-->

Sinopsis manhole Episode 4 Part 2

- Agustus 18, 2017
>
Sinopsis Manhole Episode 4 Part 2

Sumber Gambar: KBS2


Phil sibuk menjelaskan kalau mereka tidak melakukan apapun. Gadis itu kesal mereka menerobos masuk.

"Siapa kau?!"

"Hei, kau sendiri siapa?" Balas Soo Jin.

Jin Sook mendorong gadis itu, "Kau tidak perlu tahu!"

Gadis itu kembali manja pada Phil. Phil menghiraukannya, ia menjelaskan kalau ia cuma mau mengambil pelampung.

"Aku hanya... tidak... Aku menaiki tangga..." Kata Phil.

"Kau gagap lagi!!!" Sela Jin Sook.


Gadis itu kembali bertanya, apa mereka mengenal Oppa-nya. Jin Sook tidak bisa membiarkannya, ia langsung menarik tangan Soo Jin dan Phil lalu menautkannya. Jin Sook berbohong kalau mereka adalah sepasang kekasih. Mengerti? Pergi!

"Kau mempermainkanku, ya? Aish, memalukan sekali." Kesal gadis itu lalu pergi.

Batin Phil: Maafkan aku. Semoga kau menemukan lelaki yang baik. Kau juga sangat--


Soo Jin menyadari Phil menatap gadis itu dengan tatapan tidak biasa, ia kesal dan langsung mendorong Phil. Jin Sook memisah mereka dan mengajak Soo Jin pergi.

"Soo Jin-ah, kita sudah selesai di sini. Ayo pergi."

Soo Jin masih kesal pada Phil, "Aku tidak menginginkanmu. Sana kejar dia! Aku tidak menginginkanmu lagi. Sana kejar dia! Kejar gadis itu sana!"


Phil menyesal. "Auh, kenapa aku tidak mengingatnya lebih cepat? Sial."


Soo Jin sampai di luar masih marah-marah dan tanpa mereka sadari mereka berpapasan dengan Jae Hyun.

Jin Sook: Hentikan!!!

Soo Jin: Hei, Bong Phil, mati kau! Sebentar, sebentar! Aku akan membunuhmu.

Jin Sook: Tenangkan dirimu.

Oh ya, Jae Hyun bersama kekasihnya Young Ju.


Phil bersusah payah membawa semuapelampung itu. Ia tidak merasa melakukan kesalahan tapi ia terus disalahkan. Sial!

Phil tak sengajamelihat Jae Hyun, ia ingat siapa Jae Hyun. ia langsung menghampiri.

Batin Phil: Di--dia? Tapi, kenapa si apoteker itu di sini? Apakah hanya kebetulan?


Phil bertanya, untuk apa Jae Hyun kesana? Jae Hyun bingung dong karena tidak mengenal Phil. Phil juga sadar kalau Jae Hyun belum mengenalnya.


Phil bertanya, untuk apa Jae Hyun kesana? Jae Hyun bingung dong karena tidak mengenal Phil. Phil juga sadar kalau Jae Hyun belum mengenalnya.


"Lihat? Lihat? Mereka memang berkencan. Astaga, mereka sudah lama berkencan. Tertangkap basah kau! Saat aku kembali, kuceritakan pada semua orang dan menghentikan pernikahannya."


Phil membawa semua pelampung itu ke toko dan kebetulan Jin Soo disana sedang melayani pelanggan. Phil meletakkan semuanya kesal, nih buktinya kalau ia memang cuma mengambil pelampung.

"Sudah percaya padaku sekarang?"

"Tapi, lihat yang terjadi. Lihat itu."


Phil melihat Soo Jin dan ia tidak heran karena Soo Jin masih cantik seperti biasa. Jin Sook menyuruh Phil melihat dengan seksama. Barulah saat itu Phil melihat seorang pria gagah dibelakang Soo Jin dan mereka tampak akrab.


