-->

Sinopsis Cambrian Period Episode 7 Part 1

- Januari 14, 2018
>
Ditulis oleh: Diana Recap
Support Admin dengan membaca sinopsis hanya di "www.diana-recap.com"

Sinopsis Cambrian Period Episode 7 Part 1

Sumber Gambar: YOUKU


Narasi Tang Yin: Pemancing seperti  kami ini pergi memancing ke laut untuk memberi makan keluarga. Tapi di laut juga tempat kematian banyak anggota keluarga. Di hidup ini, orang akan datang dan pergi, melewati beberapa generasi. Kami percaya bahwa siapa yang meninggalkan kami akan hidup di dunia lain dan bertemu seseorang yang lebih baik, dan menjalani kehidupan yang lebih baik pula. Jadi kami yang masih hidup harus menjalani kehidupan dengan baik untuk mereka yang sudah tiada, untuk mereka yang sudah meninggalkan kami. 


Tang Yin: Aku tahu kau mencintainya, tapi kau harus tahu, apapun yang terjadi, jangan biarkan dia berakhir seperti ibumu, menjalani kehidupan pahit.

Jian Zi: Tidak akan.


Tang Yin berdiri dan berteriak, “Ke Ke! Akankah kau disisiku selamanya?

Jian Zi yang menjawabnya bahwa ia akan disisi Tang Yin selamanya.

***


Jadi bujukan Quan Cheng berhasil, sekarang mereka mengikuti Opsir Chai ke area perlindungan, disebuah hotel. Jian Zi bertanya, apa Tang Yin baik-baik saja? Tang Yin mengatakan kalau ia baik-baik saja? Tapia pa Jian Zi baik-baik saja, ia dengar Jian ZI diserang.

“Mereka tiba-tiba masuk dan langsung menyerangku saat aku menghalangi. Mereka bilang mau membawa kopermu. Aku berusaha keras untuk menahannya.”


Yong ji bertanya, mereka bilang mau apa? Jian Zi hanya menggeleng. Yong Ji menjelaskan, mereka harus menganalisa situasi sebelum memberikan perlindungan. Quan Cheng marah, analisis? Bisa-bisa tubuh dan kepala Jian Zi sudah terpisah saat Yong Ji dkk selesai menyelesaiakan analisi mereka. 

“Kurung saja dia bersama Yang Yin! Lindungi mereka bersama, lebih mudah kan? Jika kau tidak setuju.. (berhenti sebentar untuk mendudukkan Jian ZI di koper Tang Yin) ..kami tidak akan pergi.” Lanjut Quan Cheng.

“Kami belum menginvestigasi kasusnya dan kemungkinna kasusnya tidak serius.” Jawab Opsir Chai.

“Tidak serius? Saat Tang Yin disekap, mereka bahkan menyerang Opsir Chai. Sebagai masyarakat yang baik, saya sangat khawatir terhadap Anda.”


Tang Yin membuka mulut, menurutnya lebih baik Yong Ji melindungi Jian Zi saja soalnya penjahat itu sangat kejam dan ia sudah mengalaminya sendiri. Yong Ji menjelaskan, sebelum investigasi dilakukan, mereka tidak boleh mengambil keputusan dengan tergesa-gesa. 


Jian Zi menyenggol Quan Cheng untuk bicara lagi. Quan Cheng mengatakan kalau Opsir Chai juga mengalaminya dan malah yang pertama, kemudian Jian Zi, itu pun saat di rumah, bisa bayangkan kan shock-nya Jian Zi, toh tinggal melindungi saja, apa susahnya?


Akhirnya Yong Ji setuju, tapi Jian Zi dan Tang Yin ditempatkan di kamar yang berbeda. Quan Cheng berkata kalau semua ini jauh dari rencana. Jian Zi makin cemas, apalagi melihat Yong Ji masuk kamar Tang Yin.  


Jian Zi tidak bisa membiarkan itu, ia mau kesana juga tapi petugas menghalangi dan tiba-tiba mereka melihat Tang Yin dan Yong Ji keluar bersama.

