Sumber: KBS2
Da Il masih shock karena tidak bisa menyentuh Manajer. Lalu Yeo Wool menjelaskan.
"Lee Da Il-ssi.. tidak bisa menyentuhnya. Kamu sudah mati."
Yang sebenarnya terjadi...
Setelah Da Il berhasil keluar dari 'kuburan', ia masih melihat dirinya sendiri terkubur disana, ia sebenarnya sudah sadar sejak itu kalau ia sudah meninggal, tubuhnya (atau lebih tepatnya ruhnya) bergetar ketakutan saat itu.
Da Il bertanya, sejak kapan dan bagaimana Yeo Wool tahu ia sudah mati?
"Ketika kamu kembali.. ke rumahku." Jawab Yeo Wool.
Saat Yeo Wool membanting Da Il, tak sengaja iamenjatuhkan apapun di depan pintu karena gugup dan saat ia berbalik, ia melihat bola basket menembus menggelinding melewati Da Il.
Da Il: Bagaimana kamu bisa begitu tanggap? Kamu pernah melihat hantu atau semacamnya?
Yeo Wool: Ini kali pertamaku. Aku sungguh berharap bisa melihat mereka. Yi Rang dan orang tuaku tidak pernah muncul di hadapanku. Apa yang terjadi kepadamu? Kenapa aku bisa melihatmu?
Da Il: Kamu sendiri? Bagaimana kamu bisa melihatku?
Malam itu Da Il berjalan ke keramain dan ia masih belum terbiasa melihat orang-orang berjalan menembusnya. Ia memanggil-manggil orang itu tapi tidak ada yang mendengar maupun melihatnya.
Tapi kali ini Da Il bisa menyentuh Yeo Wool dan hanya Yeo Wool satu-satunya yang bisa ia sentuh. Ia mempertanyakan alasannya pada Yeo Wool tapi Yeo WOol juga tidak tahu.
Manajer menggeliat dan disampingnya ada wanita bergaun merah yang tengah memandang Da Il dan Yeo Wool.
Manajer bangun, ia melihat Yeo Wool, tapi dimatanya adalah Yi Rang yang berlumuran darah. Manajer ketakutan dan meminta Yeo Wool (Yi Rang) jangan mendekat.
Tiba-tiba mata manajer berubah menjadi merah seperti mata guru Lee, Da Il menyadari hal itu.
Yeo Wool akan mendekat karena manajer memanggilnya Yi Rang, tapi Da Il menahannya.
Manajer: Yi Rang, coba pikirkan. Bagaimana orang sepertimu bisa mendapat pekerjaan? Aku membantumu. Semua itu berkat aku! Maka sudah sepantasnya kamu membalas budi kepadaku.
Yeo Wool: Apa yang kamu lakukan kepadanya? Katakan semuanya. Kamu tidak boleh mati sebelum memberitahuku. Tidak akan kubiarkan kamu mati.
Da Il menyadarkan Yeo Wool kalau saat ini manajer mengirnya sebagai Yi Rang dan manajer sedang tidak waras. Yeo Wool tetap memaksa untuk mendekati Manajer tapi Da Il kembali menghentikan.
"Terlalu berbahaya untuk mendekatinya! Entah dia akan menyerangmu atau melompat dari gedung ini. Atau mungkin dia akan melakukan keduanya seperti Lee Chan Mi yang mati setelah membunuhku."
Manajer bangkit, "Aku tidak membunuhmu. Kamu tahu itu, Yi Rang."
Dan terlihat kembali wanita berbaju merah di belakang Yi Rang/Yeo Wool. Manajer melihatnya dengan ketakutan.
Manajer menaiki bangku, "Wanita itu! Yi Rang bunuh diri bukan karena aku!"
Sebenarnya, wanita itu yang mendorong Yi Rang untuk melakukan bunuh diri. Wanita itu berbisik pada Yi Rang kalau semuanya baik-baik saja dan akan segera berakhir.
Manajer: Wanita itulah yang membuat dia mati!
Yeo Wool: Maksudmu wanita bermantel merah? Kamu tahu siapa dia? Di mana dia sekarang?
Manajer: Apa kamu juga melihat dia? Kamulah berikutnya.
Dan manajer melompat kebawah, ia jatuh diatas mobil.
Da Il mendengar suara tawa wanita, ia juga mendengar langkah kaki menuruni tangga, lalu ia turun meninggalkan Yeo Wool untuk mengikuti suara itu. Tapi sampai di lantai bawah, Da Il tidak melihat siapapun.
