Sumber: tvN
CEO Yeon memanggil Yoon Seo ke ruangannya untuk membicarakan sesuatu. CEO Yeon tahu pasti Yoon Seo sangat kesulitan, ia bahkan memberikan sapu tangan jika Yoon Seo mau menangis. Yoon Seo bingung.
"Yoon Seo-ssi, kau orang bodoh. Jika sulit, seharusnya katakan padaku."
"Kenapa menyuruhku menangis? Aku bodoh? Aku tak mengerti maksudnya."
"Jun Seok memberitahuku semuanya. Selama ini katanya Kwon Byeon sangat keras padamu. Kudengar dia suka memarahi, mengkasari, dan selalu membuatmu lembur. Alasanmu tak masuk kerja juga adalah karena kau sungguh tak tahan dengan kekejaman Kwon Byeon."
"Apa itu..."
"Akan kupecat sekarang juga jika bisa, tapi dia sangat kompeten bertentangan dengan kepribadiannya yang jahat. Dan juga, dia bertanggung jawab atas banyak persidangan. Jadi inti pembicaraanku... Dua bulan tersisa, bagaimana jika pindah ke kantor Choi Byeonhosa-nim?"
"Tak mau."
Kali ini CEO Yeon yang bingung, kenapa mendadak? Yoon Seo menjelaskan kalau Jung Rok tidak kasar. Ia tak masuk kerja karena alasan pribadi, Jung Rok tak punya kesalahan. Ini salah paham.
"Lalu kenapa kau bilang ingin menghancurkan Kwon Byeon dan melemparkannya ke lubang api?"
"Omo! Daepyo-nim mengatakan itu?"
"Ya."
"Itu waktu baru mulai bekerja di sini. Sekarang tidak ada masalah. Aku banyak belajar dari dia, dan dia sangat perhatian. Betapa aku berterima kasih padanya."
"Kalau begitu kedepannya kau ingin terus bekerja sebagai sekretarisnya?"
"Tentu saja."
"Syukurlah. Aku sangat khawatir mungkin kau mengambil langkah yang sulit."
"Ya."
"Syukurlah."
Kembali ke ruangannya, Yoon Seo menggerutui Yeon Daepyo yang mengatakan sesuatu yang tak perlu.
Yoon Seo menoleh ke ruangan kosong Jung Rok, itu membuatnya menopang dagu.
"Hidup tanpa Kwon Byeonhosa-nim akan hampa."
Yoon Seo melihat kalau malam ini Jung Rok tidak ada jadwal, ia pun mempersiapkan untuk kencan mereka.
Yoon Seo mencari Restoran di internet yang tak banyak orang dan menawarkan privasi. Ia menemukan satu yang cocok.
Usai sidang, Jung Rok ketemu dengan Yeo Reum. Jung Rok menanyakan kondisi Yeo Reum, baik-baik saja? Yeo Reum mengiyakan, berkat Jung Rok dan ia berterimakasih karena Jung Rok membawnaya ke UGD tempo hari.
"Bukan apa-apa. Maka, hiduplah dengan baik." Jawab Jung Rok lalu berlalu.
Tapi Yeo Reum memanggilnya. Yeo Reum tidak ingin mereka terus canggung seperti sekarang. Ia mengajak minum-minum malam ini. Jung Rok menangguk setuju.
Saat Jung Rok kembali, di kantor ada Pak Lee dan moon Hee. Pak Lee sedang membaca buku puisi, "Bintang Yang Kucintai". Ia lalu bertanya pada Jung Rok, "Kwon Byeonhosa-nim. Anda juga punya bintang yang kau cintai di lubuk hatimu?"
"Ya. Kurasa." Jawab Jung Rok lalu permisi.
Pak Lee menatap langit, "Bintang."
Yoon Seo senang mendangr kalau Jung Rok kembali memenangkan sidang.
"Yah, malam ini..." Yoon Seo mau mengatakan rencana kencannya, tap Jung Rok menyela.
"Baru saja akan kukatakan. Sepertinya malam ini aku akan minum."
"Minum? Baiklah."
"Apa?"
"Apa?"
"Apa?"
"Apa?"
"Aku mau minum bersama Yoo Geomsa."
Yoon Seo kecewa mendengar kalau Jung Rok mau minum dengan Yeo Reum.
Jung Rok menjelaskan, "karena kita menjadi lawan pada Kasus Im Yun Hee. Aku akhirnya memperburuk situasi. Kami masih berteman dalam beberapa hal, jadi lebih baik jika cepat mengakhiri ketidakakuran. Mungkinkah... Kau tak suka?"
