-->

Sinopsis K-Movie INSANE Part 3

- Desember 12, 2016
>


Sebelumnya : Part 1 / Part 2



Soo Ah berjalan di tengah keramaian kota, tentu saja semua orang memandangnya karena ia memakai pakaian rumah sakit dan lengannya berdarah.




Petugas dari RSJ melihat Soo Ah, mereka akan menangkap Soo Ah lagi, Soo Ah langsung melarikan diri sekuat tenaga.




Soo Ah menyetop mobil polisi dan itu berhasi menghentian dua orang yang mengejarnya. Polisi itu mendapat perintah, kemudian ia menyampaikan pada Soo Ah kalau mereka akan membawa Soo Ah ke tempat aman.

Soo Ah pun bisa bernafas lega dan ia baru mengurusi lengannya yang terluka.





Di RSJ, direktuk Jang bingung mendapat laporan dari para perawat. Ia menelfon seseorang dan malah kena marah.

"Kenapa bisa urusan jadi begini?"




Soo Ah diminta turun dari mobil polisi karena mereka sudah sampai. Ia turun dan dua orang perawat itu langsung menyeretnya kembali masuk RSJ.

Soo Ah meronta tapi sia-sia.




Soo Ah terbangun, tiba-tiba ia sudah ada di ruang operasi. Disebelahnya ada si psikopat bugil. ia mendengar kalau Direktur Jang menyuruh perawat untuk mengeluarkan organ dalamnya baru kemudian mengulitinya.

Soo Ah menangis, dalam hati ia berteriak minta tolong tapi kemudian ia di bius hingga kembali tak sadarkan diri.

Dong Sik menoleh ke arah Soo Ah, sementara Nam Soo membayangkan ada disana melihat semua itu.

Cerita selesai...




Nam Soo mendiskusikan semua yang didapatnya pada direktur,

"Pembunuh ayah Direktur polisi Kang setahun yang lalu kau tahu siapa orangnya? Yaitu Kang Soo Ah. Direktur Polisi Kang Byeong Joo dikarenakan harta mengunci putrinya sendiri ke RSJ. Kang Byeong Joo juga merupakan Direktur dari perusahaan tersebut. Antara Direktur Jang, Kang Byeong Joo dan Medical Care ada transaksi seperti apa? Lalu Direktur RSJ itu Tidak saja menerima biaya wajib rawat inap, tapi masih melakukan usaha sampingan."

"Apa?"

"Hari di mana kebakaran terjadi, jumlah pasien yang terdaftar dengan yang mati tidak sesuai. Dengan kata lain pasien yang tidak memiliki data seperti Kang Soo Ah masih banyak. Apa yang terjadi dengan orang-orang itu? Tidak terbayang? Helikopter siluman (Istilah perdagangan organ). Semua yang diseret secara paksa kesana... adalah pasien yang tidak memiliki sanak saudara atau yang ditinggalkan oleh keluarga. Sekalipun ada yang mati..."

"...tidak akan ada yang peduli?"

Direktur menyimpulkan, kalau begitu Orang yang dianggap sebagai calon Kepala propinsi polisi mengurung putri sendiri di rumah sakit?

"Ditambah membunuh orang." Tambah Nam Soo.

Direktur bertanya, untuk apa menggali isu itu? Nam Soo menggunakan masalah ini untuk kembali ke program "Pelacakan 24 jam". Tapi direktur menolaknya dengan tegas.

Nam Soo membujuk, bukannya belakangan ini tidak ada kasus besar seperti itu, ia janji akan membuatnya menjadi gempar. Direktur tetap tidak mengijinkannya. 

Nam Soo mengancam akan pergi ke stasiun TV lain. Diretur mengakui kalau Nam Soo memang belajar banyak darinya, tapi cuma yang jele-jelek saja.

Direktur menyerah dan akan meluangkan segmen waktu untuk Nam Soo minggu depan. Tapi Nam Soo harus bisa merekam yang bagus. Harus dengan jelas menyorot Kang Byeong Joo tiga huruf itu.




Nam Soo kembali mewawancarai Soo Ah. Bertanya, menurut Soo Ah siapa yang berusaha mengurung Soo Ah di tempat seperti itu?

Soo Ah tidak menjawabnya. Nam Soo kemudian mengeluarkan buku harian Soo Ah, ia mengulangi, semua yang tertulis di buku itu adalah perbuatan iblis. Siapa? Kang Byeong Joo kah?

"Kang Byeong Joo ya?" Ulang Soo Ah.

"Ayahmu, Soo Ah."




Soo Ah menjawab kalau ayahku sudah meninggal saat ia masih kecil. Nam Soo heran, Soo Ah beneran gak bisa ingat, Direktur Polisi Kang Byeong Joo adalah ayah tiri Soo Ah.

"Maaf. Kepalaku sakit sekali. Sampai di sini saja dulu. Lain kali baru..."

Soo Ah berdiri tapi tiba-tiba ia pingsan.