Quan Cheng: Mereka mau pergi tuh!

Jian Zi: Kemana?

Quan Cheng: Menjauh darimu.


Dan Quan Cheng kembali masuk ke dalam. Jian Zi akan memprotes Quan Cheng tapi Quan Cheng menghentikannya, ia bertanya ada apa dengan Jian Zi sampai melukai dir sendiri dan melakukan hal memalukan hanya untuk bisa masuk ke area perlindungan. 

Jian Zi tidak peduli, ia tetap mau keluar menyusul mereka tapi Quan Cheng menahannya. Quan Cheng mengatakan kalau mereka berdua punya kaki jadi akan pergi kemanapun mereka mau, terlebih Jian ZI sendiri yang memohon agar ditempatkan di area perlindungan, jadi apa bisa keluar dengan mudah sekarang? Huh?


Jian Zi paham, namun sepertinya ia ada ide, ia melihat Quan Cheng dengan penuh selidik dan mata bersinar. Quan Cheng was-was, mau apa?


Tang Yin dihentikan oleh seorang polisi. Tang Yin menjelaskan, bagi seorang wanita itu shopping adalah obar terbaik untuk trauma. Yong Ji menjawab, bisa bahaya diluar.

“Diluar itu terang benderang. Bahayanya dimana coba? Aku harus pergi bagaimanapun juga! Jika aku tidak pergi hari ini, aku akan selalu dihantui rasa trauma dan itu bisa mempengaruhi ingatanku. Aku tidak akan bisa mengingat hal secara mendetail, artinya penyelidikan akan terhambat, kalian juga yang rugi kan?”

Maka Yong Ji pun mengijikan Tang Yin pergi dan meminta Polisi itu untuk mengantar Tang Yin. Polisi mengeluh, ia belum pernah menemui saksi seribet Tang Yin. 

“Saya bukannya ribet. Untuk keamanan pulau ini, ini adalah tugasku.” Jawab Tang Yin sambil menepuk pundak Polisi itu.


Opsir Chai masuk ke kamar Jian Zi dan Quan Cheng, ia heran melihat mereka berdua sama-sama murung. Quan Cheng menjelaskan kalau Jian Zi masih shock dan tambah ketakutan karena Yong Ji meninggalkannya.

Opsir Chai menjelaskan, Yang paling dalam posisi bahaya sekarang adalah Tang Yin, jadi Yong Ji harus melindunginya. Dan juga, banyak petugas di depan, apa yang Jian ZI takutkan?


Quan Cheng: Baiklah.. seantero pulau dilindungi polisi. Tapi Jian Zi yang merupakan masyarakat biasa masih celaka dan seorang polisi sehebat Opsir Chai pun bisa diserang. Jadi seberapa hebat polisi wanita, masih lemah kan? 

Opsir Chai: Buk..

Quan Cheng: Tapi Opsir Li berbeda. Aku dengar Opsir Li adalah senior yang paling Anda hormati, Anda punya naluri yang bagus. Jadi kita harus membuatnya (Jian Zi) berada dibawah perlindungan Opsir Li. 

Jian Zi memasang muka melaaaas banget. Lalu Quan Cheng mengkodenya untuk pergi sementara ia menghalangi Opsir Chai. 


Opsir Chai memukul dada Quan Cheng dan Quan Cheng menahan tangannya. Quan Cheng mengatakan kalau pukulan Opsir Chai membuat datinya dag dig dug. Opsir Chai tidak menggapai tapi Quan Cheng menggodanya lagi, mengatakan kalau ia belum tidur dengan siapapun hari ini dan jarang sekali bisa berduaandi kamar hotel seperti sekarang.

“Mr. Mai, Aku tidak bisa melakukan apapun karena aku ada di Tim Anti Prostitusi, tapi tolong hormati aku.”

“baik! Aku menghormatimu! Tapi, Aku tidak bisa mengalihkan mataku saat aku melihat matamu.”

