Sumber Gambar dari Next Entertainment World
Dalam pagi yang cerah, seorang pria (Jin Lee Hyung) berdandan cakep, bahkan ia memakai parfum juga. Setelah melihat jam, Lee Hyung merasa sudah telat dan bergegas.
Ia singgah di toko bunga untuk membeli buket bunga cantik. Setelahnya ia mengendarai mobilnya dengan gembira sambil mendengarkan radio.
"Dalam kehidupan Anda semua, kapan hari yang paling membahagiakan bagi kalian semua? Dari begitu banyaknya hari-hari bahagia, yang paling bahagia adalah sehari setelah Anda menyatakan cinta, bukan?" Suara penyiar dan pria itu membenarkan.
"Kebetulann hari ini ada beberapa orang yang merikues lagu Yoo Jae Ho. Tapi katanya orang itu sendiri pada saat di mana cintanya akan terwujud, ia terlibat dalam kecelakaan. Mungkin itulah alasannya kenapa lagunya menjadi lagu yang mempersatukan banyak pasangan. Semoga jalinan cinta bagi mereka yang meminta lagu ini akan terwujud. Lagu 'Karena 'Ku mencintaimu' yang dinyanyikan oleh Yoo Jae Ho."
Lee Hyung menerogoh sakunya mencari kotak cincin tapi tudak ada. Ia baru teringat kalau kotak cincinnya ketinggalan. Ia lalu menelfon seseorang tapi tidak diangkat. Sudah kepepet, ia pun nekat untuk menerobos lampu merah, tapi naas ia terlibat kecelakaan, sementara lagu di radio terus terputar,
Pertama kali merasakan tatapan matamu...
Akukah yang terlalu berlebihan?
Dengan senyummu yang manis...
Membuatku merasa bagaikan orang bodoh.
Hari di mana dikau meninggalkan diriku.
Cahaya berwarna merah dadu yang tersembunyi di balik sanubariku...
Begitu banyak kenangan berubah menjadi biru.
Begitu banyak kenangan berubah menjadi biru.
Lee Hyun terbangun di sebuah ruangan yang tidak ia kenali, ia heran dimana itu, kenapa ia ada disana.
"Kim Mal Hee, kau benar tidak apa-apa?" Tanya seseorang yang pertamanya di lihat setelah membuka mata.
"Anu, siapa yang Anda maksud? Saya?"
"Di sini kecuali Kim Mal Hee, memangnya masih ada orang lain?"
"Namaku bukan Kim Mal Hee."
"Lalu, siapa dong?"
"Anu, aku adalah..."
"Murid paling pintar satu sekolah, masa nama sendiri saja tidak bisa baca (name tag)? Sepertinya kau anemia. Cobalah periksa ke rumah sakit. Nak, sekalipun prestasi akademismu cemerlang tapi jangan lupa jaga kesehatan juga. Oke?"
Lee Hyun turun dari ranjang meuju cermin. Ia terkejut mendapati raganya adalah seorang siswa SMA bernama Kim Mal Hee. Lalu ada anak masuk, menyuruhnya untuk ke ruang Wali kelas.
Lee Hyung pun ke sana dan sikapnya itu persisi seperti laki-laki membuat Wali kelas menegurnya. Lee Hyung sadar kalau dirinya perempuan dan memakai rok, maka ia pun berubah sedikit lebih santun.
"Surat pengenalan diri kau bawa?" Tanya Wali kelas (Guru Ahn).
"Maaf?"
"Mau lebih awal mengajukan aplikasi ikut ujian."
"Siapa diriku saja aku tidak tahu. Bagaimana mau memperkenalkan diri?" Gumam Lee Hyung.
Guru Ahn tersenyum, sepertinya stres yang Mal Hee alami cukup besar. Lalu Guru Ahn menawarinya permen tapi Lee Hyung malah mual-mual dan segera berlari ke toilet.
Tapi ia malah masuk toilet cowok membuat cowok-cowok risih.