"Tidak, tak suka apanya? Apa salahnya minum bersama teman?"
"Aku tahu kau akan mengatakan demikian. Sudah kau temukan kasus yang kuminta?"
Yoon Seo hanya menunjuknya tanpa semangat bukan memberikan berkasnya padahal ada di mejanya.
Saat mengambil berkas itu, Jung Rok melihat Yoon Seo selesai melakukan reservasi tempat makan. Dengan gak pekanya ia tanya, apa Yoon Seo punya janji malam ini?
"Apa? Yah..."
"Dengan siapa?"
"Itu..." Yoon Seo berpikir, dan kebetulan Moon Hee lewat depan pintu, ia asal nyeplos saja kalau ia ada janji dengan Moon Hee.
Jung Rok: Apa kalian berdua dekat?
Yoon Seo: Tentu saja. Kami seperti teman baik. Kami bahkan saling curhat.
Jung RoOk: Aku senang melihatmu punya teman di sini. Aku mendukung pertemananmu. Kalau begitu, permisi.
Yoon Seo: Ya, permisi.
Jung Rok: Apa kalian berdua dekat?
Yoon Seo: Tentu saja. Kami seperti teman baik. Kami bahkan saling curhat.
Jung RoOk: Aku senang melihatmu punya teman di sini. Aku mendukung pertemananmu. Kalau begitu, permisi.
Yoon Seo: Ya, permisi.
Moon Hee suka dengan tempatnya, terlebih ini kali pertamanya, suka banget pokoknya. Yoon Seo juga pertama kali kesana, tapi ia tak sebahagia Moon Hee.
"Tapi, kau sungguh mereservasi tempat ini untuk kita berdua? Siapa pun akan mengatakan ini tempat kencan."
"Tempat kencan apanya... Aku sungguh mereservasi tempat ini untuk datang denganmu."
Pramusaji menyajikan makanan bernama Romentic Couple's Course. Moon Hee makin curiga, Yoon Seo mengajaknya ke tempat seperti ini dan memesan Romentic Couple's Course, pasti tadinya mau berkencan kan?
"Cepat cari pacar." Moon Hee mengakhirinya dengan ketawa, padahal Yoon Seo sudah tegang takut ketahuan.
Yeo Reum minta maaf karena selama ini ia egois. Sebenarnya, ia ingin memenangkan kasus ini lalu bergabung ke departemen kejaksaan khusus. Itu sebabnya ia menganggap kasus ini sebagai tiket ekspresnya. Ia fokus pada imbalan dan kehilangan apa yang penting. Ia sudah belajar. "Maaf karena bersikap jahat padamu juga."
"Sudahlah."
"Karena memanggil saksi mendadak, aku menyesal."
"Benar, kan? Kau menyesal, kan? Sejujurnya aku tak bisa percaya. Bagaimana bisa kau menusukku dari belakang seperti itu? Bagaimana bisa kau mengungkapkan pembunuh sebenarnya di pengadilan?"
Moon Hee menanyakan alasan Yoon Seo gak masuk beberapa hari lalu. Yoon Seo mengatakan kalau ia hanya sedang tak enak badan.
"Oh begitu. Kupikir karena bertengkat dengan Kwon Byeonhosa-nim lagi."
"Kenapa aku dan Kwon Byeonhosa-nim harus bertengkar?"
"Kenapa? Kwon Byeonhosa-nim bisa sangat jahat. Sejujurnya, aku terkejut dengan tindakannya selama Kasus Im Yun Hee. Aku selalu tahu dia berhati dingin, tapi aku tak mengira dia akan seperti itu pada Yoo Geomsa-nim. Bagaimana bisa dia membodohi cinta pertamanya?"
Yoon Seo terkejut, cinta pertama?
"Ah.. Kau mungkin tak tahu. Ini rahasia... Sebenarnya, aku dengar dari yang sekampus dengan Kwon Byeonhosa-nim. Kwon Byeonhosa-nim menyukai Yoo Yeo Reum Geomsa-nim."
"Dua orang itu pernah berkencan?"
"Tidak. Dia berkencan dengan Kim Se Won Geomsa sebagai gantinya."
"Kim Se Won Geomsa siapa dia?"
"Itu..."
Moon Hee mengibaratkan mereka dengan kue. "Ketiganya adalah teman yang sangat dekat. Kwon Jung Rok menyukai Yoo Yeo Reum, tapi Yoo Yeo Reum menyukai Kim Se Won. Keduanya mulai berkencan, dan Kwon Byeonhosa-nim cinta pertamanya berakhir."
