-->

Sinopsis Attention, Love! Episode 11 Part 1

- November 16, 2017
>
Sinopsis Attention, Love! Episode 11 Part 1

Sumber Gambar: CTV


Shao Xi bertanya, kenapa Li Zheng tidak membiarkannya bangun? Li Zheng menjawab kalau tikusnya ada di dekat ranjang. Shao Xi pun tambah panik.

"Jangan berisik. Kalau kau menakutinya, tikusnya bisa lari ke kasurmu. Kalau begitu apa yang akan kita lakukan?"

"Yan Li Zheng... jantungmu berdetak dengan sangat kencang. Sepertinya berdetak semakin kencang."

"Tikusnya sudah pergi. Kau bisa bangun."

"Oh, sungguh?"


Jadi setelah bangun mereka sama-sama canggung, tak tahu mau ngapain. Li Zheng lalu bilang akan tidur di kamar Shao Xi, ia akan mengatasi tikusnya sementara Shao Xi bisa menggunakan kamarnya.


Shao Xi menyadari kalau kamar Li Zheng masih minim barang, ia merasa dunia Li Zheng tidak bisa menampung hal lain.

"Zhong Shao Xi! jangan biarkan hatimu berdebar-debar olehnya lagi."


Shao Xi kemudian melihat foto dikamar Li Zheng, foto keluarganya bersama Li Zheng.

Shao Xi jadi teringat kembali saat kelulusan mereka. Saat itu Li Zheng memeluknya.


Li Zheng juga masih belum bisa mengatur detak jantungnya. Lalu ia melihat barang-barang SHao Xi yang banyak sekali, tak heran lah kalau tikus suka disana.


Li Zheng mengambil boneka Shao Xi yang terjatuh dan menatanya kembali seperti semula.


Li Zheng juga melihat sepatu hadiahnya masih ada disana.


Juga ada boneka yang mereka menangkan karena melempar bola dulu.


Li Zheng gak sengaja memencet tangan boneka itu dan ternyata itu tombol untuk memutar rekaman.

"Yan Li Zheng, aku benar-benar menyukaimu." Kata Shao Xi dalam rekaman itu.

Li Zheng memutar lagi dan lagi rekaman itu.


Ternyata Jin Li sedang mendengar musik memakai earphone, makanya tadi ia tidak mendengar keributan Shao Xi.


Jin Li lalu keluar, ia menulis surat lalu memasukkannya ke kamar Shao Xi melalui bawah pintu.

"Apa kau tidur? Aku ingin mengajakmu jalan-jalan."


Jin Li merasa kurang kerjaan dan akan kembali ke kamarnya, tapi surat balasan tiba-tiba keluar.

"Aku sedang tidur. Tidak perlu."

Jin Li membalas lagi, "Pembohong."

Ada balasan lagi, "Berhenti menggangguku atau aku akan menghubungi polisi."


Jin Li membalas lagi dan ternyata Li Zheng lah yang ada disana. Ia membaca balasan Jin Li.

"Jika kau ingin memanggil polisi untuk menangani ini, aku akan sangat senang!"

Li Zheng membalas, tapi ia menahan kertasnya, Jin Li sampai harus jungking. Ki Zheng tersenyum puas. Ia lalu menyemprotkan sesuatu ke mata Jin Li karena mengintip.


"Zhong Shao Xi, apa yang kau semprotkan padaku?" Kesal Jin Li.

Lalu ia membaca surat yang dikeluarkan Li Zheng, "Penolak kecoa. Khusus untuk membunuh kecoa."

"Dia berlebihan. Memperlakukanku seperti kecoa." Kata Jin Li lalu kembali ke kamarnya.


Di kamar Li Zheng, Shao Xi bersin karena pengusir kecoa itu.


Paginya, Jin Li mengetuk kamar Shao Xi, ia sudah membeli sarapan dan mau mengajak Shao Xi makan bersama.


Pintu dibuka dan yang terlihat adalah Li Zheng. Jin Li terkejut, jangan bilang kalau Li Zheng tidur disana. Ia akan masuk, tapi Li Zheng menghalanginya.

