-->

Sinopsis Temperature of Love Episode 8

- September 27, 2017
>

Sumber Gambar: SBS


Jung Woo datang ke lokasi syuting, dimana Sutradara membatalkan acara syutingnya. Jung Woo membujuk sutradara bahwa sutradara tidak bisa membatalkan syuting begini.

"Apa kau pikir aku mau melakukan ini? Shin Ha Rim pergi dan bilang dia tidak bisa syuting jika kondisi begini."

"Aku akan membawanya kembali."

"Bagaimana bisa seorang penulis datang dan membuat kekacauan seperti ini?"

"Karena itulah, Anda tidak seharusnya mengubah script nya."

"Dasar! Apa kau memihaknya?"

"Seharusnya Anda beritahu dia jika ingin mengubah naskahnya. Apa apaan ini. Ini kan bukan film mata-mata."

"Kau siapa? Apa kau yakin kau dari perusahaan produksi? kau ingin drama ini terwujud atau tidak?"

"Jaga sopan santun Anda."

"Oh. Aku ingin tahu kenapa penulis baru berani begitu. Dia pasti bertindak atas kemauanmu."

"Sutradara~"

"Aku tidak peduli! Aku tidak akan merekamnya."


Jung Woo datang ke tempat Jung Sun setelahnya, ia heran melihat Jung Sun terlihat santai begitu.

"Ya. Aku hanya perlu mempersiapkan bahan-bahan untuk besok."


Jung Woo mengeluhkan banyaknya uang yang hilang karena syuting dibatalkan hari ini. 10.000 dolar hanya untuk staf dan tambahan 1.000 dolar untuk setiap artis pengganti. Biaya sewa lokasi 3.000 dolar--

"Kau bicara tentang uang terlalu banyak. Kau pasti rugi?"

"Apa kau merasa bersalah? Good Soup juga terus merugi."

"Kau bilang di tahun pertama kau akan berinvestasi. Serahkan Good Soup padaku. Aku tidak akan membiarkan kau rugi, bahkan jika aku merugi."

"Aku terharu~"


Jung Woo bangun, menyimpulkan, apa itu sebabnya Jung Sun setuju dengan drama hari ini?

"Kau boleh menyombongkan diri." Kata Jung Woo lalu mengambil minuman Jung Sun tanpa ijin.

"Sepertinya produksi dramanya tidak mudah. Kenapa sutradaranya tidak mau merekam apa yang penulis tulis?"

"Dia itu Sutradara Top. Dia hanya bekerja dengan penulis baru. Jadi dia bisa mengubah segalanya dengan cara yang dia inginkan. Sayangnya, kali ini dia bertemu dengan orang yang tak terduga."

"Aku suka buku Penulis Lee Hyun Soo, "Pria Pemakan Steik Mentah"."

"Kau sudah melihatnya?"

"Iya. Aku melihatnya di Paris. Hong Ah yang cerita."

"Benar, Kau dekat dengan Hong Ah kan? Berarti kau kenal Hyun Soo juga."

"Aku tahu. Aku juga tahu kalau dia punya pacar."

Jung Woo ketawa, siapa yang bilang kalau Hyun Soo itu punya pacar?

Kilas Balik...

==4 tahun lalu, 2013, Paris==


Hong Ah dan Won Joon datang mengunjungi Hyun Soo. Won Joon mendeskripsikan kopi yang ia minum.

"Ini dia. Espresso adalah yang terbaik."

"Aku sangat malu berada di sekitarmu. Jangan bertindak seperti kau baru pertama kali ke Paris." Protes Hong Ah.

"Ini pertama kalinya aku ke sini dengan kau dan Jung Sun."

Jung Sun berkata, ia tidak bisa bertemu mereka besok. Ia harus pergi ke restoran setelah kuliah. Won Joon berkata ia akan ke restoran kalau begitu.

Lalu Won Joon bangkit, ia mau jalan-jalan karena terlalu pengap di sana.

