ia bahkan menendang meja sebelum keluar. Mu Young kembali ke ruangan itu, ia menyalakan lampu dan  membuka isi amplop yang dibawa Chan So tadi.

Isinya kaya data pribadi seseorang gitu. Nama orang itu adalah Park Eung Mo.


Mu Young mendatangi sebuah tempat, letaknya dekat laut, kayak dermaga gitu. Sekilas diperlihatkan segerombolan wanita dikeluarkan dari kontainer barang.

Di luar banyak pria bertubuh kekar sepanjang Mu Young berjalan masuk. Ia sok akrab sambil membagi-bagikan kartu namanya. Ia fasih banget bicara dengan logat busan.

Dan saat Mu Young masuk, tambah banyak deh orang-oranya tapi sepertinya mereka bukan orang-orang korea. 
 
Mu Young menemui Bos (Park Eung Mo) disana. Mu Young menggunakan identitas yang diberikan Chan So, Kim Sajjang dari Busan.

"Sudah merupakan standar prosedural untuk tidak bekerja sama dengan orang asing, mengingat semua ini didasarkan saling percaya (bekerja dengan orang yang benar-benar dikenal lebih sedikit resikonya). Kau sangat beruntung." Jelas Bos Park.

"Saya terburu-buru, sebab saya begitu ingin berjumpa dengan Anda, jadi saya menempuh apa pun yang memungkinkan. Tapi, Sajjangnim, kelihatannya Anda tidak melibatkan (mempekerjakan) gadis-gadis Korea, ya?"

"Apakah itu (gadis lokal) yang kau sukai? Sayang sekali. Standar awal mereka sangat tinggi. Saya pikir, bahkan Park Sajjang sekalipun kesulitan melibatkan mereka (memilih gadis lokal)."

"Bukannya sulit. Tapi membutuhkan lebih banyak uang. Sejujurnya, saat kita dalam krisis begini, bukankah mereka (pemerintah?) sebaiknya memerintahkan mobilisasi para gadis? Semakin pendek rok para gadis itu, semakin berani pula tentara-tentara kita.(maksudnya, para tentara diberi hiburan prostitusi untuk meningkatkan semangat mereka). Ya, kita sebenarnya cuma perlu menyingkirkan mereka yang protes soal Hak Asasi Manusia (bila mobilisasi dilegalkan).Dengan begitu, baru negara kita bisa bertahan."

"Anda benar."

"Kalau begitu, Aku bisa menyediakan 8 perempuan, kau harus mengajukan penawaran tertinggi. Saya orang yang mengutamakan kualitas."

"Saat sudah mantap dalam suatu hal, saya tidak pernah setengah-setengah."


Mu Young meletakkan kopernya di atas mejadengan percaya diri. Bos Park merasa Mu Young sudah menjadi bagian dari mereka, tapi ingat! Mu Young hanya bisa bertahan dalam bisnis berbahaya ini selama masih muda. Kalau Mu Young mengharapkan kehidupan yang nyaman, Mu Young harus mengumpulkan kekuasaan.

"Sepertinya rumor itu benar. Anda berencana membuat perusahaan (resmi)?"

"Kenapa?"

"Apa ada alasan aku tidak bisa melakukannya?"

Bos Park membuka koper Mu Young dan ternyata sisinya adalah monitor yang menunjukkan bahwa ia di rekam. Sebenarnya Mu Young membawa kamera tersembunyi di saputangan saku jasnya.

Bos Park tentu terkejut, karena sudah seperti itu, Mu Young kembali menggunakan logat Seoul. "Aku bisa memberi banyak alasan bahwa kau tidak bisa melakukannya. Sebagai contoh, ini salah satunya." Sambil memegang koper.

"Siapa kau? Polisi?"

"Polisi? Berhentilah bicara omong kosong. Jawab saja pertanyaanku."


