-->

Sinopsis Attention, Love! Episode 15 Part 2-FINAL

- Desember 01, 2017
>
Ditulis oleh: Diana Recap
Support Admin dengan kunjungi "www.diana-recap.com"

Sinopsis Attention, Love! Episode 15 Part 2-FINAL

Sumber Gambar: CTV



Li Zheng mengajak Shao Xi tidur di sebelahnya. Shao Xi mau asalkan Li Zheng berjanji tidak akan melakukan sesutu padanya. Li Zheng pun menurut dan menarik Shao Xi ke dalam selimutnya.

Li Zheng berkata kalau Shao Xi sangat hangat dan hanya Sho Xi satu-satunya yang tidak takut ia peluk. Jadi...

"Apa maksudnya?" Tanya Shao Xi, tapi Li Zheng sudah keburu terlelap. Shao Xi pun membuka selimut dan hanya menutupi sampai leher mereka.


Li Zheng tiba-tiba bermimpi soal kecelajaan itu dan terbangun dangn terkejut. Shao Xi juga ikut bangun, ada apa? Li Zheng langsung memeluk Shao Xi erat.

"Apakah kau baik-baik saja?" Tanya Shao Xi.

Li Zheng melepaskan pelukan Shao Xi, ia baik-baik saja, hanya saja habis mimpi baruk barusan, mimpi yang sudah lama tak ia mimpikan. Shao Xi memberinya air.


Mereka lalu duduk bersender di dinding, Shao Xi bertanya, apa mimpi buruk Li Zheng itu? Li Zheng menjelaskan semuanya, ia memimpikan sesuatu yang terjadi saat ia kecil. Waktu ayah-ibu membawanya ke taman hiburan dan diperjalanan pulang ada mobil yang menabrak mobil mereka.


"Pada saat itu, aku kesakitan. etapi aku tidak tahu apakah sakitnya dari tabrakan atau dari pelukan erat ibuku. Dunia dalam mobil itu terbalik."


Li Zheng hanya melihat mata ibunya tertutup, juga mata ayahnya, tidak peduli bagaimana ia memanggil mereka, mereka tidak menjawab. Ia lah yang pertama diselamatkan dari mobil. Saat ia balik melihat mereka dikeluarkan ia akhirnya mengerti, jadi itulah apa artinya kematian.



Li Zheng: Semua memberitahuku. Aku tidak akan bertahan kalau ibu tidak memelukku erat. Tetapi apa yang kupikirkan adalah... bukannya lebih baik kalau dia tidak memegangku dengan erat? Kalau, hari itu, aku tidak minta pergi ke tempat bermain, bukannya itu artinya mereka tidak akan meninggal?

Shao Xi mulai menangis dan Li Zheng berhenti sejenak untuk mengusap airmatanya.

Li Zheng: Setelah aku besar, aku sadar aku berbeda dengan orang lain. Aku tidak bisa dekat mereka atau memeluk mereka. Aku coba sebelumnya, tetapi setiap kali aku mencoba, aku merasa sepertinya aku mencium darah. Aku takut aku akan ingat mereka. Maka itu aku lari jauh, jauh sekali, dan kerja keras untuk melupakan kenagan-kenangan itu. Aku sudah memberitahukanmu sebelumnya kalau aku benci dikasihani orang lain. Sebenarnya, apa yang paling kutakutkan adalah saat mereka menemukan aku yang sebenarnya, seperti orang aneh.


Shao Xi bertanya, apakah Li Zheng ingat saat ia kecelakaan, dan saat ia bangun dan melihat Li Zheng berdiri di sisinya, apa Li Zheng tahu apa pemikiran pertamanya?

"Marah?" Tanya Li Zheng.

"Bukan. Aku sangat bahagia. Waktu itu, aku.. sangat lega dan bahagia melihatmu berdiri aman di sisiku. Aku percaya dulu kalau Paman Kuan Xiang dan Bibi Mei Yue di surga tahu kalau kau aman dan baik, mereka pasti akan bahagia. Aku tahu ini mungkin terdengar sedikit egois, tetapi aku tetap ingin memberitahukanmu, kau selamat dari kecelakaan saat masih sangat kecil adalah sebuah keberuntungan. Aku sangat berterima kasih pada Paman Kuan Xiang dan Bibi Mei Yue. Tanpa mereka, aku tidak akan pernah bertemu denganmu."



Daftar keinginan Shao Xi yang nomor 9 sudah terlaksana (Berbagi semua rahasia dengan satu sama lain) dan Shao Xi sekarang sudah masuk ke dunia kosong Li Zheng.