Phil teringat, pria itu adalah pria yang menyelamatkan Soo Jin dari kebakaran yang akan terjadi. Ia sebenarnya juga akan menyelamatkan Soo Jin tapi ia keduluan.


Phil tidak bisa membiarkan mereka. Ia akan menghampiri mereka tapi Seok Tae menahannya. Phil tidak terhalang sama sekali, malah Seok Tae yang sial karena tangannya disenggol Phil jadi es krim nya belepotan ke mulutnya.


Phil menjelaskan pada Soo Jin kalau ia salah paham, tadi ia cuma membawa semua pelampung itu, ia tidak melakukan yang aneh-aneh.

"Lalu kenapa?" Tanya Soo Jin.

"Kenapa bagaimana?" Phil tak mengerti.

Pria itu bertanya pada Soo Jin, apa Soo Jin mengenal Phil. Soo Jin membenarkan tapi ia mengatakan Phil bukan teman kok cuma sebatas kenal. Lalu Soo Jin mengajak  Pria itu duduk, Soo Jin manja gitu.


Phil pun kembali duduk bersama Jin Sook tapi matanya tak lepas dari Soo Jin dan pria itu.


Jin Sook bergumam, mereka berdua sangat menyedihkan. Ia lalu menjelaskan pada Phil bahwa Soo Jin sudah 20 menit membuang pandang ke sekeliling.

"Lalu kenapa?"

"Kau masih tidak mengerti? Soo Jin sekarang tidak merasa nyaman dengan pria itu. Gerak tubuhnya mengatakan "Kemari dan jemput aku".


Phil masih juga belum mengerti. Jin Sook sungguh tak menyangka, Phil ternyata bukan hanya buruk soal start dalam berlari, tapi juga payah soal start dalam hubungan asmara.

"Itu artinya kau tidak punya taktik. Kau seharusnya sudah mulai sebelum pistol ditembak ke udara. Itu namanya taktik."

Beberapa detik kemudian Phil baru ngeh apa yang dimaksud Jin Sook. Jin Sook mengatakan pistolnya terlanjur meletus, mau bagaimana lagi. Phil menenggak habis sodanya lalu ia berjalan penuh semangat mendekati Soo Jin.


Phil langsung menarik Soo Jin untuk mengikutinya, "Sebentar lagi gelap dan kebakaran... Tidak, bukan begitu. Bukan itu. Biar aku oleskan krim matahari padamu."

"Aku sudah memakainya tadi."

Pria itu mendorong Phil karena memaksa Soo Jin yang sudah bilang tidak mau. Soo Jin sedikit kesal juga sih karena pria itu pakai mendorong segala.

"Kau mau ke tendaku? Aku akan membuat barbekyu." kata Pria itu.


Samcheon datang dan langsung meletakkan belanjaannya di meja dengan kesal, ia berkata kalau ia juga memiliki banyak daging. Samcheon sedikit memberi pria itu peringatan karena mendorong satu-satunya keturunan Bong.

"Bukan begitu, masalahnya dia menguntit wanita ini."

"Wah, apa pun yang keponakanku lakukan, sekalipun menguntit, sama sekali bukan urusanmu! Apa hubungannya denganmu? Jangan berani menyentuh dia. Kalau kau nekat, aku akan menonjokmu dan mematahkan semua gigimu. Pergi! Makan barbekyu-mu sana, dan main bersama teman-temanmu."

"Ah. Pak, saya sebenarnya juga angkatan laut."

"Ya? Angkatan berapa?"

"Angkatan ke-1900, Pak."

"Begitu? Cepat lari sana, idiot!"

"Hormat!"

"Hormat!"


Samcheon memberikan belanjaannya itu pada Phil setelah pria tadi pergi. Samcheon ingin Phil bersenang-senang dengan teman-teman.

Samcheon pada Soo Jin, "Tolong baik-baik pada Bong Phil, ya."

"Tentu saja."


Soo Jin dan Phil lalu senang-senang bersama.


Ketujuh anak kompleks menyaksikan sunset bersama.


Jin Sook memejamkan mata sambil menghirup udara laut.


