-->

Sinopsis K-Movie INSANE Part 1

- Desember 11, 2016
>

Seorang wanita sedang asyik berjalan, tiba-tiba ia dibawa paksa oleh dua orang pria. Ia dibawa kesebuah ruangan yang minim penerangan.

-= I.N.S.A.N.E =-


Kita dialihkan ke acara talkshow sebuah stasiun televisi.

"Halo semuanya, aku adalah pewawancara Kim Rae Wook. Sebulan yang lalu sosok ini menjadi topik pembahasan yang hangat di seluruh negara Republik Korea. Akhirnya kami berhasil mengundangnya untuk hadir di sini. Dia adalah Na Nam Soo PD acara "Pelacakan 24 jam" dari Channel Y, selamat datang!"

Na Nam Soo pun memberi salam untuk pemirsa. Host menyinggung mengenai paras Nam Soo yang genteng, pasti banyak yang mau diwawancarai oleh Nam Soo, apa pencapaian Nam Soo saat ini juga karena parasnya?


"Entah ya. Yang kulakukan adalah berusaha keras supaya masyarakat bisa mengetahui kebenaran."

"Aigoo, sungguh rendah hati."

Kemudian host mulai menanyakan masalah acara Nam Soo, sebagai seorang PD acara "Pelacakan 24 jam", prinsip dan keyakinan apa yang Nam Soo miliki?

Bisa menguak fakta bagi pemirsa, adalah merupakan prinsip dan target dari acara Nam Soo.


Setelah  itu, host menerima catatan kecil dari crue, ia berbisik,

"Menurut laporan, program "Pelacakan 24 jam" adalah program bodongan."

Syuting tiba-tiba dihentikan dan semua kamera dimatikan. Host dan orang-orang yang berperan penting dalam acara tersebut berdiskusi.


Nam Soo ditinggal sendiri, kemudian ia mengecek ponselnya. Ada panggilan tak terjawab dari Kim PD sebanya 7 kali. Nam Soo kemudian keluar dari studio.

-- Satu thun kemudian --


Ia membaca berita mengenai dirinya dan langsung protes sama reporter yang menulisnya. Ia meluruskan kejadian yang sebenarnya kalau ia cuma istirahat danakan segera aktif  kembali, tapi tampaknya reporter itu tidak mau mendengarkan membuat Nam Soo jadi emosi.

"Hei, mana bisa kau menulis berita hanya dengan mendengar rumor yang merebak? Jangan hanya rumor yang ditulis. Yang harus ditulis itu inti beritanya."


Kemudian Nam Soo bicara dengan direktur di mobil. Selama ini direktur menyuruh Nam Soo untuk introspeksi diri tapi ngapain saja Nam Soo selama ini?

"Introspeksi. Di dalam cerita harus ada ambisi. Demi hal penting, harus tahu bagaimana caranya mempertaruhkan nyawa. Mempertaruhkan nyawa... Hampir saja aku kehilangan nyawa nih! Hanya supaya Direktur jangan sampai terlibat, aku yang dikorbankan. Aku juga yang dikambing-hitamkan mengenai masalah PD program TV bodongan itu. Tidak hanya dinon-aktifkan tapi juga dimarahi."

Direktur tidak menanggapi, ia bicara dengan Nam Soo karena ingin Nam Soo melakukan tugas. Jangan terlalu pemilih, lakukan saja! Ini adalah sebuah program yang lumayan menarik.

"Di bagian acara seni sana mau membuat sebuah program khusus. Investigasi Kwaidan (hal yang berbau mistis). Aku sudah mengatur sebuah posisi untukmu di sana. Di sana kau mau main-main atau  pura-pura, terserah. Tapi kau harus bisa membuatnya menjadi menarik."


Nam Soo tak habis pikir, sungguh keterlaluan! Ia diaktifkan kembali hanya untuk mengerjakan program yang tidak ada orang lain yang sudi?

"Aku adalah Na Nam Soo. Na Nam Soo!"

Nam Soo akan keluar tapi direktur menghentikannya. Nam Soo harus memanfaatkan kesempatan ini, jika tidak... Jangan harap bisa menginjakkan kaku ke perusahaannya lagi.

"Nam Soo ~ ya... Begitu pentingkah program apa? Yang penting adalah bagaimana cara mengeksekusinya."

Nam Soo tidak peduli dan tetap keluar dari mobil. Direktur jengah sengan tabiat Na, Soo satu itu tapi tak berapa lama kemudian Nam Soo kembali masuk dalam mobil, artinya ia setuju.

