-->

Sinopsis While You Were Sleeping Episode 16

- Oktober 20, 2017
>

Sinopsis While You Were Sleeping Episode 16

Sumber Gambar: SBS


Jae Chan melanjutkan pertanyaannya, apa Woo Tak pikir, pelakunya Do Hak Young saat pertama melihat kejadian ini? Woo Tak membenarkan, alasannya karena ia melihat rekaman kamera CCTV di berita dan itu Hak Young. Tidak ada orang yang terekam lagi, bukan?

"Ya, tidak ada. Kami memeriksa semua kamera CCTV dari tangga, lift, dan lorong sebelum kejadian, tapi tidak ada siapa-siapa lagi. Bahkan tidak ada di kamera dasbor."

"Ya, aku sudah mendengarnya. Itu sebabnya aku salah menuduh pelakunya adalah Hak Young."

Jae Chan tidak mengerti, salah menuduh? Kenapa begitu?


Yoo Beom melanjutkan penjelasannya pada Hong Joo, mungkin saja semua itu karena kecelakaan. Jika ia pengacara Hak Young, ia akan menekankan itu. Korban pasti meninggal akibat perdarahan hebat di kepala saat dia tergelincir dan terbentur meja. Kecelakaan malang.

"Mustahil. Maka gambar dari darah di lantai tidak bisa dijelaskan."

"Tidak ada bukti Do Hak Young yang menggambarnya."


"Jika bukan Do Hak Young, lalu siapa? Hanya ada Do Hak Young dan Yoo Soo Kyung di TKP hari itu. Jika Yoo Soo Kyung menggambarnya, pasti ada noda darah. Tapi saat diperiksa, tidak adanoda darah di tubuhnya."

Yoo Beom menjawab, begitu pula dengan Do Hak Young, tidak ada noda darah di tangan, kaki, leher, bahkan sepatunya. Bersih. Fakta ini meringankannya.

"Itu karena.."


Jae Chan mengatakan dugaannya, "Noda darah pasti telah dihapus. Dia punya cukup waktu untuk mandi dan mencuci baju sebelum mengaku."

"Itu asumsi. Asumsi tidak bisa dijadikan bukti." Jawab Woo Tak.


Kemudian Pak Choi bertanya, bagaimana dengan gambar darah itu? Apa yang dikatakan Do Hak Young?

"Dia tidak tahu apa-apa soal itu." Jawab Woo Tak.

Jae Chan: Dia tidak bisa berkata begitu. Untuk bebas, dia harus membuktikan dia tidak menggambarnya.

Woo Tak: Tidak. Jaksa harus membuktikan bahwa Hak Young menggambarnya, agar dia bisa dituntut. Kau tidak tahu apa yang digambar, bukan?


Pak Choi: Dengar. Hanya Do Hak Young yang masuk ke sana kala itu. Apa yang perlu dibuktikan lagi? Dia pasti memakai alat untuk menggambarnya.

Woo Tak: Alat apa?

Pak Choi: Anda mempermainkanku? Aku tidak tahu apa itu, jadi, kuanggap itu alat.

Woo Tak: Anda harus menyebutkan alat spesifik di daftar tuduhan. Jika tidak, kalian tidak bisa menyebutkan dakwaan. Tidak menyebutkan bisa menyebabkan kasus ini ditutup.

Jae Chan mengangguk mengerti.


Kepala Park hoboh, Woo Tak itu polisi atau pengacara sih? Jaksa Son menyahut, ini lebih mirip sidang, bukan pemeriksaan.

Hee Min: Polisi itu akan segera memengaruhi Jaksa Jung.

Jaksa Lee: Kenapa dia tidak bertanya alasan tersangka kabur dari polisi? Kabur!


Tiba-tiba Jae Chan menanyakan soal Hak Young yang kabur. Jaksa Lee girang karena Jae Chan membaca telepatinya.

Jae Chan bertanya, kenapa Hak Young kabur jika tidak bersalah? Bukannya bisa menjelaskan saja?

