-->

Sinopsis Temperature of Love Episode 11

- Oktober 04, 2017
>

Sumber Gambar: SBS


Kembali ke tahun 2012, bulan Desember. Setelah Jung Woo mengungkapkan perasaannya pada Hyun Soo dan Hyun Soo menolaknya, mereka lalu pulang bersama.

Jung Woo bertanya, apa pekerjaan pria yang Hyun Soo sukai. Hyun Soo diam saja, Jung Woo lalu tersadar, kenapa juga ia penasaran akan hal itu? Apa untungnya untuk dirinya?

"Maaf."

"Jangan minta maaf. Karena artinya semuanya adalah  akhir. Dan juga jangan takut. Aku tidak akan membuatmu merasa tidak nyaman."

"Terimakasih."


Jung Woo membesarkan volume lagu yang ia putar. Lagu kesukaan Hyun Soo dan Hyun Soo memutarnya saat bertemu terakhir kali dengan Jung Sun di taman, setalah Jung Wun mendapan e-mail balasan dan Hyun Soo dipecat Penulis Park.

Jung Woo mengaku menyukai lagu itu, tapi Hyun Soo malah diam saja. Jung Woo merasa Hyun Soo tidak suka lagu itu dan akan mematikannya tapi Hyun Soo menolaknya, tidak perlu!


Jung Woo melamun di rumah sambil memikirkan kata-kata Joon Ha serta membuka tutup jam-nya.

"Hyun Soo tidak mengencani sembarang orang. Dia tidak pergi kencan buta atau kencan dengan pria yang baru ia kenal. Dia penuh perhitungan. Dia berpikir sangat rasional soal cinta. Dia pernah bilang akan menikah dengan seseorang yang menghormatinya dan bisa ia hormati. Jika kau ingin berkencan dengannya, yang terpenting adalah memenangkan kepercayaannya."

 
-=April, 2013=-

Hyun Soo dan Jung Woo makan malam bersama. Hyun Soo mengeluh sulit bertemu Jung Woo saat kerja karena Jung Woo sering perjalanan ke luar negeri.

Jung Woo tiba-tiba menyuruh Hyun Soo berhenti datang berkerja. Hyun SOo heran, Jung Woo tidak pernah membahansya sebelumnya. Jung Woo juga heran, sejak kapan Hyun Soo jadi patuh?

"Kenapa Anda mau mengontrakku?"

"Aku tahu kau mendapat tawaran dari berbagai perusahaan. Aku yakin kau merasa tidak nyaman denganku."

"Anda bilang tidak akan membuatku merasa tidak nyaman."


Jung Woo tersenyum, namun hanya mengangkat ujung kakan bibirnya. Hyun Soo langsung heboh, katanya apa yang dilakukan Jung Woo itu sexy.

"Sungguh?"

"Ya! Sungguh."


Jung Woo mengajak Hyun Soo menandatangai kontrak. Hyun SOo setuju, ia akan menghasilkan banyak uang untuk Jung Woo.

"Aku sudah menghasilkan banyak uang. Dan aku bisa menghasilkan banyak uang dari bidang lain. Kau bisa menulis apapun yang kau inginkan."

"Terimakasih."

"Aku akan ke Paris selama 1 bulan. Urusan bisnis juga bertemu orang-orang. Haruskan aku membelikanmu hadiah?"

"Ya!"

"Bisa-bisa kau..."

"Anda pikir aku akan menolak, kan? Itulah kenapa aku bilang iya."

Jung Woo tersenyum.


Jung Woo bertemu Jung Sun di Paris. Jung Woo merasa Jung Sun agak tinggian. Jung Sun mengelaknya, ia sudah tua untuk bisa tumbuh lebih tinggi lagi, terlebih ia sudah menyelesaikan wajib militernya.


Jung Woo memuji Jung Sun yang sudah menyelesaikan semuanya dengan baik, sekarang tinggal suksesnya saja. Lulus tahun depan kan?

"Setelah lulus, aku berencana bekerja di Restoran selama 2 tahun. Aku ingin diakui sebagai chef di sini."

"Kau hanya berpikir kerja. Tidak berkencan?"