"Dasar bedabah! Apa kau sudah menyentuh Zhong Shao Xi? Jawab aku."

"Apa kau gila? Apa kau sudah selesai?" Bentak Li Zheng sambil menyudutkan Li Zheng ke tembok.


Shao Xi keluar karena suara ribut mereka, matanya masih setengah tertutup. Shao Xi kesal karena mereka berdua nyaring sekali pagi-pagi.

Jin Li kemudian segera mendorong Li Zheng menjauh darinya. Selanjutnya ia bertanya, kenapa Shao Xi keluar dari kamar Li Zheng?

"Kami bertukar kamar. Bukan masalah besar. Berisik sekali. Minggir, aku mau pipis."


Jadilah mereka tinggal berdua di lorong dan sekarang giliran Jin Li yang menyudutkan Li Zheng.

"Yan Li Zheng, sebaiknya kau jelaskan. Trik apa yang kau rencanakan? Kenapa kalian bertukar kamar?"

"Karena Zhong Shao Xi berkata adatikus di kamar di kamarnyanya dan dia tidak bisa berkonstrasi mengerjakan laporannya."

"Tikus? Mungkinkah... kau yang menyemprotkan insektisida ke wajahku kemarin?"

Li Zheng mengeluarkan surat Jin Li yang semalam, "Jika lain kali kau menulis sesuatu seperti ini ke Zhong Shao Xi, aku benar-benar akan menelepon polisi."

"Menelepon polisi lalu mengatakan apa? Mengatakan bahwa aku mengejar Zhong Shao Xi?"

"Mengatakan bahwa kau melakukan pelecehan seksual padaku. Seperti sekarang."

Jin Li takut, ia segera menjahukan diri dari Li Zheng dan masuk kamarnya.


Shao Xi keluar daru kamar mandi saat Li Zheng masih ada di lorong. Shao Xi bertanya, apa yang Jin Li mau? Li Zheng menjawab tidak tahu. Kemudian Li Zheng bertanya, apa Shao Xi tidak mempertimbangkan untuk tukeran kamar selamanya?

"Kenapa?"

"Karena aku menemukan bahwa hal kotor di kamarmu, semuanya datang dari kamar seberang."

Setelah mengatakannya Li Zheng masuk ke kamarnya. Shao Xi bingung, benarkah?


Tim Shao XI akhirnya berhasil menyelesaikan PPT dan mereka menyimpannya. Semuanya bersorak. Shao Xi tos dengan mereka satu per satu termasuk Ha Rong, walaupun agak kaku.


Shao Xi heran dengan Ha Rong? Apa baik-baik saja, soalnya tidak terlihat terlalu senang. Apa ada yang ingin Ha Rong katakan?

"Aku... aku hanya ingin bertanya apakah terlalu dini untuk merasa senang. Semua yang kita lakukan hanyalah menyelesaikan menulis laporannya. Kita belum mendiskusikan urutan yang benar atau isi presentasi lisan."

Yu Bin membalas kalau Ha Rong hanya merusak suasana saja. Mereka tinggal menunjuk salah satu dari mereka secara acak untuk presentasi dan semuanya selesai.


Namun Shao Xi malah setuju dengan Ha Rong, siapa yang ingin melakukannya dengan sembarangan? Tolonglah! Ini presentasi pertama mereka di universitas. Ia tidak akan melakukannya tanpa berpikir. Han Rong benar. mereka perlu menyiapkan banyak hal. Terlalu dini untuk merasa senang. Ha Rong kelihatan seneng banget Shao XI merangkulnya dan menyetujui pemikirannya.

Kemudian SHao Xi menyarankan untuk memasak mie selagi mereka mendiskusikan siapa yang akan maju presentasi. Semuanya jelas setuju.


Shao Xi merebus air lalu akan membuka mie instannya satu-satu dan saat itu Jin Li datang untuk membantu. Shao XI pun akan melakukan hal lain.


