-->

Sinopsis Temperature of Love Episode 16

- Oktober 12, 2017
>

Sinopsis Temperature of Love Episode 16

Sumber Gambar: SBS 


Hyun Soo dan Kyung bersiap untuk melakukan perjalanan keluar dari Seoul.

Ada yang membunyikan bel pintu. Kyung bertanya, apa Hyun Soo menunggu seseorang?

"Tidak." Jawab Hyun Soo.


Kyung terkejut melihat siapayang datang, dia adalah Jung Sun. Ia dengan senang hati berlari membukakakn pintu untuk Jung Sun.

"Chef, masuklah!"


Kyung mengatakan kalau mereka akan liburan. Jung Sun menjawab kalau ia tahu, ia sengaja datang untuk membantu membawakan koper.

"Restorannya tutup hari ini?" Tanya Hyun Soo.

"Kami tutup sampai hari ini."


Jung Sun kemudian bertanya dimana kopernya. Kyung menunjukkannya dan Jung Sun mengajak mereka bergegas karena lalu lintas akan segera macet.

Jung Sun turun duluan membawa koper-koper. Kyung sangat senang, ia sampai melompat memeluk Hyun Soo.

"Kau kenapa?" Tanya Hyun Soo.

"Entahlah. Aku kenapa, ya? Ini bahkan tidak terjadi kepadaku. Ini tidak adil! Unnie-ya!"


Joon Ha menyetir untuk Jung Woo, ia mengatakan Hyun Soo dan Kyung akan naik kereta pukul 7.15 di Stasiun Yongsan, jadi, kemungkinan mereka makan siang di Yeosu nanti.

"Kau amat bersemangat." Kata Jung Woo.

"Aku sudah lama tidak bersemangat begini. Aih.. Kenapa aku yang bersemangat tentang hubungan orang lain? Sudah lama aku tidak merasakan cinta yang gila."


Jung Sun membawa Hyun Soo dan Kyung dengan mobilnya. Hyun Soo diam-diam melirik Jung Sun. Kyung melihatnya, ia senyum-senyum sendiri.

Kyung lalu meminta Jung Sun menyalakan musik. Jung Sun menurut, Kyung cekikikan tanpa suara. Baru beberapa detik kemudian Kyung meminta Jung Sun mematikan musiknya. Jung Sun pun mematikannya dan itu membuat Kyung kembali cekikikan.

Hyun Soo bertanya, kenapa Kyung itu. Kyung menjawab ia sedang bermain pacar-pacaran. Hyun Soo yang mengalaminya, tapi ia amat iri.

Hyun Soo: Hwangbo Kyung~

Jung Sun: Hyun Soo-ssi tidak suka jika Kau berkata begitu.

Kyung: Unnie bukan tipe orang romantis.

Hyun Soo: Ada apa dengan kalian? Aku yang menghubungkan kalian. Kalian tidak boleh bersatu dan menggodaku.

Jung Sun: Lantas, kami harus menggoda siapa? Kami tidak bisa menggoda orang yang tidak kami kenal.

Kyung: Itu benar, Chef-nim.

Hyun Soo: Kalian pikir aku akan membiarkannya? Ya, akan kubiarkan.

Semuanya cekikikan.


Joon Ha juga terus ketawa sepanjang jalan sampai membuat Jung Woo gak bisa tidur, ia terus garuk-garuk telinga. hehehe.


Hong Ah dan Penulis Park ketemuan, ia memberi Pemulis Park hadiah mahal dan itu membuat penulis Park tersenyum lebar.

"Kupikir ini akan cocok dengan Anda, jadi, aku membelinya." Kata Hong Ah.

"Selamat atas kemenanganmu."

"Semuanya berkat ajaran Anda. Kuharap kabar Anda baik."

"Tentu saja tidak baik. Kau pasti sudah mendengarnya."

'Ya, begitulah."