"Harusnya aku yang bilang begitu. Wanita-wanita pasti banyak yang menyukaimu. Kau pasti sangat pemilih."


Jung Woo membatahnya, malah ia barusan ditolak karena wanita itu menyukai pria lain. Jung Sun juga cerita kalau ia ditolak tepat sebelum ia ke Paris, karena wanita itu lebih mementingkan pekerjaan darpada cinta.

"Woo.. dia sangat ambisius. Aku suka dia."

"Aku bersyukur kau menyukainya. Aku akan menemuinya lagi setelah kembali ke Korea. Nanti aku kenalkan."


Jung Woo bertanya, bagaimana kalau ia mencurinya dari Jung Sun? Mereka berdua ketawa. Jung Sun menjelaskan, wanita itu tidak akan mengijinkan Jung Woo mencurinya, dan sekarang wanita itu sedang berkencan dengan seseorang, bisa sampai menikah juga.

Jung Woo menunjukkan wajah dramatis sambil memegangi dadanya. Jung Sun melarang Jung Woo memasang wajah seperti itu. Mereka saling tertawa, lalu bersulang.


Narasi Jung Sun: Tidak pernah sekalipun dalam mimpi liarku kami akan mengobrolkan tentang satu wanita seperti ini. Jika kau tahu lebih awal, bisakah aku meredakan kegelisahannya sedikit saja? Aku masih penasaran.

-=TEMPERATURE OF LOVE=-
(2017)


Hyun Soo meminta Produser untuk memecat Sutradara Min, Sutradara Min sungguh tak menynagka akan mendengar hal itu dari penulis baru. Sungguh kesalahan memang bekerja dengan orang baru.

"Karena semuanya sudah seperti ini, Anda harus bertanggung jawab. Apa Anda kira aku diam saja karena menyukai penyutradaraan Anda? Tidak ada detail sama sekali." Jelas Hyun Soo.


Produser mengeluh, apa dosanya di kehidupan sebelumnya sampai ia harus menderita seperti ini. Produser kemudian membebaskan kedunya untuk saling jambak atu berkelahi, sampai berakhir di kantor polisi pun terserah.

"Dan Penulis Lee, Kau terus bilang aku menyesuikanmu dan melibatkanku dalam hal ini. Tapi pekerjaan seorang penyesuai selesai jika tutik tengah ditemukan. Terserah kalian mau bagaimana sekarang! Selesaikan berdua!"

"Saya minta maaf."

"Lagi pula acara harus berlanjut. Aku sudah sudah sering mengalami hal ini. Aku berusaha mempekerjakan penulis, tapi hanya yang ditakdirkan sukseslah yang berhasil. Bertengkar dengan rekan timmu hanya buang-buang energi. Sudahlah, Yi Bok-ah. Pokoknya, jika rating turun lagi besok, kalian berdua.. dipecat. Dipecat!"


Jung Sun: Aku ingin bir.

Won Joon: Bir dan ayam goreng?

Ha Sung: Bir, ayam, dan tourte.

Kyung Soo: Astaga, dia pamer lagi. Tapi aku sudah mencobanya. Memang enak.

Ha Sung: Aku juga tahu cara membuatnya.

Kyung Soo: Woo... Buatkan untukku. Aku ingin memakannya.


Tiba-tiba pengantar ayam atang, mereka heran, siapa yang pesan ayam? Lalu Jung Woo muncul, maka terjawablah pertanyaan mereka.


Usai makan, anak-anak main bola sedangkan Jung Sun dan Jung Woo bicara berdua.

Jung Woo: Mereka bersenang-senang.

Jung Sun: Anak buahku harus bersenang-senang.

Jung Woo: Ternyata kau punya perasaan.

Jung Sun: kau bisa kecewa. kau sendiri membangun penghalang. kau tidak akan terlalu kecewa.

Jung Woo: Aku membuat kesimpulan itu usai sering kecewa. Aku harus memisahkan orang yang bisa kupercaya dan yang tidak.

Jung Sun: Aku merasa terhormat kau memercayaiku.

Jung Woo: Bersikap baiklah. Jika kau mengecewakanku, aku makin sulit memercayai orang.

Jung Sun: Baik, Pak Park. Kenapa Anda meluangkan waktu Anda yang berharga untuk datang ke sini?

