Sumber Gambar dan Konten dari KBS2
Sinopsis On The Way To The Airport Episode 13 Part 2
Do Woo memutuskan untuk ke Seoul, ia mengirim pesan pemberitahuan pada Soo Ah dan berjanji akan menghubungi Soo Ah jika semua urusannya sudah beres.
Soo Ah pulang dan mendapati pintu kamarnya sudah mudah digeser dan juga ada kasur di sana. Soo Ah langsung membaringkan tubuhnya di kasur.
Mi Jin akan berangkat kerja. Tia-tiba Jin Suk menghampiri untuk memberinya tumpangan. Mi Jin menolaknya dan akan naik bis saja.
"Aku
pergi ke Pulau Jeju." AKu Jeju. Mi Jin terkejut mendengarnya.
Pada
akhirnya, Mi Jin naik monil Jin Suk. Mi Jin tambah terkejut saat mendengar
kalau Jin Suk bilang ke SooAh bahwa mereka makan bersama.
"Jika dia menelepon dan bertanya, katakan hal yang sama kepadanya." Suruh Jin Suk.
Mi Jin
bertanya, apa Soo Ah mempercayai ucapan Jin Suk itu?
"Tentu
saja. Dia lebih mengkhawatirkan kamu dan Jae Ah. Jangan mengizinkannya datang
ke tempatmu."
Mi Jin
memukul-mukul dadanya frustasi. Mi Jin tidak mau mengatakannya karena sebentar
lagi mereka akan terbang. Jin Suk mengijinkannya untuk mengatakan semuanya.
"Soo Ah
mengetahuinya. Dia mengetahui soal kita."
"Bagaimana
bisa?"
"Karena
aku memberitahunya."
Jin Suk
kesal, Seharusnya ia tidak memberitahu Soo Ah tentang makan bersama. Soo Ah
pasti berpikir ia bodoh sekali. Ia berulang kali menghindari topik itu. Jin Suk
memarahi Mi Jin yang Seharusnya merahasiakan semua ini.
Mi Jin lega
karena Jin SUk sekarang juga mengetahui semuanya. Maka semua beres. Tiba-tiba
Jin Suk meminggirkan mobilnya.
"Siapa
pun yang kupacari di masa lalu atau dengan siapa pun aku makan sekarang tidak
berkaitan dengan Soo Ah dan aku. Jangan melebih-lebihkan masalah ini. Serta
kenapa kamu tidak bisa mengatakan ini demi penerbanganku? Aku baik-baik
saja."
Jin Suk lalu mengusir Mi Jin dari mobil. Setelah Mi Jin keluar ia memastikan kalau ia tidak akan menceraikan Soo Ah seperti yang Mi Jin inginkan.
"Berhentilah
bermimpi."
Mi Jin geram
mendengarnya, apa? Yang ia inginkan?! Mi Jin berusaha mengejar mobil Jin Suk
tapi sia-sia.
Mi Jin menghipnotis dirinya untuk bekerja saja tapi tidak berhasil lalu ia menghubungi Chang Hoon dengan putus asa.
"Sunbae.
Apa aku pernah mengeluh tentang bekerja? Apa aku pernah terlalu sakit untuk
bekerja?" Intinya ia meminta Chang Hoon untuk menggantikannya hari ini.
Chang Hoon buru-buru minta sarapan pada istrinya. Hyun Joo mendukung suaminya untuk menggantikan Mi Jin kali ini karena ini kali pertama Mi Jin mengeluhkan mengenai pekerjaannya.
Jin Suk mem-briefing tim-nya sebelum terbang dan ia melihat kalau posisi Mi Jin digantikan oleh Chang Hoon.
Soo Ah mencoba mencari pekerjaan di perkebunan jeruk tapi pemilik mengatakan kalau mereka tidak merekrut pemula. Soo Ah berkata kalau ia pandai mengangkat barang dan menunjukkannya dengan mengangkat salah satu keranjang jeruk, maka Soo Ah diterima.
Pemilik
mencontohkan cara memetik jeruk dan Soo AH melakukannya dengan baik.
Usai memetik jeruk, Soo Ah membawa beberapa ke rumah Do Woo. Ia mengambil kunci rumah di bawah pot bunga. Soo Ah juga merapikan tempat tidur Do Woo dan mencuci piring.
Hye Won
sampai di jeju dan ia berpapasan dengan Soo Ah saat Soo Ah kembali ke
rumah.
Soo Ah sudah
dekat dengan rumahnya, ia meraba saku dan ternyata kunci rumah Do Woo ada di
sana, ia pun kembali untuk mengembalikan itu.