Soo Jin menarik nafas daam-dalam lalu menghembuskannya, "Indah."


Seok tae menyesal, ia seharusnya belajar.


Jung Ae: Indah.


Dal Soo: Matahari terbenam.


Goo Gil: Ah.. Aku lapar.


Phil menatap Soo Jin, selama Soo Jin senang ia pun bisa tersenyum.


Hari sudah gelap dan mereka masih duduk di pantai. Kali ini Dal Soo memainkan gitarnya, membawakan OST Secret Garden,

♫ Pria yang mencintaimu...♫
♫ Pria yang begitu mencintaimu itu...♫
♫ Bagaikan sebuah bayangan...♫
♫ Dia mengikutimu kemanapun...♫
♫ Pria itu tersenyum...♫
♫ Lalu ia menangis...♫
♫ Berapa... berapa lama lagi...♫
♫ Cinta bagaikan angin ini...♫
♫ Cinta tak berguna ini...♫

♫ Kau mundur dua langkah...♫
♫ Aku, yang mencintaimu...♫



Batin Phil: Hari ini akan terjadi kebakaran. Kebakaran. Kebakaran. Kebakaran. Kebakaran. Tidak, aku tak boleh membiarkannya. Sadarkan dirimu! Sadarkan dirimu! Aku akan menghentikannya. Aku akan menyelamatkan mereka. Aku akan menyelamatkan semuanya.


Jin Sook melarang Seok Tae yang terus menatapnya, ia ingin dibiarkan menikmati tempat yang indah itu. 

Dal Soo tidak ingin menyanyikan lagu cinta lagi karena cinta harus diungkapkan sengan alasan, namun tidak seorangpun siantara mereka memilikinya.


Samcheon: Apa maksudmu? Cinta itu soal hati seseorang. Semangat. Membara.

Dal Soo: Sesuatu yang terlalu cepat panas akan lekas dingin juga. Lebih penting memiliki ikatan emosional daripada ketertarikan fisik. Platonik.

Jung Ae: Aku juga menyukainya. Segala sesuatu tentang Oppa aku menyukainya.

Goo Gil: Berhenti pamer soal pengetahuanmu. Hei. Apa kau tahu cinta itu apa? Apa kau tahu rasanya... tidak bisa mengutarakan perasaan pada orang yang kau cintai?

Saat Goo Gil mengatakan itu, Soo Jin menatap Phil tapi saat Phil balik menatapnya SOo Jin langsung mengalihkan tatapannya.


Samcheon pamit karena para wanita penggemarnya tentu saja sedang menunggunya. Dan Samcheon bertanya, kenapa banyak sekali pemadam kebakaran di sana? Memang ada sesuatu yang akan terjadi?

Phil: Siapa yang tahu? Ada api unggun di sini.

Samcheon: Aey, kau... kau takut sekali kebakaran terjadi? Aigoo, kau sudah dewasa, ya. Dia itu saat masih kecil dulu suka mengompol di celana. Aku mengerti. Mengerti. Aku pergi. Bersenang-senanglah kalian. Hei, Phil, kalau terjadi sesuatu, hubungi aku. Dan, makanlah dengan benar!


Anak-anak menyalakan kembang api, sementara Soo Jung dan Phil menikmati pemandangannya. Phil terus saja memandangi Soo Jin tapi saat Soo Jin memandangnya, ia segera berpaling.


Soo Jin mengajak Phil bersulang, ia berterimakasih pada Phil juga minta maaf.


Phil kembali terpesona pada Soo Jin, kenapa Soo Jin cantik sekali?

"Apa aku... langsung kucium saja? Aku siap saja meski ditampar setelahnya."


Soo Jin mengakui, "Aku tahu tidak pernah bisa menyelesaikan sesuatu sendiri, tapi ketika ada seseorang yang membelaku, rasanya seolah aku tak sendirian lagi di dunia ini. Aku merasa bersyukur. Kau tahu. Apakah bila sesuatu terjadi lagi padaku.. kau akan membantuku lagi.. seperti biasa?"