Hong Ah: Kau begitu lagi.. Apa kau pikir tentang menjadi Chef dibanding menjadi DOkter?


Hong Ah menyinggung bawasannya Jung Sun banyak berubah dalam setahun. Apa karena Jung Sun tinggal di tempat yang berbeda?

"Apa yang kau lakukan akhir-akhir ini?" Tanya Jung Sun.

"Aku masih mengikuti kontes, meskipun aku terus-terusan gagal. Oh, Hyun Soo Unnie sudah berhasil."

"Berhasil? Syukurlah~"

Hong Ah mengaku kalau ia juga membantu Hyun Soo, ia membantu mengubah judul naskahnya.

"Bukankah judul aslinya "Pria Penyantap Steik Mentah"?" Tanya Jung Sun.

"Bagaimana kau tahu?"

"Dia bertanya padaku tentang judulnya saat itu. Jadi, Apa yang kau bantu?"

"Kapan itu?"

"Kenapa kau harus tahu itu?"


Hong Ah memastikan, apa Jung Sun sungguh menyukai Hyun Soo. Hyun Soo membatahnya, bukan suka lagi, tapi ia mencintai Hyun Soo, meskipun Hyun Soo menolaknya.

"Tentu saja Unnie menolakmu. Sangat tidak masuk akal bagi kalian berdua untuk bersama. Unnie.. berkencan dengan pria yang sukses sekarang. Pria itu lebih tua darinya, lebih kaya, dan tampan. Pria itu hanya peduli pada Unnie. Dia pria idaman yang diinginkan oleh setiap wanita."

Kilas Balik Selesai..



Hyun Soo sekarang ada di dalam mobil. Hong Ah menyarankan, haruskah mereka kembali? Hyun Soo menyuruhnya ke kantor saja, ia harus berkerja.


Kyung memeriksa sosmed, dan video Hyun Soo tadi sudah ada yang mengunggahnya. Hong Ah ikut melihat ponsel Kyung sampai mobil di belakang mereka mengklakson karena Hong Ah nyetirnya gak fokus.

Kyung menegur Hong Ah untuk nyetir aja yang bener. Kyung menyesalkan tindakan Hyun Soo tadi, kansudah ia bilang untuk diam saja!

Hong Ah: Bagaimana dia bisa tetap diam dalam situasi begitu? Apa dia jadi seorang penulis untuk mendapatkan perlakuan ini?

Kyung: Fokus saja mengemudi! Jangan mengadu domba.

Hong Ah: Siapa juga yang mengadu domba. Aku hanya mendukung Unnie dari sudut pandangnya.

Hyun Soo mengalihkan topik, ia bertanya pada Hong Ah siapa yang memilih chef-nya hari ini? Hong Ah balik bertanya, apa itu penting bagi Hyun Soo sekarang? Siapa memang chef-nya?

"Jung Sun-ssi."

Hong Ah terlihat terkejut. Sementara Kyung bertanya siapa itu Jung Sun tapi tidak ada yang menjelaskan.

Hyun Soo: Kau tidak tahu ya? Sudah kuduga, jika kau tahu pasti sudah mengatakannya padaku.


Hyun Soo mengeluh, Ah.. memalukan sekali! Kenapa kesulitan datang bertubi-tubi?


Jung Sun menjalankan sebuah restoran, namanya 'Good Soup'. Saat ke dapur, ia melihat Won Joon sedang memasak sesuatu.

Jung Sun mendekati Won Joon diam-diam membuat Won Joon terkejut. Jung Sun bertanya, sedang apa Won Joon dihari libur begini?

"Apa gunanya aku di rumah? Aku bosan. Apa yang sedang kau lakukan?"

"Aku mau menggiling beberapa herbal yang sudah ku keringkan."

"Kau sungguh sesuatu. Kau bahkan mengeringkannya."

"Ini semua tentang pengabdian. Proses inilah yang menentukan hasil akhirnya."