Nam Soo dan Baek PD ke rumah sakit untuk mengunjungi Han Dong Sik tapi ranjang Dong SIk kosong.

Baek PD khawatir karena programnya semakin dekat tapi Dong Sik malah menghilang.

"PD-nim, interviu Kang Soo Ah sudah selesai?"




Nam Soo mengunjungi SOo Ah untuk jadwal wawancara tapi Soo Ah membatalkan wawancaranya. Padahal ia perlu Soo AH menyebutkan Nama "Kang Byeong Joo".




Nam Soo hanya bisa melihat Soo Ah melalui kamera CCTV.

Penjelasan dokter : Kang Soo Ah sekarang ini menggunakan karakteristiknya untuk melindungi diri sendiri.




Nam Soo bingung, ditambah lagisaat ia berdiskusi dengan direktur. Direktur bilang, kalau benar Soo Ah yang membunuh, bersediakah dia mengaku dengan mulutnya sendiri? Kalau mau jujur sih iya juga. Hanya akan membuat motif pembunuhan dia terlihat semakin mencolok mata.




Tanpa diketahui orang-orang, Nam Soo merekam omongannya sendiri.

"Kang Soo Ah pernah dirawat di RSJ."




Lalu Nam Soo kembali ke ruang editing. Baek PD tanya, bagaimana bagusnya. sambil mengisi suaranya pada Dong Sik, Nam Soo menjelaskan,

"Walaupun dia tidak bersedia, cari cara lain untuk bertemu dengannya. Jika dia tidak bisa ingat, buat dia hingga bersedia mengingatnya."




"Pemirsa sekalian harusnya masih ingat dengan peristiwa pembunuhan Direktur Polisi Kang Byeong Joo yang menggemparkan setahun yang lalu? Cerita terselubung dibalik ditangkapnya putri Kang Seojang di TKP dan dijadikan tersangka, Kejadian ini berawal dari insiden kebakaran sebuah RSJ di tengah kota di hari yang sama.




Rumah sakit ini adalah sebuah perusahaan yang didirikan oleh Jang Hyeong Sik, junior-nya Direktur Polisi Kang Byeong Joo yang juga merupakan mitra bisnisnya. Saat ini Kang XX menjadi tersangka pembunuh ayah angkatnya dan dikurung di penjara di Gongju.

Nam Soo juga memasukkan pendapat para ahli dalam acaranya. Orang normal bisa saja dirawat di rumah sakit. Setelah pasien diobservasi selama 24 jam, keputusan akhir diambil dan pasien dibawa ke rumah sakit.




"Pada saat ditangkap Kang XX mengeluarkan pernyataan bahwasanya ia diculik kemudian dibawa secara paksa ke RSJ. Meskipun polisi dengan alasan tidak adanya data pasien, pernah menyangkal. Tapi tim "Pelacakan 24 Jam" dengan susah payah berhasil mendapatkan informasi yang sama sekali berbeda dari salah seorang staf rumah sakit."

Nam Soo memasukkan video Dong Sik yang sudah dibubbing dengan suaranya yang disamarkan,

"Kang Soo Ah benar-benar pernah dirawat di rumah sakit jiwa."




Soo Ah juga menonton acara itu, ia tampak tertarik.

Nam Soo mengucapkan kalimat penutup untuk acaranya,

"Akankah Han XX yang berstatus sebagai perawat rumah sakit, akan membuka rahasia kelam RSJ tersebut dan menguak rahasia di balik insiden pembunuhan itu? Program "Pelacakan 24 jam", di mana ada kebenaran, kami pasti akan melacak hingga ke sana. Minggu depan jam tayang yang sama kami akan mengungkap kebenaran dari peristiwa ini."




Direktur kesal dengan Nam Soo, setelah acara usai ia langsung mencari Nam Soo untuk ditegurnya. Siapa yang memberi nam Soo izin menunda program tanpa adanya otorisasi? Sudah gila ya?

Direktur menebak pasti Nam Soo tidak berhasil mewawancarai Kang Soo Ah, 'kan? Sekarang ini... Ini mau diselesaikan bagaimana?

Nam Soo menanggapinya dengan tenang, Setelah diwawancarai, akan segera disiarkan minggu depan.

"Sekarang ini kau ingin membuatku terlihat konyol? Kau sengaja ya? Mau wawancara bagaimana? Mau disiarkan bagaimana?"

Nam Soo jadi kesal, Ia jamin dengan menggunakan nyawanya kalau minggu depan pasti akan ditayangkan.

"Jika terjadi kesalahan pada program minggu depan, kau akan mati di tanganku."




Acara Nam Soo menimbulkan reaksi intens dari para nitizen, sampai banyak wartawan yang ingin mewawancarai Soo Ah dan hal itu membuat PD Baek Khawatir, maukah Soo Ah bertemu dengan mereka? Jangan-jangan kedatangan mereka hari ini hanya sia-sia saja.

"Kita coba tunggu."

Dan benar saja, tak lama kemudian petugas memanggil Nam Soo.