Mu Young menunjukkan sebuah gambar di kertas. Ia memaksa Bos Park menjawab, pernah gak lihat pria dengan tato itu? "Jika kau tahu siapa dia, semua ini tidak akan berlanjut. Aku tidak akan melaporkanmu. Aku tidak akan membocorkan videomu ke publik."

"Aku sama sekali tidak mengerti apa maksudmu."

"Kau yakin? Aku bisa membuat hidupmu kacau balau dengan goresan penaku."

"Goresan penamu? Kau jurnalis? Rupanya kau Serigala Media yang terkenal itu."

"Kau benar, dan Serigala Media itu baru saja mendararatkan serangan padamu."


Bos Kim naik darah, ia langsung bangkit dan mencekik Mu Young. Tak butuh usaha keras, Bos Park berhasil membanting Mu Young. Mu Young menutup matanya, tak sadarkan diri.

Seseorang masuk, ia menunjuk belakang Bos Park sambil bicara sesuatu. Bos Kim membentaknya untuk bicara bahasa Korea. Bos Park lalu berbalik dan tiba-tiba Mu Young sudah berdiri di belakangnya.


Mu Young sudah menunggu dan tepat saat Bos Park menoleh kebelakang, ia menyerangnya. Mu Young ternyata jago berkelahi, dalam waktu sekejap ia berhasi melumpuhkan Bos Park dan 3 orang yang ada disana.


Mu Young menarik Bos Park berdiri, membentak supaya Bos Park mengatakannya selagi ia masih bicara secara lembut. Tapi Bos Park malah marah. Mu Young lalu mendorong Bos Park, jadinya mereka berdua menembus jendela kaca.


Orang-orang yang melihat itu dari kamera Mu Young terkejut. Mereka adalah Yang Sang Ho (Ahn Ji Hoon, Seo Na Rae (Park Kyung Hye), dan Lee Yong Shik (Kim Gang Hyun). Na Rae mengusulkan untuk kesana. Sang Ho khawatir kalau Mu Yeong Sunbae mati konyol di sana.

"Saat seorang ahli sedang bekerja, kita tidak sebaiknya menginterupsi. Ketika sesuatu terinterupsi, maka sulit memulainya dari awal lagi." Jawab Yong Shik.


Sementara itu Yang Song Sik (Jo Hee Bong) bicara di telfon dengan nada tinggi, "Bisa tidak kau berhenti bicara omong kosong? Apa kau pernah memakai otot-ototmu kecuali untuk makan dan membual? Tapi, kenapa kalian tidak melakukan apa-apa? Cepat telepon polisi!"


Mu Young harus berhadapan dengan puluhan anak buah Bos Park. Bos Park berteriak kalau ia tidak tahu apa-apa. Mu Young mundur sambil menyandera Bos Park, jadi anak buah Bos Park tidak bisa menyentuhnya.


Mu Young memasukkan Bos ark ke lemari besi lalu merobohkannya dengan posisi pintu dibawah. Semua anak buah Bos Park panik. Sementara itu, Mu Young menggunakan kesempatan itu untuk kabur.


Bos Park dari dalam almari memerintahkan mereka untuk menangkap Mu Young.


Na Rae merebut tang gede yang digunakan Sang Ho untuk memtus rantai, ia sudah tidak sabar menunggu. Na Rae dengan sekali cba langsung bisa memutus rantai itu dan sebuah ruangan terbuka.


Mereka bertiga masuk ke dalam dan disana mereka menemukan sekelompok wanita asing.

"Baik, baik, kami jurnalis. Kalian tidak aman di sini. Ayo keluar, oke? Ikuti aku. Ayolah." Kata Yong Sik.


Lampu tiba-tiba menyala terang. Seseorang datang membawa palu besar. Yong Sik menyuruh Sang Ho maju, Na Rae juga setuju. Sang Ho memang maju tapi bukan untuk melawan orang itu, ia malah ngacir keluar diikuti Na Rae.


Akhirnya Yong Sik melawan orang itu. Ia gak pandai berkelahi tapi sigap menghindar. Dengan menyodok selangkangan orang itu, Yong Sik berhasil merebut palunya. Ia menyerang orang itu tapi hanya mebgenai tembok.