Opsir Chai agak tergoda, suaranya gemetar tapi ia tetap professional, ia mengatakan kalau akan menyuruh petugas untuk mengantar Jian Zi pada Opsir Li, jadi Quan Cheng bisa tinggal di kamar itu sendirian.


Opsir Chai akan pergi tapi Quan Cheng menahannya. Quan Cheng memegang tangan Opsir Chai, ia ingin Opsir Chai melindunginya. Lalu mengarahkan tangan Opsir Chai ke dadanya, tepatnya melindungi hatinya.


Jian Zi dikawal oleh petugas dalam usahanya mengikuti Yong Ji-Tang Yin. Yong  Ji bertanya, bukannya Tang Yin mau shopping, tapi seharian kok belum membeli sesuatu.

“Kau tidak tahu, wanita itu tidak ingin membeli sesuatu saat shopping. “ Jawab Tang Yin.

Sementara petugas yang mengawal Jian Zi bertanya apa yang dilakukan Jian Zi, kenapa sembunyi-sembunyi? 


Tang Yin terus mengamati sekitar dan akhirnya ia memergoki Jian Zi dan pengawalnya. Jian Zi dan pengawalnya jelas shock dan membelakngi mereka. Tang Yin memerintahkan untuk balik badan, mereka pun melakukan sesuia perintah dan tang Yin kecewa melihat wajah mereka berdua.


Tang Yin kemudian menyuruh mereka mendekat. Pengawal Jian Zi melapor pada Yong Ji kalau Jian Zi memutuskan untuk keluar dari hotel.


Tang Yin bertanya pada Jian Zi, ngapain kesana? Mengekorinya ya? Jian Zi ketawa dan menjawab kalau Tang Yin lebai, ia hanya jalan-jalan kok.


Yong Ji mengerti dan mengijinkan pengawal Jian Zi untuk kembali ke hotel. Maka pengawal pun pergi sesuai perintah.

Tang Yin tidak tertipu dengan acting Jian Zi yang kurang meyakinkan itu, ia meminta Jian ZI pergi jika tidak ada sesuatu yang penting. Jian Zi tidak mau, ia ingin mereka pergi bertiga. Tang Yin menjawab kalau ia sibuk.

Yong Ji bertanya, kenapa Jian Zi tidak tinggal di hotel saja? Jian Zi menjawab kalau ia melihat Yong Ji keluar, jadi ia takut sendirian. Tang Yin mengingatkan kalau banyak polisi di sana, apa coba yang ditakutkan, kan lebih bahaya di luar.

“Aku tidak peduli, aku hanya percaya apada Opsir Li. “ Jawab Jian Zi.

“Kau..!” Protes Tang Yin.

“kau meninggalkan hotel tanpa ijin, aku tidak akan memprosesnya, tapi sebagai gantinya percayalah pada kemampuan tim polisi.”

Jian Zi diam saja dan Tang Yin kembali menyuruhnya pergi. Jian Zi menuntut Yong Ji memenuhi kata-katanya yang akan melindunginya, jadi tidak bisa dong Yong Ji hanya melindungi Tang Yin seorang!


Tang Yin cemas, ia masih berpikir kalau Jian ZI ini Gay dan tujuannya dekat-dekat dengan Opsir Li adalah untuk menggoda. 


Tang Yin tidak ingin itu terjadi, jadi ia menarik Jian Zi menjauh dari Yong Ji. Tang Yin mengonformasi, jadi tujuan Jian Zi mengekorinya sampai kesana hanya untuk mendekati Yong Ji? Jian ZI jelas tidak mengerti, apa maksudnya?

“K-kau salah paham.”

“Kau masih beroura-pura? Aku sempat terpesona kemarin, tapi sesungguhnya.. kau menyukai pria?”

“A-aku menyukai…!”

“Tapi aku katakan satu hal, kau bebas menyukai siapapun, tapi Opsir Li itu milikku! Jika kau berani mendekatinya, kau.. mati!”

Jian Zi tidak bisa membelokkan pikiran tang Yin karena setelahnya Tnag Yin kembali pada Yong Ji dan mengajaknya pergi. 


