Sumber Gambar dan Konten dari tvN
Sinopsis Drinking Solo Episode 11 Part 1
Gong Myung menunjukkan kemampuannya minum sendirian dengan makan pasta dan daging asam manis. Ia mendengarkan video pelajaran Ha Na.
Ha Na tidak bisa tidur setelah Jung Suk tiba-tiba muncul dan mengakui perasaannya.
"Tapi
dia meninggalkan di tengah jembatan beberapa hari yang lalu. Dia bahkan kemarin
pergi berkencan dan membanggakan diri tentang 'wanita kualitas tingi' yang ia
temui. Lalu, kenapa dia mendadak jadi begini? Yeah. Dia pasti sedang tidak
waras tadi. Dia pasti hanya mengoceh karena mabuk."
Jung Suk juga memikirkan hal yang sama, apa ia cuma mengoceh karena mabuk? Tapi ia segera tersadar kalau ia menyukai Ha Na.
"No Geu
Rae... Apa di masa lalunya dia pernah menyelamatkan negara? Aku yakin dia pasti
kaget, dan bertanya-tanya apa ini semua hanya mimpi. Tunggu. Bagaimana kalau
dia merasa tidak percaya, dan berpikir aku mengatakan itu karena mambuk dan aku
harus bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa? Membuat wanita merasa tidak
tenang, itu sama sekali bukan sikap seseorang yang berkualitas sepertiku."
Jung Suk pun menghubungi Ha Na. Ia akan menjelaskan maksudnya semalam tapi Ha Na buru-buru memotongnya, Ha Na tahu kalau Jung Suk hanya salah bicara karena sedang mabuk, jadi seperti yang Jung Suk minta, ia akan berpura-pura tidak terjadi apa-apa. Dan langsung menutup telfon tanpa menunggu jawaban Jung Suk.
Jung Suk tak
menyangka kalau respon Ha Na demikian, padahal ia berpikir Ha Na akan merasa
melayang-layang ke awan karena senang.
Ha Na sempat berpikir, apa Jung Suk sungguh-sungguh dengan ucapannya? karena Jung Suk langsung menelfon setelah bangun tidur. Tapi kemudian ia cuek,
"Oh,
terserahhlah. Lupakan saja itu. Aku kan sudah bilang akan melupakan itu."
Tapi tetap
saja ini membuatnya tenang, ia tidak mau melihat Jung Suk dan ia juga tidak
punya jam mengajar hari ini. Ia akan konsentrasi membuat banyak soal untuk
murid-muridnya.
Barulah ia
teringat kalau ia meninggalkan filenya di komputer kerjanya di kantor. Lalu ia
cepat-cepat untuk pergi agar tidak bertemu Jung Suk.
Ha Na akan menyebrang, ia melihat Gong Myung berjalan sambil membaca. Ha Na terkesan melihatnya apalagi saat Gong Myung berhasil menghindari orang yang lewat di depannya.
Tapi
keberuntungan itu cuma sekali karena selanjutnya Gong Myung malah terserempet
motor. Ha Na tentu saja sangat terkejut melihatnya.
Bos Kim menghubungi Jin Woong, mengatakan kalau ia sudah menangani masalah murid-muridnya jadi Jin Woong tak perlu khawatir, pastikan saja pemakaman ibunya berjalan lancar.
Jin Woong
berterimakasih. Bos Kim berkata akan singgah sebentar besok pagi. Jin Woong
melarang, ia tahu kalau Bos Kim pasti lelah karena sudah menemaninya semalaman
kemarin.
"Aku
akan membereskan semuanya dan kembali bekerja secepatnya."
Bos Kim
menanyakan, apakah Jung Suk datang. Jin Woong mengiyakan, Jung Suk barusan
singgah tadi.
Bos Kim lalu
menutup telfon, ia berkata pada Jin Yi kalau suara Jin Woong kedengaran tidak
bertenaga sama sekali.
Jin Yi
merasa kasihan pada Jin Woong yang bercerai dengan istrinya, dan satu-satunya
anggota keluarga yang Jin Woong punya meninggal dunia. Sekarang Jin Woong
benar-benar sendiri. Semuanya terjadi begitu mendadak.
