-->

Sinopsis Cambrian Period Episode 4 Part 1

- Desember 15, 2017
>
Ditulis oleh: Diana Recap
Support Admin dengan kunjungi "www.diana-recap.com"

Sinopsis Cambrian Period Episode 4 Part 1

Sumber Gambar: Youku


Opsir Chai dan Yong Ji membawa Quan Cheng ke kantor polisi. Opsir Chai mengibas-ngibaskan tangannya karena kesakitan. Di dalam ruang penyidikan, Quan Cheng tampak lebab bibirnya. Opsir Chai bertanya, apa ia keterlaluan tadi. Yong Ji menasehati, lebih baik bertanya dulu sebelum bertindak, itu lebih profesional. 


Opsir Chai mengerti, ia akan lebih hati-hati kedepannya. Yong Ji memperingati lagi kalau Tim Investigasi kusus tidak selalu membunuh orang. Opsir Chai mengangguk.


Keduanya pun masuk ke ruang interogasi, Quan Cheng takut banget sama Opsir Chai, ia tidak menyangka masalah profesinya ditangani oleh Tim Opsir Chai.

Opsir Chai menoleh pada Yong Ji. Yong Ji lalu menjelaskan, mereka mengajak Quan Cheng kesana itu untuk menanyakan kasus orang hilang. Yong Ji pun menunjukkan foto Ke Ke yang terakhir yang tertangkap bersama Quan Cheng.

Quan Cheng terkejut, apa Ke Ke menghilang? Opsir Chai menyalak, itu bukan urusan Quan Cheng. Yong Ji meneruskan, mereka hanya ingin tahu yang sebenarnya terjadi.

"Hari itu, kami hanya.. Aku tidak tahu mau cerita apa, dia pergi setelah memberiku uang." Jelas Quan Cheng.

"Lalu?"

"Lalu.. kau menahanku! Kau lupa, Opsir Chai? Malam itu kita makan bersama, aku bahkan makan Chan Siu-mu."

Yong Ji bertanya pada Opsir Chai, apa itu benar. Opsir Chai membenarkan dan Quan Cheng bisa bernafas lega. Tapi Yong Ji mengajukan pertanyaan lain, misalnya kemana Ke Ke pergi, atau dengan siapa Ke Ke pergi.

Quan Cheng: Malam itu kami hanya berbincang sebentar. Hanya hantu yang tahu dimana dia.


Setelah dari kantor polisi, giliran Tang Yin yang menginterogasi Quan Cheng. Tang Yin menuntut Quan Cheng mengatakan apa yang mereka lakukan malam itu. Quan Cheng balik bertanya, bisakah ia gak cerita? Tang Yin dan Jian ZI kompakan menjawab gak boleh.

Akhirnya Quan Cheng mengalah, ia mau bicara asalahkan Tang Yin berjanji tidak akan memukulnya. Tang Yin mengiyakan saja dan menyuruh Quan Cheng bicara. Quan Cheng bicara soal obat kuat yang ia campur diminuman itu.


Tang Yin marah besar dan memukuli Quan Cheng, sudah lupa sama janjinya barusan. Quan Cheng protes, tadi kan janji tidak akan memukulnya. Tang Yin melotot, ia janji tidak akan memukul Quan Cheng sampai mati dan Tang Yin mulai memukuli Quan Cheng lagi.


Jian Zi juga marah, bukannya ia sudah bilang dilarang menaruh 'itu' di pub-nya? Quan Cheng menjawab, ia kan tinggal bersama Jian Zi, trus mau taruh dimana lagi coba? Lagi pula mereka berdua yang ingin minum bersama.


Tang Yin makin marah, Quan Cheng yang mencampur minumannya dan sekarang malah menyalahkannya juga. Tang Yin memikirkan pandangan Yong ji terhadapnya, nilainya pasti sudah berkurang. Tang Yin lalu meminta sisa obat itu pada Quan Cheng. Quan Cheng menoleh pada Jian Zi meminta pertolongan, tapi Jian Zi setuju sama Tang Yin.