Da Il tidak menyerah, ia terus mencari sampai ia melihat bayangan wanita itu dan melihat wanita itu memasuki ruangan, tapi pintunya tertutup dengan cepat.
Da Il menggedornya dan tiba-tiba cairan berwarna merah darah mengalir deras dari ruangan itu. Da Il tidak bergerak dan tiba-tiba telinganya sakit.
Tapi sakitnya cuma beberapa detik, setelah baikan, Da Il melihat kebawah dan lantainya bersih cairan merah darah itu tidak ada sama sekali, bahkan bekasnya pun tidak ada.
Sementara itu, Yeo Wool turun, tubuhnya gemetar melihat tubuh manajer di atas mobil, ia bingung antara menelfon ambulance atau polisi.
Da Il mendekat, ia memberitahu Yeo Wool kalau manajer sudah mati. Lalu terdengar suara sirine semakin mendekat, Da Il menarik Yeo Wool untuk menjauh dari sana.
Yeo Wool kelelahan berlari atau mungkin karena saking shock nya jadi ia tidak memiliki tenaga.
Yeo Wool: Apa menurutmu dia mati karena kita mengetahui sesuatu?
Da Il: Tidak. Dia mati bukan karena kita. Mungkin karena wanita itu. Atau mungkin karena dia merasa bersalah.
Yeo Wool pun berdiri, ia mempertanyakan kenapa Da Il kembali padanya, kenapa Da Il membantunya.
"Aku juga mati karena wanita itu."
"Kamu berjanji akan membantuku mencari pembunuh adikku bahkan sebelum kamu mati. Dahulu kamu tidak tahu apa pun soal wanita itu. Kamu sudah mengetahui sesuatu?"
"Aku melakukan ini bukan karenamu. Aku hanya mendadak ingin mencari dia. Dan aku membutuhkanmu."
"Tidak masalah.. asalkan kamu ingin mencari dia. Aku akan.. melakukan apa pun perintahmu. Sekarang aku harus bagaimana?"
"Benarkah? Kalau begitu, pulanglah. Pulang dan makanlah. Jangan terlalu memikirkannya dan tidurlah."
"Aku tidak lelah. Aku juga tidak lapar. Aku tetap ingin kamu menurutiku."
"Itu penting bagimu karena kamu masih hidup."
Dan Da Il mengawali jalan duluan, sehingga Yeo Wool pun berjalan pulang. Da Il menghela nafas lalu berbalik menatap Yeo Wool.
Kilas Balik..
Da Il ternyata pernah ada di posisi Yeo Wool, ia memohon pada detektif untuk mencari pemunuh ibunya karena ia yakin ibunya meninggal bukan karena bunuh diri. Ia sama frustasinya dengan Yeo Wool karena tidak ada yang mempercayainya.
Kilas Balik Selesai..
Wanita bergaun merah itu tertidur lelap.
Esoknya, Da Il mendatangi kantor, ia mencoba memegang handle pintu tapi tidak peduli berapa kalipun ia tetap tidak bisa.
"Aku bisa menggila."
Lalu perhatian Da Il teralihkan oleh Mr. Han yang merasa frustasi karena Da Il tidak menghubunginya.
"Setidaknya katakanlah bahwa kamu baik-baik saja. Jika terjadi sesuatu, kenapa kamu tidak mengabari? Apa mengabari begitu sulit?" Kata Mr. Han sambil membenturkan kepala ke papan kaca.
Da Il mendekatkan wajahnya tepat di depan wajah Mr. Han, "Kamu bisa melihatku?"
Tapi Mr. Han tidak menjawab karena memang ia tidak bisa melihat Da Il. Ia terus berpikir soal Guru Lee.
"Lee Chan Mi memanfaatkan anjing untuk menculik tiga orang anak sendirian? Itu tidak masuk akal. Anak-anak itu sudah ditemukan, tapi komplotannya belum ditemukan. Serta tidak ada jejakmu, Da Il si Bodoh. Dasar berandal. Kamu pergi ke sana atau tidak?"
"Apa yang terjadi? Dia bisa melihatku atau tidak?" Da Il mulai heran.
"Tidak. Dia pasti pergi ke sana." Lanjut Mr. Han.
Da Il melihat kimbab Mr. Han, ia menelan ludah dan perutnya berbunyi, ia lapeeeer.
Da Il mencoba menyentuhnya tapi tetap gagal,akhirnya ia keduluan oleh Mr. Han.
