Sumber Gambar dan Konten dari tvN
Sinopsis Drinking Solo Episode 12 Part 2
Jung Suk akan naik lift dan ia menatap poster kelas gabungannya, tepatnya pada gambar Ha Na.
"No Geu Rae. Noryangjin bukan tempat
indah seperti yang kau bayangkan. Dia punya impian indah tentang semuanya.. Aku
yakin dia dapat pelajaran sekarang."
Pintu lift terbuka dan ada Profesor Seo (yang iri sama Ha Na itu). Profesor Seo membicarakan mengenai Ha Na,ia bertanya, ada apa gerangan antara Ha Na dan Bos Kim?
"Apa
maksudmu?" Tanya Jung Suk.
"Aku
sudah mendengar semuanya. Kau awalnya tidak mau memasukkannya ke dalam kelas
gabunganmu. Tapi Direktur Kim yang memaksamu. Dia bahkan membuatkan program
spesial untuknya. Wow. Aku yakin dia punya ilmu
sihir atau sesuatu."
Jung Suk
tersenyum, apa karena itu Profesor Se menekan Bos Kim? Mau berhenti kalau
kelasspesialnya Ha Na tidak dibatalkan?
"Bukankah
sudah jelas semuanya? Dia hanya mengandalkan tampang. Dia menjilat orang-orang
berpengaruh. Murahan sekali. Aku bahkan harus punya trik semacam itu untuk
bekerja di Noryangjin."
"Kau
bisa tidak, lebih jujur dari ini?"
Profesor Seo
tak mengerti. Jung Suk melanjutkan, Seorang pengajar baru, dapat masuk kelas
gabungan. Dan lagi, reputasinya semakin membaik. Pasti Profesor takut kalau Ha
Na mengambil jam mengajarnya, kan?
"Aku
bahkan bisa tahu kalau Professor Park sangat kompeten. Dan dia, adalah orang
yang baik. Dia mau menggantikan kelas Professor Min, yang ibunya baru saja
meninggal. Makanya, dia dapat program spesial. Kenapa itu jadi masalah? Kalau
kau terus-terusan mengeluhkan yang tak penting, kau bahkan tidak akan
kupertimbangkan untuk masuk ke kelas gabunganku nanti!"
Pintu lift
terbuka, Jung Suk melangkah keluar tapi ia teringat sesuatu, "Aku tahu,
kaulah yang sebenarnya penjilat. kau yang masih belum sadar semua orang sudah
tahu skandalmu dengan Direktur sebelumnya."
Profesor Seo
kelabakan, ia membantah kalau ia hanya diajak makan ramen doang.
Chae Yeon akhirnya mau bergabung dengan Ki Bum dan Dong Young. Ki Bum pura-pura menegur Chae Yeon yang benar-benar datang karena ia suruh.
"Aku
terlalu takut untuk bertanya. Kau tidak bisa membedakan mana yang sungguhan
mana yang bercanda. Makanya kau disebut
si Orang Jahat."
Chae Yeon
jujur kalau sebenarnya ia juga tidak suka berada di sana. Lalu Chae Yeon
mengambil sepotong daging yang sudah matang. Gong Myung senang melihat Chae
Yeon makan banyak daging.
"Sudah
lama sekali dan ini enak." Jawab Chae Yeon.
Diam-diam Ki
Bum tersenyum. Dan ia bertanya, apa yang akan Chae Yeon lakukan jika ia tidak
mengundangnya?
Dong Young
hanya mengawasi dan membatin,
"Kau pikir dia dayang karena kau suruh?
Dia ke sini karena Gong Myung yang memohon padanya. Dasar Kunyuk
menyedihkan."
Gong Myung akan mengambil sepotong daging yang matang tapi keduluan Ki Bum yang langsung memberikannya pada Chae Yeon dengan alasan kalau semuanya akan terbuang sia-sia jika gosong.
