-->

Sinopsis Encounter Episode 3 Part 4

- Desember 06, 2018
>
Sumber: tvN


Sekretaris Nam dan Jin Hyeok mengantar Soo Hyun ke kamarnya. Sekretaris Nam mengajak Soo Hyun kembali ke Seoul bersama. Tapi Soo Hyun menolaknya.

"Kurasa Seniman Jang tidak sedang berlibur. Dia hanya menghindariku. Aku akan pergi besok dan hari Senin."

"Aku akan menemanimu."

"Besok peringatan kematian ayahmu. Kamu pasti tidak menyiapkan apa pun. Aku sudah memesan makanan untuk upacara peringatannya. Makanannya akan dikirim ke rumahmu."

"Kapan kamu melakukannya?"




Jin Hyeok mengajukan diri untuk tetap disana, tapi ia tahu tentu tidak seharusnya, ia pun mundur tanpa menunggu jawaban. 

Soo Hyun mengeluarkan pil tidurnya, "Aku sungguh baik-baik saja. Sepanjang hari ini aku bersenang-senang.

Sekretaris Nam mengambil pil itu, ia yakin Soo hyun akan tidur nyeyak karena mereka sudah bermain bersama malam ini. Soo Hyun harus berhenti minum obat tidur. Soo Hyun memintanya kembali, 

Soo Hyun: Aku sungguh membutuhkan itu.




Sekretaris Nam mengeluarkan satu dan meletakkannya di meja, ia membawa sisanya.

Jin Hyeok menyarankan Soo Hyun untuk mengunduh aplikasi Radio diponselnya karena Radio memutar banyak lagu bagus.

Soo Hyun: Tugasku banyak. Aku menunda pekerjaan hari ini. Kalian harus berangkat.




Selama perjalanan, Sekretaris Nam menyuruh Jin Hyeo tidur karena perjalanan mereka masih jauh, 

Jin Hyeok: Biar aku yang mengemudi. Mari pergi ke area istirahat.

Sekretaris Nam: Kamu mengemudi kemari dan harus pulang dengan nyaman.

Sekretaris Nam tahu Jin Hyeok murung dari tadi itu karena Soo Hyun. 

Sekretaris Nam: Dia akan baik-baik saja. Dia terbiasa menghabiskan waktu sendirian sejak masih kecil.

Jin Hyeok: Dia menghabiskan waktu atau.. hanya bertahan?

Sekretaris Nam tidak bisa menjawabnya.


Woo Seok membawa gaun itu ke rumah. Sebenarnya tadi Sekretaris Jang sudah memperingatinya.

"Anda tidak akan pergi ke hotel di Sokcho, bukan? Mungkin aku lancang mengatakan ini. Jika Anda.. tidak bisa melindungi dia, jangan menanyakan kabarnya."



Jin Myung mengajak kakaknya makan Ramyeon bersama padahal kakaknya baru tiba.. 

"Kamu ingin makan ramyeon pukul 3 pagi?

"Aku menyajikan siput hingga pukul 2 malam. Ini lebih sulit daripada di militer. Ayo makan ramyeon."

"Tidurlah."

"Baik."


Jin Hyeok menyalakan radio sambil bersiap untuk tidur.

"Itulah cerita dari Pendengar 3927. Ya. Terasa lebih sepi saat kita ditinggalkan sendirian setelah bermain bersama teman. Kata Pendengar 3927, ini kali pertamanya mengirim cerita. Inilah lagu yang kamu minta. Cobalah merayu rasa sepimu dengan kerinduan. "Si Llego a Besarte" oleh Omara Portuondo."


Jin Hyeok langsung bangun mendengarnya, lagu itu adalah lagu yang ia putar untuk Soo Hyun di kuba. Ia yakin Soo Hyun adalah pendengar 3927.




Dugaan Jin Hyeok benar, saat ini Soo Hyun sedang mendengarkan radio sambil melihat fotonya.


Soo Hyun membaca puisi favorite Jin Hyeok.

Kerinduan

Ada jalan yang ingin kutempuh saat aku dilarang menempuhnya.
Ada orang yang ingin kutemui saat kami sepakat untuk tidak bertemu.
Banyak hal ingin kulakukan saat aku dilarang melakukannya.
Itulah kehidupan dan kerinduan.
Itulah dirimu.