"Hyun Soo menjelek-jelekkanku di depan semua orang. Aku terlalu malu menghadapi para seniorku."

"Begitukah?"

"Dia menggambarkan diriku sebagai orang yang amat amoral. Penulis yang suka memihak dan hanya melihat penampilannya memercayai semua ucapannya. Apakah aku seperti orang yang sudi bekerja dengan sutradara dan mengkhianati penulis lain?"

"Anda bukan orang seperti itu. Orang-orang akan mengetahuinya seiring waktu berjalan."

"Benar, bukan? Kau juga harus memberi tahu orang-orang. Karena Kau lama berteman dengan Hyun Soo, jika Kau yang mengatakannya, aku akan lebih dipercaya, bukan? Ini amat memalukan."


Hong Ah: Hanya karena Hyun Soo menjelek-jelekkan Anda, kurasa itu tidak terlalu berpengaruh pada reputasi Anda. Siapa yang akan peduli jika karya Anda bagus? Jangan terlalu dipikirkan.

Penulis Park: Ini karena pekerjaanku sedang tidak lancar. Aku tidak mendapatkan tawaran lagi. Mereka lebih memilih penulis muda untuk acara-acara bergenre.

Hong Ah: Anda amat jujur. Itu sebabnya aku menyukai Anda.

Penulis Park: Aku tidak bermuka dua. Intinya, terima kasih. Kau penulis hebat dan sifatmu juga baik. Yang tersisa untukmu hanyalah kesuksesan.

Hong Ah: Terima kasih.

Penulis Park: Kau sudah menyapa Kepala Produser Yoo Hong Jin?

Hong Ah: Belum.

Penulis Park: Sapalah dia. Latar belakang yang Kau miliki akan membuatmu makin sukses.

Hong Ah: Terima kasih atas saran Anda.

Penulis Park: Ini sebabnya Kau butuh mentor. Minta Hyun Soo agar tidak menjelek-jelekkanku. Dia belajar di sekolah bagus. Kenapa kenalannya banyak sekali?


Jung Sun mengantarkan Hyun Soo dan Kyung sampai di depan kamar mereka. Jung Sun menyuruh mereka masuk, ia juga akan ke kamarnya.

Kyung: Sampai jumpa di lobi 30 menit lagi, Chef.

Jung Sun: Baik~


Setelah di dalam, Kyung teriak-teriak hoboh, mengatakan kalau Jung Sun sangat hebat, super hebat malah.

"Lalu kenapa?"

"Kau bodoh jika melepaskannya."

"Menurutmu dia sebaik itu?"

"Kau melihat matanya? Ada bintang-bintang di matanya. Aku belum pernah melihat pria yang memiliki bintang di matanya. Aku akan merelakannya demi Kau."

"Bintang? Jangan konyol."

"Sungguh. Ada bintang di matanya. Berkelip-kelip."


Kyung sedang asyik dengan fantasinya tapi Joon Ha tiba-tiba menelfon, membuyarkan semuanya, ia menggerutu kesal.

"Kenapa dari wajah Chef On berubah menjadi wajah Sutradara Kim Joon Ha?" Kesal Kyung.

"Lakukanlah!" Jawab Hyun Soo.

Kyung semakin girang karena Hyun Soo tandanya cemburu. Hyun Soo sontak membantahnya.

Kyung lalu mengangkat telfon Joon Ha. Joon Ha menanyakan keberadaan Kyung, ia sudah sampai nih! Kyung meminta Joon Ha menunggu, ia akan segera keluar soalnya Hyun Soo sedang sibuk.


Jung Woo menghampiri Joon Ha tepat saat Joon Ha selesai melefon. Joon Ha memberitahu Jung Woo kalau Hyun Soo sudah masuk kamar hotel.

"Aku tidak bisa bergabung sampai makan malam. Ada urusan yang harus kukerjakan." Kata Jung Woo.

