Sumber Gambar dan Konten dari Sohu TV
Sinopsis Pounding Spike 2 Episode 2
-= Episode 2 - Serangan Setter =-
I Ra menanti kedatangan Hae Sung, ia bahkan sengaja datang pagi dan berdiri di depan gedung utama.
Tapi yang
datang duluan malah Da Woon. Da Won membungkuk pada I Ra, karena dirinya, baju
I Ra jadi kotor kemarin dan ia sampai lupa bertanya siapa nama I Ra,
"Aku
minta maaf. Tidak... Senang bertemu denganmu. tidak, tidak... Aku sangat
berterimakasih."
Da Woon mengulurkan susu kotak pada I Ra. I Ra tak mengerti apa maksud Da Woon, kemudian terdengar suara heboh kalau Hae Sung datang.
I Ra segera
menuju Hae Sung hingga menubruk Da Woon dan membuat susu Da Woon terjatuh.
Da Woon
memungut susunya dengan sedih.
I Ra membelah deretan para fans Hae Sung untuk bisa berdiri tepat di depan Hae Sung.
"Dong
Hae Sung! Aku Go I Ra." perkenalan I Ra penuh percaya diri,
"Gorilla?"
I Ra menahan
dirinya kali ini, ia mengulangi lagi namanya, GO-I-RA. Tanpa basa basi ia
lengsung meminta Hae Sung untuk bergabung dengan tim bola voli.
"Kenapa
harus aku?"
"Bukannya
kau atlet voli?"
Hae Sung tak menjawabnya, ia akan pergi begitu saja. I Ra menghalangi, Sunbae sedang bicara saat ini. Ah.. Hae Sung tak tahu kalau I Ra seorang Sunbae.
"Aku
seorang Sunbae, jurusan olahraga, Kapten tim voli."
Hae Sung
menjawab uluran tangan I Ra. I Ra mengatakan kalau tim-nya membutuhkan seorang
setter jadi ia minta Hae Sung untuk bergabung dengan mereka.
Hae Sung
dengan senyum menjawab kalau ia kuliah bukan untuk menjadi mahasiswa olahraga,
ia juga tidak bertujuan untuk main voli.
"Jadi...
alasanku untuk bergabung dengan tim voli. Tampaknya tidak ada."
Dan Hae Sung
meminta I Ra minggir karena ia harus masuk kelas pertamanya.
I Ra tidak bisa berkata apa-apa ditohok seperti itu oleh Hae Sung.
Saat masuk kelas, Hae Sung celingukan mencari Da Woon bahkan ia mengabaikan fans yang memintanya duduk di samping mereka. Ia memilih duduk di samping Da Woon.
Hae Sung
yakin kalau Da Woon mengenalnya tapi Da Woon malah menjawabnya cuek, kenapa ia
harus mengenal Hae Sung.
"Dong
Hae Sung."
Da Woon
mengira kalau Hae Sung mengenalkan namanya maka ia membalas mengenalkan diri
juga. Hae Sung heran, apa benar Da Woon tak mengenalnya?
"Kau
dekat dengan Go I Ra sunbaenim?" Tanya Da Woon.
Hae Sung
bertanya, siapa itu I Ra. Da Woon mengingatkan, itu lho sunbae yang mengajak
Hae Sung bicara di depan gedung utama tadi.
"Ah...
kapten tim voli? Tidak, kenapa?
"Tapi...
kenapa dia seperti itu?"
Da Woon menunjuk I Ra yang sedang mengintip dari luar. Saat Hae Sung melihatnya, I Ra melakukan gerakan voli, intinya ia masih berusaha untuk mengubah pikiran Hae Sung.
Hae Sung
hanya menghembuskan nafas.
I Ra bahkan menunggu Hae Sung hingga kelasnya selesai. Ia Ra menghentikan Hae Sung dan mengajaknya untuk ke ruang latihan sekarang.
Ia yakin
penolakan Hae Sung itu karena Hae Sung belum melihat para anggita tim berlatih,
jika Hae Sung melihatnya pasti Hae Sung akan berubah pikiran.
Hae Sung
menegaskan kalau ia sudah selesai mengatakan semuanya tadi. I Ra memohon, tim
voli sempurna jika Hae Sung ikut.
Da Woon yang
ada di sana kemudian membantu I Ra membujuk Hae Sung dan Hae Sung lebih
mendengarkan Da Woon. Da Woon bilang ingin lihat maka Hae Sung pun menurut.
Mereka sampai di ruang latihan, semua mata tertuju pada Hae Sung. I Ra sampai harus membentak mereka agar berlatih kembali.
Hae Sung
memperhatikan mereka berlatih, tapi kayaknya gawat banget kondisi tim voli itu.
Bukan hanya setter yang mereka butuhkan tapi seluruh pemain baru. I Ra membujuk, pokoknya kalau Hyun Sung
bergabung dengan tim mereka pasti bisa mengikuti ritme Hyun Sung.
Hyun
Sun tak tertarik dengan apapun perkataan
I Ra, tapi berbeda dengan Da Woon yang terus memandang I Ra penuh kekaguman.
Apapun yang dikatakan I Ra membuat Da Woon tersenyum lebar.
Hae Sung akan pergi dengan alasan kalau ia ada kelas dan ia mengajak Da Woon ikut. Da Woon menjawab kalau ia tidak punya kelas. Hae Sung membantah, ia dan Da Woon itu memiliki kelas yang sama.
Hae Sung
akhirnya menyeret Da Woon keluar dari sana, Da Woon terus memandang kebelakang,
katanya ia masih ingin melihat mereka berlatih.
