-->

Sinopsis The Ghost Detective Episode 2

- September 15, 2018
>

Sumber: KBS2


Di sebuah ruangan yang gelap gulita ada tiga kardus yang tertutup rapat, tapi kardus itu bergerak-gerak. Lalu seberkas cahaya muncul dari atap. Suara menyeramkan terdengar (suara pria).

"Bisakah kalian diam? Kalian sangat berisik!"


Seorang wanita (karena rambutnya panjang)mendatangi ruangan itu dengan kesal, ia melempar apa yang ia temui di depannya.

"Dasar anak-anak! Kalian bisa membuat gendang telingaku pecah! Anak-anak yang berisik harus dihukum. Mereka harus dibunuh!" (suara laki-laki).

Orang itu lalu membuka salah satu kardus, kardus yang di tengah. BTW, mata orang itu merah banget. Sereeeeeemmm!!!!!


Da Il rapat dengan Mr. Han. Da Il menyampaikan kesimpulannya bahwa Eun Yool dibawa oleh anjing, bukan manusia.

Yang mereka temukan di lubang taman bermain itu bukan mutiara, melainkan kancing bau Eun Yool. Eun Yool mengenakan bau yang sama di hari itu.


Da Il: Dia menyembunyikannya di selokan, lalu mengambilnya.

Mr. Han: Bagaimana dia melakukannya?

Da Il: Dia sangat cerdas. Artinya dia bisa membuat alibi untuk dirinya bahkan setelah penculikan. Andai tidak berusaha meninggalkan alibi, untuk apa dia datang ke ruang kelas untuk tidur padahal tinggal di paviliun?

Mr. Han: Kenapa kamu mencurigai Guru Lee? Kenapa bukan Bu Direktur atau guru lain?


Da Il: Guru Lee Chan Mi. Baju dan barang miliknya sangat bersih. Aku tidak melihat bulu anjing di ruang pribadinya seperti di meja atau ranjangnya. Maksudku, dia harus bekerja bersama anak-anak dan Bu Direktur sangat sensitif. Jadi, dia pasti menjaga agar semuanya rapi. Tapi aku hanya menemukan bulu anjing di baju Nona Lee. Sepertinya dia berganti baju hari ini. Tapi dia bilang anjing itu hilang beberapa hari lalu.

Mr. Han: Apa motifnya?

Da Il: Dia menculik tiga anak sekaligus dengan cara yang bisa menjadi cerita besar. Dendam terhadap Bu Direktur atau orang tua. Seakan-akan dia ingin ada yang mengetahuinya. Hanya sedikit kemungkinan bahwa ini hanya penculikan anak biasa.

Mr. Han: Dia dinyatakan tidak bersalah dalam penyelidikan dan tidak ada bukti dia menculik mereka atau tidak akur dengan Bu Direktur.

Da Il: Ada rekaman kamera CCTV yang tidak kita periksa. Karyawisata.


Da Il menunjukkan daftar acara di bulan agustus yang ia ambil diam-diam tadi.

Da Il: Guru Lee memandu mereka sendiri sehari sebelum mereka hilang. Mereka pergi ke museum. Jadi, pasti ada kamera CCTV. Dia berada di luar TK. Mungkin dia berusaha berhati-hati di sini, tapi mungkin lengah di sana.

Mr. Han: Benar.


Seseorang membunyikan bel. Yang datang adalah Yeo Wool, ia datang untuk melamar sebagai pekerja paruh waktu.

Mr. Han: Kamu tahu pekerjaan kami di sini?

Yeo Wool: Tentu saja. Ini resumeku.

Mr. Han: Astaga, kamu sudah bersiap. Yah.. Kamu tampak lebih cantik saat dilihat langsung. Ini Kepala Lee Da Il. Kamu bisa melakukan wawancara dengannya.


Yeo Wool pun menjalankan proses wawancara bersama Da Il.

Ada komedi sedikit disini, di dalam hati Da Il sangat sangat berharap Yeo Wool tidak mengatakannya, pokonya jangan. Tapi Yeo Wool mengatakannya juga.

Yeo Wool: Jadi...Ini agen penyelidikan.


Da Il: Bukan. Astaga. Aku menerima sertifikat untuk urusan administrasi, urusan peradilan, dan sabuk hitam dalam taekwondo. Aku punya semua sertifikasi ini...

Yeo Wool: Ini agen penyelidikan yang sangat profesional.

Da Il: Aku detektif. Kamu tidak tahu profesi detektif?

Yeo Wool: Tidak ada detektif di Korea. Sebuah gugatan baru-baru ini menyimpulkan kita dilarang memakai istilah "detektif" dalam pengadilan.

Da Il: Itulah keadaan saat ini. Kami berusaha keras untuk mengubahnya.

Yeo Wool: Baiklah.