Jin Hyeok menggedor gerbang pintu rumah Dae Chan. Dae Chan yang ngantuk berat kesal dibuatnya. Jin Hyeok tidak menyerah, ia menelfon Dae Chan.



Dae Chan akhirnya keluar. Jin Hyeok langsung masuk untuk mengambil pintu mobil. Ia mau meminjam mobil.

"Aku harus pergi ke suatu tempat." Kata Jin Hyeok.



Jin Hyeok berkendara ke Sokcho.



Jin Hyeok mendatangi kamar hotel Soo Hyun. Soo Hyun terbangun karena suara bel pintu.



Ia berjalan ke pintu, mengintip, dan ia melihat Jin Hyeok di luar.



Soo Hyun membuka pintu. Jin Hyeok bingung mau bilang apa saat Soo Hyun menanyakan alasannya kembali. Beberapa detik kemudian ia menjawab.

"Aku tahu restoran haejangguk enak di dekat sini, tapi kemarin tidak pergi ke sana."

"Kamu pasti lelah. Kamu jauh-jauh kemari hanya untuk menyantapnya sekarang juga?"

"Kamu akan tahu begitu mencicipinya. Rasanya sangat lezat."


Hening.. Jin Hyeok gugup jadinya. Tapi Soo Hyun menyetujui ajakan Jin Hyuk itu. AKhirnya senyum mengembang di wajah Jin Hyuk.



Jin Hyeok mengambil dompetnya di mobil, lalu mengajak Soo Hyun naik mobilnya. Tapi Soo Hyun ingin naik mobil Jin Hyeok.

"Mobil ini tidak nyaman. Perjalanannya tidak akan nyaman." Kata Jin Hyeok.

"Aku ingin naik ini."

"Kita harus melakukan yang kita inginkan."


Jin Hyeok pun membukakan pintu untuk Soo Hyun, ia juga memberikan lengannya sebagai pegangan saat Soo Hyun akan naik. 



Mobil mereka keluar bertepatan dengan masuknya mobil Woo Seok. Tapi mereka tidak ada yang sadar.



Woo Seok ke resepsionis. Resepsionis menelfon kamar Soo Hyun, tapi tidak ada jawaban. 

"Kurasa Daepyonim keluar." Kata Resepsionis.

Woo Seok pun jalan-jalan ke pantai sambil mencari Soo Hyun.



Soo Hyun mengomentari rasanya setelah suapan pertama, dan itu tidak cukup untuk memahami maksud Jin Hyeok.

"Benarkah ini kali pertamamu? Seharusnya ini lebih baru daripada ramyeon bagimu." Ujar Jin Hyeok.

"Aku pernah mencicipinya dengan soju bersama Sekretaris Jang. Kurasa restoran di Euljiro agak lebih enak."

"Harga diriku terluka saat restoranku kalah enak. Benarkah restoran itu membuat irisan daging seperti di sini?"

"Ya. Dagingnya bahkan lebih bersari dan kenyal."

"Woah.."



Soo Hyun berterimakasih, tapi.. kenapa Jin Hyeok kembali kesana?

"Aku mendengarkan musik indah dan terbangun dari tidurku. Musik yang kita dengarkan bersama diputar di radio itu."

"Kaldu di restoran ini terasa lebih enak." Tanggapan Soo Hyun mengalihkan pembicaraan.



Jin Hyeok: Daepyonim.. Kita.. harus menjalani hubungan seperti apa?

Soo Hyun: Kita... Kita berdua hanya bos dan pegawai.

Jin Hyeok: Aku juga memikirkannya saat menuju kemari. Kenapa aku jauh-jauh kemari untuk menemui Presdir perusahaanku? Aku tumbuh sebagai putra yang bertanggung jawab dan menjadi dewasa setelah bertugas di militer. Kenapa aku bergegas menemuimu?



Jin Hyeok: Hubungan kita.. sepertinya agak tidak jelas.

Soo Hyun: Kim Jin Hyuk-ssi. Pilihan katamu...

Jin Hyeok: ku kemari karena merindukanmu. Aku ingin menemuimu.


Keadaan mereka saat ini persis seperti puisi itu.

Ada jalan yang ingin kutempuh saat aku dilarang menempuhnya.
Itulah kehidupan dan kerinduan
Itulah.. dirimu.



Jin Hyeok mengulangi, itulah sebabnya ia kembali. 

>

1 komentar:

avatar

So sweet, aku bnr2 menyukai film ini 😆😆😆


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search