I Ra
menegaskan kalau Hae Sung selalu dopersilahkan datang. Pintu ruang latihan
selalu terbuka untuk Hae Sung.
Da Woon bercermin tapi saat melihat bayangannya ia langsung membuang cerminya kaget membuat Hae Sung yang duduk di sampingnya terkejut, kenapa? Ada apa?
“Begini…
begini tampangku saat bertemu Go I Ra sunbaenin tadi!”
Da Woon
membenturkan kepalanya ke meja. Hae Sung menggunakan tangannya untuk alas, ia
tak mau Da Woon melukai dirinya sendiri.
“Kau suka Go I Ra?”
“Kelihatan
banget ya?”
“Kau tidak
membantahnya?”
Lalu Da Woon
menjelaskan awal mula ia menyukai I Ra saat I Ra menyelamatkannya dengan keren
karena ada mobil yang mau menabraknya.
“Dan, sunbae
juga orang yang menegur pengemudi itu demi aku.
Dia juga bertanya apa aku baik-baik saja. Lalu pergi seperti tidak
terjadi apa-apa, seperti bintang jatuh.
Dia sangat keren.”
Hae Sung
menawarkan bantuan agar hubungan Da Woon dan Go I Ra bisa semakin dekat? Da
Woon menggeleng, ia sudah membaca semua triknya dari buku referensi.
Hae Sung
menjelaskan kalau semuanya tidak selalu ada dalam buku. Pria lah yang paling
mengerti pria.
“Aku akan
menjadi konsultan cintamu, tapi kau harus membantuku belajar . Mari saling
menguntungkan.”
Setelah
dipikir-pikir, Da Woon menyetujui usul Hae Sung itu.
Si gendut dan si kurus menggosipkan Da Woon dan Hae Sung di toilet. Mereka menuduh Da Woon merayu Hae Sung.
Da Woon
ternyata ada di dalam bilik toilet, lalu ia keluar dengan sikap biasa. Mereka
berdua menyesal telah menggosipkan Da Woon.
Selanjtnya Da Woon googling nama Dong Hae Sung, ia baru tahu kalau Hae Sung adalah seorang pemain voli terkenal.
Hae Sung datang dengan membawakan Da Woon susu. Da Woon heran, kan itu susu kesukaannya.
“Kau pemain
voli, ya?
Hae Sung
tersenyum. Da Woon minta maaf karena ia baru tahu.
Hae Sung
memaklumi kalau tidak memiliki ketertarikan dengan voli bisa jadi sebuah
kemustahilan. tapi mulai sekarang, Da Woon harus lebih tahu karena pria yang
disukai Da Woon adalah seorang pemain
voli.
Da Woon
mengangguk-angguk mengerti, tapi setelah membaca berita, ia baru tahu kalau Hae
Sung dan I Ra sama-sama 23 tahun, tapi kenapa Hae Sung baru masuk kuliah?
“Keluargaku.
Ayahky dan Kakaku. Semuanya adalah pemain voli. Singkatnya, belajar bermain
voli, bagi keluargaku sama mudahnya dengan bernafas. Ayahku melarangku kuliah
dan menyuruhku untuk terjun menjadi atlet professional.”
Hae Sung mematuhi keinginan ayahnya, tapi seiring berjalannya waktu, ia sadar kalau voli bukan masa depannya. Jadi ia menyerah menjadi pemain professional dan kembali kuliah.
“Wua.. Jadi
bisa dikatakan kalau kau kuliah untuk menemukan mimpimu. Keren!!”
Hae Sung tersenyum, keren kan? Tapi keluarganya menganggap
dirinya terserang virus gila. Tidak, bagi Da Woon Hae Sung benar-benar keren.
Hae Sung menarasikan kata-kata yang didengarnya dari Sunbae
yang mundur dari agensi “perahnya
training sebagai atlet tidak ada apa-apanya Jika dibandingkan dengan hidup di
dunia ini. Aku telah menyiapkan perang
dengan hidup ini, kan? Tidak.. belum. “
I Ra dan anak voli yang lain sedang latihan di ruang Gym. Han Sol mencontohkan cara untuk merekrut Hae Sung “Tim voli kami butuh seorang setter, bergabunglah!
I Ra juga sudah bicara begitu tapi ditolak. Won Ryeong menyebut
kalau Hae Sung nekat sekali masuk kuliah ditengah karir yang menanjak, bukankah
itu kasus yang jarang?
“Apa atlet professional mau bergabung dengan tim kita?” Tanya Hyun Sung.
Jin Ha menebak, bukannya Hae Sung mau fokus kuliah aja ya?
Akahkah Hae Sung bergabung dengan mereka?
Han Sol menyuruh Jin Ha untuk diam dan latihan saja yang
bener. Sementara itu I Ra melampiaskan
kekesalannya kepada Hae Sung pada besi barbelnya.
Hyun Sung, Han Sol, I Ra, Won Ryung Jin Ha mengintip Hae Sung. I Ra mendesah, jika orang melihat mereka pasti mengira kalau mereka adalah sasaeng fans-nya Hae Sung. Han Sol mengoreksi kalau itu bukan termasuk dirinya, pokoknya bukan. I Ra menjawabnya dengan pukulan di kepala.
Hyun Sung mengenali Da Woon sebagai gadis yang datang bersama
Hae Sung kemarin, apa mereka berkencan?
I Ra kaget lalu ia mengamati mereka berdua lekat-lekat yang
saat itu sedang tertawa gembira, akrab sekali. I Ra memerintahkan Won Ryong Jin
Ha untuk menyelidiki Da Woon.
>
EmoticonEmoticon