Ia menyiapkan mangkuk tapi masih kurang. Ia pun mengambil di lemari atas, sialnya, mangkuknya jatuh menimpanya. Untungnya Jin Li sigap denganmenariknya menghindar. Mangkuk pun jatuh ke lantai, pecah.


Jin Li bengong dan tiba-tiba mendengar lagu.

♫ Berikan aku cintamu, agar aku bisa bersamamu di masa depan kita ♫
♫ Berikan aku cintamu, saling menggenggam, tanpa pernah melepaskan ♫
♫ Aku hanya berharap pelukanku ada dalam ingatanmu ♫

Shao Xi berterimakasih, berkat Jin Li ia baik-baik saja. Namun ia heran melihat Jin Li mematung begitu, ia khawatir, ada apa dengan Jin Li, baik-baik saja kan?

Jin Li akhirnya berkedip dan tiba-tiba lagunya berhenti.


Lalu ada suara orang membuka pintu depan, dia adalah Li Zheng. Jin Li cepat-cepat naik keatas tanpa menyapa Li Zheng maupun Xiao Qiao yang ada di tangga.


Mereka berdua tanya pada Shao Xi, ada apa dengan Jin Li. Shao Xi juga juga tidak tahu ada apa dengannya.


Jin Li masuk ke kamarnya, ia bingung, apa yang terjadi? Kenapa otaknya tiba-tiba kosong? Dan kenapa lagu itu terus saja terputar di pikirannya?

"Apa yang terjadi? Konyol sekali."


Ho Rang pulang ke kosan dan dan ternyata ada tiga bos preman di sana. Mereka mencari Ho Rang. *Ada apa lagi ini?


Pagi ini, Jin Li masih belum normal dan ia menghindari Shao Xi, bahkan mengajak ajakan SHao Xi untuk sarapan bersama.

Li Zheng yang kebetulan tadi akan keluar kamarnya mendengar penolakan Jin Li itu. Ia heran juga.


Jin Li sudah mengeluarkan motornya, ia masih belum mengerti apa yang terjadi pada dirinya, kenapa tiap kali melihat Shao Xi, pikirannya jadi kosong dan bingung?


Kelas sudah akan dimulai, tapi Ha Rong belum datang juga. Yu Bin berkata sudah menelfonnya tapi tidak diangkat. Xiao QIao menenangkan, toh mereka bukan tim pertama yang presentasi.


Profesor datang dan langsung memulai kelas karena banyak yang harus maju presentasi, jadi jangan sampai membuang waktu.

Kelompok pertama adalah kelompok bos preman dengan ketuanya Wu Li Yin. Namun sebelum presentasi Li Yin ingin mendiskusikan sesuatu dengan Profesor.

Li Yin berkata ada pembuly diantara mereka. Profesor tidak mengerti maksudnya, semuanya pun mulai bisik-bisik.

Li Yin menjelaskan, harusnya kan pekerjaan ini menjadi tugas kelompok, tapi ada satu orang saja yang mengerjalan seluruh laporan dan yang lain hanya memerintah saja. 


Jadi Li Yin menyelamatkan orang yang dibuly itu dengan mengajaknya bergabung dengan kelompok mereka. Orang itu adalah Ha Rong (yang barusan datang).

Shao Xi, Xiao Qiao dan Yu Bin jelas terkejut.

Xiao Qiao berusaha menghentikan Ha Rong, tapi Ha Rong tetap maju bersama kelompok Li Yin. Profesor menyuruh mereka presentasi dulu, penjelasan soal buly nanti saja.


Namun materi yang Ha Rong presentasikan adalah materi yang mereka kerjakan di kosan Shao Xi. PPT-nya sama persis dan penjelasannya tentunya juga sama.


Selanjutnya kelompok Shao Xi yang harus maju. Ha Rong terus menunduk dan tidak berani menatap Shao Xi dan yang lain.

Shao Xi akan maju tapi Yu Bin menghentikannya, mengingatkan bahwa Ha Rong sudah mempresentasikan materi mereka, apa Shao Xi juga akan mempresentasikan materi itu? 