Jadi mau tidak mau Quan Cheng memberikan obat itu. Tang Yin langsung menuangnya ke tong sampah dan membakarnya. Tapi efeknya malah mereka bertiga jadi bergairah karena asapnya kehirup.


Yong Ji bertanya, apa Opsir Chai masih mengira kasus hilangnya Ke Ke tidak pantas diselidiki tim mereka. Opsir Chai merasa lebih baik mereka memasukkan itu ke kasus prostitusi biasa.

Yong Ji menjelaskan, seperti yang ia katakan sebelumnya, kasus kecil bisa menjadi jalan masuk untuk menginvestigasi kasus besar. Mungkin kasus Ke Ke ini bisa menjadi kunci untuk masuk ke Autumn's Door.


Suo Tou memukuli anak buahnya karena tidak bisa menemukan Shen Ke Ke. Ia langsung mengambil pistol dan mengajak mereka ke rumah James Li.


Tang Yin dipanggilpolisi untuk ke rumah Ke Ke dan sampai disana ia dikawal polisi sampai masuk ke dalam. Tang Yin shock melihat keadaan rumah Ke Ke yang berantakan banget, ia yakin pasti terjadi sesuatu pada Ke Ke. Petugas menenangkan Tang Yin dan memintanya untuk mengemasi barang-barangnya.


Opsir Chai dan satu rekannya turun dari lantai dua. Tang Yin menghampiri mereka dan mnegatakan kalau Ke Ke pasti dalam masalah. Kemudian Yong Ji datang, mengatakan dugaannya bahwa seseorang sudah mulai membuat pergerakan. Lalu ia memerintahkan Opsir Chai dan rekannya untuk melanjutkan investigasi.


Yong Ji menenangkan Tang Yin, berjanji akan menemukan Ke Ke dengan segala cara, jadi Tang Yin tidak usah sedih. Tang Yin menangguk mengerti.


Selesai mengemas barang, Tang Yin mengembalikan jas Yong Ji. Tang Yin ingin Yong Ji berjanji padanya untuk mengembalikan Ke Ke seperti sedia kala, seperti ia mengembalikan jas Yong Ji yang tidak kurang satu apapun.

"Aku berjanji." Jawab Yong Ji.


Suo Tou sampai di rumah ayahnya, ia akan mengetuk pintu tapi tidak jadi saat mendengar omongan dari dalam. Pemilik Kasino memberitahu James Li bahwa ia melihat Ke Ke di Kasinonya melalui rekaman CCTV.


James Li langsung menendang orang itu, ia marah karena orang itu tidak memberitahunya lebih awal. Orang itu akan menjelaskan tapi james Li tidak memberinya kesempatan dan menyuruhnya segera keluar. Suo Tou pun menjauh dari pintu agar tidak ada yang curiga kalau ia menguping.


Asisten bertanya, karena encodernya sudah hilang, apa mereka perlu mengganti password secepatnya? James Li menjawab itu sudah terlalu terlambat, mereka tidak mungkin bisa membayar nantinya dan jika pihak lawan tau mereka mengeluarkan chip palsu bisa bahaya.


Di luar, Suo Tou menatap pemilik Kasino itu garang dan ia siap menarik pistolnya dari pinggang. Beruntung Asisten bertanya dari dalam, siapa di luar?


Suo Tou langsung mendekati pintu yang masih terbuka, menunjukkan bahwa dirinya yang ada di luar. Asisten menyuruhnya pergi karena James Li dalam keadaan tidak baik.


Saat cuma berdua dengan Asisten, James Li melihat rekaman CCTV Ke Ke dan Tang Yin di Kasino. James Li bertanya, siapa wanita yang bersama Ke Ke (Tang Yin). Asisten menjelaskan kalau Tang Yin teman Ke Ke yang baru tiba di hari Ke Ke menghilang dan sekarang tinggal di rumah Jian Zi secara kebetulan. James Li mengangguk-angguk paham, bagus begutu.