Terakhir, ia berhasil melempar orang itu ke tembok sampai temboknya bolong.


Yong Sik menatap lubang pada tembok itu dan ia pingsan seketika.


Na Rae dan Sang Ho kembali masuk ke dalam. Mu Young ikut bersama mereka. Mu Young memperhatikan lubang di tembok itu ternyata adalah tengkorak manusia.


Pihak kepolisian datang, mereka menghancurkan tembok dan ternyata bukan hanya satu jasat yang dikubur di tembol itu.


Jaksa yang bertugas untuk kasus ini adalah jaksa Kwon So Ra (Uhm Ji Won). So Ra bertanya pada petugas yang memeriksa, ada total berapa korban. Petugas itu menjawab ada empat dan dilihat dari cirinya, semua perempuan.

"Sepatunya kenapa cuma satu?" Tanya So Ra.

"Ya, begitulah. Entah satunya tidak sengaja terlepas atau terlalu buru-buru untuk memakai keduanya."


Anak buah Bos Park digiring ke kantor polisi. Bos Park tak luput dari jeratan juga, padahal ia akhirnya bisa keluar dari lemari besi itu.


Penyidik Park Jin Woo (Jung Hee Tae) melapor pada So Ra. Ia yakin Bos Park Eung Moo yang mengoperasikan perusahaan itu, meski didaftarkan dengan nama orang lain. Pasti sulit membuktikan Bos Park berhubungan dengan jaringan ini.

"Insidennya sendiri sudah lama terjadi. Kalau tidak sesuai dengan alur kita, akan sulit menuntutnya atas pembunuhan. Kita temukan saksi dulu, Penyidik Park." Kata So Ra.

"Baik."

So Ra pensaran, siapa orang-orang yang ditangkap itu? Penyidik Park menjelaskan, Mereka pengawal pribadi yang dibawa Park Eung Moo dari Asia Selatan tiga tahun lalu. Mereka sangat tangguh, sampai-sampai mafia Korea tidak sanggup menyentuh.

"Dalam organisasi mafia pun ada peperangan?" tanya So Ra.

"Kelihatannya bukan seperti itu. Kudengar, ada pihak lain yang terlibat di TKP."

"Pihak lain?"


So Ra menanyai Bos Park secara pribadi di dalam mobil, siapa pihak lain itu. Bos Park terus bilang tidak tahu apa-apa, sampai So Ra harus memukulnya dengan buku agar mau bicara.

"Jadi.. seorang pria datang dari Busan untuk bertransaksi bisnis. Kemudian, ketahuan dia hanya menyamar. Dia bilang dia jurnalis. Dia menunjukkan foto sebuah tato. Dia bilang tidak akan memperpanjang masalah kalau diberitahu di mana bisa menemukan pria bertato seperti itu."


Penyidik Park membawa Chan So pada So Ra, soalnya Chan So adalah penanggung jawab kasus ini.

"Apa yang membuat Jaksa seperti Anda repot-repot datang?" Tanya Chan So.

"Skala kasus ini sangat besar. Kudengar pria ini sudah menjalankan bisnisnya selama 20 tahun di sini, tapi kelihatannya, kantormu bahkan tidak memiliki kecurigaan sedikitpun."

"Um, sebab selama ini kami tidak punya cukup alasan menyelidikinya. Saya akan mengirim laporan perkembangan kasus ini kepada Anda. Anda sebaiknya kembali saja ke kantor. Saat orang-orang melihat Anda berkeliling di TKP memakai hak tinggi, mereka merasa tidak nyaman. Sampai jumpa."

Saat Chan So sudah pergi, So Ra memaki, "Wah~ benar-benar bajingan kasar."


Mobil dari "Surat Kabar Daehan" berhenti. Lee Seok Min (Yu Jun Sang) keluar dari sana. Juniornya mengingatkan,

"Sunbae, kau tahu kan semestinya tidak terlibat dalam hal ini? Aku mengajakmu ke sini karena kau memohon-mohon untuk ikut."