Phil tidak fokus pada kata-kata Soo Jin, ia fokus pada bibir Soo Jin.


Soo Jin paham itu dan segera menyadarkan Phil, Jangan coba melakukan apa pun! Phil langsung berpikiran kotor setiap ada kesempatan.

"Memang aku kenapa?" Sanggah Phil.

"Aku tahu hanya dari tatapanmu! Mau mati, ya?"

Batin Phil: Seandainya dia izinkan aku mencium sekali saja, aku tak keberatan harus mati sekarang juga.
Soo Jin lalu menunjukkan kamera digital pemberian Phil, apa Phil masih ingat?

"Oh, aku tidak menyangka kau masih memilikinya. Biasanya kau mudah merusakkan segala sesuatu."

"Tapi yang ini selamat. Aku bisa memotret dengan baik memakai ini. Mendapatkan perasaan yang hebat."

"Kau harus terus memotret. Kau memiliki bakat di bidang itu. Di masa depan, kau akan menghasilkan uang darinya."

"Sungguh?"

"Ya. Aku ini.. memiliki kemampuan melihat masa depan."

"Lalu, bagaimana dengan masa depanmu sendiri?"

"Aku..." dalam batin, "akan menikahimu."

Phil mencari alasan untuk menghindar, ia bilang akan mengambil lebih banyak kembang api.


Soo Jin melihat-lihat foto Phil jepretannya tadi setelah Phil pergi, "17 Agustus 2011. Ini akan disebut... "Run to me (lari kepadaku)". Benar, judul yang tepat. Dia imut."


Phil kembali dan ia melihat Soo Jin, ia tersenyum.


Jung Ae berduaan dengan Dal Soo. Jung Ae sengaja tiduran di paha Dal Soo. Dal Soo sampai salah tingkah.

"Oppa... bagaimana menurutmu tentangku.. seperti kepada wanita lainnya?"

"Sekarang aku sedang kehabisan alasan, jadi jangan tanya."

"Bukan itu yang kumaksud. Perasaan pria terhadap wanita, seperti itu."

"Kalau begitu, jangan gunakan "seperti pada wanita" gunakan "sebagaimana kepada wanita"."

"Tapi Oppa, kenapa kau bisa kehabisan alasan? Kau bilang begitu."

"Entahlah. Aku juga tidak mengerti, tubuhku aneh."


Soo Jin bertanya, Dal Soo dan Jung Ae kemana? Phil juga baru sadar, tadi ia masih melihat mereka disana.

"Mereka pergi menyetabilkan hubungan emosional mereka." Kata Jin Sook.

Gumam Phil, "Bagus, bagus. Mereka mulai tinggal bersama setelah liburan ini, jadi tidak mungkin dia akan mengencani Goo Gil Hyeong. Ini berita bagus."


Goo Gil tiba-tiba bangun, "Ke mana katamu Jung Ae dan Dal Soo?"

Phil: Mereka pasti ke tempat tidur.  Pergi tidur.

Go Gil terkejut, "Mereka tidur bersama? Kapan? Di mana? Siapa? Bagaimana? Kenapa?"

Jin Sook, "Astaga, kau sangat bodoh. Phil tidak minum sama sekali. Aku mau tidur."

Jin Sook melihat Seok Tae tidur meringkuk, ia kasihan lalu menyelimuti Seok Tae dengan selimutnya.

Goo Gil akan mencari Dal Soo dan Jung Ae tapi Phil menghalanginya, menyuruhnya cepat tidur dan jangan mengganggu mereka.


Soo Jin sudah sangat mabuk dan ia berdiri, ia pamit pada Phil kalau ia juga mau tidur di toko. Phil jadi lupa sama Goo Gil untuk menanggapi Soo Jin.


Phil melarang keras Soo Jin tidur di dalam, pokoknya tidak boleh.

"Aku tidak bisa tidur di tenda. Aku perlu tempat berdinding dan memiliki lantai untuk tidur."