Kali ini Nam Soo bisa terang-terangan menggunakan alat perekam di depan Soo Ah, sebelumnya ia minta maaf karena sudah menayangkan program itu tanpa persetujuan Soo Ah.

"Apa isi dari program tersebut?

"Direktur polisi Kang Byeong Joo juga merupakan Direktur dari perusahaan farmasi Di rumah sakit di mana kau berada, dialah yang bertanggung-jawab menyuplai obat-obatan. Kemudian dia juga memiliki rencana untuk membuka sebuah RSJ yang baru. Dengan kata lain, di antaranya ada kesepakatan apa."

Soo Ah menanyakan tentang Dong Sik, apa baik-baik saja. Nam Soo menjelaskan kalau luka Luka bakar yang dialaminya sangat serius. Dari segi psikis juga mendapat guncangan berat.

"Tapi Han Dong Sik menghilang. Apa sebenarnya yang pernah terjadi?"

Soo Ah menjawab kalau Dong Sik lah satu-satunya orang yang percaya padanya. Dalam kilas balik di perlihatkan kalau Dong Sik yang menemukan buku harian Soo Ah.

Nam Soo bertanya, apa Dong Sik yang membantu Soo Ah kabur dari RSJ?

"Sebenarnya ada satu hal yang belum kuceritakan padamu, PD-nim."

Cerita kembali dimulai...




Ada seorang pria yang datang ke kentor polisi untuk mencari seseorang tapi ia malah diusir, polisi bilang kalau mereka tidak bisa.

Orang itu mencari Soo Ah. Orang itu menghubungi seorang PD karena ia tidak bisa mengajukan pelaporan orang hilang, katanya sih di bawa ke rumah sakit tapi ia tidak diberitahu di rumah sakit mana.

"Orang itu sama sekali tidak putus asa atau mengabaikanku."




Dong Sik ke ruang operasi dimana Soo Ah terbaring disana tak sadarkan diri karena Direktur Jang menyuruhnya. Direktur Jang menyuruhnya untuk menyingkirkan sebuah kotak.

Dong Sik tak sengaja menjatuhkan kotak itu dan tutupnya terbuka ternyata isi dari kotak itu adalah kepala si psikopat bugil dan organ dalamnya. Dong Sik syok melihatnya.

"Dong Sik, singkirkan! Kusuruh kau singkirkan!" Bentak direktur.




Dong Sik masih diam saja, membeku di tempatnya. Direktur Jang mendekat, ia menjelaskan kalau semua itu juga demi gaji para perawat yang mahal.

"Tidak usah sok suci. Palsu sekali kelihatannya. Tetap fokus, mengerti?"

Direktur Jang menampar Dong Sik dua kali untuk menyadarkannya. Setelah Dong Sik menjawab, Direktur Jang menyuruhnya untuk membawa es batu ke ruang operasi.




Dong Sik menangis mengetahui kenyataan itu. Lalu ia menelfon nomor yang dituliskan Soo Ah untuknya. Dong Sik menelfon orang itu mengabarkan kalau Soo Ah ada di RSJ.

"Jika kau tidak segera ke sini, ada kemungkinan dia akan mati. Orang lain tidak akan bisa masuk. Setelah tiba telepon aku, mengerti?"




Orang itu tiba dan melihat Direktur polisi Kang Byeong Joo ada di depan lift maka ia pun segera bersembunyi sebelum Kang Byeong Joo menyadari kehadirannya.




Saat membereskan kotak di ruang operasi, ponsel Dong Sik bergetar. Direktur Jang sempat curiga namun tidak lama karena perawat lain membawa ponsel direktur, katanya direktur polisi Kang menelfonnya.

Direktur Jang mengajak Direktur polisi Kang untuk bicara diruangannya saja.




Direktur Jang memberikan data yang dahulu disinggung oleh Direktur polisi Kang. Direktur Polisi Kang menyuruh Direktur Jang untuk tetap merahasiakan ddokumen itu.

"Ngomong-ngomong, bagaimana dengan cabang rumah sakitnya?"

"Orang cacat yang tidak sanggup mengawasi pasiennya."




Orang itu, berhasil masuk ke RSJ, ia sembunyi-sembunyi dan tak bisa bergerak karena ada dua orang perawat disana. Lalu Dong Sik menepuk pundaknya,

"Lee Woo Jin?"

Orang itu mengiyakan, kemudian Dong Sik memintanya untuk mengikutinya.




Dong Sik membawa Woo Jin ke tempat Soo Ah, Soo Ah yang masih lemas bertanya, bagaimana Woo Jin bisa ada di sana.

"Aku telah bersalah padamu. Aku telah bersalah padamu. Aku telah bersalah, Soo Ah."

Dong Sik mengatakan kalau sudah tidak ada waktu lagi dan menyruh mereka untuk cepat keluar dari sana.




Woo Jin menggendong Soo Ah dan Dong Sik memimpin jalan menuju pintu keluar tapi direktur Jang menghadang mereka.




>


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search