-->

Sinopsis Great Seducer Episode 9 Part 2

- Maret 28, 2018
>
Ditulis oleh: Diana Recap
Support Admin dengan membaca sinopsis hanya di "www.diana-recap.com"

Sinopsis Great Seducer Episode 9 Part 2

Sumber Gambar: MBC


Sekretaris Yoon melapor pada Ayah Shi Hyun kalau Shi Hyun datang mengambil mobil. Ayah Shi Hyun bertanya, apa yang Shi Hyun lakukan, Sekretaris Yoon menjawab kalau Shi Hyun tampak baik-baik saja.

"Apa itu yang kutanyakan? Aku tanya apa yang dia lakukan."

"Dia bertanya padaku tentang kecelakaan nyonya. Jika ada yang harus kuketahui, tolong beri tahu aku."

"Keadaan?"

"Kenapa Anda mengirimnya pergi?"

"Aku tahu aku memintamu mengurus masalah pribadiku, tapi bisakah kamu tetap melakukan apa yang diperintahkan? Aku tidak peduli yang kamu lakukan, atau di mana, kenapa, atau bagaimana kamu bertemu dengan orang lain."

"Aku akan mengingatnya."


Semester baru dimulai, hari ini hari pertama masuk kuliah dan Tae Hee bertemu Kyung Joo di kampus. Mereka kemudian jalan bersama.


Soo Ji juga masuk kuliah dan saai ini ia ada di depan loker pribadinya.

"Tahun ini, aku masih Choi Soo Ji. Apa nanti saat wisuda, aku tetap jadi Choi Soo Ji?" Gumamnya saat membaca namanya di loker,


Soo Ji menelfon Se Joo, bertanya apa Se Joo akan datang? Se Joo bingung, Soo Ji akan datang? Tapi tidak boleh sekarang. Tapi Se Joo tidak menjelaskan kalau ia sedang berendam.

"Apa maksudmu? Kamu akan datang gak? Kamu tertidur?"

"Aku sudah lama bangun."

"Bagaimana dengan sekarang?"

"Sekarang... Aku tutup dulu.."

Soo Ji kesal karena Se Joo menutup sepihak padahal Se Joo sendiri yang bilang akan datang menjemput.


Soo Ji melihat Tae Hee bersama Kyung Joo, ia langsung menghubungi Shi Hyun.

Soo Ji: Kenapa kalian berdua bergantian membuatku marah?

Shi Hyun: Baiklah, aku akan datang.

Soo Ji: Jangan pakai jaket. Berpakaian yang keren.

Shi Hyun: Apaan?

Soo Ji: Lebih gantenglah di hadapanku.

Shi Hyun: Dengan baju apapun, aku selalu ganteng.


Tae Hee cerita pada Kyung Joo soal Shi Hyun yang tiba-tiba menempelkan isolasi di bibirnya. Kyung Joo menjelaskan itu pasti karena Tae Hee minum semua jusnya.

""kamu mau minum juga?" Itu yang harus kamu katakan."

"Benar, bukan?"

"Aku yakin kamu membuatnya susah. Keluarkan saja kabel ekstensi yang lama. Seorang pria bahkan tidak bisa membayangkan ada gadis sepertimu yang bahkan bisa merakit."

"Aku tak membuatnya susah. Aku sangat frustrasi, tapi aku tidak menunjukkannya."

"kamu bahkan berterima kasih padanya karena sudah membantumu?"

"Lupakan saja! Masalah semacam ini bukan gayaku."

"Dia belum menelponmu? Dia jual mahal sekali."


Tae Hee heran, memang bisa ya seorang dengan mudah melupakan bahwa dia mencium seseorang?

"Kalau dia mabuk, bisa dilupakan." Jawab Kyung Joo, ia juga ingin merasakan bagaimana rasanya seperti itu.

"Kami tidak minum. Rasanya seperti nyata."

Kyung Joo terkejut, mereka berdua ciuman? Tae Hee langsung menutup mulut Kyung Joo karena takut ada yang dengar. Kyung Joo penasaran, bagaimana rasanya?

