Sumber Gambar dan Konten dari KBS2
Sinopsis Naked Fireman Episode 2 Part 2
Jin Ah mulai
melukis punggung Cheol Soo. Cheol Soo merasa tidak enak karena sudah
menjelek-jelekkan soal orang tua Jin Ah.
Jin Ah juga
teringat perkataan detektif kalau ia hanya perlu membuat Sung Jin ada di
genggamannya.
Cheol Soo
berencana untuk minta maaf, ia terus mengajak Jin Ah bicara hingga membuat Jin
Ah hilang konsentrasi sampai pensilnya patah. Jin Ah merautnya kembali.
Cheol Soo
memanfaatkannya untuk berbalik menghadap Jin Ah. Ia menanyakan soal kemarin,
apa Jin AH pulang dengan selamat dan bagaimana keadaan kaki Jin Ah. Jin Ah
menjawab kalau ia baik-baik saja.
"Kapan
kau mulai melukis?"
"Apa
aku sudah bilang kenapa aku berhenti sekolah?"
"Belum."
Jin Ah
menjelaskan, ada seorang sunbae yang terus mengikutinya dan terus menanyainya.
Jadi aku menikamnya dengan pensil. Cheol Soo melotot kaget.
"Dia
memanggilku psycho gila. DIa harusnya memilih gila atau psycho, toh keduanya
sama tapi dia malah menggabungnya."
Cheol Soo
merinding, ia berbalik pelan-pelan tanpa bergerak setelanya. Jin Ah tetap tidak
bisa fokus ia teringat kata detektif, alsan Sung Jin melakukan kejahatan adalah
karena merasa diabaikan.
Cheol Soo
terkejut karena Jin Ah membanting pendilnya tapi ternyata Jin Ah cuma ingin
mengajak Cheol SOo makan, ia yang traktir. Cheol Soo menolaknya tapi perutnya
tak bisa berbohong.
Jin Ah
membawa Cheol Soo ke restaurant mewah tapi mereka dilarang masuk karena Cheol
Soo tidak memakai setelan jas. Jin Ah sengaja agar Cheol Soo marah.
Lalu ada
pelanggan yang masuk dengan memakai jaket seperti dirinya. Cheol Soo protes
dong. Pelayan menjelaskan kalau orang itu adalah pelanggan VIP disana.
"Apa
kau tahu berapa harga pakaiannya?" Tanya Jin Ah. Pakaiannya memang sama
dengan milik Cheol Soo tapi terdapat perbedaan yang sangat besar. Pelayan minta
maaf karena itu adalah aturan disana.
Cheol Soo
memilih keluar. Jin Ah heran kenapa Cheol Soo baik-baik saja padahal sudah
didiskriminasikan gara-gara pakaian.
"Dia
hanya karyawan disana." Jawab Cheol Soo dan mengajak ke restaurantlain
saja.
Jin Ah masih
mengompori, tapi Cheol Soo malah tersenyum. Cheol Soo berterimakasih karena Jin
Ah marah untuknya.
"Aku
tidak melakukannya demi kau. Tidak masuk akal." Bantah Jin Ah tapi Cheol
Soo masih saja tersenyum, ia kesal dan jalan duluan.
Tiba-tiba
ada seseorang yang memanggilnya. Jin Ah menoleh, setelah melihat orang itu, ia
melotot terkejut. Orang itu adalah Seung Jae. sunbae yang dikatakannya tadi
pada Cheol Soo.
Seung Jae
tidak memuji Jin Ah yang semakin cantik, ia tidak percaya bisa kebetulan bertemu
begini. Seung jae baru menyadari adanya Cheol Soo, ia bertanya apa Cheol Soo
pacar Jin Ah.
Jin Ah diam
saja. Cheol Soo yang mengelaknya, ia bukan pacarnya Jin Ah. Seung Jae lega, ia
juga sangat senang bertemu dengan Jin Ah. Tapi ia tidak ingin berpisah
langsung, ia mengajak Jin Ah sepertinya.
Cheol Soo
paham, ia bilang ke Jin Ah kalau ia tidak apa-apa makannya ditunda lain kali
saja. Tapi Jin Ah menolak ajakan Seung Jae, ia sudah tidak punya urusan lagi
dengan Seung Jae.
Seung Jae
tersenyum lalu menunjukkan luka ditangannya akibat ulah Jin Ah dan setelah itu
Jin Ah malah berhenti sekolah tanpa minta maaf. Cheol Soo sepertinya paham
siapa Seung Jae sari ekspresinya.
Jin Ah
mengingatkan kalau ia sudah memberi Seung Jae uang damai. memang benar, tapi Seung
Jaae masih punya dendam. Ia mendekati Jin Ah mengajaknya untuk minum bersama.
