Soo Ah berjalan di tengah keramaian kota, tentu saja semua orang memandangnya karena ia memakai pakaian rumah sakit dan lengannya berdarah.
Petugas dari RSJ melihat Soo Ah, mereka akan menangkap Soo Ah lagi, Soo Ah langsung melarikan diri sekuat tenaga.
Soo Ah menyetop mobil polisi dan itu berhasi menghentian dua orang yang mengejarnya. Polisi itu mendapat perintah, kemudian ia menyampaikan pada Soo Ah kalau mereka akan membawa Soo Ah ke tempat aman.
Soo Ah pun
bisa bernafas lega dan ia baru mengurusi lengannya yang terluka.
Di RSJ, direktuk Jang bingung mendapat laporan dari para perawat. Ia menelfon seseorang dan malah kena marah.
"Kenapa bisa urusan jadi begini?"
Soo Ah diminta turun dari mobil polisi karena mereka sudah sampai. Ia turun dan dua orang perawat itu langsung menyeretnya kembali masuk RSJ.
Soo Ah
meronta tapi sia-sia.
Soo Ah terbangun, tiba-tiba ia sudah ada di ruang operasi. Disebelahnya ada si psikopat bugil. ia mendengar kalau Direktur Jang menyuruh perawat untuk mengeluarkan organ dalamnya baru kemudian mengulitinya.
Soo Ah
menangis, dalam hati ia berteriak minta tolong tapi kemudian ia di bius hingga
kembali tak sadarkan diri.
Dong Sik
menoleh ke arah Soo Ah, sementara Nam Soo membayangkan ada disana melihat semua
itu.
Cerita
selesai...
Nam Soo mendiskusikan semua yang didapatnya pada direktur,
"Pembunuh
ayah Direktur polisi Kang setahun yang lalu kau tahu siapa orangnya? Yaitu Kang
Soo Ah. Direktur Polisi Kang Byeong Joo dikarenakan harta mengunci putrinya
sendiri ke RSJ. Kang Byeong Joo juga merupakan Direktur dari perusahaan
tersebut. Antara Direktur Jang, Kang Byeong Joo dan Medical Care ada transaksi
seperti apa? Lalu Direktur RSJ itu Tidak saja menerima biaya wajib rawat inap,
tapi masih melakukan usaha sampingan."
"Apa?"
"Hari
di mana kebakaran terjadi, jumlah pasien yang terdaftar dengan yang mati tidak
sesuai. Dengan kata lain pasien yang tidak memiliki data seperti Kang Soo Ah
masih banyak. Apa yang terjadi dengan orang-orang itu? Tidak terbayang?
Helikopter siluman (Istilah perdagangan organ). Semua yang diseret secara paksa
kesana... adalah pasien yang tidak memiliki sanak saudara atau yang
ditinggalkan oleh keluarga. Sekalipun ada yang mati..."
"...tidak
akan ada yang peduli?"
Direktur
menyimpulkan, kalau begitu Orang yang dianggap sebagai calon Kepala propinsi
polisi mengurung putri sendiri di rumah sakit?
"Ditambah
membunuh orang." Tambah Nam Soo.
Direktur
bertanya, untuk apa menggali isu itu? Nam Soo menggunakan masalah ini untuk
kembali ke program "Pelacakan 24 jam". Tapi direktur menolaknya
dengan tegas.
Nam Soo
membujuk, bukannya belakangan ini tidak ada kasus besar seperti itu, ia janji
akan membuatnya menjadi gempar. Direktur tetap tidak mengijinkannya.
Nam Soo
mengancam akan pergi ke stasiun TV lain. Diretur mengakui kalau Nam Soo memang
belajar banyak darinya, tapi cuma yang jele-jelek saja.
Direktur
menyerah dan akan meluangkan segmen waktu untuk Nam Soo minggu depan. Tapi Nam
Soo harus bisa merekam yang bagus. Harus dengan jelas menyorot Kang Byeong Joo
tiga huruf itu.
Nam Soo kembali mewawancarai Soo Ah. Bertanya, menurut Soo Ah siapa yang berusaha mengurung Soo Ah di tempat seperti itu?
Soo Ah tidak
menjawabnya. Nam Soo kemudian mengeluarkan buku harian Soo Ah, ia mengulangi,
semua yang tertulis di buku itu adalah perbuatan iblis. Siapa? Kang Byeong Joo
kah?
"Kang
Byeong Joo ya?" Ulang Soo Ah.
"Ayahmu,
Soo Ah."
Soo Ah menjawab kalau ayahku sudah meninggal saat ia masih kecil. Nam Soo heran, Soo Ah beneran gak bisa ingat, Direktur Polisi Kang Byeong Joo adalah ayah tiri Soo Ah.
"Maaf.
Kepalaku sakit sekali. Sampai di sini saja dulu. Lain kali baru..."
Soo Ah
berdiri tapi tiba-tiba ia pingsan.
Nam Soo dan Baek PD ke rumah sakit untuk mengunjungi Han Dong Sik tapi ranjang Dong SIk kosong.