"Sekarang aku akhirnya mengerti pada makna di balik semuanya yang terjadi. Kau satu-satunya warna yang muncul di duniaku yang monoton. Karena kau, aku akhirnya berani.. untuk meninggalkan mimpi burukku." Narasi Le Zheng.


"Kalau, di hatimu, ada satu titik yang tak bisa dijamah cahaya matahari, biarkan aku coba menjadi matahari di hatiku, dan biarkan kau terus merasakan kehangatanku dan singkirkan perasaan takut atas kesendirian. Karena aku pasti selalu berada di sisimu." Narasi Shao Xi.


Entah bagaimana, paginya, Yu Bin bangun di kamar Jin Li. Mereka berdua sadar kalaun merea sedang berpekukan jadi keduanya teriak.


Shao Xi dan Li Zheng langsung membuka kamar Jin Li heran. kenapa mereka ini? Apa yang terjadi?

Jin Li: Dia masuk ke kamarku semalam.

Yu Bin: Meski aku mabuk dan masuk ke kamarmu, kau tetap tidak boleh tidak berpakaian apapun dan memelukku! Itu menjijikkan.

Jin Li: Aku biasanya tidur tanpa pakaian. Siapa suruh kau masuk ke sini? Bagaimanapun juga, kau adalah pria, apa yang bisa kulakukan padamu?

Yu Bin: Hei... siapa yang tahu siapa kau sebenarnya? Siapa tahu kau bisa jatuh cinta pada ketampananku?


Ru Ping dan Xiao Qiao mendekat, kenapa berisik sekali, ada apa? Yu Bin langsung mendekati Ru Ping untuk menjelaskan.

Shao Xi bertanya pada Ru ping, katanya mau menjaga Yu Bin, tapi kenapa Yu Bin jadi tidur bersama Jin Li?

Ru Ping: Bukan apa-apa. Dia sangat berisik jadi aku membangunkan dia. Lalu, An Xiao Qiao dan aku turun ke bawah untuk mengobrol. Kami lelah dan tidur di kamarmu. Aku tidak tahu dia jadi tidur dimana.


Yu Bin: Itu tidak benar. Semalam aku merasa seperti mencium seseorang dan mengatakan sesuatu. Awalnya kupikir aku menciummu. Kalau aku tidak menciummu, lalu siapa yang kucium?

Ru Ping kesal dan menjewer telinga Yu Bin karena mengatakan semuanya dengan lantang. Ia kan malu. Ru Ping pun turun ke bawah. Yu Bin mengikutinya.


Jin Li juga tidak tahu apa yang terjadi, ia ingat menabrak sesuatu saat mabuk.. Kepalanya sedikit sakit juga.

"Jadi kau lupa?" Tanya Xiao Qiao.

"Apa yang kulupakan?"

"Kemarin, kau mabuk, melepakan bajumu dan mendorongku ke atas ranjangmu. Lalu kau.."

"Apa yang kulakukan?"

"Bagaimanapun juga, kau lebih buruk dari monster. Aku benci kau."



Xiao Qiao meninggalkan mereka marah. Jin Li bingung, salahnya apa? Lalu ia mengejar Xiao Qiao.


Sementara itu, Li Zheng dan Shao Xi sarapan bersama. Shao Xi menyadari bahwa semalam Li Zheng tidak seperti biasanya, jadi ia merenungkan kembali hal yang terjadi di masa lalu mereka. Ia jadi bertanya-tanya, seperti apa Yan Li Zheng yang sesungguhnya

"Tapi, pada akhirnya, aku menyadari kalau jawaban yang kudapati bukanlah 'takut'."

"Apa maksudnya?"

"Tetapi 'suka'. Aku sungguh menyukaimu. Aku lebih menyukaimu lagi."

"Hanya itu?"

"Eh! Jangan meremehkan sekian tahun aku menyukaimu diam-diam. Kau pikir ini adalah masalah kecil yang akan menakutiku? Tidak peduli apa yang kau sukai. Tidak peduli seberapa banyak tempat gelap di dalam hatimu. Selama kau adalah kau, aku suka padamu."



Li Zheng menunjukkan hal aneh lagi, ia mengambil lauk tanpa sumpit komunal. Bahkan ia mau menyuapi Shao Xi dengan sumpitnya, tapi saat SHao Xi mendekat, ia malah menciumnya.

Narasi Li Zheng: Sebelum aku kembali ke Taiwan, aku tidak yakin dan bahkan ragu. Apa aku sungguh mau kembali ke tempat semua kenangan orang tuaku meninggal? Hal penting apa yang bisa didapat? Aku tahu kalau sekarang, aku menyadari hal terpenting itu. Itu adalah.. bertemu dirimu.



Jin Li kembali main basket dan kali ini Xiao Qiao menantangnya main satu lawan satu. Jin Li tersenyu, apa XIao Qiao yakin?

