-->

Sinopsis Cambrian Period Episode 7 Part 2

- Januari 15, 2018
>
Ditulis oleh: Diana Recap
Support Admin dengan membaca sinopsis hanya di "www.diana-recap.com"

Sinopsis Cambrian Period Episode 7 Part 2

Sumber Gambar: YOUKU


Yong Ji menghentikan mobil di depan klinik private, katanya disana klinik terdekat. Jian Zi merasa klinik itu kurang terpercaya. Tang Yin tidak masalah, mau klinik apapun asalkan bisa merawat rasa mualnya, ia tidak masalah. Maka Yong Ji mengajak mereka untuk segera masuk.


Di dalam ada seorang pasien yang tampaknya seorang preman dan anehnya dia bersama sang dokter bersembunyi ketakutan saat Yong Ji masuk. Yong Ji berkata kalau ia tidak punya waktu berurusan dengan mereka. Kemudian Yong Ji mengajak preman itu keluar.


Dokter mau keluar setelah memastikan kalau Jian Zi bukan seorang polisi dan ia menyuruh Jian Zi keluar agar bisa memeriksa Tang Yin dengan seksama. Jian Z agak berat tapi Tang Yin juga menyuruhnya keluar, jadinya ia menurut.



Dokter meminta Tang Yin membuka mulutnya lebar-lebar lalu membaca buku. Tang Yin bertanya, ia sakit apa? Dokte balik bertnaya, apa Tang Yin makan makanan yang tidak higenis?

“Mungkin juga, tapi.. (mual) ..kenapa saya mual?”

“Memangnya apa yang kau makan?”

“Aku makan.. barbecue, seafood, soda, dan jus buah masam.”


Dokter membuka buku lagi mendengar kata masam, lalu bertanya, apa Tang Yin bermimpi berkeringat pada malam hard an itu sering? Selalu over saat memikirkan sesuatu?

Tang Yin membenarkan semua itu. Dokter bertanya lagi, apa Tang Yin sudah menikah?  Tang Yin menggeleng. Dokter bertanya lagi, apa tadi pacar Tang Yin? Tang Yin mengangguk. Dokter menyelamati Tang Yin karena Tang Yin dinyatakan hamil, dokter bahkan memberinya tes kehamilan.

Tang Yin menerimanya dengan tangan gemetaran dan sedetik kemudian ia langsung melesat berlari keluar.


Jian Zi dan Yong Ji sama-sama menyerbunya dengan pertanyaan apa ia baik-baik saja. Tang Yin tidak mau menjawabnya, ia terus berjalan dan melarang mereka mengikutinya karena ia ingin sendirian.


Yong Ji dan Jian Zi langsung masuk mobil dan mengikuti Tang Yin.


Kebetulan Jin Ling dan putrinya lewat dan putri Jin Ling mengenali Tang Yin. Jin Ling pun menghentikan mobilnya untuk menyapa Tang Yin.


Sementara itu, Yong Ji bertanya pada Jian Zi, siapa mereka? Jian Zi menjawab kalau ia tidak tahu.


Putri Jin Ling tahu kalau Tang Yin mau menangis. Jin Ling bertanya, apa ada yang menyakiti Tang Yin? Apa ada yang bia ia bantu? Tang Yin menggeleng, ia baik-baik saja.


Jian Zi bertanya, apa Yong Ji mau berkelahi dengannya karena Tang Yin? Yong Ji hanya tersenyum.


Jin Ling memberikan kartu namanya, jika ada yang bisa ia bantu, hubungi saja kontak di kartu itu atau datang langsung ke alamat rumahnya. Tang Yin menerimanya dan berjanji akan berkunjung. Maka Jin Ling dan putrinya pun pamit.


Yong Ji dan Jin Ling saling melihat saat mereka berpapasan.


Tes kehamilah sudah Tang Yin  gunakan dan menunjukkan hasil positif, terlebih Tnag Yin juga masih mual-mual.