"Tak tahu. Teknik matematika jauh lebih mudah." Jawab Tae Hee sambil meremas kaleng minumnya.


Tiba-tiba Soo Ji muncul dan Kyung Joo melihatnya, Kyung Joo langsung menyapa Soo Ji. Kyung Joo lalu mengenalkan Soo Ji pada Tae Hee.


Soo Ji bertanya pada Kyung Joo, mau datang ke acara peragaan busana malam ini? Se Joo juga datang lho! Kyung Joo langsung mengiyakan tanpa pikir panjang.

Sayangnya Soo Ji hanya punya satu tiket tersisa, jadi ia tidak bisa mengajak Tae Hee. Tae Hee gak masalah, toh ia juga ada kerja paruh waktu.


Tiba-tiba ponsel Soo Ji berbunyi, Soo Ji pun menjauh untuk mengangkatnya. Dan selama waktu itu, Tae Hee bilang pada Kyung Joo kalau Soo Ji lebih cantik jika dilihat langsung.

"Kamu bahkan lebih cantik." Jawab Kyung Joo.


Dan Shi Hyun datang, kayaknya ia agak terkejut karena ada Tae Hee bersama Soo Ji. Soo Ji pura-pura tak menyangka Shi Hyun datangnya cepat sekali. Shi Hyun menjawab ia langsung berangkat setelah Soo Ji menelfon.


Lalu Soo Ji membahas soal Tae Hee dan SHi Hyun yang sudah saling kenal. Tae Hee menyapa duluan, tapi Shi Hyun nya cuek, Tae Hee agak kecewa.

Shi Hyun mengalihkan pembicaraan, ia mengajak Soo Ji bergegas dan ia mulai memasukkan Cello Soo Ji kedalam mobilnya.

Soo Ji lalu menyuruh Kyung Joo duduk di depan saja, ia dibelakang tidak apa-apa kok. Kyung Joo tampak berterimakasih.


Dan untuk Tae Hee, Soo Ji minta maaf, karena Cello-nya, Tae Hee jadi tidak bisa ikut mereka. Tae Hee bilang tidak apa-apa, ia kemudian mengucapkan selamat bersenang-senang pada Kyung Joo.

Soo Ji masuk mobil dan mengajak Shi Hyun buruan. Shi Hyun dan Tae Hee sempat saling pandang sebentar sebelum Shi Hyun masuk mobil.

Usai naik mobil, Kyung Joo merasa bersalah pada Tae Hee, ia janji akan menelfon nanti. Tae Hee tersenyum membalasnya. Kemudian ia kembali melihat Shi Hyun, tapi Shi Hyun masih cuek padanya.


Dalam perjalanan, Kyung Joo membahas cara Shi Hyun memasukkan cello Soo Ji tadi ke dalam mobil, mereka berdua tampak serasi. Ia juga iri pada Soo Ji karena ada yang jemput.

"Ya, Si Hyun sangat perhatian." Jawab Soo Ji.

Kemudian Kyung Joo membahas soal Tae Hee, biasanya Tae Hee  tak handal dalam berungkap, tapi dia sangat bersyukur. Tae Hee bilang dia hampir menangis lega saat Shi Hyun muncul.

"Aku tidak berbuat banyak." Jawab Shi Hyun.

"Pasti sulit karena salju turun lebat."

"Tidak juga."

Soo Ji menanggapi, "Katanya kamu membantunya pindah. Apa karena salju turun?"

Kyung Joo: Ya. Dia muncul tanpa bilang-bilang dulu.

Soo Ji tampak tak suka mengetahui kenyataan itu.


Hye Jeong juga hadir di acara penganugerahan busana dan disana ia bertemu cowok yang langsung membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama. 


Shi Hyun menurunkan Soo Ji dan Kyung Joo di lokasi peragaan busana. Soo Ji juga menurunkan cello-nya, tapi Shi Hyun memintanya kembali, ia akan membawa cello Soo Ji ke rumahnya.

Soo Ji: Dia pasti sudah menarik perhatianmu.