Baek
PD khawatir karena programnya semakin dekat tapi Dong Sik malah menghilang.
"PD-nim,
interviu Kang Soo Ah sudah selesai?"
Nam Soo mengunjungi SOo Ah untuk jadwal wawancara tapi Soo Ah membatalkan wawancaranya. Padahal ia perlu Soo AH menyebutkan Nama "Kang Byeong Joo".
Nam Soo hanya bisa melihat Soo Ah melalui kamera CCTV.
Penjelasan
dokter : Kang Soo Ah sekarang ini
menggunakan karakteristiknya untuk melindungi diri sendiri.
Nam Soo bingung, ditambah lagisaat ia berdiskusi dengan direktur. Direktur bilang, kalau benar Soo Ah yang membunuh, bersediakah dia mengaku dengan mulutnya sendiri? Kalau mau jujur sih iya juga. Hanya akan membuat motif pembunuhan dia terlihat semakin mencolok mata.
Tanpa diketahui orang-orang, Nam Soo merekam omongannya sendiri.
"Kang
Soo Ah pernah dirawat di RSJ."
Lalu Nam Soo kembali ke ruang editing. Baek PD tanya, bagaimana bagusnya. sambil mengisi suaranya pada Dong Sik, Nam Soo menjelaskan,
"Walaupun
dia tidak bersedia, cari cara lain untuk bertemu dengannya. Jika dia tidak bisa
ingat, buat dia hingga bersedia mengingatnya."
"Pemirsa sekalian harusnya masih ingat dengan peristiwa pembunuhan Direktur Polisi Kang Byeong Joo yang menggemparkan setahun yang lalu? Cerita terselubung dibalik ditangkapnya putri Kang Seojang di TKP dan dijadikan tersangka, Kejadian ini berawal dari insiden kebakaran sebuah RSJ di tengah kota di hari yang sama.
Rumah sakit ini adalah sebuah perusahaan yang didirikan oleh Jang Hyeong Sik, junior-nya Direktur Polisi Kang Byeong Joo yang juga merupakan mitra bisnisnya. Saat ini Kang XX menjadi tersangka pembunuh ayah angkatnya dan dikurung di penjara di Gongju.
Nam Soo juga
memasukkan pendapat para ahli dalam acaranya. Orang normal bisa saja dirawat di
rumah sakit. Setelah pasien diobservasi selama 24 jam, keputusan akhir diambil
dan pasien dibawa ke rumah sakit.
"Pada saat ditangkap Kang XX mengeluarkan pernyataan bahwasanya ia diculik kemudian dibawa secara paksa ke RSJ. Meskipun polisi dengan alasan tidak adanya data pasien, pernah menyangkal. Tapi tim "Pelacakan 24 Jam" dengan susah payah berhasil mendapatkan informasi yang sama sekali berbeda dari salah seorang staf rumah sakit."
Nam Soo
memasukkan video Dong Sik yang sudah dibubbing dengan suaranya yang disamarkan,
"Kang
Soo Ah benar-benar pernah dirawat di rumah sakit jiwa."
Soo Ah juga menonton acara itu, ia tampak tertarik.
Nam Soo
mengucapkan kalimat penutup untuk acaranya,
"Akankah
Han XX yang berstatus sebagai perawat rumah sakit, akan membuka rahasia kelam
RSJ tersebut dan menguak rahasia di balik insiden pembunuhan itu? Program
"Pelacakan 24 jam", di mana ada kebenaran, kami pasti akan melacak
hingga ke sana. Minggu depan jam tayang yang sama kami akan mengungkap
kebenaran dari peristiwa ini."
Direktur kesal dengan Nam Soo, setelah acara usai ia langsung mencari Nam Soo untuk ditegurnya. Siapa yang memberi nam Soo izin menunda program tanpa adanya otorisasi? Sudah gila ya?
Direktur
menebak pasti Nam Soo tidak berhasil mewawancarai Kang Soo Ah, 'kan? Sekarang
ini... Ini mau diselesaikan bagaimana?
Nam Soo
menanggapinya dengan tenang, Setelah diwawancarai, akan segera disiarkan minggu
depan.
"Sekarang
ini kau ingin membuatku terlihat konyol? Kau sengaja ya? Mau wawancara
bagaimana? Mau disiarkan bagaimana?"
Nam Soo jadi
kesal, Ia jamin dengan menggunakan nyawanya kalau minggu depan pasti akan
ditayangkan.
"Jika
terjadi kesalahan pada program minggu depan, kau akan mati di tanganku."
Acara Nam Soo menimbulkan reaksi intens dari para nitizen, sampai banyak wartawan yang ingin mewawancarai Soo Ah dan hal itu membuat PD Baek Khawatir, maukah Soo Ah bertemu dengan mereka? Jangan-jangan kedatangan mereka hari ini hanya sia-sia saja.
"Kita
coba tunggu."
Dan benar
saja, tak lama kemudian petugas memanggil Nam Soo.
