Sumber Gambar dan Konten dari tvN
Sinopsis Drinking Solo Episode 15 Part 2
Ki Bum ketiduran, tiba-tiba perut Dong Young mengeluarkan suara keras. Ki Bum kaget dan refleks berteriak, suara apa itu?!
Tapi
kemudian ia sadar kalau ia sedang berada di ruang kelas, jadinya ia melanjutkan
ngobrol dengan Dong Young lewat sms. Dong Young mengajak Ki Bum pergi makan.
Ki Bum
melihat Chae Yeon masih terus belajar. Ia menghentikan Dong Young yang akan
berdiri, ia bertanya apa Chae Yeon pergi makan saat ia ketiduran tadi?
"Tidak,
dia terus belajar seperti itu sepanjang waktu. Kalau terus begitu, jamur bisa
saja tumbuh di kursi yang dipakainya." Balas Dong Young.
Ki Bum
khawatir karena Chae Yeon melewatkan makan. DOng Young tak peduli, ia mengajak
Ki Bum untuk cepat-cepat.
Setelah sampai di pintu, Ki Bum mengirim pesan pada Chae Yeon guna mengajaknya makan bersama. Chae Yeon tidak mau.
"Kenapa dia belajar seolah hidupnya
bergantung pada hal itu?" Batin Ki Bum.
Ha Na dan Jung Suk menatap sebuah lukisan. Itu adalah karya Na Yoon Chan, Judulnya "Telah Menjadi Kenangan". Ha Na penasaran apakah dia terkenal.
"No Geu
Rae. Kau tidak tahu siapa Na Yoon Chan? Dia seorang bintang baru pada dunia
seni beberapa waktu terakhir."
Ha Na
terkejut dengan reaksi Jung Suk itu, ia dengan senyum menjawab kalau ia
benar-benar tidak tahu banyak soal itu.
"Ayo
kita berpisah." Ujar Jung Suk tiba-tiba.
Alasan Jung Suk adalah karena ia tidak bisa melanjutkan hubungan mereka sebab Ha Na tidak memenuhi standarnya. Jadi anggap saja hubungan mereka selesai.
Ha Na masih
belum percaya mendengarnya. Jung Suk lalu menjelaskan lebih, sekalipun ia sudah
tahu kalau ha Na tidak memenuhi standarnya, tapi ia tidak mengira akan separah
ini.
"Aku rasa
kita tidak akan bisa mengatasi perbedaan kita. Jadi, ayo berhenti
membuang-buang waktu."
Jung Suk
memutuskan hal ini sepihak tanpa mempertimbangkan tanggapan Ha Na. Ia malah
meninggalkan ha Na disana.
Dong Young dan Ki Bum makan ramen di depan minimarket, Ki Bum bertanya, kenapa Gong Myung tidak mau makan. Dong Young menjelaskan kalau Gong Myung tidak nafsu makan dan bilang hanya ingin belajar.
"Dia
benar-benar serius, ya?"
"Sepertinya
begitu. Kondisi Gong Myung dan Chae Yeon terlihat mirip. Mereka pasti melalui
kesulitan yang luar biasa."
Ki Bum heran, apa maksudnya dengan mereka berdua. Ia bisa memahami situasi Gong Myung. Tapi, kenapa dengan Chae Yeon?
Melihat
reaksi Dong Young, Ki Bum bisa menebak kalau Dong Young sudah mengatakan pada Chae
Yeon bahwa Gong Myung menyukai Ha Na.
"Ya,
aku mengatakan padanya!" Jujur Dong Young.
"Dasar
berandal, benar-benar! Kau sudah gila?" Dan Ki Bum memukul kepala Dong
Young.
Dong Young
punya alasan tersendiri melakukannya karena ia kasihan pada Ki Bum. Tanpa
mengetahui apa pun, Chae Yeon terus saja menyuruh Ki Bum menjauhi Gong Myung.
Ia tidak bisa menahan diri.
Ki Bum masih
saja peduli dengan Chae Yeon yang pasti sangat terluka karena kenyataan itu.
