Sinopsis Man To Man Episode 9 Part 1
Sumber Gambar : jtbc
"Ada satu cara dimana Anda bisa membantu. Butuh uang buat melaksanakan rencananya. Dalam kurs dolar AS. Lima juta dolar." Kata Seol Woo.
Un Gwang terkejut mendengar nominalnya. Seol Woo menjelaskan jumlah itu hampir setara enam miliar won soalnya ada masalah dengan dana yang diharapkan dari Badan Intelijen Nasional (BIN).
"Berarti... Jika kau memiliki uang itu, kau bisa benar-benar menyelamatkan Ayah Do Ha?" Tanya Un Gwang.
"Menimbang situasi jaksa Lee Dong Hyun, dan Ayah Do Ha yang dijebak, mereka hanya bisa diatasi jika misi ini sukses."
"Kapan kau membutuhkannya?"
"Siang besok. Tidak ada gunanya kalau terlambat."
Do Ha menyuruh Un Gwang melupakan saja, mereka tidak bisa mempercayai Seol Woo untuk meminjami dia. Tapi Un Gwang tanpa diduga menyetujui itu, ia akan meminjamkan uang itu.
"Kenapa aku mencari uang? Untuk situasi seperti ini." Ucap Un Gwang.
Do Ha khawatir, apa Un Gwang sungguh baik-baik saja? Un Gwang juga ragu tapi kemudian ia yakin lagi tapi mendadak ragu lagi.
"Oppa, jangan memaksakan diri. Aku yakin ada cara lain. Apalagi selama ini kau sangat kerja keras menghemat uang itu. Kau seharusnya tidak menggunakannya pada situasi seperti ini.
" "Situasi seperti ini"? Aku bisa menggunakannya pada "situasi seperti ini". Ini 'kan demi kau. Ini demi keluarga kita. Uang itu tidak penting."
"Oppa..."
"Apalagi, ini untuk negara. Ini digunakan untuk kebaikan. Jangan merasa tak enak. Aktor negara, Yeo Un Gwang, bisa menggunakan 5.000.000 dolar demi negara ini."
Do Ha minta maaf juga berterimakasih. Un Gwang menjawab tidak apa-apa dan meminta Do Ha berhenti mengatakan hal itu, toh ia cuma meminjamkan uang saja. Terlebih Seol Woo itu anggota BIN jadi tidak mungkin menipunya.
"Tapi kau mana bisa meminjamkannya padanya begitu saja. Aku ini dari kecil selalu dikelilingi rentenir dan keyakinan seperti itulah yang paling tidak berguna dalam hal meminjamkan uang."
"Jadi, apa yang berguna?"
"Jaminan yang bisa diandalkan."
"Jaminan?"
Do Ha mendatangi Seol Woo, ia menyampaikan perihal Un Gwang yang mau meminjamkan uangnya.
"Baiklah." Jawab Seol Woo.
" "Baiklah"? Kau kedengarannya seperti dia yang mengembalikan uangmu."
"Aku tahu dia pasti setuju, karena ini demi kau."
"Apa itu taktik lain?"
"Akan kupastikan ayahmu segera dibebaskan."
"Hmm... Taktik... Tugas... Baiklah. Lagipula hanya kaulah pilihanku sekarang. Tapi aku punya syarat. Kau sudah menimbulkan banyak masalah. Jadi kami butuh jaminan. Barang apa yang berguna di ruangan ini? Hanya ada satu hal. Korbankan tubuhmu ke kami."
Do Ha menunjukkan surat perjanjian yang harus Seol Woo tandatangani. Surat itu ia tulis dengan tangannya sendiri.
"Kau akan kembali sebagai Kim Guard dan tetap bersama Oppa dan melindunginya. Jika kau menghilang tanpa sepatah kata lagi, aku akan memposting tentang kau dan BIN beserta fotomu dimana-mana." Lanjut Do Ha.
"Aku punya misi dalam dua hari..."
"Misi itu. Kau harus melaporkan apa yang kau lakukan, kapan, di mana, dan bagaimana caranya. Seorang pengutang tidak boleh menjaga rahasia. Itulah syarat untuk meminjamimu 5.000.000 dolar."
Song Yi bertanya soal Ayah Do Ha. Do Ha bilang sudah mencari tahu. Song Yo takut, bagaimana coba ayah Do Ha bisa dijebak atas pembunuhan? Ayah Do Ha itu aslinya lemah dan sangat peduli.
