Sumber Gambar dan Konten dari Sohu TV
Sinopsis Pounding Spike 2 Episode 16
-= Episode 16 – Tear =-
Soo Ji mengunjungi toko herbal, ia hendak membali minuman herbal untuk Hae Sung tapi karena harganya sangat mahal, ia akhirnya hanya minta sampel pada penjaga toko.
Lalu kembali saat Han Sol memberikan gunting Soo Bin dan Soo Bin tidak sengaja menjatuhkannya. Orang yang memungut guntung itu adalah Soo Ji. Ia hendak mengembalikan guntng itu tapi malah melihat Da Won dan Hae Sung jadinya ia tidak berpikir panjang.
Ia menyerang Da Won dengan gunting itu menggunakan kekuatan penuh. Tapi malah mengenai tangan Hae Sung. Hae Sung melindungi Da Won. Da Won sangat terkejut, Oppa!
Asisten Kim dan temannya menemani Soo Ji di kantor polisi. Asisten Kim menjelaskan pada polisi kalau Soo Ji bukanlah anak jahat. Dong Hae Sung sengat tampan dan Soo Ji fans beratnya jadi iamenjadi kalut, asisten Kim mohon pengertian pak polisi. Mereka bertiga lalu membungkuk minta maaf.
I Ra datang paling belakang di operasi. Ia khawatir dengan kondisi mereka. Han Sol menjelaskan kalau mereka baik-baik saja, tapi Hae Sung..
I Ra beralih
ke Da Won, apa Da Won juga baik-baik saja. Da Won mengiyakan dengan mata
sembab. I Ra bertanya soal orang tua Hae Sung, apa sudah di hubungi dan
ternyata mereka ada di depan. I Ra pun membungkuk hormat.
Dokter
keluar, menjelaskan keadaan Hae Sung. Meskipun mereka berhasil menyatukan
ligament dan saraf yang rusak tapi jari Hae Sung masih ada kemungkinan akan
lumpuh. Ibu Hae Sung langsung lemas.
Ayah
menegaskan, jadi Hae Sung tidak akan bisa menggerakkan jarinya lagi. Dokter
hanya diam saja. Ibu bangkit, ia meminta dokter untuk memotong jarinnya saja
dan memasangnya pada Hae Sung, ia tidak apa-apa tidak punya jari .
“Saya mohon
selamatkan putra saya.”
Ayah
menenangkan Ibu, mereka harus tahu situasinya dengan jelas dulu. Dokter
membenarkan ayah, jangan berhenti berdoa. Da Won semakin merasa bersalah.
Da Won dan I
Ra menunggu di luar ruang perawatan. Da Won merasa ia dihukum, ia menyakiti I
Ra karena menyukai Hae Sung.
“Hei. Jadi
aku ini apa? Jadi orang yang menyebabkan kau dihukum aku?”
Da Won
menangis, kalau terjadi apa-apa dengan Hae Sung gimana. I Ra memperingatkan,
jika Da Won berani masuk ruang perawatan Hae Sung, mengatakan sesuatu yang
buruk dan mengis tersedu, ia tidak akan memaafkan Da Won.
“Jangan
nangis!”
Ayah tidak
mengerti, kenapa Hae Sung bisa terluka. Hae Sung menjawab kalau ia sudah
memberitahu ayah. Ayah Cuma tidak mengerti, Hae Sung itu atlit masa tidak bisa
menghindar dari serangan wanita sampai membiarkan tangannya sendiri terluka.
Ibu memegang ayah untuk berhenti.
“Apa kau
tidak waras?”
“Sebetulnya,
ayah marah karena aku terluka atau… karena khawatir aku tidak akan bisa bermain
voli lagi?”
Ibu mencoba
melunakkan Hae Sung. Tapi Hae Sung malah memalingkan wajah. Ia lelah, ia ingin
istirahat.
Ayah dan ibu
Hae Sung keluar. I Ra dan Da Won bangkit memberi salam. Ayah jalan duluan. Ibu
menitipkan Hae Sung pada mereka berdua. Da Won akan mengatakan kalau semua ini
salahnya tapi I Ra menyelanya.I Ra dan Da Won masuk ke dalam tapi Da Won berhenti di ambang pintu sampai I Ra hasrus mengganengnya agar mendekat. Da Won mendekat tapi tetap menundukkan kepalanya membuat I Ra frustasi.
“Aku tak
akan memaafkanmu jika kau tetap begitu.”
Barulah Da
Won mengangkat kepalanya. I Ra mengatakan kalau Hae Sung seperti ini karena
selalu melanggar perjanjian untuk menunda berkelahi.
