-->

Sinopsis Cambrian Period Episode 4 Part 2

- Desember 15, 2017
>
Ditulis oleh: Diana Recap
Support Admin dengan kunjungi "www.diana-recap.com"

Sinopsis Cambrian Period Episode 4 Part 2

Sumber Gambar: Youku


Esoknya, Tang Yin melihat luka dilehernya yang sudah diplaster melalui nampan alumunium. Jian Zi jadi salting dan aneh.


Tang Yin kemudian memanggil Jian Zi. Jian Zi menoleh dan Tang Yin langsung memukulinya.


Jian Zi menghentikan Tang Yin dengan berkata akan menjelaskannya. Tang Yin mempersilahkan, ia penasaran juga bagaimana seorang gay menjelaskan semuanya.

"Semalam itu adalah kakakku. Kami bertengkar karena warisan."

"Kalian merundingkan warisan dengan memeluk dan berguling di lantai? hahaha.. kau pikir aku akan percaya?

"Kami tidak mencapai kesepakatan.. jadi kami emosi dan.. mulai berkelahi."

"hehe.. baiklah, tapi.. siapa yang akan percaya itu? Aku perlu mengatakannya padamu, kau harus lebih kreatif lagi untuk mengarang alasan karena aku sudah banyak sekali melihat naskah seperti ini."


Jian Zi tidak terima dengan kesimpulan Tang Yin itu, ia menjelaskan kalau ia bukan homoseksual. Tang Yin menenangkan, jaman sekarang itu tidak masalah juga menyukai sesama jenis. Tapi kalau Jian Zi malu, ia pasti akan merahasiakannya.

Tang Yin: Tapi, jangan mengejar aku di masa depan. Oke?

Jian Zi hanya diam saja.


Tang Yin akan pergi. Jian Zi bertanya, mau kemana? tang Yin dengan gembira mengatakan akan kencan dengan Opsir Li Yong Ji.


Opsir Chai menjelaskan, dalam 4 tahun, Shen Ke Ke membawa banyak pejudi internasional ke Pulau Selatan dan mneyetorkan hasilnya ke banyak perusahaan pencucian uang. Dan semua hasil itu, termasuk akun ilelag Autumn's Door. Jadi target mereka selanjutnya adalah, semua perusahaan pencucian uang itu.


Yong Ji memuji penjelasan hasil investigasi Opsir Chai yang sangat baik. Yong Ji merasa sudah wantunya untuk menyerang Autumn's Door, tapi mereka juga masih tetap harus hati-hati, jangan-jangan ada yang masih terlewat, misalnya, CCTV di pulau selatan.


Opsir Chai mendapat pesan pemberitahuan kalau Tang Yin datang ingin menemui Yong Ji. Ia menyampaikannya dan Yong Ji berpesan untuk memperlakukan Tang Yin dengan baik karena Tang Yin hanya bisa mempercayai mereka. Opsir Chai mengerti.


Yong Ji menjelaskan pada Tang Yin kalau mereka akan berusaha yang terbaik untuk menemukan Ke Ke. Tang Tin semakin terpesona, tapi Yong Ji buru-buru pergi.


Selanjutnya Opsi Chai menjelaskan pada tang Yin kalau Ke Ke kemungkinan terkait dengan mafia, tapi tidak perlu khawatir, mereka akan menggalinya lebih dalam dengan hati-hati.

Tang Yin emosi, bagaimana bisa mereka bersantai jika ada kaitannya dengan mafia, terlebih Ke Ke sudah menghilang selama 3 hari, ia yakin Ke Ke pasti ada masalah.


Tang Yin menyesal karena mencegah kepergian Ke Ke, ia menyalahkan dirinya sendiri. Jika Ke Ke pergi mungkin Ke Ke baik-baik saja saat ini. Opsir Chai hanya bisa menenangkan, mereka pasti akan menemukan Ke Ke.

Tang Yin: Tidak mungkin. Kapan kalian akan menemukannya? Mafia, mafia, baiklah.


Tang Yin langsung berlari keluar. Ia menghubungi Jian Zi untuk bertanya soal mafia itu tapi Jian Zi bilang tidak tahu. Tang Yin maklum karena Jian Zi masih kecil jadi mana tahu. Ia pun bergerak sendiri.


Jian Zi tahu betul sikap Tang Yin yang pasti akan melakukan apapun yang dikatakannya. Ia khawatir, jadi ia mengikuti Tang Yin menggunakan pelacak yang ada di ponsel Tang Yin.


Tang Yin mendatangi 5 tempat pembuangan mobil tapi tidak menemukan tanda-tanda adanya mafia. Ia frustasi dan memutuskan berteriak, apa ada mafia disana?


Tiba-tiba sekelompok mafia yang sudah babak belur menunjukkan diri. Tang Yin bisa tersenyum karena menemukan apa yang dicarinya.