"Tidak, tidak, tidak. Terakhir kali kau juga keras kepala ke sana."

"Apa maksudmu?"

"Hei, kau, malam ini tetaplah bersamaku. Itu yang paling aman. Bicara saja denganku. Ya, ayo kita mengobrol sebentar..."

"Lihat kau. Apa yang kau ingin kita lakukan berdua? Lihat matamu! Matamu kelihatan sekali tidak fokus."

"Apa yang kau inginkan? Kita tidak akan memiliki kesempatan seperti ini lagi. Dan, aku juga harus pergi nanti."

"Pergi ke mana?"

"Yah, ke-ke sana. Kau tidak perlu tahu. Bukannya aku ingin sekali ke sana, tapi memang harus. Jadi, tetaplah bersamaku sampai lewat tengah malam."


Soo Jin langsung merangkul Phil keras, mau kemana Phil meninggalkannya sendirian? Phil sendiri yang bilang ia akan celaka, jadi Phil harus melindunginya dengan tetap disana.

"Mati kau kalau berani pergi ke tempat lain. Mengerti?"

"Baiklah, baiklah."


Soo Jin masuk ke dalam dan langsung tidur. Ia mengunci pintunya.


Phil menunggu di depan toko, ia melihat ponselnya, masih ada 1 jam tersisa. Ia lega, ia hanya perlu menunggu satu jam lagi. Ia sudah yakin si apoteker itu berselingkuh. Insiden di Gereja pun kembali seperti sedia kala. Segalanya akan normal saat ia kembali.

"Baik, Bong Phil! Tunggu satu jam lagi. Satu jam saja. Tak masalah selama kebakaran tidak terjadi."


Seok Tae terbangun dan mendapati dirinya sendirian disana. Ia lalu bangun dengan mata setengah tertutup. Ia berlajan dengan menyeret selimutnya dan tidak sadar kalau selimutnya melewati bara api.


Seok Tae bahkan tak sadar selimutnya terlepas saat ia melewati tumpukan pelampung. Selimutnya tadi sudah mulai berapasa dan sekarang semakin tebal.


Seok tae melihat Phil duduk di depan toko, ia heran, kenapa Phil tidak tidur. Phil mengatakan Seok Tae tidak perlu tahu, lalu Phil bertanya, Seok tae mau kemana?

"Ke toilet."

"Api unggunnya bagaimana?"

"Kurasa sudah padam. Entahlah. Hei, tapi kemana Hyungdeul pergi?"

"Pergi tidur, dan entah satunya ke mana. Satunya itu pergi menangkap yang sedang tidur. Pergi saja ke toilet sana! Tidak, aku harus mengeceknya sampai akhir."


Phil pergi memastikan api unggun mereka. Ternyata tinggal bara apinya dan ia langsung menyiramnya dengan air.

"Bagus, semuanya selesai. Sudah selesai sekarang." Katanya puas.


Phil akan mengembalikan alat pemadam kebakaran mini. Ia melihat Goo Gil sedang ribut dengan Jung Ae dan ada Dal Soo juga. Phil kesal, sudah ia bilang jangan mengganggu tapi tetap saja keras kepala.

Phil meletakkan saja alat pemadam api itu, namun tanpa ia tahu api sudah mulai membesar.


Asap mulai masuk ke dalam danSoo Jin batuk-batuk tapi ia tidak bangun.


Phil menghampiri mereka bertiga, ia menggerutu kesal pada Goo Gil karena tidak mendengarkannya. Phil lalu menarik Goo Gil agar mau tidur.


Saat itu mereka sadar api sudah membakar toko, ainya sudah sampai di genteng. Phil langsung berlari ke sana diikuti mereka.


Samcheon melihat kepulan asap dari jauh, ia sampai menghentikan motornya. Lalu ia tersadar akan Phil dan ia segera berlari ke sana.


Phil dibantu yang lain memadamkan api dengan alat seadanya tapi tidak maksimal. Phil kesal, ia mencoba membuka pintu tapi terkunci, ia tambah kesal.


