-->

Sinopsis Oh My Geum Bi Episode 5 Part 2

- Desember 23, 2016
>

Sumber Gambar dan Konten dari KBS2

Sinopsis Oh My Geum Bi Episode 5 Part 2


Joo Young melayani pembeli dengan baik, ia sangat-sangat ramah tapi pelanggan itu malah kasar dan cuek.


Tiba-tiba seorang pria mendekatinya untuk mengambalikan dompetnya. Pria itu dengan terang-terangan mengajaknya berkencan tapi kelihatan kalau ia sangat gugup.  

"Tidak masalah kalau setelah ini aku diserempet oleh bus atau semacamnya. Di dunia ini, akhirnya aku menemukan seseorang yang aku sukai. Maukah kau berkencan denganku?"



Joo Young datang ke undangan kencan pria itu. Saat menu datang, pria itu bingung mau memesan apa, ia lalu menyuruh Joo Young saja yang memutuskan.

"Aku memesan tempat yang bagus untuk pertemuan kita, tapi sejujurnya juga terasa asing buatku. Sudah lama aku tidak pernah berkencan. Kupikir kau tidak akan datang."

Saat Joo Young memilih menu pria itu menjelaskan, pertemuan pertama mereka di club malam itu, ia menatap Joo Young dari kejauhan. Sebenarnya, ia jarang pergi ke klub malam. Saat melihat Joo Young, ia mengikutinya.

"Saat kau menjatuhkan dompetmu, aku rasa itu adalah sinyal untukku. Astaga. ku bahkan tidak akan memiliki kesempatan bicara denganmu jika kau tidak menjatuhkan dompet itu."


Joo Young memotong dengan mengatakan kalau menu rekomendasi chef sepertinya enak.

"Aku tidak mudah percaya pada orang." Ujar Joo Young.

Pria itu panik, ia minta maaf dan mengambil mantelnya bersiap pergi. Joo Young bertanya, mau kemana? kan mereka belum makan?

Maka pria itu kembali duduk. Joo Young bertanya, pria itu tidak akan melakukan yang dinginkan kan? Pria itu membenarkan, terkadang ada yang harus ditahan dalam kehidupan.

"Sejak aku berusia 25 tahun, aku menjalani kehidupan yang menyenangkan. Hidup dalam kebahagian. Aku tidak akan menyesali kenikmatan hari ini, sampai esok hari tiba." Ujar Joo Young.

"Mungkin, aku juga harus hidup seperti itu.

"Tapi, pada akhirya, kau tidak akan memiliki apa-apa. Hanya membuang waktu dan uang. Awalnya, aku melakukannya untuk memberontak pada ibuku. Namun, hal itu kemudian menjadi kebiasaanku. Aku mengabaikan perkataan semua orang."

"Aku lebih suka... mendengar kisah hidupmu sedikit demi sedikit dalam waktu yang lama. Meski tidak akan semenarik kisah hidupmu, tapi aku juga akan menceritakan mengenai diriku."

Dan mereka setuju. Joo Young sampai ketawa dengan tingkah pria itu.


Selesai makan, mereka jalan berdua, Chi Soo sengaja melewati mereka. Joo Yeon terhenti, ia seperti melihat seseorang yang dikenalnya tapi kemudian berkata kalau ia mungkin salah dan mengajak pria itu untuk melanjutkan jalannya.


Hwi Cheol berangkat kerja pagi-pagi sekali dan pulangnya selalu larut.Tapi saat Kang Hee bertanya, ia tidak menjawab kalau ia bekerja.

"Geum Bi, kau tidak akan menyapaku?"

Geum Bi malah mengangkat kakinya cuek. Hwi Cheol kesal, apa kesalahan yang sudah ialakukan hingga membuat Geum Bi kecewa begitu?

Geum Bi tetap tak menjawab dan Kang Hee mengkode Hwi Cheol untuk diam.


Di TV yang ditonton Geum Bi memberitakan kalau akan terjadi hujan meteor. Sebuah skala besar yang terjadi dalam 10 tahun terakhir di area sekitar Daejeon. Geum Bi tiba-tiba berkata kalau ia ingin melihat itu.

"Daejon? Pukul Satu dinihari? Apa kau tahu dimana itu Daejeon?"

"Tidak."

"Kau tahu kita mungkin akan pulang jam berapa dari sana?"

"Tidak.

"Kau mau pergi jauh-jauh... ke Provinsi Chungcheong hanya untuk melihat bintang?"