Hye Won sampai di depan rumah Do Woo tapi rumahnya kosong dan pintunya terkunci tapi ia bisa melihat karya ibu mertuanya disana.
Soo Ah akan
mengembalikan kuncinya di bawah pot bunga tapi tidak jadi karena Hye Won
melihatnya. Hye Won mengatakan kalau ia menyukai karya-karya di sana.
"Kamu
mengenalinya?" Tanya Soo Ah.
Hye Won
mengiyakan, Nyonya Go Eun Hee yang membuat semuanya. Hye Won balik bertanya,
apa Soo Ah mengenalnya juga.
"Sedikit."
Jawab Soo Ah.
Hye Won
menanyakan dimana pemiliknya. Soo Ah menjawab kalau pemiliknya ke Seoul. Hye
Won mengecek ponselnya dan ia melihat pesan Do Woo bahwa ia ke Seoul hari ini.
"Kamu
benar. Dia bilang akan datang besok. Aku melewatkannya."
Soo Ah berbalik siap berjalan pulang. Hye Won memandang punggungnya dan ia mengenali Soo Ah. Lalu ia memanggil,
"Ibunya
Hyo Eun?"
Soo Ah
terkejut mendengarnya, ia lalu teringat pertemuannya dengan Hye Won selama ini
walaupun selalu tidak pernah melihat wajahnya.
Hye WOn
langsung tahu kalau itu Soo Ah dengan melihat reaksi Soo Ah. Soo Ah berbalik menatap Hye Won.
"Akhirnya
kita bertemu. Ibunya Hyo Eun. Aku tidak mengira akan melihatmu di sini. Kamu
masih belum tahu siapa aku? Aku adalah menantu Go Eun Hee dan istrinya Doh
Woo."
Soo Ah mengucapkan salam dengan gugup, ia bertanya, kenapa Hye WOn kesana. Hye Won marah, seharusnya ia yang bertanya begitu.
"Suamiku
tinggal di sini dan karya seni ibu mertuaku ada di dalam sana. Kenapa aku tidak
boleh ke sini? Apa yang kamu lakukan di sini?"
Soo Ah
berbalik pergi tapi Hye Won melarangnya. Iamenyuruh Soo Ah untuk membuka
pintunya. Soo Ah berbohong, bagaimana ia bisa membukanya.
"Kamu
pasti tahu caranya. Benda yang akan kamu letakkan di bawah pot bunga. Bukankah
itu kuncinya?"
Soo Ah
bimbang tapi ia memutuskan untuk berjalan mendekat dan membuka pintu. Hye Won
tak melepaskan pandangan tajamnya pada Soo Ah.
Hye Won tak
menyangka kalau Soo Ah benar-benar membukanya. Soo Ah mau menjelaskan semuanya
tapi Hye Won terlanjur emosi, ia menampar Soo Ah.
"Beraninya
kamu membuka pintunya? Kamu senang berada di sini bersamanya? Aku hancur.
Pergi. Menyingkirlah dari hadapanku. Pergi!" Teriak Hye Won.
Soo Ah tak berani menatap Hye Won. Ia langsung berlari kembali menuju rumhanya. Dalam pelariannya ia menhubungi Mi Jin yang saat ini sedang tiduran di sofa.
Mi Jin
senang karena akhirnya Soo Ah menelfon. Soo AH tidak membahas itu, ia bilang
kalau ia barusan bertemu dengan istri Do Woo, ia bingung apa yang harus ia lakukan
sekarang.
Mi Jin
langsung bangkit. Ia menyuruh SOo Ah diam, tarik nafas dalam-dalam dan
keluarkan.
"Dia
memukulmu di mana? Pipimu? Punggungmu?"
"Pipiku."
Hye Won masuk ke dalam rumah ia lemas hingga akan jatuh.
Do Woo mencari Hye Won di galeri namun tidak menemukannya, Hyun Jung juga tidak tahu dimana Hye Won. Do Woo menghubungi Hye Won tapi nomornya tidak aktif.
Soo Ah kembali ke rumahnya, ia duduk di kursi meja makan untuk berpikir. Ia membenarkan Mi Jin, ia harus minta maaf seperti Mi Jin yang memberanikan diri untuk minta maaf padanya, walaupun takut ia harus melakukannya apapun resikonya.
Soo Ah
bergegas ke rumah Do Woo untuk minta maaf tapi disana kosong tidak ada orang.
Do Woo pulang ke rumah tapi hanya bertemu dengan Seok disana.