Shi Hyun: Ada apa lahi?

Soo Ji: Kalau tidak, kenapa kamu berbohong pada kita kalau kamu sedang di kantor polisi karena mobilmu?

Shi Hyun: Aku tidak berbohong. Aigoo.

Shi Hyun akan mengelus rambut Soo Ji, tapi ia berhenti sebelum menyentuh kepala Soo Ji karena Soo Ji melarangnya melakukan hal seperti itu kemarin.


Tiba-tiba Kyung Joo meminta mereka berpose dan mereka berpose dengan apik. Setelahnya Shi Hyun meninggalkan keduanya.


Setelah Shi Hyun pergi, Soo Ji membahas soal Tae Hee dan Shi Hyun tadi di kampus yang terlihat agak canggung, katanya Shi Hyun membantu Tae Hee pindahan?

"Kenapa Shi Hyun harus jual mahal begitu? Dia membuat Tae Hee stress." Cerita Kyung Joo.

"Bagaimana kalau ajak semuanya pergi jalan-jalan? Mereka mungkin bakal saling mendekati."

"Ya, aku suka. Tapi tidak mungkin Tae Hee setuju untuk pergi."

"Katakan padanya kalau cuma kalian berdua saja. Saat kalian berdua datang, Se Joo tidak akan membuat suasana menjadi canggung."

"Se Joo juga datang?

"Tentu. Kami bertiga selalu jalan bersama layaknya paket."

"Baik, ayo. Nanti kutanya pada Tae Hee."


Hye Jeong mendekati mereka dengan pandangan kosong. Soo Ji terkejut, kenapa dengan Hye Jeong ini?

"Barusan, aku melihat malaikat."

Keduanya jelas tidak mengerti.


Soo Ji melihat postingan terbaru Kyung Joo, ia agak cemburu kelihatannya, jadinya ia kesal.


Saat ini ia ada di kantor real estate, ia mencari siapa pemilik gedung apartemennya dan ia terkejut mendapatkan hasil kalau pemiliknya itu adalah Kwon Shi Hyun.


Sampai di rumah, Shi Hyun menoleh ke arah rumah Tae Hee, entah kenapa ia merasa telah berbuat salah pada Tae Hee dan itu terus mengganggunya.


Kemudian ia mendengar suara dentingan lift, ia pun cepat-cepat sembunyi karena sudah menduga Tae Hee datang.

Dan saat Tae Hee melintas di depan pintu rumahnya, ia memanggil. Ia bertanya Apa Tae Hee sudah makan? Tae Hee menghiraukannya.

"Makanlah bersamaku!" Ajak Shi Hyun.

"Aku tak mau."

"Hei, kamu pernah janji belikan tangsuyuk."

"Oke.. akan aku belikan."

"Sebenarnya, aku sudah memesannya."

"Baiklah. Aku juga mau bicara denganmu."

"Taruh tasmu, dan ke sinilah."

Lalu Shi Hyun menutup pintu rumahnya.


Saat makanan datang, Shi Hyun membawa semuanya ke meja. Tae Hee akan membayarnya tapi sepertinya uangnya kurang. Lalu dari dalam Shi Hyun berkata kalau ia sudah membayar semuanya. Pengantar makanan pun pamit.


Tae Hee melemparkan kontrak di meja, ia berkata hanya menandatangani yang standar karena hanya akan menempati apartemen itu sementara saja, ia sudah menelfon asrama dan meminta mereka melihat soal kesalahannya.


Shi hyun mengajak Tae Hee makan saja dulu, nanti Jjangmyeonnya bisa lengket kalau kelamaan.

Shi Hyun menuang saus Tangsuyuk ke dalam daging, tapi Tae Hee tiba-tiba membentaknya membuatnya terkejut.

"Kenapa kamu menuangkan semua sausnya? Aku suka mencelupkan dagingnya ke dalam saus. Bagaimana kamu bisa menuangkannya tanpa bilang dulu?

"Hei, aku hanya mencoba..."

"Bagaimana aku bisa memakan ini?"

"Maaf."