Jung Woo: Pernah dengar acara "Star's Favorite Dish"? Itu acara ragam SBC yang baru.

Jung Sun: Pernah dengar, tapi belum pernah menonton.

Jung Woo: Tontonlah. Pekan ini ada pertarungan antara dua koki hidangan Prancis. Tapi Chef Seo Dae Han mendadak harus pergi ke luar negeri. kau adalah penggantinya. Beruntung sekali.

Jung Sun: Terlalu dini mengatakan bahwa aku beruntung. Siapa koki yang satunya?

Jung Woo: Mereka tidak bisa memberitahumu. kau akan tahu begitu tiba di sana. Tamunya adalah Lee Deul Lae. Aktris paruh baya yang masih sangat terkenal. Jika dia memilih hidanganmu, itu akan menjadi kesempatan bagus.


Sutradara Min akhirnya duduk berdua dengan Hyun Soo untuk menyelesaikan semuanya. Ponsel Sutradara Min terus berbunyi, sutradara Min kesal, ia langsung menelungkupkannya.

Hyun Soo bertanya, apa yang diinginkan Sutradara Min? Bisakah mereka mencapai kesepakatan?

"Turuti aku. Itu kesepakatannya." Kata Sutradara Min.

"Anda tidak bisa mencari penulis lain meski menginginkannya sekarang. Ini drama bergenre. Logika cerita harus masuk akal, Anda juga harus melakukan penelitian."

"kau mengancamku, ya?"

"Aku menghormati Anda. Aku hanya meminta Anda untuk menghormatiku juga. Sudah bagus Anda mengubah naskah sesuai keadaan di set. Itu bagus."

"Aku akan memakai semua yang ada di naskahmu tanpa mengubahnya. Kita lihat saja rating pekan depan. Jangan menyesalinya."


Sutradara Min pergi dengan kesal, Hyun Soo juga kesal, kenapa Sutradara Min terus berpikiran negatif?!


Saat perjalanan kembali, Hyun Soo menghubungi Jung Sun tapi tidak diangkat. Jung Sun meninggalkan ponselnya di rumah, sementara ia di lapangan.

"Aku tidak menyukaimu. kau melakukan hal serupa seperti yang kulakukan kepadamu?" Gumam Hyun Soo.


Jung Sun pulang, mengambil minum lalu menyalakan Tv, terakhir mengecek ponselnya. Ia melihat ada panggilan tak terjawab.


Kyung sudah memeriksa jadwal staf tadi, syutingnya dimulai pagi-pagi sekali besok. Mereka pasti syuting adegan tambahan untuk episode besok.

"Aku mendengarnya dari sutradara. Pasti itu sulit untuk semuanya." Tanggapan Hyun Soo.

"Siapa yang tidak kesulitan di sini? Apa yang akan dia lakukan sekarang?"

"Sedap sekali. Aku suka minum kopi pada pukul sebegini."

"kau lari dari kenyataan."

"Tepat."


Jung Sun menghubungi Hyun Soo, Hyun Soo lalu masuk ruangannya untuk mengangkatnya.

"Halo, ini Lee Hyun Soo."

"Saya tahu."

"kau tahu yang tadi itu nomorku?"

"Aku yang seharusnya bertanya. Bagaimana kau tahu nomorku?"

"Aku mendapatkannya dari Won Joon. kau rewel sekali. Memang kenapa kalau aku tahu?"

"Apakah ada sesuatu?"

"Tidak ada. Maksudku.. Ada banyak yang terjadi. Aku bertemu dengan sutradara."

"Itu bukan bidangku. Aku tidak tahu harus bilang apa."

"Dengarkan saja."

"Sulit untuk mendengarkan saja. Aku laki-laki. Sudah naluriku untuk memecahkan masalah."

"Baiklah. Kalau begitu, aku bertanya kepada wanita saja. Kami pandai mendengarkan."

"Berarti tidak ada alasan khusus meneleponku?"

"Tidak ada."


Kalau begitu, Jung Sun mengucapkan selamat malam. Jangan lupa makan meski bekerja.

"Baiklah. Tidur yang nyenyak juga." Jawab Hyun Soo.