Suo Tou menyiksa pemilik bar itu karena memberikan informasi pada James Li terlebih dahulu dibanding dirinya. Kejem banget dia.


Sementara itu, Tang Yin dan mafia tadi kejar-kejaran. Mafia tadi mengira Tang Yin itu bagian orang yang menghajar mereka, makanya mereka takut.

Namun mereka semua sepakat berhenti karena sudah capek. Bos mafia meminta Tang Yin berhenti mengejar mereka, mereka sungguh tidak tahu apapun. Tang Yin heran karena ia belum mengajukan pertanyaan apapun.

Bos mengeluhkan nasibnya yang sungguh tidak beruntung hari ini,ia lalu mengajak anak buahnya untuk lari. Tang Yin mengejarnya tapi Jian Zi (yang datang entah dari mana) menghalanginya.


Tang Yin bertanya pada Jian Zi, apa ia tampak begitu menakutkan? Jian Zi menggeleng, Tang Yin setuju. Tang Yin jadi heran, bagaimana bisa mereka menjadi mafia saat takut dengan wanita sepertinya begitu.


Jian Zi mengajak Tang Yin pergi karena disana tampak tidak ada sesuatu. Tapi Tang Yin menahannya.


Tang Yin merasa ada yang tidak beres, setiap ia pergi ke tempat pembuangan mobil, tidak ada satu orang pun dan sekarang mereka semua malah lari setelah melihatnya. Jian Zi was-was, lalu ia tersenyum dan mengatakan kalau Tang Yin terlalu dalam berimajinasinya.

"Hanya kau yang tahu mana tempat yang aku datangi. Katakan! Apa kau melakukan sesuatu?"

"Lihat betapa kurusnya aku, mana berani melakukan yang macam-macam."

"Betul, kau kurus. Oke.. aku memaafkanmu." Kata Tang Yin lalu menepuk kepala Jian Zi dan berjalan pergi.

"Memaafkan apa?"

"Memaafkan ketidakmampuanmu. Kau muncul setelah aku membereskan semuanya. Kau pikir kau polisi?"


Jian Zi memperingatkan, jangan mneyetuh kepalanya lagi karena ia bukan anak kecil. Tang Yin tersenyum mengiyakan, tapi ia tetap menyentuh kepala Jian Zi lagi. Lalu kabur sambil cekikikan.


Sebelum menyusul Tang Yin, Jian Zi melihat seseorang menutupi sebuah mobil.


Jian Zi mengajak Tang Yin pulang saja, tidak ada mafia disekitar sana. Tang Yin menjelaskan hasil investigasinya kalau di Pulau Selatan ada mafia terbesar dengan sebutan Autumn's Door.

"Mana ada? Kok aku tidak pernah dengar sama sekali? Kau pasti salah." Kata Jian Zi.

"Aku tidak salah. Ayo! Kita temukan mereka. Kita akan tahu saat mengetes mereka nanti."

"Tes apa?"

"Aku bertaruh kau pasti tidak akan tahu. Jadi akan aku ajari kau hari ini. Aku janji kau pasti akan belajar sesuatu. Ayo!"

Jian Zi menurut saja.


Tang Yin mengajak Jian Zi menemui seseorang. Setelah menuang teh untuk mereka orang itu bertanya apa yang bisa ia bantu. Tang Yin berbisik pada Jian Zi bahwa maksud orang itu adalah dari kelompok/geng mana mereka berasal.

"Menarik, bukan? Tapi metode pertanyaannya tidaklah profesional. Biar kutunjukkan padamu, lihat dan pelajarilah."


Tang Yin mengucapkan terimakasih lalu meminum semua tehnya dalam sekali teguk. Lalu ia menuang wine 3 jenis minuman di tiga gelas berbeda. Orang itu ketawa.


Tang Yin menjelaskan sambil menunjuk gelas satu per satu, Robin hood disana untuk menolong yang miskin dan memperbaiki keadilan sosial. Ayam jantan berkokok karena seorang pencuri menculik seseorang dan membawanya ke seberang pulau. Tang Yin bertanya, apa orang itu punya berita? Dari geng mana orang itu dan apa yang orang itu lakukan? Jian Zi hanya tersenyum saja.

Orang itu ketawa, ia merasa Tang Yin adalah wanita yang menarik. Orang itu lalu mengambil gelas keadilan sosial.


Tang Yin kembali membisiki Jian Zi kalau orang itu ada kaitannya dengan Pasar Hitam. Orang itu hampir tersedak mendengar ucapan Tang Yin itu. Jadi Tang Yin ini berbisik, tapi keras benget.


Tang Yin melanjutkan bicara pada orang itu, ia mau bertanya mengenai seseorang. Orang itu menyuruh Tang Yin menyebutkannya saja, jika tahu ya pasti ia jawab.


Tang Yin berbisik pada Jian Zi lagi, mengatakan kalau orang itu cukup mudah untuk diajak bicara.


