-->

Sinopsis Pounding Spike 2 Episode 6

- Desember 11, 2016
>
Sumber Gambar dan Konten dari Sohu TV

Sinopsis Pounding Spike 2 Episode 6

-= Episode 6 – Kompetisi =-



Hae Sung tidak mau main bersama mereka karena menurutnya kemampuan mereka sejajar dengan anak SD. I Ra kesal dan hendak memukul Hae Sung untuk anak-anak sigap dan segera memisahkan mereka.

Hae Sung melepaskan diri dari I Ra. I Ra kesal tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Hae Sung kemudian pamit karena ada kelas.

Hyun Sung memuji I Ra yang mampu menahan emosinya tadi. 




Hae Sung tak sengaja melihat Da Won sibuk latihan dan itu membuatnya tersenyum. Tapi tidak lama karena ada yang penelfonnya, pelatihnya di KD agensi. Pelatih ada di kantin dan meminta Hae Sung menemuinya.

Da Won berhenti, ia memegangi kakinya yang mungkin masih terasa sakit.





Pelatih mengomentari kalau kantin disana tepat sekali, nyaman dan berisik, pas sekali untuk bicara. Hae Sung bertanya, apapelatih datang untuk bicara dengannya?

“Tentu saja. Apa kau pikir aku kesini hanya untuk makan?”

Pelatih memulai bicaranya tapi Hae Sung tidak fokus, ia melihat Da Won yang baru datang. Ia bahkan melambai pada Da Won. Akhirnya pelatih menyadari kalau Hae Sung tidak mendengarkan dan ia menegur Hae Sung.

“Maafkan saya. Ah.. apa yang barusan Anda katakan?”

Pelatih akan mengatakannya kembali dari awal, kali ini ia meminta Hae Sung untuk mendengarkan dengan baik. Hae Sung bertanya kembali, apa pelatih datang untuk bicara dengannya?

“Oke, mulai dari situ. Kau pikir aku datang kemari hanya untuk makan? Apa ini restaurant terkenal?”

Hae Sung kembali melihat Da Won membuat pelatih emosi. Dan pada akhirnya menyuruh Hae Sung untuk makan saja sana sama Da Won. Hae Sung menganggap itu ;erintah, maka ia berterimakasih dan pergi ke Da Won padahal maksud pelatih adalah untuk menggertak hae Sung.




Hae Sung menanyakan keadaan kaki Da Won lalu menyuruh Da Won untuk lanjut makan. Pelatih menyusul Hae Sung, ia terus mencoba mengulangi kata-katanya tadi tapi Hae Sung masih saja terus fokus hanya pada Da Won.




Pelatih akan pergi, ia berpesan agar Hae Sung menghubunginya jika berubah pikiran (mau kembali menjadi atlet professional). Sebelum pergi, pelatih menanyakan siapa Da Won. Hae Sung tersenyum dan menjawab kalau Da Won adalah teman sekelasnya.

“Teman sekelas? Kau bercanda?”

Pelatih mengoreksi, melihat Hae Sung tadi, pasti Da Won adalah kekasih Hae Sung. Hae Sung hanya tersenyum, palatih bertanya, apa Hae Sung menyukai Da Won atau malah Hae Sung memutuskan kuliah demi Da Won?

“Setelah penetapan kelas kami mulai bertemu.”

“Berarti benar kau menyukainya, kan?”

Hae Sung tidak membantahnya juga tidak menyangkalnya, ia hanya tersenyum. Pelatih bertanya lagi, Beneran suka Da Won?




Dan sepertinya Hae Sung masih tidak menjawabnya bahkan setelah pelatih pergi pun, Hae Sung terus saja tersenyum sambil mengingat pertanyaan pelatih itu.

Si gendut dan Si kurus menanti kedatangan Hae Sung dan saat Hae Sung tiba mereka pura-pura tidak sengaja bertemu. Kali ini Hae Sung menanggapi mereka, ia bahkan menjawab saat mereka bertanya dan meminta bantuan mereka. Hae Sung ingin meminjam buku di perpustakaan tapi ia tidak tahu prosedurnya.




Si kurus tahu, dengan senang hati ia akan menunjukkannya pada Hae Sung. Hae Sung jalan duluan, Si kurus akan mengikutinya namun rambutnya dijambak oleh si gendut,

“Apa kau sadar? APa kita beneran mahasiswa sini? Kau punya Kartu Tanda Mahasiswa untuk masuk perpus?”

Si kurus sadar kemudian mereka mencari-cari alasan agar tidak menemani Hae Sung. Untung Hae Sung tidak curiga dan tidak masalah jika mereka tidak bisa menemani.