“A-Aku.. Aku hamil?” Tang Yin putus asa.


Jian Zi keluar dari kamarnya, tapi petugas kembali menghalanginya. Jian Zi menjauhkan tangan petugas, ia bekata kalau ia mau kancan. Petugas pun membiarkannya saja.


Jian ZI dandan dulu sebelum mengetuk pintu kamar Tang Yin dan ia menerapkan nasehat Quan Cheng.

Kilas Balik..


Quan Cheng menjelaskan kenapa Jian Zi kalah dengan Yong Ji, yaitu karena Yong Ji tampak dewasa sementara Jian Zi seperti anak kecil. Tapi tenang, itu bisa dirubah dengan gaya berpakaian. Jadi Quan Cheng mengubah style Jian Zi seperti style Yong Ji.

Kilas Balik selesai..


Jian Zi mantap mengetuk pintu kamar Tang Yin dank arena tidak ada jawaban, ia langsung masuk saja. Di dalam, Jian Zi berpose bak model untuk menunjukkan style barunya lalu memanggil Tang Yin.


Tang Yin menoleh, tapi wajahnya datar-datar aja, tidak menunjukkan keterkejutan dengan style baru Jian Zi.


Jian Zi mendekat, berbasa-basi, apa Tidur Tang Yin nyenyak? Tang Yin malah emosi, ngapain Jian Zi kesana? Jian Zi lalu duduk di samping Tang Yin.

“Kau tahu? Pria di pulau Quan Cheng yang seusiaku sudah memiliki anak lho! Jangan khawatir, aku akan menjagamu dengan baik.”


Tang Yin refleks menyentuh perutnya dan saat ia melihat Jian Zi ia mual lagi. Jain Zi panic, kenapa? Tang Yin langsung mendorong Jian Zi keluar dari kamarnya. Jian Zi teriak-teriak dari luar meminta Tang Yin membuka pintu dan kalau Tang Yin sakit, ia akan mengantar ke rumah sakit.

“Aku tidak ingin melihatmu!” Jawab Tang Yin dari dalam dan ia kembali mual.


Jian Zi menguping dan saat itu Yong Ji datang. Jian Zi tersenyum dan meninggalkan tempat, berkata kalau semuanya baik-baik saja.


Sebelum masuk kembali ke kamarnya, Jian Zi memperhatikan kamera CCTV yang mengarah ke pintu kamarnya.


Tang Yin keluar dari kamar mandi dan tiba-tiba Jian Zi sudah ada lagi di dalam kamarnya (sepertinya ia lewat jendela). Jian Zi bertanya, apa ia tampak sedikit beda hari ini? Tang Yin mendekatinya pelan-pelan dan setelah Jian Zia da dalam jangkauannya, ia langsung memukulinya.


Dari luar, Yong Ji mendengar suara ribut mereka, jadi yang sebelumnya ia mau pergi, ia kembali mendekat lagi.

Tang Yin bertanya, apa Jian Zit ahu kesalahannya? Jian Zi menjawab tidak tahu. Tang Yin tambah kesal dan memukulinya lagi. Di luar, Yong Ji mengetuk, “Tnag Yin? APa kau baik-baik saja?”


Tang Yin dan Jian Zi sama-sama tidak mendengar karena sedang sibuk. Yong Ji tidak sabar, jadi ia membuka pakasa pintu.

Yong Ji heran melihat mereka berdua, ada apa ini? Tang Yin dan Jian Zi sama-sama diam dan bersikap biasa saja.


Tang Yin tiba-tiba memakai jaketnya lalu mendekati Yong Ji untuk memeluknya. Yong Ji kaget sampai-sampai menjatuhkan kunci mobil yang sedang dipegangnya. Jian Zi tampak kesal.

“Opsir Li. Ini adalah akhirnya. Sudah terlambat. Sampai jumpa. Jaga dirimu.”