Bos Kim dan Jin Yi lalu masuk ke ruang tutor bersamaan saat Jung Suk keluar dari ruangannya. Jung Suk bertanya, dimana Ha Na, apa belum datang?
"Ha Na
tidak punya jadwal mengajar hari ini." Jawab Jin Yi.
Bos Kim
penasaran, kenapa Jung Suk mencari Ha Na, apa ada urusan penting. Jung Suk
cepat-cepat menjawab tidak, bukan apa-apa.
Bos Kim
penasaran satu hal lagi, benar-benar penasaran kenapa kencan buta Jung Suk jadi
kacau padahal kencan pertama mereka berjalan lancar.
"Haruskah
aku melaporkan setiap detailnya padamu?" Tanya Jung Suk kesal lalu keluar
ruangan.
Bos Kim juga tak kalah kesalnya dengan sikap Jung Suk yang pemarah itu. Jin Yi jadi ikutan penasaran, kenapa kencan Jung Suk dan adik ipar Bos Kim tidak berjalan lancar?
"Adik
iparku sudah pergi ke Amerika, jadi aku tidak bisa menanyainya. Aissh!
Ipar-iparku yang berpikir dia akan segera menikah sekarang merasa sangat
kecewa. Sangat. Sangaaaat kecewa."
Jin Yi
mencibir, selama ini Jung Suk ke mana-mana terus membanggakan diri tentang
kualitas dan wanita yang berkualitas. Ketika sudah bertemu dengan yang seperti
itu, kenapa jadi begini?
Jung Suk tidak habis pikir dengan Ha Na yang menutup telfon tanpa alasan pagi tadi dan sekarang tidak masuk, padahal ia berencana membicarakan kesalahpahaman ini secara langsung.
"Dia
biasanya datang terus walaupun tidak punya jam mengajar."
Jung Suk
mengerti, Ha Na pasti bermain-main karena dia pernah membuat Ha Na kesal, jadi
mau sok jual mahal. Sambil menatap poster Ha Na Jung Suk berkata kalau ia akan
mempersiapkan kencan spesial malam ini untuk membuat Ha Na baikan.
Jung Suk
sangat senang hanya dengan memikirkannya saja sampai-sampai ia menirukan gaya
Ha Na dalam poster dengan tawa lebar.
Ha Na mendengarkan penjelasan dokter kalau kondisi Gong Myung tidak parah, hanya gegar ringan saja dan setelah beberapa hari pasti sudah baikan.
Ha Na lega
mendengarnya, ia benar-benar cemas sebelumnya, takut Gong Myung terluka parah.
Lalu Ha Na menyuruh Gong Myung untuk menghubungi keluarganya.
"Tidak.
Tidak apa-apa. Kan dokter bilang aku akan segera sembuh dalam beberapa hari.
Jadi aku tidak perlu menelpon ibuku. Lagipula dia tinggal jauh di luar kota.
Pria yang menabrakku juga sudah bilang akan membayar semua biaya rumah
sakitku."
Ha Na
teringat kalau Gong Myung di sana tinggal bersama kakaknya, ia menyarankan Gong
Myung untuk menghubungi kakaknya.
Gong Myung
langsung menolaknya, lebih baik ia sendiri. Ha Na pasti juga masih ingat kalau
kakanya itu benar-benar keras.
Ponsel Ha Na
berbunyi dari Jung Suk tapi tak diangkat oleh Ha Na padahal Gong Myung menyuruh
Ha Na untuk mengangkatnya.
Gong Myung baru ingat, Ha Na kan harus segera pergi, apa Ha Na tidak terlambat masuk kelas? Ha Na menjelaskan kalau ia tidak ada kelas hari ini, ia ke akademi hanya untuk mengambil sesuatu.
Mendengar Ha
Na tidak ada kelas membuat Gong Myung tersenyum licik. Ha Na memastikan apa
Gong Myung tidak apa-apa ditinggal sendirian tanpa penjaga. Gong Myung menjawab
kalau ia tidak apa-apa.
