-->

Sinopsis Whisper Episode 15 Part 1

- Mei 24, 2017
>
Sinopsis Whisper Episode 15 Part 1

Sumber Gambar : SBS


Gyeong Ho memberikan dokumen permohonan pembayaran biaya jasa hukum dewan penasehat hukum yang harus Dong Joon tandatangani. Sebelum menandatanganinya, ia teringat kata-kata Jeong Il.

"Begitu kau menandatangani dokumennya, kau juga akan menjadi kaki tangan dalam penggunaan dana taktis. Begitu isi rekening itu terungkap, kau akan dijatuhi hukuman berat."

Tapi Dong Joon tak peduli dan tetap menandatangani dokumen itu.


Pengacara Hwang berlari menuju Soo Yeon dan Jeong Il di atap.

"Ketua Tim. Dia menandatangani  permohonan pembayarannya. Sepertinya Pengacara Lee Dong Joon tidak akan berhenti." Lapor Pengacara Hwang.


Soo Yeon teringat percakapannya dengan Dong Joon. Jika ia ingin Dong Joon berhenti maka ia harus menyerahkan Jeong Il padanya.


Jeong Il berucap, mungkin Dong Joon mengira bisa lolos begitu saja karena ini bagian dari urusan umum. Jeong Il menenangkan Soo Yeon, walaupun dia bisa lolos begitu saja, akan ia pasang perangkap yang takkan meloloskan dia.

"Semoga saja usahamu berhasil. Demi kau, Oppa."


Jeong Il ke ruangan Dong Joon, ia menyarahkan dokumen untuk biaya aktivitas CEO. Dokumen itu berisi anggaran khusus yang diberikan setiap bulan. Dong Joon membaca dokumen itu, isinya mereka meminta pembayaran sebesar 5,8M won.

"Ini jumlah yang sangat besar. Buat apa ini?" Tanya Dong Joon.


Jeong Il bicara pada Gyeong Ho yang ada disana. "Gyeong Ho. Ah... Kepala Sekretaris Jo Gyeong Ho, boleh aku juga minum teh?"

Gyeong Ho pun meninggalkan mereka berdua.


Jeong Il menjelaskan, ada kasus yang mereka tangani tanpa pertemuan resmi. Terkadang, lewat telepon. Terkadang, lewat minuman berkat hubungan mereka dengan klien. Jika mereka tidak cukup dekat, banyak uang keluar. CEO biasanya mengurus ini sendirian dan ia pribadi melaporkan kepadanya.

Dong Joon menutup dokumen itu, "Mulai sekarang, kita hanya akan menangani kasus yang secara resmi kita setujui."

"Berarti keuntungan kita akan terbagi dua. Yang artinya gaji kita juga akan terbagi dua. Aku penasaran siapa advokat yang akan bertahan disini?"

"Tapi ini tindakan  me-lobi secara tidak sah."

"Inilah yang biasa CEO Choi lakukan. Ada banyak hal kotor yang terpaksa dilakukan agar kau bisa merasakan kehormatan menjadi CEO di sini. Menyuap orang. Kau takut? Maka, Lee Dong Joon-ssi. Keluar saja kau dari ruangan ini.

Oh, ya. Pengeluaran khusus akan ditarik dari rekening dana taktis. Jika Shin Young Joo-ssi mengincar rekening itu, itu artinya dia juga mengincarmu. Padahal kau sudah pindah ke sini selama seminggu sekarang, tapi kita hampir tidak punya waktu makan bersama."


Dong Joon menyiapkan meja bersama untuk minum dengan ibunya. Ibu bercerita kalau ia menanam pohon di depan. Beberapa tahun ke depan, Dong Joon pasti akan melihat buah apelnya.

"Kurasa butuh waktu yang agak lama untuk kembali kesini. Sepertinya aku akan kembali saat Ibu sudah bisa melihat pohon itu berbuah."

Raut wajah ibu langsung berubah dari yang semula penuh senyum menjadi kesedihan. Dong Joon tahu ibu sudah menunggunya, ia minta maaf karena terus-terusan membuat ibunya menunggu.


Young Joo mengamati Transaksi rekening bank dewan penasehat Taebaek. Lalu bawahannya menghampiri, mengingatkan kalau besok adalah hari ke-49 setelah kematian ayahnya.

"Dimana upacaranya? Kita harus pergi dan menghormatinya." Lanjut bawahannya.

