-->

Sinopsis Lookout Episode 15

- Juni 14, 2017
>
 Sinopsis Lookout  Episode

Sumber Gambar: MBC

Soo Ji terbangun, ia samar-samar teringat kalau yang menyelamatkannya itu adalah Do Han.

Soo Ji hendak bangun, sementara Bo Mi menungguinya disampingnya dan gerakan Soo Ji itu membangunkan Bo Mi. Bo Mi meminta Soo Ji berbaring saja karena Soo Ji habis dioperasi, tapi Soo Ji tetap bangun.


Soo Ji bertanya apa yang terjadi. Bo Mi menjawab kalau ia menyelamatkan Soo Ji setelah Soo Ji tertembak.

"Kau? Kau... keluar sendiri?"

"Ya, mau bagaimana lagi? Kyung Soo sedang tidak di dekat situ, aku satu-satunya yang bisa melakukannya."

"Aku berhutang nyawa padamu. Aku yang semestinya menyelamatkanmu, namun justru sebaliknya. Apa kau baik-baik saja?"

"Tidak semestinya kau mencemaskan aku. Kondisimu lebih parah... Dan Kyung Soo membantuku. Aku hanya mengikuti arahan darinya."

"Um... dia sangat membantu. Apa dia masih membuntuti Kang Jin Ku?"

"Kita kehilangan dia."

"Itu semua salahku."

"Tidak. Berkatmu, aku bisa keluar dari rumah."

"Seo Bo Mi.. Apa sekarang kau sungguh tak apa?"

"Ya. Kurasa begitu. Terima kasih."


Kyung Soo sampai di rumah sakit, ia menelfon Bo Mi bertanya dimana ruangan Soo Ji. Bo Mi saat ini sedang di koridor, ia balik bertanya dimana Kyung Soo sekarang.

"Sungguh? Aku  di elevator."

Kyung Soo sudah berjalan lurus ke arah Bo Mi tapi ia hanya melewatinya saja. Bo Mi membiarkan saja.


Kyung Soo menyapa seorang gadis gendut yang sedang menelfon, "Hei! Aku menemukanmu. Wah, kau berhasil sampai di sini. Bagus, Seo Bo Mi."

"Kau siapa?" Tanya gadis itu bingung.

"Anu, aku kira kau kenalanku. Maaf."


Kyung Soo berbalik sambil bertanya dimana Bo Mi sebenarnya tapi kembali lagi, ia melewati Bo Mi begitu saja. Ia lalu menyapa seorang Ahjumma.

"Seo Bo Mi. Wah... kau selalu bersikukuh lebih tua dariku. Kau sungguh... Anda memang lebih tua. Maaf karena selalu kurang ajar."

"Namaku Mi Sun. Park Mi Sun."

"Maaf."


Bo Mi akhirnya memberi Kyung Soo arah menuju dirinya. Tapi sudah menatap Bo Mi, Kyung Soo masih saja mencari-cari dimana Bo Mi.

"Kau sungguh Seo Bo Mi?"

"Ya, aku Seo Bo Mi!"

"Hei. Kau sama sekali tidak seperti dalam bayanganku."

"Apa?"

"Um... Kau lebih cantik dari yang kubayangkan."

Kyung Soo lalu menyalami Bo Mi, "Senang bertemu denganmu."


Soo Ji bersiap pulang dan Gwang Woo masuk membawakan obat. Gwang Woo menjelaskan, harusnya Soo Ji belum boleh bangun dulu, disana tempat kerjanya jadi untuk sementara Soo Ji aman. Gwang Woo lalu memberikan obat yang dibawanya.

"Memang kau, Bapa."

"Aku sedang lewat sana. Aku melihatmu dalam kesulitan, kemudian membantu. Itu saja."

Soo Ji tidak percaya, ia menduga teman Gwang Woo lah yang menyuruh Gwang Woo.


Soo Ji memegangi perutnya, Gwang Woo tampak khawatir. Soo Ji tidak mengerti, Daejang melibatkan mereka dalam bahaya lalu menyelamatkan mereka, apa sebenarnya rencana Daejang.

"Tapi, aku yakin akan satu hal. Kami dimanfaatkan... untuk sesuatu yang amat berbahaya." Lanjut Soo Ji.

"Kami tidak berbeda dari kalian. Seperti kalian, kami pun mengalami sesuatu. Untuk mengatasi rasa sakit itu, kami bertindak. Cepatlah pulih."