"Begitu, ya. Tidak heran Kau langsung setuju. Kau ada pekerjaan lagi."

"Kau akan melakukan apa?"

"Aku akan bersama Penulis Hwangbo. Kau lakukan saja sesuKau. Akan kuatur suasananya lebih dahulu."


Jung Sun keluar dari lift, ia melewati Jung Woo dan Joon Ha tapi mereka tidak ada yang sadar. Jung Woo menoleh ke arah Jung Sun, tapi ia tidak sadar kalau itu Jung Sun, terhalang orang-orang juga sih. Jung Woo lalu mengajak Jooh Ha pergi.


Sementara Jung Sun menuju Kyung. Kyung memberitahu kalau Hyun Soo akan segera turun dan ia akan pergi sendiri.

"Kenapa?" Tanya Jung Sun.

"Ada sutradara kenalanku datang, jadi, aku harus menemaninya. Kepribadiannya aneh, suasana bisa rusak jika dia ikut."

"Aku tidak keberatan. Jika Kau tidak bisa menghadapinya, hubungi saja aku."

"Baik. Bersenang-senanglah dengan Unnie."


Hyun Soo turun dan ia melihat Jung Sun terlebih dahulu. Beberapa detik kemudian Jung Sun baru sadar kalau Hyun Soo memperhatikannya.


Hyun Soo lalu mendekati Jung Sun. Jung Sun bertanya Hyun Soo mau kemaa dulu? Hyun Soo terkejut, Jung Sun memangnya pernah kesana?

"Tentu saja. Yeosu itu terkenal akan kepiting berbumbunya."

"Kau masih mengingat tempat berdasarkan makanannya."

"Kalau begitu, ayo manjakan mata sebelum kita makan."


Mereka naik kapal, romantis sekali..


Mereka sama-sama diam menikmati pemandangan. Saling tersenyumsatu sama lain. Sampai tiba-tiba ada goncangan sedikit. Jung Sun refleks merangkul pundak Hyun Soo yang condong ke arahnya.

Tapi cuma sebentar, Jung Sun langsung melepakannya, Hyun Soo juga segera duduk tegak lagi.


Hyun Soo tiba-tiba berkata kalau ia lapar. Jung Sun tersenyum, berkata kalau Hyun Soo konsisten hari ini. Hyun Soo tidak mengerti, konsisten apanya?

"Kau merusak suasana. Kupikir Kau akan berkomentar tentang sinar mataharinya."

"Kenapa Kau memutuskan untuk kemari bersamaku?"

"Aku bosan."

"Kau menarik saat berkata jujur, tapi pesonamu baru saja hilang."

"Cinta antara sesama manusia?"

"Ayo makan kepiting berbumbu."


Hyun Soo menyensok sesuap besar, ia menikmati sekali makanannya.

"Kepiting berbumbu paling lezat jika dicampur dengan nasi." Kata Hyun Soo.

"Kau tahu cara memakannya."

"Apa hidangan lezat lainnya di Yeosu?"


Sementara itu, Joon Ha dan Kyung makan sup. Karena ribet, Kyung melepas kacamatanya tapi Joon Ha menyuruhnya memakainya lagi 

"Orang biasanya lebih cantik tanpa kacamata, bukan? Tapi Kau lebih baik saat memakainya." Lanjut Joon Ha.

Kyung Soo terlihat kesal, ia makan dengan kasar. Joon Ha merasa bersalah, apa ia menyinggung Kyung? Emmm jadi Kyung merasa minder jika ada yang berkata begitu?

"Kau tidak menyinggungku. Aku akan melepas dan memakainya sesuka hatiku. Aku ingin melepasnya sekarang karena Kau." Kata Kyung dengan dialek Seoul, tidak seperti biasanya.

"Hei. Bicara saja dengan aksenmu. Kau berusaha amat keras bicara seperti orang Seoul. Menyedihkan."