"Berarti kamu menuangkan saus untuk mie?"

"Tentu saja. Lalu, aku makan mie pakai apa?"


Maka Shi Hyun pun menuangkan saus Jjajangmyeonnya, tapi ia  lupa membuka tutup plastiknya jadinya gak ketuang-tuang sausnya. Tae Hee kembali marah dan menyuruh Shi Hyun berhenti. Shi Hyun kembali takut.

"Lupakan! Kembalikan semua perkakasku. Aku mau pulang."

"Perkakasmu ada di laci di samping tempat tidurku."

"Kenapa menaruhnya di samping tempat tidurmu?"


Tae Hee mengambil perkakasnya dan ia menemukan sesuatu, satu renteng kondom. Suasana pun menjadi canggung dan Tae Hee buru-buru pergi dari sana.

Tae Hee: Baca kontraknya, dan beri tahu aku bagaimana isinya.


Tae Hee masih terkejut, tadi itu benda yang sesuai dengan apa yang ia pikirkan kan?


Di dalam, Shi Hyun menggerutui Se Joo yang telah membuatnya malu. Aish!


Sepertinya Se Joo merasakan kekesalan Shi Hyun itu karena saat ini telinganya terasa seperti terbakar. Kyung Joo tidak menanggapi itu, ia membahas mengenai ajakan Soo Ji untuk jalan-jalan bersama akhir pekan ini, apa Se Joo mendengarnya?

"Liburan apa?" Tanya Se Joo.

"Dia mau Kwon Si Hyun dan Tae Hee bisa bersama-sama."

"Ah.."

"Katanya kamu juga datang."

"Tentu saja, kami selalu melakukan banyak hal bersama. Ah.. kamu juga akan datang?"

"Tentu. Aku jadi tidak sabar. Bukankah menurutmu kita akan saling belajar mengenal satu sama lain?"

"Kita?"

"Itu sebabnya aku menyiapkan ini. Kita nonton ini bersama saat malam."

"Saat malam?"


Se Joo akan membuka pemberian Kyung Joo itu, tapi Kyung Joo melarangnya, nanti saja setelah ia turun baru dibuka. Dan Kyung Joo cepat-cepat turun.

Kyung Joo sangat senang bisa menyentuh tangan Se Joo tadi, ia sama sekali tak menyangka.


Se Joo membuka pemberian Kyung Joo itu diam-diam, isinya adalah film dengan judul, "I Give My First Love to You".

"Tidak! Ini bahkan lebih menyeramkan! Apa yang terjadi ketika kami menontonnya? Apa? Cinta pertama apa?"

Lalu ia berpikir untuk membuat Kyung Joo tidak ikut liburan dan tak butuh waktu lama sampai ia menemukan ide yang cocok.


Ibunya Kyung Joo memasak kerang kesukaan Kyung Joo, saat Kyung Joo masuk, ibunya langsung memintanya mencoba. Kyung Joo sudah akan mencobanya, tapi ia berubah pikiran, ia mendadak memutuskan untuk berdiet.

"Kami memasaknya untukmu. Cobalah satu suapan." Paksa Ibu.

"Kubilang aku tak mau! Jangan memaksaku memakan ini!" Jawab Kyung Joo lalu masuk kamarnya.

Ibu Kyung Joo kemudian menyuruh pelayannya, Bing Bing untuk memasukkan kerangnya kedalam kulkas.


Se Joo memanggil Bing Bing keluar dan mereka bicara di mobil Bing Bing.

"Kalau kamu membantuku sekali lagi, kamu bisa mendapat apa yang kamu mau." Kata Se Joo dalam bahasa mandarin.

"Tidak ada yang bisa memberikan keinginanku. Dia sudah mati."

"Oh, sayang sekali."

"Kalau aku bisa melihatnya menari sekali lagi, seberapa hebatnya itu?"

"Aku tidak tahu siapa dia.. tapi dia pasti senang dicintai olehmu."

"Dia adalah Leslie Cheung-ku."