Gwang Woo berjalan menuju pintu. Soo Ji bertanya, apa teman Gwang Woo itu orang yang ia kenal?

"Aku tidak yakin. Lebih baik kau tidak pernah mengetahuinya." Jawab Gwang Woo lalu pergi.


Do Han memotret sebuah gedung dari gedung yang berbeda.


Bujangnim Oh masuk ke sebuah restoran tertutup dan ia terkejut karena yang ada disana adalah Anggota Dewan Chae. Bujangnim Oh mengira ia salah masuk ruangan.

"Kau selalu menolak bertemu denganku. Maka itu aku minta tolong temanmu mengatur pertemuan ini. Tolong luangkan sedikit waktumu untukku." Pinta Angggota Dewan Chae.


Bujangnim Oh pun duduk, tapi ia menegaskan kalau tidak ada yang perlu ia katakan.

"Aku ingin melihatmu duduk di Dewan."

"Dewan? Saya?"

" "Whistle Blower" Geomsajang yang akan mengungkap korupsinya. Itu saja cukup mengantarkanmu ke kursi Dewan. Di jajak pendapat Pemilihan Jaksa Agung, jadilah saksi pihak kami."

"Saya bahkan... tidak pernah lagi menonton berita karena membuat sakit kepala. Saya tidak tertarik pada politik. Tolong jangan menghubungi saya lagi."

Bujangnim Oh langsung pergi setelahnya.


Do Han menghubungi Anggota Dewan Chae, bertanya apa Anggota Dewan Chae sudah bertemu dengan Bujangnim Oh.

"Dia tidak seperti yang kau katakan. Bukankah kau bilang dia ingin mengkhianati Yoon Seung Ro?"

"Aku tidak bilang begitu. Hanya kubilang, "segera"."

"Kedengarannya, kau berusaha menciptakan keretakan antara mereka."

"Memang berapa lama hubungan didasari kekuasaan bisa bertahan? Sekarang mungkin mereka saling percaya, tapi bila masa lalu terangkat ke permukaan, bukankah kepercayaan itu akan retak dengan sendirinya? Keduanya akan menyelamatkan diri masing-masing. Sekalipun berarti harus saling bunuh."

"Mungkinkah, kesalahan yang kau maksud adalah kasus pembunuhan keluarga di Miseo-dong?"

"Kudengar Anda memiliki banyak sekali sumber."

"Kasus itu sedang diselidiki ulang. Bagaimana kau bisa mengetahuinya?"

"Itulah yang ingin kutanyakan pada Anda. Kudengar Anda memiliki telinga di Kejaksaan. Kurasa itu benar."

"Kau... siapa sebenarnya?"

"Hanya penduduk biasa yang suka melaporkan ketidakadilan. Kita anggap saja begitu."


Owalah, tujuan Do Han adalah memotret Bujangnim Oh dengan Anggota Dewan Chae, dalam foto itu kesannya mereka berdua sedang bersepakat gitu.


Kyung Soo membantu Soo Ji berjalan keluar rumah sakit, sementara Bo Mi mengikuti mereka dari belakang. Tapi Bo Mi kembali mengalami syok saat mendengar suara sirine ambulan. Saat Soo Ji dan Kyung SOo sampai di mobil, mereka baru menyadari kalau Bo Mi tidak ada di belakang mereka.


Kyung Soo lalu kembali lagi untuk mencari Bo Mi. Ternyata Bo Mi sedang duduk dipojokan sambil menutup kedua telinganya.

"Apa aku berjalan terlalu cepat?" Tanya Kyung Soo, ia lalu mengulurkan tangannya sambil tersenyum.

"Apa yang kau lakukan?"

"Aku tak akan kehilangan lagi."


Bo Mi pun menerima uluran tangan Kyung Soo. Kyung Soo mengatakan, mulai sekarang mereka bisa saling menggengam tangan dan pergi kemana saja bersama.


Soo Ji senang karena akhirnya mereka bertiga bersama. Bo Mi menyahut kalau tidak ada bedanya karena mereka selama ini juga saling melihat (lewat CCTV).

Kyung Soo: Tidak!

Soo Ji: Benar. Sekarang baru adil.

Bo Mi: Memang bertemu muka begini ada bedanya?

Kyung Soo: Saling menatap itu penting, tahu! Sekarang, kita benar-benar seperti komplotan. Ayo kita ke tempatku.

Bo Mi: Tempatmu?