"Ya, aku akan mengatakan hal yang sama persis." Jawab Shao Xi.

Shao Xi lalu berjalan maju diikuti Xiao Qiao. Yu Bin pun tak punya pilihan lain selain mengikuti mereka.


Shao Xi memulai presentasinya dan Profesor menyadari kalau materinya sama persis dengan kelompok sebelumnya.

Shao Xi menjelaskan kalau Materi itu mereka kerjakan berempat bersama Ha Rong. Dan ia menegaskan kalau ia, Xiao Qiao dan Yu Bin tidak pernah membuly Ha Rong. Yu Bin menambahi, mereka juga baru tahu kalau Ha Rong bergabung dengan tim Li Yin

Shao Xi: Kelompok Wu Yi Lin yang menjiplak laporan kami, bukan kami yang meniplak laporan mereka.

Profesor meminta Shao Xi membuktikan pernyataannya itu. Li Yin merasa diatas angin karena semua orang pasti menyalin informasi dari internet jadi Shao Xi pasti tidak bisa membuktikannya.

Namun Xiao Qiao menjawab kalau ia memiliki bukti. Semuanya terkejut.


Lalu mereka dibawa menghadap Dekan, Pak Ge, dan Xiao QIao mengenalnya. Pak Ge bertanya apa yang sebenarnya terjadi.

"Paman Ge, mereka bukan saja mencuri laporan kami yang kita kerjakan dengan susah payah, mereka bahkan menuduh kami menjiplak laporan mereka."


Kemudian Ibu Xiao Qiao, Presdir Lu, datang. Ia dan Pak Ge kenal baik ternyata. Geng Li Yin mulai khawatir.

Pak Ge meminta Xiao Qiao menjelaskan sejelas-jelasnya, ia berjanji akan mengatasi semua ini dengan adil.

Xiao Qiao main kode-kode an dengan ibunya saat menjelaskan, "Mommy,minggu lalu apakah aku memintamu beberapa informasi perusahaan untuk digunakan sebagai statistik dalam laporanku?"

"Ya, memang."

"Kalau begitu kau tidak bisa mendapatkan informasi itu secara online, bukan?"

"Tentu saja. Itu karena kau mengatakan laporannya sangat penting, kalau tidak, aku tidak akan memberikannya padamu."

"Kalau begitu aneh. Informasi yang begitu rahasia.. Mereka sebenarnya menggunakan informasinya di laporan mereka. Kalau bukan aku yang menyediakan informasi itu, maka bukankah kalian bersalah mencuri informasi rahasia perusahaan? Mommy! Bukankah itu melanggar hukum? Panggil polisi."

"Oh.. tentu saja. Pak Ge, ini masalah serius. Aku pikir aku harus kembali ke perusahaanku untuk mendiskusikannya dengan tim pengacaraku untuk melihat seberapa banyak mereka harus membayar sebagai kompensasi."


Dan setelah Presdir Lu pergi, Geng Li Yin mengorbankan Ha Rong, mengatakan kalau Ha Rong lah yang memberikan materi itu pada mereka, mereka tidak tahu apa-apa.

Shao Xi melarang mereka mendorong-dorong Ha Rong begitu. Ha Rong mulai menangis, Shao Xi kemudian melingkarkan tangannya pada lengan Ha Rong, jangan takut.


Ha Rong menyentuh tangan Shao Xi lalu mengakui semuanya bahwa ia bersama Shao Xi dan yang lain membuat laporan itu bersama, tapi Geng Li Yin memaksanya untuk meberikan laporan itu.


Pak Ge: Kelihatannya situasinya jelas sekarang. Profesor Jia Fen, tangani ini sesuai peraturan sekolah.

Profesor: Ya, aku akan menanganinya segera.


Profesor menyampaikan pada Geng Yi Lin bahwa kampus akan melakukan rapat disiplin untuk menentukan hukuman apa yang pantas bagi ketiganya. Hasilnya akan keluar besok.