"Karena kalian tetap mengejarnya meskipun dia tidak bersalah. Dia berpikir akan masuk penjara walau dia tidak bersalah."

"Anda membujuk Do Hak Young saat dia ke rumah Anda tanggal 25 bulan lalu, bukan?"

"Tidak, aku menyuruhnya kabur."

Kilas Balik..


Woo tak menyuruh Hak Young kabur, jika Hak Young benar-benar membunuh Soo Kyung, ia tidak akan mengatakan apa-apa. Dan sebaliknya, jika Hak Young tidak bersalah, serahkan diri segera, percayalah kepada hukum.

Kilas Balik selesai..


Woo tak melanjutkan, setelah ia mengatakan itu, Hak Young menyerahkan diri, Hak Young berkata akan memercayai hukum. Jae Chan tidak bisa mengatakan apapun lagi.


Jaksa Son bergumam, "Apa benar Do Hak Young sungguh pelakunya?"

Kepala Park: Apa maksudmu? Tidak ada tersangka lain selain Do Hak Young.

Jaksa Son: Kita tidak bisa menyimpulkan jawaban hanya karena tidak punya.


Jae Chan menanyakan kenapa Woo Tak uakin sekali Hak Young tidak bersalah?

"Saat Hak Young ke rumahku, dia memintaku membantunya menyatakan dia tidak bersalah. Saat kutemui dia sebelumnya, dia bertanya apa aku mencari pelaku sebenarnya."

Pak Choi: Anda berkata seperti itu hanya untuk membuktikan dia tidak bersalah.

Woo Tak: Jika dia bersalah, dia tidak akan memintaku membuktikan dia tidak bersalah. Dia pasti memintaku membuatnya tidak bersalah. Dia tidak akan memintaku menemukan pelaku sebenarnya. Dia pasti memintaku membuat alibi.

Jae Chan membenarkan jawaban Woo Tak itu.


Kepala Park tidak setuju, benar apa maksudnya? Kenapa Jae Chan malah setuju?

Hee Min: Jaksa Jung kalah dengan polisi itu. Benar-benar kalah.

Jaksa Lee: Tapi.. aku bahkan berpikir itu aneh. Jika dia membunuhnya, dia tidak akan meminta itu. Dia pasti berkeras bukan dia pelakunya.

Kepala Park: Diam!


Jae Chan melanjutkan, Hak Young itu punya motif untuk membunuh Yoo Soo Kyung karena Yoo Soo Kyung memberi nilai buruk atas pelayanan Hak Young. Soo Kyung bahkan meminta Hak Young membuang sampah.

Pak Choi: Jadi, ini membuat Do Hak Young marah dan membunuhnya.

Woo Tak: Lalu kenapa dia.. membuang sampah itu setelah membunuhnya? Jika itu membuatnya sangat marah sampai membunuhnya, dia pasti sudah membiarkannya. Kenapa dia membuang sampah itu untuknya? Tidak ada alasan.

Pak Choi: Benar juga.


Hee Min: Benar. Kenapa dia membuang sampah itu?

Hee Min langsung dipelototi Kepala Park. Hee Min akan menjelaskan maksudnya, tapi Kepala Park kadung kesal.

Kepala Park: Kau pun setuju dengan polisi itu?

Hee Min: Tidak, Pak. Maksudku...

Jaksa Lee: Perkataan polisi itu masuk akal.

Kepala Park: Berhenti menggerutu!

Jaksa Lee: Maaf, Pak. Leherku.

Woo Tak bertanya karena Jae Chan hanya diam saja, apa sekarang Jae Chan tidak yakin?

Kilas Balik..


Jadi pertanyaan Jae Chan pada Pak Choi itu adalah apakah Pak Vhoi yakin Hak Young pembunuhnya? Soalnya mereka sudah berusaha mendapatkan bukti, tapi tidak bisa. Ingat detektor kebohongan kan? Itu tidak bisa menentukan kebohongan. Jika Hak Young pelaku, alat itu seharusnya menyatakannya.

"Benar." Jawab Pak Choi.