Jin Ah ketakutan, ia langsung menepis tangan Seung Jae yang coba menyentuhnya.
Seung Jae
kembali tersenyum, ia memegang pundak Jin Ah. Ia akan melihat apa yang Jin Ah
lakkan hari ini dan berjanji akan menghapus semua foto Jin Ah di
ponselnya.
Seung Jae
menarik paksa Jin Ah untuk mengikutinya, Jin Ah meronta minta dilepaskan. Cheol
Soo tidak bisa diam saja. Ia menarik tangan Seung Jae dan memelintirnya. Seung
Jae berteriak kesakitan.
"Sakitkan?"
Tujuan Cheol Soo adalah memberitahu Seung Jae kalau Jin AH juga merasa sakit
yang sama seperti Seung Jae karena tarikan Seung Jae.
"Hei.
Han Jin Ah. Suruh kunyuk ini pulang sekarang juga. Kalu tidak, aku akan
mengunggah semua fotomu di internet."
Cheol Soo
bertanya pada Jin Ah soal apa yang harus ia lakukan. Haruskah ia marah untuk
Jin Ah? Jin Ah melarang Cheol Soo melakukan apapun, ini adalah urusannya. Dasar
Cheol SOo dilarang malah makin kenceng, cuma harus mengambil ponselnya, kan?
Cheol Soo
mendesak Seung Jae ke mobil agar Seung Jae memberikan ponselnya. Seung Jae
kesakitan, ia minta dilepaskan maka akan ia berikan ponselnya.
Seung Jae
menerogoh saku tapi bukannya mengambil ponsel malah meninju Cheol Soo. Cheol
Soo kesal, lihat saja diantara mereka berdua pasti salah satu akan mati har
ini.
Cheol Soo
mulai mendekati Seung Jae. Seung Jae berbohong mengatakan ada Jeon Ji Hyeon
di belakang. Cheol Soo menolah dan Seung
Jae menggunakan kesempatan itu untuk kabur naik mobil.
Cheol Sii
tidak menyerah, ia mengejar mobil Seung Jae. Jin Ah ingin mencegahnya tapi ia
tidak bisa menggapai lengan Cheol Soo. Hal itu mengingatkannya pada kejadian 10
tahu lalu.
Dimana Jin Ah juga berhasil memegang pundak Cheol Soo tapi Cheol Soo menampiknya. Jin AH belum menyerah, hingga ia menangkap Cheol Soo saat akan melompat pagar.
Cheol So
kabur setelah mendorong Jin Ah. Di luar Sung Jin menyuruh Cheol Soo untuk
cepat.
Saat itulah
Jin Ah mengingat kalau pelakukanya bukan hanya satu orang. Ada satu orang lagi.Cheol Soo terus mengejar mobil Seung Jae dan karena Seung Jae tidak fokus menyetir, terjadilah kecelakaan. Mobil Seung Jae terbalik dan Seung Jae terjebak di dalam. Sialnya lagi, sabuk pengamannya tidak bisa dilepas.
Seung Jae berteriak minta tolong, Jin Ah dan Cheol Soo melihatnya panik apalagi api mulai menyala. Cheol Soo berlari menuju Seung Jae. Ia menyuruh Seung Jae membuka kaca tapi tombolnya tidak berfungsi.
Cheol Soo melihat mobil lain berhenti karena bertabrakan dengan Seung Jae. Ia mengambil bantalan jok mobil untuk memecahkan kaca. Ia berhasil tapi masalah belum usai.
Sabuk
pengamannya tidak bisa lepas semantara bahan bakar akan mengalir ke sumber api.
Cheol Soo menemukan sesuatu lalu ia gunakan untuk memutus sabuk pengaman tapi
tidak bisa. Jin Ah tiba-tiba mendekat.
Cheol Soo
mengingatkan, bahaya bisa saja mobilnya meledak. Jin Ah membantah, ini juga
bahaya bagi Cheol Soo. Jin Ah ternyata membawa cutter, ia menggunakannya untuk
memotong sabuk pengaman.Mereka berdua menarik Seung Jae keluar tepat waktu sebelum mobil meledak. Seung Jae lemas di mobil ambulance. Cheol Soo menanyakan keadaannya.
Seung Jae terharu, ia berterimakasih karena Cheol Soo sudah menyelamatkannya, ia benar-benar baik-baik saja sekarang berkat Cheol Soo. Cheol Soo kemudian meminta ponsel Seung Jae. Seung Jae memberikannya dan Cheol Soo mengantonginya.
Cheol Soo mendekati Jin Ha yang duduk di pinggir jalan. Cheol SOo jujur, tadi ia hampir jatuh hati pada Jin Ha.
