-->

Sinopsis My First First Love Episode 5 Part 1

- Mei 05, 2019
>
Sinopsis My First First Love Episode 5 Part 1

Sumber: NETFLIX 




Usai pesta, Tae Oh dan Song Yi kebagian bersih-bersih. Song Yi nanya, di mana Do Hyeon? Kapan perginya?

"Belum lama."

"Pasti melelahkan kerja malam di toserba. Aku tak bersikap memalukan, 'kan?"



Tae Oh ingat saat Song Yi bilang bahwa dia menyukai seseorang. Tae Oh pun jujur mengatakannya bawa Song Yi bilang ada seseorang yang ia suka. Song Yi terkejut karena ia gak ingat. 

Tae Oh jalan duluan membawa dua kantong sampah. Song Yi menghela nafas, apa itu artnya Do Hyeon juga mendengarnya? 


Di Toserba, Do Hyeon juga memikirkan pengakuan Song Yi tadi. Itu membuatnya tersenyum.




Saat akan turun, Tae Oh melihat potnya masih ada disana. Song Yi bilang baru mau membuangnya. 

"Aku dengar hari itu." Tae Oh balik badan. 

"Apa?"

"Di hari pot ini jatuh, aku dengar ucapanmu di telepon."

"Aku tahu. Katamu kau dengar tentang magang itu."



Tae Oh menatap Song Yi dan SOng Yi baru ngeh apa yang dimaksud Tae Oh. Song Yi mau mengatakan semuanya pada Tae Oh, tapi Tae Oh keburu memotongnya. 

"Kau tahu... aku peduli kepadamu, 'kan?" Tanya Tae Oh. 

"Ya, aku tahu."



Tae Oh meletakkan kedua kantong sampahnya untuk mendekat pada Song Yi, "Kau tahu aku sering memikirkan itu. Karena itu kupikir ini yang terbaik. Kita harus... hanya menjadi... Mari menjadi teman saja."

"Baik." Song Yi menyetujuinya tanpa berpikir, Tapi kemudian ia mempertanyakan maksud Tae Oh. 

Tae Oh tiba-tiba memegang kedua pundak Song Yi. 

"Aku sangat peduli kepadamu. Aku menyukaimu. Maksudku, aku menyukaimu sebagai teman. Benar, itu maksudku. Kau gadis hebat. Aku tak meragukannya. Aku akui, kadang kau tampak cantik. Tapi... Maksudku, bayangan kau jadi pacarku... Terlihat... Agak aneh, 'kan? Kita sudah seperti keluarga, bukan?"

Song Yi pun ketawa mendengarnya.

"Terserah. Wajar tertawa dalam situasi ini. Silakan tertawa."



Tapi ketawanya Song Yi berlebihan. Song Yi mengatakan kalau pria yang ia maksud bukan Tae Oh. Tae Oh yang langsung bengong, hah??




Tae Oh mengikuti Song Yi ke tendanya. 

"Tapi katamu dia membantu mengatasi masalahmu, hingga akhirnya kau jatuh cinta kepadanya." Kata Tae Oh. 

"Kau akan terus berbuat bodoh?"

"Jika bukan aku, lalu siapa? Katakan. Sebaiknya jujur saja jika ditolak. Itu cara terbaik. Jujur tentang perasaanmu, dan melupakannya."

"Sungguh bukan kau. Dia teman kerjaku."

"Teman kerja?"

"Entah bagaimana dia tahu tentang situasiku, jadi, aku agak merepotkan dia. Dia punya cara menghiburku dan itu sangat membantuku. Hingga aku mulai suka dia. Mendadak suka. Aku sudah bilang, 'kan?"



"Lalu bagaimana denganku? Aku menghiburmu juga, ya? Ada perbedaan besar antara pacar dan teman yang menghiburku. Ini pertama kalinya aku menyukai orang. Aku tak bisa menarik ucapanku, tapi juga tak mau cerita lagi. Jadi, jangan tanya lagi."



Song Yi balik badan saat akan masuk lagi, ia baru sadar kalau ia ditolak padahal tak menyatakan perasaan pada Tae Oh.

"Ini pengalaman baru. Terima kasih." Ucap Song Yi. 




Tae Oh seperti orang linglung saat kembali ke kamarnya. Ia mengatakan kalau ia lega Song Yi tidak menyukainya, tapi wajahnya berkata sebaliknya.

Tae Oh gak bisa tidur, "Kenapa kau bisa begitu bodoh, Tae Oh-ya?"



Selanjutnya Tae Oh melihat foto-foto masa kecil mereka, ia membatin "Sejujurnya, aku takut persahabatan abadi kita akan berakhir. Aku berharap Han Song Yi tak bilang, bahwa dia menyukaiku. Tapi..."

Tae Oh mengingat perkataan Song Yi bahwa ada perbedaan mendasar antara teman dan pacar ynag menghiburnya. Tae Oh penasaran siapa gerangan pria itu. 




Do Hyeon sudah sampai di bioskop tak lama kemudian ia melihat Song Yi. Mereka saling tersenyum.   