Lee Hyung berjalan ke lapangan setelah keluar dari toilet.
"Mau gila rasanya. Anu, aku ini cewek? Mana bisa begitu? Ini cuma mimpi. Mimpi, mimpi, mimpi."
Lee Hyung melihat mesin minuman lalu ia membenturkan kepalanya terus-terusan berharap bisa bangun dari mimpinya.
Petugas kebersihan melihat ulahnya itu,
"Aigoo, dia itu... aigoo... Perempuan gila ini kenapa dengannya? Begitu menginjak usia dua puluh, pasti akan muncul perempuan gila seperti ini, aigoo."
Tapi berapa kalipun ia membenturkan kepalanya, tetap saja ia tidak bangun, malah rasa sakit yang di dapatnya.
Lee Hyung akan melompati pagar tapi ia sangat kesusahan. Ia menggerutu, tampang berubah jadi cewek masa tenaga di tangan juga lenyap?
"Aigoo, mau gila rasanya!"
Seorang siswa lain memergokinya, tapi yang lebih membuatnya tertarik bukan perihal ia akan meloncat pagar tapi tespek yang dijatuhkannya.
"Buset! Jijik banget!"
"Siapa lagi ini?" Batin Lee Hyung.
Lee Hyung shock melihat hasil tespek itu, ia memandang siswa itu. Siswa itu paham, ia berjanji tidak akan mengatakan apa-apa pada siapapun.
"Ini... kalau dua garis merah..." Batin Lee Hyung.
"Dia hamil?" Tanyanya pada siswa itu.
"Dia? Hei, kau syok berat ya?"
"Kau kenal dengannya? Kau dekat dengan Kim Mal Hee?"
"Kim Mal Hee kau..."
Lee Hyung pun menceritakan semuanya. Siswa itu menanggapinya dengan santai, jadi Lee Hyung itu hantu?
"Ngomong apa sih kau ini? Aku tidak ingat kalau aku itu sudah mati."
"Anu, kau bilang kau tidak ingat apa-apa. Juga tidak tahu siapa dirimu. Nama dan umur ingat?"
Lee Hyung malah minta lemon lagi karena memakannya membuatnya terasa lebih tenang.
Siswa itu mendesah, lalu ia bertanya, apa Lee Hyung juga tidak ingat ia itu cewek atau cowok. Lee Hyung berpikir, tapi sepertinya ia cowok.
Siswa itu mengecek dengan mendekati Lee Hyung dan Lee Hyung sontak menjauh. Maka sudah bisa dipastikan kalau Lee Hyung benar-benar cowok.
Siswa itu lalu membelakangi Lee Hyung, "Menyangkal segal sesuatu tentang diri sendiri... ciri utama melarikan diri dari kenyataaan."
Siswa itu memanggil Mal Hee tapi Lee Hyung tidak mau dipanggil Mal Hee karena ia bukan Mal Hee. Siswa itu mengerti, lalu ia memperkenalkan diri sebagai Scully.
"Terus Jang Soo Yi itu apa?" Tanya Lee Hyung setelah membaca name tag Scully
"Kau juga bukan Kim Mal Hee tuh!" Bantah Scully.
Lee Hyung tidak lagi mempermasalahkan nama, ia meminta Scully jujur, percaya gak sama kata-katanya barusan?
"Bumi itu bulat. Awalnya juga hanya orang-orang berkemampuan khusus yang mempercayainya."
"Yang satu ini juga gila kayaknya." Gumam Lee Hyung.
Lee Hyung akan pergi dan Scully menanyakan tujuannya tapi Lee Hyung malah marah. Lee Hyung lalu mengungkit soal Scully yang dari tadi bicara singkat padanya, dari awal sampai akhir selalu bicara informal.
"Wah, sungguh bisa gila beneran aku. 'Kan kau yang bilang tidak ingat nama sendiri dan umur? elak, jika ternyata kau itu anak kecil yang umurnya jauh di bawahku, awas kau."
Lee Hyung kesal dan ia memutuskan pergi.
