Sinopsis My First First Love Episode 5 Part 3
Sumber: NETFLIX
Do Hyeon mengajak Tae Oh duel main basket, tapi Do Hyeon mainnya kasar. Hoon menghentikan permainan saat Tae Oh jatuh dan mengumumkan Do Hyeon lah pemenangnya.
Hoon mengajak mereka beli makan tapi Do Hyeon malah mengambil tas lalu pergi.
Do Hyeon: Kalian pergilah, aku pulang.
Semuanya diam.
Malamnya, Song Yi ke Toserba Do Hyeon membawakan makanan, tteokpokki.
"Kau sudah merasa lebih baik?" Tanya Song Yi saat Do Hyeon makan.
"Ya."
"Ayah Tae Oh.. memang agak pemarah. Jangan ditanggapi serius. Aku tahu ibuku tak bayar sewa tepat waktu. Tapi aku baru tahu separah itu. Menyedihkan jika tak punya rumah atau toko sendiri, 'kan?"
"Tak perlu... bahas itu sekarang."
Lalu ada pembeli. Do Hyeon segera bangkit, ia bilang ke Song Yi akan membereskan sisa makanannya nanti.
Di rumah, Tae Oh membuang kerikil di bawah tenda Song Yi. Hoon yang melihatnya heran, apa yang Tae Oh lakukan itu?
"Semalam anginnya pasti sangat kuat, banyak batu masuk ke bawah tenda. Punggungnya sakit jika tidur."
"Andai kau begitu perhatian pada ranjangku..."
"Kau gila? Sudah larut. Kenapa dia belum kembali?"
"Kau harus hentikan itu."
"Apa maksudmu?"
"Seolah-olah Song Yi putrimu. Kadang kau sangat berlebihan. Kenapa kau mencemaskan segala hal?"
"Dia temanku. Aku tak boleh cemas?"
"Tingkat kecemasanmu terlalu tinggi. Kalian berdua harus santai sedikit. Song Yi bilang ada pria yang dia suka. Kau juga menyukai wanita. Saatnya saling mengurangi perhatian. Itu yang terbaik. Kau mengerti ucapanku?"
"Kau tak punya teman wanita. Kau tahu apa?"
"Apa? Kawan. Kata siapa aku tak punya? Temanku Song Yi dan sekarang Oh Ga Rin."
Tae Oh: Situasi kita tak sama. Aku dan Song Yi sudah...
Hoon: Sudah apa?
Tae Oh: Kami sudah... saling kenal jauh lebih lama.
Selanjutnya Tae Oh menanyakan perasaan Hoon, "Kau baik-baik saja? Ini bukan kali pertama kau gagal audisi. Lupakanlah."
"Aku tahu. Tapi yang ini melukai hatiku lebih dalam."
Tae Oh memberikan selimut untuk Hoon karena udaranya dingin. Hoon sangat berterimakasih.
Song Yi pulang sendirian. Do Hyeon mengirim pesan permintaan maaf karena tak bisa mengantar Song Yi pulang, Sudah sampai di rumah?
"Hampir sampai. Jangan cemaskan aku." Balas Song Yi.
Song Yi dan Do Hyeon sama-sama memikirkan percakapan mereka sebelum Song Yi pulang.
Do Hyeon: Tae Oh bilang... kau bingung karena tak tahu perasaan pria yang kau suka. Aku tahu pria macam apa dia. Dia mungkin sangat bangga, sekaligus takut. Tak biasa diperhatikan gadis yang dia suka. Dia tak bisa... berbuat banyak baginya. Dia mungkin membenci dirinya. Dia mungkin seperti itu.
Baik Song Yi maupun Do Hyeon hanya bisa duduk diam melamunkannya.
Song Yi dan Min Ah memulai magang mereka.
"Aku yakin kalian tahu bahwa Better Than Home adalah organisasi nirlaba penyedia rumah bagi keluarga berpendapatan rendah. Kalian harus kerja keras untuk membangun fondasi, demi kehidupan dan impian mereka yang tinggal di rumah baru. Aku berharap kalian sadar akan kewajiban masing-masing. Aku akhiri pidatoku di sini. Semuanya, selamat datang di Better Than Home!"
Song Yi dan Min Ah saling membantu.
Saat makan siang, ada pegawai yang mendekati mereka. Namanya Dae Geon, Senior mereka. Dae Geon mengenali Song Yi yang pertama kali baru Min Ah.
Min Ah: Apa yang kau lakukan di sini?
Dae Geon: Aku... Aku akan mengawasi kalian.
Song Yi: Aneh berjumpa di luar kampus.
Dae Geon: Ya. Aku tahu. Nona-nona. Aku akan menjaga kalian dengan baik. Dengar. Ayo pergi minum nanti.
Song Yi: Tentu.
Dae Geon: Karena aku sudah lulus, kalian bisa memanggilku lebih santai kalau bertemu di luar. Sampai nanti.
Min Ah: Sampai jumpa.
Dae Geon: Makanlah.
Seperginya Dae Geon, Min Ah langsung menunjukkan sikap aslinya yang jijik melihat si Perayu itu.
"Tapi kegigihannya menakjubkan. Gigih merayu." Tambah Song Yi.
"Rasanya kesal tiap ingat tukang rayu itu mengecewakan adik kelasku. Apa yang wanita kagumi dari pria tak berguna begitu?"
"Tapi dia masuk perusahaan yang bagus. Firma Arsitektur Donggwang. Aku juga ingin kerja di sana."
"Kau harus hati-hati. Kau ingat perayu itu sering mengajakmu minum, saat masih kuliah?"
Song Yi menatap Dae Geon yang tersenyum kepadanya. Song Yi memaksakan membalas senyumnya.
Song Yi ketiduran di bis dan terbangun karena pesan Do Hyeon, "Bagaimana hari pertamamu bekerja?"
Song Yi langsung tersenyum, "Menyenangkan. Aku di bus perjalanan pulang."
"Kau turun di halte mana? Aku akan jemput."
Kebetulan ada penjual churro, Do Hyeon membeli dua.
"Sampai jumpa 30 menit lagi di halte dekat rumahku..." Tulis Song Yi, tapi ia tidak segera mengirimnya karena ingat kalau Do Hyeon kerja paruh waktu, ia tak boleh mengganggunya.
"Aku hampir sampai, tak perlu datang." Balas Song Yi pada akhrinya.
>
EmoticonEmoticon