Sinopsis Lookout Episode 14
Sumber Gambar: MBC
Byung Jae menghentikan mobil lalu mengulurkan kunci borgol pada Soo Ji. Soo Ji curiga karena Byung Jae tidak cukup menyukainya untuk menyelamatkannya sekaligus mempertaruhkan pekerjaan Byung Jae.
Lalu Byung Jae menodongkan pintolnya, "Kau benar."
"Aku tahu kau memang tidak menyukaiku."
"Polisi tidak bekerja memakai perasaan mereka. Kami mematuhi perintah."
"Sejak kapan? Kasus Kim Woo Sung pun Sunbaenim terlibat?"
"Ceritanya panjang sekali."
"Tidak bisa dipercaya. Selama ini, kau bekerja diam-diam sebagai informan Yoon Seung Ro."
"Kemanapun aku pergi, selalu ada orang yang mendebat dan membangkang perintah sepertimu."
"Inikah sebabnya kau bekerja sama dengan orang sepertinya?"
"Kadang, ada orang-orang yang tidak terdeskripsikan dengan kata-kata. Kita akhiri saja sekarang. Kami sudah lama lembur demi menangkapmu. Biarkan kami pulang ke rumah sekarang. Aku bahkan sampai lupa wajah istri dan anakku."
"Aku tidak menduga kau pecundang seperti ini. Apakah... keluarga Sunbaenim tahu sosokmu sebenarnya?"
Byung Jae tidak mau berdebat lagi, ia menyuruh Soo Ji untuk segera melepas borgolnya. Soo Ji pun melakukan itu.
Sementara itu, Do Han mencari-cari kemana Byung Jae membawa Soo Ji.
Soo Ji mengangkat tangannya setelah melepas borgolnya. Ia lalu bertanya, harus apa lagi ia sekarang?
"Larilah. Dengan begitu, aku bisa menembakmu."
Soo Ji pun melepas seat belt-nya, tapi bukannya keluar ia malah menyerang Byung Jae. Byung Jae melawannya. Mereka bergelut dan terdengarlah suara letusan pistol.
Do Han mendengar itu, ia lengdung bergerak menuju asal suara tapi yang ia dapati cuma mobil kosong dengan darah di bangku Soo Ji.
Soo Ji melarikan diri sambil memegangi perutnya. Ia sesekali terjatuh tapi ia bangun lagi dan lari lagi. Sementara itu, Byung Jae terus mengejarnya.
Eun Joong menunggu di depan apartemen Bo Mi, ia memantau kabar Byung Jae dari Jin Ki, tapi Byung Jae belum juga menjawab panggilan Jin Ki.
Soon Ae menghubungi kantor tapi Byung Jae juga belum sampai disana padahal seharusnya sudah dari tadi. Ia memerintahkan mereka untuk memeriksa CCTV jalanan.
"Dia menghilang? Cobalah lebih keras!" Perintah Soon Ae.
Jin Ki lalu mendapat telfon, ada laporan insiden penembakan di Jinsudong.
Kyung Soo bingung, ia tidak boleh kehilangan Jin Ku tapi juga hasrus menyelamatkan Soo Ji, apa yang harus ia lakukan coba?
Bo Mi melirik ranselnya, "Kau harus kemari dulu."
"Pelakunya bagaimana?"
"Kita sudah tahu siapa dia, kita bisa melacaknya lagi nanti. Kita harus mendahulukan yang darurat. Cepatlah! Kita harus menyelamatkan dia sebelum sampai di kantor polisi."
Bo Mi mulai mengawasi CCTV lagi. Kyung Soo mengerti, ia akan segera berangkat.
Bo Mi mulai mengawasi CCTV lagi. Kyung Soo mengerti, ia akan segera berangkat.
Bo Mi menemukan ada yang aneh, mobilnya tidak menuju Kantor Polisi Seoul maupun Markas Besar Kepolisian. Kyung Soo memintanya untuk memeriksa kembali. Bo Mi akhirnya menemukan lokasi mobil, ada di dekat rumahnya, tapi mobilnya kosong.
"Mungkin dia sudah lolos. Sudah kuduga, Noonim." Kyung Soo senang mendengarnya.
"Kuharap kau baik-baik saja."