"Dilihat di CCTV, Do Hak Young hanya diam selama 13 menit di rumahnya. Membunuh, membersihkan, menggambar dengan darah, membersihkan noda dalam 13 menit. Menurutmu itu mungkin?"

"Benar, itu aneh. Tapi tidak ada lagi yang tampak seperti pelakunya kecuali dia."

"Itu tidak membuktikan bahwa Do Hak Young membunuhnya."

"Tapi Kepala Park tidak akan membiarkanmu membebaskan pria itu."

"Jaksa bekerja sendiri. Aku tidak butuh persetujuan siapa pun jika mengikuti prinsip. Jika kubatalkan dakwaannya..."

"kau akan dipecat. Aku juga akan dipecat. Aku kenal banyak jaksa yang dipecat karena bekerja sendirian."

"Bagaimana ini? Haruskah aku mendakwanya?"


Pak Choi meletakkan sumpitnya dan berhenti makan, ia meminta Jae Chan untuk lebih sedikit rendah hati.

"Apa aku angkuh?"

"Kenapa menurutmu hanya kau yang melihat kebenarannya? Dari pemeriksaan hari ini, tunjukkan apa yang kau lihat kepada para senior. Mereka mungkin bisa melihat kebenaran karena mereka senior. Aku yakin mereka akan setuju dengan pemikiranmu. Mereka akan berpikir bersamamu."

Kilas Balik Selesai..



Jaksa Son yang pertama menyadari tujuan Jae Chan, ia ketawa, "Ini alasannya memanggil kita kemari. Dia ingin menunjukkan dan membujuk kita.

Jae Chan lega, rencananya berhasil.


Kemudian Kepala Park menimbang-nimbang untuk menandatangani Pembatalan Penahanan. Namun semuanya tidak sabar dan karena Jaksa SOn yang paling senior, ia mencoba bicara pada Kepala Park.

Namun Kepala Park malah menggebrak meja, ia minta diberi waktu untuk berpikir sendiri. Ia juga tahu apa yang ingin mereka katakan.


Yoo Beom berharap kasus Hak Young tidak berakhir seperti kasusu Kang Dae Hee. Hong Joo mengingatkan, memangnya siapa yang membela Kang Dae Hee, huh?

"Sudah kubilang, aku juga memihak Jung Jae Chan."

"Dia akan baik-baik saja tanpa bantuanmu."

"Jae Chan tidak pernah bisa melakukan ini sendiri. Bukan berarti kemampuan Jae Chan kurang. Kasus ini memang sulit. Bukti yang dia punya tidak cukup. Kita butuh bukti penuh untuk menuntut tersangka. Jaksa sendiri tidak bisa membuat bukti penuh. kau harus membantu, Nam Hong Joo-ssi."


Yoo Beom lalu menunjukkan sesuatu, sebuah dokemen dan sembari Hong Joo membacanya, Yoo Beom menjelaskan.

"Kau tidak tahu ayah Do Hak Young mantan pengedar narkoba terpidana. Do Hak Young juga mengikuti jejak kriminal ayahnya saat dia sekolah. Penganiayaan dan pencurian. Dia bukan anak baik. Dia adalah sampah. Beri tahu orang-orang apa yang kau lihat. Maka, bukti itu.. akan penuh sendiri."

"Apa maksudmu?"

"Kasus Do Hak Young adalah topik yang sangat terkenal untuk ditulis oleh reporter. kau butuh lebih banyak bukti berguna, dan kurasa ini buktinya."


Kantor Young Joo kelihatan sangat sibuk. Kapten memberi perintah ini-itu dan yang lain berlarian kesana kemari.

Suara Yoo Beom: Media lain akan mengejarnya jika kau memberi mereka informasi pribadinya. Dengan begitu, banyak reporter akan bekerja sebagai detektif.


Latar belakang Do Hak Young tersebar luas di internet, dtambah kesaksian dari teman-teman Do Hak Young.

Suara Yoo Beom: Saat berita ini dikeluarkan, ribuan orang akan membagikan informasi mengenai dirinya. Semua yang dekat dengan Do Hak Young akan membagikan setiap detilnya. Do Hak Young akan menjadi penjahat besar, dan orang akan menekan jaksa untuk mendakwanya.