Setelah menutuptelfon, Hyun Soo mengulangi kata-kata Jung Sun tadi, "Jangan lupa makan meski bekerja.". Hyun Soo yakin Jung Sun sedang merayunya.

Ia lalu mengirim sesuatu.

"kau mau menyelesaikan masalahku?"

"Bagaimana caranya?"



Besoknya, Jung Sun terlihat berlari bersama Hyun Soo. Hyun Soo batuk-batuk. Jung Sun bertanya apa Hyun Soo mau menyarah?

"Tidak, aku akan terus berlari. Aku akan bekerja usai lari."

"Ada perbedaan besar antara membuat dan menonton drama. Tampaknya itu sangat sulit."

"kau seharusnya menyelesaikan syuting itu."


Hyun Soo langsung berhenti, ia tidak akan mengajak Jung Sun berlari jika mengetahuinya. Tapi.. Jung Sun terkejut saat mengetahui ia penulis utamanya kan?

Jung Sun hanya diam saja. Hyun Soo menyimpulkan, Jung Sun sudah tahu sebelum setuju tampil di acara itu? Jung Sun tidak menjawab, malah mengajak Hyun Soo kembali lari.


Ha Sung menemui Won Joon di taman, matanya masih sulit terbuka.

"Yang lain belum datang?" tanya Ha Sung.

"Belum. Mereka itu pemalas. Itu sebabnya aku mengumpulkan semua orang."

"Jangan mendadak membuat grup obrolan dan meminta kami pergi."


Kyung Soo dan Min Ho terlihat di kejauhan. Won Joon berteriak menyuruh mereka cepat. Kyung Soo protes, ia sedang lelah ini, kenapa dipanggil?

"Aku tidak lelah." Kata Min Ho.

"Aku amat menyukai pria ini." Tanggapan Kyung Soo.

"Sayang sekali, aku tidak menyukaimu." Jawab Min Ho.

"Astaga, dia adalah tipeku." Sanjung Ha Sung.

"Min Ho, kau sangat populer." Puji Won Joon.

"Ini tidak bisa disebut populer. Mereka menempatkanku di tengah perselisihan mereka."

Won Joon: Saat Chef Onh mulai muncul di TV, kita akan sendirian. Aku memanggil kalian kemari untuk menghidupkan semangat kerja sama kalian.

Yang lain bertanya dimana Jung Sun. Won Joon menjawab ia tidak menghubungi Jung Sun karena Jung Sun butuh istirahat.


Jung Sun menceramahi Hyun Soo lagi bahwa Hyun Soo akan makin lelah jika beristirahat. Hyun Soo harus berlari dengan kecepatan stabil.

"Cerewetmu belum hilang sama sekali."

"Kemampuanmu selalu sama karena kau menganggap ini cerewet."

"Kemampuanku selalu sama? Aku benci mendengar itu. Aku ingin menjadi seseorang yang lebih baik setiap harinya."

"Itulah masalah pencapaian dari sudut pandang pendidikan. Kenapa harus selalu menjadi pribadi yang lebih baik?"

"kau benar. Kenapa aku harus selalu menjadi pribadi yang lebih baik?"

"Kurasa itu yang berubah dari dirimu."

"Ya, itu yang berubah dari diriku."


Jung Sun megerti, pasti Hyun Soo sangat kesulitan karena Hyun Soo selalu membutuhkan rating tinggi. Karena kini sudah menjadi penulis, Hyun Soo harus lebih terkenal lagi--.

"Itu tidak benar. Aku tidak berusaha menjadi lebih terkenal, atau tertekan karena rating tinggi. Hanya saja.. drama yang kutulis membantu penonton menghadapi hari mereka."


Jung Sun: Bohong. Kalau begitu, untuk apa kau bersusah payah?

Hyun Soo: Ucapanmu menyebalkan sekali. kau jahat sekali. kau menjadi sangat sinis.

Jung Sun: Aku selalu seperti ini. Kurasa kau saja yang tidak tahu. Tolong lebih kenali aku.


Jung Sun mulai peregangan, "kau tidak mau lari? Memiliki tekad kuat saat kau berlari itu penting. Aku lebih dahulu."

"Aku juga!"

dan Hyun Soo berlari menyusul Jung Sun.