Jung Sun menanyakan tentang masakan Won Joon, apa Won Joon membuat saus dengan ketumbar? Won Joon menjawab akan menaruh ketumbar dalam menu barunya.

"Kau sudah membuat menu baru, SousChef-nim?"

"Ya, Chef-nim. Aku tidak sabaran."


Won Joon lalu bertanya, apa Jung Sun sudah menghubungi Hyun Soo? Pasti Hyun Soo akan terkejut jika tahu Jung Sun main di dramanya.

"Aku bertemu dengannya hari ini."

"Bertemu? Apa yang dia katakan?"

"Dia lari."

"Lari? Kenapa?"

"Entahlah. Apa di matanya aku kenangan yang paling buruk? Aku sering memikirkannya berkali-kali, tapi aku tidak berbuat salah apa-apa."

Won Joon menyuruh Jung Sun bertanya langsung pada orangnya. Jung Sun kan satu agensi dengan Hyun Soo, jadi mintalah pada Jung Soo untuk mengatur pertemua. Jung Sun tidak mau, jika ia ingin bertemu, maka ia akan meminta sendiri pada Hyun Soo, ia tidak suka melibatkan orang lain.

"Kau mau nomor teleponnya?"

Jung Sun berdiam sebentar, ia mengingat saat ia meminta nomor ponsel Hyun Soo 5 tahun lalu, ia teringat jawaban Hyun Soo bagaimana. Lalu Jung Sun menolak tawaran Won Joon itu karena akan membuat Hyun Soo murahan, ia tidak ingin memaksanya.


Tapi saat di beranda, Jung Sun mengetikkan nomor Hyun Soo di ponselnya. Ia akan menyimpannya, tapi tidak jadi. Ia akan menelfonnya, tapi tidak jadi juga.


Hyun Soo browsing di internet mengenai Jung Sun.

Narasi Kyung: Agensi Chef Ohn Jung Sun adalah Ohn Entertainment. Tahu Good Soup, kan? Itu Lho yang Daepyonim ingin makan disana terakhir kali.


Jung Woo menghubungi Hyun Soo, bertanya bagaimana rasanya membuat kekacauan?

"Maaf."

"Aku bertemu dengan produser utama dan aku mencoba menghentikan artikelnya. Tapi karena media sosial, tidak mudah untuk menghentikan penyebarannya. Tahan dirimu." Jelas Jung Woo lalu mematikan telfon.


Hyun Soo memandang foto Jung Sun di layar laptopnya, "Kau terlihat senang. Dasar jahat!"


Waktunya Good Soup buka. Si Maknae (Staff termuda), Kang Min Ho, sedang mencuci wortel. Tapi Kim Ha Sung menyuruhnya untuk mencuci acarnya dulu. Min Ho sebal.


Jung Sun akan melakukannya karena Min Ho sedang sibuk. Tapi Ha Sung tak setuju, ia meminta Jung Sun berhenti membantu Min Ho karena Min Ho jadi tidak mau mendengarkannya.


"Dia baru mulai seminggu yang lalu. Kalau terus begitu, dia akan berhenti." Kata Won Joon.

"Kalau dia akan berhenti, lebih cepat lebih baik." Jawab Ha Sung.

"Kau menyebalkan." Balas Min Ho.

"Min Ho~ kau luar biasa." Puji Kyung Soo.


Kyung Soo mengajak Min Ho tos tapi Min Ho tidak menanggapinya. Kyung Soo berkata pada Jung Sun kalau dirinya dan Min Ho ada di kubu yang sama. Min Ho memprotes Kyung Soo, ia tidak mengatakan itu untuk membuat Kyung Soo bahagia.


Won Joon merasa Min Ho itu imut. Min Ho kembali sebal, bagaimana ia bisa imut? Ia pria Lho!

Jung Sun: Hentikan. Jika dia tidak suka, hentikan itu tidak peduli seberapa imutnya dia.