Saatnya Yeo Wol yang mengenalkan diri, "Sekitar 30 persen rumah tangga di lingkungan ini meminum jus sayuran yang kukirimkan. Aku pembantu terbaik di sini. Pengasuh hewan peliharaan dengan pelanggan terbanyak. Aku tahu struktur sebagian besar rumah dan kondisi kesehatan sebagian besar orang. Bila perlu, aku bisa menyelinap masuk. Aku juga tahu semua jalan pintas karena berprofesi sebagai sopir dan kurir makanan. Karena mempelajari jujitsu sejak masih kecil, aku bisa merespons dengan cepat terhadap bahaya. Sudah lima tahun aku bekerja di apotek, jadi, aku juga bisa membawakan obat apa pun tanpa resep."

"Kami tidak melakukan tindakan ilegal."

"Benarkah?"

"Jika pekerjaanmu sebanyak itu, kenapa kamu ingin melakukan pekerjaan ini?"


"Makin banyak pekerjaan, makin baik. Baru-baru ini aku membeli rumah dengan mengambil pinjaman besar."

"Kenapa?"

"Kupikir akan lebih baik jika miskin tapi punya rumah daripada hanya miskin. Orang yang yatim piatu sejak kecil, punya seorang adik, dan tidak berpendidikan tinggi, setidaknya harus punya rumah untuk bertahan di Korea."


Da Il akan mengajukan pertanyaan terakhir. Jika Yeo Wool  bertele-tele atau berbohong soal pertanyaan ini, akan langsung ditolak.

"Kamu melihatku di tempat les balet, bukan? Serta di depan TK. Aku tidak pernah mengunggah iklan pekerjaan. Sebenarnya kenapa kamu kemari?"


Kita tidak diperdengarkan apa jawaban Yeo Wool tapi Yeo Wool langsung diterima dan langsung bertugas. Yeo Wool dan Da Il mendatangi tempat karyawisata.

"Lakukan saja perintahku dan jangan berlebihan."

"Baiklah."


Yeo Wool dan Da Il bersandiwara di lobi. Yeo Wool menyeret Da Il dan berteriak akan menuntut Da Il karena kekerasan karena telah memukul keponakannya tepat di sana pada tanggal 20 Agustus.

Yeo Wool meminta ditunjukkan rekaman CCTV pada tanggal 20 Agustus mulai pukul 11.00 hingga 12.00. Tapi petugas mengatakan Yeo Wool harus membuat laporan ke polisi untuk melihatnya.

"Tapi polisi tidak akan membiarkanku melaporkan dia kecuali aku membawa bukti."


Petugas tetap tidak memberikan ijin, mereka semakin liar, akhirnya petugas pun mengijinkan daripada ribut harus membuat laporan jika mereka menelfon polisi.


Mereka menemukan rekaman CCTV guru Lee dan anak-anak. Guru Lee direkaman tampak kasar. Yeo Wool bisa membaca gerakan mulut Guru Lee.

"Kenapa kalian sangat berisik? Menyebalkan."

"Apa?" Tanya Da Il.

"Itulah perkataannya."


Guru Lee menghadap Direktur. Direktur bertanya kapan Guru Lee akan pindah?

"Belum. Uangku tidak cukup untuk membayar deposit. Jadi, aku bertanya-tanya kapan aku akan menerima gaji dan uang pensiunku."

"Kamu ingin uang pensiun atau menerima tunjangan pengangguran?"

"Anda hanya perlu membayar uang pensiunku. Tunjangan pengangguran dibayar oleh pemerintah."

"Kmu memutuskan berhenti atas keinginanmu sendiri, tapi aku harus berbohong bahwa aku memecatmu."

"Aku tidak memutuskan untuk berhenti atas keinginanku."

"Astaga. Kamu sungguh tidak berhati nurani. Situasinya menjadi seperti ini karena kamu tidak mengurus anak-anak dengan baik. Tapi kamu masih ingin mengambil semua yang kamu bisa? Dasar tidak tahu malu. Kamu sangat tidak tahu malu."


Guru Lee akan mencekik Direktur dari belakang, namun tiba-tiba kepala direktur bisa berputar 180 derajat yang membuat Guru Lee ketakutan.

Direktur: (dengan suara seperti diawal episode, matanya juga merah) Kamu tidak bisa mendengar seorang anak menangis? Kenapa kamu membawa mereka? Kamu harus bertanggung jawab.


Dan tiba-tiba ada seorang wanita bergaun merah berbisik dari belakang guru Lee, "Jika kamu tidak bisa membuat mereka diam, bagaimana jika kamu membunuh mereka saja?"

Guru Lee sampai menangis.


Ternyata itu hanya banyangan guru Lee karena direktur tidak kenapa-kenapa, "Apa yang kamu lakukan? Kamu sangat aneh. Aku akan pergi ke Daejeon dan pulang besok sore. Bersihkan tempat ini sebelum aku pulang. Apa yang kamu lakukan? Minggir."