Gong Myung
bisa menerimanya, tapi saat ia akan mengambillagi, Ki Bum kembali mendahuluinya
dan meletakkannya di piring Chae Yeon.
"Beri
aku juga." Kesal Gong Myung.
Lalu ia
mengambil dua potong daging di piring Chae Yeon dan langsung melahap semuanya.
Chae Yeon terus sajamelihat Gong Myung.
Dan Dong
Young terus membatin, "dasar Kunyuk menyedihkan" Saat melihat Ki Bum.
Jin Yi terus saja mengirim pesan untuk Min Ho.
"Min Ho, kau benar benar mau
begini?"
"Kau tidak menelponku selama tiga hari.
Apa itu artinya kau mau putus denganku !!"
"Kau mau putus denganku?"
"Kau benar-benar mau
mengakhirinya?"
"Itu yang kau mau dariku?"
Jin Yi
benar-benar kesal karena sekarang Min Ho bahkan tidak mau membaca pesannya.
Ha Na masuk lalu beberapa detik kemudian Bos Kim yang muncul. Bos Kim mengajak semuanya untuk makan. Ha Na setuju dan ia yang akan mentraktir kali ini karena ia mendapat program kelas spesial.
Jin Yi
setuju, ia juga sedang ingin minum-minum lalu ia keluar duluan dan akan
menunggu di luar saja. Bos Kim memuji perilaku Ha Na yang baik.
Jung Suk
keluar dari ruangannya. Bos Kim mengatakan kalau Ha Na ingin mentraktir
semuanya karena mendapatkan program kelas spesial, iamengajak Jung Suk ikut
serta.
"Tidak.
Terima kasih. Sampai jumpa besok." Jawab Jung Suk lalu pergi.
Bos Kim
merasa bodoh telah menanyai Jung Suk. Setelahnya ia mendapat telfon dari Jin
Woong yang ingin bertemu. Bos Kim mengatakan kalau mereka akan pergi
minum-minum, ia mengajak Jin Woong ikut saja.
Gong Myung bertanya, apa benar daging-daging itu gratis. Ki Bum membenarkan karena pemilik bilang ia sudah meninggalkan kesan baik.
Chae Yeon
tiba-tiba berhenti makan. Gong Myung bertanya kenap. Chae Yeon tidak bisa
belajar kalau terlalu kenyang.
"Hei,
kau kan belum makan banyak daging. Kau sudah bicara tentang pelajaran? Apa kau
tidak stress kalau belajar terus? Bagaimana kau menghilangkan stressmu?"
Tanya Ki Bum.
Chae Yeon biasanya menghilangkan stress dengan membayangkan dirinya sedang menari di tempat karaoke.
"Apa?
Kau bukan membayangkan punya tempat karaoke, kan? Jadi kenapa kau hanya
membayangkan sedang menari di sana? Ya ampun, kau membuatku tak punya pilihan.
Kita harus ke karaoke sekarang."
Chae Yeon
tidak mau, ia tahu kalau Ki Bum lah yang sebenarnya ingin ke karaoke bukan
dirinya. Ki Bum menasehati kalau sikap inilah yang membuat Chae Yeon disebut
orang jahat. Karena Chae Yeon stress, maka kelakuannya jadi bermasalah.
"Memangnya
kenapa dengan kelakukanku?" Tanya Chae Yeon.
Ki Bum tak
menjawabnya karena ada telfon dari ibunya. Ibunya marah-marah karena Ki Bum
menghabiskan banyak uang hanya untuk membeli daging. Apa yang Ki Bum beli
sebenarnya?
Ki Bum
pura-pura bicara manis pada ibunya dan menjauh dari sana.
Gong Myung menggunakan kesempatan ini untuk mengajak Chae Yeon ke karaoke dengan alasan kalau ia juga benar-benar mau membuang stress-nya. ChaeYeon pun menyuruh Gong Myung pergi dengan yang lain tanpa dirinya.
"Apa?