James Li memanggil Jian Zi dan memberikan data-data Ke Ke. James Li tahu pasti Asisten sudah menjelaskan situasi mereka pada Jian Zi. Jian Zi menjawab, ia harus menemukan Shen Ke Ke.

"Yang terpenting adalah encodernya. Kau harus menemukannya meskipun nyawamu taruhannya."

"Mengerti."


Yong Ji menempelkan foto Ke Ke pada papan relasi tentang Autumn's Door saat semua anak buahnya sedang menikmati makannya termasuk Opsir Chai. Mereka jadi gak enak karena Yong Ji bekerja sendiri. Lalu seorang polisi membisiki Opsi Chai.


Selanjutnya Opsir Chai meneruskannya pada Yong Ji. Opsir Chai menyampaikan kalau Autumn's Door mulai bersiga. Hal itu membuat Yong Ji semakin yakin kalau Ke Ke ada hubungannya dengan mereka karena Autumn's Door bertindak berlebihan hanya karena menghilangnya Ke Ke.


Tang Yin tidak bisa tidur malam ini, mungkin karena terus kepikiran Ke Ke. Ia mencoba mengambil buku di rak bawah, tapi cuma sampulnya saja yang ketarik. hehehe..


Akhirnya Tang Yin mengetuk dinding karena ia tahu Jian Zi ada di kamar sebelah. Jian Zi sudah akan tidur tapi bangun lagi karena suara ketukan Tang Yin.

Tang Yin mengaku kalau ia tidak bisa tidur, ia bosan, makanya ingin bicara dengan seseorang.

"Apa? Tidak memanggilku gigolo lagi?"

"Bukankah sebelumnya aku sudah bilang kalau kau adalah pria baik? Kenapa masih sensi begitu?"

Jian Zi tersenyum. Tang Yin melanjutkan, sejujurnya ia tidak bisa melupakannya. Ia terus berpikir untuk menghabiskan sisa hidupnya dengan orang yang benar-benar ia cintai dan hanya akan melakukan 'itu' pada orang yang tersebut. Tapi nyatanya, ia cuma menghabiskan uang untuk seorang gigolo.


Tang Yin memutuskan untuk tidak membicarakan itu lagi, ia mulai cerita soal tadi yang habis ke rumah Ke Ke. Jian Zi langsung mengambil data-data Ke Ke dimejanya. Tang Yin yakin Ke Ke pasti ada masalah saat melihat rumah Ke Ke berantakan.

Jian Zi menenangkan, Ke Ke pasti baik-baik saja. Tang Yin ingat, pasti Jian Zi kenal beberapa orang di pulau, bisa gak Jian Zi menemaninya bertanya pada mereka apa yang terjadi pada Ke Ke?

"Tentu. Aku akan membantumu."


Tang Yin curiga, orang-orang yang dikenali Jian Zi itu yang seperti apa? Apa pekerjaan mereka? APa semuanya gigolo?

Jian Zi mengatakan, Mai Mai (Quan Cheng) itu bukan gigolo, ia akan menceritakan detailnya nanti pada Tang Yin.

Tang Yin beranya soal diri Jian Zi sendiri, Jian Zi kan lahir di pulau ini, apa besar disini juga? Dan juga, Tang Yin belum pernah bertemu dengan orang tua Jian Zi saat tinggal di rumah Jian Zi.


Jian Zi tersenyum, apa Tang Yin sedang menginterogasi latar belakang keluarganya? Tapi walaupun begitu, ia mulai cerita juga.

"Aku besar di Pulau Selatan. Tapi.. apa kau tidak tidur?"

"Kau tidak mengenalkau. Setiap kali aku terkena insomnia, aku tidak bisa tidur sepanjang malam, aku sangat aktif. Jadi ceritakan tentang Ibumu juga."

"Dia sangat cantik, baik dan pemberani. Tapi aku tidak pernah melihat senyumnya. DIa pernah sekali bilang padaku.."