Scully mengikuti Lee Hyung hingga membuat Lee Hyung kesal. Scully bertanya, mau kemana Lee Hyung yang tidak ingat apa-apa?
"Iya, masalahnya sekarang aku sama sekali tidak ingat apa-apa." Keluh Lee Hyung.
Lee Hyung melihat ada tenda peramal, oa lalu meminta 10 ribu won pada Scully untuk masuk ke sana.
"Jadi maksudmu, dalam sekejab mata kau berubah jadi perempuan? Umur, jenis kelamin, ulang tahun semuanya tidak ingat?" Tanya peramal.
"Hei, mau berapa kali kuulangi? Makanya aku juga merasa mau gila. Gak ngerti bahasa manusia ya?"
Peramalnya juga mau gila, daripada lama-lama, ia mengusir Lee Hyung katanya penyakitnya tidak bisa disembuhkan.
"Kalau kau ke Gangwon-do Hacheon sana ada danau bersuhu -30°. Penyakitmu akan langsung sembuh begitu kau loncat ke dalam." Kata peramal itu. *meninggal dong~
Seperginya dari tenda peramal, Lee Hyung menggerutui sikap peramal tadi. Kalau kerjanya di bagian service sudah seharusnya dia bersikap lebih ramah. Itu 'kan dasar dari dasar. Begitu lihat harusnya tahu jika dirinya bukanlah dirinya. Peramal tapi kok gini saja tidak becus? Jangan-jangan gadungan.
"Sepertinya jauh lebih parah daripada yang dibayangkan. Ingatan harus kembali dulu baru bisa mencari tahu siapa bapak anak ini. Kalau seharusnya begitu ya harus begitu."
"Heh, apa maksudmu bapaknya anak?"
"Memangnya aku salah? Yang harus diakui ya harus diakui. Kau tuh, bisa jadi karena Mal Hee setelah tahu kalau dirinya hamil jadi syok kemudian pingsan."
Terus berjalan, Lee Hyung tertarik dengan seorang penyanyi jalanan yang tengahmelakukan pentas.
Ingatannya melayang pada seorang gadis yang juga suka memainkan gitar. "Hyeon Kyeong" tiba-tiba bibirnya bergerak menyebutkan nama itu.
Scully mentraktir Lee Hyung makan, ia menebak bisa jadi Lee Hyung itu pengantar makanan di restoran atau koki utama, ya 'kan?
"Sekarang aku tahu kenapa kau berada di ranking ke-28."
"Kau yakin itu namamu? "Hyeon Kyeong" itu biasanya nama cewek."
"Pokoknya yang keingat sekarang cuma itu. Cuma sebuah nama "Hyeon Kyeong" saja."
Lee Hyung mengambil makanan tapi ia langsung mual saat mencicipinya. Ia akhirnya menyerah untuk makan. Scully khawatir, kalau Mal Hee ketahuan hamil bisa-bisa dikeluarkan oleh sekolah. Tahun lalu ada satu eonni dikeluarkan dari sekolah gara-gara mengganggu ketentraman sekolah.
"Harus melahirkan anak. Tidak ada harapan buat ikut ujian akhir."
Lee Hyung membayangkan kalau ia melahirkan nanti. Ia tidak bisa, sama sekali tidak bisa melakukan itu.
"Lantas bagaimana?" Tanya Scully.
"Entah! Mati pun aku tidak pernah berpikir untuk melahirkan anak. Asal kau tahu ya!"
Scully ke kantor polisi untuk menanyakan dimana rumah Mal Hee. Ia menjelaskan kalau Mal Hee adalah Juara Umum di sekolah dan saat ini mengalami stres yang berlebihan, maka terjadilah kondisi di mana Mal Hee tidak bisa mengingat hal yang paling mendasar.
"Terus kau itu juara umum dua?" Tanya Pak polisi.
"Bukan."
"Terus kenapa kau bisa tahu begitu jelas seperti apa stres tersebut?"