Phil membasahi selimut, ia akan menerobos masuk tapi Samcheon menahannya. Phil lebih kuat dan bisa menepis pamannya. Lalu pria itu datang, hendak menerobos masuk tapi Phil berhasil menjatuhkannya.


Phil masuk dengan memecah kaca. Ia langsung menuju Soo Jin yang sudah tak sadarkan diri. Phil memanggil-manggilnya tapi Soo Jin tidak bereaksi.


Phil langsung membungkus tubuh Soo Jin dengan selimut dan menggendongnya keluar dengan merobohkan pintu.


Phil ngos-ngosan, jadi ia asal saja membaringkan Soo Jin di pasir. Soo Jin sadar dan Phil akhirnya bisa bernafas lega.


Soo Jin melihat Phil tiduran disampingnya, ia tersadar apa yang terjadi dan ia khawatir pada Phil.

"Hei, Phil-ah. Hei, Phil. Apa yang terjadi? Kau terluka? Apa yang terjadi?"

"Sudah kubilang. Tak akan terjadi apa-apa padamu. Bila terjadi sesuatu padamu, apakah aku akan datang? Kau menanyakannya padaku. Tentu saja. Aku akan selalu ada untukmu."

"Phil-ah."


Soo Jin mendekatkan wajahnya pada Phil dan saat wajah mereka sudah sangat dekat, waktu tiba-tiba berhenti, Tengah malam!

Jiwa Phil keluar dari tubuhnya,

"Tidak, tidak, sebentar! Hei, hei, Soo Jin-ah! Sialan kau manhole berengsek!"


Philkembali ke masa depat tepat jam 12 siang. Lingkungan mereka sudah kembali bersih. Phil juga berpakaian rapi, ia memakai setelan jas.

[5 hari sebelum pernikahan Soo Jin]


Phil bisa tersenyum karena sekarang ia menggunakan jas dan dasi, ia rasa tidak ada masalah. Phil memeriksa tatonya dan tatonya sudah hilang.

"Bagus sekali. Aku menyelamatkan hidupnya, juga sekarang aku sudah tahu aturannya. Aku harus mengingatnya. Soo Jin-ah, di mana kau sekarang?"

= E P I L O G =


Dal Soo menaiki Jet Ski bersama Jung Ae dan mereka sangat mesra.


Lalu saat mereka berduaan, Dal Soo kelihatan sekali sangat gugup.

Jung Ae: Kita belum pernah kontak fisik sama sekali, apa kau tahu?

Dal Soo: Kontak fisik apa?


Jung Ae mundur, kesal dan otomatis tibuh Dal Soo jatuh ke belakang menimpa Jung Ae.

Jung Ae: Memangnya cinta itu kompetisi? Atau menurutmu sebuah pelajaran?

Dal Soo: Mungkin itu salah satu jenis eksplorasi. Eksplorasi tubuh. Astaga.


Jung Ae siap melakukannya tapi Goo Gil segera datang. Hei, kau!!!


Goo Gil memberdirikan Dal Soo dan menggoncang-goncangnya, "Apa yang kalian berdua lakukan? Kita semua teman. Apa kau itu monster? Apa yang kau lakukan? Dal Soo-ya, jangan sampai merusak persahabatan kita."

"Mari kita coba."


Dal Soo langsung bicara pada Jung Ae, "Jung Ae-ah. Malam ini menyenangkan. Selamat malam."

Goo Gil lalu mengajak Dal Soopergi. Jung Ae kesal pada Goo Gil, ia sampai mengambil kayu untuk memukul Goo Gil. Goo Gil kabur dan Jung Ae mengejarnya.
>

3 komentar

avatar

Sebenernya ini seru loh jalan ceritanya... Tapi kok ktanya ratingnya jeblok? Mkasi udh nulis sinopsisnya...

avatar

Makasih buat sinopsisnya. Filmnya keren. Aku suka

avatar

Ceritanya mirip operation proposal


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search