-->

Sinopsis Kill It Episode 3 Part 3

- Mei 05, 2019
>
Sinopsis Kill It Episode 3 Part 3

Sumber: OCN



Hyun Jin menginterogasi Jakov dan satu orang Rusia.

Hyun Jin: Tidak perlu buang-buang tenaga. Silakan diam jika mau. Kami sudah selesai bersepakat dengan pihak Rusia. Jika kembali ke Rusia, kalian dipenjara minimal 20 tahun atas perdagangan manusia dan transaksi narkoba. Bukankah lebih baik dibebaskan 10 tahun lebih awal daripada dibebaskan saat tua?

Hyun Jin menunjukkan peta Jalur penyelundupan. Ia menyuruh Jakov menunjuk saja jika gak mau bicara.

Orang Rusia tanya ke Jakov, bicara apa Hyun Jin itu? 

"Entahlah." Balas Jakov dalam bahasa Korea.

Hyun Jin mengancam Jakov dengan foto istrinya, "Selamat. Kondisi istrimu sehat. Kamu pasti ingin tahu anaknya perempuan atau laki-laki. Di usia 10 tahun, seorang anak membutuhkan sosok ayahnya."

Hyun Jin lalu meninggalkan mereka.




Nyonya Do ke klinik Soo Hyun, ia memperkenalkan diri sebagai ibunya Hyun Jin. Ada yang mau ia bicarakan dengan Soo Hyun. Soo Hyun mempersilahkannya duduk. 

"Anda tahu pekerjaan putriku?"

"Ya."

Nyonya Do memberikan amplop uang dan kartu nama, "Kurasa Anda akan paling sering berada di Klinik. Bisa laporkan kepadaku setiap hari tentang kapan dia keluar, pulang, dan siapa tamu yang mengunjunginya? Imbalannya sangat besar. Tidak akan lama. Sebentar lagi, dia berhenti menjadi detektif dan pulang. Dia juga harus menikah."


Soo Hyun hanya mengambil kartu namanya saja, "Baiklah. Jika aku membutuhkan Anda, akan kuhubungi."

"Anda tidak memahami ucapanku."

"Aku paham."

"Jangan sampai putriku tahu aku datang..."

"Tidak akan."

Soo Hyun mengembalikan amplop itu, "Ambillah ini kembali."

"Omong-omong, apa kita pernah bertemu sebelumnya?"

"Aku tidak ingat." Soo Hyun menggeleng.

Nonya Do pergi dan membawa kembali amplop itu.


Saat keluar, ia berpapasan dengan Seul Gi, tapi mereka sama-sama acuh. 



Seul Gi langsung heboh, "Apa kamu bodoh, Dokter Kim? Kenapa..."

"Naiklah."

"Selalu saja menyuruhku naik. Aku mau turun. Jangan menyuruhku sebaliknya."

Soo Hyun mengecek ponselnya dan ada empat panggilan tak terjawab dari Jeon So Yeon. 

Seul Gi: Seharusnya terima amplop itu. Kenapa kamu tolak?




Philip disiksa di rumahnya.

Philip: Ini sudah berapa hari? Aku benar-benar tidak tahu. Sungguh. Sejujurnya, akulah yang membocorkan persembunyiannya kepada kalian. Jika Su Hyun tahu, dia bisa membunuhku. Aku tidak punya alasan untuk menghubunginya.

Pria Rusia menemukan buku tabungan, ada transaksi antara Soo Hyun dan Philip, ia menyuruh Phili menjelaskannya. 

"Bukan. Itu bukan Su Hyun yang itu."


Pria itu mengambil kapak, siap memotong tangannya Philip. Philip siap terus mengelak bahwa ia tidak tahu, tapi akhirnya menyerah juga saat kapanya hanya berjarak beberapa mili dari lengannya.

"Baik, aku tahu. Aku tahu dia di mana. Gunung Bukin, Bedebah. Di Gunung Bukin."



Hyun Jin mendapati rumahnya sudah di dekorasi ulang. Di kulkas juga makanannya baru semua.



