-->

Sinopsis Memories of the Alhambra Episode 10 Part 1

- Desember 31, 2018
>
Sumber: tvN



Kembali saat di kereta malam menuju Alhambra. Jung Hoon sibuk berlatih menembak, ia memperbaiki postur tangannya agar tepat sasaran. Sementara itu, Jin Woo bersantai sambil minum bir. 



Jung Hoon heran dengan Se Joo, mengingat levelnya sangat tinggi dan ada di level tertinggi, apa dia bersembunyi karena Marco? Mustahil, 'kan? Kenapa dia memanggil kesana alih-alih muncul? Menurut Jin Woo apa alasannya? Pasti ada masalah lain, 'kan? Ia penasaran.

"Kita akan tahu saat tiba." Jawab Jin Woo.



Lalu Jung Hoon mengajak Jin Woo tidur saja.


Langsung skip saat mereka baru sampai di Granada dan diserang banyak KNP. Jung Hoon meminta bantuan Jin Woo, tapi Jin Woo nya juga ada musuh.



Akhirnya Jung Hoon melawan semua KNP itu sendiri. Jung Hoon kuwalahan karena ia selalu mendapat peringatan kalau musuhnya terlihat, akhirnya ia memutuskan keluar dari game dan melepas lensa kontaknya. Tapi ia tetap melihat musuh-musuhnya dan mereka semua tetap menyerang.




Jin Woo terlambat turun karena harus mengalahkan teroris, ia tidak bisa membuka pintu kereta karena keretanya sudah mulai jalan. Ia khawatir melihat Jung Hoon berduel sendiri.



Jin Woo menghubungi Yang Ju, memintanya untuk mencari Jung Hoon di game.

"Dia tak bersamamu?" Heran Yang Ju. 

"Dia hilang."

Yang Ju pun memeriksanya dan memberitahu Jin Woo kalau Jung Hoon keluar lma menit lalu.

"Di mana?" Tanya Jin Woo.

"Kurasa di stasiun. Dia keluar di Stasiun Granada."




Setelah sampai di Stasiun berikutnya, Jin Woo langsung menuju bagian informasi. Jin Woo yakin Jung Hoon pingsan disekitar Peron Stasiun Granada, ia meminta petugas mencaritahu.

"Tolong minta mereka mencarinya. Dia warga Korea, usia pertengahan 30 tahun." Pinta Jin Woo.

"Tunggu sebentar. Aku bisa hubungi Stasiun Granada langsung."




Petugas menghubungi Stasiun Granada, tapi tidak ada ada yang ditemukan. Jin WOo masih gak yakin, mungkin ada di rel?

"Tidak. Jika kami menemukan seseorang, Kami akan memberitahumu. Jadi, tolong berikan kontakmu."

Jin Woo pun menuliskan nomornya sambil meminta tiket kereta ke Granada paling awal.

"Ada yang akan berangkat 40 menit lagi." Jawab petugas.

"Terlalu terlambat. Berapa lama jika naik mobil?"

"Kereta lebih cepat dari mobil, jadi, lebih baik menunggu."

Jadi terpaksalah Jin Woo menunggu.



Jin Woo gak bisa tenang, ia terus melihat jam dan terus memikirkan Jung Hoon. Ia ingat saat Jung Hoon pertama mengajaknya membentuk aliansi sampai sekarang. 



Sampai ia mendapat peringatan kalau ia udah kehilangan sekutu. 



Jin Woo menghubungi Jung Hoon, tapi ponselnya tidak aktif. Jin Woo pun meninggalkan pesan suara.

"Jung Hoon-ah." Cuma itu.


Setelahnya, Jin Woo kembali menghubungi Yang Ju untuk meminta bantuan, tapi kita tidak diperdengarkan bantuan apa yang diinginkan Jin Woo.



Tepat setelah menutup telfon, kereta Jin Woo datang, ia langsung naik. 

"Begitulah kisah setahun terakhir hidupku. Kisah tentang hal mustahil dan ganjil yang terjadi padaku. Mulai kini, akankah orang tahu kenapa aku memulai kisah ini? Ini wasiatku. Sebuah wasiat untuk menjelaskan alasan di balik kematian jika saja aku atau kami ditemukan tewas di suatu tempat di Granada."



Saat Jin Woo menulis e-mail berisi wasiatnya, Hee Joo menelfonnya. 

Jin Woo tidak segera mengangkatnya, ia ingat bagaimana ia meyakinkan Hee Joo untuk menjual Hostel setahun yang lalu. Ia mengatakan mengenai sihir yang akan membuat orang-orang berdatangan ke Granada alih-alih Mediterania.



Jin Woo tidak mengangkat telfon Hee Joo.

"Itu... prediksiku kepada Hee-ju setahun lalu. Masa depan telah menjadi nyata. Dan prediksiku..."



Petugas mengumumkan kalau mereka akan segera sampai di Stasiun Granada. Jin Woo berdiri, ia meninggalkan tas dan tongkatnya, ia berjalan menuju toilet.

"Aku benar untuk sebagian hal. Dan aku salah untuk sebagian lain."

Ada orang di dalam toilet, jadi ia harus menunggu. Sembari menunggu Jin WOo masuk kembali ke game. Jin Woo memiliki waktu 4 jam sebelum tugas berakhir.



Hujan petir terjadi lagi. Jin WOo mulai panik, untunglah pintu toilet segera terbuka. Jin Woo buru-buru masuk. 



DI dalam, Jin Woo membuka tugas rahasianya walau ada peringatan kalau tugasnya tidak bisa diulang. 

Jadi tugas itu terletak di sebuah bangunan. Judul tugasnya adalah untuk menyelamatkan master.



LEVEL: DI ATAS 90
TINGKAT KESULITAN: TERTINGGI

REKOMENDASI JUMLAH PEMAIN: 4
HADIAH: ?

PERGILAH KE ALHAMBRA
TUGASMU DIMULAI SEKARANG, CEPAT!
TUGAS SEDANG BERLANGSUNG
SISA WAKTU 03:55:56



Jin Woo mempersiapkan pistolnya. Ia mendapat peringatakan kalau musuhnya terlihat, lalu ia melihat dilokasi mana saja musuhnya berada. Jin Woo menghitungnya, ada enam, belum termasuk Hyeong Seok.



Jin Woo kembali mendengar suara melodi gitar. Ia membuka pintu dan langsung menembak Hyeong Seok. 



Jin Woo sudah melewati Hyeong Seok, tapi ia berbalik lagi untuk menatap Hyeong Seok. 

"Ini satu-satunya.. prediksiku yang benar. Granada sungguh menjadi kota sihir, kota gila di mana tak ada yang aneh seberapa pun kacaunya."





Jin Woo sudah siap dengan pistol di kedua tangannya. Saat ia memasuki gerbong ia langsung menyerang. Tapi ia tertembak juga beberapa kali. 





Saat kereta memasuki terowongan, Jin Woo menyerang, tapi ia tertembak. 

Jin WOo tersungkur di pintu gerbong, musuhnya mengincar. Beruntung Jin Woo bisa menembaknya terlebih dahulu, Jin Woo berhasil menang, ia naik satu level.




Seorang penumpang khawatir melihat Jin Woo, ia bertanya, apa Jin Woo baik-baik saja? Jin Woo menyandarkan kepalanya di pintu sambil menutup mata, ia tidak menjawab.
>


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search