Soo Ji sudah tidak sanggup lagi, matanya berkunang-kunang dan telinganya berdengung, akhirnya ia jatuh pingsan.
Bo Mi melihatnya dari CCTV, ia khawatir Soo Ji meninggal. Kyung Soo terkejut, tidak, kan?
"Dia ambruk, terlihat tidak bergerak."
"Aku tidak percaya. Kupikir dia lolos. Kenapa malah ambruk?"
Bo Mi memperbesar gambarnya, ia melihat Soo Ji masih bernafas tapi darahnya banyak banget. Soo Ji terlukan dibagian perut, Bo Mi bertanya pada Kyung Soo apa yang harus ia lakukan.
"Suruh dia menungguku."
Bo Mi teringat lagi kejadian malam itu. Luka Soo Ji sama letaknya dengan luka ibunya. Bo Mi menyambar ranselnya lalu membuka pintu dari ia terdiam di ambang pintu kamarnya.
"Hei, Seo Bo Mi. Apa yang terjadi? Noonim baik-baik saja?" Tanya Kyung Soo.
Bo Mi tidak menjawabnya, ia menguatkan diri untuk berjalan ke pintu utama lalu membuka semua gemboknya. Tapi ia mendengar ada suara di luar, Bo Mi lalu mengeluarkan sesuatu dari tasnya.
Seorang petugas masih berjaga di depan apartemen Bo Mi. Bo Mi keluar, petugas menghampirinya, lalu Bo Mi menyemprotkan parfume ke mata petugas itu. Bo Mi pun bisa kabur.
Byung Jae menemukan brcak darah di jalan, lalu ia mengikuti arahnya.
Do Han menemukan Soo Ji duluan. Soo Ji membuka matanya sedikit, samar-samar ia bisa melihat. Tapi bukan Do Han yang ia lihat melainkan outerinya, Yu Na.
"Eomma... bangunlah. Jangan berbaring di sini. Cepat bangun."
"Yu Na. Yu Na-ku. Aku sangat merindukanmu."
"Eomma! Eomma! Eomma!"
Tapi Soo Ji kembali tak sadarkan diri. Do Han menggendongnya, ia meminta Soo Ji bangun, Soo Ji belum boleh mati sekarang.
Dan saat berbalik, Byung Jae sudah ada di hadapan mereka sambil menodongkan pistol.
Tim detektif beserta Tim Eun Joong sudah menemukan mobil yang dibawa Byung Jae. Mereka tidak bisa memastikan siapa yang terluka saat melihat darah di mobil.
Jin Ki memberitahu Soon Ae arah bercak darahnya. Lalu mereka mengikuti jejak darah itu.
Bo Mi keluar dari gedung apartemennya. Ia berjalan kencang sambil menggumamkan arah yang harus ia tuju. Kyung Soo mengira itu arahan untuk dirinya tapi ia tidak paham. Lalu Kyung Soo mendengar suara klakson mobil.
"Tunggu... Kau di luar rumah?" Tanya Kyung Soo.
Bo Mi sampai di depan sekolahnya tapi ia malah melihat bayangan kakaknya yang menunggunya seperti dulu, ia berbalik tapi ia mendengar semua orang menggunjingnya seperti dulu. Sebenarnya itu cuma bayangannya saja.
Bo Mi tidak bisa, ia berbalik dan berlari menuju rumahnya lagi.
Bo Mi berhenti di balik sebuah dinding. Ia jongkok dengan bafas terengah. Kyung Soo khawatir mendengar nafas Bo Mi itu.
"Aku tidak bisa kemana-mana."
"Dia bilang apa? Aku tidak dengar."
"Aku tidak bisa pergi lebih jauh."
"Lalu, Noonim bagaimana?"
"Aku tidak tahu."
"Hei!"
"Aku pengecut. Kau pun berkata begitu. Kau menyebutku pengecut."
"Tidak. Bukan itu maksudku."
"Malam itu juga sama. Seandainya aku tidak membangunkan kakakku... Seandainya aku mengunci pintu... Seandainya aku menelepon polisi... Aku sama sekali tidak berguna. Aku melihat kakakku mati karena aku."
"Tidak ada seorangpun yang bisa melakukan sesuatu dalam situasi seperti itu."