"Tak usah datang. Cuma keluargaku saja yang datang." Jawab Young Joo.


Dong Joon menghubungi Young Joo. Ia mengatakan, mustahil Young Joo bisa melacak dana taktis hanya dengan melihat transaksi rekening bank dewan penasehat Taebaek.

"Young Joo-ssi, apa kau tidak punya kenalan di Otoritas Jasa Keuangan (OJK)? Mintalah kerja sama mereka secara informal. Akan kucari cara menyelidiki dana taktis CEO Choi." Lanjut Dong Joon.


Dong Joon diprotes petinggi Taebaek karena tak kunjung menyetujui anggaran khusus itu. Mereka mengingatkan kalau orang-orang di daftar adalah yang membantu mereka karena hubungan baik, kedepannya mereka juga akan banyak membutuhkan bantuan orang-orang itu.

"General Inspektor Lee Jin Seong itu orang yang membantu kita menjual Blue Dragon Electronics ke luar negeri. Wakil Menteri Oh Yeong Jun itu orang yang memimpin investasi dana Australia di Korea." Imbuh Soo Yeon.


Jeong Il ikut-ikutan, "CEO baru kita ini ingin Taebaek mulai dari awal dengan pendekatan baru. Mari kita lihat apa dia punya ide untuk meninggalkan tradisi lama Taebaek."

Tanpa mereka sangka Dong Joon berkata akan menyetujui anggaran khusus dalam sehari ini. Ia akan menemui General Inspektor Lee Jin Seong dan Wakil Menteri Oh Yeong Jun hari ini.

"Saya mohon kepada anggota dewan penasehat. Tolong tingkatkan anggaran khusus dua kali lipat dari jumlah sekarang. Siapa pun yang membantu Taebaek akan menerima gaji dua kali lipat dari biasanya."


Dong Joon pun menemui General Inspektor Lee Jin Seong dan Wakil Menteri Oh Yeong Jun dalam sehari dan ia sengaja meminta Gi Yong untuk memotretnya.


Soo Yeon dan Jeong Il rapat dadakan karena ternyata Dong Joon mengorbankan dirinya sendiri. Soo Yeon merasa Jeong Il lah yang masuk dalam perangkap sekarang. Jeong Il membantahnya.

"Pertama, percobaan bertahap  dan sekarang dia menyuap orang. Dia akan dihukum berat jika kebenarannya terungkap. Apa yang memicu Lee Dong Joon-ssi? Jika aku menunjukkan videomu kepadanya, apa dia akan memberitahuku apa pemicunya?"

"Choi Soo Yeon!"

"Aku ingat sekarang. Kau mencoba menjebakku sebagai pembunuh Reporter Kim Sung Sik. Mungkin kau tidak punya cara lain. Aku pun sekarang juga begitu."

Jeong Il hanya tertawa menanggapinya.


Dong Joon dan Young Joo ke makam Tuan Shin untuk memperingati hari ke49 setelah wafatnya Tuan Shin. Young Joo berucap, Saat seseorang meninggal dibutuhkan 49 hari sampai kehidupan berikutnya ditentukan. Jika hidup dengan baik, maka akan diberkati dan akan terlahir kembali di keluarga yang baik.

"Tapi, Bagaimana jika ayahku terlalu beruntung sampai dia lahir sebagai ayah seperti Choi Il Hwan atau Kang Yoo Taek?"

Dong Joon memberikan amplop, katanya itu adalah petunjuk buat Young Joo untuk menyelidiki dana taktis.


Young Joo terkejut melihat isinya karena itu adalah foto-foto Dong Joon sedang melakukan penyuapan. Dong Joon menjelaskan, ada anggaran khusus, yang dibayar kepada orang-orang yang membantu Taebaek me-lobi orang lain. Young Joo harus harus memanggil mereka semua buat diinterogasi dan memulai penyelidikan kasus penyuapan.

"Dong Joon-ssi."

"Begitu mereka mengakuinya, panggil aku juga buat diinterogasi. Aku akan bekerja sama selama penyelidikan. Karena ini rekening yang terkait dengan kejahatan. Maka kau bisa mengajukan surat perintah kali ini."

"Menyogok seseorang itu kejahatan serius. Nanti kau terluka."

"Aku pernah bilang, kalau aku senang masih ada sesuatu yang bisa kusingkirkan demi ayahmu."

"Kita cari cara lain saja."