"Bukan sekedar bintang. Hujan meteor, tahu!"

"Terserahlah. Kau anggap aku ini pengangguran?!"

"Kau juga tidak melakukan pekerjaan apa pun. Kau hanya menipu orang-orang sekitar."

Kang Hee menengahi, ia mengajak geum Bi untuk pergi saja dengannya. Geum Bi malah membentak, ia tidak mau, ia mengajak Hwi Cheol bukannya kang Hee.

Hwi Cheol menegaskan kalau ia sibuk. Geum Bi menuntut, sibuk apa memangnya?! Kan hanya seorang penipu!

"Geum Bi." Tegur Kang Hee tapi Geum Bi melarangnya untuk ikut campur.


Hwi Cheol lalu menarik Geum Bi untuk ia tegur. Geum Bi bertanya, apa Hwi Cheol tak masalah jika tak melihatnya lagi. 

"Lebih baik tidak melihatmu lagi kalau kau senakal ini."

Geum Bi sakit hati dan melarikan diri ke kamarnya.


Pagi hari, kang Hee masuk ke kamar Geum Bi yang kosong. Ia teringat masa remajanya dahulu.

Saat itu ia bersama oppa dan ibunya. Ibunya memasukkan mainan Jun Hee ke dalam kotak. kang Hee mencoba menghalangi ibunya agar tidak melakukan itu, ia menangis mengakui kalau semua itu salahnya.

"Jun Hee tidak ada di sini. Jun Hee tidak ada lagi bersama kita. Aku harus memberikan ini pada Jun Hee."

"Ibu. Ibu!"

Ibunya lalu menatapnya tajam. Kang Hee sekarang masih mengingat dengan jelas tatapan itu.


Tak lama kemudian Geum Bi masuk, Kang Hee mengajaknya untuk pergi bersama hari ini. Geum Bi hanya mendesah.


Di dalam mobil pun, Geum Bi hanya diam saja. Kang Hee memulai pembicaraan, aoa Geum Bi sebelumnya pernah melihat hujan meteor bersama ayah?

"Aku baru ingin pergi dengannya, untuk terakhir kalinya."

Kang Hee mengulangi Kata Geum Bi, Terakhir kali"?

Geum Bi kemudian menegakkan badannya, ia bertanya, apa Kang Hee marah padanya karena ia sudah jahat pada Kang Hee?

"Benarkah? Kalau begitu, haruskah aku marah?" Tapi Kang Hee malah tertawa. "Geum Bi. Kau ingat yang pernah Unnie katakan? Bahwa kita mirip."

"Dalam hal apa?"

"Tidak peduli hal buruk apa pun yang kau lakukan, Unnie juga tidak akan pernah membencimu."

"Aku sempat membenci Unnie."

"Kenapa?"

"Rahasia."

"Unnie juga punya rahasia."

"Apa itu?"

"Belum bisa kuberitahukan, untuk saat ini."


Geum Bi lalu mengeluarkan hadiahnya untuk Kang Hee. Kang Hee tersentuh dengan hal itu.


Di kelas masih kosong, Geum Bi akan browsing mengenai tunjangan anak yatim tapi kuotanya habis. Ia melihat laptop ibu guru di depan dan ia membukanya, tapi laptopnya eror, maka Geum Bi pun menutupnya lagi tapi sayangnya ada temannya yang melihat Geum Bi meenyentuh laptop itu.


Kang Hee membuka hadiah Geum Bi dan itu adalah gantungan boneka. Kang Hee tersenyum senang dan memasang gantungan itu di spion mobilnya.


Rekan kerja Kang Hee yang ngebet ke Kanada kembali menanyainya, apa Kang Hee sudah memutuskan pergi ke Kanada?

"Mungkin, aku tidak akan pergi."

Mendengar itu si teman senang dan meminta Kang Hee untuk merekomendasikannya sebagai pengganti.

"Aku belum memutuskan apa pun." Jawab kang Hee yang membuat si teman cemberut.


Tiba-tiba kakaknya Kang Hee datang karena Kang Hee tidak menggubrisnya. Kang Hee berdiri menghampiri dan mengajak kakaknya untuk bicara di luar

"Kita lakukan saja di sini, selagi memiliki penonton dan saksi. Aku tidak ingin nantinya kau mengingkari kata-katamu sendiri."

"Baiklah. Lakukan sesukamu. Kita buat kekacauan di sini."