"Apa?"
Jin Ha tak percaya.
Cheol Soo
memberikan ponsel Seung Jae. Jin Ah membuka galeri, disana benyak sekali
foto-fotonya. Cheol Soo mengintip. Jin Ah melarangnya tapi saat Jin AH tidak
melihat ia mengintip lagi.
"Dia
benar-benar stalker. Dasar cabul. Tapi... kenapa kau selalu sendirian dalam setiap
foto? Kau tak punya teman?"
"Aku
tidak peduli."
"Kau
berkencan?"
"AKu
tidak peduli."
"Bagaimana
dengaku?"
"Aku
tidak..."
Jin Ah
berpaling dan mereka bertatapan. Tapi kemudian Cheol Soo mengalihkan pandangan.
Ia mengajak Jin Ah makan.Jung Soon tertidur, Song Ja menggunakan kesempatan itu untuk membuka brankas dan setelah sekian lama akhirnya ia berhasil menemukan kombinasi yang cocok.
Cheol Soo membawa Jin Ah ke restoran yang ia tahu tapi sudah tutup padahal itu satu-satunya restoran enak yang ia tahu. Jin Ah mengajaknya mencari restoran yang dekat sana saja. ia perlu makan untuk bertahan hidup.
Akhirnya mereka makan ramen dan kimbablahap sekali, dua-duanya. Jin Ha memperhatikan wajah Cheol Soo, dipelipisnya ada luka.
"Apa
kau baru sadar... Kau memang tidak tertarik padaku." Ujar Cheol Soo.
Song Ja
membuat Jung Soon pergi kelur untuk membeli sandwich. Jung Soon mengeluh karena
ia kan sudah masak, tapi Song Ja tetap memaksanya.
Saat Jung
Soon pergi ia mengajak Sung Jin masuk karena sedari tadi sudah menunggu di
luar.
Sung Jin dan
Song Ja mengganti semua lukisan di brankas dengan yang palsu. Mereka mencuri
yang asli. Mereka puas setelah memasukkan semuanya ke dalam tas.
Song Ja
bertanya, apa Sung Jin sudah menemukan pembeli. SUng Jin menenangkan, temannya
itu ahli dalam jual beli barang curian
jadi tak perlu khawatir.
"Kau
tak perlu mengkhawatirkan apapun lagi sekarang. Cukup ucapkan selamat tinggal
pada keponakanmu saja. Kau tidak akan pernah kembali lagi ke sini."
Song Ja
menunduk mengerti.
Jin Ah
mengajak Cheol Soo ke rumahnya, ia akan mengobati luka Cheol Soo. Cheol Soo
mengarakan kalau ia baik-baik saja.
"Tapi
aku tidak. kau terluka karenaku."
"Memang
kenapa? kan bukan kau yang memukulku."
Tapi Jin Ah
tetap naik ke atas, Cheol Soo pun mengikutinya.
Song Ja dan
Sung Jin keluar dari kamar Jin Ah tapi mereka mendengar suara Jin Ah dan Cheol
Soo. Mereka pun kembali masuk karena suara mereka semakin dekat.
Jin Ah dan
Cheol Soo masuk kamar. Jin Ah mengambil kotak obat, ia yakin ada obatnya tapi
tidak tahu yang mana. Cheol SOo mengambil kotak obat dari tangan Jin Ha dan
meletakkannya di lantai, "kita cari sama-sama saja."
Cheol Soo
melepas jaketnya. Lalu ia mengeluarkan satu per satu obat dari dalam kotak.
Pertama obat gangguan pencernaan. kedua obat demam. ketiga aspirin. Jin Ah
berkata kalau ia tidak boleh minumaspirin, nanti bisa jadi masalah besar.
Cheol Soo
masih mencari, Jin Ah juga. Jin Ah menemukan salep, ia rasa itu untuk luka. Setelah
diperiksa Cheol Soo ternyata itu untuk ruam. Cheol Soo kemudian menemukan
plester, ia rasa itu cukup.
Cheol Soo
menempelkan plester ke lukanya tapi lokasinya salah, ia ulangi lagi tapi tetap
salah. Jin Ah kemudian melepasnya dan membuka yang baru, ia menempelnya untuk
Cheol Soo.
"Soal
tadi... tidak banyak orang yang bisa melakukannya. Ku pilir... kau orang baik.
dan aku ingin... berterimakasih atas bantuanmu."
Cheol Soo
gugup, ia memanggil Jin Ah.. Jin AH memandangnya tapi kalimat yang keluar dari
mulutnya malah bertanya dimana letak toilet.
Jin Ah
menunjuk arahnya dan Cheol Soo segera menuju ke sana. Jin Ah mengambil ponsel
di tasnya lalu keluar.