Kalau begitu, aku juga tidak pergi. Apa ini karena aku langsung belajar setelah
keluar dari rumah sakit? Aku sepertinya jadi susah fokus. Baiklah. Tak ada yang
bisa kulakukan. Kalau Shabu tidak pergi, mana bisa aku pergi sendiri.
Astaga."
Dong Young
hanya mengawasi reaksi mereka berdua.
Pada akhirnya Chae Yeon pun ikut ke karaoke. Dia menyanyikan sebuah lagu tapi bukan milik DIA.
Gong Myung
melihat kalau Chae Yeon benar-benar bersenang-senang kali ini.
"Benar.
Mau bagaimana dia kalau aku tidak memaksanya ikut?" Jawab Ki Bum dengan
menatap Chae Yeon intens.
Batin Dong
Young, "Kau pikir dia ikut karena kau
yang memaksanya? Ya ampun kau memang menyedihkan."
Gong Myung berkata kalau ini kali pertamanya melihat Chae yeon minum. Ki Bum menyuruh Gong Myung untuk membuat Chae Yeon minum lebih banyak lagi, ia akan membayar semuanya.
Batin Dong
Young, "Ya ampun, kau pria
menyedihkan."
Mereka berhenti untuk minum dan selanjutnya Chae Yeon menyanyi lagi, "pick me" milik Produce 101. Gong Myung berkata pada Dong Young kalau Chae Yeon benar-benar bersenang-senang.
"Tidak,
si kunyuk itu yang sebenarnya bersenang-senang." Jawab Dong Young sambil
melirik Ki Bum yang menari heboh di belakang Chae Yeon.
Minum lagi
lalu lanjut nyani lagi dan kali ini semua ikutan joget. tetap dengan lagu
"pick me"
Dong Young
memperhatikan semuanya, ia melihat Chae Yeon yang fokus menatap Gong Myung,
sementara Ki Bum malang joget sendirian di atas kursi.
Lagi-lagi
Dong membantin, "Ya ampun, kau pria menyedihkan."
Selanjutnya Ki Bum menunjukkan kebolehannya dalam menyanyi, ia membawakan lagu "truth in wine" (suaranya keren lho).
"Benar. Aku tidak tahu kalau aku mabuk.
Aku tidak tahu apakah ini kesalahan. Saat pagi datang aku tidak ingat apa-apa
lagi. Aku tidak yakin itu yang membuatmu gugup. Bagaimanapun, malam ini ada
sesuatu yang ingin kukatakan. Maaf karena aku menunjukkan kelemahanku. Jangan
kau kira aku mengatakan ini hanya karena aku mabuk. Saat aku di depanmu.
Kupikir aku sudah siap. Nyatanya aku malah mengatakan yang sebaliknya. Atau aku
malah akan melihat ke belakang
dan menyesalinya. Aku ingin mengatakan
padamu sejak awal bahwa aku menyukaimu. Aku akan mengatakan bahwa aku
menyukaimu, seperti ini."
Selama Ki
Bum menyanyi, Chae Yeon terus menatap Gong Myung dan Dong Young menyadari hal
itu, ia kembali hanya bisa membatin, "Ampun
deh benar benar menyedihkan... Si Idiot dari Noryangjin."
Jin Woong berterimakasih pada rekan-rekannya karena berkat bantuan mereka pemakaman ibundanya berjalan lancar.
"Aku
sudah mengirimkan ibuku ke tempat yang lebih baik."
Bos Kim tahu
pasti Jin Woong sedih karena mendadak harus tinggal sendirian. Jin Woong
mengelak, ia sudah mempersiapkan diri sejak lama, sejak ibundanya jatuh sakit.
Jin Woong
lalu mengajak semuanya untuk bersulang. Dan Jin Yi terus saja minum dengan
kecepatan tinggi. Bos Kim menyuruhnya santai, minum pelan-palan saja nanti
percernaan bisa terganggu.