Ha Na
mengerti, semua ini terjadi karena Gong Myung belajar begitu keras, jadi ia
menyuruh Gong Myung untuk istirahat saja. Ha Na pun pamit.
Gong Myung
mendadak merasakan sakit di tangannya. Ha Na berbalik, ia ingat tadi kalau Gong
Myung menggunakan tangan itu untuk minum air.
Lalu
sakitnya Gong Myung berubah di kaki dan kepala. Ia meminta Ha Na jangan
meninggalkannya sendiri.
Ha Na
tersenyum, ia tahu Gong Myung hanya pura-pura tapi ia tetap tidak pergi.
Dong Young BAB di toilet akademi tapi kehabisan tisu. Sialnya lagi ia tidak membawa tisu dan ponsel. Tapi ia beruntung karena mendengar suara orang datang dari luar.
Orang itu
adalah Jung Suk yang hendak mencuci tangan. Dong Young minta bantuan Jung Suk
untuk mengambilkan tisu.
Jung Suk
mengecek bilik sebelah tapi kosong juga. lalu Dong Young memintanya
mengambilkan tisu tangan, Jung Suk mengambilnya dan hanya tersisa dua lembar,
ia memilih menggunakan tisu itu untuk menyeka tangannya.
Dong Young
pun meminta Jung Suk untuk mencarikan tisu ke toilet lain.
"Tidak.
Tidak bisa. Waktuku hanya dua menit sebelum kelasku dimulai. Jadi kupikir aku
tidak bisa."
"Jadi
aku harus bagaimana?"
"Ya,
itu bukan masalahku. Aku mana bisa terlambat masuk kelas, hanya karena harus
mencarikan tisu untukmu."
Jung Suk
keluar begitu saja meninggalkan Dong Young yang berteriak-teriak memanggil
namanya.
Dong Young
kesal bukan main dengan sikap Jung Suk ini. Dasar Sampah Kualitas Tinggi.
Chae Yeon membuka lokernya, ia kemudian mengirim pesan untuk Gong Myung.
"Jin Gong Myung! Kau tidak mengerjakan
PR yang kuberikan padamu hari ini kan? Aku akan memeriksanya setelah kelas
pagiku selesai. Sampai jumpa di kantin!"
Chae Yeon
menatap cermin, kemudian ia mengeluarkan lipstik dari tasnya dan memakainya.
Saat di depan kelas, Gong Myung membalas pesan Chae Yeon, minta maaf karena ia tidak bisa belajar dengan Chae Yeon hari ini, Sampai jumpa besok.
"Apa
apaan..." Gerutu Chae Yeon.
Ki Bum
telfonan dengan ibunya, ia mengaku kalau ia sedang belajar dan saat melihat
Chae Yeon ia buru-buru menyudahi telfonnya.
Chae Yeon menepuk pundak Ki Bum, sebelum menoleh Ki Bum tersenyum tapi saat menoleh ia bersikap jutek pada Chae Yeon seperti biasanya.
Chae Yeon
bertanya, apa terjadi sesuatu pada Gong Myung karena tiba-tiba mengirim pesan
kalau tidak bisa belajar bersama.
" 'Apa
semua baik-baik saja'? Ya iyalah! Kelihatannya memang bagaimana? Pasti dia cuma
mau tiduran di rumah."
"Apa?"
"Selama
ini dia bilang mau belajar keras, sama sekali tidak seperti dia yang biasanya.
dia pasti sudah bosan sekarang. Kenapa sih dia tahan berteman denganmu,
sementara kau suka sekali menghinanya? Tentu saja dia akan capek."
Chae Yeon
menyuruhnya berhenti. Ki Bum melihat ada yang beda pada Chae Yeon, ia bertanya,
apa Chae Yeon habis makan sesuatu yang berminyak?
"Bibirmu
nampak bersinar! Tirori... Apa kau pakai make up?"
Chae Yeon
mengelaknya, ia hanya mengoleskan sesuatu karena bibirnya terasa kering. Lalu
mendahului Ki Bum masuk ke kelas.