"Omong kosong! Pikirmu kau siapa? Akulah yang membantumu mendapatkan pekerjaan ini."

"Bagaimanapun, kau mungkin sudah kehilangan sentuhanmu dalam pekerjaan (tidak kompeten lagi). Duduklah saja dan lihat para juniormu melakukan pekerjaan mereka."


Para reporter berebutan untuk meliput kasus Bos Park. Chan So tegang karena masalahnya bisa jadi besar begini. Ia bersumpah akan membunuh Mu Young.


Seok Min mengenali Chan So.

So Ra memperhatikan gerak gerik Chan So, ia bertanya-tanya karena Chan So nampak sangat gugup.


So Ra mengeluarkan gambar yang ditunjukkan Bos Park, ia kembali bertanya-tanya, apa maksud gambar itu.


Mu Young kembali ke rumahnya, sepertinya ia punya saudara dan duluanya ia adalah seorang atlit.


Mu Young menempelkan koyo kesekujur tubuhnya yang lebam.


Mu Young mengingat orang yang ada di foto itu."Aku percaya bahwa dunia akan memberiku kesempatan memperbaiki yang salah."

Orang itu meninggal karena ditabrak mobil sepertinya.


Mu Young memiliki profil Park Eung Moo, Park menggunakan nama orang lain menjalankan bisnis sebagai mucikari pada pemilik bar, Perdagangan Manusia. Juga ada nama Letnan Jeon Chan So.


Mu Young kembali mengingat orang itu yang ternyata adalah kakak kandungnya, Han Chul Ho. Chul So pernah sangat ketakutan dan ia menyalahkan dirinya sendiri, semestinya ia tidak menulis artikel itu.

"Aku harus mengungkap segalanya. Aku harus menyampaikan kebenaran."


Mu Young lalu mengingat orang yang menyerangnya, orang itu memiliki tato di pergelangan tangannya.

"Pikirmu, kenapa Hyeongmu itu mati? Karena dia terus saja membuntutiku, seperti dirimu."


Mu Young lalu mencoret nama Park Eun Woo.

"Aku yakin artikel Hyeong.. ada hubungannya dengan ini."

Han Chul Ho menulis banyak artikel. Juga mengenai Wanita dari Asia Selatan yang dijual secara ilegal dalam bidang prostitusi. ada juga yang berjudul, "Alasan Kematian Nam Kang Myung Dibenarkan".

Mu Young menatap gambar tato itu dengan kesal, "Di mana sebenarnya kau bersembunyi?"

== Lima Tahun Lalu ==


Mu Young adalah seorang atlit nasional Judo. Ia mau bertemu pelatih, sayangnya pelatih tidak mau menemuinya.

"Meskipun begitu, dia bilang akan bicara pada asosiasi, jadi kau pulanglah dulu dan tunggu kabar selanjutnya." Jelas Orang itu.


Setelah Mu Young pergi, orang tadi membicarakan Mu Young dengan orang lain.

"Auh, sayang sekali. Dia terlalu berbakat untuk dipecat begitu."

"Apakah itu keputusannya?"

"Kelihatannya, dia belum mengetahuinya. Jadi, tutuplah mulutmu."


Mu Young menatap fotonya di dinding, juga ada beberapa foto atlit lain yang memenangkan mendali.


Chul Ho mengirim pesan suara untuk Mu Young karena saat ini Mu Young sedang sibuk latihan.

"Aku ke luar kota untuk liputan, tapi sepertinya memakan waktu lama. Mu Young-ah. Saat Hyeong sedang pergi, kau harus tetap berlatih. Dan jangan khawatir akan apa pun yang akan terjadi. Bagaimanapun, keadaan akan membaik. Oh? Aku percaya bahwa.. dunia.. akan memberiku kesempatan memperbaiki yang salah. Aku pasti bisa mengembalikan situasi ke semula. Aku pasti bisa. Aku akan mengembalikan keadaan pada yang seharusnya. Aku belum melupakan sesuatupun. Aku pasti bisa mengembalikan situasi semula."