Dong Young tak merasa seperti itu, melihat Chae Yeon belajar dengan baik.
"Astaga,
benar-benar. Tadinya, aku tidak yakin alasan dia melewatkan makan dan terus
saja belajar. Rupanya dia memang mustahil memiliki selera makan."
Dong Young
melarang Ki Bum untuk mempedulikan Chae Yeon, lupakan saja Chae Yeon. Ki Bum
malah membentak Dong Young untuk diam.
Bos Kim makan malam bersama Jin Yi dan Jin Woong. Bos Kim mendapat kabar dari mertuanya kalau pria yang akan kencan buta dengan Jin Yi sangat menyukai Jin Yi setelah melihat foto Jin Yi di website akademi.
Jin Woong
kembali tidak suka, ia mengatakan kalau foto itu banyak diedit. Bos Kim
menyuruh Jin Woong diam, lalu menjelaskan pada Jin Yi kalau orang tua si pria
itu sangat-sangat kaya.
Jin Yi
senang mendengarnya, tapi tidak dengan Jin Woong. Menurutnya tidak penting
punya uang banyak karena Jin Yi akan menghabiskannya dalam sekejap.
Bos Kim sama
kesalnya dengan Jin Yi dan menyuruh Jin Woong untuk diam. lalu Bos Kim bertanya
pada Jin Yi,
"Tapi,
kau akan menemui dia, kan?"
"Tentu."
Bos Kim akan
memberikan nomor pria itu pada Jin Yi tapi Jin Woong mengambil ponselnya dengan
alasan kalau semua perbuatannya itu demi Bos Kim.
"Jika
Direktur menjodohkan pria itu dengan wanita ini, Direktur pasti akan diteriaki
ibu mertua lagi."
Jin Yi
langsung memukul Jin Woong dengan tasnya, ia sudah mencobe bersabar sejak tadi,
tapi menurutnya, Jin Woong sudah keterlaluan, memangnya apa yang salah dengan
dirinya? Punya hak apa Jin Woong sehingga bisa mengatakan semuanya itu?
Jin Yi
memukul sekali lagi baru kemudian keluar restoran dengan kesal.
Jin Woong menyusul Jin Yi keluar lalu bicara berdua. Ia tak rela, kok bisa-bisanya Jin Yi mengikuti kencan buta setelah apa yang terjadi? Jin Yi berlagak bodoh, memangnya apa yang telah terjadi?
"Apa
yang terjadi hari itu tidak berarti bagimu?"
"Apa
maksudmu? Aku tidak mengerti."
"Kau
tidak mengerti, huh? Profesor Hwang, tidak ada yang ingin kau kembalikan
padaku?"
"Kembalikan
padamu? Tidak ada. Sama sekali tidak ada. Minggir sana!"
Ki Bum memaksa Chae Yeon ke atap, lalu ia memberikan nasik kotak untuk Chae Yeon. Chae Yeon menolak karena sedang tidak nafsu makan.
Ki Bum
mendudukkan kembali Chae Yeon yang akan pergi. ia membeli itu khusus untuk Chae
Yeon, jadi tidak bisakah Chae Yeon pura-pura memakannya.
"Sudah
kubilang, tidak. Kau bisa belajar tanpa mempedulikanku."
"Kau
memang layak disebut Orang Paling Dibenci. Kau sangat kasar."
Chae Yeon
mendesah. Ki Bum melembutkan suaranya, apa Chae Yeon mengalami waktu-waktu yang
sulit? Ki Bum mengaku kalau ia tahu bahwa Chae Yeon sudah tahu kalau Gong Myung
menyukai Ha Na.
"Tidak
masalah. Aku tidak punya waktu memikirkan hal-hal seperti itu." Jawab Chae
Yeon.
Ki Bum menyuruhnya mengatakan saja kalau memang berat, Jangan menanggungnya sendirian. Bagi Chae Yeon tidak sulit sama sekali. Bahkan saat fotonya tersebar di website, ia tetap belajar dengan baik. Kenapa ia akan goyah karena hal semacam ini?