Tang Yin lalu menunjukkan foto Ke Ke dan jika orang itu tahu berita soal Ke Ke, mohon dikatakan padanya dan jika tidak pernah lihat, tolong ingat baik-baik wajah Ke Ke.
Tang Yin: Jangan khawatir, kami juga bagian dari mafia. usahamu tidak akan sia-sia.


Lalu Suo Tou datang sambil ketawa. Ia penasaran siapa yang datang tengah malam begini. Tang Yin mengenali Suo Tou sebagai pasangan gay Jian Zi. Namun Suo Tou memperlakukan Jian Zi seperti adik, Tang Yin bingung dong.

Tang Yin bertanya pada Jian Zi, jadi benar Suo Tou adalah kakak Jian Zi? Jian Zi membenarkan. Tang Yin bertanya pada SUo Tou selanjutnya, jadi SUo Tou bukan mafia dong?

Suo Tou: Mafia? hahaha.. Apa kami terlihat seperti mafia disini?

Tang Yin: Tapi mereka semua bilang bilang Anda..

Suo Tou memotong, menyuruh mereka kembai duduk dan menyuruh orang tadi (asistennya) untuk menyiapkan makanan.


Tang Yin bertanya, kenapa tadi asisten tidak mengenali Jain Zi? Jian Zi datangnya jarang-jarang ya? Jian Zi membenarkan. Tang Yin paham kalau begitu alasannya, ia juga akan melakukan hal yang sama.

"Kenapa?" Tanya Jian Zi. 

"Pikirkan! Jika aku adalah dirimu, dan kakakku sangat sukses, tapi aku tidak berkarir dengan baik. Aku tidak akan mau melihatnya."

Jian Zi dan Suo Tou saling tersenyum. Tang Yin kemudian menyemangati Jian Zi, tidak perlu atah semangat, ia juga senasib dengan Jian Zi. Fighting!

Suo Tou mengatakan kalau Tang Yin salah, Jian Zi ini hanya ingin hidup biasa-biasa saja. Dia bisa jauh lebih baik dariku kalau mau. Lalu ia mengajak semua minum bersama.

Tang Yin heran, kenapa di pulau ini semua mafia tidak ada yang beres? Jian Zi dan Suo Tou kembali hanya saling tersenyum.


Dalam perjalanan pulang, Tang Yin melarang Jian Zi memasukkan omongannya ke hati soal Jian Zi yang kalah sukses dengan kakaknya, jangan sakit hati karena ucapannya itu ya?

"Kau salah. Sebenernya kami tidak begitu.."

Jian Zi menoleh ke belakang dan Tang Yin merebahkan kepala di pundaknya, tidur, ia pun tidak melanjutkan kata-katanya.


Sampai di rumah, Jian Zi menggendong Tang Yin sampai ke kamarnya. Tapi tiba-tiba Tang Yin bangun, ia sedih karena Ke Ke tidak menepati janji untuk menjemputnya di pub Jian Zi.

Tang Yin lalu memegangan lengan Jian Zi, besok mereka masih akan mencari Ke Ke bersama kan? Jian Zi mengangguk. Tang Yin tersenyum dan dalam sekejap ia tidur lagi. Mungkin tadi ia cuma mengigau.


Jian Zi mendatangi tempat pembuangan mobil yang kelima mereka datangi hari ini. Ia membuka mobil yang ditutupi tadi. Ia membaca nomor mesin mobil itu.


Ia menemukan bagian dari gelang Ke Ke di mobil itu, dibawah kaca depan yang retak. Ia ingat pernah melihat gelang Ke Ke. 


Pokoknya ia meneliti mobil itu bahkan sampai lumpur/debu yang menempel, ia membayangkan dari mana asalnya. Bahkan daun yang menempel di ban mobil pun ia tahu dari mana asalnya.


Dengan menggunakan motornya dan bantuan petunjuak arah dari navigator, Jian Zi mendatangi lokasi. Ia menemukan jejak mobil, maka ia mengikutinya.


Ia terus berjalan dan tiba-tiba merasakan menginjak sesuatu. Ia pun menyibak dedaunan kering yang menutupi itu dan melihat tangan manusi terkubur disana. Jian Zi terkejut.


Apalagi ada petugas yang memergokinya. Petugas itu melihat tangan yang dikubur dan melihat Jian Zi. Kemungkinan besar ia mengira Jian Zi yang mengubur mayat itu.

>

7 komentar

avatar

lanjut kaaa,, makasii ya

avatar

lanjut sis......
minta link youtube...

avatar

Cepat dipost ya min thankyou

avatar

Lnjut trus mbk. Q ska drama ni😁😁😁😁

avatar

kapan di lanjut nya? kangen sma sinopsisnya.. hehe:-)

avatar

sinopsisnya keren bagus seru feelnya kerasa. ini d lnjut kn mbk? please.


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search