"Kalau aku menang, kau harus pergi kencan denganku. Kau harus mau dan serius kencan denganku. Kalau aku kalah, aku akan.. aku akan.. Aku akan.."

"Kalau kau kalah, apa yang mau kau lakukan?"

"Kalau aku kalah, aku tidak akan mengganggumu lagi. Aku akan melepasmu."

"Aku tidak akan tertipu olehmu. Kau dengan sengaja menjerumuskanku beberapa hari lalu. Aku pikir aku melakukan sesuatu padamu."

"Ayolah. Sungguh deh. Berapa kali lagi harus kita bahas ini? Kaulah yang salah paham. Aku sudah menjelaskannya dari sisiku. Aku mau melakukan sesuatu padamu, oke?"

Jin Li: Tapi sungguh, kalau aku menang, kau tidak akan menggangguku lagi?

Xiao Qiao: Sungguh.

Jin Li: Keren. Ayo mulai.





Tentu saja Xiao Qiao kalah banyak. Jin Li ketawa senang.


Tapi kemudian Jin Li berhenti, jika kali ini Xiao Qiao berhasil mencetak poin, akan ia anggap Xiao Qiao memenangkan pertandingan ini. 

"Sungguh? Kau tidak boleh menarik kembali ucapanmu."

"Ya. Tangkap ya (Pelafalannya sama dengan cium)."

"Ha?"

"Tangkap (Pelafalannya sama dengan cium)"

"Sekarang?"

"Kalau bukan sekarang, lalu kapan?"


Xiao Qiao pun meonyongin bibirnya. Jin Li ketawa lebar dan memukulkan bola ke kepala Qiao Qiao.

"Kau ini... Aku menyuruhmu untuk menangkap bolanya. Bukan menyuruhmu untuk menciumku."

"Berhenti berbicara panjang lebar. Kau bilang kalau bolanya masuk, aku menang. Kau harus pergi kencan denganku."


Xiao Qiao berkonsentrasi melempar polanya, pada saat itu Jin Li melompat dan menangkap bola Xiao Qiao untuk memasukkannya ke dalam ring. 

"Masuk!" Kata Xiao Qiao senang.

"Masuk. Kau menang." Balas Jin Li.


Xiao Qiao pun menjadi heboh menanyakan kapan mereka kencan. Jin Li jual mahal, berkata kalau ia sibuk.


Ru Ping menghadiri acara penanda tanganan bukunya, tapi tidak ada seorang pun yang memintai tanda tangan.


Lalu Yu Bin datang membawa sekardus buku untuk Ru Ping tandatangani. Ru Ping pun membuka bukunya dan menemukan tulisan ajakan berpacaran.

Ru Ping tidak membahasnya, ia menandatangani lalu memberikannya kembali pada Yu Bin. Yu Bin memberikan buku berikutnya, kali ini ada tulisan, "Jadilah pacarku!"

"Aku sudah membaca setiap buku-bukumu. Tapi pemeran utama pria di novelmu ada terlalu banyak. Aku sungguh tidak tahu tipe pria seperti apa yang kau sukai. Jadi, bisakah kau memberi tahuku, apa yang harus kulakukan untuk menjadi pemeran utama priamu?" Tanya Yu Bin.

"Aku juga sudah memberi tahumu berkali-kali kalau kau bukan tipeku. Aku suka pria jantan dan mereka yang tahu bagaimana menyenangkan wanita. Kau bukan tipe seperti itu."


Yu Bin kecewa dan akan pergi, tapi Ru Ping menyuruhnya untuk melihat dulu hasil tanda tangannya.

"Aku akan mempertimbangkannya." Tulis Ru Ping di bukunya.



Yu Bin sangat senang dan langsung mendekati Ru Ping tapi pihak keamanan menghalanginya. Ru Ping marah, mengatakan kalau Yu Bin adalah kekasihnya, jadi jangan disentuh.

Yu Bin sampai menggendong Ru Ping saking senangnya Ru Ping mengucapkan itu. Semua orang bertepuk tangan, tapi Yu Bin malah menjatuhkan Ru Ping.

Narasi Shao Xi: Karena menjatuhkannya, Xiao Yu harus merayu Ru Ping selama tiga bulan lagi sebelum benar-benar menjadi pacarnya.



Kedua teman Jin Li bertanya, katanya Jin Li mau cari orang untuk menggenapi group kencan buta mereka, taki kok belum datang?

Lalu Li Zheng dan Yu Bin datang, mereka terkejut karena Jin Li mengajaknya kencan buta, mereka pun akan pergi lagi.


Tapi Jin Li menahan keduanya, ia menjelaskan kalau hanya main-main, ia tidak menyuruh mereka sungguhan melakukannya.