Yong Ji menahan Tang Yin, melarangnya pergi. Jian Zi juga menarik tangan Tang Yin, mau kemana? Tang Yin meronta, melepaskan tangannya dari kedua orang yang memeganginya. Dan setelah lepas, ia mengambil kunci mobil Yong Ji di lantai lalu berlari keluar.

Jian Zi bertanya, apa yang Tang Yin ambil? Yong Ji baru sadar kalau Tang Yin mengambil kunci mobilnya. Maka mereka pun bergegas menyusul Tang Yin.


Tapi mereka terlambat, Tang Yin sudah naik mobil. Mereka mengejar tapi jelas ketinggalan jauh.  Yong ji menghubungi seseorang tapi sepertinya tidak ada hasil.


Kebetulan Quan Cheng datang dengan sekuternyat. Jian Zi langsung mengambil alihnya. Yong Ji tidak punya pilihan lain selain ikut dengan Jian ZI naik sekuter itu. Dan tampaknya ini kali pertama Yong Ji naik motor, ia takut banget kelihatannya, tapi tetap menjaga image-nya.


Suo Tou melihat Jin Ling bermain bersama putrinya, ia tersenyum.

Tapi Tang Yin mendadak datang, Suo Tou mulai was-was.


Jin Ling senang Tang Yin datang, saolnya ia tidak tahu bagaimana cara menghubungi Tang Yin. Ternyata Tang Yin datang untuk menanyakan sesuatu. Jin Ling pun mengajaknya masuk agar bisa lebih bebas bicaranya.


Tang Yin menanyakan mengenai kehamilannya dan apa yang harus ia lakukan kedepannya. Jin Ling menjawab, apapun itu yang terpenting adalah Tang Yin harus tetap menjaga tubuhnya. Sementara itu, Suo Tou sudah siap dengan pistolnya di tangga.


Jin Ling melanjutkan, memiliki anak tidak buruk juga kok. Contohnya putrinya Xiuer, melihatnya tumbuh dan berkembang setiap hari adalah hal terindah bagi seorang ibu.

Tang Yin: Akankah semua ibu.. berpikir seperti itu?

Jin Ling kebetulan melihat ke arah tangga dan ia melihat Suo Tou. Jin Ling mengkodenya untuk kembali masuk ke kamar.


Tapi karena Suo Tou tidak beranjak, Jin Ling terus memusatkan perhatian Tang Yin padanya agar tidak sadar kalau ada Suo Tou disana. Suo Tou menodongkan pistolnya kea rah Tang Yin, beruntung saat itu Jian Zi dan Yong Ji tiba. Suo Tou pun kembali bersembunyi.


Tang Yin berkata pada Jin Ling kalau ia tidak ingin melihat mereka. Jin Ling mengerti, lalu mendekati mereka. Jin Ling menjelaskan kalau Tang Yin memiliki sesuatu yang bersifat pribadi untuk dikatakan padanya, jadi ia meminta pengertian mereka untuk keluar.

Yong ji minta maaf, lalu mengajak Jian Zi keluar tapi Jian Zi malah duduk, “kan tinggal tidak mendengarkan saja.” Katanya.


Yong Ji kembali minta maaf atas tindakan tidak sopan Jian Zi itu pada Jin Ling. Jin Ling tidak masalah dan menyuruh Yong Ji duduk juga. Yong Ji mengerti dan duduk bersama Jian Zi.

Jadi sekarang ini Suo Tou ada tepat di belakang Yong Ji.


Jin Ling bertanya, apa rencana Tang Yin selanjutnya? Jian Zi dan Yong Ji tampak menyimak pembicaraan mereka.

Tang Yin: Aku tidak tahu. Ibuku meninggal saat aku masih sangat kecil, tapi teman baikku Ke Ke bilang,..


Yong Ji berbisik pada Jian Zi kalau tingkah Tang Yin dua hari ini aneh sekali, kira-kira apa yang terjadi?

