Sumber Gambar dan Konten dari Sohu TV
Sinopsis Pounding Spike 2 Episode 14
-= Episode 14 =-
Lawan pertama mereka adalah Universitas Han Kwang. Kita tidak tahu bagaimana pertandingan berlangusng karena scene beralih.
Soo Bin dan temannya keluar dari GOR pertandingan, mereka berpapasan dengan asisiten Kim yang juga akan menonton, tapi asisten Kim heran, kenapa mereka malah keluar.
“Anda akan
tahu sendiri kalau masuk nanti.” Jawab Soo Bin.
Asisiten Kim masuk ke dalam, ternyata gedung kosong mlompong. Di papan skor terlihat kalau Universitas Daehan kalah telak.
Acara makan malam bersama semua pemain lesu termasuk pelatih Son. Malah seorang senior menyindir Hae Sung, pemain professional apaan! Masa kalah 0:3. Bukan hanya itu, ia juga menyalahkan junior yang menurutnya melakukan kesalahan. Junior tak mau disalahkan karena senior itu pun banyak melakukan kesalahan.
Kemudian kedua orang itu kompak menanyai Hae Sung, kenapa Hae Sung hanya mengoper bola pada I Ra. Won Ryeong yang menjawabnya karena pemain yang paling jago dalam tim adalah I Ra seorang. Mereka berdua tidak terima.
Han Sol menambahi kalau Hae Sung tidak bodoh sehingga mau mengoper bola pada pemain yang selalu menyentuh net. Yang merasa tersinggung dengan perkataan Han Sol menarik kerah Han Sol tak terima. I Ra menegurnya untuk melepaskan Han Sol.
“Semua
salahku? Baiklah.. Aku tak akan ikut kompetisi lagi.”
“YAA! Dong
Hae Sung!” Bentak I Ra.
Pelatih Son balas membentak sehingga semuanya diam. Apa kalia semua pemian professional, huh?! Berhenti saja seperti pengecut. Pertandingan terkutuk! Kemasi barang kalian! Bubarkan saja tim ini! Pelatih Son keluar dengan kesal. I Ra kemudian menyusul beliau.
Da Won bersama kelompok pemandu sorak mereka berpapasan dengan tim voli.
Han Sol dan
Hyun Sung mencegat Hae Sung, mereka membujuk agar Hae Sung tidak keluardari
tim. Terus si senior yang tadi menyindir Hae Sung minta maaf.
“Dia sudah
minta maaf. Jadi tenanglah.” Ujar I Ra.
Hae Sung menjawab kalau ia tidak butuh kata maaf. Si senior menyela, lalu apa lagi? apa Hae Sung ingin mereka berlutut?
Hae Sung
menjelaskan kalau bukan kepadanya seharusnya mereka mintamaaf tapi pada diri
mereka sendiri. Mereka seharusnya malu dengan sikap mereka bukan minta maaf
karena mereka tidak mencoba melakukan yang terbaik,
“Kita kalah,
tapi kalian tidak merasa malu sama sekali? Iya kan? Kalau aku malu sekali
sampai mau gila rasanya. Kalian pikir
karena mereka bermain baik makanya kita kalah? Tidak! Kitalah yang bermain
buruk makanya kalah. Aku tanya satu hal, Apa dari awal kalian pikir kita akan
menang? Jawab. JAWAB AKU!“
Semuanya hanya diam.
Kapten
pemandu sorak memanggil I Ra. kelihatannya menyenangkan, apa butuh pemandu
sorak? Si kapten mengatakan kalau pertengkaran mereka lebih menarik disbanding
pertandingan tadi. I Ra esal, ia
menuntut mereka untuk pergi termasuk Da Won juga.
Won Ryeong jalan dengan Jin Ha. Ia mengakui Universitas Han Kwang memang selalu baik dalam bermain, jadi kekalahan mereka wajar tapi sejujurnya ia merasamalu.
“Untuk apa
merasa malu? Senior yang main saja tidak merasa malu sama sekali. “
Won Ryeong
mengalihkan pembicaraan, kenapa tidak ada toko kaos kaki sama sekali. Jin Ha
meyarankan untuk memakai miliknya tapi Won Ryengnya ogah.
Hae Sung dan Da Won jalan bersama sambil bergandengan tangan. Mereka saling dukung dengan apa yang terjadi saat ini.
Tapi tiba-tiba fans Hae Sung muncul dan mereka ramai-ramai mengambil gambar Hae Sung yang sedang bersama Da Won. Hae Sung melindungi Da Won dibelakangnya.
Won Ryeong dan Jin Ha melihat mereka, apalagi saat mereka berlari bergandengan untuk melarikan diri dari para fans.
“Apa itu?
Mereka berdua berkencan?” Duga Jin Ha.
“Kelihatannya
begitu. Gimana dengan kapten kita?”
Hae Sung dan Da Won berhasil lepas dari para fans. Mereka ngos-ngosan, Hae Sung khawatir pada Da Won. Da Won memastikan kalau ia baik-baik saja dan lagi, ia masih ngin jalan-jalan dengan Hae Sung.
Hae Sung setuju. Mereka kemudian membeli topi dankacamata hitam untuk mengelabihi fans. Tanpa mereka sadari Hyun Sung melihat mereka,
Hae Sung dan Da Won jalan bersama sambil gandengan dan manja-manjaan.
Han Sol mau keluar dan ia melihat I Ra di luar kamar, ia menghampiri, bertanya kenapa I Ra tidak mauk kamar. I Ra memilih disana karena di kamar terlalu berisik.
“Kau sedang
apa?”
Menganalisa
strategi.”
Han Sol
tersenyum, I Ra sekarang kelihatan seperti kapten sungguhan. I Ra menegaskan
kalau ia memang kapten dari dulu. Tapi I Ra tidak menemukan strategi baru, ia
menawari Han Sol, mau keluar?
“Iya.
Belikan Han Sol ayam.” Jawab Han Sol dengan manis.
I Ra setuju
setelah menggerutu.
Da Won dan Hae Sung sampai di depan penginapan. Hae Sungmendekat dan menciumnya.
Han Sol
keluar tepat saat itu, ia sangat terkejut melihat mereka berdua. Oh My God!
Namun ia berusaha untuk mengendalikan diri.
I Ra keluar setelahnya. Han Sol pura-pura mau makan sundae saja, dan menyeret I Ra kesana jadi mereka tidak melewati Hae Sung – Da Won. I Ra juga tidak melihat mereka.
>
EmoticonEmoticon