Tapi Jung Sun juga merasa Min Ho itu imut. Min Ho kembali cemberut, Chef~


Jung Sun meminta Ha Sung untuk membantu Kyung Soo menyiapkan sayuran.

"Aku akan melakukan semuanya, Chef. Dia tidak bisa." Jawab Kyung Soo.

"Apa yang dia pelajari di Amerika?" Balas Ha Sung.

"Kenapa bawa-bawa itu?"

"Itu sebabnya aku tak suka bekerja dengan orang-orang dengan kompleks inferioritas."

Ha Sun mulai memotong wortel tapi Jung Sun tidak suka dengan hasilnya. Jung Sun lalu menyerahkannya pada Won Joon.

"Ha Sung! genggam pisau itu baik-baik. Dapur bukan untuk latihan. Ini tempat kerja bagi para profesional." Jelas Jung Sun.


Lim Soo Jung masuk dapur, memberitahu Jung Sun bahwa Nyonya Yoo datang.


Nyonya Yoo sibuk menyusun bunya di luar, katanya itu bayam yang mendunia. Maknanya sangat pas, menawan dan tidak mengubah cinta.


Jung Sun bertanya, kenapa Nyonya Yoo datang?

"Kita sudah lama tak bertemu. Bisakah kau baik-baik pada ibumu?"

Soo Jung menghampiri mereka untuk meletakkan vas. Nyonya Yoo lalu minta teh herbal. Soo Jung menjawab, ia sudah akan membawakannya habis ini, Peppermint, 'kan?

Nyonya Yoo memuji Soo Jung yang sangat peka.


Jung Sun bertanya, apa Ibunya datang sendiri? Ibu bilang tidak, Daniel sedang menggelar pameran di Galeri Seowon pada Oktober ini. Daniel mengantarnya kesana lalu pergi menemui kurator.

"Dia datang ke sini?" Tanya Jung Sun.

"Tentu saja. Tolong pesankan kami meja untuk empat orang. Daniel akan membawa dua orang lagi. Semua orang yang dia kenal sangat berkelas."


Jung Sun meminta ibunya berhenti membahas Daniel. Karena Nyonya Yoo tinggal bersama Daniel, Jung Sun harap ereka bertahan lama.

"Terima kasih atas restumu."

"Aku sedang sibuk, jadi jangan memanggilku lagi."

"Saat Daniel di sini, setidaknya sapalah dia. Kaulah satu-satunya bagian dari keluarga Ibu. Ibu tidak ingin dia memandang rendah Ibu."

Jung Sun sudah akan pergi tapi Nyonya Yoo kembali bicara, "Apa kau bisa jadi sponsor untuk pameran Daniel?"

"Cukup!Ibu terlihat menyedihkan."


Hyun Soo keramas dan ternyata rambutnya rontok banyak banget. Kyung memanggilnya dari luar, memberitahu kalau ia sudah membeli sandwich.

"Ya, baiklah." Jawab hyun Soo lalu membersihkan rontokan rambutnya.


Kyung tiba-tiba masuk dan melihat itu. Hyun Soo menjelaskan itu karena dramanya sedang tayang. Kyung lalu menawari untuk membuangkan rambut Hyun SOo tapi Hyun SOo menolaknya dan membuangnya sendiri.


Di luar, Hong Ah membaca komentar Nitizen tentang kejadian kemarin. Kebanyakan adalah komentar jahat dan Hong Ah malah menyukai komentar itu.


Cuma Kyung yang baiknya tulus sama Hyun Soo, ia selalu menyemangati Hyun Soo.


Hong Ah menyuruh merea berhenti beradegan romantis dan kembali ke realita. Ia menunjukkan komentar jahat itu pada Hyun Soo.

Kyung sebal, sudah dibilangin jangan menunjukkannya pada Hyun Soo, setidaknya tunggulah sampai Hyun Soo selesai makan.