"Ah, sial. Karena kami adalah teman, ya 'kan? Kita adalah teman."
"Kalau teman kenapa bisa tidak tahu dia rumahnya di mana?"
"Gini lho... Ajeossi polisi, tahukah kalian kapan pasangan yang berpacaran menjadi putus? Pada saat terlalu memahami pasangannya sehingga tidak ada lagi perasaan misterius. Persahabatan lebih kurang juga begitu."
Ibu Mal Hee datang. Lee Hyung pun menyapanya dengan Hormat.
Sampai di rumah, Lee Hyung masih menggunakan bahasa formal sampai membuat ibu Mal Hee heran, soalnya seumur-umur Mal Hee tidak pernah menggunakan bahasa formal saat bicara dengannya.
Lee Hyung beralasan kalau kepalanya pusing untuk bisa segera masuk ke kamar.
Lee Hyung tidak bisa tidur, ia menoleh ke meja dan menemukan sebuah CD. Ia membukanya dan sebuah foto USG jatuh ke lantai.
"Apa ini? Ternyata sudah pernah ke rumah sakit?"
Di belakangnya juga ada pesan "Halo! Namaku Kim Mal Hee. Mari kita berjuang bersama."
"Dia bilang apa? Masih belum sadar?" Heran Lee Hyung.
Di sekoleh waktunya pelajaran bahasa China. Lee Hyung jenuh dan ia memutuskan keluar tanpa pamit pada ibu guru.
Lee Hyung menyendiri di atap, ia bingung harus bagaimana. Tiba-tiba ada seseorang memakaikan headphone dari belakang.
"Sepertinya bisa membantu perkembangan janin." Ucap siswa itu (Jung Yo Seb).
Lee Hyung mengerti sekarang, pasti Yo Seb lah ayah anaknya Mal Hee.
"Kaukah?"
"Ha?"
"Kau orangnya?"
"Maaf?"
Lee Hyung kesal dan ia memukuli Yo Seb. Yo Seb tidak mengerti dengan perlakukan mendadak Mal Hee padanya.
Lee Hyung menghukum Yo Seb. Yo Seb berjanji, ia akan bertanggung-jawab sepenuhnya.
"Bertanggung-jawab apa?"
"Aku akan menjadi seorang ayah yang baik."
"Kau sekarang ini sudah menjadi seorang ayah yang buruk."
"Jangan-jangan kau punya pikiran yang aneh-aneh? Mal Hee!"
"Hei, berlutut! Berlutut! Kusuruh kau berlutut!"
"Jangan pernah punya pikiran seperti itu. Kita sudah saling janji. Aku cinta... anak ini, juga dirimu."
"Cinta? Makan th cinta!"
"Mal Hee, anak ini biar aku yang rawat. Aku akan bekerja ekstra mencari lebih banyak uang. Aku akan menyekolahkanmu dan menjagamu."
"Jaga dulu dirimu sendiri dengan baik! Usiamu yang masih begitu muda. Bisa apa kau? Bisa apa?"
"Aku akan melakukan semua yang kau minta."
"Apaan itu? Jadi kalau kau kusuruh mati, kau akan mati?"
Yo Seb berubah sedih. Lee Hyung merasa bersalah karenanya.
Yo Seb mengakui, memang seharusnya mati. Jika bukan berkat Mal Hee, ia sudah mati terjun dari sana. Waktu itu Mal Hee menggenggam tangannya dan tersenyum padanya. Dengan cara seperti itu, Mal Hee telah masuk dan menjadi bagian dari hidupnya.
"Ada apa denganmu? Kau tampak begitu berbeda." Tanya Yo Seb.
"Aku akan mencari rumah sakit. Dengan begitu kau bisa meneruskan hidupmu, begitu juga denganku."
Dan Lee Hyung meninggalkan Yo Seb disana. Tanpa Lee Hyung tahu, Yo Seb menangis setelah mendengar kata-katanya.
Scully menemani Lee Hyung ke rumah sakit. Scully bertanya, apa Lee Hyung baik-baik saja.