Hong Jooo menyimpulkan, jadi Yoo Beom memintanya untuk memanipulasi media.

"Manipulasi? Itu terlalu vulgar. Maksudku, kau tidak seharusnya melawan publik. Sudah pasti dia pelakunya. Kita tidak bisa membebaskannya. Kau pikir kita harus membebaskannya? Mematuhi hukum.. tidak akan membuat Jae Chan menang. Hong Joo-ssi, kau harus membantunya memenuhi bukti agar Jae Chan bisa mendakwanya."


Hong Joo terus berpikir saat perjalanan, ia membawa dokumen yang Yoo Beom perlihatkan tadi.

Kilas Balik..


Jadi Jae Chan membawa Hong Joo mengikuti mobil Ahjussi dengan motornya.


Mereka sampai di padang ilalang dan hari sudah mau terang. Namun hanya mobil Ahjussi yang mereka temukan, orangnya tidak ada.


Jae Chan dan Hong Joo kemudian menembus ilalang itu dan tibalah mereka di pinggir sungai. Mereka melihat Ahjussi masuk ke dalam sungai.

Jae Chan berteriak menyuruh Ahjussi keluar dari sana, tapi Ahjussi malah menenggelamkan dirinya.


Jae Chan kemudian menemukan tali di sebuah perahu, ia mengambilnya.

"Aku akan mencoba menariknya. Tarik kami dari sini. Mengerti?"



Hong Joo ragu, ia kembali teringat saat ayahnya meninggal jarena ledakan di bis itu.

"Kenapa?" Tanya Hong Joo.

"Dia sepertinya pria lemah yang tidak bisa berenang. Aku bisa berenang."

Hong Joo menerima tali itu tapi kemudian melemparnya, "Tidak, maksudku.. kenapa aku harus menyelamatkannya?"

"Tentu saja kau harus menyelamatkannya."

"Biarkan dia tenggelam. Dia kakak dari orang yang
membunuh ayah kita. Aku sangat membencinya. Kenapa harus kuselamatkan? Biarkan dia pergi ke neraka dan menemui adiknya di sana! Biarkan dia bertanya kenapa adiknya membunuh ayah kita!"


Jae Chan menonjok Hong Joo untuk menyadarkannya, "Gila. Kita harus membiarkannya tenggelam karena membencinya? Apa itu alasanmu?"

"Ya! Aku sangat membencinya. Biarkan dia mati tenggelam!"

"Sadarlah! Dia seperti kita. Dia juga tidak percaya dengan kejadian kemarin. Dia juga ingin memutar waktu untuk menghentikan itu. Dia pasti berharap semua ini hanya mimpi. Selamatkan dia. kau harus menyelamatkan dia dan aku jika tidak ingin menyesal nanti. Aku percaya kepadamu."


Jae Chan kemudian masuk ke air. Hong Joo tetap memegang tali itu.

Kilas Balik selesai..


Hong Joo melamun mengingat kejadian itu sampai ia tidak tahu lampunya sudah menyala hijau. Mobil-mobil di belakang mengklaksonnya.


Jae Chan selesai bekerja, ia akan pulang dan menyetop taksi, tapi tidak ada yang mau berhenti. Kemudian Hong Joo datang dengan mobilnya.

"Nam Hong Joo-ssi. Aku ingin menjemputmu."

"Aku menjemputmu malam ini karena ingin minum kopi denganmu. Naik."


Hong Joo dan Jae Chan kembali minum kopi di kafe Cho Hee. Hong Joo bertanya, bagaimana pemeriksaan Woo Tak? Jae Chan menjawab lancar, tapi nadnaya gak yakin gitu.

"Jadi, Do Hak Young akan didakwa? Ah.. Aku tidak bertanya sebagai reporter. Ini tidak direkam."

"Aku tidak bisa mendakwanya."

"Tidak bisa? Dia akan segera bebas. kau akan membebaskannya?"