Tapi sebelum itu, ia minta syarat dahulu, asalkan ia bisa menaikkan rating acara itu maka ia bisa kembali ke "Pelacakan 24 jam" kan? Direktur mengiyakan, pokoknya urusi acara itu dulu.


Nam Soo kemudian rapat dengan direktur dan PD acara yang dimaksud, namanya  Baek Ji Young PD.

"Ada laporan dari jika di sebuah gudang terlantar di Yangpyeong tiap malam terdengar suara ada anak menangis. Walaupun sedikit diragukan, tapi katanya cukup banyak juga orang-orang yang dengar."

Nam Soo tampak tidak tertarik, Baek PD melirik direktur dan direktur mengkodenya untuk tetap melanjutkan penjelasan. Baek PD menunjukkan foto di laptop,

"Yang kedua adalah sebuah bangunan di Yeongwolsang-dong. Para pekerja di sana mengaku melihat hantu. Kabarnya pada saat pembangunan, gedungnya dibangun di atas makam pemilik lama yang dibuldozer. Juga ada orang yang melaporkan melihat hantu suami isteri tersebut. Juga ada beberapa foto yang berhasil diambil."


Nam Soo tertarik dengan sebuah buku catatan yang terselip diantara kertas-kertas. Baek PD mengatakan kalau itu sepertinya yang dulu dikirim pada Nam Soo.

Direktur menjelaskan, Sepertinya masih ada orang yang mengira Nam Soo masih terlibat dalam program "Pelacakan 24 jam" itu dan setelah membaca buku itu, tampak semuanya hanyalah kebohongan belaka.

Baek PD kemudian bertanya, Nam Soo ingat insiden kebakaran sebuah rumah sakit jiwa setahun yang lalu itu, kan? Dimana Semua pasien yang ada di dalam semuanya meninggal. Semenjak itu, sudah setahun lamanya tempat itu dikosongkan.


Nam Soo membuka lembar pertama buku itu, ada tulisan disana,

" Juni 5, 2014 - pertama kali aku tiba di tempat ini. Hari itu seperti biasanya aku dalam perjalanan pulang ke rumah. Jika aku tidak turun dari mobil orang itu, apa yang akan terjadi? Mungkin aku tidak akan terkurung di sini. Dan cara penyiksaan yang hanya ada di film-film, terjadi pada diriku."

Baek PD melanjutkan, kalau buku itu katanya adalah catatan harian yang ditulis oleh seorang wanita yang dibawa secara paksa ke sana.


Kembali pada wanita yang diawal episode, ia meronta-ronta minta dilepaskan. Ia dimasukkan dalam ruang operasi dan dari luar terdengar teriakannya.

Nam Soo terus membacabuku itu,

"Di sini bukanlah dunia, bukan juga neraka. Secara perlahan-lahan berubah menjadi angin."


Wanita itu menggaruk-garukkan kukunya di dinding hingga berdarah.


Direktur menegaskan kalau wanita seperti itu sama sekali tidak pernah ada. Tempat itu sudah dipermak ulang. Tidak bisa lagi menemukan detail apapun. Ia melarang Nam Soo mengambil kasus itu, Lebih baik yang gudang terlantar..

Nam Soo tidak mendengarkan direktur, ia meminta Baek PD untuk memakai kasus wanita itu saja. Direktur tidak setuju, kasus itu sangat lemah, tidak ada konten yang bisa dijelajah.

"Kontennya kita saja yang buat. Dibuat lebih menarik saja. Ada apa? Seberapa penting? Yang penting adalah siapa dan bagaimana kita mengemasnya. Ya, 'kan?"

Baek PD mengiyakan membuat Direktur memelototinya. Kemudian Nam Soo pamit.


Nam Soo terus mengamati buku itu, ia menemukan nama di halaman paling akhir, Kang Soo Ah. Nam Soo sepertinya pernah mendengar nama itu, tapi dimana ya? Ia tidak ambil pusing, ia letakkan egitu saja buku itu dan bersiap tidur.


Baek PD memasukkan barang-barang perlengkapan syuting ke dalam bagasi dan meminta para aktor untuk segera masuk karena mereka akan segera berangkat.


Mereka mulai syuting di rumah sakit jiwa yang dimaksud, anehnya tukang kameranya malah ketakutan saat menyirit hantu yang tiba-tiba muncul padahal hantu itu para aktor yang mereka bawa.