Kyung Soo: Ya. Oh, kantor kita. Rumahmu sudah terekspos. Bahaya. Kau bisa tinggal dengan kami mulai sekarang.

Soo Ji: Mereka mungkin juga mulai memburumu, tak ada yang tahu. Jati dirimu pasti terungkap saat mereka mulai memeriksa barang-barangmu. Lebih aman kurasa bila kita tinggal bersama.

Bo Mi: Kalau begitu, aku akan tinggal selama beberapa waktu.

Kyung Soo: Beberapa waktu? Kau bisa tinggal di sana selamanya. Baiklah, ayo!


Eun Joong mengamati rekaman CCTV tapi tepat setelah SOo Ji pingsan rekamannya blur. Soon Ae menjelaskan terdapat eror dalam sistemnya, jadi sebagian rekaman CCTV tidak tersimpan.


Do Han tiba-tiba masuk ruangannya, Eun Joong pun segera menutup rekaman itu. Do Han kesana untuk mengajak Eun Joong makan siang. Eun Joong mengusir Do Han, jika tujuannya hanya untuk mengganggu.

"Mengganggumu? Aku ini rekan sesama Jaksa yang perlu berbagi informasi. Kau seolah tak menganggap kami."

"Kau itu sebenarnya mau bilang apa?"

"Kau langsung tahu kasusnya begitu melihat foto para tersangka. Kasus Miseo-dong itu, sejak kapan kau mencaritahu tentangnya? Jangan bilang, kau sedang menggali lebih jauh tentang kasus itu?"


Eun Joong mengerti sekarang, jadi tujuan Do Han kesana adalah untuk mengetahui kasus itu. "Kurasa, ada yang begitu penasaran akan hal itu." Tebak Eun Joong.

"Dia hanya takut Tim Investigasi Gabungan melebar membahas kasus lain."

"Kalau begitu, kau harus menenangkannya. Saat ini, kita hanya perlu fokus menemukan Jo Hyeongsanim. Dengan begitu, baru kita akan tahu yang sebenarnya terjadi kemarin."

"Kau! Tingkahmu semakin aneh hari ini. Biasanya kau selalu saja semakin bersemangat melakukan sesuatu bila aku melarangnya."

"Lalu? Kau kecewa?"

"Aku tidak bilang kecewa. Aku hanya merasa senang sekarang kita sependapat. Kuharap, kau tidak mengubah pikiranmu."


Eun Joong mendapat telfon dari Joon Tae. Do Han memasang telinganya untuk mendengarkan pembicaraan mereka tapi Eun Joong segera menyuruhnya keluar. Do Han pun keluar.


Di luar Do Han perpikir mengenai rekasi Eun Joong dan Joon Pyo kemarin soal kasus Miseo-dong itu. Juga Anggota Dewan Chae yang langsung menyebut kasus Miseo-dong itu.

"Bila mereka bertiga terlibat, Kim Geomsa (Eun Joong) akan berubah pikiran." Batin Do Han.


Joon Pyo memerintahkan Eun Joong untuk mencaritahu tentang kasus Miseo-dong. Sebenarnya Anggota Dewan Chae yang memerintah Joon Pyo untuk melakukannya. Jika mereka tidak melakukannya, Joon Pyo khawatir Anggota Dewan Chae akan membuat drama lagi.

"Tapi, saat ini kasus Yu Na sudah cukup menarik perhatian. Akibat kasus Miseo-dong seorang tentara AS dideportasi, bila ketahuan Geomsajang pasti tersudut. Lalu, bagaimana dengan perburuan kita?" Tanya Eun Joong.

"Hanya karena kau turut melakukan pencarian bukan berarti Jo Soo Ji bisa tertangkap. Kita serahkan saja pencarian pada mereka, cukup kita menunggu saja."

"Aku mengerti."


Kyung Soo sudah berkeliling mencari Jin Ku juga sudah memeriksa semua CCTV tapi belum juga menemukannya. Ia minta pendapat Soo Ji, haruskah ia memeriksa semua warnet saja?

Bo Mi: Jadikan aku umpan. Dia pasti muncul.


Bi Nu berselfie lalu ia mengubah backgroun fotonya menjadi gedung apartemennya. Soo Ji bertanya, apa Bo Mi hendak memancing Jin Ku ke rumahnya di Miseo-dong?

Bo Mi: Dua tempat yang ia tahu hanya rumahku dan restoran kami, tapi restorannya bukan lagi milikku, jadi tak ada pilihan lain.