Si gendut menyesal padahal kesempatan ada di depan mata.




Hae Sung minta bantuan pada Jin Ha dan Won Ryong. Mereka dengan senang hati menjelaskan aturannya. Hae Sung mengucapkan terimakasih.

Won Ryong menggunakan kesempatan ini untuk lebih dekat, ia minta ijin memanggil Hae Sung dengan sebutan “Hyeong”, walaupun mereka sama-sama mahasiswa baru tapi Hae Sung 3 tahun lebih tua dari ia. Hae Sung menangguk setuju.

Selanjutnya mereka membahas mengenai I Ra yang marah kemarin karena kata-kata Hae Sung. Mereka kan satu kampus, jadi kalau misalkan ada pertandingan dan mereka kalah apa Hae Sung tidak malu?

“Jadi.. Apa!”

Won Ryong dan Jin Ha tersenyum.




Mereka membawa Hae Sung ke tempat makan malam tim. Disana sudah ada I Ra, Hyun Sung dan Han Sol. I Ra menuangkan minuman untuk Hae Sung dan mengajaknya bersulang. Hae Sung menerima minumannya dan bersulang dengan yang lain tapi ia tidak meminumnya.

Hae Sung tidak minum alcohol, ia ingin menjaga tubuhnya. Tapi aura permusuhan antara dirinya dan I Ra masih terasa.




Mereka melanjutkan minum-minumnya dan I ra sudah mabuk, ia menceritakan kejadian sebenarnya kalau bukan Da Won yang meminta Ah Reum untuk menaggantikannya, semua itu ide Ah reum yang merasa kasihan pada adiknya.

I Ra juga menjelaskan kalau ia memohon pada pemimpin tim pemandu sorak agar Da Won diberi kesempatan kedua. Jadi ia menuntut Hae Sung untuk berterimakasih padanya.

“Da Won mengikuti audisi pemandu sorak memangnya demi siapa? Kenapa aku harus berterimakasih?!”




Won Ryong membangunkan I Ra yang masih molor karena mabik kemarin padahal mereka ada pertandingan melawan Hae Sung hari ini. I Ra terkejut, Apa?




Setelah mereka berkumpul di lapangan, I Ra menuntut, siapa yang bilang ada pertandingan. I Ra lah yang bilang semalam karena mabuk. Tapi sekarang I Ra menyesali dan memarahi Won Ryong yang tidak menghentikannya semalam.

Berbeda dengan pertandingan persahabatan kemarin, karena Hae Sung saat ini ikut main maka banyak penonton yang datang, mereka semua adalah fans-nya Hae Sung.




Pertandingan di mulai, semua berteriak saat Hae Sung melakukan servis yang mencetak sekor.




Sementara Hae Sung – I Ra bertanding. Da Won menunjukkan kemampuannya pada tim pemandu sorak. Dari awal mereka memberitahu kalau Da Won tidak usah berharap banyak.

“Sambil mempersiapkan untuk audisi ini, Saya berpikir dengan hati-hati, kenapa saya memutuskan untuk bergabung dengan Icarus. Awalnya, ini adalah jalan saya untuk mendekati seseorang. Tapi sekarang berbeda. Saat saya menonton pertandingan persahabatan voli kemarin, saya terpesona dengan penampilan sunbae-nim semua. Saya sangat tertarik dan ingin bergabung. Sangat ingin bergabung.  Saya berharap dapat menjadi seperti sunbae-nim sekalian.”

Da Won selesai dan mereka memintanya untuk mulai nge-dance.

Hae Sung Oppa, tunggu aku. Aku pasti lolos audisi ini.”




Da Won menunjukkan keahliannya dan berhasil membuat panitia terkesan sama saat Ah Reum yang melakukannya.

Da Won lega setelah keluar dari ruang audisi. Ia menuju ruang kuliah dengan gembira tapi tak menemukan Hae Sung disana di ruang lain pun Hae Sung tidak ada. Di taman, Hae Sung juga tidak ada.




Da Won berjalan dengan lunglai, asisten departemen menyapanya, mengingatkan kalau nanti malam ada acara kumpul-kumpul bersama mahasiswa baru. Ia mencentang nama Da Won dan Hae Sung.

“Han Da Won okey, Dong Hae Sung okey.”

“Asisten, anda tahu dimana Hae Sung Oppa?”

Asisten mengangguk.


Da Won menuju lapangan voli, ia melihat Hae Sung sedang bermain. Hae Sung sangat senang saat mencetak skor dan itu membuat Da Won terpesona.





>


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search