-->

Sinopsis Kill It Episode 3 Part 4

- Mei 05, 2019
>
Sinopsis Kill It Episode 3 Part 4

Sumber: OCN



Soo Hyun memastikan Hyun Jin masuk ke kantor. Kemudian ia mendapat pesan dari Karimov yang memotret Seul Gi dari belakang.



Soo Hyun langsung tancap gas kembali ke sekolah.

Hyun Jin hampir saja menabrak seseorang di parkiran. 

"Kamu baik-baik saja?"

"Ya, baik, Inspektur Do Hyun Jin."

"Kamu mengenalku?"

"Sampai jumpa lagi, seakan kita ditakdirkan."



Soo Hyun buru-buru menghampiri Seul Gi di lapangan, tapi anaknya gak ada. Ia pun menelepon, tapi Seul Gi muncul dari belakang dan menendang kakinya.

"Sedang apa? Mau membawa pulang kursi ini?"

"Kamu membolos sepagi ini."

"Aku tidak suka menu makan siang di sekolah." Kata Seu Gi mengikuti Soo Hyun, "Kamu berniat menjemputku?"

"Kamu dilarang menanyakan apa pun."

"Aku tahu. Tapi bagaimana kamu bisa datang tepat waktu? Itu bukan pertanyaan. Cuma bergumam."




Soo Hyun masuk ke rumah Seul Gi dan mengawasi sekeliling. Setelahnya, Soo Hyun memberikan peluit untuk Seul Gi. 

"Warnanya merah muda dan norak, benda apa ini? Alat musik?"

"Berhati-hatilah. Kamu tahu cara pakainya, bukan?"

"Kamu akan datang jika ini kutiup?"

"Di mana pun aku, tiup saja."

"Apa tidak ada warna biru? Aku lebih suka biru kobalt."

"Ah.. Biru kobalt?"

"Kamu akan mematung saja di situ?"

"Tetaplah di rumah hari ini."

Soo Hyun pun pergi. Seul Gi heran, apa Soo Hyun sakit? Kenapa ramah sekali hari ini? Soo Hyun tetap pergi.




Di kliniknya, Soo Hyun mengawasi rekaman CCTV. Karimov mengawasi klinik llu bergerak.



Seul Gi meniup peluit. Soo Hyun langsung lari ke atas. 

"Maaf, tapi aku tidak bisa bangun sendiri. Ini darurat. Bantu aku bangun!"

Tapi Soo Hyun malah meninggalkannya. 




Seul Gi meniup peluit lagi padahal Soo Hyun baru sampai klinik, tapi Soo Hyun tetap naik. Sampai disana, Seul Gi cuma butuh teman makan. Soo Hyun balik badan tanpa mengatakan apapun. 

"Kamu marah?"

"Hei Kang Seul, itu bukan bel. Aku maklum kini kamu belum paham, tapi hati-hati dan bekerjasamalah."

"Apa-apaan? Seperti penyanyi rap."

"Aku memasak dua porsi. Kamu sungguh pergi?"



Seul Gi meniup peluit lagi, Seul Gi tersenyum lebar karena Soo Hyun langsug masuk saat ia baru selesai meniup. Seul Gi mau mengajaknya berbelanja bahan makanan bersama. Tapi yang datang bukan Soo Hyun. Seul Gi langsung terdiam.



Seul Gi lari ke kamar, tapi Karimov berhasil menahan pintu. Seul Gi terpental ke ranjang. Seul Gi mau meniup peluit, tapi Karimov menariknya. Seul Gi melawan dengan menggigit.

Karimov membantingnya ke dinding, lalu ke lantai. Tapi Karimov belum puas. 





Untunglah Soo Hyun datang dan langsung bertindak. Ia melempar Karimov. Seul Gi ketakutan setangah mati.

"Menjauhlah dari orang-orang di sekitarku." Kata Soo Hyun dalam bahasa inggris.

"Kenapa? Dia keluargamu atau apa?"



Karimov mengeluarkan pistol, tapi Soo Hyun lebih gesit. Mereka bertarung. Seul Gi gemeteran di kamarnya sama seperti waktu kecil dulu.

Ia menyaksikan pembunuhan. 


Karimov berhasil mendapatkan pistolnya kembali, ia menembak. Sooo Hyun menghindar dan membalas dengan melempar pisau, kurang seinci mengenai kepala Karimov. 