Kakaknya mengungkit kembali soal warisan ayah mereka. Ia menuduh Kang Hee mau menguasai semuanya. Kang Hee menjelaskan, setelah barang-barang antik itu terjual maka...

Kakaknya memotong, Kang Hee terus saja menggunakan alasan itu untuk mengulur waktu. Kang Hee bahkan tidak membiarkan kami menjual rumah itu.

Kang Hee meluruskan, mereka tidak bisa menjual rumah itu sembarangan.

Kakaknya kembali memotong, keluarganya bahkan tidak bisa membayar biaya sekolah anak-anak. Kang Hee sudah lelah mendengar alasan itu, ia minta kakaknya untuk menyerah saja.

Kakaknya mendengar Kang Hee tinggal bersama seorang pria, ia menuduh pria itu sebagai dalang semua ini yang membujuk Kang Hee untuk mencuri bagiannya.

Mendengar itu rekan-rekan kerja Kang Hee melongo semua. 

"Baiklah. Kau bisa menggungatku. Juga memakiku. Lakukan semaumu. Namun, tidak akan ada yang berjalan sesuai keinginanmu." Tegas Kang Hee lalu balik ke mejanya.

"Mereka yang sudah mati ya sudah. Mereka yang hidup harus bertahan." Bentak kakaknya, Kang Hee hendak membentak balik namun tak jadi karena bos sudah datang.


Ibu guru akan menggunakan laptop tapi tiba-tiba tidak berfungsi. Geum Bi pun ditanyai, apa Geum Bi menyentuh laptop?


"Aku memang menyentuhnya, tapi tidak menyala, jadi aku menutupnya lagi."

"Kau tidak boleh menyentuh laptop Ibu tanpa ijin."

"Aku ingin mencari sesuatu, tapi aku kehabisan kuota data."

"Baiklah, tapi lain kali, jangan menyentuhnya tanpa ijin dari Ibu, mengerti? Kau boleh pergi."


Melihat Geum Bi ditegur ibu guru Shil La menyeringai senang.


Ibu guru menghubungi Hwi Cheol saat ia bekerja, Ibu guru meminta Hwi Cheol untuk datang kesekolah.


Kang Hee bekerja bersama temannya tadi. Temannya mencoba membujuk Kang Hee agar merekomendasikannya.

"Bahkan jangan pernah memimpikannya. Aku satu-satunya yang akan pergi ke Kanada." Tegas kang Hee.


Hwi Cheol datang ke sekolah disana sudah ada Ibu Shil La, ibu guru dan Geum Bi. Melihat pakaian Hwi Cheol Ibu Shil La menunjukkan tampang jijik.

Ibu Shil La mengingatkan kalau laptop itu berisi informasi pribadi setiap murid. Ibu guru membenarkan tapi laptopnya hanya rusak sedikit (masih bisa diperbaiki) dan Informasi itu tidak bocor sama sekali.

"Mana kita tahu? Dia anak yang nakal." Ucap Ibu Shil La sambil menatap Geum Bi.

"Apa kau bilang?" Sentak Hwi Cheol.

Ibu Shil La mencibir, bagaimana Hwi Cheol mendidik Geum Bi hingga Geum Bi menggoda murid laki-laki dan melakukan tindakan tidak senonoh.

Hwi Cheol menanyai Geum Bi, apa Geum Bi melakukan hal yang aneh lagi. Geum Bi balik bertanya, Apakah aneh mencium seseorang di pipi?

Lalu Hwi Cheol beralih lagi pada Ibu Shi La, "Apa masalahnya? Ahjumma juga melakukannya, kan? Atau... suamimu tidak mengijinkanmu (melakukannya)?"

Ibu Shil La tertohok lalu menyebut Hwi Cheol dan Geum Bi sama-sama rendahan sekali. Hwi Cheol tak terima disebut rendahan. 

"Hey, Ahjummoni. Ada orang-orang yang tidak memiliki marga di dunia ini. Mereka adalah para budak, kau salah satunya."

"Beraninya kau menghina kami? Budak? Kau mantan narapidana."

Ibu guru menengahi, mengatakan kalau Ibu Shil La sudah melewati batas. Hwi Cheol mengelak, ia bukan mantan narapidana.

"Kau kira kami tidak tahu?" Sinsir Ibu Shil La.

Geum Bi berdiri, ia menegur Ibu Shil La yang tidak sopan pada Ahjussi-nya.