"Lalu,
kenapa kau tidak makan? Kau bersikap layaknya sedang patah hati. Kalau kau
ingin menangis, pergi dan lakukan. Jangan menahannya. Jika sesuati terasa
berat... menangislah sekali, kemudian lepaskan.
Chae Yeon
bersikeras kalau ia baik-baik saja, lalu ia mengambil nasi kotak Ki Bum untuk
membuktikannya. Tapi ia kesulitan membukanya, lalu Ki Bum merebutnya dan
membukakan untuknya.
Chae Yeon
kemudian memakannya dengan cepat. Ki Bum menyuruhnya pelan-pelan saja karena
nanti Chae Yeon bisa terkena gangguan pencernaan. Lalu Chae Yeon tak sengaja
menggigit lidahnya.
Ki Bum kesal
karena Chae Yeon tidak mendengarkannya. Tapi saat ia menoleh kepada Chae yeon
lagi, Chae Yeon sudah menangis. Chae Yeon beralasan kalau ia menangis karena
lidahnya sakit kegigit, bukan karena ia
merasa berat.
Ki Bum hanya bisa mendesah mendengarnya.
Jin Yi sampai rumah dan langsung memangambil minuman karena ia sangat kesal.
Kilas
balik...
Jin Woong mengantar Jin Yi sampai ke rumahnya waktu itu. Setelah mendudukkan Jin Yi, Jin Woong pamit pulang tapi Jin Yi malah menangis.
"Aku
rasa tidak seorang pun akan mencintaiku. Siapa yang bisa mencintai seseorang
seperti diriku? Aku tidak layak untuk dicintai."
Jin Woong
pun kembali, menurutnya Jin Yi sangat mempesona jika tidak sedang kehilangan
karismanya.
Jin Yi agak lega mendengarnya,
"Kau
harus berusaha untuk tidak menjilat ludahmu sendiri (menarik kata-kata yang
sudah diucapkan). Jangan sering berteriak. Cobalah untuk tidak boros. Buatlah
pria agar tidak merasa lelah karena dirimu. Atur tata bahasamu."
Itu malah
membuat Jin Yi semakin down, sekalian saja menyuruhnya untuk bereinkarnasi
menjadi orang lain. Bagaimana caranya memperbaiki semua itu?
Jin Woong
minta maaf maksudnya adalah Jika Jin Yi memperbaiki beberapa hal, Jin Yi akan
menjadi luar biasa mempesona... Maaf.
Setelah tangis-tangisan, mereka tidur bersama. Jin Yi tak sadar hingga pagi, lalu ia cepat-cepat mengusir Jin Woong dari rumahnya.
"Tidak
terjadi apa pun semalam, mengerti? Jika kau sampai membahasnya, aku akan
membunuhmu!" Tegas Jin Yi.
Jin Yi sudah
berpakaian dan iz mulai membersihkan kamarnya, akan mencuci sprei. harus sadarkan
diri. Tapi saat membukaselimut, ada kolor Jin Woong tertinggal dzn itu
membuatnya berteriak frustasi.
"Astaga,
apa yang harus kulakukan?"
Kilas
balikselesai...
Jin Yi menghabiskan minumannya dan akan membuangnya ke tempat sampah, namun di dalam tempat sampah ada kolorJin Woong, ia pun menendang tempat sampah dengan kesal.
Ha Na berhenti di sebuah restaurant, ia akan masuk tapi tidak jadi, ia teringat saat minum bersama Jung Suk untuk yang pertama kalinya, waktu itu ia mengaku kalau ia suka minum sendirian di rumah. Tapi, ia tidak bisa minum sendirian di restoran. ia takut orang-orang akan menatapnya dan bertanya-tanya apa yang sudah terjadi.
"Kenapa kau peduli pada pemikiran orang
lain? Hidup terlalu singkat meski sekedar memikirkan diri sendiri." Jawaban
Jung Suk.
Maka Ha Na
memantapkan diri untuk masukke dalam. dan minum sendirian.
"Ini
biasa saja. Minum sendirian di luar. Dia terus saja mengoceh soal ini. Rupanya
tidak seistimewa itu."