-=MENYATAKAN AKU MENYUKAIMU=-



Usai nonton, mereka makan bareng. Song Yi menyukai suasana disana, Ia heran, Do Hyeon tahu tempat itu dari mana? 

"Aku sering lewat sini. Aku ingin mengajak pacarku ke tempat ini nanti."

Song Yi diam. Do Hyeon baru sadar apa yang dikatakannya. Saat ia menatap SOng Yi, Song Yi senyum-senyum dong. Do Hyeon lalu minum untuk menutupi rasa canggungnya.




Gelas Song Yi sudah kosong, tapi punya Do Hyeon hampir belum diminum. 

"Kau tak minum bir?" Heran Song Yi.

"Biasanya minum, tapi kini bersamamu. Salah satu tak boleh mabuk."

"Aku cuma minum sedikit."

"Terakhir kali, minum sedikit saja kau sudah mabuk."

Song Yi ingat kejadian semalam. Ia mau minum, tapi gelasnya kosong, akhirnya ia menyambar miliknya Do Hyeon. Saat sadar, Song Yi langsung mengembalikannya dan minta maaf. 

"Minum perlahan. Mau tambah?"

"Tidak. Ini cukup untukku."



Gelas Song Yi sudah kosong, tapi punya Do Hyeon hampir belum diminum. 

"Kau tak minum bir?" Heran Song Yi.

"Biasanya minum, tapi kini bersamamu. Salah satu tak boleh mabuk."

"Aku cuma minum sedikit."

"Terakhir kali, minum sedikit saja kau sudah mabuk."

Song Yi ingat kejadian semalam. Ia mau minum, tapi gelasnya kosong, akhirnya ia menyambar miliknya Do Hyeon. Saat sadar, Song Yi langsung mengembalikannya dan minta maaf. 

"Minum perlahan. Mau tambah?"

"Tidak. Ini cukup untukku."



Song Yi terus menghela nafas sampai besoknya. 

"Ini hari pertama kami jadi kekasih. Ini momen semacam itu." Batin Song Yi.

Tae Oh yang melihatnya heran, ada apa? Song Yi bilang gak apa-apa dan kembali menghela nafas. 



Tae Oh membuat nasi campur untuk sarapan. Ga Rin mencoba sesuap dan matanya langsung berbinar.  

Ga Rin: Ternyata ada banyak makanan lezat di dunia!

Tae Oh: Makan perlahan. Awas tersedak.

Tae Oh menanyakan dimana Hoon, kata Song Yi Hoon tak mau makan, hanya mengurung diri di kamar seharian.


Selanjutnya Song Yi meletakkan sendoknya, menyuruh mereka makan berdua saja. 

Tae Oh: Kau juga? Kenapa?

Song Yi: Aku tak berselera.

Tae Oh: Kenapa semua orang di rumah ini jadi depresi?




Tae Oh membantu Song Yi menjemur pakaian di atap. 

"Kau ditolak?" Tebak Tae Oh. 

"Kau yang menolakku."

"Berhentilah meledekku."

Song Yi ketawa.

"Kenapa? Dia bilang tak tertarik?" Tanya Tae Oh.

"Bukan begitu."

"Dia juga menyukaimu?"

"Dia tak perlu mengatakannya. Aku tahu dari yang aku rasakan."

"Lalu apa yang kau rasakan?"

"Kurasa kami sedang pacaran."

"Apa? Kedengarannya kau tak terlalu yakin. Bukan semacam "ayo pura-pura kencan"? Kau tak menjelaskan perasaanmu dengan kata-kata. Karena itu kau tak yakin."

"Astaga, berhentilah mengomel."



Song Yi tiba-tiba minta pendapat Tae Oh, "Apa aku kurang menarik bagi kaum pria?"

"Kenapa bilang begitu?"

"Aku memang bercanda bahwa kau menolakku. Tapi faktanya aku memang ditolak. Secara terang-terangan."

"Dengar, bagaimana masalah itu disamakan dengan ini? Alasanku "menolakmu" karena aku tak mau kehilangan teman. Astaga."



Song Yi tiba-tiba minta pendapat Tae Oh, "Apa aku kurang menarik bagi kaum pria?"

"Kenapa bilang begitu?"

"Aku memang bercanda bahwa kau menolakku. Tapi faktanya aku memang ditolak. Secara terang-terangan."

"Dengar, bagaimana masalah itu disamakan dengan ini? Alasanku "menolakmu" karena aku tak mau kehilangan teman. Astaga."




Tae Oh bahkan mengajari Song Yi untuk bersikap percaya diri, Jangan ragu dan jangan mau direndahkan.

Saat itu terjadilan momen romantis. Sayangya Tae Oh merusak suasan, "Tapi entah apa ini akan berhasil. Karena kau jelek."

"Hoi!"



"Kaulah yang harus menolak dia. Tapi aku punya nasihat. Pria baik-baik tak akan membuat wanita yang dia cintai merasa ragu."

Song Yi tak habis pikir karena Do Hyeong memang pria baik-baik, tapi kenapa membuatnya merasa ragu?
>


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search