Ibu Shil La malah menjadi, Ia belum pernah dengar ada keluarga sekacau mereka (karena Geum Bi memanggil ayahnya Ahjussi).

"Apa Anda bilang?"

"Lihat anak itu. Sungguh tidak tahu sopan santun."

"Ahjumma lebih tidak sopan."

"Hey, diam kau! Jangan membantah orang dewasa."

"Ahjummoni!" Bentak Hwi Cheol.

Ibu Shil La mengungkit mengenai Hwi Cheol yang seorang penipu. Ibu guru mencegah Ibu Shil La untuk bicara lebih jauh.

Ibu Shil La berdalih, ia tahu privasi itu penting tapi mereka harus memastikan keselamatan anak-anak. Ia menuduh Hwi Cheol mencuri informasi pribadi anak-anak.

"Informasi pribadi apa? Kau melihat aku melakukannya?!" Jawab Hwi Cheol.

Ibu Shil La tak mau kalah, ia menuduh Hwi Cheol menipu mereka semua. Geum Bi angkat bicara, ia menegaskan kalau Ahjussi-nya tidak melakukan itu.

"Aku pasti benar. Dia bahkan tidak bisa berkata apa-apa. Dia bermaksud memeras kita semua." Tuduh Ibu Shil la melihat hwi Cheol diam saja.

Geum Bi bersikeras kalau Hwi Cheol tidak melakukannya dan meminta Hwi Cheol untuk mengatakan sesuatu. Hwi Cheol akan mencoba menjelaskan tapi Ibu Shil La memotongnya,

"Guru. Kang. Laporkan dia. Ini tanggungjawabnya. Atau Anda ingin aku yang melakukannya?"

Hwi Cheol kesal dan mendekati Ibu Shil La tapi ibu Shil La bereaksi berlebihan dengan ngumpet dibalik Ibu guru.

Ibu Shil La malah bertanya pada Geum Bi, apa Hwi Cheol pernah melakukan sesuatu (memukul) pada Geum Bi? Ibu Guru mencoba membujuk Ibu Shil La.

Ibu Shil La tetap tidak mau melepaskan ibu guru karena ia tidak tahu apa yang akan Hwi Cheol lakukan. Mungkin Hwi Cheol memanfaatkan Geum Bi atau bahkan lebih buruk lagi.

"Tutup mulutmu." Bentak Hwi Cheol.

Ibu Shil La tetap tidak mau diam, ia malah meminta ibu guru untuk hati-hati karena bisa saja Hwi Cheol memperdayanya juga. Jangan dekat-dekat dengan Hwi Cheol, Biarkan pintu tetap terbuka.

"Jangan berani mengucapkan sepatah katapun lagi."

"Kenapa tidak? Kau takut karena kami sudah tahu siapa kau sebenarnya?"

Hwi Cheol memandang Geum Bi. Geum Bi menuntut, kenapa Hwi Cheol tidak mengatakan apa pun?


Ibu Shil La mendapat telfon dari suaminya dan ternyata suaminya yang membocorkan atar belakang Hwi Cheol. Ia menyombong kalau suaminya adalah Kepala Kejaksaan.

"Kau pikir bagaimana lagi penampilannya? Selayaknya penipu ulung." Ucap Ibu Shil La di telfon sambil menatap Hwi Cheol.

Geum Bi kembali bertanya pada Hwi Cheol, kenapa Hwi Cheol tidak mengatakan apapun.

Setelah selesai bertelfon, Ibu Shil La meminta Ibu Guru untuk memindah kelas SHil La, ia tidak ingin Shil La satu kelas dengan Geum Bi.

Hwi Cheol hanya bisa berpandangan dengan Geum Bi.


Dalam perjalanan pulang, Geum Bi mengusap airmatanya. Hwi cheol melihatnya lalu menggandeng tangannya.

"Ayah."

"Apa? Apa kau bilang?"

"Tidak ada."

Geum Bi melihat genggaman Hwi Cheol sebelum berkata, ia tak apa tidak pergi melihat hujan meteor jika Hwi Cheol terlalu sibuk

"Kita akan pergi." Jawab Hwi Cheol dan itu membuat Geum Bi tersenyum.


Kang Hee membalas e-mail dari Kanada, tapi ia mendesah.


Dalam perjalanan Geum Bi menyanyikan lagu celana dalam Goblin yang diganti dengan Celana dalam Ahjussi. Sementara Hwi Cheol khawatir melihat jarum BBM.