Ji Eun
curhat pada Hyun Woo bahwa mereka berdua sama-sama tidak pernah berpikir kalau
Do Woo akan bercerai di usia 36 tahun.
"Orang-orang
yang kukenal bercerai atau berhenti dari pekerjaannya. Hal-hal yang tidak
terduga terus terjadi. Beberapa tidak bisa mencegahnya dan beberapa melakukan
perubahan karena mereka berpikir ini kesempatan terakhir mereka. Ini hampir
seburuk pubertas. Mereka kacau balau. Saat orang seusia kita mengalami masalah,
mereka akan berakhir di tempat yang tidak pernah kita bayangkan. Hanya kita
yang masih sama. Yang lainnya pergi ke tempat yang aneh untuk mendapatkan awal
yang baru." Ujar Ji Eun.
Hyun Woo
bercerita kalau ia mengembara di jalanan sejak berusia 17 tahun dan Ji Eun
meninggalkan rumah di usia 21 tahun dan kehilangan keinginan untuk menikah.
Mereka sudah mengalami hal-hal terburuk dalam kehidupan.
Ji Eun
membenarkan. Mereka menjalani masa muda yang berat dan sekarang mereka tenang.
Mereka yang masa mudanya cerah kini menghadapi masalah.
Do Woo tiba-tiba masuk, ia mengatakan pada Ji Eun kalau ia tidak bisa menghubungi Hye Won. Ji Eun merasa itu tidak mungkin karena tadi pagi ia masih bertemu dengan Hye Won.
Ji Eun lalu
menghubungi ponsel Hye Won tapi mati. Ji Eun berkata kalau Hye Won
kemungkinansedang melarikan diri.
Soo Ah kembali berbicara dengan Mi Jin. Mi Jin bertanya apa Do Woo tadi juga ada disana, apa merea bertiga bertemu.
Soo Ah
menjelaskan kalau Do WOo ada di Seoul dan sekarang ia tidak bisa menghubungi Do
Woo. Istri Do Woo juga tiba-tiba menghilang. Soo Ah tidak tahu apa yang
terjadi.
"Apa
menurutmu sesuatu terjadi kepadanya?" Tanya Soo Ah.
"Lihat,
bukan? Jika ada masalah, hanya aku satu-satunya temanmu."
Mi Jin
meminta Soo Ah tenang, ia akan mencoba mencari tahu.
Mi Jin selanjutnya menghubungi Ji Eun. Ji Eun menjelaskan kalau semuanya kacau, Do Woo kembali ke Seoul untuk bercerai, tapi istrinya menghilang. Do Woo tidak bisa menghubunginya. Sepertinya Hye Won melarikan diri.
Mi Jin
terkejut mendengar Do Woo akan bercerai. Ji Eun membenarkan, ia juga sangat terkejut
awalnya tapi ia tidak bisa menjelaskan alasan Do Woo bercerai.
"Mari
kita beberkan satu rahasia. Aku akan memberitahumu keberadaan istri Doh Woo
jika kamu memberitahuku alasan mereka akan bercerai."
Akhirnya mereka bertukar informasi. Setelah mendengar dari Mi Jin, Ji Eun menghubungi Do Woo, ia kasihan pada Do WOo karena akan semakin sulit bagi Doo Wo untuk berhenti.
"Hye
Won pergi ke tempatmu di Pulau Jeju. Dia bertemu dengan Soo Ah di sana."
Cerita Ji Eun.
Do Woo
menghubungi Soo AH setelahnya tapi nomor Soo Ah tidak aktif.
Soo Ah
mencari pekerjaan di koran tepat saat itu Mi Jin datang berkunjung.
Selanjutnya mereka bertiga makan bersama di restaurant. Hyo Eun berkata kalau Mi Jin adalah tamu pertama mereka dan ia sangat senang karenanya. Hyo Eun juga suka makanannya.
"Apa
ibumu tidak membelikanmu ini? Apa ibumu bilang dia miskin?" Canda Mi Jin.
"Jangan
menjawab itu." Perintah Soo Ah.
"Kami
bisa makan ini setiap hari setelah aku menjadi penyelam." Jawab Hyo Eun.
Mi Jin
menanggapi itu dengan serius. Hyo Eun bilang kalau selera humor Mi Jin sudah
hilang. Mi Jin membenarkan, orang-orang juga bilang begitu, lalu ia minta saran
Hyo Eun.
Soo Ah lalu
bertanya, bagaimana penerbangan Mi Jin. Mi Jin menjawab kalau ia
meninggalkannya. Apa Mi Jin mengambil cuti?