Maka Se Joo pun berjoget ala Leslie Cheung, lengkap dengan alunan musik yang ia putar keras-keras dari mobilnya.


Saat kembali ke rumah, Bing Bing mengeluarkan kerang Ibunya Kyung Joo dari dalam kulkas dan meletakannya di lantai, kemudian ia meninggikan suhu ruangan sampai 30 derajad.


Kyung Joo menagih janji Tae Hee yang akan membantunya dekat dengan Se Joo. Tae Hee tanya, gimana caranya?

"Aku akan ke pondok keluarganya. Ikutlah denganku."

"Aku tak mau. Kenapa aku harus ke sana?"

"Eun Tae Hee, sekali saja. kamu sudah janji bakal membantuku."

"Tidak!"

"Orang lain akan ikut dengan kita, jadi semuanya baik-baik saja. Ya? Ikutlah denganku!"

"Dasar."


Soo Ji menanyakan dimana Tae Hee tinggal sekarang, tapi baik Shi Hyun maupun Se Joo tidak meresponnya karena asyik main game. Maka Soo Ji pun langsung mematikan TV.

"Sekarang dia tinggal di mana?" Tanya Soo Ji lagi.

"Aku tidak tahu." Jawab Shi Hyun.

"Katamu kamu membantunya pindah. Mana ada kamu tak tahu?"


Se Joo juga baru tahu, jadi Shi Hyun melakukannya? Shi Hyun hanya menjawab kalau Tae Hee sudah mendapat tempat baru.

Soo Ji: Berarti taruhan kita belum berakhir. Iya 'kan?

Shi Hyun mengangguk.

Se Joo: Ngomong-ngomong, di mana rumah barunya? Bukannya kamu seharusnya mengantarnya?

Shi Hyun: Dasar gila.

Soo Ji: Menurut Kyung Joo, kamu selalu jual mahal.

Shi Hyun: kamu ingin dia jatuh cinta padaku. Makanya, aku tidak bisa terlalu gampangan seperti si brengsek satu ini.


Saat Shi Hyun bangkit dari duduknya, Soo Ji mengkode Se Joon. Se Joon kemudian mengajak mereka untuk liburan bersama dan mengajak Tae Hee juga.

Shi Hyun: Tidak usah, kita bertiga saja. Kenapa kamu harus bawa orang lain?

Se Joo: Hei, yang ingin aku katakan adalah kamu tidak perlu menyeretnya keluar. Setelah merayunya, pacari dia. Setelah pacaran dengannya, lakukan sesuatu. Kami tak akan bilang apa-apa jika kamu menghilang bersamanya saat malam.

Shi Hyun: Enyahlah!

Se Joo: Kamu tak suka rencanaku?


Soo Ji: Tidak. Aku juga tidak mau orang lain bergabung dengan kita. kamu dan aku tak tahu apa-apa tentang dia. Tapi kenapa kamu tak mau, Si Hyun-ah? kamu tak mau selesaikan urusanmu? Atau kamu benar-benar tertarik padanya?

Shi Hyun: Kalian berdua terus bicara omong kosong.

Se Joo: Hei, ayo. dekati dia saat liburan. Sarapan siang dengannya tanpa Soo Ji dan aku.


Soo Ji menggerutu. Se Joo tidak mengerti, bukannya itu yang Soo Ji inginkan? Mau menghancurkan hati Tae Hee.

Shi Hyun tiba-tiba berhenti saat mendengar kalimat terakhir Se Joo itu. Soo Ji juga memandang Shi Hyun.


Lalu pesan masuk di ponsel Soo Ji dari Kyung Joo yang memberitahu kalau Tae Hee setuju liburan bersama, tapi Kyung Joo ingin Soo Ji membuatnya seolah kebetulan.

Soo Ji: Aku harus memberitahu Kyung Joo untuk membawa Tae Hee. kamu tak keberatan kan, Se Joo?

Se Joo: Tentu saja. Katakan padanya untuk datang. Suruh semuanya datang.

Shi Hyun: AKu sudah tegaskan kalau aku hanya ingin kita bertiga yang liburan bersama.

>


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search