"Sama seperti saat ini. Seandainya aku pergi bersamanya saat ia minta... Semua orang... semuanya mati karena aku idiot. Semua ini karena aku."
Kyung Soo memberitahu, jika main perhitungan, ia lah pecundang sesungguhnya. Iamerasa malu akan ibunya, ia malu akan dirinya di hadapan teman-teman. Itu sebabnya ia kehilangan ibunya. Bahkan orang sepertinya bertahan hidup. Kenapa Bo Mi tidak?
"Kau masih berupaya menangkap penjahat bahkan setelah mengalami peristiwa semengerikan itu. Apa itu yang disebut pengecut. Kau mendengarkan?"
"Ya."
Kyung Soo bilang malam itu sudah berakhir, hal semacam itu tidak akan terjadi lagi. Mereka harus pastikan tidak akan terjadi lagi.
"Kau akan menjadi avatarku hari ini. Sekarang, kau periksalah Noonim. Dan kali ini, pastikan dia selamat. Tegakkan dagu, buka matamu, dan hadapi realita."
"Aku bisa melakukannya. Kau bisa melakukannya, Seo Bo Mi. Aku bisa." Kata Bo Mi sambil mengepalkan tangan.
Eun Joong akhirnya sampai di tempat Soo Ji pingsan. Namun malah Do Han yang menghampirinya.
"Aigoo.. aku mengikuti Nam Hyeongsa karena dia tidak tampak meyakinkan. Tapi, wanita itu lolos? Padahal kau sudah berupaya keras menangkapnya. Sedikit lagi..." Do Han pura-pura berkeluh kesah.
"Dimana Nam Hyeongsa?"
"Tentu saja mengejar Jo Soo Ji."
"Aigoo... kemana sih dia lari?"
Eun Joong menyadari ada darah di ujung lengan kemeja Do Han, ia bertanya apa itu. Do Han pura-pura baru lihat, ia juga bertanya apa itu. Eun Joong menatapnya penuh curiga.
"Kenapa kau menatapku begitu? Apa kau berpikir aku habis membunuhnya?"
"Kita akan mengetahuinya melalui pemeriksaan forensik."
"Lakukan saja! Jelas DNA Jo Soo Ji. Aku dapat noda darah ini dari mobil Nam Hyeongsa. Aku hanya mendapati mobilnya kosong. Apa kau hendak mengomel karena membuat TKP tidak steril?"
"Kalau begitu, darah di mobil Nam Hyeongsa adalah darah Jo Soo Ji?"
"Itu... kelihatannya mereka berkelahi di mobil. Kurasa, tembakan itu terjadi karena ketidaksengajaan. Aku mengerti betapa terkejutnya kau, tapi bagaimana bisa kau menuduhku melakukan tindak kriminal? Aku ini juga Jaksa."
Eun Joong akan mencari ke arah belakang Do Han tapi Do Han mencegahnya karena ia sudah mencari ke arah sana.
Lalu Eun Joong mendapat telfon, katanya Byung Jae sudah ketemu. Eun Joong pun segera berlari ke lokasi.
Sementara Do Han bisa bernafas lega.
Bo Mi berada tak jauh dari mereka dan ia bisa mengamati mereka. Saat Do Han juga pergi, ia melapor pada Kyung Soo bahwa Soo Ji tudak ada disana.
"Kemana dia pergi dengan tubuh bersimbah darah? Polisi bagaimana?"
"Ada beberapa orang, tapi tidak bersenjata."
"Baiklah, kurasa dia tidak terluka parah. Kurasa dia menghindari tembakan itu. Tentu saja, Noonim."
"Kuharap juga begitu."
"Kau bagaimana? Tak apa-apa?"
"Ya, aku baik-baik saja."
Bo Mi lalu mendapat telfon dari Daejang
Setelah Eun Joong bertemu dengan Byung Jae, ia langsung menanyakan dimana Soo Ji. Byung Jae mengarang cerita, ia minta maaf, ia tidak menyangka Soo Ji akan memulai pertarungan.
Do Han datang setelahnya dan langsung marah-marah pada Byung Jae. Ia bahkan menyuruh Byung Jae siap-siap dihukum oleh disipliner.
"Ya, maafkan aku." jawab Byung Jae.
Soon Ae: Kau hanya bisa minta maaf saja.