"Jangan cemas. Aku akan mengurusnya." Jawab Jin Yi.
Jin Woong
baru ingat kalau Ha Na menggantikan kelasnya, ia benar-benar tidak enak sampai
tidak bisa mengatakan apa-apa.
"Apa
maksudmu? Terima kasih, karena kau aku dapat program khusus."
Bos Kim
membenarkan dan akibatnya kepalanya menjadi pusing. Ha Na tak mengerti, kenapa
kepala Bos Kim jadi pusing?
"Profesor Bahasa Korea yang lain, Seo Do Yeon komplain karena aku dianggap memberikan perlakuan khusus padamu. Aku hampir membatalkan semuanya."
Ha Na tidak
mengerti, padahal Profesor Seo kan terkenal. Jin Woo menjelaskan kalau iru
sudah hukum alam, orang terus-terusan menghalangi para pengajar untuk menjadi lebih
maju dan menghalangi pengajar baru untuk berkembang.
"Untunglah
dia menyerah, dan membiarkanku memberimu program khusus. Professor Jin pasti
sudah mengatakan sesuatu."
Ha Na jelas
terkejut, Jin Yi juga. Jin Woong menebak, mungkin Jung Suk ingat dirinya yang
masih baru dulu dan merasa kasihan pada Ha Na.
"Apa
maksudmu?" Tanya Jin Yi.
Jin Woong
baru-baru ini mendengar dari koleganya di acara pemakaman, Jung Suk juga
mengalami masa sulit saat ia masih baru dulu. Jung Suk mengambil program doktor
dan Dia ingin jadi pengajar di kampusnya.
"Tapi
semua tak berjalan lancar seperti yang ia harapkan. Dia merasa kecewa sekali.
Seseorang yang mengajar di Noryangjin menawarinya pekerjaan."
Kilas
Balik..
Setelah posisi profesor tak berhasil di dapatkannya, Jung Suk bertemu dengan salah satu seniornya yang menawarinya untuk bekerja di Noryangjin.
Senior itu
mengatakan kalau Jung Suk masih bisa mengajar di Noryangjin dan tidak perlu
menjilat siapapun disana, jika kerja Jung Suk bagus maka Jung Suk bisa mendapat
uang lebih dari yang didapatkan sebagai dosen di Kampus.
"Kau
anak muda yang berbakat. Kau pasti akan sukses. Ini adalah kesempatan
untukmu."
Maka Jung Suk bekerja keras di Noryangjin hingga mempertaruhkan hidupnya. Bahkan ia mengerjakan tugas Seniornya, ia membuat catatan agar seniornya bisa mengajar dengan mudah.
"Begitu,
ya. Aku minta maaf ya. Aku terus-terusan minta tolong padahal kau sibuk."
Jung Suk tak
apa, malah senang seniornya percaya padanya.
Cerita Jin
Woong: Dia menganggapnya sebagai tutor dan mengikutinya ke mana mana.
Jung Suk juga sering minum bersama para seniornya. Jung Suk berterimakasih pada seniornya itu karena ia bisa mendapatkan banyak murid.
Suatu saat
kelas Jung Suk dipenuhi oleh murid-murid, Seniornya takut melihatnya lalu
mengancam pada Bos akan mengundurkan diri kalau Jung Suk tidak di pecat.
Bos pun tak punya pilihan lain selain memecat Jung Suk. Jung Suk protes, memangnya apa salahnya? Ia dengar kelasnya penuh untuk bulan depan, hasil evaluasinya juga bagus, lalu kenapa mendadak begitu?
"Profesor
Jin, lakukan saja yang kuminta. Kalau tidak, Profesor Shin bilang dia yang akan
berhenti."
Bos
mengatakan kalau Jung Suk mencuri materi Seniornya (itu berdasarkan cerita
senior).
"Baiklah,
langsung saja. Karena kau mendapat murid lebih banyak, Profesor Shin merasa
terancam."