Nam Soo geleng-geleng, ia menyuruh Baek PD untuk mengambil sebuah labu, syuting dengan tema Halloween saja. dan menyuruh siapapun untuk memanggil drakula juga.


Sambil menunggu, Nam Soo ke kamar mandi, niatnya sih untuk ngerokok tapi jendelanya tidak bisa dibuka jadi ia membuang rokoknya dengan kesal.

Tiba-tiba seluruh kru berteriak dan berlarian menyusulnya. Baek PD mengatakan kalau sesorang melihat sesuatu di kamera yang ada di lorong.

"Kelihatan apa?" tanya Nam Soo.

"Kelihatan sesuatu yang melintas di depan jendela." Jawab orang itu.

"Lalu?"

"Kameranya hilang."

Nam Soo marah, siapa yang mengambil kameranya?! Ia juga menegur Baek PD. Tapi kemudian terdengar suara pecahan kaca dari lorong.


Mereka semua pergi mengecek, Nam Soo yang memimpin dan tiba-tiba ada yang melintas dengan cepat di depan mereka (menyeberang ruangan) membuat mereka terkejut.


Semua orang fokus dengan arah makhluk itu dan tiba-tiba makhluk itu berlari keluar. Tapi kemudian ia jatuh dari tangga yang ternyata adalah seorang manusia.


Nam Soo membawa orang itu ke rumah sakit. Dokter menjelaskan kalau orang itu sepertinya dulu pernah terluka bakar dan tidak diobati dengan benar. Kondisinya terlalu parah. Harus segera ditangani. Tapi prosedur rawat inap rumah sakit butuh verifikasi identitas.

"Karena dia adalah orang yang mendadak muncul, kami juga tidak jelas." Jawab Nam Soo.


Dokter mengenali Nam Soo sebagai PD yang sring muncul di TV. Nam Soo membantahnya. Saat pasien itu dipasangi infus, Nam Soo melihat tato di lengan si pasien.


tato itu sama seperti pada gambar di buku harian itu, orang itu adalah Han Dong Sik sang pelindung seperti yang tertulis di catatan harian itu. Baek PD lalu bertanya, bagaimana dengan Kang Soo Ah?

"Wanita bernama Kang Soo Ah... katanya namanya tidak terdaftar di dalam daftar nama pasien, 'kan?"

"Benar. Mau itu daftar rawat inap ataupun daftar pasien yang telah meninggal juga tidak ada."

Tapi Han Dong Sik itu benar-benar ada. Nam Soo lalu meminta buku harian itu pada Baek PD.

Setelah Baek PD memberikannya, Nam Soo memberi perintah, ia akan menemfon Baek PD sebelum itu, Baek PD segera selidiki identitas Han Dong Sik dan Kang Soo Ah! Mengenai data insiden kebakaran, baik itu berita ataupun komentar.


Setelah perawat pergi, Nam Soo mewawancarai pasien. Nam Soo membangunkan pasien dan pasien itu membuka matanya. Ia bertanya apa pasien itu bernama Han Dong Sik. Ia meminta pasien mengedipkan mata dua kali jika tidak bisa berbicara.

Si pasien mengedipkan matanya dua kali. Nam Soo kemudian menunjukkan buku harian itu, Dong Sik pernah melihat buku itu, kan? Ia membuka halaman yang bergambarkan tato Dong Sik.

Dong Sik tiba-tiba drop, tekanan darahnya meningkat tapi Nam Soo tidak menyerah, ia terus mengajak Dong Sik bicara.

"Tato ini... ada tertulis nama Han Dong Sik. Ini ditulis oleh seorang wanita bernama Kang Soo Ah di rumah sakit tempat kerjamu, Han Dong Sik. Wanita yang bernama Kang Soo Ah itu... Kau kenal, 'kan?"

Dong Sik tak engedipkan matanya dan perawat datang untuk mengamati keadaan, Nam Soo pun pergi perlahan.


Baek PD sudah menemukan identitas Han Dong Sik yang merupakan seorang perawat di sebuah rumah sakit jiwa di pinggiran kota Seoul tapi kalau Soo Ah tidak ada, jika hanya berbekal nama susah sekali, Di dalam daftar orang hilang juga tidak ada namanya.

"Bukankah setelah insiden kebakaran itu, banyak sekali orang-orang yang keberadaannya tidak diketahui dengan jelas?"

"Tapi umurnya tidak sesuai."