"Kepolisian pasti salah paham. Dia akan bebas begitu mereka meluruskannya, 'kan?" Lanjut Song Yi.
"Sepertinya tidak sesederhana itu. Kim Seol Woo-ssi bilang sepertinya serius."
Song Yi terkejut mendengar Seol Woo sudah kembali, ia bertanya lagi, apa Seol Woo kembali bekerja karena Do Ha?
"Bukan, ini karena ayahku. Un Gwang Oppa yang menyuruhnya kembali kerja."
"Jika dia kembali karena ayahmu, berarti itu juga karena kau."
"Bukan begitu. Memang itu jugalah tugasnya. Pokoknya, ini rumit."
"Kau sungguh baik-baik saja, bekerja dengan dia lagi? Firasatku tak enak. Tidak baik bagimu bertemu dengannya lagi. Dia itu tipe pria jahat."
"Tidak, dia itu memang jahat. Berbahaya juga. Sungguh aku hanya akan bekerja."
Seol Woo memperhatikan banyak foto yang ia susun di atas meja.
Setelah selesai, ia mengambil kertas kontrak dari Do Ha, serta mengingat lagi bagaimana Do ha tadi menjelaskannya. Tiba-tiba Seol Woo tersenyum.
Tae Ho sedang di tempat Sharon, ia minum wine sambil memikirkan tawaran Seung Jae untuk bergabung dengannya. Juga soal Sharon.
Sharon yang ada disampingnya menanyakan apa yang sedang ia pikirkan. Tae Ho hanya menjawab keadaan jadi sedikit rumit. Sharon paham, Informasi rahasia lagi? Sesuatu yang tidak bisa Tae Ho ceritakan padanya?
Tae Ho membantahnya. Tae Ho bertanya pada Sharon, menurut Sharon apa yang lebih penting, uang atau kehormatan?
"Tentu saja uang. Di saat-saat seperti ini, kau bisa membeli kehormatan pakai uang. Tapi sejak aku bertemu denganmu, pendapatku berubah. Aku menyadari pria yang terhormat yang tak mudah disuap itu pria yang seksi."
Seung Jae bercerita kalau ia sudah bertemu Tae Ho. Mi Eun menyuruh suaminya itu untuk bilang padanya jika butuh sesuatu, entah buat hal baik atau buruk, pasti mudah memanfaatkan Sharon..
"Tapi ini bisa membahayakan temanmu, Sharon."
"Keluarga lebih diutamakan daripada teman."
Jae Young menghampiri mereka. Sekrang Seung Jae sudah mengijinkan Mi Eun untuk bersama Jae Young. Jae Young meminta agar ibunya jangan sakit lagi.
"Ya. Ibu takkan sakit lagi. Ibu akan berada di sisimu mulai sekarang." Jawab Mi Eun sambil memeluk puteranya.
Se Hoon membangunkan Un Gwang, mengingatkan kalau akhir minggu ini mereka harus menggaji para aktor dan staf untuk persiapan syuting. Un Gwang bertanya berapa banyak yang mereka butuhkan.
"Tidak banyak. Setidaknya satu miliar won." Jawab Se Hoon.
Un Gwang langsung bangun mendengarnya. Ia mendadak marah-marah, "Hei, brandal. Memangnya satu miliar won atau lima juta dolar itu tidak sedikit apa? Satu miliar won! Lima juta dolar."
"Astaga! Katamu kau akan berinvestasi! Kau berjanji menginvestasikan uangnya! Aku ingin berhenti, tapi kau bilang akan berinvestasi."
Un Gwang berhenti, ia ingat memang ia yang mengatakannya, ia yang menjanjikan semua itu, Satu miliar won dan 5.000.000 dolar.
"Buat apa 5.000.000 dolar?" Tanya Se Hoon.
Namun Un Gwang malah menjewernya, "Tidur saja kau. Andai saja ini cuma mimpi."
Un Gwang menangisi uang 5 juta dolar-nya.
Seol Woo datang untuk kembali bekerja. Mereka bertanya, apa Seol Woo sudah baikan dengan Un Gwang. Seol Woo yang tidak tahu apa-apa bingung ditanya seperti itu.