Duel berlanjut. Soo Hyun berhasil menggunakan pisau tadi untuk menusuk perut Karimov. Karimov berhasil kabur.




Soo Hyun menghampiri Seul Gi sama seperti dulu. 

Seul Gi ketakutan saat Soo Hyun akan menyentuhnya. Soo Hyun kemudian mengajak Seul Gi ke rumah sakit. 


Hyun Jin dan Tim menuju lokasi yang ditunjuk Jakov. Kata Yoon Seung bantuan dari Kepolisian Incheon akan segera datang.



Soo Hyun memantau lokasi seseorang.



Seul Gi sadar, "Siapa dia? Aku takut karena dia mengingatkanku akan masa lalu."

"Tidurlah kembali."

Seul Gi pun memejamkan mata kembali.


Soo Hyun ngebut dengan motornya. 


Tim Hyun Jin juga dalam perjalanan. Sekarang pukul 11.00. Hyun Jin memastikan ke Jakov, "Dia bilang pukul 00.00 di kontainer tujuh, bukan?"

"Bisa lebih awal atau lebih malam lagi."

"Berikan jawaban pasti sesuai perjanjian kita."

"Hei. Tapi kamu masih belum memberitahuku."

"Gadis-gadis yang kalian perlakukan layaknya hewan punya ayah juga ibu."

"Bicara apa kamu?" Tanya Jakov dalam bahasa Rusia.

"Anakmu perempuan. Bukankah itu menakutkan?"


Saat ini Soo Hyun ke dermaga dan diam-siam masuk ke sebuah kapal.



Sementara itu, Hyun Jin ke gudang kontainer. Karimov dibebaskan untuk menunjukkan kontainer yang tepat, tapi tetep diawasi ketat yah..


Soo Hyun melumpuhkan seorang pria Rusia yang melintas di depannya. 



Jakov memanggil Karimov di depan Kontainer yang ia yakini, tapi gak ada jawaban. Kemudian ia mundur.

Polisi membukanya, tapi.. cuma barang-barang isinya. 



AI Park marah. Jakov bersumpah disana memang persembunyiannya. 

AI Park: Bedebah dari Rusia itu membohongi kita.

Hyun Jin: Tidak. Kurasa Karimov mengubah rencananya. Ayo pergi.





Saat melangkah, Hyun Jin mendengar suara kontainer digedor-gedong. Ia meminta semuanya diam. Ia mendekati kontainer itu dan di dalamnya ada wanita-wanita yang mau diselundupkan. 




Philip diikat di kapal. Ia berusaha keras memutus ikatannya dengan menggesek sekencang-kencangnya. Ia melihat Soo Hyun. 

"Wahai para dewa dan yang berkuasa di dunia ini, jangan sampai Soo Hyun melihatku. Jika menolongku, aku berjanji akan selalu berbuat baik. Kumohon."



Karimov menelepon seseorang dengan bahasa Inggris, "Situasinya gawat. Aku akan ke sana besok pagi. Jangan lupa bawa beberapa orang."

Soo Hyun mengawasinya dari atas.



Akhirnya ia memiliki kesempatan untuk memojokkan Karimov. 

Karimov mundur, "Tenanglah. Tenang. Paham? Tenang saja."

Karimov mau mengeluarkan pistol, tapi Soo Hyun keburu menembak tangannya. Karimov roboh, meringis kesakitan. 



Soo Hyun menunjukkan wajahnya, "Seharusnya kamu tidak mengusik anak itu."

"Ayo bernegosiasi. Tentang masa lalumu. Aku punya informasi."

"Teruskan."

"Menurutmu kenapa kamu dibuang ke tempat Pavel?"

Karimov akan bergerak, tapi Soo Hyun menembak kakinya. 


Ada seseorang yang menjerat leher Soo Hyun dengan tali. Karimov agak punya waktu nih. Tapi SOo Hyun dengan sekejap bisa melumpuhkan pria itu, lalu ia kembali lagi pada Karimov.



"Tolong jangan bunuh aku!"

"Kenapa?"

"Aku bisa membantumu! Aku tahu namanya, tempat tinggalnya, semuanya! Jangan bunuh aku."

Tapi Soo Hyun hatinya dingin banget. Ia menembak Larimov tepat di kepalanya.
>

2 komentar

avatar

Entah kenapa aku lebih suka interaksi antara Soo Hyun ama Seul Gi.. lucušŸ¤£

Malahan aku lebih sering skip waktu Soo Hyun × Hyun Jin


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search