Soo Ji: Benar. Polisi juga akan pergi setelah selesai menggeledah. Bo Mi akan memancing dia ke rumah, Kyung Soo-ya tunggulah dekat situ.

Bo Mi meng-upload fotonya itu ke sosial medianya.


Soon Ae mendatangi Eun Joong. Eun Joong bertanya, apa Soon Ae sudah dapat info tentang ketiga tersangka?

"Ya, kami menemukan keberadaan Yang Do Cheol. Tapi... Seo Joo Hwan semalam ditemukan tewas bunuh diri."

"Bunuh diri? Lalu, Kang Jin Ku?"

"Belum. Dua yang lain memiliki KTP, tapi Kang Jin Ku tidak."

"Apa kata Detektif yang menangani kasus itu pada 2012?"

"Mereka bilang memang mencurigakan saat ia menghilang setelah insiden terjadi, tapi mereka tidak bisa menemukan keberadaannya. Satu-satunya yang mereka tahu hanya nama Kang Jin Ku."

"Maksudmu, tidak ada jalan untuk bertemu dengan dia?"

"Tapi anehnya adalah saat pemakaman Seo Joo Hwan, seseorang menelepon dan melapor melihat Kang Jin Ku di sana. Dia mencari Seo Bo Mi."

"Seo Bo Mi?"

"Ya. Tapi, Geomsanim. Apa kau akan lanjut menginvestigasi kasus ini?"

"Ya, kurasa kasus ini akan membantu kita menemukan Jo Hyeongsa."

"Ya, benar. Tapi, sekarang kita tahu pasti Soo Ji terluka tembak. Namun, aku tidak yakin saat ini tepat untuk menyelidiki kasus ini, bukannya menginvestigasi insiden itu. Sekarang ini kita tidak tahu kondisi Soo Ji. Aku... hanya terlalu banyak pikiran. Aku akan mencari keberadaan Kang Jin Ku."

"Ya."



Jin Ku berada di salah satu warnet dan ia melihat foto Bo Mi itu di sosial medianya. Jin Ku tersenyum, ini kesempatan emasnya.


Tapi mendadak polisi datang ke warnet itu. Jin Ku hendak menyelinap keluar tapi ia ketahuan oleh Jin Ki.


Kyung Soo kebetulan menuju ke arah warnet itu dan ia melihat Jin Ku dibawa oleh Jin Ki. Kyung Soo pun menyetop taksi untuk mengikuti mobil yang membawa Jin Ku.


Bo Mi ijin masuk ke ruangan Soo Ji untuk memberikan barang-barang Soo Ji. Soo Ji memeriksanya tapi ada satu barang yang ia tidak kenali, sebuah saputangan yang penuh dengan darah.

"Apa ini?" Tanya Soo Ji.

"Kurasa itu digunakan untuk menghentikan pendarahanmu."

"Tapi bukan punyaku."

"Apa punya Bapa itu, ya? Situasinya kacau sekali saat itu, aku bingung."


Bo Mi membuka salah satu laci Soo Ji dan ia menemukan pistol disana. Bo Mi meminta SOo Ji untuk mengajarinya menggunakan pistol itu, ia berdalih ingin melindungi dirinya sendiri. Soo Ji merebut pistol itu, ia menjelaskan kalau Jin Ku tidak akan bisa menemukan mereka disana.

"Kita tidak tahu. Aku tidak harus menembak, hanya perlu mengintimidasinya." Jawab Bo Mi.

"Sekalipun untuk melindungi diri, membawa pistol saja sudah ilegal. Itu saja sudah menimbulkan masalah."

"Pembunuh itu masih hidup dan berkeliaran. Aku tidak ingin bersembunyi atau melarikan diri lagi."


Soo Ji akhirnya mau mengajari Bo Mi, tapi ia meminta Bo Mi mengingat betul-betul, pistol itu hanya akan digunakan untuk melindungi diri, saat Bo Mi tidak memiliki pilihan lain untuk menyelamatkan diri dari situasi.


Soon Ae mengintergasi Jin Ku didampingi Jin Ki dan Eun Joong. Soon Ae menjelaskan kalau ia akan menginterogasi Jin Ku perihal kasus pembunuhan keluarga di Miseo-dong 5 tahun lalu.

"Hari itu, dimana dan bersama siapa kau?"

"Um... Itu sudah lama sekali. Aku tidak ingat lagi. Maafkan aku."