Byung Jae: Aku akan menjelaskan semuanya sampai kantor!
Do Han: Baiklah, baiklah. Kita tidak perlu bertengkar. Ayo kita buru buronannya. Dia tidak bisa pergi jauh, karena dia terkena luka tembak. Mulai pencarian dari sana.
Semua orang menuju arah yang ditunjuk Do Han tapi byung Jae malah ke arah kebalikannya. Eun Joong curiga, maka ia mengikuti Byung Jae.
Eun Joong menegur Byung Jae yang kembali ke lokasi Soo Ji pingsan tadi, untuk apa Byung Jae kesana dan kenapa Byung Jae berpisah dari yang lain?
"Kedengarannya aku sedang diragukan. Tidak peduli sekeras apa aku mencari, dia tidak ditemukan. Jadi, aku coba lagi di tempatku mencari sebelumnya. Apa ada masalah?"
Eun Joong teringat, Do Han juga melarangnya mencari ke arah situ. Ia lalu bergegas mencarinya ke arah sana tapi tidak ditemukan apa-apa.
Eun Joong mendapat laporan dari Tim-nya kalau mereka kehilangan Bo Mi. Do Han mengawasi mereka, lalu ia menjauh lagi menuju suatu tempat.
Bo Mi berhasil menemukan Soo Ji lalu membopongnya, tapi ia tidak sekuat itu hingga ia mendudukkan Soo Ji.
"Kau tidak boleh terlihat. Bila tidak, kita berdua akan tertangkap. Oh, tidak. Kyung Soo akan segera sampai. Bertahanlah."
Kemudian beberapa polisi menuju ke arah mereka. Bo Mi menutupi muka Soo Ji, ia menepuk-nepuk pundak Soo Ji, bersandiwara seolah Soo Ji kebanyakan minum jadi muntah-muntah.
Polisi sedikit curiga tapi mereka berlalu lagi setelah memandang mereka sekilas.
Setelah situasi aman, Bo Mi membopong Soo Ji lagi. Polisi kembali ke tempat mereka tadi, sayangnya mereka meninggalkan jejak darah jadi polisi curiga.
Bo Mi dan Soo Ji sampai di mulut Gang. Bo Mi bergumam meminta Kyung Soo cepat datang. Namun yang datang bukan Kyung Soo, ada sebuah mobil putih yang berhenti di depan mereka. Mungkin dia Gwang Woo???
Kyung Soo sampai di sekitar apartemen Bo Mi tapi Bo Mi tak kunjung menjawab telfonnya. Kebetulan ia melihat beberapa detektif masuk ke gedung apartemen Bo Mi. Kyung Soo langsung menhentikan mobil dan membuka laptopnya.
"Astaga. Kendalinya! Aish.. Kenapa banyak sekali yang membutuhkanku hari ini?" Keluh Kyung Soo dan ia mulai melakukan sesuatu dengan laptopnya.
Soon Ae dan Tim masuk ke rumah Bo Mi, ia heran melihat keadaan rumah yang super berantakan, apa benar ada orang tinggal disana? Jin Ki melapor kalau ada banyak gembok di pintu utama dan di luar juga ada CCTV.
Anggota yang lain menemukan banyak monitor di kamar Bo Mi. Soon Ae terkejut melihat banyaknya mobitor itu dan semuanya menampilkan video CCTV dari seluruh jalanan.
Soon Ae: Dengan semua ini, dia pasti mendeteksi kedatangan kita.
Jin Ki: Inilah caranya dia lolos selama setahun terakhir.
Tapi tiba-tiba layar monitor itu mati satu persatu. Soon Ae panik, ia menyuruh yang lain mencabut semua colokan sementara ia memotreti monitor yang masih menyala.
Semua itu ulah Kyung Soo yang mematikan kendalinya melalui laptopnya tadi dan ia sukses melakukannya 100%. Setelahnya, ia buru-buru menjalankan mobilnya lagi.
Soon Ae memerintahkan untuk menghubungi divisi cyber dan tanya bisa memulihkan datanya tidak.
Jin Ki: Baik.
Soon Ae: Kita dapat petunjuk soal penghuninya?
Anggota lain: Saya mencari, tapi hanya dapat mainan dan benda tidak berharga lain.