Hong Ah: Kau ini kenapa? Akan lebih baik memperlihatkan hal buruk dulu! Jangan perlakukan dia seperti anak kecil.

Kyung: Kau pikir dia sedang dalam pikiran jernih? Dia sekarang sedang stres.

Hyun Soo: Sudah cukup. Kenapa kalian selalu bertengkar?

Hong Ah: Rasanya seperti dia bersaing denganku dalam hal kesetiaan padamu.

Kyung: Kenapa kau jadi asisten penulis? Keluargamu itu kaya. Berhenti bekerja dan pulang saja!

Hong Ah: Aku bisa bekerja, menulis, atau bermain. Apa masalahmu?

Kyung: Tentu aku peduli. Aku tidak ingin dibandingkan denganmu.

Hong Ah: Kenapa kau dibanding-bandingkan denganku? Yang sama dari kita hanya usia!

Kyung: Hei, kau bilang apa? Apa maksudmu aku tidak sebanding denganmu?

Hyun Soo membaca judul artikel: "Penulis "Unruly Detectives", sebuah drama SBC, muncul di lokasi syuting dan  menyebabkan proses syuting berhenti." Ah.. Ini membuatku gila.


Pak Produser datang. Kyung mengambilkan minum lalu bersama Hong Ah meninggalkan mereka berdua.


Produser bertanya, apa Hyun Soo bicara dengan Yi Bok (Sutradara) setelah kejadian kemarin? Hyun Soo tidak bicara. Produser meninta, setidaknya mereka berdua harus bicara.

"Anda pikir aku belum mencobanya?" Hyun Soo lalu memberikan naskan sebelumnya. Belum sempurna sih, tapi ia mengeditnya sebanyak mungkin. "Anda juga yang menyukainya dan ingin memproduksinya."

"Aku suka. Ini cerita bagus. api, bukan aku yang menyutradarai. Yi Bok yang melakukannya. Harusnya kau membujuknya."

"Sutradara Min harusnya tidak pernah setuju untuk menyutradarai dramaku. Temanya sudah berubah total. Aku kehilangan arah."


Sementara itu, Sutradara berkunjung ke kantor Penulis Park, mengatakan kalau penulisnya kehilangan arah. Mereka tidak bisa fleksibel. Mereka juga berpikir bahwa tulisan mereka yang terbaik. Mereka bilang ini bukan tulisan mereka. Siapa peduli mereka menulisnya atau tidak? Yang penting adalah dramanya bagus atau tidak.

"Hyun Soo memang tidak fleksibel." Kata Penulis Park.

"Penulis Park. Kau tidak mau menolongku kali ini?"

"Astaga, tapi aku tidak bisa merampas proyek seseorang yang pernah menjadi asistenku. Soo Young bekerja untukku selama lima tahun. Dia tidak memenangkan kontes, tapi dia penulis yang hebat."

"Berkerja sama dengan penulis baru itu merepotkan."

"Aku akan membimbingnya. Jika Soo Young yang melakukannya, tentu saja akan kuberi nasihat."

Soo Young mengucap terimakasih pada Penulis Park.


Penulis Park: Katamu Kau punya semua naskahnya?

Sutradara: Ya.

Penulis Park: Kenapa dia sudah selesai menulis? Drama itu seperti makhluk hidup. Banyak hal bisa berubah dalam prosesnya.

Sutradara: Benar sekali.

Penulis Park: Kirim semua naskahnya kepada Soo Young. Kami akan memeriksa dan memperbaikinya sesuai kemauanmu.

Sutradara: Hebat. Kau memang profesional. Akan kupastikan aku bekerja dengan penulis ternama nantinya.

Penulis Park: Penulis ternama tidak akan mau bekerja denganmu.

Sutradara: Apa?

Penulis Park: Aku hanya asal bicara. Soo Young, ayo minum kopi.