Soon Ae lalu menunjukkan foto dua tentara amerika itu. Jin Ku menjawab kalau mereka adalah pelanggan tetap di restoran.

"Jika mereka pelanggan, bisa jadi kau akrab dengan mereka."

"Tidak. Mereka akrab dengan orang lain."


Eun Joong lalu menunjukkan foto dua orang, koki dan paman Bo Mi. Jin Ku menunjuk paman Bo Mi lah orang yang akrab dengan kedua pelanggan itu.

"Alamat... serta password rumah Sajjangnim-ku, diberikan olehnya pada tentara AS ini, tepat di depan mataku."


Byung Jae mengawasi dari ruang kontrol, ia hendak melapir pada Yoon Seung Ro tapi bertepatan dengan masuknya Do Han.

"Kudengar tersangkanya sudah ketemu." Kata Do Han.

"Kami sedang menginterogasinya sekarang."

"Lalu, kau mau kemana? Kita belum tahu dia pelaku sebenarnya atau bukan. Kita bisa mengabari Geomsajangnim nanti."

"Hak Geomsajangnim menentukan hal itu."

Dan Byung Jae tetap keluar untuk menelfon Yoon Seung Ro.


Eun Joong menanyakan alasan Jin Ku tidak memberitahu orang tua Bo Mi soal password itu, Jin Ku pasti juga tahu sendiri kalau akan terjadi sesuatu.

"Tapi, mereka kan saudara. Untuk apa berbuat begitu? Dan, aku yakin tak akan ada yang memercayai ucapanku."

"Kenapa setelah kasus itu kau sembunyi?"

"Geomsanim, Aku tidak tahu siapa orang tuaku. Dan... Aku bahkan tak tahu berapa nomor KTP-ku. Jika hal semacam ini terjadi padaku, aku tak punya pilihan selain sembunyi."

"Tapi... bagaimana kau bisa tahu Seo Joo Hwan meninggal? Kau bilang putus komunikasi dengan dia lima tahun belakangan."

"Um..."


Do Han masuk menyelamatkan Jin Ku, "Anu, apa kau menuduhnya menguntit selama lima tahun, kemudian membunuh dan menghadiri upacara kematiannya? Apa-apaan? Sekalipun kita abaikan fakta itu tidak logis, memang dia punya motif? Maaf menyela, tapi tidak usahlah kita salah berasumsi. Sampai di sini saja hari ini. Ada perintah melindungi orang ini."


Eun Joong terkejut, melindungi siapa? Do Han menjelaskan kalau Jin Ku adalah target Soo Ji jadi mereka harus melindungi Jin Ku dari Soo Ji.

"Kenapa orang itu memburuku?" Tanya Jin Ku."

"Aku akan mengatakan alasannya di tempat lain saja. Ayo pergi."


Kyung Soo menelfon Bo Mi, ia mengatakan kalau Jin Ku saat ini ada di Kantor Polisi Seoul. Kyung Soo juga mengatakan kalau Eun Joong yang membawa Jin Ku, mungkin Eun Joong menyadari kalau mereka sedang memburu Jin Ku.

"Bagaimana bisa? Apakah aku meninggalkan petunjuk di rumahku?"

"Mungkin seperti ini lebih baik. Lagi pula, pada akhirnya kita tetap menyerahkan dia pada Kepolisian. Mereka akan mengetahui perbuatan orang itu setelah menginterogasinya secara mendalam. Lalu, mereka akan menjebloskan dia ke penjara."


Tapi Kyung Soo melihat Jin Ku dibawa keluar dari kantor polisi dan anehnya, Jin Ku tidak diborgol.

"Mereka membiarkan seorang pembunuh yang sudah menghabisi empat nyawa bebas?" Bo Mi meyakinkan.

"Begitu adanya. Tapi, kenapa kau yang jawab teleponnya Noonim?"

"Dia tidur. Kau mau bicara dengan dia?"

"Tidak-tidak... nanti saja aku kabari lagi. Biarkan Noonim istirahat."


Jin Ki bertanya, apa mereka akan bisa menginterogasi Jin Ku lagi?

Eun Joong: Jika Geomsajangnim sudah turun tangan, sulit menyeretnya kemari lagi tanpa bukti kuat.

Soon Ae: Seandainya Seo Joo Hwan tidak bunuh diri, dan Kang Jin Ku rupanya membunuh Seo Joo Hwan... Artinya... ada tempat yang ia datangi sebelum pemakaman.