Setelah Profesor pergi, Li Yin menyalahkan Ha Rong. Kemudian Shao Xi berdiri di depan Ha Rong dan Xiao Qiao berdiri di depan Shao Xi.

Xiao Qiao menegaskan kalau semua yang dibelakngnya itu adalah miliknya, jadi jangan berani menyentuh mereka kalau tidak mau berhadapan dengannya.

Kemudian Xiao Qiao mengajak mereka semua pergi. Ha Rong bingung, jadi ia mengikuti Xiao Qiao saja.


Geng Li Yin akan naik lift, tapi mereka tidak sabar menunggu jadi memutyskan naik tangga saja. Mereka memastikan akan mebalas Shao Xi.

Kemudian Li Zheng muncul, sepertinya ia mendengar dan mengetahui apa yang telah terjadi.


Yu Bin memuji Xiao Qiao yang labih baik daripada Shao Xi saat SMA dulu.


Tiba-tiba Ha Rong memanggil mereka, ada yang mau ia katakan pada Shao Xi. Xiao Qiao masih kesal, tapi ia tetap memberikan ijin.

Ha Rong minta maaf, ia sungguh tidak melakukannya dengan sengaja.

"Sejak aku masih kecil, aku telah diganggu atau dikucilkan di sekolah. Aku pikir karena aku sudah di perguruan tinggi aku aku seharusnya berbeda sekarang. Aku seharusnya bisa menyingkirkan nasib masa lalu. Siapa yang tahu ternyata di perguruan tinggi juga sama. Setiap orang memperlakukan aku seperti tidak nampak. Mereka bahkan tidak bisa ingat namaku.

Tapi sepanjang waktu ketika aku membuat laporan dengan kalian, aku sangat senang. Terutama kau, Shao Xi. Kau mau bicara padaku, tersenyum padaku dan bahkan memanggil namaku. Ini pertama kalinya.. aku merasa aku akhirnya berteman. Terima kasih pada kalian."

"Hei, Han Rong, jangan seperti ini."


"Ketika Wu Yi Lin dan gengnya bilang padaku untuk memberikan laporannya kepada mereka, aku sebenarnya tidak mau. Tapi dia mengancam aku dan mengatakan kalau aku tidak melakukan itu, aku akan hidup sengsara selama tahun-tahunku di universitas. Aku benar-benar takut. Maaf, aku sungguh tidak melakukannya dengan sengaja. Aku tahu apapun yang aku katakan sekarang tidak berguna, tapi aku sungguh menyesal. Aku sungguh tidak melakukannya sengaja."


Xiao Qiao berbisik pada Shao Xi, kalau ia bilang tidak mau memaafkan Ha Rong, apa ia terlihat kejam? Shao Xi terdiam sambil melipat bibirnya ke dalam, Xiao QIao tahu apa artinya itu.


Shao Xi lalu menjelaskan pada Ha Rong, jujur, ia tidak bisa mewakili mereka dan memaafkan Ha Rong, tapi mereka masih akan jadi teman sekelas selama empat tahun. Maka Ha Rong punya empat tahun untuk membuktikan bahwa Ha Rong bukan orang seperti itu.

Ha Rong lega mendengarnya.

Shao Xi: Walaupun ini mungkin aku yang naif, sebenarnya aku ingin punya pikiran seperti kau. Aku juga mengatakan pada diriku, sekarang aku di universitas. Aku harus berbeda dari aku yang di SMA. Jadi kita kerja keras bersama, ya!

Shao Xi menyuruh Ha Rong berhenti menangis, semua akan baik-baik saja, ia lalu memberikan tisu untuk Ha Rong. 
>

4 komentar

avatar

Semangat kak.... makasih

avatar

Di tunggu pat 2 y harus di bikin loh y... Gpp yg penting di tulis....makasih

avatar

Wahh keren, meskipun ada video ny tpi aku tetep suka Baca sinopsis Nya. . Semangattt ��

avatar

Mba tolong terus dilanjut, dramanya seru mba, saya tunggu selanjutnya yaa, mkasih😊


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search