Cheol Soo
menyesal, dasar bodoh! kenapa malah tanya letak toilet. Tak heran jika dirinya
jomblo.
"Kau
ingin menencaninya?" Tanya Sung Jin yang ternyata ada dibalik tirai
bersama Song Ja.
Cheol Soo
terkejut, apa yang merekalakukan disana. Sung Jin menyuruhnya diam. nanti saja
ia jelaskan yang penting sekarang Cheol Soo harus membantunya keluar.
Cheol Soo
mengintip keluar, Jin Ah tidak ada, ia langsung menyuruh keduanya keluar.Jin Ah ada di balkon menelfon Detektif, ia mengatakan kemungkinan kalau dirinya salah, ia pikir bukan Sung Jin pelakunya. Detektif tak percaya, apa maksud Jin Ah.
"Orang
itu tidak tampak seperti orang jahat. Dia bukan orangnya."
"Jin
Ha, tidak seorangpun bisa menilai orang lain dengan benar."
Jin Ah
berkata kalau ia sudah membuktikannnya kalau dia orang baik. Detektif
memperingatkan, penjahat seperti itu bisa menipu Jin Ah dengan mudah.
"Sejujurnya
aku tidak tahu kenapa aku mencurigainya tanpa keraguan. Yang kuingat hanyalah
yang dipakainya waktu itu. Kenapa aku begitu Ahjussi?"
Detektif
melarang Jin Ah percaya dengan omongan Sung Jin, percaya saja pada daftar
kejahatan yang pernah dilakukan Sung Jin. Jin Ah mengatakan kalau ia mengingat
sesuatu yang lain hari ini.
Detektif
terkejut, apa itu. Jin Ah merasa kalau ia mendekati Sung Jin mungkin SUng Jin
bisa membantunya. Detektif malah membentak, apa ingatan yang diingat Jin Ah
itu.
Jin Ah
merasa aneh. Detektif menyuruhnya mendengar baik-baik, serahkan Sung Jin
padanya. Ia menyuruh Jin Ah untuk menyelipkan barang mahal ke baju Sung Jin
lalu melaporlah ke polisi dan ia akan menangkap Sung Jin setlahnya.
Jin Ah ragu,
apa Detektif menyuruhnya untuk menjebak Sung Jin. Detektif menjelaskan kalau
itu bukan hal besar toh Jin Ah juga melihat sendiri daftar kejahatan SUng Jin.
"Yang
kita onfirmasi apakah dia membunuh orang tuamu. Apa kau tidak penasaran?"
Jin Ah
menyentuh kalungnya.
Cheol Soo
memimpin jalan. setelah sampai di bawah. Sung Jintak sengaja menyenggol sebuah
guci. Cheol Soo berhasil menangkapnya tapi tutup guci itu terlepas.Detektif memstikan, apakah Jin Ah masih mendengarkannya. Cheol Soo berusaha menangkap tutup guci itu tapi malah terlempar semakin jauh dan akhirnya jatuh ke lantai.
Jin Ah
mendengar suara itu, Ia lekas ke dalam dan mematikan telfon. Cheol Soo sendirin
disana, ia minta maaf setelah Jin Ah tiba, ia berjanji akan menggantinya.
Jin Ah berjalan
turun, apa Cheol Soo akan pergi. Kerena Song Ja dan Sung Jin bersembunyi
dibawah tangga, Cheol Soo buru-buru naik mencegah Jin Ah turun.
Jin Ah
sadar, jaket Cheol Soo ketinggalan, ia lalu balik ke atas untuk
mengambilkannya. Sung Jin dan Song Ja akhirnya bisa keluar tanpa ketahuan.
Detektif Oh
mendekat pada istri dan anaknya. Istrinya sangat takut, iamemeluk putri mereka
erat-erat. Ia bertanya, apa yang Detektif butuhkan. Detektif dengan tegas
meminta mereka keluar segera, istrinya langusng menggendong putri mereka keluar
rumah.
di wajah
istrinya banyak lebam, dipukuli Detektif mungkin.
Detektif
mengeluarkan seustu dari balik lemari, itu adalah pisau milik pelaku yang
dilihat Jin Ah, dibungkus dengan koran berita kebakaran vila dan pembunuhan
orang tua Jin Ah.Cheol Soo galau, ia memikirkan Jin Ah yang menyebutnya orang baik. Soalnya ia tahu apa yang dilakukan SOng Ja dan Sung Jin tadi.
Jin Ah juga
galau, mau memasukkan kalungnya ke saku Cheol Soo atau tidak.
>
1 komentar:
seruh nih ceritanya,,,
ditunggu part Drama Naked Fireman selanjutnya min...
EmoticonEmoticon