"Young Joo-ssi. Bila kebenaran di balik kematian ayahmu terungkap, maka penyelidikan terhadap mereka yang menutup-nutupi kasus itu akan dimulai. Mereka juga akan mencari tahu bagaimana aku memanipulasi hasil putusan sidang. Aku siap dihukum... atas perbuatanku. Suap hanyalah... salah satu tindakan lainnya dalam daftar kejahatanku.

Jangan terlalu menekanku nanti saat penyelidikan, ya, Young Joo-ssi. Carilah keadaan yang meringankan. Tapi tetap saja kurasa aku masih akan dipenjara untuk sementara waktu."


Young Joo bingung mau bertindak atau tidak. Ia masih kasihan pada Dong Joon.

Dan Inspektur Senior menelfonnya.


Jeong Il menjelaskan, Young Joo akan dipindahkan ke divisi lain. Dia akan dipindahkan ke divisi dimana dia tidak berwenang untuk menyelidiki kasus. Maka dia akan berhenti menyelidiki rekening-rekening itu.

"Aku sudah bicara sama Inspektur Senior-nya."


Sunbae-nya Young Joo mengejek, "Kabarnya, kau dipindahkan ke divisi humas. Berarti kau akan menulis artikel untuk pers. Benar juga, ayahmu 'kan reporter. Kau harus melanjutkan bisnis keluargamu. Aku iri sama kau. Karena kau tidak perlu capek-capek menyelidiki kasus."


Young Joo langsung mendatangi Inspektur-nya, ia menunjukkan foto pemberian DOng Joon.

"Pejabat tinggi pemerintah menerima suap menurut foto ini. Saya sudah tahu jumlah uang, tanggal, dan alasan untuk penyuapan ini. Saya tidak bisa menerima keputusan saya dipindahkan ke divisi lain. Jika foto-foto ini dirilis, pasti akan timbul kecurigaan kenapa Anda memindahkan saya ke divisi lain. Maka itu, dukung saya menghentikan ini terjadi, Inspektur Senior."

Inspekturnya akhirnya menyerah.


Young Joo bergerak hari itu juga, ia menghubungi Dong Joon bahwa ia sedang dalam perjalanan menangkap Inspektur Jenderal Lee Jin Seong. Ia mengingatkan bahwa Dong Joon akan dipanggil beberapa hari lagi.

"Maka akan kusiapkan setruk waktu aku makan dengan mereka dan rekamannya juga. Beritahu aku jika kau butuh yang lain."

"Dong Joon-ssi."

"Jika kau ingin melihatku, percepatlah penyelidikanmu. Dengan begitu, kau bisa bertemu denganku di ruang interogasi."


Anak buah Young Joo menangkap Inspektur Jenderal Lee Jin Seong sementara Young Joo masuk belakangan untuk menyampaikan hak-hak Inspektur Jenderal Lee Jin Seong.

"Inspektur Jenderal. Anda ditangkap atas dugaan kasus penyuapan. Anda berhak meminta bantuan jasa penasihat hukum. Sial. Kenapa bisa orang seperti dia punya begitu banyak hak?"


Young Joo menginterogasi Inspektur Jendral dengan Tae Gon juga. Tae Gon meminta Young Joo mempercepat persidangan agar ia bisa bebas dari masa percobaan sebelum musim semangka berakhir.

"Sebuah bank pemerintah menanggung hutang Blue Dragon Electonic karena likuidasi perusahaan itu. Anda pun terlibat dan Anda diberi imbalan--" Young Joo memulai pertanyaannya tapi Inspektur Jendral menyela.

"Itu tuduhan palsu. Aku... memenuhi tugasku sebagai PNS untuk melayani negara."

"Hei, General Inspektor. Apa harus kuceritakan juga padanya bagaimana aku mengeluarkan anakmu dari tugas wajib wiliter? Kau akan datang ke sidangku sebagai saksi, bukan? Jika kau ingin memberi kesaksian betapa aku membantu penyelidikanmu kau harus datang ke sidang selama dua hari. Baiklah. Jika kau tidak menjawab pertanyaannya, aku jadi ingin menceritakan hal-hal yang bahkan tidak dia tanyakan. Jadi langsung jawab saja." Ucap Tae Gon.


Soo Yeon dan Jeong Il menonton berita menganai Dong Joon. Soo Yeon tersenyum.

"Kau menyingkirkan Bogook Industries, tapi Lee Dong Joon-ssi menyingkirkan nyawanya sendiri."