“Aneh? Itu memang kepribadiannya. Kau saja yang tidak mengertinya. Tidak! Kau tidak harus mengerti dirinya.” Jawab Jian Zi.

“Ku bilangin ya! Kau itu sungguh menyukainya.”

“Ku bilangin ya! Kau itu sungguh tidak menyukainya.”

Yong Ji menatap Jian Zi ingin protes tapi Jian Zi segera bilang tidak ingin bicara dengan Yong Ji lagi. Yong Ji bertanya sambil tersenyum, bagaimana Jian Zi bisa yakin kalau ia tidak menyukai Tang Yin? Jian Zi melototot.


Tiba-tiba Suo Tou tidak sengaja membenturkan pistolnya ke lantai dan itu menimbulkan suara. Yong Ji langsung berteriak dan bersiap dengan pistolnya.

Yong Ji: SIapa disana?

Suo Tou juga langsung bersiaga kembali untuk mengangkat pistolnya. Semuanya tegang. Jin Ling juga mulai meraba sofa untuk mengambil pistol yang ia duduki.


Kemudian palayan Jin Lin datang terburu-buru,melapor kalau tidak sengaja memecahkan barang kesayangan Jin Li, ia mohon agar tidak dipecat.

“Tidak apa-apa, kau bisa kembali.” Jawab Jin Ling.

Jadi Suo Tou bisa selamat.


Saatnya Tang Yin dan yang lain kembali. Jin Ling meminta Tang Yin datang lagi lain waktu jika ada waktu luang. Tang Yin mengerti. Jian Zi mengikuti tang Yin, sementara Yong Ji tinggal.


Yong Ji kembali minta maaf atas ketidaksopanan mereka. Jin Ling bisa mengerti karena Yong Ji adalah seorang polisi. Yong Ji langsung pamit.


Jian Zi menghentikan Tang Yin untuk bertanya apa yang Tang Yin tadi bicarakan pada Jin Ling. Tang Yin kesal, memangnya apa urusan Jian Zi.

“Pokoknya, mereka berdua itu bukan orang biasa. Hati-hatilah.”

“Dasar Psycho.”

“Ini untuk keselamatanmu juga.”

“Untuk keselamatanku? Kau sendiri sudah…! (berbisik) ..kau sudah membuatku hamil.”

“S-sungguh? Hanya pertama, itu..  itu.. “


Lalu Yong Ji datang. Tang Yin memintanya untuk mengantar ke rumah sakit. Yong Ji minta mengerti, tapi bagaimana dengan Jian Zi?

“Dia? Biarkan dia mati sekalian!” Jawab Tang Yin lalu berlari ke mobil.


Jin Ling kembali masuk ke dalam dan tiba-tiba Suo Tou menodongnya dengan pistol.

>

13 komentar

avatar

Terimakasih mba Diana... Ditunggu kelanjutannya

avatar

Ditunggu bgt kelanjutanya ya kak...semangat 😊😀

avatar

Dtunggu kelanjutanx

avatar

Dlanjut dong mbk... Penasaran sm kelanjutanx

avatar

Lanjut....lanjut...lanjut....🤗🤗

avatar

Lanjut ya kak... haduh kepo banget dengan cerita selanjutnya itu seperti apa..hehehehe😅😅

avatar

dilanjut dong kak..kayaknya seru banget

avatar

Seru mba,ditunggu kelanjutannya.

avatar

Kak tolong dilanjutin dong, suka banget drama ini. Penasaran sm klanjutannya.
Please... ^_^ 😌😌

avatar

Kk dilanjut lagi donk
Suka banget ma cerita ny
Klw boleh tau..klw mau nonton nie drama dimna ya kk😊

avatar

Permisi kalau mau nonton drama ini dimana ya kak?? pengen banget nonton ini tapi gak tau dimana🙏😭😭

Btw di tunggu episode selanjutnya fighting💪

avatar

Dtggu mba eps selanjutnya makin penasaran neh ceritanya.... keep fighting mba


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search