Tim God Soup berlari sambil mengatakan nama restoran mereka, "Good Soup. Good Soup. Good Soup."


Sementara Jung Sun dan Hyun Soo memilih berlari dalam diam.


Akhirnya mereka semua bertemu. Jung Sun bertanya, kenapa mereka berlari? Min Ho mencoba menjelaskan seperti apa yang Won Joon bilang tadi tapi belibet dianya.

Won Joon lalu memanggil Hyun Soo, Noona~~

Kyung Soo bertanya, Hyun Soo itu Noona-nya Jung Sun. Won Joon membantahnya, Hyun Soo itu penulis "Detektif Pembangkang", sudah ia bilangkan ia mengenalnya?


Lalu mereka saling membungkuk hormat. Ha Sung nyeletuk, lalu apa hubungan Hyun Soo dan Jung Sun. Yang lain menghentikannya, sementara Jung Sun dan Hyun Soo hanya bisa saling pandang. Won Joon mengalihkan percakapan dengan mengajak merek makan bersama.


Kyung Soo merasa aneh pada Jung Sun dan Hyun Soo yang sedang memesan untuk mereka.

Ha Sung: Apanya yang aneh?

Min Ho: Mereka saling menyukai.

Min Ho menjelaskan, ia sangat peka soal seperti itu. Mereka benar-benar saling menyukai. Kyung Soo mempermasalahkan beda usia diantara mereka.

Ha Sung: Memang itu penting?

Kyung Soo: Astaga, aku tidak bilang begitu. Aku sedang membicarakan tipe wanita yang dia suka.

Ha Sung: Lantas apa hubungannya dengan Hong Ah Nonna? Kukira mereka berpacaran.

Min Ho: Tidak, jelas tidak ada apa pun di antara mereka.

Ha Sung: Kalau begitu, aku akan menjadikan Hong Ah Noona milikku.


Kyung Soo mengaku kalau ia adalah penggemar Hyun Soo. Ha Sung menyela, bukannya yang Kyung SOo suka itu aktirnya ya? Shin Ha Rim. Kyung Soo jadi canggung.

Hyun Soo: Tidak masalah. Aku harus berterima kasih. kau penggemar aktor yang bermain di dramaku. Kuharap kau terus menonton drama kami.

Kyung Soo: kau sangat cantik.

Hyun Soo:Terima kasih. Aku harus menerima pujian itu sebelum ada orang yang membantahnya. hahaha


Kyung menghubungi Hong Ah karena tidak datang ke kantor padahal keadaan sedang genting. Hong Ah menjawab, tidak ada yang bisa ia lakukan. Pada akhirnya, Hyun Soo yang akan menulis semuanya.

"Tapi tetap saja, lebih baik kita membantunya menulis naskah."

"Dia didukung Pak Park. Apa pun yang dikatakan sutradara. perusahaan akan selalu mendukungnya."

"Diamlah, cepat kemari."

"Aku harus ke suatu tempat lebih dahulu."

"Ke mana?"

"Itu bukan urusanmu."


Ha Joon ternyata masih ada disana, main game. Ia meminta Kyung untuk memasakkannya Ramyeon.

"Kenapa aku harus melakukannya?"

"Karena aku lapar."

"kau seharusnya tidak sarapan mi instan."

"Ada nasi?"

"Ada."

"Tolong ambilkan."

"Baiklah."


Kyung Soo bergerak untuk mengambil nasi, tapi kemudian ia sadar, ia tertipu lagi. Ha Joon menjawab, marilah saling membantu.

"Yang kau bicarakan itu hubungan dua arah. Seharusnya kau yang membantuku saat ini."

"Pendapatanmu 100.000 dolar per tahun."

"Tidak banyak yang tersisa usai dikenakan pajak."


Kyung tiba-tiba membahas mantan istri Joon Ha dan itu membuat Joon Ha terdiam.

"Aku tahu kau harus menafkahi mantan istrimu juga. kau masih memberikan uang kepada mantan istrimu, tapi tetap menyuruh-nyuruh asisten penulis. Tapi kenapa pula aku menyiapkan makanan untukmu? Kejiwaanku terganggu atau apa? Pikirkan saja. Aku melakukan semuanya untuk semua orang. Tapi aku hanya asisten penulis."