Mr. Hantiba-tiba berpikir kalau Direktur TK jelas mencurigakan, ada sesuatu pasti. Da Il hanya menghela nafas mendengarnya.
Tapi kecurigaan Mr. Han adabetulnya jugakarena saat ini Direktur sedang menggeledah kamar guru Lee dengan bringas.
Direktur berhenti untuk mengangkat telfon.
"Anda Direktur TK Dasom? Aku Son Se Young dari Surat Kabar Shineui. Dari penculikan murid hingga bunuh diri seorang guru, sekolah Anda mengalami banyak hal. Bisakah Anda memberi tahu..."
"Aku juga korban. Kenapa kalian menggangguku?!!!!" Teriak Direktur.
Direktur ternyata mencari buku catatan Guru Lee.
"Setiap malam, kamu menulis sesuatu. Mungkin jurnal atau surat wasiat. Kamu ingin menghancurkanku. Buku itu pasti tersembunyi di suatu tempat. Di mana?"
Detektif melihat rekaman CCTV saat Manajer meninggalkan RS, mereka menduga Manajer mengidap penyakit mental, atau PTSD?
Jung Dae: Ya, tapi kecelakaan itu agak aneh.
Senior: Aneh apa maksudmu? Sudah memeriksa kamera dasbor?
Jung Dae: Tidak ada cip memori di kamera dasbor. Perusahaan asuransi tidak bisa menemukan apa pun.
Senior: Bagaimana dengan kamera CCTV di lokasi?
Jung Dae: Jalanan itu tergolong aman dan dia tidak mabuk, tapi dia menabrakkan mobil seakan-akan dia mabuk. Bahkan ada anak kecil di kursi penumpang.
Senior: Maka pasti itu alasannya. Pria ini melihat Yi Rang bunuh diri. Fakta bahwa dia menyetir dari rumah sakit ke restoran untuk melompat menunjukkan bahwa dia terkejut. Baiklah, selesaikan ini...
Dan saat mereka terus memutar CCTV, mereka melihat Yeo Wool mengunjungi ruangan manajer setelah manajer keluar. Mereka mengenali kalau itu Yeo Wool. Senior heran kenapa Yeo Wool ada disana.
Mereka memeriksa CCTV yang lain dan Yeo Wool terekam ada tepat di belakang manajer.
Senior: Jika berada tepat di belakang pria itu, mungkin dia melihatnya melompat.
Jung Dae: Sunbae, Aku akan bicara dengannya.
Senior: Jangan menemuinya sendiri. Mintalah dia kemari besok.
Tapi Jung Dae tidak menurut, ia mendatangi rumah Yeo Wool seorang diri. Ia bertanya apa yang dilakukan Yeo Wool semalam.
"Aku tidur di rumah." Jawab Yeo Wool.
"Apa Da Il, pria yang menghilang, sudah kembali? Kamu mendekatinya dengan kasus ini?"
"Ya."
"Lantas? Apa dia bilang akan menemukannya? Wanita bermantel merah?"
"Ya."
"Kamu tahu bahwa detektif bukan pekerjaan resmi? Kenapa kamu percaya.."
"Aku tidak percaya kepadanya. Dia percaya kepadaku. Bahwa Yi Rang tidak bunuh diri."
"Berhentilah menyangkal.. Jun Yi Rang punya motif yang jelas untuk bunuh diri. Manajer restoran itu biasanya mengganggu Jung Yi Rang. Rekan kerjanya tahu apa yang terjadi. Mereka mengasingkan Yi Rang..."
Saat itu tiba-tiba telinga Yeo Wool berdengung jadi suara Jung Dae tidak terdengar jelas.
Yeo Wool memotong Jung Dae, mengatakan kalau ia tahu. Jung Dae bertanya, apa Yeo Wool tahukalau manajer itu bunuh diri?
"Jika kamu perlu menginterogasiku, bawalah surat izin." Kata Yeo Wool dan Jung Dae pun pergi.
Ternyata Da Il sedari tadi ada di dekat mereka dan menguping pembicaraan mereka. Setelah Jung Dae pergi, Yeo Wool terus menunduk dan tak lama kemudian ia pingsan. Da Il langsung sigap menangkap tubuh Yeo Wool.
Setelah Yeo Wool sadar, Da Il memaksanya, sungguh tidak mau bicara dengannya?!
Yeo Wool malah menyalakan TV dan memperbesar volumenya. Da Il protes karena suaranya terlalu keras, ia menyuruh Yeo Wool mengecilkannya.
"Apa ini berisik? Kamu juga bisa mendengar ini?"