Jung SUk tak
mengerti, bagaimana seorang pengajar handal seperti seniornya itu terancam oleh
orang baru seperti dirinya. Bos mengatakan kalau Jung SUk sudah lebih baik saat
ini jadi seniornya itu ingin menyingkirkan Jung Suk sebelum Jung Suk jadi
terlalu hebat.
"Kenapa
bisa begitu? Dia yang membawaku ke sini. Kalau dia begitu mencemaskan
posisinya, kenapa dia membawaku?" Protes Jung Suk.
Bos juga
mendengar kalau Jung Suk membantu senior untuk menyiapkan materi. Jung Suk
bahkan mengawasi seniornya ketika mengajar.
"Menurutku
dia membawamu ke sini untuk tujuan itu.
Dia tidak tahu kalau kau akan menjadi ancaman baginya."
Jung Suk
akan bicara pada seniornya sendiri tapi Bos melarangnya karena akan membuat
Jung Suk semakin sakit hati. Sudahi saja di sini.
"Kuharap
kau mengerti. Kalau Profesor Shin yang pergi, akademi kita akan ada dalam
masalah besar.
Kilas balik
selesai..
Cerita Jin Woong: Setelah dia dikhianatin oleh mentornya sendiri, dia berubah menjadi orang yang benar-benar berbeda. Dia berhenti bergaul dengan orang lain. Dia ingin punya kekuatan sendiri yang membuatnya bertahan. Dia jadi sangat kompetitif.
Diperlihatkan
saat ini Jung Suk sedang minum sendirian.
Bos Kim tak menyangka kalau Jung SUk juga punya masalah, ia pikir jalan Jung Suk selama ini mulus kaya jalan tol tapi ternyata masa lalunya menyedihkan seperti itu.
Jin Woong
membenarkan, ia juga kaget saat mendengarnya. Jin Yi menjelaskan kalau tak ada
seorang pun di dunia ini yang tidak pernah merasakan sakit. Lalu ia curhat
kalau ia sedang sakit, sangat sakit.
"Benar.
Kau benar-benar terlihat seperti orang yang sedang mengalami rasa sakit.
Makanya kau masih jomblo. Kalau kau sakit, pergi dan istirahatlah di
rumah." Bentak Bos Kim.
Jin Yi lalu
menengguk minumannya lagi, ia mengiyakan perintah Bos Kim. Ha Na termenung
mendengar cerita Jin Woong.
Ha Na di toilet memikirkan kata-kata Jung Suk tadi kalau Noryangjin bukanlah tempat yang indah seperti yang Ha Na bayangkan. Noryangjin adalah medan perang yang harus Ha Na menangkan jika ingin bertahan. Ha Na juga tidak perlu repot untuk menolong orang lain. Satu-satunya yang bisa Ha Na percayai adalah diri Ha Na sendiri.
"Pantas
saja dia mengatakan semua itu padaku. Aku tidak tahu."
Chae Yeon tidak sadar karena kebanyakan minum. Dong Young tak heran karena Chae Yeon sudah lama tak pernah minum.
Gong Myung
berkata kalau tidak ada cara lain keculai menggendongnya, ia menyuruh Ki Bum
menggendong Chae Yeon.
"Aku?
Kenapa aku?"
"Apa
maksudmu? Kau kan menyukainya! 'Kisah Cinta si Idiot dari Noryangjin' Apa
kishanya bisa dipertanggungjawabkan?"
Ki Bum
menjawab kalau itu sudah sangat lama dan ia bukan si Idiot dari Noryangjin
lagi. Ia sama sekali tidak memiliki keinginan untuk menggendong Chae Yeon.
Supaya adil Ki Bum mengajak suit.
Mereka pun
menerima ajakan Ki Bum dan ternyata Ki Bum yang menang. Keduanya lalu akan suit
lagi untuk menentukan siapa yang kalah tapi Ki Bum menghalangi.
"Hey.