"kau manis sekali."

"kau benar-benar mesum. Seleramu yang buruk soal wanita adalah penyebab kau menikah dengan wanita aneh. Itu juga yang membuatmu masih menafkahinya."

Kyung merasa bersalah, lalu ia menawari Joon Ha telur. Joon ha menjawab, ia juga terluka.

"Tepat sekali. Karena itu kutanya kau mau kugorengkan telur atau tidak."

"Bisa minta telur rebus saja? Aku mau dua."

Lalu mereka ketawa.


Hong Ah ternyata pergi menemui Jung Woo, ia memberikan hasil tulisannya.

"Ini naskah yang kutulis untuk drama harian. Aku bahkan menyerahkan ini pada Kontes Menulis HNC. Aku ingin Anda memeriksanya dan menjadikannya drama. Jika tidak menawariku kontrak, Anda akan menyesalinya nanti."

"Aku tertarik dengan keyakinanmu yang tidak beralasan."

"Tulisan Hyun Soo Eonni tidak populer. Anda mengetahuinya, tapi tetap mengangkatnya menjadi drama. Tapi aku penulis yang cepat dan alur ceritaku lebih populer."

"Tidak perlu mengkritik Penulis Lee untuk membuat dirimu menonjol."

"Aku sudah bilang kepada Hyun Soo bahwa karyanya tidak populer. Orang biasanya memilih untuk menunjukkan sisi baiknya saat ingin membuat dirinya menarik di mata seseorang. Tapi aku memilih kebalikannya. Itu langkah berani."

"Sangat berani."


Hong Ah ingin Jung Woo melihat ambisinya dalam mencapai keberhasilan meski harus menjatuhkan teman dekat sendiri.

"kau sudah mencapai tujuanmu. Aku akan mempertimbangkannya." Kata Jung Woo.

"Terima kasih."


Nyonya Yoo dan Daniel pergi ke Good Soup. Mereka bergandengan tangan.


Won Joon melihat artikel tentang Juri yang akan menilai makanan Jung Sun di acara kali ini. Won Joon mengatakan, dulu pamannya sangat menyukai wanita itu dan wanita itu  masih sama seperti dahulu.

"Hidangan apa yang kau akan buat?" Tanya Won Joon.

"Mereka tidak mau memberitahuku. Kupikir semuanya sudah ditentukan, tapi ternyata ini sulit. Menurutmu siapa koki hidangan Prancis yang satunya? Pasti orang yang kita kenal. Lingkungan kita kecil."

"Buatkan aku daftar hidangan potensial yang mungkin Lee Deul Lae sukai. Setidaknya aku ingin mengetahui seleranya."

"Baik, Chef."


Won Joon lebih mendekati Jung Sun, ia mulai membicarakan Hyun Soo. Apa Hyun Soo bilang? dia pacaran kah?

"Tidak. Konsentrasi dan pilihan. Saat ini aku memilih Good Soup. Aku berkonsentrasi pada Good Soup."

"Bagaimana jika dia pergi?"

"Dia pernah melakukannya. Jadi, aku tidak akan memulainya dengan mudah kali ini."


Jung Sun kemudian menemui ibunya dan Daniel di teras. Daniel berkomentar, Jung Sun makin memesona setiap ia melihatnya. Jung Sun berolahraga?

"Ya." Jawab Jung Sun, lalu ibu menyuruhnya duduk.

Ibu: Soo Jung sudah memberitahu ibu. kau akan masuk TV?

Jung Sun: Ya.

Daniel: kau akan langsung terkenal begitu mengudara. kau muda dan tampan. Aku seperti melihat masa mudaku.

Ibu: kau masih tampan. Aku menyukai pria tampan. Ayahnya Jung Sun tampan. Semua pria yang kukencani tampan. kau harus berterima kasih kepada Ibu. Menurutmu siapa yang memberimu wajah seperti ini?

Jung Sun: Kalian akan makan siang di sini?

Ibu: Ya, kali ini kami sengaja datang untuk makan siang di sini. Usai meminum teh ini.

Jung Sun: Lantas, nikmati makan siang dan kegiatan kalian.