Saat akan masuk mobil, Yong Ji mengatakan tebakannya, tadi Tang Yin berusaha menarik Lian Pu untuk menculiknya lagi kan? Tang Yin kagum karena Yong Ji bisa melihat hal itu.

“Kalu aku tidak tahu, maka artinya pengalamanku menjadi Polisi selama ini sia-sia. Aku bisa mengerti, tapi terlalu berbahaya. Kembalilah bersamaku.”

“Denganmu disini aku tidak takut.”


Jian Zi mulai bergerak, ia memotong pembicaraan mereka dengan mengatakan kalau Tang Yin akan baik-baik saja sendiri. Ia mengatakan kalau Tang Yin menghajar 10 preman seorang diri kemarin, 

Tang Yin memukul bahu Jian Zi protes, “Yang kau maksud anak-anak iku kan? Itu karena kau terlalu lambat jadi aku…”

Namun Tang Yin sadar kalau ia ada di depan Yong Ji, jadi kembali jaga image, kalem lagi. Jian Zi semakin menggebu mengatakan kalau Tang Yin ini bukan seorang wanita, lihat pukulannya tadi kan?

Yong Ji: (Geleng-geleng sambil senyum).Baiklah.. ayo kita kembali saja. Hanya itu cara untuk menyelesaikan masalah kalian berdua.

Tang Yin: AKu tidak, tidak takut akan bahaya.

Yong Ji: AKu mengerti Lian Pu, Dia sangat berhati-hati, dia merencanakannya dengan matang sebelum bertindak, jadi dia tidak mungkin muncul hari ini, makanya aku setuju keluar bersamamu. Tapi kita tidak bisa menggunakan akal biasa untuk memprediksi gerakannya, kita harus menjauhi bahaya yang tidak diinginkan. 

Jian Zi: Kau benar. Dan lai.. kita punya Opsir Li yang menjadi bintang dalam kepolisian, jadi si Lian Pu itu tidak akan berani muncul.


Tang Yin memaksa, ia tidak ingin tidak melakukan apapun selama di area perlindungan dan juga.. ia melakukan ini karena Ke Ke. Yong Ji menjelaskan, menyelesaikan kaus adalah tugasnya polisi, dan kalaupun Lian Pu muncul ia bisa menghandle-nya seorang diri. Tapi jika Tang Yin disekitar, ia tidak bisa menjamin keselamatannya.

“Tidak masalah. Saat Lian Pu muncul, tidak usah pedulikan aku, berkonsentrasilah untuk menangkapnya.” Kata Tang Yin lalu masuk ke mobil. 


Jian ZI akan menyusul tang Yin tapi Yong ji memanggilnya, jika Jian Zi dan Tang Yin memang teman baik, ia harap Jian Zi bia membujuk Tang Yin.  Jian ZI menjelaska, Tang Yin memang begitu orangnaya, selalu peduli pada orang lain dan bukan dirinya sendiri.

“Biarkan saja dia melakukan apapun yang dia mau asalahkan dia bahagia. Kau kerjakan saja tugasmu. Aku akan melindunginya.” Lanjut Jian ZI lalu masuk ke mobil.

Yong Ji kembali tersenyum karena sedetik setelah Jian Zi masuk mobil, mereka adu mulut lagi. 


Yong Ji membawa Tang Yin ke pasar malam, katanya disana sarang mafia. Tang Yin heran dong karena ia pernah kesana. Yong Ji menjelaskan, polisi tahu dimana tempat yang pernah Tang Yin datangi jadi jika mereka ingin memancing Lian Pu, mereka harus berpikir jauh.

“Jika para mafia melihatmu, mereka akan lari tunggang langgan.” Kata Jain Zi.

“Kau ini!!” Kesal tang Yin.


Yong Ji menjelaskan pemahaman yang salah tentang mafia pada mereka berdua. Untuk mempunyai kekuatan, maka para mafia itu membutuhkann property.  Dari luar mereka kelihatan menjalani kehidupan mewah dan memakai barang-barang mewah dari desainer ternama. Tapi sama seperti orang normal kebanyakan, mereka pergi ke tempat seperti pasar malam juga, tempat kesukaan banyak orang.