"Dia kelihatan cantik kalau pakai lipstik." Gumam Ki Bum.
Jung Suk sudah memulai kelasnya tapi Dong Young malah baru datang dan membuat suara saat menyalakan kamera. Jung Suk tenang menengurnya agar lain kali datang lebih awal. Dong Young cuma bisa minta maaf.
Saat Jung
Suk tak melihat, Gong Myung menggerutu pelan kalau ia telah gara-gara Jung Suk.
Ki Bum melihat ke bawah dan mendapati kaus kali Dong Young cuma sebelah, ia lalu bertanya pelan, dimana kaus kaki Dong Young yang sebelah lagi.
"Sudah
kupakai untuk mengelap pantatku."
"Apa?"
"Dasar
Sampah Kulaitas Tinggi!"
"Apa?
Sampah kualitas Tinggi?"
Dong Young
tak sempat menjawabnya karena Jung Suk menegur mereka untuk diam.
Ha Na memberikan service penuh untuk Gong Myung sampai ia yang mengambilkan makanan untuk Gong Myung bahakan saat Gong Myung ingin melakukannya sendiri Ha Na melarangnya dan menyuruhnya untuk berbaring saja.
Gong Myung
mengjak Ha Na makan bersama. Ha Na tak mau karena ia tidak selera makan saat
ini. Gong Myung khawatir, kenapa begitu?
"Sudahlah.
Tak usah mencemaskanku. Pasien, makan saja."
Ha Na tak
sengaja menguap, ia minta maaf karena ia kurang tidur semalam. Gong Myung
mengeri sekarang kenapa Ha Na tampak lelah hari ini.
"Guru.
Aku mau makan yang lain." Ujar Gong Myung tiba-tiba.
Mereka pindah ke taman rumah sakit untuk makan makanan yang diinginkan Gong Myung, Samkyetang. Gong Myung jujur kalau sebenarnya dia meminta itu supaya Ha Na bisa makan.
"Kau
bilang kau tidak bisa tidur, dan tidak selera makan. Jadi seharusnya kau butuh
tambahan nutrisi."
"Hei,
kau harusnya mencemaskan kesehatanmu lebih dulu. Kau kecelakaan karena berjalan
sambil membaca catatan, kan! Kerja keras itu bagus, tapi jangan mencelakakan
diri sendiri."
"Tidak.
Aku harus belajar keras dan menjadi pacarmu."
Lalu Gong
Myung memberikan sumpitnya untuk Ha Na. Ha Na jadi tak enak, apa Gong Myung
belajar keras hanya demi janjinya waktu itu? Ha Na menjelaskan, ia ingin Gong
Myung belajar keras untuk diri Gong Myung sendiri, bukan untuk orang lain.
Gong Myung
menegaskan kalau Ha Na tak perlu merasa tertekan dengan janji yang sudah Ha Na
buat. Ia tidak bodoh, ia tahu Ha Na mengatakannya hanya karena ingin melihatnya
belajar keras.
"Tapi
hanya ini satu-satunya cara yang bisa aku lakukan untuk menunjukkan
keseriusanku padamu. Makanya aku belajar sungguh-sungguh."
"Gong
Myung."
"Kau
bilang, kau mau aku belajar untuk diriku sendiri, kan? Sekarang aku sedang
belajar untuk diriku sendiri, kok. Aku tidak pernah merasa sebahagia ini."
Gong Myung
menyuruh Ha Na untuk cepat makan karena nanti keburu dingin setelah itu Ha Na
bisa istirahatlah di rumah.
Ha Na tidak mau, Gong Myung sudah membantunya selama ini, jadi ia harus membayarnya. Lalu ia mengambilkan ayam tapi malah kepanasan.
Gong Myung
menyobong kalau itu pekerjaannya sebagai pria tapi ia juga kepanasan dan itu
membuat mereka ketawa.
Dong Young dan Ki Bum berjalan santai, lalu ia melihat Kwon (teman mereka) menurunkan barang-barang dari taxi. Kwon juga ingin menjadi PNS makanya ia pindah ke Noryangjin.