Kali ini Nam Soo bisa terang-terangan menggunakan alat perekam di depan Soo Ah, sebelumnya ia minta maaf karena sudah menayangkan program itu tanpa persetujuan Soo Ah.
"Apa
isi dari program tersebut?
"Direktur
polisi Kang Byeong Joo juga merupakan Direktur dari perusahaan farmasi Di rumah
sakit di mana kau berada, dialah yang bertanggung-jawab menyuplai obat-obatan.
Kemudian dia juga memiliki rencana untuk membuka sebuah RSJ yang baru. Dengan
kata lain, di antaranya ada kesepakatan apa."
Soo Ah
menanyakan tentang Dong Sik, apa baik-baik saja. Nam Soo menjelaskan kalau luka
Luka bakar yang dialaminya sangat serius. Dari segi psikis juga mendapat
guncangan berat.
"Tapi
Han Dong Sik menghilang. Apa sebenarnya yang pernah terjadi?"
Soo Ah
menjawab kalau Dong Sik lah satu-satunya orang yang percaya padanya. Dalam
kilas balik di perlihatkan kalau Dong Sik yang menemukan buku harian Soo Ah.
Nam Soo
bertanya, apa Dong Sik yang membantu Soo Ah kabur dari RSJ?
"Sebenarnya
ada satu hal yang belum kuceritakan padamu, PD-nim."
Cerita
kembali dimulai...
Ada seorang pria yang datang ke kentor polisi untuk mencari seseorang tapi ia malah diusir, polisi bilang kalau mereka tidak bisa.
Orang itu
mencari Soo Ah. Orang itu menghubungi seorang PD karena ia tidak bisa mengajukan
pelaporan orang hilang, katanya sih di bawa ke rumah sakit tapi ia tidak
diberitahu di rumah sakit mana.
"Orang
itu sama sekali tidak putus asa atau mengabaikanku."
Dong Sik ke ruang operasi dimana Soo Ah terbaring disana tak sadarkan diri karena Direktur Jang menyuruhnya. Direktur Jang menyuruhnya untuk menyingkirkan sebuah kotak.
Dong Sik tak
sengaja menjatuhkan kotak itu dan tutupnya terbuka ternyata isi dari kotak itu
adalah kepala si psikopat bugil dan organ dalamnya. Dong Sik syok melihatnya.
"Dong
Sik, singkirkan! Kusuruh kau singkirkan!" Bentak direktur.
Dong Sik masih diam saja, membeku di tempatnya. Direktur Jang mendekat, ia menjelaskan kalau semua itu juga demi gaji para perawat yang mahal.
"Tidak
usah sok suci. Palsu sekali kelihatannya. Tetap fokus, mengerti?"
Direktur
Jang menampar Dong Sik dua kali untuk menyadarkannya. Setelah Dong Sik
menjawab, Direktur Jang menyuruhnya untuk membawa es batu ke ruang operasi.
Dong Sik menangis mengetahui kenyataan itu. Lalu ia menelfon nomor yang dituliskan Soo Ah untuknya. Dong Sik menelfon orang itu mengabarkan kalau Soo Ah ada di RSJ.
"Jika
kau tidak segera ke sini, ada kemungkinan dia akan mati. Orang lain tidak akan
bisa masuk. Setelah tiba telepon aku, mengerti?"
Orang itu tiba dan melihat Direktur polisi Kang Byeong Joo ada di depan lift maka ia pun segera bersembunyi sebelum Kang Byeong Joo menyadari kehadirannya.
Saat membereskan kotak di ruang operasi, ponsel Dong Sik bergetar. Direktur Jang sempat curiga namun tidak lama karena perawat lain membawa ponsel direktur, katanya direktur polisi Kang menelfonnya.
Direktur
Jang mengajak Direktur polisi Kang untuk bicara diruangannya saja.
Direktur Jang memberikan data yang dahulu disinggung oleh Direktur polisi Kang. Direktur Polisi Kang menyuruh Direktur Jang untuk tetap merahasiakan ddokumen itu.
"Ngomong-ngomong,
bagaimana dengan cabang rumah sakitnya?"
"Orang
cacat yang tidak sanggup mengawasi pasiennya."
Orang itu, berhasil masuk ke RSJ, ia sembunyi-sembunyi dan tak bisa bergerak karena ada dua orang perawat disana. Lalu Dong Sik menepuk pundaknya,
"Lee
Woo Jin?"
Orang itu
mengiyakan, kemudian Dong Sik memintanya untuk mengikutinya.
Dong Sik membawa Woo Jin ke tempat Soo Ah, Soo Ah yang masih lemas bertanya, bagaimana Woo Jin bisa ada di sana.
"Aku
telah bersalah padamu. Aku telah bersalah padamu. Aku telah bersalah, Soo
Ah."
Dong Sik
mengatakan kalau sudah tidak ada waktu lagi dan menyruh mereka untuk cepat
keluar dari sana.
Woo Jin
menggendong Soo Ah dan Dong Sik memimpin jalan menuju pintu keluar tapi
direktur Jang menghadang mereka.
>
EmoticonEmoticon