“Dan juga, jika kalian melihat Lian Pu muncul langsung laporkan!” Tutup Yong Ji.

Jian ZI terlihat akan buka mulut tapi Tang Yin segera bicara, apa yang mau Jian Zi bantah ali ini. Jian ZI hanya ingin mengatakan kalau ia pernah mendengar dari orang bahwa Lian Pun datang kesana juga.


Tang Yin lega, jadi mereka harus masuk untuk memastikannya. Yong ji mengajak mereka makan sambil melakukan pengecekan. Pertama, mereka harus bersikap senatural mungkin, mereka tidak boleh menampilkan kecurigaan pada musuh. Jian Zi mengerti dan mengajak mereka segera masuk karena ia sudah sangat lapar.


Yong Ji menjadi tour guide-nya Tang Yin, ia menjelaskan setiap makanan yang ada di setiap kedai. Tang Yin mendengarkan sambil tersnyum lebar.

Lalu Jian Zi mendekat dengan membawa tiga minuman, tapi ia terlambat karena Tang Yin dan Yong Ji sudah minum. 


Mereka singgah di salah satu kedai. Tang Yin bertanya pada pemilik kedai, apa pernah melihat seorang pria memakai topeng dan tudung kepala hitam, pokoknya sangat misterius. Sayangnya pemilik kedai itu tidak pernah melihatnya.


Tang Yin tampak murung, Yong Ji menyemangatinya, tidak usah terlalu dipikrkan, sekarang nikmati saja makanan yang sudah tersedia.


Lalu Jian Zi mengambilkan makanan untuk Tnag Yin, harapannya sih menyuapi Tang Yin, tapi Tang Yin malah mengambil makanan itu dan menyuapkannya pada Yong Ji. Jian ZI tidak bisa membiarkannya, ia merebut kembali makanan itu dari Yong Ji dan melahapnya langsung.  Tang Yin kembali memukulnya tai ia tidak peduli.

Tang Yin kemudian memberikan makanan yang lain, tapi Jian Zi kembali mengambilnya.Yong Ji hanya tersenyum.


Tapi pada akhirnya, Tang Yin yang menghabiskan semuanya, makannya lahap banget, bisa dibilang rakus.. hehehe. Yong Ji akan membayar semuanya tapi ternyata Jian Zi sudah mendahuluinya. Jadi sekor mereka 1-1.


Tang Yin mengajajak Yong Ji duduk sebentar. Yong Ji bertanya, apa Tang Yin bahagia. Tang Yin mengiyaan, yah.. walaupun mereka tidak menangkap Lian Pu tapi ia mendapatkan sesuatu hari ini, makanan di pasar malam yang sangat lezat.


Tang Yin menoleh pada Jian Zi, bertanya, kenapa Jian Zi terus mengikuti mereka? APa tidak lelah? Tidak takut akan bahaya? 

“Aku tidak lelah dan tidak takut.” Jawab Jian Zi. 

“Berhentilah berpura-pura. Kau selalu di pub dan tidak pernah keluar, bagaimana kau bisa tahu bagaimana bahayanya dunia ini?”


Tang Yin berbisik pada Yong Ji kalau Jian ZI hanyalah anak-anak yang tidak tahu apa-apa dan sangat naiv, jadi semua perbuatan dan perkataannya tidak usah dimasukkan ke hati.

Jian Zi: Aku itu yang masih anak-anak.

Tiba-tiba Tang Yin mual-mual. Kaduanya sangat khawatir, tapi Tang Yin mengatakan kalau ia baik-baik saja, hanya kebanyakan makan tadi. Yong ji menyerahkan Tang Yin pada Jian Zi sementara ia akan mengambil mobil.

>

2 komentar

avatar

Semangat mba Diana... ditunggu kelanjutannya...

avatar

ditunggu kelanjutannya kak, fighting������


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search