Kebetulan
sekali karena Ki Bum dan Dong Young juga tinggal di asrama itu. Kwon lalu minta
bimbingan dari keduanya.
"Tentu
saja. Omong-omong kau belajar untuk apa?" Tanya Dong Young.
Kwon
mengincar posisi Level 9, Administrasi Umum. Kebetulan lagi kalau Ki Bum dan
Dong Young juga mengincar posisi itu, bahkan Gong Myung juga.
"Benarkah?
Aku tidak menyangka kita sedang mempelajari hal yang sama. Aneh sekali."
Ujar Kwon.
Dong Young
menjelaskan kalau itu tidak aneh karena Administrasi Umum adalah bagian yang
paling banyak diambil orang. Kwon langsung syok mendengarnya karena pasti
persaingannya pasti sangat ketat.
"Tentu
saja. Kau tidak lihat berita? Kesempatan untuk lulus hanya 128.3 banding
1." Jawab Dong Young.
Mendengar
itu membuat Kwon membuka mulutnya lebar-lebar. Ki Bum menyela, ia mengajak
mereka untuk masuk dan bicara di dalam saja.
Bos Kim menunjukkan jadwal para tutor selama satu bulan kedepan pada Jin Yi dan Jung Suk. Jin Yi tak keberatan tapi Jung Suk tak rela jika Jin Yi mengajar senin pagi? itu kan jamnya, itu adalah waktu di mana konsentrasi para murid sedang berada di puncak setelah istirahat di akhir pekan.
"Jadi
kau menyuruhku mengajar murid yang tidak konsetrasi?" Protes Jin Yi.
"Siapa
yang namanya ada dalam barisan karena kelas gabungan ini? Oh yeah. Milikku. Aku
yakin, murid harus mendapatkan haknya untuk mengambil kelasku yang berkualitas
di waktu yang tepat. bukan begitu?"
Bos Kim pun
menukar jadwal Jin Yi dengan Jung Suk. Bukan hanya itu, Jung Suk juga minta
tukar jadwal Jin Yi yang lain karena menurutnya itu adalah waktu paling
strategis.
"Kalau
semua keinginanmu mau dituruti, kenapa tidak buat jadwal sendiri saja?"
Sindir Jin Yi.
Jung Suk
setuju, ia akan membuat jadwalnya sendiri dan
memberitahukannya pada Jin Yi nanti lalu ia masuk kembali ke ruangannya.
Bos Kim menumpahkan kekesalannya pada sikap Jung Suk. Jin Yi juga,
"Makanya.
Dia itu benar-benar merasa hanya dirinya yang hidup di planet ini. Dia pasti
akan dicampakkan setiap pacaran. Ya, kan?"
Tapi
tiba-tiba Jung Suk keluar membuat mereka segera tutup mulut. Jung Suk melirik
mereka lalu berjalan keluar.
Bos Kim
khawatir kalau Jung Suk tadi dengar gimana. Jin Yi sih santai, memangnya kenapa
kalau Jung SUk dengar? Mereka kan tidak salah.
Gong Myung kembali setelah mengambil sesuatu tapi ia malah mendapati Ha Na tertidur. Gong Myung kemudian menatap wajah Ha Na dan pelan-pelan mendekatkan wajahnya pada Ha Na, hendak menciumnya tapi tidak jadi.
"Tidak, aku tidak bisa melakukannya.
Itu curang. Tunggu sebentar lagi sampai aku lulus, Guru."
>
5 komentar
aku suka sama Gong myung ㅋㅋㅋ di tunggu lanjutannya eonnii
Lajut donk...makasi fighting 😊
Gong myung fighting...!!😅😅😅
Gong myung keren. Ditunggu lanjutan ny
Wiih,, kalau ada pilihan tanpa nama aq jadi bisa komen deh, soalnya pilih yg lain ngg tau caranya(gaptek). Thanks udah bikin sinopsis drama ini. jalan ceritanya ringan aq suka. Semangat & sehat selalu....
EmoticonEmoticon