Jung Sun menyelesaikan masakannya, ia meminta Soo Jung hati-hati membawanya, itu pesanan untuk meja lima.


Selesai mengantar pesanan, Nyonya Yoo meminta Soo Jung untuk memanggilkan Jung Sun.


OMG!! Daniel muda banget untuk Nyonya Yoo!

Nyonya Yoo menjelaskan kalau Jung Sun Daniel menyapa paling tidak.

"Untuk apa repot-repot? Aku tahu dia tidak menyukaiku."

"Itu tidak benar, Daniel. Putraku menganggap kebahagiaanku adalah kebahagiaannya juga."

"Jangan sebut dia putramu. Itu membuatmu terdengar tua."

"Berapa pun umur anak, dia tetap bayi bagi sang ibu. Kau tidak akan paham karena tidak punya anak."

"Hal terbaik yang pernah kulakukan adalah tidak memiliki anak."

"Benar. Sulit tidak punya anak padahal Kau sudah menikah dua kali. Kau bahkan tidak bermasalah."

"Pikirmu aku tidak bisa punya anak karena aku bermasalah? Haruskah kucoba membuat anak sekarang?"

"Tidak. Aku yakin Kau tidak bermasalah. Maksudku, Kau luar biasa. Kau pasti punya tekad kuat untuk tidak punya anak padahal sudah menikah dua kali. Kau memegang kata-katamu. Kau luar biasa. Itu maksudku."

"Kau tahu alasanku tinggal bersamamu? Karena Kau memahami nilai-nilaiku. Seorang pria rela berkorban apa pun demi wanita yang menghargainya."

"Kau lebih muda dari diriku, tapi sudah menikah dua kali. Aku harus banyak belajar darimu."


Jung Sun keluar dan bener-bener cuma say hello, bertanya apa Daniel menikmati makanannya, lalu kembali.


Daniel heran, apa Nyonya Yoo tidak mengatakan soal pamerannya? Tantu saja Nyonya Yoo mengatakannya. Daniel kembali heran, kenapa Jung Sun tidak berkomentar kalau begitu?

"Dia pendiam seperti diriku."

"Kau tidak pendiam." *Pft!

"Kami sudah berbicara. Dia sudah membahas soal sponsor itu, tapi aku melarangnya. Karena Kau mungkin merasa tidak nyaman."

"Memang tidak nyaman, tapi aku harus menerima kebaikannya. Dia putramu."

*Kentara banget si Daniel ini cuma mau uang doang!


Jung Woo mengajak Hyun Soo ke stasiun TV bersama. Hyun Soo mengatakan ia masih punya satu jam lagi. Kalau begitu Jung Woo mengajaknya minum teh dan bicara.

"Anda seperti orang tua dan aku murid yang dipanggil ke ruang kepala sekolah."

"Kubilang aku akan menyelesaikannya."

"Itu sudah menjadi tugasku. Sutradara dan penulis pasti selalu berselisih. Sudah tugasku untuk mencapai kesepakatan."

"Salahkah jika aku ingin membantumu untuk mencapai kesepakatan itu?"

"Aku tidak bilang Anda salah. Anda hanya akan membuatku malas."

"Kau sudah dewasa. Kau tidak mau aku menang, ya?"

"Tentu saja aku sudah dewasa. Ini sudah bertahun-tahun."

"Kau masih tidak bisa ditebak."

"Aku akan masuk kembali. Aku akan menonton episode itu lagi. Aku akan melihat secara objektif tentang apa yang terjadi jika aktor, sutradara, dan penulis tidak bisa saling berkomunikasi."


Hyun Soo menontonnya bersama Kyung. Kyung berkomentar kalau Sutradara mengubah dialognya lagi.

"Dia pikir dialogku terlalu feminin." Kata Hyun Soo.

"Apanya yang terlalu feminin? Dialogmu hebat."

"Setidaknya akting mereka bagus."

"Astaga. Kau melindunginya karena itu hasil karyamu?"