Soo Yeon lalu menghubungi Dong joon di depan Jeong il, "Lee Dong Joon-ssi, kau menang. Temui aku besok di ruangan CEO. Hal yang kau inginkan dariku. Akan kubawa besok."


Soo Yeon melangkah pergi, "Aku tidak akan mengucapkan salam perpisahan padamu, Oppa."

Jeong Il menghalangi pintu dengan kesal tapi pada akhirnya ia tetap membiarkan Soo Yeon keluar.


Jeong Il marah, ia membuang semua yang ada di meja. Lalu ia menelfon seseorang.

"Pesan tiket penerbangan malam ini. Ke LA atau New York, terserah. Cepat pesan!" benraknya histeris.

Selanjutnya Jeong Il menghubungi Direktur Pelaksana Bogook Industries, menanyakan bagaimana warisan ayahnya?


Jeong Il menemui Direktur Pelaksana, ia mengatakan kalau ia akan meninggalkan Korea. Ia meminta Direktur Pelaksana menjaga propertinya di yayasan, agar kepolisian tidak bisa menyitanya.

"Anggaplah tempat golf itu sebagai biaya pesangon pimpinan Bogook Industries. Kalian bisa membagi hasil untung dari tempat golf itu."

Direktur Pelaksana memberi Jeong Il daftar rekening bank rahasia. "Sepertinya mendiang ketua pasti sudah menangani rekening tersebut sejak 30 tahun yang lalu. Tidak ada catatan penarikan. Hanya ada catatan deposito biasa. Dia pasti memperoleh sebagian keuntungan dari suatu tempat secara teratur."

Jeong Il meminta Direktur Pelaksana mencaritahu siapa yang membuat deposit reguler ini dari bank itu.


Jeong Il menerima fax Konfirmasi deposit itu. Pengirimnya adalah Shingil-dong 307 dan penerimanya adalah ayahnya. Jeong Il senang bukan main mendapat itu.


Soo Yeon menemui Dong Joon seperti janji. Ia mengaku memiliki video yang isinya Jung Il mengaku telah membunuh Reporter Kim dan menyuruh Shin Chang Ho-ssi memberikan pernyataan palsu.

"Video itu akan memperbaiki semuanya. Jung Il Oppa akan ditangkap dan aku akan melindungi Taebaek." Lanjut Soo Yeon.


Jeong Il mengunjungi CEO Choi, ia menunjukkan Konfirmasi deposit itu.

"30 tahun yang lalu... Maksudku... dari saat ayahku dan Anda mulai mendirikan Taebaek, ada suatu rekening yang menerima deposito secara reguler. Ini pastilah rekening dana taktis rahasia yang Anda kelola secara pribadi. Jika ini dirilis, Taebaek akan musnah. Satu-satunya hal yang akan tersisa dalam hidup Anda adalah rekam jejak Anda sebagai pembunuh."

CEO Choi meremas kertas itu.

"Tenanglah, CEO Choi. Itulah hadiah terakhir yang diwariskan ayahku."

Kemudian Jeong Il menelfon Soo Yeon tapi ia menyuruh CEO Choi yang bicara.


Soo Yeon membuat penawaran, jika Dong Joon bisa menjamin Young Joo akan menghentikan penyelidikannya dan Dong Joon akan meninggalkan Taebaek, maka akan ia kirim video itu lewat email.

"Jadi bagaimana? Aku yakin kau ingin menerima email dari mantan istrimu."

"Baiklah."

Tiba-tiba Jeong Il menelfonnya tapi ayahnya yang bicara.

"Soo Yeon-ah. Selamatkan Jung Il."


Jeong Il mengajak Soo Yeon, Dong Joon dan Young Joo makan bersama. Young Joo datang belakangan, Jeong Il berkata kalau ia sudah memesankan menu Young Joo sama dengan Dong Joon karena ia merasa mereka sangat dekat.

"Kita berempat kini saling menghunus pedang satu sama lain. Soo Yeon... memiliki videoku. Dan aku, memiliki rekening dana taktis Choi Il Hwan. Kalian berdua sedang menyelidiki dua hal tersebut. Kenapa tidak kita... meletakkan pedang kita secara bersamaan?"


Dong Joon meminta Young Joo untuk tetaplah melanjutkan penyelidikan. Tangkap wakil menteri perdagangan dan ESDM tanpa surat perintah. Panggil ia dulu buat diinterogasi, jika perlu.

Soo Yeon berkata ia tidak bisa memberikan videonya karena ayahnya menyuruhnya untuk menyelamatkan Jeong Il.