"Harus."

"kau punya bukti lain? Woo Tak memengaruhimu, ya?"


Jae Chan lalu menggenggam tangan Hong Joo. Ia meminta Hong Joo mendengarkan apa yang akan ia katakan.

"Sejak awal, kupikir pelakunya Do Hak Young. Jadi, aku berusaha keras membuktikan ini. Tapi itu tidak terbukti."

"Benarkah?"

"Ya. Kami sudah melakukan autopsi, tapi semuanya terlalu bersih. Tidak ada darah yang menunjukkan perlawanan. Aku menyita dan memeriksa seluruh rumahnya, tapi tidak ada darah sama sekali. Tapi semua masuk akal saat aku mulai berpikir Do Hak Young bukan pelakunya. Yoo Soo Kyung sering pingsan karena otolithiasis. Itu sebabnya dia pensiun dini."

"Jadi, dia meninggal karena pingsan akibat otolithiasis setelah Do Hak Young meninggalkan rumah?"


Kejadiannya memang begitu, Soo Kyung pinsan dan kepalanya membentur meja.

Suara Jae Chan: Ya. Itu membuat hasil autopsi benar. Tertulis bahwa dia meninggal karena perdarahan otak dan tidak ada luka. Fakta bahwa Do membuang sampah untuknya juga masuk akal. Tidak ada noda darah di pakaiannya. Semua masuk akal.


Hong Joo menanyakan, bagaimana dengan gambar darah di lantai? Bagaimana Jae Chan menjelaskannya?

"Itu yang tersulit. Saat kuanalisis gambar darah itu, semua digambar sekali coretan."

"Sekali coretan? Tanpa berhenti?"

"Do Hak Young tidak akan bisa melakukan itu dalam 13 menit tanpa noda. Menurutmu apa mungkin dia menggambar tanpa ada noda di kakinya?"

"Lalu siapa yang menggambarnya?"

"Aku juga tidak tahu. Tapi aku tahu bukan Do Hak Young. Pasti ada yang kita lewatkan. Karena tidak bisa kita temukan, Do Hak Young masuk perangkap."


Jawabannya adalah robot pembersih. Sayangnya robot itu jatuh ke luar melalui jendela yang terbuka. Kemudian seorang anak menemukannya saat akan mengambil bola lalu meletakkannya ke tumpukan sampah.


Hong Joo menyimpulkan, jadi Jae Chan akan membebaskannya? Meskipun dia tersangka utama?! Jae Chan membenarkan.

"Aku tidak kompeten, bukan? Aku kalah dengan ucapan Woo Tak dan tersangka utama."

"Maaf. Aku tidak bisa menyangkalnya."


Jae Chan tiba-tiba mengakui perasaannya, ia menyukai Hong Joo, sangat menyukainya sampai ia benci karena mengecewakan Hong Joo.

Hong Joo langsung berdiri dan melepaskan tangannya dari Jae Chan, "kau kenapa? Kenapa mengatakan itu sekarang?"


Jae Chan kembali menggenggam tangan Hong Joo, "Jadi, aku ingin mengubah dakwaan terhadap Do Hak Young. Tapi aku tidak bisa mendakwa pria tidak bersalah. Itu bisa merusak hidup seseorang. Aku sangat menyukaimu, tapi perasaanku bukan apa-apa dibandingkan hidupnya. Maaf, aku telah mengecewakanmu."


Hong Joo pun akhirnya duduk kembali. Hong Joo melihat tali bungkus roti, ia lalu memakainya sebagai cincin lalu memberikannya pada Jae Chan.

"Apa ini?" Tanya Jae Chan.


"Kupikir kau akan membutuhkannya. kau seperti seseorang."

"Siapa?"

"Yang memukulku dahulu."

"Memukulmu? Berani sekali dia."

"Aku tidak tahu namanya atau rumahnya, tapi dia tidak sejahat itu."

"Dia gila karena memukul wanita. Itu tidak normal. Jangan berhubungan dengan orang seperti itu. Ini mengesalkan. Aku tidak seperti orang itu."