Chul Ho mengatakan itu dengan suara gemetar, ia seperti ketakutan gitu.


Chul Ho membeli tiket ke Sangjoo. Dan pria ber tato itu juga membeli tiket yang sama persis setelahnya. Pria itu mengikuti Chul Ho sambil membuka tutup penutup korek logamnya menghasilkan suara khas, jadi ngeri gitu.


Para reporter berkerumun di depan sebuah gedung. Gedung kejasaan mungkin, saat itu situasi sedang gerimis.

Seok Min juga ada disana, tapi ia di dalam mobil. CHul Ho menelfonnya. Seok Min bertanya, apa Chul Ho makan dengan teratur, Chul Ho mengiyakan dan bilang Seok Min tak perlu khawatir masalah itu.

"Jadi, kau kan bilang padaku ada cerita yang harus kau ungkap. Tapi kau tidak bisa memberitahuku dulu apa itu?" Tanya Seok Min.

"Aku akan.. menceritakan semuanya saat sudah kembali nanti. Tapi, Timjang. Soal adikku, Mu Yeong..."

"enar. Bagaimana bisa.. Kenapa bisa sekacau ini?"

Seok Min membuka sebuah artikel, dalam artikel itu membahas mengenai Mu Young yang dituduh memakai narkoba dan kabarnya akan dipecat.

Chul Ho meyakinkan Seok Min kalau adiknya tidak mungkin melakukan hal semacam itu (narkoba). Iarasa terjadi kesalahpahaman.

"Jangan khawatir. Aku orang pertama yang menulis perihal kemenangannya dahulu. Aku akan mengurus segalanya." Janji Seok Min.

"Terima kasih. Aku tidak tahu harus berkata apa lagi."

"Katakan yang harus kau ungkap lewat artikelmu. Bagaimanapun, aku memberimu waktu karena aku memercayaimu. Tapi aku akan membunuhmu dengan tanganku kalau kau kembali tanpa membawa apa-apa. Kejutkan aku dengan kisah hebat, okay?"


Oh Yoo Kyung (Jeon Hye Bin) masuk ke dalam mobil, ia heran kenapa Seok Min bicara seperti itu, Sedang bicara dengan siapa? Chul Ho?

"Pergi ke mana dia di tengah kekacauan begini?"

"Dia bilang ada sebuah kisah yang harus ia ungkap. Jadi aku memutuskan memberinya waktu." Jawab Seok Min.

"Astaga, dia punya banyak sekali rahasia. Omong-omong, belum ada kabar dari Kejaksaan?"

"Jangan khawatir. Mereka juga pasti sedang panik. Aku yakin Kepala Kejaksaan Cha tidak akan membiarkan umpan kita lolos."


Chul Min mendengar suara yang berasal dari pintu. Pintu kamarnya ada yang membuka lalu menutupnya lagi dan itu berkali-kali, jadinya kaya suara penutup korek yang dibuka tutup berkali-kali.

Chul Ho membuka pintunya lebar-lebar tapi tidak ada siapapun di luar. Ia meninggalkan ponselnya di kasur dan saat itu, Direktur Gu Tae Won (Moon SUng Geun) menelfonnya.


Telfon Direktur Gu sepertinya tidak diangkat. Direktur Gu menatap foto di mejanya,

"Chul Ho-ya. Jangan menyulitkan diri sendiri atas hal yang sederhana. Cukup pikirkan tanggung jawab seperti apa yang bisa kau ambil."

Telfon di ruangan Direktur Gu berdering, pemberitahuan dari sekretarisnya bahwa sudah waktunya ia keluar kantor.


Direktur Gu keluar kantor diikuti beberapa jajaran petinggi perusahaan. TV di lobi kantor, menyiarkan berita mengenai Presdir Min Young Ho.