"Apa?"
"Aku tidak bisa mendengarnya. Yi Rang mengaku mengalami ini tepat setelah kecelakaan orang tua kami. Yang kudengar hanyalah suara nyaring."
Kemudian Yeo Wool memakai alat pendengaran milik Yi Rang. Dan saat itu ia mendengar dirinya, bahkan bisa melihat dirinya yang sedang bicara dengan Yi Rang.
Yeo Wool: Kuharap.. kamu akan menghilang. Aku harus menjagamu seumur hidupku, itu sangatlah kejam. Kenapa aku harus menjagamu?!
Yeo Wool shock, ia mengelaknya. Tidak. Tidak.
Da Il mendekat untuk melepaskan alat pendnegarannya. Yeo Wool masih terus menatap bayangan dirinya dan masih membantahnya. Tidak. Ia tidak pernah mengatakan itu. Ia tidak pernah mengatakan itu kepada Yi Rang.
Da Il memanggil-manggil Yeo Wool untuk menyadarkannya, "Jung Yeo Wool. Apa yang kamu dengar?"
"Suaraku. Aku bilang bahwa aku ingin Yi Rang menghilang. Hanya sekilas. Hanya sekilas aku berpikiran begitu. Aku bahkan tidak serius. Saat itu situasinya terlalu sulit. Bagaimana jika Yi Rang tahu? Bagaimana jika dia terluka?"
"Tidak."
"Bagaimana jika dia meninggal bukan karena manajer atau wanita itu, tapi karena aku? Bagaimana jika sungguh karena aku? Bagaimana jika Yi Rang.. meninggal karena aku? Maafkan kakak. Maafkan kakak, Yi Rang."
Da Il duduk di depan Yeo Wool, ia agarYeo Wool bisa menatapnya lurus.
"Jung Yeo Wool. Dengarkan aku. Apa yang Yi Rang katakan tepat sebelum meninggal? Dia melarangmu mendengarkan wanita itu. Dia menyuruhmu lari. Dia melakukan itu untuk melindungimu. Dia tidak menyalahkanmu. Yi Rang meninggal bukan karena suara seperti Lee Chan Mi atau manajer itu. Dia sudah tahu soal wanita itu. Jadi, bukan kamu penyebabnya."
Jung Dae mendatangi bagian forensik, tanpa ijin Chae Won ia melihat mayat anjing itu.
"Hei, kamu pikir ini rumahmu? Kenapa kamu terburu-buru?" Tegur Chae Won.
"Lihatlah lagi. Kamu harus menemukan sesuatu."
"Melihat apa? Sudah kukatakan semuanya kepadamu."
"Kamu menemukan daging manusia di mulut anjing ini? Mungkin dia menggigit anjing ini karena digigit lebih dahulu. Sekalipun dia yang menggigit lebih dahulu, anjing ini pasti melawan."
"Detektif Park. Jika kamu punya tersangka, dapatkan riwayat giginya. Berhentilah menggangguku dengan kasus yang sudah selesai. Keluarlah sebelum aku marah."
Tapi Jung Dae malah duduk. Chae Won terus menyuruhnya pergi, nanti akan ia kabari jika menemukan sesuatu, sekarang pergilah karena ia sibuk.
Jung Dae pun beranjak, tapi ia bertanya, "Butuh berapa lama? Aku akan menunggu di luar."
Chae Won kesal sampai menendang Jung Dae. Maka akhirnya Jung Dae pun mau tak mau harus keluar.
Setelah Jung Dae pergi, Chae Won bicara dengan Bo Ri dengan lembut.
"Sebagai dokter autopsi yang sangat kompeten, aku tidak biasa melakukan ini. Tapi kali ini, kamu harus memberitahuku."
Chae Won menyentuh Bo Ri dan mencoba menerawang, samar-samar iamelihat Da Il dan wanita itu. Chae Won terkejut dan langsung melepaskan Bo Ri.
"Kakimu. Dingin dan panas. Apa ini? Apa yang kamu takutkan?" Tanya Chae Won. Chae Won menyimpulkan bukan hanya Lee Chan Mi yang ada di sana.
Seorang dokter/perawat memasuki sebuah ruang rawat inap. Ia meminta maaf karena terlambat, sambil membuka tirau jendela ia berkata cuaca hari ini sangat bagus.
Kamera menyorot orang yang diajak bicara, dia ternyata wanita bergaun/bermantel merah itu. Ternyata dia koma.
>
1 komentar:
makin degdegan bacanya😮
EmoticonEmoticon