"Kalaupun kau marah, kekerasan itu agak-- memang hal yang tepat. Kau keren." Ucap Sang Sik dan ia mengingatkan kalau hari ini tidak ada jadwal.
Un Gwang keluar bersama Se Hoon. Un Gwang tersenyum, menanyakan apa SeolWoo sudah merenungkannya, kondisi Do Ha juga agak...
"Aku telah memutuskan mengikuti keinginannya." Potong Seol Woo.
Senyum Un Gwang langsung sirna. Seol Woo melihat jam tangannya, sudah waktunya pergi, maka ia mengajak Un Gwang bergegas.
Un Gwang menjelaskan pada yang lain kalau ia dan Seol Woo akan ke bank berdua. Sang SIk akan menyiapkan mobil tapi langsung ditolak oleh Un Gwang.
Se Hoon bertanya pada Sang Sik, kenapa Un Gwang mendadak pergi ke bank?
"Sepertinya Kim Guard memanfaatkan dia buat dapat uang. Kemarin dihajar, sekarang dirampok." Ujar Sang Sik. Yang lain terkejut mendengarnya, HEOL~
Petugas Bank-nya adalah SONG JONG KI, yey akhirnya muncul juga~ . Selama Jong Ki memeriksan, Un Gwang berusaha membujuk Seol Woo, "Tapi, tidak biasa bagi agen rahasia BIN meminjam dana untuk misi dari orang yang dia kenal, 'kan?"
"Ya."
"Jadi maksudku begini, orang sedekat kau dan aku seharusnya tidak saling meminjamkan uang..."
Seol Woo mendadak menggenggam tangan Un Gwang dan menatap lurus ke matanya. Seol Woo akan menepati janjinya dan mengembalikan uang Un Gwang, ia bahkan memanggil Un Gwang "Hyungnim" untuk pertama kalinya.
Kemesraan mereka dibuyarkan oleh Jong Ki, ia menjelaskan bahwa Permintaan transfer Un Gwang sebesar 5.000.000 dolar yang pada nilai tukar saat ini setara enam miliar won, telah dikonfirmasi. Seol Woo lega mendengarnya.
"Apa harus pas 5.000.000 dolar? Film yang kami produksi membutuhkan sekitar satu miliar won minggu ini..." Ucap Un Gwang yang langsung mendapat pelototan dari Seol Woo.
Jong Ki memanggil Un Gwang lagi. Un Gwang menyimpulkan kalau Bank-nya bermasalah jadi transfernya tidak bisa dilakukan. Tapi ternyata Jong Ki cuma menyampaikan bahwa ia sudah mengonfirmasi saldo Un Gwang dan sekarang hanya tersisa 1 milyar won.
Un Gwang tertawa pahit, "Sisa uangku masih cukup. Aku ini pria yang tidak kekurangan apapun."
Jong Ki kemudian meminta Un Gwang menekan PIN-nya untuk memproses transfernya. Un Gwang ragu menekannya, dan sebelum menekannya ia mengajukan satu syarat untuk Seol Woo.
Do Ha mengunjungi ayahnya di Lapas. Tuan Cha meyakinkan Do Ha kalau kali ini ia tidak bersalah. Do Ha malah bertanya bagaimana ayahnya bisa mengenal korban.
"Begini, karya seni yang dia tangani sangat mahal harganya. Jadi Ayah mengantarkan karya seninya buat dapat uang."
"Barang mahal?" Do Ha menatap penuh kecurigaan.
"Bukan seperti itu! Ayah tidak membunuh orang buat dapat uang! Tolong percayalah Ayah kali ini. Ayah sungguh tidak melakukannya. Ini sangat tidak adil."
"Kalau memang bukan Ayah, aku yakin kepolisian akan mengetahuinya."
"Tapi mereka merekayasa bukti. Sepertinya ada konspirasi. Kau tahu yang mencalonkan diri sebagai Walikota Seoul, Anggota Kongres Baek In Soo, bukan? Dia kenal almarhum Robert Yoon dan Ayah juga mengenalnya, jadi dia mungkin bisa membantu."
"Nanti kucari cara. Aku sudah menitipkan baju hangat ke petugas sama uang buat Ayah. Jaga diri Ayah."
"Ya. Terima kasih. Ayah juga minta maaf."
Tuan Cha menanyakan hubungan Do Ha dengan Seol Woo. Do Ha menjawab kalau hubungan mereka sudah berakhir, ia mengatakannya tanpa memandang ayahnya.