Rasa cemburu Yoon Seo memuncak. "Jadi dia dulu suka padanya? Makanya, seperti itu... (Mengiyakan semua ajakan Yeo Reum bahkan saat sedang bersamanya)".
Moon Hee belum selesai, menurutnya, Jung Rok masih menyukai Yeo Reum. "Cara dia menatapnya seperti tak biasa."
Yoon Seo super kesal, ia menusuk kue Jung Rok kuat-kuat. Moon Hee kaget, kenapa?
"Macaroon ini sangat kecil. Bukankah harusnya seukuran telapak tangan? Kesal serius!"
Moon Hee pun memberikan kue yang dipegangnya, semua untuk Yoon Seo. Tapi Yoon Seo gak mau yang warna pink, karena itu adalah kue Yeo Reum.
Jung Rok mengangkat telfon Yoon Seo.
"Kwon Byeonhosa-nim, bisakah sekarang bertemu?" Pinta Yoon Seo.
"Apa? Sekarang?"
"Ya, ada yang perlu kukatakan sekarang juga. Aku akan menemuimu, sedang di mana kau?"
"Aku sudah hampir sampai. Kalau begitu, akan kukirimkan alamatnya."
Jadi mereka ketemu di depan apartemen Jung Rok. Jung Rok menanyakan alasan Yoon Seo ingin menemuinya jauh-jauh kesana, "Padahal aku bisa menemuimu."
"Kwon Byeonhosa-nim, Kudengar, kau suka Yoo Geomsa-nim. Kau dan temanmu sama-sama menyukainya. Apa itu benar?"
"Ya itu benar." Jawab Jung Rok spontan dan lantang.
"Huh? Kenapa mengatakannya dengan percaya diri?"
"Haruskah kukatakan dengan malu-malu? Semuanya masa lalu."
Yoon Seo: Walau begitu, meskipun masa lalu, aneh... untuk minum bersama wanita yang dulu kau suka. Mana ada pacar yang memahami hal itu.
Jung Rok: Tapi sekarang kami hanya berteman.
Yoon Seo: Itu hanya apa yang kau pikirkan! Kau masih baik padanya dan bahkan menemuinya. Orang lain dapat berpikir kau masih memiliki perasaan untuknya.
Se Won datang dan memanggil Jung Rok. Yoon Seo langsung memakai kacamatanya.
"Sedang apa di sini?" Tanya Se Won. Semuanya diam.
Se Won melihat Yoon Seo, bertanya, apa Yoon Seo pacarnya Jung Rok? Yoon Seo mengiyakannya dan memberi salam.
"Oh.. Halo. Aku teman sekamar Jung Rok, Kim Se Won."
"Kim Se Won?"
"Wah, senang bertemu denganmu. Aku sudah sangat ingin bertemu pacarnya."
Se Won punya ide, ia mengajak Yoon Seo masuk untuk makan ayam goreng dan minum bir.
"Itu..." Yoon Seo berpikir untuk menolaknya.
Jung Rok: Lain kali. Kita akan berkumpul bersama secara formal.
Se Won: Kenapa harus lain kali ketika kita di sini bersama sekarang?
Se Won melarang Yoon Seo mendengarkan ucapan Jung Rok dan mendorong Jung Rok untuk masuk. Yoon Seo terpaksa ikut.
Begitulah Yoon Seo bisa masuk ke ruamh Jung Rok. Tapi disana Yoon Seo masih kesal, bahkan memalingkan wajah saat Jung Rok menatapnya.
Lalu datanglah Se Won yang habis mengambil mayam pesanan mereka.
Se Won: Bukan apa-apa tapi nikmatilah.
Yoon Seo: Terima kasih.
Se Won: Sungguh senang bertemu denganmu. Aku penasaran siapa yang dia bicarakan.
Yoon Se: Apa dia menceritakan aku?
Se Won: Tentu saja. Bukankah kalian berdua ada di makan malam perusahaan? Kalian menonton film bersama. Ketika pulang, dia terus menatap tiket. Saat itulah aku tahu. Ah.. Ini cinta.
Jung Rok segera menutup mulut Se Won dengan menyuapkan ayam. Se Won malah meledek Jung Rok, "Kenapa? Malu? Apa kau malu?"
Jung Rok tak menjawabnya.