Sampai ada cewek seksi datang. Mereka terpesona dan membicarakan ukuran payudaranya. Yu Bin menduga E tapi Jin Li menduga F dan mereka berdebat. Jin Li tidak mau ikut campur, ia akan pergi, tapi Jin Li menahannya.

Parahnya, Yu Bin membicarakan Ru Ping di depan mereka dan tanpa ia sadari Ru Ping, Shao Xi dan Xiao Qiao ada di belakang mereka.


Ru Ping akhirnya memanggil Yu Bin, marah.


Jin Li akan pergi tapi Xiao Qiao menahannya. Ia tidak percaya Jin Li menggunakan tangga nada untuk membahas ukuran peyudara wanita.

"Dan hal yang paling penting... Aku juga sepertinya. Aku setidaknya "La" dari Do-Re-Mi-Fa-So-La. Kau tidak melihat milikku. Kenapa sih kau melihat miliknya?!"

Jin Li mengode Xiao Qiao untuk naik ke motornya, tapi saat Xiao Qiao berjalan kebelakang, Jin Li menjalankan motornya.


Xiao Qiao tak hilang akal, ia menggunakan sepeda untuk mengejar Jin Li.

Narasi Shao Xi: Sedangkan bagi Xiao Qiao.. tantangannya belum bisa diatasi. Tapi aku percaya, saat Wang Jin Li akhirnya melihat ke belakang, ia akan menemukan gadis yang dia butuhkan telah sepenuh hati menunggunya tepat di belakangnya.

Jin Li melihat Shao Xi ngos-nosan saat berhenti di lampu merah dan ia tersenyum. Lalu Jin Li mengajak Xiao Qiao melaju berdampingan.


Shao Xi juga tidak mau bicara dengan Li Zheng. Li Zheng menjelaskan kejadian hari ini adalah salah paham. Ia gak tahu kalau Jin Li merencanakan kencan buta.

"Jika kau tidak senang, kau bisa memukulku dan berteriak padaku. Tapi tolong jangan mendiamkanku, oke?" Bujuk Li Zheng.

"Aku bukan tidak senang. Aku hanya sedikit.. khawatir."



Li Zheng tidak mengerti, kenapa Shao Xi khawatir. Shao Xi khawatir Li Zheng akan memberinya sekor "Do" juga. Li Zheng pun tersenyum.

"Lupakan tentang Do-Re-Mi itu. Sejak aku bertemu denganmu, aku hanya satu lagu di hatiku."

"Lagu apa?"

Li Zheng mencium Shao Xi dan lagi Close To You diperdengarkan. Juga saat mereka kecil. Li Zheng ternyata menyimpan foto kecil mereka saat bersama dan ia tersenyum memandanginya.




Time Jump!

Shao Xi danLi Zheng menggendong bayi lucu banget. Shao Xi menyebut bayi itu bayi keluarga mereka.

Ternyata itu bayi Mama Zhong. Mama Zhong protes karena Shao Xi dan Li Zheng selalu bersikap seolah bayinya adalah bayi mereka hingga semua tetangga curiga kalau memang bayi itu bayi keduanya.

Mama Zhong lalu menyarankan mereka untuk menikah dan memiliki bayi sendiri saja, tapi keduanya kompak mengalihkan pembicaraan.




Shao Xi akan berangkat kerja dan Li Zheng mengantarnya. Namun di tengah jalan Shao Xi berhenti untuk memandangi punggung Li Zheng yang berjalan di depannya.

"Ini hanya pagi biasa. Aku mulai menyukai anak laki-laki itu sejak aku tujuh belas tahun. Anak laki-laki yang paling kesepian di dunia sekarang selalu berada di depanku."


Shao Xi tersenyum dan memanggil Li Zheng untuk jalan bersama.

"Perbedaannya sekarang aku memegang erat tangannya. Dia dan aku tidak lagi sendiri. Cinta sempurna mungkin seperti kami. Setelah beberapa tahun kemudian, kau masih ingin untuk memengang tangannya erat dan berjalan ke dapan bersama. Untuk kalian yang bertemu dengan banyak rintangan, di jalur balap masa muda dan masih berjuang, pasti ada seseorang yang menjadi milikmu, yang menunggumu di garis finish."

Akhirnya selesai juga. Maaf ya harus nunggu lama..

>

4 komentar

avatar

Majasih udh menyelesaikan sinopsis drama ni....mf suka nuntut,sukabrewel soal y suka bgt sma drama ni....klo sampe selesai nulis y bakal ke cewa bgt .....makasih bgt

avatar

Makasih banyak ya min...
Suka banget Sama drama ini...


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search