"Baiklah. kau tidak seperti dia."


Hong Joo membuka kembali dokumen pemberian Yoo Beom itu, ia membacanya lagi.


Kemudian Seonbaenya menghampiri, bertanya apa Hong Joo mendapatkan sesuatu dari Yoo Beom? Hong Joo menunjukkan dokumen tentang Hak Young yang sedang dibacanya.

"Mengenai apa? Sudah kau baca?"

"Ya, ada catatan dia saat sekolah."

"Sudah kuduga dia sangat buruk. Aku tahu dia melakukan kejahatan. Jadi? kau bisa membuat berita dari itu?"

Kilas Balik..


Hong Joo kembali ingat saat Jae Chan masuk ke dalam air. Saat itu ia ragu, antara menarik talinya atau enggak. Sementara itu, Ahjusshi semakin turun ke bawah dan Jae Chan berusaha untuk menyusulnya.


Jae Chan berhasil menangkap tubuh Ahjussi, tapi ia tidak cukup kuat untuk membawnaya naik. Sampai akhinya ia pingsan bersama Ahjussi.


Tapi yang dipegang Hong Joo semakin menegang, ia memutuskan untuk menarik meereka ke tepi.


Hong Joo memanggil-manggil Jae Chan, "Tolong bangun! Sadarlah! Sadarlah! Bangun! Sadarlah!"

Hong Joo tidak merasakan nafas Jae Chan, ia lalu melakukan CPR untuk menyadarkannya. Sementara Ahjussi sudah bisa menggerakkan jarinya walaupun tanpa bantuan Hong Joo.


Akhirnya Jae Chan sadar juga, ia melihat Ahjussi dan Ahjussi batuk-batuk, sadar juga. Lalu ia melihat Hong Joo sedang menangis keras.


Jae Chan lalu memeluk Hong Joo, "Terima kasih.. sudah menyelamatkanku."

Tangis Hong Joo semakin keras. Jae Chan menepuk-nepuk punggungnya untuk menenangkan.

Kilas Balik selesai...


Hong Joo memutuskan tidak mau memakai bahan itu sebagai beritanya. Seonbae tidak mengerti, itu kan catatan masa lalu Hak Young.

"Ya, tapi tidak ada hubungannya dengan kasus sekarang. Akan ada kebingungan dengan penyelidikan jaksa."

"kau yakin?"

"Ya. kau ingin melihatnya?"

"Tidak usah. Aku percaya kepadamu."


Dan akhirnya Kepala Park menyetujui pembatalan penahanan itu, tapi ia berat banget memberikan dokumen itu pada asistennya. Sampai asistennya harus menariknya keras.

Kepala Park mengeluh, iaakan dimarahi Penuntut Umum.


Sekretaris Yoo Beom mengatakan kalau Hak Young dibebaskan. Yoo Beom langsung membuang semua yang di meja.

"Jung Jae Chan, gila!"

Yoo Beom menyerahkan dokumen Hak Young itu pada sekretarisnya, "Tulis siaran pers dan minta wawancara media!"


Yoo Beom sangat kesa, "Baik. Aku seharusnya tidak berbaik hati kepadanya."


Lalu Yoo Beom menghubungi Reporter Hwang.


Hong Joo kembali memimpikan Jae Chan, kali ini ia juga melihat dirinya yang disapa Jae Chan.


Tapi kemudian ada orang yang mendekati Jae Chan, orang itu menyenggol Jae Chan dan tiba-tiba perut Jae Chan berdarah. Jae Chan ditusuk. Hong Joo terkejut, Jae Chan mau ambruk.


Saat lampu berubah hijau, Jae Chan benar-benar roboh, Hong Joo berlari menujunya. Hong Joo benar-benar panik,

"Jae Chan-ssi, kau tidak boleh mati. Tolong! Tolong panggil ambulans!"


Hong Joo bangun dan menangis tersedu.

"Mimpi terindah yang pernah ada dalam hidupku berubah menjadi mimpi terburuk."

>

1 komentar:

avatar

Semangat mba diana..


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search