Hyun Soo di telfon sang artis dramanya, Shin Ha Rim. Ha Rim sudah membaca naskah episode ketujuh. Hyun Soo ingat adegan saat Joon Ki terluka dan merengek sambil berkata dia merasa akan mati?

"Dia tidak merengek, dia memang terluka." Jawab Hyun Soo.

"Kenapa seorang pria mempermasalahkan luka kecil?"

"Ada banyak pria yang merasa sakit karena luka kecil."

"Penulis Lee, jangan seperti ini. Aku sudah berakting selama 20 tahun. Aku bekerja lebih lama daripada dirimu. Dengarkan aku, ya?"

Lalu Ha Rim memutuskan telfon sepihak. Kyung berkomentar, melihat Hyun SOo saat ini membuatnya berpikir kalau debut itu tidak sehebat yang ia bayangkan.

"Ada banyak orang menyebalkan di sekelilingmu." Lanjut Kyung.

"Mainkan episode berikutnya."


Selama makan siang, Kyung Soo juga nonton drama Hyun Soo tapi Ha Sung mengganggunya. Kyung Soo menegurnya, beri waktu ia bersantai. Hyun Soo membalas, Kyung Soo itu sedang tidak bersantai.

Min Ho memprotes mereka ynag selalu bertengkar. Ha Sung sebal karena Min Ho berani menceramahi orang yang lebih tua.

"Ah.. Aku harus banyak bersabar. Kita seharusnya bertemu sejak dahulu di jalanan atau semacamnya." Kata Min Ho lalu pergi.


Won Joon bertanya, apa dramanya bagus. Kyung Soo mengiyakan, ia menontonnya karena Ha Rim.

"Penulisnya temanku." Lanjut Won Joon.

"Sungguh? Kau harus menelepon dan menyemangati dia. Banyak orang menjahatinya di internet."

Jung Sun mendengar itu.


Usai makan, Jung Sun lalu menulis komentar semangat untuk Hyun Sun.


Produser, Sutradara dan Hyun Soo akhirnya bertemu. Sutradara berlagak sangat sombong, bahkan kalau Produser tidak menyuruhnya membuka kacamata hitamnya, ia akan tetap memakainya.

"Katakan ada apa. Aku harus syuting. Aku tetap lanjut bekerja meski penulisnya mengacau. Kenapa? Karena aku menyayangi penonton dan merasa bertanggung jawab." Kata Sutradara.

Produser menjawab, "Kami semua juga menyayangi penonton dan merasa bertanggung jawab."


Produser lalu bertanya pada Hyun Soo, bagaimana baiknya? Hyun Soo akan menerima perubahannya, asalkan Sutradara mengatakan apa saja yang diubah.

Sutradara: Penulis Lee, lepaskan saja jika tidak bisa mengatasinya. Aku sudah bekerja dengan banyak penulis, dan penulis lainnya bisa menulis untukku.

Hyun Soo: Aku tidak akan melepaskannya. Meski aku dipecat, aku tidak akan melakukannya.

Produser: Tidak akan ada yang dipecat. Aku menyukai cara Penulis Lee menguraikan ceritamu. Yi Bok-ah, jangan membesar-besarkan masalah. Semua ini mahal.

Sutradara: Astaga. Inilah alasannya Kau hanya duduk, alih-alih menyutradarai.


Prosuser kesal dan melempar naskahnya pada Sutradara.

"Rumah produksinya menyuapmu? Kenapa pula Kau membela penulisnya?!!!" Teriak Sutradara.

"Kau sudah buta, ya?"

"Ya! Aku buta!"

Sutradara lalu keluar dengan kesal.


Saat Hyun Soo keluar, ia diklakson oleh mobil, Jung Woo yang melakukannya. Hyun Soo pun mendekati Jung Woo.


"Aku tidak datang ke sini sebagai orang tuamu." Kata Jung Woo.

"Anda pasti punya banyak waktu luang."