Ibunya menghubungi. Kali ini Hyun Jin mengangkatnya. 

"Hyun Jin-ah. Tidak ada yang ingin kamu katakan kepada ibu?"

"Ibu tidak perlu selalu melakukan ini."

"Ibu akan menganggap itu ungkapan terima kasihmu."

"Ada perlu apa?"

"Kamu tahu nama dokter hewan di lantai satu?"

Hyun Jin menghela nafas.



Hyun Jin mendatangi Klinik Soo Hyun. Ia bilang akan menjemput kucingnya nanti, sekarang ada yang ingin ia bicarakan.

"Tadi ibuku datang, ya?"

Soo Hyun malah mengambilkan obat untuk luka Hyun Jin.

"Aku tidak apa-apa." Kata Hyun Jin. 

"Aku memang dokter hewan, tapi bisa menangani luka ini."



Hyun Jin pun membiarkan Soo Hyun mengobati lukanya.

"Darahnya sudah mengering." Kata Soo Hyun. 

"Kamu terlalu kasar. Apa aku melakukan kesalahan?"

"Mungkin hanya satu hal."

"Ibuku pasti tadi menemuimu."

"Lantas?"

"Dia memintamu memantau jam kerjaku, bukan? Juga tentang tamu yang mengunjungiku."

Soo Hyun hanya diam saja. Hyun Jin meminta maaf. 

"Soal apa?"

"Apa saja. Katamu aku melakukan satu kesalahan. Maafkan aku soal itu."



Soo Hyun melihat ke luar dan ada Karimov disana. Hyun Jin akan menoleh juga, tapi Soo Hyun melarangnya dengan alasan ia belum selesai.


Soo Hyun memasangkan plaster dan ia melihat Karimov pergi. Ia pun bilang ke Hyun Jin kalau ia sudah selesai. Hyun Jin mengucapkan terimakasih. 


Ko Hyeon Woo beneran masih hidup dan seorang wanita menyiapkan pakaiannya sementara ia mandi.



Wanita itu adalah Sekretaris Yoon.


Pak Ko melempar bunga ke laut, bunga krisan.


Hyun Jin ikut Seul Gi main game koin di depan toko alat tulis. Hyun Jin yang memasukkan koin saat Seul Gi kehabisan. Kata Hyun Jin ia ingin sekali main game itu sejak kecil.

"Kenapa saat kecil tidak bermain? Ibumu bisa membayarnya."

"Saat ibuku tidak bersamaku, aku tidak membawa uang. Saat Ibu bersamaku, aku tidak ada waktu."

"Apa itu semacam teka-teki?"

"Terima kasih telah membuang dus-dusnya."

"Aku suka gedungku rapi. Niatku bukan membantumu. Lagi-lagi mati. Kenapa aku payah sekali?"



Hyun Jin tersenyum karena ia menang dan saat ia melihat Seul Gi ia penasaran dengan bekas luka di dahi Seul Gi, "Itu bekas luka karena apa?"

Seul Gi langsung menurunkan poninya dan buru-buru berdiri, "Eonni tidak berangkat bekerja? Aku harus bersekolah."



"Tidak mau membahasnya?"

"Aku jatuh. Usiaku 7 tahun saat itu. Kejadiannya di taman bermain. Aku menimpa pecahan kaca dan tersayat kaca."

"Mari kuantar."

"Benarkah Eonni detektif? Eonni buta arah, ya?"

Seul Gi menunjukkan arah yang benar.


Soo Hyun mengawasi Hyun Jin dari motornya saat Hyun Jin menurunkan Seul Gi di depan sekolah.




Hyun Jin ingat kejadian terdahulu. 

"Mereka menduga dia cucu Kim Il Ho. Tapi konon, dia meninggal sembilan tahun silam." Suara seorang pria.

Hyun Jin pernah melihat Seul Gi kecil. 


Soo Hyun mengikuti Hyun Jin.



Sementara Seul Gi bukannya masuk kelas malah duduk di pinggir lapangan. OMG, Karimov mengawasinya.
>


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search