“Go I Ra,
kau tidak akan keluar?”
I Ra kesal
tapi ia tidak bisa memukul pasien jadi lihat saja saat sudah sembuh nanti. Tapi
I Ra tetap keluar meninggalkan mereka berdua. Hae Sung tersenyum pada Da Won.
Han Sol dan Soo Bin menunggu di lobi. Melihat ibunya Hae Sung tadi, Han Sol teringat ibunya. Soo Bin tersenyum, tapi bukankah ayah Hae Sung kelihatan aneh? Han Sol mengiyakan, ia rasa begitu.
“Sangat
emosional. Mirip sekali dengan Hae Sung.” Lanjut Soo Bin. Han Sol membenarkan.
I Ra
mengajak mereka pergi. Han Sol bertanya soal Da Won. I Ra menjawab da Won ada
di ruangan Hae Sung.
“Heol..
menjauhkan mereka saja beum cukup, tapi kau malah membiarkan mereka bersama?
Kau gila atau bodoh?”
I Ra
menjawab kalau hatinya sedang berada jauh dari dirinya. Ia pergi dengan senyum.
Da Won
melihat ayah Hae Sung berlutut agar dokter menyelamatkan Hae Sung. Ia tidak
peduli soal voli lagi yang penting tangan Hae Sung bisa berfungsi seperti orang
normal.Hae Sung senang, mungkin ia memiliki kemampuan untuk membaca masa depan. Tidak menyerah untuk bermain voli tapi tidak bisa bermain lagi. Ibu membujuknya, dokter bilang jika operasi kedua sukses dan rehabilitasi berjalan lancar, Hae Sung bisa pulih sepenuhnya.
“Itu hanya
jika operasinya sukses. Aku tidak mau dioperasi.”
Ibu terus
memnujuknya dan Da Won yang melihat di pintu juga syok.
Da Won
kemudian membawa Hae Sung ke luar, ke tempat ayahnya tadi tapi sudah tidak ada.
Da Won lalu bertanya pada dokter. Dokter bilang ayah Hae Sung pergi setelah
bicara dengannya tadi.Da Won terus menarik Hae Sung untuk mencari ayah Hae Sung dan mereka menemukannya di tangga darurat dimana ayah senang menangis terisak.
Da Won menceritakan apa yang didengarnya tadi. Saat ayah Hae Sung berlutut dihadapan dokter. Hae Sung terharu.
“sebelum pertandingan, ayah selelu
mengatakan ini. Kau harus mencoba yang terbaik agar tidak menyesal. Mungkin
orang yang mendorongku untuk berdiri di tepi adalah diriku sendiri.”
Hae Sung
kembali ke kamarnya, ia mengatakan pada ibu dan ayah kalau ia mau dioperasi dan
jika rehabilitasinya sudah selesai ia akan kembali masuk tim professional. Ayah
menasehati kalau Hae Sung tidak perlu memaksakan diri.
“Pada waktu
aku berpikir bahwa voli bukan pilihaku, pada waktu aku menyerah akannya. Aku
tidak pernah berpikir bahwa aku tidak akan pernah bisa main voli lagi. Setelah
berhenti dan memilih belajar, aku akan tetap bermain voli.”
Ibu terharu,
ayah juga begitu pula Da Won.
Hae Sung
jalan bersama Da Won. Da Won bertanya, jika Hae Sung kembali ke tim
professional bagaimana dengan kuliah. Hae Sung tidak bisa memastikan itu,
kembali ke tim professional hanya jika operasi kedua ini sukses. Da Won yakin
kalau operasinya akan sukses.Hae Sung menghadap Da Won. Ia memberitahu, sebelum mulai bergabung dengan tim professional ia butuh waktu 3 bulan, jika tidak maka 6 bulan atau bahkan sampai 1 tahun atau bisa lebih lama lagi.
“Jadi
maksudku… Da Won ah, bisakah kita berpisah untuk sementara? Akan ku pastikan
aku akan kembali dalam 3 bulan.”
“Tidak, Aku tidak akan mengganggumu, hanya
ijinkanlah aku disampingmu. Jika kau merasa tidak nyaman, biarkahlah aku
melihatmu dari jauh.” Batin Da Won, tapi yang keluar dari mulutnya ia
menyetujui usul Hae Sung bahwa mereka akan berpisah sementara.
>
4 komentar
salam kenal mba..sebenarnya sudah baca blog mba dari awal tpi baru komentar sekarang,lanjut teruss&ditunggu...trim..
Unni figthing..... episode selanjutnya
Lanjut unni .. seruuuu ...
Unni mana kelanjutannya ..
EmoticonEmoticon