Saat hendak mengisi BBM, Hwi Cheol malu karena ia hanya mengisi sebanyak 7,000 won. Kemudian Geum Bi membuka jendela belakang, ia menyuruh petugas untuk mengisi penuh.


Hwi Cheol kaget, Geum Bi menenangkan, ia punya uang kok. Ia menarik uang tabungannya selama tiga tahun terakhir. Ia menyadari kalau  Hwi Cheol  mencemaskan soal uang tadi malam. Tergambar jelas di wajahnya.

"Kau tahu apa? Kau kan hanya anak-anak"

"Kau terus saja menatap meteran bensin."

"Kenapa kau berkeras melakukan perjalanan jauh? Bintang tetap terlihat sama, entah di Daejeon ataupun Seoul. Memangnya bintang di Daejeon bersinar dengan warna yang berbeda?"

"Tidak perlu merasa malu."

"Bintang itu sebenarnya tidak lebih dari pecahan bebatuan angkasa. Kita menghabiskan waktu menempuh perjalanan hanya untuk melihat hujan meteor (bebatuan)."

"Lalu kenapa? Apa kita putar balik saja?"

"Apa kau bodoh? Kita sudah setengah jalan."


Mereka sampai di tempat tujuan tapi tak terlihat apa-apa. Lama menunggu masih juga tidak ada hujan meteornya, Hwi Cheol kesal, ia mengajak Geum Bi pulang karena orang-orang juga banyak yang pulang.

Geum Bi tak mau, kan masih ada yang tinggal juga. Hwi Cheol menunjukkan awan tebal di langit, mereka tidak akan bisa melihat meteor sama sekali, bahkan tidak dengan satu bintang saja.

Perkataan Hwi Cheol itu membuat penonton yang lain kesal. Hwi Cheol pun diam dan memilih duduk disamping Geum Bi.


Penoton semakin berkurang tapi Geum Bi dan Hwi Cheol masih setia disana. 

"Kita hanya perlu mendongak kalau ingin melihat bintang. Apa pentingnya sampai kau berkeras jauh-jauh kemari?"

"Ini berbeda dengan bintang yang biasanya. Momentumnya jarang, tahu!"

"Tetap tidak ada istimewanya."

"Aku ingin mengucapkan sebuah permintaan (saat hujan meteor atau bintang jatuh ada mitos yang menyebutkan permohonan yang diucapkan akan terkabul). Ini mungkin kesempatan terakhirku."

Hwi Cheol tak percaya, Pergi saja sana ke gereja atau kuil kalau ingin membuat permohonan. Kenapa malah memohon pada meteor? Orang-orang jadi semakin aneh saja.


Dan pembicaraan mereka terhenti saat meteor mulai berjatuhan dan terciptalah hujan meteor yang cantik. Hwi Cheol sampai melongo melihatnya.

Kilas balik..


Saat hwi Cheol remaja bersama ayahnya melihat langit malah berdua. Ayah menjelaskan arti nama Hwi Cheol. Sejarahnya saat ayah berjalan pulang ke rumah, ia melihat bintang-bintang bersinar begitu terang, tidak seperti biasanya. Jadi, ia menulis  "hwi", karakter Cina yang berarti  "bersinar", dan ibunya memilih kata  "cheol",  artinya  "besi".

"Ibumu berpikir bahwa laki-laki harus kuat. Itu sebabnya kau diberi nama seperti itu."

Hwi Cheol malah menjawab kalau orangtuanya kekanakan. AYah mengelak, Hwi Cheol adalah nama yang luar biasa. Ia berharap... Hwi Cheol akan menjalani kehidupan sebagaimana namanya.

Kilas balik selesai...


Hwi Cheol berkaca-kaca mengingatnya, kemudian ia bertanya apa harapan Geum Bi tapi Geum Bi malah ketiduran.

Hwi Cheol kemudian menggambar wajah Geum Bi seperti yang Geum Bi lakukan saat Hwi Cheol tidur. Geum Bi tak bisa lagi duduk tegak, ia robohdi pelukan Hwi Cheol. 

"Dasar jelek..."

Geum Bi tiba-tiba mengigau memanggil "Ayah"


Hwi Cheol mengelus rambut Geum Bi sayang, "Baiklah. Ayo kita tetap bersama. Bagaimanapun  cara mengatasinya"

Dan Hwi Cheol memeluk Geum Bi sambil menyaksikan kembali hujan meteor.



>


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search