Yeo Wool dan Da Il keluar dari ruangan CCTV. Yeo Wool menyarankan untuk melaporkan pada polisi.

"Kita tidak bisa membuktikan bahwa Lee Chan Mi bersalah. Selain soal Eun Yool, kita tidak tahu bagaimana anak-anak lainnya menghilang." Jawab Da Il.


Lalu Da Il menyetop taksi tapi menyuruh Yeo Wool pulang saat Yeo Wool berkata ingin ikut.

"Bukankah kamu menuju ke TK? Aku akan ikut."

"Ada empat alasan kamu harus pulang. Satu, kita tidak tahu keberadaan anak-anak itu. Dua, kemungkinan ada komplotan. Tiga, kita tidak mau membahayakan anak-anak dengan memancingnya dengan cara yang salah. Empat, kamu masih peserta pelatihan."

"Tapi tetap saja..."

"Ingat itu."

Dan Da Il tetap ke TK sendirian.


Lokasi yang pertama Da Il tuju adalah kandang Bo Ri, ia memeriksa kembali hal mencurigakan yang ia temukan tadi. Ternyata disana ada lubang gedhe yang diluarnya tertulis "BAHAYA".

Da Il masuk ke sana dan ternyata luas juga, di dalam ia menemukan Bo Ri. Agar Bo Ri tidak bersuara, Da Il memberinya makanan yang kebetulan ada di sakunya.


Da Il lalu melihat-lihat lagi, disana ada lampu juga ternyata, Da Il menyalakannya dan melanjutkan pemeriksaannya.


Guru Lee bicara sendiri.

Guru Lee: Aku... Aku tidak berniat membunuh mereka.

Bayangan Guru Leedi cermin: Jangan bohong. Setiap malam, kamu berpikir untuk membunuh mereka.

Guru Lee: Kamulah yang membawa anak-anak itu. Kembalikan mereka.


Bayangan Guru Lee malah tertawa, namun Guru Lee menangis tersedu. Tapi kemudian Guru Lee mendengar suara tawa anak-anak, ia kembali kesal, itu sangat berisik, iatidak tahan mendengar kebisingan itu, kepalanya sangat sakit.


Da Il menemukan kardus itu dan ia pun segera membukanya. Ia mengeluarkan dua anak.Hanya Eun Yool yang tidak ada disana. Cuma Ga Ram dan Ha Eun.


Guru Lee mengurung diri di toilet, kepanya masih sakit karena suara bising itu.

Lalu tiba-tiba ia membuka salah satu keramik lantai toilet dan mengintipnya, ternyata itu tepat berada diatas ruangan yang digunakan untuk menyekap anak-anak. Da Il melihatnya.


Dan mata Guru Lee berubah menjadi merah. Da Il langsung mengajak anak-anak keluar, ia menggendong Ha Eun dan meminta Ga Ram berjalan.


Setelah sampai di halaman, Da Il mengajak kedua anak itu bermain agar mereka tidak syok.

"Kalian tahu cara pulang dari sini?"

Keduanya mengangguk.

"Kalau begitu, kalian akan bermain bersamaku. Keluarlah sambil berlari secepatnya. Begitu kalian bertemu dengan orang dewasa, pinjamlah ponsel mereka dan telepon orang tua kalian."

"Paman tidak ikut dengan kami?" Tanya Ha Eun.

"Aku akan bergabung dalam permainan paling terakhir bersama Eun Yool. Siapa pun yang pulang lebih dahulu, beri tahu orang tua kalian bahwa Eun Yool ada di sekolah dan mereka harus menelepon polisi. Mengerti?"

Keduanya mengangguk dan Da Il menyuruh mereka segera pergi.


Da Il kembali masuk ke dalam TK. Ia masuk ke dalam toilet, di bak mandi, Da Il menemukan Euk Yool tidak sadarkan diri.

Wanita gaun merah itu ada lagi, kali ini bayangannya terpantul di cermin.


Saat Da Il membangunkan Eun Yool, Bo Ri datang dan menyalak, matanya merah. Da Il takut, ia tidak lagi punya makanan, jadi ia merelakan tangannya untuk digigit Bo Ri. Bo Ri menggigitnya dengan sangat ganas. Da Il mencoba bertahan dan akhirnya ia bisa bebas setelah menggigit balik Bo Ri.


Da Il akan membawa Eun Yool, tapi tiba-tiba Guru Lee datang dan langsung memukul kepala Da Il dengan palu.


Sebelum Da Il kehilangan kesadarannya, ia melihat wanita bergaun merah itu disamping Bo Ri. Ia menjinakkan Bo Ri.


Setelahnya, Guru Lee membawa Da Il padang ilalang(apalah itu sebutannya) untuk menguburnya.

Dan hujan turun, begitulah cerita Da Il bagaimana ia bisa bangun dengan tubuh terkubur di dalam tanah pada malam berhujan lebat di awal episode.

>


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search