Nam Soo menyendiri di atap untuk berfikir,

"Han Dong Sik yang muncul di dalam catatan harian itu masih hidup. Tapi malahan orang yang menulis tidak diketahui keberadaannya."


Nam Soo sampai begadang mencari informasi, tapi sepertinya ia belum menemukan titik temu.


Baek PD sudah meminta bantuan pilisi untuk investigasi mengenai rumah sakit tersebut tapi anehnya polisi tidak memiliki catatan mengenai kebakaran itu.

"Kau yakin semua artikel berita yang ada pada hari itu sudah kau periksa?"

"Tentu saja. Kau masih ingat, 'kan? Kasus pembunuhan Direktur Polisi setahun yang lalu? Di hari yang sama dengan insiden kebakaran RSJ itu. Karena kasus pembunuhan itu, berita-berita yang lain jadi tidak ramai diberitakan."


Berbekal itu, Nam Soo mencaritahu berita mengenai pembunuhan itu. Direktur Polisi Kang Byeong Joo dibunuh di rumahnya sendiri dengan menggunakan pistol.

-- Anggota keluarga: Aktor Cha Yeong Suk, Anak perempuan: Kang Soo Ah.

-- Polisi melakukan penangkapan darurat terhadap Kang XX di TKP

Berkat jegigihannya itu ia menemukan sesuatu yang berhasil membuatnya tersenyum. Lalu ia membangunkan Baek PD yang tertidur. Ia memberikan apa yang ia temukan pada Baek PD.


Nam Soo menemui detektif kenalannya untuk bertanya mengenai kasus pembunuhan Direktur Polisi Kang Byeong Joo. Ia menanyakan mengenai putri Direktur Polisi Kang Byeong Joo.

"Sepertinya pada saat insiden tersebut, dia itu terkurung di rumah sakit jiwa. Ibunya juga meninggal dunia sebelum insiden itu dikarenakan penyakit jantung. Karena itu tidak ada orang yang bisa bersaksi untuknya."

"Tapi ada kemungkinan dia benar-benar berada di dalam RSJ tersebut."

Deteltif dan tim nya sudah pernah mengecek dan tidak ada. Itu... Cuma pura-pura saja. Pura-pura gila demi memenangkan kasus. Tapi kenapa insiden yang sudah lalu ini mau diinvestigasi ulang?

Nam Soo balik bertanya, Soo Ah tidak pernah bilang siapa yang mengurungnya ke dalam RSJ? Detektif mengulangi penjelasannya tadi kalau Soo Ah sama sekali tidak pernah masuk ke RSJ.

"Anu... izinkan aku bertemu dengan Kang Soo Ah. Katanya dia menolak pertemuan?"

"Kalau orangnya yang tidak bersedia aku bisa apa?"

"Tidak bisa ya?"

"Ya tidak dong!"

Detektif itu  menyuruh Nam Soo pergi. Nam Soo menggunakan rahasia detektif itu yang ternyata adalah kakaknya.

"APa kakak ipar tahu semua uangmu habis kau pakai buat main saham?"


detektif pun terpaksa membiarkan Nam Soo untuk bertemu dengan Soo Ah.tapi sebelumnya ia mengingatkan Nam Soo untuk berhati-hati, Soo Ah adalah perempuan yang meremukkan batok kepala orang. Bukan orang biasa.


Dokter merasa ada yang aneh, bukannya infestigasinya sudah selesai. Detektif membuat alasan kalau masih ada data yang harus dicatat. Kemudian ia pura-pura ketiggalan dokumen di mobil hingga dia harus kembali dan membiarkan Nam Soo dan dokter berdua untuk menemui Soo Ah.


Dokter menjelaskan kalau Soo Ah sekarang sedang dalam masa pemulihan dan stabil. Jadi jangan memberlakukannya seperti penjahat, Tapi perlakukanlah dia seperti seorang pasien.

"Pertanyaan yang bisa merangsang emosinya atau sejenisnya harus dihindari. Terutama yang menyangkut korban utama dari peristiwa tersebut."


Pada Soo Ah, Nam Soo mengaku sebagai petugas polisi wilayah Gangnam, Lee Dong Wook. Ia melihat nekas luka bakar di lengan Soo Ah dan menyinggungnya, Soo Ah lalu menyembunyikan luka itu.

"Alasan Saya datang mencarimu hari ini adalah ingin menanyakan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan pernyataanmu. Anda pernah mengklaim jika pada saat insiden terjadi, Anda terkurung di dalam RSJ. Di RSJ mana dan di mana tempatnya, Anda masih ingat?"