"Presdir Min Young Ho diketahui telah menerima banyak keuntungan dari pemerintah dengan memanfaatkan dana gelap yang ia miliki. Namun, tepat sebelum persidangannya, dia menghilang sambil meninggalkan sebuah wasiat. Presdir Min menegaskan ketidakbersalahannya melalui konferensi pers. Sebagian masyarakat berpendapat bahwa tekanan dari Kejaksaan membuatnya menghilang dengan meninggalkan wasiat."

Pernyataan Presdir Min Young Ho: Ini tidak adil. Aku sudah diperlakukan tidak adil. Aku tidak pernah menyuap siapa pun. Kalau benar ada, seharusnya orang yang menerima suap dariku pun muncul. Untuk membantu administratif pembangunan tahun ini, aku bekerja lembur setiap hari. Namun karena ingin menutupi skandal 'mereka', aku kemudian menjadi target. Saat masih membutuhkan aku, mereka sangat senang...


Direktur Gu adalah Diretur Surat Kabar Daehan. Kayaknya perusahaan terbesar deh, melihat gedungnya aja tinggi baget.


Kepala Kejaksaan Cha Yeon Soo (Park Ji Young) juga menyaksikan berita mengenai Presdir Min.

Ia mematikan TV lalu menelfon seseorang.

"Astaga, Sajjangnim, Anda tahu bagaimana cara saya bekerja. Tidak pernah ada penyiksaan fisik. Bagaimana Anda bisa seperti itu?"

Tapi telfonnya diputus.

"Sajjangnim. Sajjangnim?"

Kepala Cha memaki, "Augh, dasar pria tua kolot! Ini tidak benar." dan membanting gagang telfon.


Kwon So Ra masuk. Kepala Chae bertanya, apa So Ra pernah bertemu Lee Seokk Min dari Surat Kabar Daehan tidak?

"Belum pernah."

"Dia Ketua dari Splash Team. Kurasa dia punya infomasi perihal kasus ini. Pergi temui dia dan cari tahu informasinya bagus atau tidak."

"Apakah tidak masalah saya bicara dengan media dalam situasi penuh skandal begini? Kalau terjadi kesalahan.."

"Presdir Min adalah pusat skandal itu. Jika dia ditemukan dalam keadaan tewas, investigasi tidak bisa lagi dilanjutkan. Kita harus segera merilis semua nama yang terlibat dalam skandal korupsinya."

"Anda ingin menggunakan bantuan media sebelum situasi memburuk?"


Kepala Cha memberi penjelasan pada awak media.

"Kami akan mulai konferensi pers tentang kasus Presdir Min."

"Keberadaannya masih belum diketahui?"
"Sungguh tidak terjadi tindak kekerasan dalam proses investigasi?"

"Sekarang sudah abad ke 21! Zaman itu (kekerasan) sudah lewat. Saat ini kami masih melacak keberadaannya."

"Soal dana gelapnya, tidak adakah informasi yang dapat dirilis?"

"Penyelidikan kami dalam hal itu masih terlalu dini untuk diungkap pada publik. Tolong jangan merilis artikel yang spekulatif."


Seok Min mendekati So Ra yang akan menyeberang tapi ia diam saja.


Ia baru bicara saat mereka menyeberang. "Lulus di peringkat pertama di kelas dari akademi pelatihanmu. Kau sangat menjanjikan dengan kemampuan yang tajam, tapi rumornya kau memiliki kepribadian yang sangat kaku."

"Kita tidak punya banyak waktu, kenapa tidak langsung ke intinya saja? Informasi apa yang kau miliki?" Potong So Ra.

"Sebelum kuberitahu, aku punya pertanyaan. Sekalipun kau berhadapan dengan lawan yang menakutkan dan kejam, apa kau percaya diri bahwa kau mampu menginvestigasi kasus ini sampai akhir dan tidak goyah?"