"Dibandingkan dengan perut yang kian hari kian membesar, harusnya ini tidak apa-apa."
"Tapi anu... Mal Hee juga tidak apa-apa jika kau berbuat begitu?"
"Ada hal yang mungkin luput dari pertimbangan kalian. Ini, dioperasi setelah diperiksa adalah sesuatu yang tidak sanggup dilakukann saat otak dalam keadaan jernih. Dilakukan bukan dengan menggunakan otaknya, tapi dengan otakku. Dia pasti akan sangat berterima kasih padaku."
Tanpa mereka berdua tahu, Yo Seb menunggu di luar ruangan.
Suster datang untuk memasang infus, tapi beberapa kali Lee Hyung merasa ragu. Samapi akhirnya ia memantapkan diri tapi mendadak telinganya berngunyi "Ngiiiiiiiiiiiiing!!!" dan ia tidak lagi bisa menahan sakitnya.
Bahkan Lee Hyung sampai jatuh ke lantaisaking sakitnya. Baik Scully dan perawat panik melihatnya. Sementara itu Yo Seb menangis di luar ruangan.
Lee Hyung/Mal Hee mulai membuka matanya setelah tenang dan sinar putih muncul dari wajahnya.
Kilas Balik...
Seorang wanita akan melakukan audisi dimana Lee Hyung menjadi salah satu jurinya. Wanita itu akan menyanyikan lagu Yoo Jae Ho.
"Ini adalah lagu tentang perasaan seorang pria. Sedikit aneh jika yang menyanyikannya adalah seorang wanita. Sepertinya kau adalah penggemar lagu-lagu Yoo Jae Ho?" Komentar salah satu jutri dan wanita itu membenarkannya.
"Bagian mana yang menjadi favorit-mu?"
"Di dalam lagu-lagu Yoo Jae Ho-ssi, terdapat detak jantung dan kerinduan antara sepasang kekasih. Ada perasaan seperti itu yang membuatku merasa suka."
"Tapi beliau meninggal dunia di usia di mana seharusnya ia merasakan jatuh cinta. Sedikit aneh."
"Aku tidak sependapat. Yoo Jae Ho-ssi belum meninggal. Menurutku dia masih hidup untuk mempersatukan orang-orang yang saling mencintai."
Juri itu berkata kalau Lee Hyung yang disampinya juga bicara seperti itu saat mabuk.
Sebelum mulai, wanita itu mengikat rambutnya. Lee Hyung mengenali siapa wanita itu, dia adalah Hyeon Kyeong.
Hyeong Kyeong tiba-tiba berhenti. Ia menatap Lee Hyung dan mendadak mukanya menjadi merah padam lalu ia pingsan. Lee Hyung langsung menolongnya.
Kilas Balik selesai...
Yo Seb membangunkan Mal Hee, ia melarang Mal Hee melakukannya. Ia berjanji akan memperlakukannya dengan baik. Yo Seb lalu mencium mal Hee bahkan ia tidak peduli Scully yang ada disana.
Setelah ciuman itu, sebuah sinar putih meninggalkan Mal Hee dan Mal Hee kembali pada dirinya.
"Yo Seb... Di mana ini?" Tanya Mal Hee.
"Hei! Kau masih di dalam?" Tanya Scully.
"Kenapa kau bisa ada di sini?" Mal Hee balik bertanya lalu ia kembali bertanya pada Yo Seb dimana mereka. Yo Seb tersenyum lalu mengajak Mal Hee pergi.
Scully bingung, kemana Lee Hyung pergi? Ia sampai mencari-cari dibawah ranjang.
>
6 komentar
Ditunggu part lanjutannya mbak, menarik nih ceritanya...gumawo
Ditunggu part lanjutannya mbak, menarik nih ceritanya...gumawo
Lanjut lanjut lanjut
Lanjut lanjut lanjut
Ka lanjut dong sinopsisnya penasaran ...
lanjutin dong mbaaaa :')
EmoticonEmoticon