Soon Ae: Lebih mirip gudang penyimpanan daripada rumah. Siapa coba yang tinggal di sini? Suruh tim forensik memeriksa sidik jarinya, dan periksa CCTV utama gedung.
Anggota yang lain lagi menemukan foto tiga pelaku pembunuhan keluarga Bo Mi yang dikirim Do Han. Ia langsung memberikannya pada Soon Ae.
Byung Jae menjelaskan pada Joon Pyo, ia tidak menyangka Soo Ji bisa melepas borgolnya dan menyerangnya.
Joon Pyo: Kau tidak menggeledahnya dulu?
Byung Jae: Maafkan saya.
Eun Joong merasa ada yang aneh, kenapa Byung Jaeu tidak melapor pada Lee Timjang (Soon Ae) soal penangkapan itu? Byung Jae menjawab kalau ia tidak bisa menghubungi timnya karena mereka semua terpencar, terlebih Eun Joong tadi juga buru-buru, jadi ia bergegas pergi.
Eun Joong: Tapi tadi kau bilang yang lain akan menyusul!
Byung Jae: Saya rasa Anda salah paham dengan perkataan saya. Maksudnya adalah saya akan memberitahukan pada yang lain tentang pesan Anda.
Eun Joong: Meski begitu, aku masih punya pertanyaan.
Do Han menyela, ia bertanya pada Joon Pyo, sampai kapan mereka akan membuang waktu untuk hal ini? Mereka bisa menghukum Byung Jae nanti. Ingat! tujuan utama mereka sekarang adalah menangkap Jo Soo Ji.
Eun Joong: Maka dari itu kita perlu tahu bagaimana dia bisa kabur!!!!
Do Han: Bukannya sudah dibilang borgolnya lepas, maka itu dia bisa melarikan diri?
Joon Pyo:Sudah cukup! Jang Geomsa (Do Han) benar. Kita urus hukuman Nam Hyeongsa nanti. Sudah menginformasikan semua rumah sakit lokal tentang keadaan Jo Soo Ji?
Eun Joong: Ya, belum ada yang menelepon.
Joon Pyo: Dimana kiranya seorang wanita dengan luka tembak bisa sembunyi?
Soon Ae masuk, membawa bukti-bukti yang ia dapatkan dari partemen Bo Mi. Ia menunjukkan foto dari CCTV. Ada satu CCTV yang mengarah ke rumah seseorang. Eun Joong mengenali rumah itu adalah rumahnya Yoon Seung Roo.
Joon Pyo: Apa? Bagaimana kau bisa tahu?
Eun Joong: Anak ini adalah putra Yoon Seung Ro Geomsajang.
Joon Pyo: Dia mengawasi rumah Geomsajang? Dia gila. Caritahu gambar ini diambil dari mana sebelum beritanya tersebar.
Soon Ae juga menunjukkan foto Tiga Tersangka itu. Eun Joong menebak kalau itu dari kasus pembunuhan Miseo-dong lima tahun lalu dan Soon Ae membenarkannya.
Soon Ae: Benar. Seo Joo Hwan, Yang Dae Cheol, Kang Jin Ku. Detektif penanggungjawab saat itu menyebut mereka "Tiga Tersangka".
Joon Pyo: Berarti di Ian Apartment, Miseo-dong... Di situ TKP-nya.
Soon Ae: Ya. Apartemen itu TKP pembunuhannya.
Eun Joong: Di situ TKPnya?
Do Han: Kasusnya sudah lama, tapi kalian masih cukup ingat. Seolah kalian sengaja mencaritahu selama ini.
Joon Pyo: Kasus itu terkenal sekali. Tapi, bukankah ada korban selamatnya?
Soon Ae: Ya. Seo Bo Mi. Sudah cukup lama dia menghilang tanpa jejak.
Eun Joong: Korban dari kasus-tak-terselesaikan lima tahun lalu bertemu Jo Soo Ji?
Soon Ae: Dan sepertinya, seseorang mengetahui detail kasusnya, lalu mengirim informasi ini. Kamera CCTV merekam dokumen ini dikirim beberapa hari lalu. Kemungkinan ada komplotan lain.
Joon Pyo: Temukan si pengirim dan kurirnya.
