Sumber Gambar dan Konten dari Sohu TV
Sinopsis Pounding Spike 2 Episode 3
-= Episode 3 – Benar =-
Won
Ryong-Jin Ha mulai menyelidiki Da Woon. Jin Ha akan mengikuti Da Woon yang baru
keluar kelas bersama Hae Sung secara terang-terangan untung Won Ryong
mengingatkannya.
Won Ryong
sudah memperhitungkan, pasti Da Woon dan Hae Sung mengambil kelas sama. Jin Ha
menyimpulkan, jadi mereka selalu ke tempat yang dama dong? Lalu kapan mereka
punya kesempatan untuk mendekati Da Woon?
“Ah.. atau
kita bisa menunggunya (Hae Sung) pulang baru menghampirinya (Da Woon)?”
Won Ryong
tidak setuju, memangnya mereka apa? Penguntit? Ia memiliki ide yang lebih
bagus.
Won Ryon dan
Jin Ha menanyakan sesuatu di kantor tapi petugas tidak mau memberitahu. Jin Ha
menjelaskan kalau mereka bukan orang aneh. Won Ryeong protes, bukannya semua
mahasiswa memiliki hak untuk menanyakan sesuatu ya, tapi kenapa petugas itu
malah menganggap mereka criminal?
“Siapa yang
suruh kau berpenampilan aneh?”
“SIAPA?”
“Orang jelek
disebelahmu.”
Jin Ha
menunjuk dirinya, petugas menginyakan dan Jin Ha menggeleng-geleng. Petugas
bertanya, apa Jin Ha benar-benar mahasiswa baru. Jin Ha membenarkan, ia 19
tahun!
Jin Ha
khawatir harus melapor apa pada I Ra karena mereka belum menemukan apapun. Won Ryong tadi mendengar Da Woon dan Hae Sung
membahas mengenai kalkulus, ia menyarankan untuk merubah kelas mereka,
“Jika kita
masuk kelas yang sama, ada keuntungannya, kan?”
Keduanya
mendesah frustasi, itu matkul sulit T_T
I Ra
menghargai kerja kedua anggotanya. Mulai sekarang, Da Woon akan ia urus
sendiri. Won Ryong dan Jin Ha sangat
menyetujui hal itu.
Hae Sung dan
Da Woon berpisah di toilet dan I Ra menunggu Da Woon di depan toilet wanita. Ia
harus menanggung malu saat cewek-cewek yang keluar dari toilet memandangnya
aneh.
I Ra
langsung menyapa Da Woon membuat Da Woon terkejut, darimana I Ra tahu namanya.
I Ra hanya menjawabnya dengan senyuman manis.
I Ra
mengajak Da Woon bicara di taman. Ia membawakan semua minuman yang dijual di
kantin karena ia tak tahu apa minuman kesukaan Da Woon. Da Woon mengambil susu
favoritnya.
“Hae Sung
suka minum apa?”
Da Woon
belum pernah melihat Hae Sung minum apapun selain air putih. Da Woon balik
bertanya, apa yang disukai I Ra. I Ra sih tidak pilih-pilih soal minuman.
“Lalu
biasanya Sunbae makan dimana? Sama siapa?”
Biasanya ke
kantin kampus bersama anak-anak tim-nya. Da Woon menyimpulkan, jadi I Ra
sarapan dan makan malam di rumah?
Tidak, rumah
I Ra jauh jadi ia tinggal di asrama. Ia Ra tersadar, seharusnya hanya ia yang
boleh bertanya. Da Woon mengangguk, siapa menerima pertanyaan I Ra.
“Pacarmu,
Dong Hae Sung…”
Da Woon
menggeleng, bukan pacar kok. I Ra bingung sejenak, tapi kemudian ia langsung
menuju ke topik. Tim nya butuh Hae Sung, jadi… ia menyidorkan semua minuman
pada Da Woon. Ia meminta bantuan agar Da
Woon mau membujuk Hae Sung agar mau bergabung.
Da Woon
teringat cerita Hae Sung kalau voli bukan masa depan Hae Sung jadi Hae Sung
menyerah menjadi pemain professional.
“Untuk kebaikan Hae Sung Oppa, aku tidak
seharusnya membujuknya untuk kembali bermain voli. Tapi jika aku memikirkan I
Ra Sunbaenim … Dia bahkan memintaku secara pribadi. Ah, apa yang harus
kulakukan?”
Da Woon
kemudian bertanya, kapan I Ra mulai terikat dengan voli. Sejak SD, I Ra memilih
tim sepak bola dan tim voli, ia tahu caranya bermain sepak bola tapi tidak tahu
caranya bermain voli.
“Karena
penasaran, aku bergabung dengan tim voli dan terus bermain hingga sejarang.”
“Voli adalah
jalanku? Sejak kapan Kay mempercayai itu?”
Sesuatu yang
paling dapat I Ra lakukan dengan baik adalah bermain voli, sesuatu yang paling
membuatnya tertarik adalah voli. Selain voli ia tidak bisa berpikir apapun.