"Tentu tidak (percaya diri). Aku mudah ketakutan. Namun, aku memiliki prinsip yang teguh. Tujuan investigasi kami adalah membabat habis segala macam korupsi. Saat sedang bekerja, aku mengikuti prinsipku,
bukan emosiku."


Seok Min menjelaskan, Presdir Min menghubungi tim-nya tepat sebelum ia menghilang. Dan di tangannya, ada wasiat sebenarnya yang dia tinggalkan. Dia ingin mengungkap siapa saja yang tidak membantunya dalam skandal ini.

So Ra terkejut saat Seok Min memperlihatkan rekaman Presdir Min itu.

"Tapi seperti yang kau lihat, ini bagaikan "daftar hitam" para penguasa negeri ini. Jurnalis menggenggam pena, sedang Kejaksaan yang memegang pedangnya. Aku ingin tahu kita bisa saling membantu atau tidak. Kuberi 24 jam. Kenapa tidak kau coba pertimbangkan penawaranku ini? Jika kau yakin bisa memegang teguh prinsipmu hingga akhir, kenapa tidak kita lakukan ini bersama?" Tawar Seok Mik lalu pergi.


Mu Young terbangun karena ada suara orang teriak kedinginan. Ia mengira itu adalah kakanya tapi ternyata Seok Min.

"Astaga, dingin sekali di sini. Hei, apa pemanas kalian tidak berfungsi? Kenapa air panasnya tidak bisa?" kesal Seok Min, bahkan Seok Min memaksi celana Mu Young.

"Oh, astaga. Tapi, kenapa kau terus saja menerobos ke rumah kami? Kedatangan tanpa permisi seperti ini biasanya hanya dilakukan antar teman akrab."

"Hei, kau. Pikirmu siapa yang mengenali bakatmu sebagai atlet Judo saat kau masih kecil? Siapa lagi yang begitu Hyeongmu puja sebagai Sunbaenya di Surat Kabar Daehan? Siapa coba?"

Bukan hanya itu, Seok Min juga menyuruh Mu Young untuk mencuci pakaian dalamnya. Ia juga minta makan.


Sambil makan, Seok Min menanyakan urusan dengan asosiasi, berjalan lancar kah?

"Beberapa atlet bilang akan bersaksi di pihakku." Jawab Mu Young.

"Saksi yang terpenting harus kau miliki justru dokter. Dokter yang menginjeksikan narkoba padamu itu yang seharusnya bersaksi."

"Siapa juga yang tidak tahu itu? Tapi mana bisa aku menemukan orang yang sudah lama kabur begitu?"

"Tapi kan apartemen dan kliniknya masih ada? Bajingan yang suka pamer seperti dia tidak akan melepaskan yang ia miliki dengan mudah. Temukan dia."

"Aku yakin semua ini akan cepat berlalu. Pelatihku akan membantu."

Seok Min membentak, "Kau masih berpikir mereka di pihakmu? Sadarkan dirimu! Hidupmu akan kacau kalau memercayai orang semudah itu."


Omongan Seok Min memang benar adanya, Hyeong yang awalnya mau bersaksi untuk Mu Young menolak melakukannya.

"Hyeong masih tidak memercayaiku? Aku sungguh tidak memakai narkoba."

"Bukannya aku tidak memercayaimu."

"Hyeong ingin aku dikeluarkan? Hidupku bergantung pada semua ini."

"Maka itu, kenapa kau menentangnya seorang diri? Karenanya kau sekarang kesulitan."

"Apa? Apa maksudnya itu?"

"Kau melaporkan pada Kejaksaan bahwa Pelatih Hong memanipulasi pertandingan. Mereka itu sedang menghukum kau. Bagaimana bisa kau melaporkannya ke Kejaksaan? Apa kau.. tidak tahu kalau Pelatih Hong itu sepupu Jaksa Agung? Kau semestinya fokus saja latihan Judo kalau tidak mengerti cara kerja dunia ini. Kau sungguh rumit."


Mu Young kelihatan ketakutan.
>


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search