Tang Yin menguap dan menyandarkan kepalanya di dinding, sementara matanya tertutup. Jian Zi tidak menyadari itu dan terus melanjutkan ceritanya.

".."jika kau berhubungan dengan seorang gadis, kau harus bertanggung jawab padanya, melindunginya, dan jangan berpikir untuk mempengaruhinya". Dia bilang padaku bahwa cinta itu adalah sesuatu terindah di dunia ini. Tapi kebebasan lebih indah dari cinta."


Jian Zi memanggil Tang Yin karena tidak ada tanggapan. Namun masih tidak ada tanggapan lagi, Tang Yin sudah pulas. Jian Zi mengerti dan hanya tersenyum.


Jian Zi lalu membuka jendela kamarnya untuk menyaksikan hamparan laut di depan. Tiba-tiba ia mendengar suara bel dari bawah.


Jian Zi pun turun dan melihat Suo Tou duduk di kursi pelanggan. Suo Tou menunjukkan botol kosongnya. Jian Zi mendekat dan mengambilkan botol baru lalu menuangkannya ke gelas Suo Tou. Jian Zi tahu SUo Tou pasti lagi banyak pikiran maknaya banyak minum.


"Aku tahu aku tidak bisa melarangmu. Tapi, cobalah untuk mengurangi minum."

"mereka bilang, dari hari kita diadopsi, kita kehilangan hak untuk mencintai."

Jian Zi langsung melirik ke atas. Suo Tou melanjutkan, itu benar adanya, Jian Zi masih anak-anak, jadi tahu apa soal cinta? Jian Zi tersenyum.

Suo Tou: Tapi ada bagusnya juga tidak memiliki kisah percintaan, seperti tuan besar. Selama kau berdiri di puncak, kau bisa mendapatan banyak wanita semaumu. Cukup lambaikan tanganmu, maka mereka akan mendatangimu seperti serigaala yang kelaparan. Kau bisa membuat mereka melakukan apapun. Cinta.. menggelikan!"


Suo Tou tiba-tiba membicarakan keahlian bela diri Jian Zi yang mumpuni, tidak memiliki ambisi, tidak kekurangan uang, cakep, tapi bagaimana bisa Jian Zi tidak ahli dalam urusan wanita?

Jian Zi tersenyum dan ia ikutan minum. Sou Tou membahas soal saudara-saudara mereka yang berhasil meninggalkan keluarga James Li beberapa tahun lalu sehingga tinggal ada mereka, apa Jian Zi kanget pada mereka semua?

Jian Zi: Lalu, apa mereka merindukan kita?


Suo Tou menggeleng, tidak tahu. Tapi kemungkinan mereka memiliki kehidupan yang bahagia dan tidak pernah mau memikirkan kejadian masa lalu.

Jian Zi menghela nafas, bertanya-tanya, kapan giliran mereka seperti itu? 


Tiba-tiba Suo Tou menyerang Jian Zi. Jian Zi sigap dan bisa menyerang baik, lebih tepatnya menahan serangan Suo Tou sih.


Tang Yin tiba-tiba turun dengan mata masih agak tertutup. Ia kesal karena mereka ribut saat ia ingin tidur. Kebetulannya lagi, ia melihat posisi kedunaya yang mesra banget.

"Err.. maafkan aku. Kalian bisa melanjutkan, aku tidak melihat apapun."


Suo Tou langsung melemparkan pisau ke arah Tang Yin, beruntung hanya mengenai leher Tang Yin dan menyebabkan luka kecilsebelum akhirnya menancap ke tembok. Tang Yin menyentuh lehernya, ada darah. Ia langsung pingsan.


Jian Zi mendorong Suo Tou untuk segera mendekati Tang Yin. Suo Tou puas, jadi tadi ia hanya menguju Jian Zi, sekarang ia tahu Jian Zi memiliki wanita yang dicintainya.

"Jaga dia! Aku pergi!" Kata Suo Tou.

Jian Zi langsung menggendong Suo Tou kembali ke kamar.


>


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search