"Itu pasti karena ayahmu seperti ini."
"Sudahlah. Apapun itu, Ayahlah penyebab Ayah sampai masuk sini, jadi bertobatlah selama disini.. Kumohon."
Seung Jae dan Anggota Kongres Baek menonton berita soal kaburnya ki Chul saat diinterogasi.
"Apa dia akan menimbulkan lebih banyak masalah lagi?" Tanya Seung Jae.
"Jangan khawatir. Itu tidak akan terjadi. Sekretaris Seo itu, sempat meneleponku. Dia meminta satu kesempatan terakhir. Katanya dia akan membawa ukiran kayu dan melenyapkan Agen Ghost K."
"Jadi?"
"Dia akan mempertaruhkan hidupnya, jadi kita bisa berharap, dia membawakan hasil pada kita. Begitu sudah beres, kita akan menyingkirkannya. Mana bisa kita memakai seseorang yang wajahnya sudah masuk TV sebagai Agen Operasi Tertutup?"
"Seseorang yang telah terekspos memang tidak ada gunanya lagi."
Sementara itu, Seol Woo memasukkan uang itu ke Black Auctoin, ia mengucapkan terimakasih pada Un Gwang. Lalu Un Gwang menajaknya bersulang agar misi mereka sukses.
"Jangan lupakan apa janjimu." Ucap Un Gwang.
"Haruskah kau bertemu dengannya?" Tanya Seol Woo dan Un Gwang menangguk.
Kilas Balik...
Lanjutan saat Un Gwang mengunjungi Seol Woo untuk mengajaknya minum. Un Gwang menanyakan bagaimana bisa Mi Eun berhubungan dengan BIN?
"Misiku saat ini terkait dengan Songsan." Jawab Seol Woo.
"Misi yang baik atau yang buruk?"
"Ada sesuatu yang harus kau ketahui. Tentang dua kecelakaan saat syuting. Aku menduga, CEO Songsan, Presedir Mo meminta jasa pembunuh bayaran."
"Membunuhku? Kenapa?"
"Dari yang kulihat, Song Mi Eun-ssi masih berharap padamu. Presedir Mo itu orang berbahaya yang akan melakukan apapun, termasuk pembunuhan untuk menyingkirkan siapapun yang menghalanginya. Demi keselamatan kalian berdua, tolong jangan temui dia atau berhubungan lagi dengannya.
Kilas Balik Selesai...
Un Gwang harus memastikan sesuatu. Seol Woo mengingatkan, jika Seung Jae tahu mereka bertemu, mereka berdua bisa dalam bahaya.
"Itulah sebabnya kau perlu mengaturnya agar kami bisa diam-diam bertemu. Kau ini. Kau sudah janji tadi di bank. Apa kau berubah pikiransekarang karena kau sudah dapat uangnya? Kau saja memanggilku "Hyungnim" dengan mata berkaca-kaca. Berarti kau tidak tulus."
"Aku akan menepati janjiku."
Do Ha datang, Un Gwang lalu menyuruhnya untuk makan ayam juga. Do ha memandang Seol Woo sekilas lalu beralih pada Un Gwang, ia kembali minta maaf.
"Sudah kubilang jangan bilang begitu di depan ayam dan bir. Nah. Makan pahanya." Ucap Un Gwang sambil menyuapkan paha ayam ke Do Ha.
Seol Woo tepat saat itu berkata bahwa ia sudah melacak ponsel Mi Eun dan menemukan lokasinya. Un Gwang refleks meletakkan paha ayam yang hampir sampai ke mulut Do Ha kembali ke wadahnya.
"Oh. Cepat juga." Ujar Un Gwang.
"Misinya sudah dimulai?" Tanya Do Ha.
"Tidak, bukan begitu." Jawab Un Gwang.
"Kita butuh rencana sederhana agar bisa bertemu sambil menjaga keamanan." Jelas Seol Woo pada Un Gwang.
Mi Eun bermain dengan Jae Young. Mereka berdua diawasi oleh supir yang selalu mengikuti kemanapun mereka pergi.
Mi Eun bertanya pada puteranya, lebih suka mobil atau robot. Puteranya menjawab robot, tapi yang terkuat di alam semesta adalah Dark Death!