Se Won kembali beralih pada Yoon Seo, bukannya gak nyaman harus memakai kacamata hitam terus. Yoon Seo pun membuka kacamatanya karena mereka mungkin kedepannya akan sering bertemu.
Se Won: Wah.. Kau terlihat seperti Oh Yoon Seo.
Yoon Seo: Aku Oh Yoon Seo.
Se Won: Sungguh? Kau Oh Yoon Seo? Dewiku, dewimu, dewi alam semesta, Oh Yoon Seo itu?
Jung Rok: Kau tahu slogan itu juga?
Se Won: Tentu saja. Tahukah kau betapa populernya dia? Iklannya selalu ada setiap kali kunyalakan TV.
Bahkan Se Won ingat kalau Yoon Seo juga mengiklankan ayam yang mereka pesan. Se Won menyanyikan lagi yang ada di iklannya. Yoon Seo senang, ia mengikutinya kalimat akhir.
Jung Rok yang kaya bangga gitu, ini loh pacar gua. hahaha
Se Won: Kupikir Jung Rok berkencan dengan sekretarisnya. Mungkinkah sekretarisnya adalah kau?
Yoon Seo: Nah, itu... Anu.. Ada sesuatu, dan aku setuju untuk bekerja hanya tiga bulan.
Se Won: Oh begitu.
Se Won membentak Jung Rok tiba-tiba, "Hei! Nyuk! Kau harus bersyukur karena berkencan dengan Oh Yoon Seo Si Dewi Alam Semesta. Kenapa kau membuatnya marah?"
Yoon Seo: Apa? Bagaimana kau tahu?
Se Won: Sebenarnya, kalian berdua terlihat sedang bertengkar di luar, jadi aku keluar untuk menengahi situasi. Dia bodoh dalam berkencan. Yoon Seo-ssi, katakan padaku apa kesalahannya.
Yoon Seo: Ya, itu...
Se Won: Ayo, silakan jangan sungkan beri tahu aku. Sepertinya kudengar dia masih punya perasaan pada seseorang.
Jung Rok: Dia tahu aku dulu suka Yeo Reum. Dan soal cinta segitiga kita.
Se Won: Oh, kukira apaan. Jika soal itu, tak perlu khawatir. Dia hanya tertarik sebentar saat kuliah. Dia bahkan tak bisa mengatakan dia menyukainya. Itu hanya perasaan kecil. Jika dia serius, kita akan menjadi musuh. Bagaimana bisa tetap menjadi teman dan teman sekamar? Bukankah begitu?
Yoon Seo: Itu benar, tapi...
Se Won: Dari yang kulihat, satu-satunya wanita di hati Jung Rok adalah kau, Oh Yoon Seo-ssi. Aku belum pernah melihat dia membuka hati begitu luas kepada siapa pun.
Yoon Seo: Benarkah?
Se Won: Beneran lho.
Jung Rok mulai nyenggol-nyenggol Se Won agar berhenti bicara. Tapi bukannya berhenti, Se Won malah bicara lebih banyak.
Se Won: Jadi berhentilah marah. Aku tahu dia sangat rewel, dan agak bodoh, tolong jaga dia.
Jung Rok protes, "Kenapa kau bilang aku rewel?"
"Kau benar-benar tak tahu? Akan kuceritakan semua padanya."
Se Won pin mulai cerita, "Ketika masih kuliah, aku lupa mengerjakan prku, dan memintanya untuk membiarkanku nyontek. "Aku tak akan pernah membiarkanmu menyontek, urus sendiri. Jika kau masih ingin menyontek, bayar 5.000 won per halaman". Itu yang dia katakan."
"Walau begitu, itu lebih baik dari yang kualami. Hari pertamaku sebagai sekretaris, aku membersihkan meja Kwon Byeonhosa-nim untuknya, tapi dia bilang aku menyentuh barang-barangnya tanpa izin dan marah padaku. Dia pandai mempermalukan orang."
"Sungguh bisa kubayangkan." Se Won menirukan bagaimana cara Jung Rok bicara. Yoon Seo mengoreksinya. Keduanya ketawa.
Jung Rok protes, "Aku hanya mengatakan, "Kenapa menyentuh barang-barangku tanpa izin?" Aku mengatakannya dengan nada lembut. Kau pasti masih salah paham. Kapan aku berteriak "Kenapa menyentuh barang-barangku tanpa izin?"?"
Yoon Seo menunjuk, nah seperti itu tadi, sekarang Jung Rok ingat kan? Dan mereka mengahirinya dengan ketawa bersama.
>
EmoticonEmoticon