Kenapa diulangi? Aku kan yang harus gendong dia? Siapapun yang menang, harus
menggendongnya, kan? Ya ampun, aku benar-benar tidak beruntung. Tidak bisa
kupercaya. Aku harus menggendong si Orang Jahat ini. Aku benar-benar kesal
sekarang."
Kentara
sekali lho kalau Ki Bum menawarkan diri secara suka rela. Gong Myung
membenarkan julukan Ki Bum sebagai ideot dari Noryangjin karena memang kentara
sekali sikapnya.
Ki Bum memimpin jalan dengan terus tersenyum sementara Gong Myung dan Dong Young mengikuti mereka dari belakang.
"Siapa
yang tidak tahu dia sedang senang sekarang? Dia pasti sedang tersenyum lebar
sekarang. Kelihatan sangat bahagia." Ujar Gong Myung.
"Apa
dia kelihatan bahagia di matamu? Dia kelihatan menyedihkan di mataku."
"Apa
maksudmu?"
"Ya,
salah satu dari itu deh."
Chae Yeon tersenyum di gendongannya Ki Bum, ia membuka matanya sebentar dan melihat Gong Myung lah yang menggendongnya.
"Hey,
ku pikir akan keterlaluan merayakan ulang tahun saat sedang mempersiapkan ujian
PNS. Tapi aku sangat senang hari ini. Berkat kalian. Terima kasih. Kau
sepertinya orang yang baik dan hangat."
Kalimat
terakhir Chae Yeon malah membuat senyum Ki Bum semakinlebar karena ia mengira
Chae Yeon mengatakan itu untuknya.
Jung Suk kembali minum sendirian dan seperti biasa, ia memulai narasinya.
"Aku minum sendiri lagi sekarang.
Setelah hari yang panjang dan berat... Aku ingin minum."
Ha Na juga minum sendirian di depan mini market, ia teringat perlakuan manis Jung Suk hari ini dan cerita Bos Kim.
Narasi Jung
Suk: Di hari saat aku meremehkan
ketulusan seseorang. Aku ingin minum.
Bos Kim mengantar Jin Woong yang mabuk berat sampai ke apartemennya. Rumah Jin Woong seperti biasanya sangat berantakan dan cuma ada anjing disana, wife.
Bos Kim
membuka kulkas tapi tak menemukan air, botol airnya kosong. Cuma ada banyak
kaleng bir disana.
"Yang
dia punya hanya bir saja."
Bos Kim pun
mengambilnya satu dan meminumnya.
Bos Kim pun mengambilnya satu dan meminumnya.
Alaram Jin
Woong berbunyi dan itu membuatnya terbangun lalu buru-buru pergi. Bos Kim menahannya,
"Ayolah.
Mau ke mana sih?"
Jin Woong
baru teringat kalau sudah tidak ada lagi. Sekarang kalau alarm berbunyi, ia
tidak tahu mau ke mana lagi.
"Dulu
ibuku yang menungguku. Sekarang dia sudah tidak menungguku lagi. Aku
benar-benar ingin makan masakan ibuku. Aku benar-benar ingin."
Jin Woong
menangis.
Narasi Jung
Suk: Di hari ketika segalanya terasa suram dan menyedihkan aku ingin minum.
Jin Yi di rumahnya, masih melihat ponselnya, ia mengirim pesan lagi untuk kekasihnya, Min Ho.
"Min Ho, kau benar-benar mau
melakukannya?"
"Kau tidak menelpon selama tiga hari.
Apa itu artinya kau ingin berpisah?"
"Kau benar ingin putus denganku?"
"Kau benar ingin mengakhirinya?"
"Itu yang kau mau?"
"Bagaimana bisa kau melakukan ini
padaku?"
Jin Yi
mendesah karena Min Ho tak membaca pesannya, lalu ia menuang soju dan
meminumnya.
"Dia
mengabaikanku, kan?"
Jin Yi
membulatkan hatinya untuk menulis satu kalimat lagi.