"Yang benar saja! Kau benar. Aku mencoba berbicara seperti orang Seoul karena semua bisa menebak asalku dari aksen bicaraku. Aku ingin menjadi misterius."

"Kau tidak akan menjadi misterius meski berbicara tanpa aksen."

"Kau yang mentraktir, bukan?"

"Ya."

"Itu sebabnya aku menahan diri. Aku ingin fokus pada makanannya."


Joon Ha tersenyum, ia akan mengambilkan lauk untuk Kyung tapi Kyung menampik sumpitnya yang sudah terulur dengan lauk.

"Jangan lakukan hal seperti itu. Aku tidak mau akrab denganmu." Peringatan Kyung.

Joon Ha hanya bisa menghela nafas.


Hyun Soo membawa Jung Sun ke batu-batu. Ia menjelaskan kalau itu celah batu karang yang terkenal. Jika bisa melewati tujuh karangnya, permohonan akan dikabulkan.

Jung Sun memikirkan sesuatu. Sebelum Jung Sun mengatakan apa itu, Hyun Soo melarangnya buka mulut, ia tidak mau Jung Sun memberitahunya, simpan dalam hati saja.

"Sudah memutuskan?" Tanya Hyun Soo dan Jung Sun mengangguk. Hyun Soo juga sudah, ia akan masuk dulu.

"Hati-hati. Jangan tersesat lagi."

"Tidak mungkin tersesat di sini. Kini aku bahkan bisa menyetir. Aku bukan Hyun Soo yang dahulu."


Hyun Soo memimpin jalan dan Jung Sun mengikutinya di belakang.


Hong Ah beneran menemui Produser seperti yang Penulis Park sarankan. Produser baru tahu kalau Hong Ah adalah putri CEO Asuransi Yoosung saat Penulis Park menelfonnya. Ia berkata kalau sepupunya bekerja di sana.

"Jabatan ayahku tidak ada hubungannya dengan pengakuan akan pekerjaanku." Jawab Hong Ah.

"Kau memiliki nilai yang jelas."

Hong Ah menunjukkan naskah yang ia tulis. Produser bertanya, apa Hong Ah sudah pernah ditawari kontrak?

"Aku sedang memikirkan tawaran dari On Entertainment."

"On Entertainment itu bagus. Pak Park pintar."


Lalu Sutradara Min datang. Sutradara Min mengeluh bisa gila karena naskahnya.

"Kubilang tidak akan ada bedanya dengan penulis baru. Kau hanya menyulitkan diri sendiri. Kau masih bisa menelepon Penulis Lee." Kata Produser.

"Aku tidak bisa melakukannya meski harus menggigit lidahku sendiri."


Sutradara Min menyadari Hong Ah ada disana. Hong Ah lalu memberi salam. Produser memberitahu kalau naskah Hong Joo terpilih untuk drama seri HNC.

"Begitukah? Selamat. Kau pernah menjadi asisten untuk Penulis Lee, jadi, pasti tahu banyak tentang "Detektif Pembangkang", bukan? Kalian memikirkan konsepnya bersama?"

"Tidak, tapi aku amat mengetahuinya."

"Lantas, bisakah Kau memberi saran kepada tim penulis kami?"

"Anda memintaku bergabung dengan tim penulis Anda?"

"Astaga, Kau cerdas sekali."

"Kenapa aku harus menaiki kapal yang sedang tenggelam?"

"Astaga. Ini hebat sekali. Dia pandai berkata-kata. Bukankah begitu Hyung? Jika Kau menaiki kapal kami, mungkin tidak jadi tenggelam."

"Aku tidak mau."

"Jika yang ini tidak gagal, kita harus bekerja sama lain kali. Kau masih mau menolak?"

Hong Ah memandang Produser yang malah membuang muka.


Hyun Soo dan Jung Sun istirahat sambil memandang pemandangan di bawah. Tapi Jung Sun malah memandangi Hyun Soo.