"Dewan penasehat mungkin akan ditangkap. Tapi Lee Dong Joon-ssi juga akan ditangkap atas dugaan penyuapan. Aku bersedia jadi pengacaramu, kalau kau mau." Kata Jeong Il sombong.

"Lagipula aku sudah mempersiapkan diri." Jawab Dong Joon.

Jeong Il meminta Young Joo menghentikan penyelidikannya. Dong Joon menjawab kalau Young Joo tetap akan melanjutkannya tapi Young Joo membalas tidak, jika ia melanjutkan penyelidikan...

Jeong Il meneruskan kalimat Young Joo, "Lee Dong Joon-ssi akan ditangkap."

Jeong Il lalu beralih ke Dong Joon, "Aku akan sering-sering menengokmu di penjara. Karena kau butuh teman yang bisa diajak bicara kalau kau lama mendekam."

"Kang Jung Il-ssi!" Bentak DOng Joon tapi Young Joo mengganggam tangannya untuk menenangkan,

Young Joo meminta bantuan Soo Yeon tapi Soo Yeon malah menuangkan minuman untuk Jeong Il tanda setuju dengan Jeong Il, walaupun sebenarnya Jeong Il yang memaksanya.


Dong Joon tetap meminta Young Joo memanggilnya dulu buat diinterogasi. Begitu Taebaek hancur, mereka pasti bisa cari cara menangkap Kang Jung Il.

"Aku tidak bisa memborgolmu duluan sebelum Kang Jung Il. Aku akan menangkap Kang Jung Il dulu. Video itu, akan kudapatkan apapun yang terjadi. Jadi Dong Joon-ssi, pastikan kau harus bertahan sampai saat itu."


Dong Joon setuju, bahkan jika ia harus menawarkan banyak uang suap dan melakukan dosa lagi, ia tetap akan bertahan sampai saat itu. Sampai mereka membuat Kang Jung Il diadili, ia tidak akan pernah menyerah. Dong Joon berjanji dengan memegang tangan Young Joo.


Gyeong Ho bersikap seperti biasa setelah mendengar Jeong Il menang. Tapi Jeong Il tetap dingin terhadapnya membuatnya ragu dan akan pergi tapi Jeong Il memanggilnya.


"Akan kubuat Lee Dong Joon mundur dari jabatannya. Dia harus meninggalkan Taebaek. Kau pun... juga harus membantuku melancarkannya."

"Jung Il."

"Aku tidak bisa memohon padamu di pertarungan dimana aku pasti kalah. Jika aku jadi kau, Gyeong Ho. Aku akan meninggalkanmu. Aku juga tidak bisa memintamu melakukan sesuatu yang tidak bisa kulakukan juga. Di aku, ada rekening data taktis Choi Il Hwan. Soo Yeon juga ada di tanganku. Kau.. mau taruhan untuk siapa, Dong Joon atau aku?"

"Hei, aku mana pernah mengkhianatimu."

"Sepertinya tidak. Joke, joke (Bercanda). Lakukan yang benar!"


Jeong Il ke rumah Soo Yeon, SOo Yeoan akan turun menemuinya tapi Jeong Il malah menahannya, ia yang naik ke kamar Soo Yeon.

"Lee Dong Joon.. Akan kubuat dia mengundurkan diri. Itulah yang kau inginkan. Aku akan menjadi CEO. Itulah janji kita. Hanya ada satu perbedaan. Aku akan menjadi CEO dan melakukan semuanya dengan caraku sendiri."


Jeong Il tiba-tiba mencium Soo Yeon, "Dulu aku senang melihatmu apalagi dengan rambut basah habis mandi. Tapi sekarang, aku tak merasakan apapun. Jadi Soo Yeon-ah, ayo kita menikah."

"Apa?"

"Kita punya semua yang kita butuhkan. Alangkah bagusnya kalau kita sekamar. Jika kita punya anak, kau tidak akan mencoba membuat ayah anakmu menjadi pembunuh. Dan aku juga... takkan mencoba menghancurkan hidup ibu dari anakku. Bagaimana? Win-win (Sama-sama menang)."

Soo Yeon berkaca-kaca mendengarnya. Soo Yeon memprotes Jeong Il tapi Jeong Il malah membentaknya, "Kubilang aku akan melakukan semuanya dengan caraku sendiri. Sampai besok di pertemuan dewan penasihat."
>


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search