"Beginilah harusnya kau mengatasi ini.
kita putus saja."
Secara ajaib
pesan-pesan Jin Yi dibaca seketika dan Min Ho menulis jawaban.
"Baiklah."
Jin Yi
menatap foto mereka bersama lalu ia menangis tersedu.
Narasi Jung
Suk: Di hari yang sibuk dan kau sulit menerima kenyataan yang terjadi padamu,
kau ditemani minuman.
Kembali pada Jung Suk yang minum sendirian, ia menatap orang-orang yang minum secara berkelompok.
"di saat-saat seperti ini kalau minuman
tak ada bersamamu, bagaimana bisa menghadapi hari yang berat ini."
Ha Na berjalan sendirian, ia mengambil ponselnya dan membuka kontak Jung Suk
"Benar.
Aku mengkritiknya tanpa alasan." dan Ha Na mendesah, lalu ia melihat Jung
Suk sedang minum sendirian.
Ha Na kemudian duduk di depan Jung Suk. Ha Na membenarkan apa yang Jung Suk katakan tadi, Noryangjin adalah medan perang.
"Apa
maksudmu?" Tanya Jung Suk.
Ha Na
berkata kalau ia sudah tahu soal Profesor Seo. Jung Suk sudah membantunya
menyelesaikan urusan mengajarnya. Kenapa Jung Suk melakukannya? padahal ia
sudah keterlaluan dan mengatai Jung SUk egois.
"Aku
tidak mau kau jadi orang sepertiku."
"Apa?"
"Kau
yang bilang tidak mau jadi orang egois sepertiku. Aku mau kau tetap berpikir
begitu."
"Kenapa?
Yang kau katakan semuanya benar. 'Kau hanya bisa mempercayai dirimu sendiri.'
Sekarang aku tahu kenapa kau mengatakannya."
Jung Suk
hanya memikirkan dirinya sendiri. ia sebenarnya selama ini memang hidup seperti
sampah. Ia pikir akan lebih baik kalau melakukannya. Sekarang, kalau
kuingat-ingat lagi, sepertinya ia malah kehilangan banyak hal.
"Aku
kehilangan orang-orang di sekitarku dan wanita yang kusukai tidak menyukaiku
lagi. Akhirnya, aku tahu mungkin tidak sebaiknya aku hidup begini."
Jung Suk selesai minum. Ha Na menawarkan untuk mencari taksi untuk Jung Suk. Jung Suk menolaknya karena ia tidak mabuk kok.
"Sampai
jumpa, No Geu Rae." Jung SUk sudah melangkah tapi ia kembali lagi,
"Ini mungkin salah satu keegoisanku, untuk membuat perasaanku lebih baik.
Tapi aku benar-benar ingin mengatakan ini. Aku sungguh-sungguh. Saat aku bilang
menyukaimu, aku sungguh-sungguh. Maaf karena sudah menyakitimu. Aku tidak akan
mementingkan diriku lagi, dan akan berusaha mendapatkanmu lagi."
Dan Jung Suk benar-benar pergi. Tapi Ha Na memanggilnya,
"Profesor
Jin. Kau masih saja egois, kau tahu tidak? Kau mau langsung pergi saja setelah
mengatakan semunya?"
Dan Ha Na
menuju Jung Suk lalu menciumnya. Ha Na minta maaf, ia lah yang egois di sini,
ia salah menilai Jung Suk.
"Aku
minta maaf."
Jung Suk maraih Ha Na dan menciumnya.
>
5 komentar
Semangat terus untuk menyelesaikan sinopsisnya dan terima kasih.....
Semangat terus untuk menyelesaikan sinopsisnya dan terima kasih.....
Lanjut,..semangat
lanjutt ,ditunggu ep selanjutnyaa
makinn seru nih bakal ada cinta segi tiga antra jung suk hana sama gong hyung....
gomawo
Lanjutkan... fighting!!✊
EmoticonEmoticon