Soo AH tidak merespon, Kemudian Nam Soo mengeluarkan buku hariannya, barulah Soo Ah menatap Nam Soo.

"Catatan harian ini... adalah milikmu bukan, Kang Soo Ah?"

Tapi hanya sebentar dan Soo Ah kembali menunduk. Setelah itu Nam Soo meninggalkan kartu namanya disamping Soo Ah.


Nam Soo kembali ke kantor, disana sudah ada direktur yang mencegatnya, cuma mau sek kalau Nam Soo melakukan hal-hal yang tidak berguna.

"Habis dari mana kau?"

"Gongju."

Nam Soo bertanya, jangan-jangan direktur tahu tentang kasus pembunuhan Direktur Polisi Kang Byeong Joo

"Ah, yang gara-gara harta warisan ayah ditembak mati oleh putri kandungnya itu? Kasus itu masih dalam proses sidang, 'kan?"

"Harusnya kau tahu juga tentang yang satu ini. Seperti... Rating "Pelacakan 24 jam" belakangan ini tidak begitu bagus."

"Aigoo, dasar kunyuk!"


Nam Soo memerintahkan Baek PD untuk mengorek lebih dalam lagi informasi Kang Byeong Joo. Kumpulkan semuanya! Mulai dari berita hingga laporan.

Baek PD kurang setuju karena sama sekali tidak ada hubungannya dengan program acara mereka. Nam Soo tiba-tiba menghentikan jalannya.

"Satu-satunya orang yang selamat dari kebakaran RSJ pada hari yang sama statusnya berubah menjadi tersangka. Menurutmu ini terlihat seperti hantu?"

"Lalu apa dong?"

"Apanya apa?!"


Nam Soo kesal, ia mulai jalan lagi sambil menggerutu, bisa kerja apa dengan orang goblok seperti ini? Baek Ah protes, ia ini lulusan Universitas Seoul. Beraninya Nam Soo bilang ia goblok?

Nam Soo kembali berhenti, Dengar baik-baik ya! Mulai sekarang ini bukan lagi program mengejar hantu. Ini adalah investigasi. Data untuk "Pelacakan 24 jam", oke?

"Maksudnya kau disuruh mengumpulkan semua data yang ada!"

"Iya. Iya, mengerti!" Jawab Baek PD takut dan langsung bergerak.


Baek PD menjelaskan apa yang ditemukannyapada Nam Soo,

"Kang Byeong Joo Seojang memiliki latar belakang kepolisian. Di kantor polisi dia adalah orang yang dipandang tinggi. Dia adalah orang yang sangat disegani. Setelah menikah lagi dengan Cha Yeong Sook yang memiliki seorang putri remaja, tidak pernah diterpa gosip apapun dan kehidupannya pun cukup baik. Cha Yeong Soo meninggal dua bulan sebelum kematian Kang Byeong Joo."


Nam Soo kembali menemui Soo Ah, kali ini ia memasang kamera di kancing bajunya. Dan ia memperkenalkan diri dengan nama aslinya.

"Aku merasa sangat tertarik atas kasus yang menimpa Kang Soo Ah, karena itu aku ingin menyelidikinya. Kau pernah belajar seni ya? Aku sudah melihat lukisannya. Lumayan bagus kok! Memberi rasa hangat tapi terlihat sedikit kesepian. Tapi juga mengandung unsur tidak tenang. Sekarang kau tidak melukis lagi? Semenjak rasa kecemasan dimulai, kau merasa ingin menyembunyikan diri?"


Soo Ah menanyakan mengenai buku harian itu, dapat darimana Nam Soo? Nam Soo menjawab kalau buku itu juga salah satu unsur penting yang menimbulkan rasa keingin-tahuannya. Tapi yang lebih membuatnya penasaran adalah Konten yang tertulis di dalamnya, semuanya adalah fakta?

"Kenapa Kang Soo Ah bisa menjadi tersangka pelaku pembunuhan... Mungkin bisa ditemukan jawabannya."

Soo Ah mengaku kalau ia tidak pernah membunuh orang tapi tidak ada yang percaya padanya. Nam Soo membetulkan, Sebenarnya sekarang ini ia masih belum bisa percaya pada Kang Soo Ah. Tapi yang penting adalah, bukan ia tidak percaya... Sekarang orang yang merasa tertarik dengan cerita Kang Soo Ah, hanyalah ia seorang.

"Coba ceritakan apa yang telah terjadi sebenarnya."



>


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search