Lalu Ha Na
minta pada bibi pemilik untuk membawakan satu botol soju lagi.
Jung Suk juga minum sendirian,
"Menyerah
sekarang adalah yang terbaik untuk semua orang, kan? Benar. Aku melakukan hal
yang tepat. Apa yang sedang kau ragukan tentang dirimu sendiri, Jin Jung
Seok?"
Jung Suk
melihat ponselnya, ia teringat Ha Na yang curhat dengan "Siri". Lalu
ia juga menggunakan aplikasi itu.
"Keputusan
untuk berpisah dengan No Geu Rae adalah yang terbaik, kan?"
"Perpisahan
selalu menyakitkan." Jawab Siri.
"Kau
juga mengetahuinya, huh? Tapi, ini adalah hal yang tepat untuk dilakukan.
Setelah aku mengetahui betapa dalam perasaan yang dimiliki Gong Myung... aku
tidak memiliki pilihan. Aku adalah kakaknya. Apakah aku terlalu kejam pada No
Geu Rae?"
Siri
menjawab kalau Jung Suk mengatakan sesuatu yang jahat, Jung Suk bisa melukai
perasaan seseorang. Jadi tolong gunakan kata-kata yang baik. Tapi Jung Suk
yakin kalau ia melakukan hal yang tepat.
"No Geu
Rae tahu betapa egoisnya diriku. Dua orang yang sudah berpisah, kenapa harus
saling meninggalkan kesan baik?"
Jung Suk memulai
narasinya,
"Lagi,
hari ini aku minum seorang diri. Hari ini, aku minum untuk melupakan...
Kembali Ke Ha Na dan Ha Na melanjutkan narasi Jung Suk,
"Kenangan indah yang kukira akan
bersinar selamanya..."
Narasi Jung
Suk: Dan kenangan sedih yang akan
kusesali dalam waktu yang lama...
Narasi Ha
Na: Saat ini, di mana aku menyadari bahwa
aku benar-benar sendirian...
Narasi Jung
Suk: Perasaan di mana aku begitu ingin
kembali bersama dirinya... Aku minum hari ini untuk melupakan semuanya.
Narasi Ha
Na: Tapi, semakin aku minum, semakin
jelas aku teringat kenangan bersama dengan dirinya. Aku mungkin tidak akan
pernah bisa melupakan dia.
Gong Myung berjalan hingga dekat rumah Ha Na, ia meminta Ha Na untuk keluar sebantar lewat SMS. Tapi kemudian ia melihat Ha Na tak sadarkan diri di restaurant.
Gong Myung panik dan membangunkan Ha Na. Ha Na terbangun hanya dengan sekali panggil, lalu ia bertanya pada Gong Myung, apa Gong Myung mengenal pelukis Na Yoon Chan?
Gong Myung
tentu saja tidak tahu. Ha Na lega, berarti bukan ia satu-satunya yang tidak
tahu mengenai dirinya, kan? Gong Myung tidak mengerti dengan arah pembicaraan
Ha Na.
"Aku...baru
saja dicampakkan... karena tidak tahu siapa itu Na Yoon Chan."
Gong Myung
terkejut mendengarnya. Ha Na melanjutkan dengan tangis,
"Dia
bilang bahwa aku tidak memenuhi standarnya. Apakah tidak bisa mengatakannya
dengan lebih baik? Apakah hal itu sangat penting?"
Gong Myung
memanggilnya iba. Ha Na tersadar kalau ia sedang di depan muridnya, ia mencoba
menguasai emosinya. Ia seharusnya tidak boleh begini.
Ha Na
teringat kalau ada sesuatu yang ingin dikatakan Gong Myung. Apa itu?
"Lain
waktu saja." Jawab Gong Myung.
Dan Ha Na
kembali menangis.
Gong Myung mendatangi rumah kakaknya untuk menanyakan perihal putusnya Jung Suk dengan Ha Na. Gong Myung mengira kalau Jung Suk meninggalkan Ha Na karena perasaannya pada Ha Na.
"Apakah
aku tampak seperti seseorang yang akan melakukan hal semacam itu? Kau tidak
mengenalku? Sejak kapan aku peduli akan dirimu? Kau tidak ada artinya
buatku."