Sementara itu, Un Gwang diam-diam memasang perangkat pada mobil Mi Eun. Seol Woo yang ada di dalam mengaktifkan perangkat itu setelah mendapat laporan dari Un Gwang.
"Pemancar sinyal elektromagnetik sudah aktif." Kata Seol Woo.
Dan mendadak alaram mobil Mi Eun berbunyi. Petugas memanggil pemilik mobil untuk mematikan alaram. Mi Eun melirik supirnya, si supir mengerti dan segera ke parkiran.
Seol Woo sengaja menabrak supir itu dan mengambil kunci mobil, tapi supir itu tidak sadar. Seol Woo lalu memberikannya pada Do Ha.
Do Ha berjalan seolah tak mengenal Seol Woo, mereka menuju arah berlawanan. Do Ha memberi laporan mengenai keberadaan Mi Eun.
Seol Woo menemui Mi Eun, "Mohon luangkan waktu Anda." Pinta Seol Woo.
Si supir kebingungan karena kuncinya mendadak tidak ada di saku, sedangkan petugas menyuruhnya cepat karena banyak pelanggan mengeluh.
Un Gwang akhirnya bisa menemui Mi Eun. Mi Eun merasa tersinggung Un Gwang muncul seperti ini. Un Gwang menagu ada yang ingin ia pastikan. Jika menyangkut investasi film, Mi Eun menjawab tidak ada yang perlu dikatakan.
"Tidak. Ini soal masa dulu. Soal alasan kenapa kau meninggalkanku." Jawab Un Gwang.
Sementara Mi Eun dan Un Gwang bicara, Seol Woo mengawasi Jae Young. Tak lama kemudian Do Ha menghampiri, ia melapor kalau kuncinya ia taruh di tempat barang temuan. Seol Woo melihat jam-nya, lalu ia berkata pada Un Gwang bahwa waktunya cuma 5 menit.
"Apa bertemu dengan wanita itu termasuk dalam misi?" Tanya Do Ha.
"Itu ketentuan tambahan untuk pinjaman 5.000.000 dolar."
"Aku sungguh tidak suka Un Gwang Oppa yang seperti ini. Apa gunanya menemui seseorang yang meninggalkanmu? Malah kelihatan bodoh kalau masih berharap." Ucap Do Ha sambil memandang Seol Woo.
"Itu tidak penting dan mungkin berbahaya."
"Ada alasan lain menyusun rencana ini untuk membiarkan mereka bertemu, 'kan?
Un Gwang ingin memastikan, alasan Mi Eun meninggalkannya pasti ada hubungannya dengan pecelakaan itu, bukan?
"Menurutmu apa? Aku memilih uang karena cinta. Itu saja."
"Lihat mataku dan katakan lagi."
Lama Un Gwang menatap Mi Eun. Dan mata Mi Eun berkaca-kaca, Eun Gwang menyimpulkan kalau Mi Eun sedang berbohong padanya.
Do Ha merasa mereka butuh lebih banyak waktu. Haruskah ia temui supirnya dan mengulur waktu?
"Kita akan melanjutkan sesuai rencana. Aku sudah janji padanya lima menit." Jawab Seol Woo.
Do Ha beralasan 5 menit terlalu singkat untuk mengatakan semua yang Un Gwang pendam di hatinya. Seol Woo membalas, Waktu tidak ada artinya. Do Ha bertanya, lalu kenapa tidak berarti saat Un Gwang mencoba mendapat kejelasan?
"Karena membicarakannya tidak akan mengubah apapun."
"Maksudmu, berbicara tidak ada artinya? Jadi itu sebabnya kau pergi tanpa bilang apa-apa."
"Itulah pilihan terbaik demi keselamatanmu dan juga demi aku."
Seol Woo pergi lagi karena waktu 5 menit sudah habis, ia akan menjemput Mi Eun.
Un Gwang tidak peduli apapun yang dilakukan Seung Jae untuk menggagalkan film-nya. Ia berjanji akan menyelesaikan film itu, ia tidak akan pernah mundur lagi.
"Inilah saran terakhirku. Jangan menantang suamiku. Juga, jangan pernah mendatangiku lagi."
Setelah mengatakannya, Mi Eun pergi meninggalkan Un Gwang dan melewati Seol Woo yang mendekat. Seol Woo membiarkan Un Gwang sendirian, ia tidak buru-buru mendekatinya.
>
EmoticonEmoticon