"Aku tetap harus makan mesti sedang sibuk."

"Anda benar."

Lalu mereka masuk mobil.


Jung Woo membawa Hyun Soo ke Good Soup. Hyun Soo terdiam, terkejut karena ia baru sadar setelah membaca papan nama.

"Aku sudah sering mengajakmu kemari, tapi Kau selalu amat sibuk."

"Aku tidak mau masuk."

"Kenapa?"

"Aku lelah."

Jung Sun tiba-tiba menjawab dari jauh, selelah apa pun Hyun Soo, Hyun Soo tetap harus makan.


Jung Woo heran, darimana Jung Sun itu. Mereka kehabisan bahan, jadi Jung Sun pergi membelinya. Jung Woo ada telfon, ia pun masuk duluan untuk mengangkatnya.

Itu telfon dari Jepang lagi, *Mencurigakan.


Jung Sun mendekati Hyun Soo, bertanya kenapa Hyun Soo tidak melarikan diri? Hyun Soo balik bertanya, haruskah ia melakukannya?

"Kau melakukannya kemarin. Apakah aku berbuat salah kepadamu?"

"Aku tidak pernah bilang begitu."

"Lantas, kenapa Kau menghindariku?"

"Situasinya tidak cukup baik. Akankah Kau menyapa jika berada di posisiku?"

"Jangan bicara denganku begitu. Itu membuatku merasa kita dekat."


Hyun Soo akhirnya menatap Jung Sun, ia tidak bermaksud begitu. "Jagi (Sayang/Kau)" yang ia maksud itu kata ganti, bukan panggilan sayang--

Hyun Soo tersadar, ia menjelaskan semua itu sama persis seperti 5 tahun dulu, saat ia pertama bertemu Jung Sun.


Hyun Soo mengucapkan selamat, karena Jung SUn akhirnya menjadi chef. Jung Sun juga mengucapkan selamat, karena akhirnya Hyun Soo menjadi penulis.

"Aku tidak cukup baik untuk diberi selamat." Jawab Hyun Soo.

"Terlalu awal juga bagiku untuk menerima ucapan selamat. Hidupku penuh dengan rintangan."

"Kau terdengar seperti orang dewasa."

"Itu berarti Kau makin tua."

"Perkataanmu menohok hatiku."

"Kau masih terikat dengan usiamu, ya?"

"Kau telah tumbuh menjadi makin menyebalkan, ya?"

"Tumbuh itu baik."


Hyun Soo tak mengerti, kenapa Jung Sun melakukan hal itu padanya? Jung Sun menghilang begitu saja dan kini muncul, lalu mengejeknya?

"Kau lupa bahwa Kaulah yang tidak menjawab teleponku?"

"Mana mungkin aku lupa?! Tahukah Kau betapa aku menyesalinya dan betapa itu melukaiku?!"

"Kenapa Kau menyesalinya dan terluka?"

Hyun Soo tak bisa menjawabnya, ia pun meminta Jung Sun melupakannya saja, itu sudah masa lalu.

"Kini Kau punya kekasih yang hebat, dan mimpimu menjadi penulis telah tercapai. Kenapa Kau menyesalinya dan terluka?"


Hyun Soo kembali tidak menjawab karena Jung Woo keluar lagi soalnya mereka gak masuk-masuk.


Jung Woo: Orang asing mungkin berpikir kalian sepasang kekasih yang sedang bertengkar.

#Eaaa
>

6 komentar

avatar

Haaaaa..... Kurang lg epsodnya...

avatar

Nggak suka hong ah😠😠

avatar

Wahh..kata2 terakhir jung woo jleb bgt buat kduax hahaha😄

avatar

Wahh..kata2 terakhir jung woo jleb bgt buat kduax hahaha😄

avatar

Awal g ngikutin.. Pas nonton di s one episode 8 koq jadi tertarik

avatar

Suka bngt min, lanjut min


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search