Gong Myung
menuntutnya untuk mengatakan alasannya. Jung Suk membentak kalau Ha Na tidak
memenuhi standarnya.
"Semakin
mengenalnya, dia semakin jauh dari standarku. Terlalu memalukan pergi
bersamanya. Itu sebabnya aku memutuskan dia. Ada masalah?"
Gong Myung
emosi, ia mencengkeram kerah Jung Suk. Apa Jung Suk itu manusia?! Jika pada
akhirnya aberbuat seperti itu, kenapa mengencani Ha Na?! Kenapa kau melukai Ha
Na!
Jung Suk ikutan kesal dan menepis tangan Gong Myung kasar. Tanpamereka sadari Ha Na ada di belakang mereka.
"Kenapa
kalian berdua? Kau memanggilnya... Hyeong? Apakah Profesor Jin adalah
Hyeong-mu? Profesor Jin, kau... Kakak Gong Myung?"
Baik Jung
Suk maupun Gong Myung tidak menjawabnya karena mereka sudah tertangkap basah.
Jung Suk malah mau masuk kedalam tapi Gong Myung melarangnya.
"Setidaknya
kau harus bicara dengan dia."
Jung Suk
rasa Ha Na sudah mengerti situasinya. Ia sudah mengatakan semuanya dan tidak
ingin mendengarkan apa pun dari Ha Na.
"Hyeong!"
teriak Gong Myung tapi tak diindahkan oleh Jung SUk dan Ha Na berbalik berjalan
pulang.
Di dalam
rumah, Jung Suk langsung mengambil botol wine. ia mendesah beberapa kali lalu
mengembalikan wine ke dalam kulkas.
Gong Myung mengejar Ha Na, ia minta maaf karena sudah membuat Ha Na terkejut, seharusnya ia jujur sedari dulu, ia mengaku kalau ia baru mengetahui kalau Ha Na berkancan dengan Jung SUk belum lama ini. Sebelumnya, ia tidak merasa perlu memberitahukannya. Itu sebabnya...
Ha Na
memotong, Gong Myung tidak perlu menjelaskan. Juga tidak perlu meminta maaf
atas apa pun. Ia yang seharusnya meminta maaf.
"Apa
yang sudah kulakukan pada dua orang bersaudara? Aku merasa seolah sedang
berlindung di balik sesuatu sekarang. (menyadari kesalahan tapi memberi
alasan). Jadi, biarlah aku pergi untuk hari ini."
Gong Myung
pun membiarkan Ha Na sendiri dengan berat hati.
Gong Myung kembali ke rumah Jung Suk dan mendapati Jung SUk sedang bekerja. Gong Myung heran, kok bisa-bisanya Jung Suk bekerja disaat seperti ini, apa Jung Suk tidak mencemaskan Ha Na?
"Dia
dan aku sudah berakhir. Dia tidak ada hubungannya lagi denganku. Kenapa aku
harus mencemaskan dia?"
"Kalau
akan seperti ini, kau semestinya tidak perlu tertarik padanya. Kau mengatakan
bahwa cintaku padanya akan berlalu dan tidak serius. Saat cintamu sendiri hanya
main-main, kenapa kau mengencani dia? Kenapa kau harus melukai hatinya?
Sekarang, jelas bahwa dia terlalu baik untuk orang sepertimu. Mulai saat ini,
aku akan melindungi dia. Aku akan melindunginya agar tidak terluka."
Jung Suk
malah mengusir Gong Myung jika sudah selesai bicara karena ia tidak bisa
berkonsentrasi pada pekerjaannya.
Setelah Gong Myung pergi, Jung Suk berhenti pura-pura, ia menangis karena sudah melukai Ha Na tadi.
>
1 komentar:
Penasaran dg ha suk jin karena 1% about something sih.dn krn ternyata diana yg nulis sinop drama ini, jd baca deh....sekarang malah pengen nonton dramanya....setelah tamat.....ha suk jin...kamsaeyo diana....
EmoticonEmoticon