Da Woon
ingin tahu lagi, bagian mana dari voli yang paling baik dan yang paling membuat
I Ra tertarik. Da Woon ingin melihat itu karena ini masalah pemain voli jadi
mereka harus menggunakan voli untuk membujuk Hae Sung.
“Ya, Benar!”
Jawab I Ra senang.
I Ra
membantu anak-anak berlatih tapi ia kesal karena anak-anak tidak sesuai
harapannya, maka ia menyuruh mereka berhenti sebentar.
Selanjutnya,
ia menyuruh Han Sol untuk menghubungi Soo Bin yang merupakan manager tim voli Universitas
Han Kwang. Ia ingin mengajak mereka tanding.
I Ra lalu
mendatangi tim pemandu sorak. Ia meminta mereka untuk tampil di pertandingan.
Pemimpin mereka menolak, toh ini bukan pertandingan formal. I Ra mengatakan
kalau Hae Sung dari agensi KD akan datang juga.
"Ku
dengar Hae Sung menolakmu mentah-mentah."
Muka I Ra
langsung masam, kata siapa? Seantero kampus juga sudah tahu kali. Pemimpin itu
merasa malu mendengar I Ra mengikuti Hae Sung di setiap kelas. Ia menjelaskan
kalau I Ra bisasaja kehilangan posisinya sebagai kapten jika Hae Sung masuk,
apa I Ra masih mau merekrut Hae Sung?
I Ra tak masalah
selagi itu menguntungkan tim voli. Untuk rekan dan adik-adiknya juga untuk
memberikan piala kemenangan bagi kampus ia rela melakukan apapun.
"Jadi,
aku membutuhkan Dong Hae Sung."
"Memangnya
kau tahun berapa?"
I Ra memelas
menjawab kalau ia sudah tahun ke-empat. Ia tidak pernah mengantongi gelar juara
jadi bagaimana ia bisa memasuki karir sebagai atlet professional?
"Aku
100% tidak akan terpilih. Yah, ini adalah kesempatan terakhir dalam 23 tahun Go
I Ra. Tanpa Dong Hae Sung, kemenangan itu mustahil, jadi mohon bantu aku kali ini saja, ya?"
Salah satu
anggota pemandu sorak (Jung Ah) tergerak dengan rengekan I Ra. Ia meminta
pemimpinnya untuk menyetujui saja perintaan I Ra, toh lokasinya juga tidak
jauh.
I Ra sangat
berterimakasih dan langsung memeluk Jung Ah tapi Jung Ah cepat-cepat
mendorongnya menjauh.
I Ra
mencegat Da Won, tanggal 7 nanti ia meminta Da Won membawa Hae Sung ke GOR,
mereka akan ada pertandingan dengan Universitas Han Kwang, pertandingan
persahabatan.
I Ra
menjelaskan kalau Universitas Han Kwang telash memenangkan kompetisi nasional
sebanyak 3 kali. Pokonya SMA Han Kang adalah yang terbaik di kelasnya. Ia yakin
akan memangkan pertandingan ini.
Jika mereka
menang, Hae Sung pasti mau bergabung dengan mereka, I Ra tidak peduli apakah
itu kebohongan atau ancaman, atau bahkan sesuatu yang labih kejam, pokoknya Da
Won harus membawa Hae Sung.
"Aku
percaya padamu, Han Da Won."
Da Won
sebenranya tertekan tapi ia tetap menjawab "iya"
Da Won
bertanya pada Hae Sung, apa Hae Sung free tanggal 7 nanti. Kenapa, tanya Hae
Sung.
"Aku
dengar akan ada pertandingan persahabatan antara kampus kita dengan Universitas
Han Kwang. Aku dengar Universitas Han Kwang sangat hebat, super duper
hebat!"
Hae Sung
bisa menebak, pasti I Ra kan yang meminta Da Won untuk mengajaknya. Da Won
mengelak, ini idenya kok, beneran deh!
Hae Sung
terus memandangnya. Da Won akhirnya minta maaf dan itu membuat Hae Sung
tersenyum, tapi ia setuju dan meminta Da Won untuk mengatakan pada I Ra kalau
ia bersedia.
"Terimakasih
Oppa." Ujar Da Won dengan senyum lebar.
Soo Bin dan
tim nya sudah sampai di GOR, ia kesal karena ada tim pemandu sorak juga serta
ada Hae Sung disana. Hae Sung menjelaskan kalau ia hanya akan menonton saja
kok.
I Ra
menjelaskan kalau tujuan mereka adalah Dong Hae Sung. Jadi mari tunjukkan pada
Dong Hae Sung kalau mereka bukan hanya asal bicara tapi punya kemampuan juga.
Da Won
sangat antusias melihat pertandingan ini.. Tentunya ia hanya melihat I Ra.
>
2 komentar
Gomawo unni,, dilanjut...🙌 semangat..
Bagus banget 😊😊😊
Semangat kak!
EmoticonEmoticon