Eun Joong: TKP.

Jin Ki: Biar kuperiksa CCTV apartemen itu.


Do Han melapor pada Yoon Seung Ro kalau ia sudah menjalankan semuanya sesuai perintah, kecuali Eun Joong menemukan bukti, Jin Ku tidak bisa diinterogasi lagi.

Setelah menutup telfon, ia melihat Jin Ku sedang berjalan sambil menelfon.


Bo Mi diam-diam memasukkan obar di air dalam gelas. Soo Ji bangun dari tidurnya, Bo Mi memberitahu kalau Kyung Soo tadi menelfon, dan ia berbohong kalau Kyung Soo belum menemukan Jin Ku.

Bo Mi lalu memberikan obat Soo Ji dan juga air itu (yang sudah ia beri obat).


Soo Ji minum obatnya dengan air itu. Bo Mi mendadak bilang terimakasih pada Soo Ji karena sudah membantunya, ia juga berterimakasih pada Kyung Soo juga Daejang.

"Kenapa tiba-tiba kau bicara seperti itu? Aku tidak tahu tujuan Daejang sebenarnya, tapi kau, Kyung Soo, juga Daejang dan aku, harus bersama-sama mengatasi ini. Yoon Si Wan, Kim Woo Sung, juga kasusmu saat ini, semuanya berhubungan dengan Yoon Seung Ro. Mungkin Kyung Soo juga... ada hubungannya dengan Yoon Seung Ro. Sebab itu, maksudku adalah... kasus ini juga kasusku. Kau tak perlu berterima kasih padaku."


Tiba-tiba mata Soo Ji terasa berat, ia pun tidak bisa lagi berdiri. Ia bertanya, apa yang Bo Mi berikan padanya.

"Obat tidur. Selama ini tidak mempan padaku. Tapi sepertinya, ampuh padamu."

"Kenapa kau melakukan ini?"

"Polisi membiarkan pelakunya lolos. Sekarang, aku akan mengakhiri ini. Demi Ibu, Ayah, dan Kakakku, segalanya akan kuakhiri sendiri."

"Bo Mi-ah."

Tapi kemudian Soo Ji ambruk tertidur.


Bo Mi berjalan menuju ruangan Soo Ji. Dan beberapa saat kemudian ia sudah berada di rumahnya. Bo Mi menatap foto keluarganya yang tergantung di dinding.

"Tunggulah sebentar lagi."


Jin Ku dibawa ke sebuah rumah. Disana ia hanya ditunggu oleh satu detektif yang sibuk main ponsel.


Lalu Byung Jae datang membawa makanan, detektif tadi bergabung dengan Byung Jae di meja makan meninggalkan ponselnya di dekat Jin Ku.


Jin Ku menggunakan ponsel itu untuk mengecek sosial media Bo Mi dan ternyata Bo Mi tengah mengunggah foto keluarganya yang tergantung di dinding rumahnya. Jin Ku kembali tersenyum.


Ia lalu ke toilet dan saat keluar, alaram tiba-tiba berbunyi. Detektif memeriksa toilet dan ternyata toilet mengeluarakan banyak asap. Mereka sibuk menangani itu, saat itulah Jin Ku memanfaatkan kesempatan untuk kabur.


Do Han menunjukkan kamar yang disewa Soo Ji untuk mengamati rumah Yoon Seung Ro pada Yoon Seung Ro.

"Saat polisi memburu ke seluruh penjuru negeri, rupanya dia sembunyi tepat di bawah hidungku. Sejak kapan?"

"Kontrak sewa dibuat akhir tahun lalu dengan identitas palsu. Kelihatannya, sebelum perburuan dimulai, setiap hari dia berada di sini."

"Di sini dia mengikuti anakku, juga mengawasi keluargaku."


Do Han mendapat telfon dari Byung Jae.


Sementara itu, Jin Ku sudah sampai di rumah Bo Mi dan Bo Mi sudah menunggunya. Saat Jin Ku masuk, Bo Mi langsung menodongnya dengan pistol.

"Senang bertemu denganmu, Bo Mi-ah. Kemana saja kau selama ini? Aku berusaha keras menemukanmu."

"Jangan bergerak!"

"Ssssttttt! Lebih baik jangan berisik. Untukmu, juga Jo Soo Ji."

>

1 komentar:

avatar

Makasih unnie sinopsisnya,,suka banged deh....semangat unnie...


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search