Hyun Soo tiba-tiba harus ke toilet. Jung Sun kembali berpesan, jangan sampai tersesat, hati-hati.

"Kau meledekku? Aku sudah pernah kemari beberapa kali."


Hyun Soo selesai dari toilet, tapi ia malah tertarik dengan sesuatu, jadi ia naik ke atas, tidak kembali ke tempat Jung Sun tadi.


Jung Sun cemas, ia menelfon Hyun Soo tapi ponsel Hyun Soo ditinggal di tasnya. makin panik lah itu Jung Sun. Ia pun pergi mencari Hyun Soo dengan membawa tas dan mantel Hyun Soo. Ia ke toilet tapi Hyun Soo tidak ada disana.


Hyun Soo kembali, tapi Jung Sun tidak ada disana. Ia pun ke toilet lagi tapi Jung Sun tidakada disana.


Jung Sun berkeliling mencari Hyun Soo, Hyun Soo juga melakukan hal sama.

Narasi Hyun Soo: Aku hanya bisa memikirkan satu hal pada saat itu. Aku harus melihat Jung Sun. Hanya dia yang kupikirkan saat aku merasa putus asa.


Dan ternyata akhir-akhir ini Hyun Soo yang menemukan Jung Sun duluan.


Hyun Soo putus asa, ia tidak tahu lagi harus mencari Jung Sun kemana.


Saat itu Jung Sun menemukannya duluan.

"Kau bilang tidak akan tersesat."


Hyun Soo langsung berlari kepelukan Jung Sun. Ia menangis.

"Maafkan aku. Semua ini salahku. Aku mengacaukan semuanya. Aku bersikap tidak peduli dan angkuh. Aku mengabaikan semua isyarat yang Kau (Jagi/sayang) kirim kepadaku."


Hyun Soo lalu melepaskan pelukannya untuk menjelaskan kalau ia memanggil Jung SUn dengan jagi itu yang berarti sayang bukan kata ganti kamu/kau.

"Apa itu penting sekarang?"

"Aku harus memperbaiki semuanya. Lupakan soal berpikir. Aku kehilangan dirimu karena terlalu banyak berpikir. Kenapa aku harus berpikir lagi? Aku sudah cukup memikirkannya selama lima tahun ini."


Hyun Soo akhirnya mengaku, "Aku mencintaimu."

Jung Sun tampak bingung. Hyun Soo mengulangi lagi, "Aku jatuh cinta kepadamu."

"Aku tahu." Jawab Jung Sun akhirnya.


"Mana bisa aku menyatakan cinta saat Kau berkata begitu? Mana bisa aku mengakui bahwa hanya Kau yang kupikirkan?"

"Sudah kubilang, bukan? Aku orang yang sulit."

"Ya."


Jung Sun bilang cukup bicaranya, lalu ia merentangkan tangannya lebar-lebar. Mereka berpelukan lagi.


Jung Woo menyelesaikan pertemuan bisnisnya.


Produser menghubunginya, ingin membicarakan mengenai perjanjian mereka. Ada syarat baru.

"Apa itu?" Tanya Jung Woo.

"Anda mengenal Ji Hong Ah, bukan? Dia pernah menjadi asisten Penulis Lee."

"Ya."

"Kami akan memecat dua penulis yang sedang mengerjakan naskah dan mengganti mereka dengan Penulis Ji. Dia pasti memahami ceritanya sebab pernah bekerja untuk Penulis Lee. Jika seperti ini, mereka akan menghentikan "Detektif Pembangkang". Ini akan berdampak buruk bagi On Entertainment. Penjualan internasional juga akan sulit didapat."


Jung Woo ada di mobil, ia menghubungi Joon Ha untuk menanyakan dimana Joon Ha saat ini.

"Sudah selesai? Tutup teleponnya. Aku akan mengirimimu SMS." Jawab Joon Ha.