Byung Jae melapor pada Yoon Seung Roo soal kaburnya Soo Ji. Seung Roo menegur Byung Jae yang harusnya melakukan dengan benar!
"Jang Geomsa (Do Han) ikut campur, segala sesuatu menyudutkan saya. Tapi, dia terluka parah, jadi tidak mungkin lari jauh."
"Jang Geomsa?"
"Ya, Jang Do Han Geomsa mengetahuinya."
Eun Joong, Soon Ae dan Jin Ki bicara bertiga di parkiran. Eun Joong bertanya, sungguh tidak ada kabar dari Soo Ji?
"Tidak ada kabar justru bagus. Dia tidak bisa lari jauh kalau terluka parah. Itulah yang aku pikiirkan sekarang."
Jin Ki bertanya pada Eun Joong, sampai kapan ia harus mengerjakan proyek rahasianya? Ia melakukan semuanya untuk membantu Soo Ji, tapi Byung Jae mencurigainya.
Eun Joong: Terima kasih untuk semuanya.
Jin Ki: Bukan apa-apa.
Soon Ae: Geomsanim, data kasus yang kau berikan pada kami, pembunuhan Miseo-dong itu. Kurasa benar, Soo Ji sekarang memburu Yoon Seung Ro.
Eun Joong: Aku mengira menggali kasus semacam itu, akan bisa menangkap Soo Ji lalu mengungkap jati diri Geomsajang (Yoon Seung Ro). Sekarang, kurasa kita fokus saja dulu mencari Jo Soo Ji.
Jin Ki: Baiklah. Berarti, aku bisa berhenti pura-pura jadi anak Mama, 'kan?
Soon Ae: Teruskan saja. Tempel Nam Hyeongsa (Byung Jae) seperti lem. Kirim pesan padaku setiap kali dia bersikap aneh.
Eun Joong minta waktu berdua dengan Soon Ae, maka Jin Ki meninggalkan mereka. Eun Joong bertanya, CCTV dari lokasi menghilangnya Soo Ji sudah diperiksa semua?
"Semua petugas berpencar di sana untuk memburunya."
"Bukan untuk memeriksa Jo Hyeongsa, tapi Jang Geomsa (Do Han)."
"Jang Geomsa?
"Aku akan ceritakan detailnya setelah yakin. Kurasa, aku bisa menyingkirkan dia sekaligus Geomsajang."
Do Han menunjukkan foto tiga tersangka itu pada Yoon Seung Ro.
"Kasus Miseo-dong?" Tanya Seung Ro.
"2 perampok, salah satunya tentara AS, membunuh 3 anggota keluarga."
"Oh, benar. Kasus itu terjadi saat aku di Pyeongtaek. Dia bahkan mengungkit kasus yang sudah kulupakan. Dia memang wanita tak kenal menyerah."
"Saya akan pastikan Tim Investigasi Gabungan tidak menyentuh kasus-kasus lama."
"Tapi... kasus itu... kurasa tidak ada lagi dokumennya. Lalu, bagaimana dia mendapatkannya?"
Do Han tersenyum, lalu Seung Ro melanjutkan, "Periksa para detektif yang bekerja dalam kasus itu. Hanya itu cara kita bisa tahu siapa yang mendalanginya. Periksa siapa saja yang menghubungi mereka."
"Baik."
Lalu Do Han menunjukkan foto CCTV yang mengamati rumah Seung Ro. Seung Ro merasa itu bukan CCTV di jalan. Do Han membenarkannya.
"Dari CCTV mana kiranya?"
"Kami akan memeriksanya. Saya akan melapor bisa sudah diketahui."
"Kau benar saat mengatakan kemungkinan ada komplotan. Sejauh ini, kau sudah bekerja dengan baik. Kapan-kapan, mampirlah makan malam di rumahku."
"Saya merasa terhormat."
Do Han lalu undur diri. Tapi sepertinya Seung Ro sudah mulasi curiga dengan Do Han. Ia memikirkan laporan Byung Jae bahwa Do Han menghalangi Byung Jae membunuh Soo Ji.
Soo Ji sudah mendapat perawatan, saat ini ia terbaring di ranjang rumah sakit. Sebelum membuka mata, ia mengingat kejadian tadi, ia ingat bahwa Do Han lah yang mendatanginya bukan Yu Na.
>
EmoticonEmoticon