"Tentu
saja. Aku kuat, sehat, dan sudah bertahun-tahun bekerja keras untuk mengambil
semuanya sekaligus." Jawab Mi Jin.
"Bagus
karena kamu menggunakannya untuk menebus kesalahanmu."
"Ini
lebih seperti kegiatan sosial. Ini takdirku."
Hyo Eun
bertanya maksud Mi Jin itu. Mi Jin menjelaskan kalau Ia datang ke sana untuk
bersenang-senang.
Mereka pindah lagi ke restaurat berbeda. Mi Jin mengagumi pemandangan laut dari dalam. Soo Ah teringat masa lalu, biasanya Mi Jin menyanyi sekeras mungkin di tempat karaoke saat mabuk, apa itu karena Jin Suk?
Mi Jin
menyanyikan sepenggal liriknya dan berdalih kalau itu adalah lagu tema Soo Ah.
Soo Ah membantah, itu lagu tema Mi Jin.
"Saat
aku memulihkan diri setelah melahirkan Hyo Eun, bukankah kamu menyeretku pergi
dan minum sampai mabuk hanya untuk menyanyikan lagu itu? Kamu berteriak. Apakah
itu juga untuk Jin Suk?"
"Aku
berpacaran dengan banyak pria saat kamu menikah dan melahirkan. Kenapa aku
harus menangisi Jin Suk?"
"Kenapa
kamu menyanyikan lagu tentang melakukan kejahatan? Apa mereka juga sudah
menikah?"
"Aku
terlalu baik untuk memacari pria yang sudah beristri."
Hyo Eun
datang membubarkan nostalgia mereka untuk mengajak mereka berfoto.
Saat kembali ke rumah, Soo Ah ingin membenarkan satu hal yang ia teriakkan di telfon kepada Mi Jin. Ia tidak menyesal telah menikahi Jin Suk.
"Aku
memiliki Hyo Eun. Jika kamu menghentikanku saat itu, aku tidak akan melahirkan
Hyo Eun. Itu bahkan lebih buruk. Kamu tidak memiliki putri. Sayang
sekali."
Hyo Eun
berteriak minta ditangkap Soo Ah lalu berlari mengejar Hyo Eun dan Mi Jin
mengikutinya dengan gembira.
Sudah berhari-hari tidak ada kabar dari Hye Won. Seok bertanya, apa mereka harus melaporkannya sebagai orang hilang?
"Dia
pasti baik-baik saja." Jawab Do Woo, ia meminta Seok tak perlu khawatir.
"Aku
tidak bisa melakukannya." Lanjut DO Woo.
"Melakukan
apa?"
"Datang
ke sini melemahkan tekadku. Menurutku aku tidak perlu melakukannya."
Jin Suk kembali setelah penerbangan.
Kyung Sook mengangkat telfon kantor. Lalu ia buru-buru menemui Do Woo dengan membawa kotak dan surat.
Kyung Sook
menjelaskan kalau Hye Won baru saja menelfon, ia memberikan suratnya pada Seok
dan Do Woo. Seok membaca itu dan ternyata isinya adalah alamat.
"Setelah
Nyonya Go meninggal, kamu mengunjungi banyak orang. Kamu melupakan ini. Hye Won
bilang dia akan pulang setelah kamu pergi ke sini." Jelas Kyung Sook.
Seok
menyuruh Do Woo segera pergi kesana, itu bukan masalah besar. Ia bertemu dengan
banyak orang setelah Do Woo pergi ke Pulau Jeju. Beberapa ia kenal, beberapa
tidak kukenal. Tapi mereka semua akan mengenali Do Woo. Pergilah sekarang.
Do Woo pergi ke alamat itu dan ternyata itu alamat salah satu apartemen di gedung apartemen SOo Ah. Sebelum naik lift, Hye Won menelfon Do Woo.
"Aku
sudah menelepon dan mengabari kamu akan datang. Kedatanganmu sudah ditunggu.
Kita berutang budi kepada orang itu. Seharusnya kamu berkunjung sejak
lama."
Setelah naik lift, Hye Won memutus telfonnya, lalu menelfon kembali setelah DO Woo keluar dari lift.
"Siapa
itu?" tanya Do Woo.
"Seseorang
yang sangat berjasa. Orang yang membelikan patjuk untuk ibumu sebelum dia
meninggal."
tepat saat itu Jin Suk keluar. Do Woo terkejut melihatnya.
>
EmoticonEmoticon