Joon Ha lalu bertanya pada Kyung, kenapa Hyun Soo belum datang?

"Dia akan datang jika sudah saatnya."

"Dia di mana? Minta dia kembali. Dia bersama seseorang?"

"Itu bukan urusanmu. Aku akan menanyakan lokasinya."


Saat ini Hyun Soo sedang jalan-jalan degan Jung Sun di jembatan. Jung Sun mendengar ada pesan masuk di ponsel Hyun Soo. Ia bertanya, apa Hyun Soo tidak akan memeriksanya?

"Aku tidak akan memeriksanya karena sedang bersamamu." Jawab Hyun Soo.

"Kau bisa melakukan sesuKau karena sedang bersamaku."

Hyun Soo pun memeriksa pesan itu, dari Kyung yang menanyakan dimana loksainya saat ini.

"Haruskah kusuruh dia kemari?" Tanya Hyun Soo pada Jung Sun.

"Kau mau?"

"Kami pergi berlibur bersama, tapi cuma aku yang bersenang-senang."

"Lakukan saja yang Kau mau."

"Tidak. Aku akan menemuinya di hotel."


Hyun Soo membalas Kyung dan Kyung megatakannya pada Joon Ho. Joon Ha lalu mengatakannya pada Jung Woo.

"Hyun Soo pergi ke Jembatan Soho Dongdong. Jika menemuinya di sana, itu akan seperti adegan film."


Tapi kemudian Joon Ha heran, kenapa Hyun Soo pergi ke jembatan itu sendirian?

"Kapan aku bilang dia sendirian?"

"Dia tidak sendirian?"

"Tidak."

"Dia tidak bersama pria, bukan?"

"Dia bersama pria."

"Hei, kenapa Kau tidak bilang?"

"Kau tidak bertanya!"


Joon Ha lalu menghubungi Jung Woo lagi, berkata kalau ia salah, Hyun Soo tidak ada disana, lebih baik Jung Woo kembali ke hotel saja.

"Sungguh? Baiklah."

"Kau akan kembali, bukan?"

"Tidak, selagi berada di sini, aku akan mengunjungi jembatan itu."

Jung Woo lalu memutus panggilan.


Jung Sun dan Hyun Soo duduk menghadap sungai. Hyun Soo memuji pemandangannya yang bagus. Jung Sun bertanya, Hyun Soo tidak dingin kah?

"Tidak, aku baik-baik saja."

Tapi Jung Sun tetap mendekat, ia rasa Hyun Soo tidak baik-baik saja.

"Aku tidak keberatan meski tidak baik-baik saja." Jawab Hyun Soo.


Lalu Jung Sun perlahan-lahan melingkarkan tangannya ke pundak Hyun Soo. Hyun Soo meresponnya dengan menyenderkan kepalanya ke pundak Jung Sun.

"Kuharap waktu akan berhenti sekarang juga." Ucap Hyun Soo.


Jung Sun lalu menggenggam tangan Hyun Soo.


Tanpa mereka tahu, Jung Woo melihat mereka dari seberang. Ekspresi Jung Woo itu loh, sakiiiiit banget.

Jung Woo mengingat perkataan Hyun Soo saat iamelamarnya, "Ada pria yang kucintai di sampingku. Aku tidak mengetahui makna cinta sampai dia menghilang."

Lalu ia teringat saat ia meminta bantuan Jung Woo untuk melamar Hyun Soo lagi. Sekarang ia tahu, pria yang Hyun Soo cintai itu adalah Jung Sun.
>

4 komentar

avatar

Aduuuuuh,,, ngenes bnget y jung woo... Heeeeeem

avatar

Poor jung woo...😥 mdh"an ga jahat ya jung woo..

avatar

Gak sabar..lanjuuuuutttt...deg2 an jdnya...mksh unnie

avatar

Unni bloknya klihatannya lebih enak yg waktu di coba bbrapa hari..


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search