Daniel: Benar juga. Terima kasih.


Ibu agak panik, kenapa Daniel harus repot mengatakan itu? Jung Sun tidak suka mendengar hal semacam itu.

Daniel: Seharusnya aku tidak seperti itu. Aku harus membayar utangku.

Ibu: Sudah kubilang tidak masalah.

Daniel: Sayang, ini tidak benar. Kenapa kau melarangku mengatakan hal yang kuinginkan di depan putramu seperti itu?

Ibu: Bukannya tidak mengizinkan. Itu tidak perlu saja.

Daniel: Akulah yang menentukan. Aku tahu ini tidak nyaman buatmu. kau sudah dewasa sekarang. Kurasa kau akan mengerti. Aku ingin berterima kasih. kau sungguh perhatian melakukan hal itu setiap ada pameran, jadi, aku harus berterima kasih.. kau tidak tahu maksudku?

Jung Sun: Tidak masalah.


Daniel marah, darimana Nyonya Yoo mendapat uang itu? Bukan Jung Sun yang mengirimnya, bukan? Kenapa berbohong? Kenapa memperlakukannya seperti orang bodoh?

"Aku membuat diriku tampak bodoh di depan Jung Sin."

"Jung Sun. Namanya Jung Sun, bukan Jung Sin. Kau tidak boleh mengubah nama putraku meski sedang marah."

"Baiklah, Jung Sun. Jung Sun. Jung Sun. Jung Sun. Jung Sun."


Daniel menjelaskan orang yang saling mencintai tidak boleh saling membohongi. Nyonya Yoo membantah, ia tidak berbohong, hanya mengubahnya saja. Nyonya Yoo menjelaskan Jung Woo lah yang mengirimkannya karena Jung Woo dan Jung Sun itu sudah seperti saudara.

"Jadi, uang itu berasal dari putramu untuk menaikkan harga dirimu? Lalu bagaimana denganku? Kenapa kau tidak menaikkan harga diriku?"

"Aku menaikkan harga dirimu. Aku bahkan melibatkan atasan putraku. Apa lagi yang bisa kulakukan?"

"Aku masih marah kepadamu."

"Sayang, kau aneh. kau marah di waktu yang tidak pas. kau marah usai menyantap semua makanan, bukan di awal?"

"Aku tetap harus makan. Aku pergi sendiri saja."

Daniel meninggalakn Nyonya Yoo dan itu membuat Nyonya Yoo bergumam,

"Bagaimana pekerja keras sepertiku menganggap dia sebagai pasangan?"


Ibu kembali masuk dan Jung Sun menunjuk ke atas lalu naik duluan. Ibu bergumam, tentu saja Jung Suntidak akan diam.

"kau sulit sekali dihadapi. Ibu merasa seperti guru yang ketahuan berbuat salah."

"Jangan mencoba berbohong lagi. Aku sempat memikirkan siapa yang meminjami Ibu uang. Yang terburuk adalah seseorang yang kukenal. Kuharap tidak seperti itu."

"Bukan begitu. Kenapa ibu meminjam uang dari seseorang yang kau kenal? Daniel yang memberi Ibu uang. Gaji dosen memang tidak banyak, tapi dia memberi ibu uang. Ibu menabungnya."

"Ibu sungguh membutuhkan kekasih?"

"Memang kau mau tinggal dengan ibu selamanya?"

"Tidak bisa hidup sendiri saja?"

"Ibu tidak mau hidup sendiri. kau tidak mau tinggal dengan ibu, tapi pria-pria itu berbeda. Meski hanya sebentar, mereka mencintai ibu."

"Cinta yang begitu hangat. Ibu pernah kecewa, tapi tidak jera?"

"kau tidak mau mengawetkan pasta hanya karena takut belatung? Suami dan istri hidup bersama dari bara cinta yang pernah mereka rasakan. Semua hubungan hambar. Tapi dengan kekasih, meski sebentar, setidaknya bara itu ada."

"Baiklah. Percakapan kita ini tidak akan ada titik temu. Sekarang, beri tahu aku. Siapa yang meminjami Ibu uang?"

"Ibu bilang itu bukan pinjaman. Kenapa tidak percaya ibumu sendiri?"
>


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search